Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis
panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
“Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta Etika dan Lingkungan.”.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang “Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta
Etika dan Lingkungan.” dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi
kita semua.

Kolaka,7 September 2021

BAB l PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

PRINSIP ETIKA DALAM BISNIS SERTA ETIKA DAN LINGKUNGAN.

Menjalankan bisnis yang memenuhi syarat dalam etika bisnis, baik secara moral maupun
norma masyarakat. Organisasi sebagai suatu system juga diharapkan dapat memiliki
tanggunjawab sosial terhadap masyarakat. Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik
adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan
yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan
yang berlaku. Stakeholder menghendaki agar pelaku bisnis atau perusahaan dengan segala
bentuk bisnisnya berperilaku etis dan memiliki tanggungjawab terhadap komunitas, sosial,
etika dan hukum. System bisnis beropersi dalam suatu lingkungan dimana perilaku etis,
tanggungjawab sosial, peraturan pemerintah dan pihak Stakeholder ini menentukan tingkat
keberhasilan yang ada dalam perusahaan.

B.RUMUSAN MASALAH

- Sebutkan 4 prinsip dan contoh bagaimana etika bisnis dapat diterapkan di perusahaan?
- Bagaimana penerapan etika bisnis dalam perusahaan?
- Mengapa diperlukan regulasi etika dalam bisnis digital?
- Jelaskan mengapa suatu perusahaan harus menerapkan etika bisnis?

C.TUJUAN PEMBAHASAN

-untuk mengetahui prinsip-prinsip etika bisnis dan lingkungan?


- untuk mengetahui teori-teori etika bisnis dan lingkungan
BAB ll PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika dan Bisnis

1. Etika bisnis adalah etika yang berkosentrasi pada standar moral sebagaimana di
tetapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (Untung, 2012).
2. Menurut dua pakar ini, Hill dan Jones: Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk
membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada setiap
pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis
yang terkait dengan masalah moral yang kompleks.

B. Prinsip Prinsip Etika Bisnis


Secara umum etika bisnis merupakan cara yang harus ditempuh oleh perusahaan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. etika bisnis memiliki prinsip-prinsip umum
yang dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan bisnis yang
dimaksud. Adapun prinsip prinsip etika bisnis tersebut sebagai berikut :
1. Prinsip Otonomi dalam Etika Bisnis
Prinsip otonomi dalam etika bisnis adalah bahwa perusahaan secara bebas memiliki
kewenangan sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya sesuai dengan visi
dan misi yang dipunyainya. Contoh prinsip otonomi dalam etika binis : perusahaan tidak
tergantung pada pihak lain untuk mengambil keputusan tetapi perusahaan memiliki
kekuasaan tertentu sesuai dengan misi dan visi yang diambilnya dan tidak
2. Prinsip Kejujuran dalam Etika Bisnis
Prinsip kejujuran dalam etika bisnis merupakan nilai yang paling mendasar dalam
mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan berhasil jika dikelola
dengan prinsip kejujuran. Baik terhadap karyawan, konsumen, para pemasok dan
pihak-pihak lain yang terkait dengan kegiatan bisnis ini. Prinsip yang paling hakiki dalam
aplikasi bisnis berdasarkan kejujuran ini terutama dalam pemakai kejujuran terhadap diri
sendiri.
3. Prinsip Keadilan dalam Etika Bisnis
Prinsip keadilan yang digunakan untuk mengukur bisnis menggunakan etika bisnis
adalah keadilan bagi semua pihak yang terkait memberikan kontribusi langsung atau tidak
langsung terhadap keberhasilan bisnis. Para pihak ini terklasifikasi ke dalam stakeholder.
Oleh karena itu, semua pihak ini harus mendapat akses positif dan sesuai dengan peran
yang diberikan oleh masing-masing pihak ini pada bisnis. Contoh prinsip keadilan dalam
etika bisnis : dalam alokasi sumber daya ekonomi kepada semua pemilik faktor ekonomi.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan harga yang layak bagi para konsumen,
menentukan harga yang pantas bagi para pemasok bahan dan alat produksi, mendapatkan
keuntungan yang wajar bagi pemilik perusahaan dan lain-lain.
4. Arti Hormat Pada Diri Sendiri
Berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata hormat sebagai kata sifat memiliki
arti sebagai menghargai (takzim, khidmat, sopan). Jadi dapat kita tarik kesimpulan bahwa
rasa hormat memiliki pengertian sebagai suatu sikap untuk menghargai atau sikap sopan.
Secara umum rasa hormat mempunyai arti yaitu merupakan suatu sikap saling meghormati
satu sama lain yang muda, hormat kepada yang tua yang tua, menyayangi yang muda.
Rasa hormat tidak akan lepas dari rasa menyayangi satu sama lain karena tanpa adanya
rasa hormat.
5. Hak dan Kewajiban
Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada
kita sendiri.Contoh dari hak adalah:
1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum;
2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak;
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam
pemerintahan;
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan
kepercayaan masing-masing yang dipercayai;
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran;
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia
atau nkri dari serangan musuh;dan
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.

Kewajiban adalah sesuatu yg dilakukan dengan tanggung jawab.Contoh dari kewajiban


adalah:
1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh;
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda);
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya;
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum
yang berlaku di wilayah negara Indonesia;dan
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa
agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.
Sebagaimana yang telah diatur oleh UUD 1945 maka kita harus melaksankan hak dan
kewajiban kita sebagai warga negara dengan tertib,yang meliputi:
1. Hak dan kewajiban dalam bidang politik;
2. Hak dan kewajiban dalam bidang sosial budaya;
3. Hak dan kewajiban dalam bidang hankam;dan
4. Hak dan kewajiban dalam bidang ekonomi.
C. Etika Lingkungan

Etika lingkungan merupakan kebijaksaan moral manusia dalam bergaul dengan


lingkungannya.etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut
lingkungan di pertimangkan secara cermat sehinga keseimbangan lingkungan tetap terjaga.

● Teori Etika Lingkungan


1.Ekosentrisme Merupakan kelanjutan dari teori etika lingkungan biosentrisme. Oleh
karenanya teori ini sering disamakan begitu saja karena terdapat banyak kesamaan. Yaitu
pada penekanannya atas pendobrakan cara pandang antroposentrisme yang membatasi
keberlakuan etika hanya pada komunitas manusia. Keduanya memperluas keberlakuan
etika untukmencakup komunitas yang lebih luas.
2. Antroposentrisme Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang memandang
manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap
yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam
kaitan dengan alam, baik secara langsung atau tidak langung.
3. Biosentrisme Pada biosentrisme, konsep etika dibatasi pada komunitas yang hidup
(biosentrism), seperti tumbuhan dan hewan. Sedang pada ekosentrisme, pemakaian etika
diperluas untuk mencakup komunitas ekosistem seluruhnya (ekosentrism). Etika lingkungan
Biosentrisme adalah etika lingkungan yang lebih menekankan kehidupan sebagai standar
moral Sehingga bukan hanya manusia dan binatang saja yang harus dihargai secara moral
tetapi juga tumbuhan. Menurut Paul Taylor, karenanya tumbuhan dan binatang secara moral
dapat dirugikan dan atau diuntungkan dalam proses perjuangan untuk hidup mereka sendiri,
seperti bertumbuh dan bereproduksi.

4. Zoosentrisme Etika lingkungan Zoosentrisme adalah etika yang menekankan


perjuangan hak-hak binatang, karenanya etika ini juga disebut etika pembebasan binatang.
Tokoh bidang etika ini adalah Charles Brich. Menurut etika ini, binatang mempunyai hak
untuk menikmati kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus dicegah dari
penderitaan. Sehingga bagi para penganut etika ini, rasa senang dan penderitaan binatang
dijadikan salah satu standar moral. Menurut The Society for the Prevention of Cruelty to
Animals, perasaan senang dan menderita mewajibkan manusia secara moral
memperlakukan binatang dengan penuh belas kasih

5. Neo-Utilitarisme Lingkungan neo-utilitarisme merupakan pengembangan etika


utilitarisme Jeremy Bentham yang menekankan kebaikan untuk semua. Dalam konteks etika
lingkungan maka kebaikan yang dimaksudkan, ditujukan untuk seluruh mahluk. Tokoh yang
mempelopori etika ini adalah Peter Singer. Dia beranggapan bahwa menyakiti binatang
dapat dianggap sebagai perbuatan tidak bermoral.

6. Anti-Spesiesme Teori ini menuntut perlakuan yang sama bagi semua makhluk hidup,
karena alasan semuanya mempunyai kehidupan. Keberlakuan prinsip moral perlakuan yang
sama (equal treatment). Anti-spesiesme membela kepentingan dan kelangsungan hidup
spesies yang ada di bumi. Dasar pertmbangan teori ini adalah aspek sentience, yaitu
kemampuan untuk merasakan sakit, sedih, gembira dan seterusnya.Inti dari teori biosentris
adalah dan seluruh kehidupan di dalamnya, diberi bobot dan pertimbangan moral yang
sama.

7. Prudential and Instrumental Argument Prudential Argument menekankan bahwa


kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia tergantung dari kualitas dan kelestarian
lingkungan. Argumen Instrumental adalah penggunaan nilai tertentu pada alam dan segala
isinya, yakni sebatas nilai instrumental. Dengan argumen ini, manusia mengembangkan
sikap hormat terhadap alam.

8. Non-antroposentrisme Teori yang menyatakan manusia merupakan bagian dari alam,


bukan di atas atau terpisah dari alam.

9. The Free and Rational Being Manusia lebih tinggi dan terhormat dibandingkan dengan
mahkluk ciptaan lain karena manusia adalah satu-satunya mahkluk bebas dan rasional, oleh
karena itu Tuhan menciptakan dan menyediakan segala sesuatu di bumi demi kepentingan
manusia. Manusia mampu mengkomunikasikan isi pikirannya dengan sesama manusia
melalui bahasa. Manusia diperbolehkan menggunakan mahkluk non-rasional lainnya untuk
mencapai tujuan hidup manusia, yaitu mencapai suatu tatanan dunia yang rasional.

10. Teori Lingkungan yang Berpusat pada Kehidupan (Life-Centered Theory of


Environment) Intinya adalah manusia mempunyai kewajiban moral terhadap alam yang
bersumber dan berdasarkan pada pertimbangan bahwa, kehidupan adalah sesuatu yang
bernilai. Etika ini diidasarkan pada hubungan yang khas anatara alam dan manusia, dan
nilai yang ada pada alam itu sendiri.
● Prinsip-prinsip Etika Lingkungan
Sebagai pegangan dan tuntunan bagi prilaku kita dalam berhadapan dengan alam , terdapat
beberapa prinsip etika lingkungan yaitu :
1. Sikap Hormat terhadap Alam
Hormat terhadap alam merupakan suatu prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari
alam semesta seluruhnya
2. Prinsip Tanggung Jawab
Tanggung jawab ini bukan saja bersifat individu melainkan juga kolektif yang menuntut
manusia untuk mengambil prakarsa, usaha, kebijakan dan tindakan bersama secara nyata
untuk menjaga alam semesta dengan isinya.
3. Prinsip Solidaritas
Yaitu prinsip yang membangkitkan rasa solider, perasaan sepenanggungan dengan alam
dan dengan makluk hidup lainnya sehigga mendorong manusia untuk menyelamatkan
lingkungan.
4. Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian
Prinsip satu arah , menuju yang lain tanpa mengaharapkan balasan, tidak didasarkan
kepada kepentingan pribadi tapi semata-mata untuk alam.
5. Prinsip “No Harm”
Yaitu Tidak Merugikan atau merusak, karena manusia mempunyai kewajiban moral dan
tanggung jawab terhadap alam, paling tidak manusia tidak akan mau merugikan alam
secara tidak perlu
6. Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras dengan Alam
Ini berarti , pola konsumsi dan produksi manusia modern harus dibatasi. Prinsip ini muncul
didasari karena selama ini alam hanya sebagai obyek eksploitasi dan pemuas kepentingan
hidup manusia.
7. Prinsip Keadilan
Prinsip ini berbicara terhadap akses yang sama bagi semua kelompok dan anggota
masyarakat dalam ikut menentukan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan
pelestarian alam, dan dalam ikut menikmati manfaat sumber daya alam secara lestari.
8. Prinsip Demokrasi
Prinsip ini didsari terhadap berbagai jenis perbeaan keanekaragaman sehingga prinsip ini
terutama berkaitan dengan pengambilan kebijakan didalam menentukan baik-buruknya,
tusak-tidaknya, suatu sumber daya alam.
9. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap dan prilaku moral yang terhormat
serta memegang teguh untuk mengamankan kepentingan publik yang terkait dengan
sumber daya alam.

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa semua kegiatan bisnis
yang dilakukan merupakan sebuah profesi yang menuntut profesionalisme dan ketaatan
terhadap kode etik yang berlaku. Jika suatu bisnis dilakukan terlalu berlebihan dan sering
menyimpang dari kode etik maka akan menimbulkan beberapa kerusakan lingkungan
seperti: Akumulasi bahan beracun, Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect), Perusakan
Lapisan Ozon, Hujan Asam (Acid Rain), Deforestasi dan Penggurunan, serta
Keanekaragaman Hayati (biodiversity).

B. SARAN

Hendaknya setiap pelaku bisnis menjalankan bisnisnya sesuai degan kode etik dan prinsip
etika yang berlaku. Semua hal yang dilakukan dengan benar, maka akan menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat dan menguntungkan banyak pihak. Kode etik dan prinsip etika ini
bermanfaat untuk mengurangi risiko kerusakan di lingkungan sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber:https://yulipurwati1695.blogspot.co.id/2016/10/prinsip-etika-dalam-bisnis-serta-etika.
html

Anda mungkin juga menyukai