Anda di halaman 1dari 9

Yang dimaksud dari etika didalam berbisnis adalah sebuah cara untuk

menjalankan sebuah bisnis itu sendiri. Dimana didalamnya mencakup


aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan tentu masyarakat
itu sendiri

Tujuan : Mendorong Kesadaran Moral Pebisnis, Menjaga Tata


Sikap dan Perilaku Dalam Berbisnis, Memberikan Batasan Untuk
Tetap Menjalankan Bisnis yang Baik, Memberikan Citra Perusahaan
yang Baik, Dapat Menghindari Citra Buruk yang Merugikan,

Contoh Penerapan dari Etika Bisnis Itu Sendiri :  Menyebutkan


Nama Klien dengan Baik, Hadir Tepat Waktu Saat Janji Temu,
Berdiri Saat Berkenalan, Tidak Segan Mengucapkan Terimakasih,
Membayar Tagihan Rapat,

Prinsip Etika dalam Bisnis Serta Etika dan Lingkungan


A.      Prinsip Otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk
mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran sendiri
tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Orang yang otonom
adalah orang yang bebas mengambil keputusan dan tindakan serta 
bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya tersebut.
Batas-batas prinsip otonomi :
Tanggung jawab dan komitmen profesional (keahlian dan
moral) atas kemajuan profesi tersebut serta (dampaknya pada)
kepentingan masyarakat. Kendati pemerintah di tempat pertama
menghargai otonomi kaum profesional, pemerintah tetap menjaga, dan
pada waktunya malah ikut campur tangan, agar pelaksanaan profesi
tertentu tidak sampai merugikan kepentingan umum.
B.       Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran dalam setiap tindakan atau perikatan bisnis
merupakan keutamaan. Kejujuran diperlukan dalam pemenuhan syarat-
syarat perjanjian dan kontrak. Dalam perikatan perjanjian dan kontrak
tertentu, semua pihak saling percaya satu sama lain, bahwa masing-
masing pihak tulus dan jujur membuat perjanjian dan kontrak, serius,
tulus dan jujur melaksanakan perjanjian
Prinsip kejujuran yaitu :                                             
·      Kejujuran dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak.
·      Kejujuran dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga
sebanding.
·      Kejujuran dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
C.      Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara
sama sesuai dengan aturan yang  adil dan sesuai dengan kriteria yang
rasional objektif dan dapat dipertanggung jawabkan. Prinsip ini terutama
menuntut orang yang profesional agar dalam menjalankan profesinya ia
tidak merugikan hak dan kepentingan pihak tertentu, khususnya orang-
orang yang dilayani dalam rangka profesinya
D.      Hormat pada Diri Sendiri
Membuat penilaian yang tepat terhadap semua perbuatan
berdasarkan norma-norma kehidupan yang berlaku. Memilih dan
menentukan perbuatan yang tidak menyakiti, mencelakai, mengotori,
menodai, dan merusak diri sendiri (jasmani dan rohani).Mengidentifikasi
perlakuan yang kurang baik dan tepat terhadap unsur jasmani, dalam hal
kesehatan dan penampilan diri, beserta tindakan perbaikannya.

Hak dan Kewajiban


Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap
orang yang telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir. Di dalam Kamus
Bahasa Indonesia hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang
benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu
(karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), kekuasaan
yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau
martabat. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan,
keharusan (sesuatu hal yang harus dilaksanakan).          
Hak dan Kewajiban Warga Negara
Apabila seseorang menjadi warga negara suatu negara, maka orang
tersebut mempunyai hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban warga negara
yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a.    Hak Warga Negara Indonesia menurut UUD 1945:
1.    Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
2.    Berhak untuk hidup dan mempertahankan hidup.
3.    Berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan.
4.  Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang
serta perlindungan terhadap kekerasan dan diskriminasi.
  Kewajiban Warga Negara meliputi:
1.    Wajib membayar pajak sebagai kontrak utama antar negara dengan
warga negara dan membela tanah air (pasal 27).
2.    Wajib membela pertanahan dan keamanan negara (pasal29).
3.   Wajib menghormati hak asasi orang lain dan mematuhi pembatasan
yang tertuang dalam peraturan (pasal 28).
4.    Wajib menjunjung hukum dan pemerintah.
5.    Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

 
  Teori Etika Lingkungan
Etika Lingkungan Hidup, berbicara mengenai hubungan antara
manusia baik sebagai kelompok dengan lingkungan alam yang lebih luas
dalam totalitasnya, dan juga hubungan antara manusia yang satu dengan
manusia yang lainnya yang berdampak langsung  atau tidak langsung
pada lingkungan hidup secara keseluruhan.
Etika Lingkungan dapat berupa :
Cabang dari etika sosial, sejauh menyangkut hubungan antara manusia
dengan manusia yang berdampak pada lingkungan).
Berdiri sendiri, sejauh menyangkut hubungan antara manusia dengan
lingkungannya.
Tiga teori etika lingkungan (Keraf, 2020), yaitu:
  a.       Antroposentrisme
  b.      Biosentrisme
  c.       Ekosentrisme

Prinsip Etika di Lingkungan Hidup


 1.      Prinsip Tanggung Jawab
Tanggung jawab ini bukan saja bersifat individu melainkan juga
kolektif yang menuntut manusia untuk mengambil prakarsa, usaha,
kebijakan dan tindakan bersama secara nyata untuk menjaga alam semesta
dengan isinya.
 2.      Prinsip Solidaritas
Yaitu prinsip yang membangkitkan rasa solider, perasaan
sepenanggungan dengan alam dan dengan makluk hidup lainnya sehigga
mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan.
 3.      Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian
Prinsip satu arah, menuju yang lain tanpa mengaharapkan
balasan, tidak didasarkan kepada kepentingan pribadi tapi semata-mata
untuk alam.
 4.      Sikap Hormat terhadap Alam
Hormat terhadap alam merupakan suatu prinsip dasar bagi
manusia sebagai bagian dari alam semesta seluruhnya.
Prinsip “No Harm”
Yaitu Tidak Merugikan atau merusak, karena manusia
mempunyai kewajiban moral dan tanggung jawab terhadap alam, paling
tidak manusia tidak akan mau merugikan alam secara tidak perlu.
 6.      Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras dengan Alam
Ini berarti, pola konsumsi dan produksi manusia modern harus
dibatasi. Prinsip ini muncul didasari karena selama ini alam hanya sebagai
obyek eksploitasi dan pemuas kepentingan hidup manusia.
 7.      Prinsip Keadilan
Prinsip ini berbicara terhadap akses yang sama bagi semua
kelompok dan anggota masyarakat dalam ikut menentukan kebijakan
pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian alam, dan dalam ikut
menikmati manfaat sumber daya alam secara lestari.
 8.      Prinsip Demokrasi
Prinsip ini didasari terhadap berbagai jenis perbedaan
keanekaragaman sehingga prinsip ini terutama berkaitan dengan
pengambilan kebijakan didalam menentukan baik-buruknya, rusak-
tidaknya, suatu sumber daya alam.
 Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap dan
prilaku moral yang terhormat serta memegang teguh untuk mengamankan
kepentingan publik yang terkait dengan sumber daya alam.

Model etika dalam bisnis, sumber nilai etika dan faktor-faktor yang
mempengaruhi etika manajerial
1. Immoral Manajemen
Immoral manajemen juga merupakan tingkatan terendah dari
model manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip etika
bisnis. Manajer yang memiliki manajemen tipe ini pada
umumnya sama sekali tidak mengindahkan apa yang dimaksud
dengan moralitas, baik dalam internal organisasinya maupun
bagaimana dia menjalankan aktivitas bisnisnya.

2.     Amoral Manajemen
 Tujuan utama dari manajemen amoral adalah juga profit, akan
tetapi tindakannya berbeda dengan manajemen immoral. Ada satu
cara kunci yang membedakannya, yaitu mereka tidak dengan sengaja
melanggar hukum atau norma etika. Bahkan pada manajemen amoral
adalah bebas kendali dalam mengambil keputusan, artinya mereka
tidak mempertimbangkan etika dalam mengambil keputusan. Salah
satu contoh dari manajemen amoral adalah penggunaan test lie
detector bagi calon karyawan
3.     Moral Manajemen
 Manajemen moral juga bertujuan untuk meraih keberhasilan,
tetapi dengan menggunakan aspek legal dan prinsip-prinsip etika.
Filosofi manajer moral selalu melihat hukum sebagai standar
minimum untuk beretika dalam perilaku. Dalam moral manajemen,
nilai-nilai etika dan moralitas diletakkan pada level standar tertinggi
dari segala bentuk prilaku dan aktivitas bisnisnya
Sumber nilai etika
a.     Agama
Banyak ajaran dan paham pada masing-masing agama. Dengan
maksud pengertian Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari
kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang
menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari
kehidupan. Banyak agama memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci
yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan / atau
menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta
b.     Filosofi
Pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang.
Arti Filosofi  yaitu studi mengenai kebijaksanaan, dasar dasar
pengetahuan, dan proses yang digunakan untuk mengembangkan dan
merancang pandangan mengenai suatu kehidupan
c.     Budaya
Ciri khas utama yang paling menonjol yaitu kekuluargaan dan
hubungan kekerabatan yang erat. Definisi budaya adalah suatu cara
hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi
d.     Hukum
Biasanya hukum dibuat setelah pelanggaran – pelanggaran terjadi
dalam komunitas. Arti hukum adalah sistem yang terpenting dalam
pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. Dari bentuk
penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan
masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara
utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi
dalam hukum pidana

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi etika manajerial


mencakup :
1.     Leadership
Kepemimpinan (Leadership) adalah kemampuan individu untuk
mempengaruhi memotivasi, dan membuat orang lain mampu
memberikan kontribusinya demi efektivitas dan keberhasilan
organisasi
2.     Strategi dan Performasi
Pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas
dalam kurun waktu tertentu
3.      Karakteristik individu
Merupakan suatu proses psikologi yang mempengaruhi individu
dalam memperoleh, mengkonsumsi serta menerima barang dan jasa
serta pengalaman. Karakteristik individu merupakan faktor internal
(interpersonal) yang menggerakan dan mempengaruhi perilaku
individu”.
4.     Budaya Organisasi
Menurut Mangkunegara, (2005:113), budaya organisasi adalah
seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma yang
dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku
bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal
dan integrasi internal

NORMA DAN ETIKA DALAM PEMASARAN, PRODUKSI,


MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN FINANSIAL
 
 Pasar dan Perlindungan Konsumen, Etika Iklan, Privasi
Konsumen,
 Multimedia Etika Bisnis
Akuntabilitas perusahaan, di dalamnya termasuk corporate
governance, kebijakan keputusan, manajemen keuangan,
produk dan pemasaran serta kode etik.
Tanggung jawab sosial, yang merujuk pada peranan bisnis
dalam lingkungannya, pemerintah lokal dan nasional, dan
kondisi bagi pekerja
Hak dan kepentingan stakeholder, yang ditujukan pada mereka
yang memiliki andil dalam perusahaan, termasuk pemegang
saham, owners, para eksekutif, pelanggan, supplier dan pesaing.
 Etika Produksi, Pemanfaatan SDM, Etika Kerja,
 Hak-hak Pekerja
Hak dasar pekerja mendapat perlindungan atas tindakan PHK
2. Hak khusus untuk pekerja perempuan
3. Hak dasar mogok
4. Hak untuk membuat PKB (Perjanjian Kerja Bersama)
5. Hak dasar pekerja atas pembatasan waktu kerja, istirahat,
cuti dan libur
 , Hubungan Saling Menguntungkan, Persepekatan
Penggunaan Dana.
Jenis Pasar, Latar Belakang Monopoli, Etika Dalam

Pasar Kompetitif

1. jenis-jenis Pasar
 Pasar persaingan sempurna, Suatu pasar dimana terdapat banyak
penjual dan pembeli, barang yang didagangkan adalah barang
homogen atau barang yang sama dan penjual tidak memiliki
kebebasan dalam menentukan harga.
 Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar yang hanya terdapat satu
perusahaan saja atau bisa disebut suatu pasar yang penjualnya hanya
ada satu dan pembelinya banyak dan menghasilkan barang yang
tidak mempunyai pengganti
 Pasar ologopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang
didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah
area
2. Monopoli dan Dimensi Etika Bisnis
Pasar monopoli dalam etika bisnis dianggap kurang baik dalam mencapai
nilai-nilai moral karena pasar monopoli tak teregulasi tidak mampu
mencapai ketiga nilai keadilan kapitalis, efisiensi ekonomi dan juga tidak
menghargai hak-hak negatif yang dicapai dalam persaingan sempurna.
Selain itu, sifat pasar monopoli yang mendominasi salah satu jenis usaha,
menjadikan perusahaan yang bergerak secara monopoli tersebut bertindak
sesuka hati.

3. Etika di dalam Pasar Kompetitif (Persaingan Sempurna)


Pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak
sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah
konsumen yang banyak.

Pada pasar persaingan sempurna terdapat persaingan yang ketat karena


setiap penjual dalam satu wilayah menjual barang dagangannya yang
sifatnya homogen. Harga pada pasar persaingan sempurna relatif sama
dengan para pesaing usaha lainnya. Konsumen tentu akan memilih
produsen yang dinilai mampu memberikan kepuasan. Adapun hal yang
menjadi faktor kepuasan itu adalah tingkat pelayanan dan fasilitas-
fasilitas penunjang.
Ada dua etika yang harus di pegang oleh para pelaku pasar agar pasar
selalu dalam kondisi ideal dan fairness, yaitu:

 Adanya optimasi manfaat barang oleh pembeli dan penjual, Pasar


harus dalam kondisi ekuiblirium.
4. Kompetisi pada Pasar Ekonomi Global
Kompetisi mempunyai pengertian adanya persaingan antara perusahaan
untuk mencapai pangsa pasar yang lebih besar. Kompetisi antara
perusahaan dalam merebutkan pelanggan akan menuju pada inovasi dan
perbaikan produk dan yang pada akhirnya pada harga yang lebih rendah

Konsep csr

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan


atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi
yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab perusahaan
dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek
ekonomi, sosial, dan lingkungan

Anda mungkin juga menyukai