Anda di halaman 1dari 13

ETIKA BISNIS

Dwi Retno Andriani, SP., MP


Lab of Agribusiness Analysis and Management,
Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
Email: dwiretno.fp@ub.ac.id

URAIAN MATERI BELAJAR:


MODUL
A. Definisi Etika

14
B. Macam-macam Etika
C. Fundamental Etika
D. Etika Bisnis
E. Budaya Perusahaan

A. PENDAHULUAN

SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT


Etika merupakan tuntunan moral yang mengatur perilaku
yang baik. Jadi berperilaku etis adalah melakukan
apa yang secara moral benar. Etika mengatur mana yang baik
mana yang buruk.

Kata etika berasal dari kata Yunani ethos yang


mengandung arti yang cukup luas yaitu, tempat yang biasa
ditinggali, kandang, padang rumput, kebiasaan, adab, akhlak,
watak, perasaan, sikap dan cara berpikir. Sebuah keputusan
(SPEED)

etis adalah salah satu yang baik legal dan memenuhi standar


etika bersama 

B. KEGIATAN BELAJAR

TUJUAN KEGIATAN BELAJAR :


1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep
etika bisnis dan budaya perusahaan
2. Mahasiswa mampu menerapkan jiwa etika bisnis dalam
kewirausahaan
Kewirausahaan Brawijaya University 2012

URAIAN MATERI BELAJAR


A. DEFINISI ETIKA
Beberapa pengertian tentang etika :

- Etika adalah perbuatan standar yang memimpin individu dalam membuat


keputusan
- Etika adalah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah serta pilihan
moral yang dilakukan seseorang
- Keputusan etis adalah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar

Dari pembahasan definisi tentang etika di atas, maka dapat


diklasifikasikan menjadi tiga jenis definisi, yaitu sebagai berikut:
1. Etika dipandang sebagai cabang filsafat yang khusus membicarakan tentang
nilai baik dan buruk dari perilaku manusia.

2. Etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang membicarakan baik buruknya


perilaku manusia dalam kehidupan bersama.
Definisi tersebut tidak melihat kenyataan bahwa ada keragaman norma,
karena adanya ketidaksamaan waktu dan tempat, akhirnya etika menjadi ilmu
yang deskriptif dan lebih bersifat sosiologik.

3. Etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat normatif, dan


evaluatif yang hanya memberikan nilai baik buruknya terhadap perilaku
manusia. Dalam hal ini tidak perlu menunjukkan adanya fakta, cukup
informasi, menganjurkan dan merefleksikan. Definisi etika ini lebih bersifat
informatif, direktif dan reflektif.

B. MACAM-MACAM ETIKA
     Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan
kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral (mores). Manusia
disebut etis, ialah manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat
hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan
pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai
makhluk berdiri sendiri dengan penciptanya.

Termasuk di dalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yang


Page 2 of 13
Kewirausahaan Brawijaya University 2012
dikaitkan dengan etika, terdapat dua macam etika (Keraf: 1991: 23), sebagai
berikut:
1. Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku
manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai
sesuatu yang bernilai. Artinya Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai
fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai
suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat
disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa
nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu
memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
2. Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan
seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh
manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif
merupakan normanorma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara
baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau
norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.

C. FUNDAMENTAL ETIKA
Fundamental etika yang berlaku universal, fundamental etika yang berlaku
pada semua etnis menurut Zimmerer (1996) terdiri atas:
1. Sopan santun, yaitu selalu bicara benar, terus terang, tidak menipu dan tidak
mencuri.
2. Integritas, yaitu memiliki prinsip, hormat dan tidak bermuka dua.
3. Manjaga janji, yaitu dapat dipercaya bila berjanji, tidak mau menang sendiri
4. Kesetiaan, ketaatan, yaitu benar dan loyal pada keluarga dan teman, tidak
menyembunyikan informasi yang tidak perlu dirahasiakan
5. Kejujuran, kewajaran (fairness), yaitu berlaku fair dan terbuka, berkomitmen
pada kedamaian, jika bersalah cepat mengakui kesalahan, perlakuan yang
sama terhadap setiap orang dan memiliki toleransi yang tinggi
6. Menjaga satu sama lain (caring for others), yaitu penuh perhatian, baik budi,
ikut andil, menolong siapa saja yang memerlukan bantuan.
7. Saling menghargai satu sama lain (respect for others), yaitu menghormati
hak-hak orang lain, menghormati kebebasan dan rahasia pribadi (privasi),
mempertimbangkan orang lain yang dianggap bermanfaat dan tidak

Page 3 of 13
Kewirausahaan Brawijaya University 2012
berprasangka buruk.
8. Bertanggung jawab (responsible), yaitu patuh terhadap undang-undang dan
peraturan yang berlaku, jika menjadi seseorang pimpinan maka harus
bersikap terbuka dan menolong.
9. Pengejaran keunggulan (pursuit of excellence), yaitu berbuat yang terbaik di
segala kegiatan, bertanggung jawab, rajin, berkomitmen, bersedia untuk
meningkatkan kompetensi dalam segala bidang.
10. Dapat dipertanggungjawabkan (accountability), yaitu bertanggungjawab
dalam segala perbuatan terutama dalam mengambil keputusan

D. ETIKA BISNIS
 Definisi Etika
Definisi etika bisnis sendiri sangat beraneka ragam tetapi memiliki satu
pengertian yang sama, yaitu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan
pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku
secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan penerapan norma dan moralitas
ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis.

Etika bisnis adalah keseluruhan dari aturan-aturan etika, baik yang tertulis
maupun yang tidak tertulis yang mengatur hak-hak dan kewajiban produsen dan
konsumen serta etika yang harus dipraktekkan dalam bisnis.

Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang


menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur
dan pesaing.
- Orang yang menanam uang atau investor menginginkan manajemen dapat
mengelola perusahaan secara berhasil, sehingga dapat menghasilkan
keuntungan bagi mereka.
- Konsumen menginginkan agar perusahaan menghasilkan produk bermutu
yang dapat dipercaya dan dengan harga yang layak
- Para karyawan menginginkan agar perusahaan mampu membayar balas jasa
yang layak bagi kehidupan mereka, memberi kesempatan naik pangkat atau
promosi jabatan.
- Pihak kreditur mengharapkan agar semua hutang perusahaan dapat dibayar
tepat pada waktunya dan membuat laporan keuangan yang dapat dipercaya
dan dibuat secara teratur.

Page 4 of 13
Kewirausahaan Brawijaya University 2012

Pihak pesaing mengharapkan agar dalam persaingan dilakukan secara


baik, tidak merugikan dan menghancurkan pihak lain. Orang-orang bisnis
diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai aktivitasnya di masyarakat.
Harus ada etik dalam menggunakan sumber daya yang terbatas di masyarakat,
apa akibat dari pemakaian sumber daya tersebut dan apa akibat dari proses
produksi yang dilakukan. Etika bisnis menyangkut usaha membangun
kepercayaan antara masyarakat dengan perusahaan,dan ini merupakan elemen
sangat penting buat suksesnya suatu bisnis dalam jangka panjang. Jadi
prinsipnya seorang wirausaha lebih baik merugi daripada melakukan perbuatan
tidak terpuji.

Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi
reputasi perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam
keseharian kegiatan bisnis, namun harus dijaga terus menerus, sebab reputasi
sebuah perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek tapi akan
terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan aset tak ternilai sebagai
good will bagi sebuah perusahaan. Suatu trademark istimewa dalam competitive
advantage.

 Teori Etika Bisnis


1. Teori Teologi
Dari sudut pandang teleologi, berasal dari kata Yunani, telos yang artinya
tujuan, mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang
mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan
oleh tindakan itu.
Ada dua aliran etika teleologi yakni egoisme etis, merupakan cara
pandang bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk
mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Satu-satunya tujuan
tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan
memajukan dirinya. Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia
cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan
pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat
vulgar.
Aliran kedua yakni utilitarianisme, berasal dari bahasa latin yang berarti
bermanfaat, memandang suatu perbuatan adalah baik jika membawa
manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang
Page 5 of 13
Kewirausahaan Brawijaya University 2012
melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Dalam rangka pemikiran
utilitarianisme, kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan
adalah kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar.
Utilitarianisme , teori ini cocok sekali dengan pemikiran ekonomis, karena
cukup dekat dengan Cost-Benefit Analysis.
Manfaat yang dimaksudkan utilitarianisme bisa dihitung sama seperti kita
menghitung untung dan rugi atau kredit dan debet dalam konteks bisnis
Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam yakni utilitarianisme perbuatan
dan utilitarianisme aturan. Prinsip dasar utilitarianisme pada perbuatan
sedangkan utilitarianisme aturan membatasi diri pada justifikasi aturan-aturan
moral.

2. Teori Deontologi
Istilah deontologi berasal dari kata Yunani deon yang artinya tugas dan
logos yang berarti pengetahuan. Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan
itu harus ditolak sebagai buruk, deontologi menjawab karena perbuatan
pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang. Yang
menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan
deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga
salah satu teori etika yang terpenting.
Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi :
1. Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan
berdasarkan kewajiban,
2. Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari
tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong
seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak
tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik, dan
3. Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang
niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada
hukum moral universal.

Bagi Kant, Hukum Moral ini dianggapnya sbg perintah tak bersyarat
(imperatif kategoris), yg berarti hukum moral ini berlaku bagi semua orang
pada segala situasi dan tempat. Perintah Bersyarat adalah perintah yg
dilaksanakan kalau orang menghendaki akibatnya, atau kalau akibat dari
tindakan itu mrpk hal yg diinginkan dan dikehendaki oleh orang tsb. Perintah
Tak Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan begitu saja tanpa syarat

Page 6 of 13
Kewirausahaan Brawijaya University 2012
apapun, yaitu tanpa mengharapkan akibatnya, atau tanpa mempedulikan
apakah akibatnya tercapai dan berguna bagi orang tsb atau tidak

3. Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah
pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya
suatu perbuatan atau perilaku. Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori
deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban.
Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Hak
didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama.
Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.

4. Teori Keutamaan
Memandang sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah
suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya.
Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah
diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara
moral. Contoh keutamaan kebijaksanaan, keadilan, suka bekerja keras, hidup
yang baik.
Keutamaan-keutamaan yang dimilliki manajer dan karyawan sejauh
mereka mewakili perusahaan, adalah : Keramahan, Loyalitas, Kehormatan dan
Rasa malu. Keramahan merupakan inti kehidupan bisnis, keramahan itu hakiki
untuk setiap hubungan antar manusia, hubungan bisnis tidak terkecuali.
Loyalitas berarti bahwa karyawan tidak bekerja semata-mata untuk mendapat
gaji, tetapi mempunyai juga komitmen yang tulus dengan perusahaan.
Kehormatan adalah keutamaan yang membuat karyawan menjadi peka
terhadap suka dan duka serta sukses dan kegagalan perusahaan. Rasa malu
membuat karyawan solider dengan kesalahan perusahaan.

 Prinsip Etika Bisnis


Ada lima prinsip etika bisnis menurut Keraf (1994:71-75) diantaranya adalah :
1. Prinsip Otonomi.
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk bertindak
berdasarkan kesadarannya sendiri. Bertindak secara otonom mengandaikan
adanya kebebasan mengambil keputusan dan bertindak menurut keputusan
itu. Otonomi juga mengandaikan adanya tanggung jawab. Dalam dunia
bisnis, tanggung jawab seseorang meliputi tanggung jawab terhadap dirinya

Page 7 of 13
Kewirausahaan Brawijaya University 2012
sendiri, pemilik perusahaan, konsumen, pemerintah, dan masyarakat.

2. Prinsip Kejujuran. Prinsip kejujuran meliputi pemenuhan syarat-syarat


perjanjian atau kontrak, mutu barang atau jasa yang ditawarkan, dan
hubungan kerja dalam perusahaan. Prinsip ini paling problematik karena
masih banyak pelaku bisnis melakukan penipuan.

3. Prinsip Tidak Berbuat Jahat dan Berbuat Baik. Prinsip ini mengarahkan agar
kita secara aktif dan maksimal berbuat baik atau menguntungkan orang lain,
dan apabila hal itu tidak bisa dilakukan, kita minimal tidak melakukan
sesuatu yang merugikan orang lain atau mitra bisnis.

4. Prinsip Keadilan. Prinsip ini menuntut agar kita memberikan apa yang
menjadi hak seseorang di mana prestasi dibalas dengan kontra prestasi yang
sama nilainya.

5. Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri. Prinsip ini mengarahkan agar kita
memperlakukan seseorang sebagaimana kita ingin diperlakukan dan tidak
akan memperlakukan orang lain sebagaimana kita tidak ingin diperlakukan.

 Etika dan Tanggung jawab Sosial


Corporate Social Responsibility (CSR) adalah bentuk tanggung jawab dari setiap
perusahaan terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi masyarakat.
Pelanggaran etika akan mengakibatkan:
1. Masalah citra publik
2. Tuntutan hukum yang mahal
3. Tingginya tingkat pencurian oleh karyawan.

Pengambilan keputusan etis dapat menumbuhkan kepercayaan bagi hubungan


antara para pelanggan, karyawan dan perusahaan lain. Perilaku etis sangat
penting bagi wirausahawan karena dapat memberikan efek positif seperti staf
akan meniru perilaku pimpinannya dan standar etis akan membentuk kerangka
kerja yang positif.

Perilaku tidak etis dalam berwirausaha akan menimbulkan hal-hal sebagai


berikut:
a. Mengganggu pengambilan keputusan usaha
b. Dapat dituntut dengan Undang-undang perlindungan konsumen
c. Bisnis tidak akan mampu bertahan dalam jangka panjang

Page 8 of 13
Kewirausahaan Brawijaya University 2012

 Prinsip etika
1. Usaha membangun kepercayaan antara anggota masyarakat dengan
perusahaan atau pengusaha.
2. Hal tersebut merupakan elemen penting buat suksesnya bisnis jangka panjang
3. Menjaga etika adalah hal penting untuk melindungi reputasi perusahaan.
4. Kejujuran merupakan barang langka dan “mata uang” yang berlaku di mana-
mana
5. Etika adalah standar perilaku dan nilai-nilai moral menyangkut tindakan yang
benar dan salah yang terjadi di dalam lingkungan kerja

 Keuntungan Menjaga Etika dalam bisnis :


1. Jika jujur dalam berbisnis, maka bisnisnya akan maju
2. Timbulnya kepercayaan
3. Kemajuan terjaga, jika perilaku etis terjaga
4. Perolehan laba akan meningkat
5. Bisnis akan terjaga eksistensi dan kesinambungannya

 Nilai-nilai Etika Bisnis


Beberapa nilai-nilai etika bisnis yang seharusnya jangan dilanggar yakni :
1. Kejujuran. Kejujuran merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam bisnis
dan merupakan unsur penting untuk bertahan di tengah persaingan bisnis.
2. Keadilan. Memperlakukan setiap orang sesuai haknya. Misalnya tidak
mengambil untung yang merugikan konsumen.
3. Rendah hati. Jangan melakukan bisnis dengan kesombongan. Misalnya
mempromosikan produk dengan berlebihan dengan menjatuhkan produk
pesaing.
4. Simpatik. Menampilkan wajah ramah dan simpatik serta mengelola emosi.
5. Kecerdasan. Dalam menjalankan strategi bisnis diperlukan kecerdasan agar
menghasilkan keuntungan yang memadai dan menghindari kejahatan non-etis
dari pesaing.
6. Memperhatikan norma, budaya atau agama yang berlaku karena tiap daerah
berlainan,

Page 9 of 13
Kewirausahaan Brawijaya University 2012

E. BUDAYA PERUSAHAAN
 Unsur-unsur pada budaya organisasi
1. Memecahkan masalah baik internal maupun eksternal organisasi
2. Budaya tersebut dapat ditafsirkan secara mendalam
3. Mempunyai persepsi yang sama
4. Pemikiran yang sama
5. Perasaan yang sama
Budaya perusahaan mempunyai fungsi untuk menentukan maksud dan
tujuan organisasi dan dengan fungsi tersebut organisasi akan mengikat
anggotanya.

Adapun manfaat adanya budaya organisasi adalah mampu memecahkan


masalah intern, mampu memecahkan masalah ekstern, mampu memiliki
daya saing , dan mampu hidup jangka panjang.

 Kunci membangun budaya perusahaan


1. Memahami proses terbentuknya budaya perusahaan :
a. Alamiah
b. Konseptual

Sumber budaya perusahaan adalah :


a. karakteristik pemimpin
b. jenis pekerjaan
c. cara memecahkan masalah

2. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi budaya perusahaan.


a. Nilai
b. Ideologi
c. Norma

3. Langkah-langkah membangun budaya perusahaan:


a. menemukan masalah dalam organisasi
b. menemukan opini yang berkembang
c. menganalisis opini dari lingkup, pemunculan, kompetensi , mutu ,
dan kadar

Page 10 of 13
Kewirausahaan Brawijaya University 2012
d. Menentukan strategi
e. Membuat program
f. Merumuskan pesan yang dapat mengubah opini negatif menjadi
positif ataupun opini positif menjadi lebih positif
g. Menciptakan opini baru yang positif, tercermin pada:
(1) individul image
(2) unit image
(3)coorporate

4. Budaya perusahaan dapat dibagi menjadi:


Pertama : Produk
Kedua : Organisasi
- Perhatian pada karyawan (suasana, keejahteraan)
- Perhatian pada tata kerja
- Menyangkut pada sistem dan prosedur aturan-aturan
kerja
- Perhatian pada sarana/peralatan

 Konsep etika bisnis tercermin pada corporate culture (budaya perusahaan).


Menurut Kotler (1997) budaya perusahaan merupakan karakter suatu
perusahaan yang mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma
bersama yang dianut oleh jajaran perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari cara
karyawannya berpakaian, berbicara, melayani tamu dan pengaturan kantor.

Dasar pemikirannya adalah perusahaan akan memiliki hak hidup apabila


perusahaan tersebut memiliki pasar, dan dikelola oleh orang-orang yang ahli dan
menyenangi pekerjaannya. Agar perusahaan tersebut mampu melangsungkan
hidupnya, ia dihadapkan pada masalah intern, misalnya masalah perburuhan,
masalah ekstern misalnya konsumen dan persaingan, dan masalah lingkungan
misalnya gangguan keamanan.

Page 11 of 13
Kewirausahaan Brawijaya University 2012

REFERENSI

Bygrave, William D.1994. The Portable MBA in Entrepreneurship.John Willey & Sons,
Inc. New York

Carol, Kinsey Goman,1999. Kreativitas Dalam Bisnis. Binarupa Aksara, Jakarta.

Drucker, Peter F.1996. Inovasi dan Kewirausahaan. Erlangga. Jakarta

Danuhadimedjo, R. Djatmiko.1998.Kewiraswastaan dan Pembangunan. Alfabeta.


Bandung

GeoffreyG,.Meredith, et all.2000. Kewirausahaan. Teori dan Praktek. Pustaka Binaman


Pressindo. Jakarta

Hakim, rusman. 1998. Dengan Wirausaha Menepis Krisis (Konsep Membangun


Masyarakat Intrepreneur Indonesia). PT Elex media Komputindo
Gramedia.Jakarta.

Harefa, Andreas. Inovasi Kewirausahaan (kecerdasan Emosi Wirausaha).


http://www.ekafood.com

Hisrich, Robert.D., Peter M.P. 1995. Entrepreneurship. Irwin Chichago.

Soemanto, Wasty.1984. Pendidikan Wirausaha (Sekuncup Ide Profesional). Bina aksara.


Malang

Tedjasutisna, Ating.2004. Memahami Kewirausahaan. Amico. Bandung.

Wijandi, Soesarsono.1998.Pengantar Kewiraswastaan. Sinar Baru Bandung.

Zimmerer, Thomas W., Norman Scarborough.1996. Entrepreneurship The New Venture


Formation. Prentice- Hall International, Inc

PROPAGASI
Laporan & Diskusi/Presentasi di Kelas

1. Menurut pendapat anda, apakah setiap perusahaan harus melakukan Corporate


Social Responsibility (CSR) ?

2. Berikan analisis singkat mengenai keuntungan yang akan didapatkan perusahaan


jika melakukan Corporate Social Responsibility (CSR)!
- Berikan contoh yang jelas mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Page 12 of 13
Kewirausahaan Brawijaya University 2012
terhadap alam dan terhadap masyarakat!

3. Dalam dunia iklan, kadang terdapat iklan yang menyindir produk pesaingnya.
Berikan analisis singkat mengenai hal tersebut terkait dengan Etika Bisnis dalam
Pemasaran!

4. Dalam Etika Sumber Daya Manusia (SDM), apakah termasuk bentuk loyalitas
ketika seorang bawahan mengkritik atasannya karena berkinerja buruk dan
membahayakan bagi kelangsungan hidup perusahaan?
- Berikan penjelasan mengenai permasalahan tersebut!
- Berikan saran bagaimana cara mengatasi faktor penyebab buruknya sumber
daya manusia di Indonesia.

Page 13 of 13

Anda mungkin juga menyukai