Anda di halaman 1dari 66

ETIKA DAN HUKUM BISNIS

1
Kuliah ke 1
Materi : Pendahuluan/Pengantar

Tujuan Umum MK
• Agar mahasiswa mengetahui dan memahami peranan etika
dalam kegiatan bisnis;
• Mengetahui dan memahami kedudukan dan peranan hukum
bisnis;
• Mengetahui dan memahami keterkaitan etika dan bisnis, etika
bisnis dan hukum bisnis;
• Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip etika bisnis dan
implementasinya dalam pengelolaan bisnis;
• Mengetahui dan memahami berbagai ketentuan perundang-
undangan yang berkaitan dengan kegiatan bisnis;
• Mengetahui dan memahami bentuk kerjasama bisnis melalui
kontrak/perjanjian ;
• Mengetahui dan memahami tentang kewajiban, hak serta
larangan bagi pelaku bisnis.

2
POKOK BAHASAN
MK ETIKA DAN HUKUM BISNIS

1. Pendahuluan
2. Pengertian, Tujuan Etika, Etika Bisnis, dan Hukum Bisnis.
3. Prinsip-prinsip Etika Bisnis dan Penerapannya.
4. Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila
5. Tanggung Jawab Sosial dan Hukum Perusahaan
6. Peranan Hukum Perikatan/Perjanjian.
7. Bentuk Badan Usaha dan Legalitasnya
8. Macam-macam bentuk kerjasama dalam Bisnis.
9. Hukum Perjanjian Kredit
10. Hukum Bisnis dan Perlindungan Konsumen
11. Larangan Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat
12. Kepailitan
13. Hak Atas Kekayaan Intelektual(HAKI) dan Perlindungan Hukumnya.
14. Aspek Hukum Perasuransian Dalam Bisnis

3
Referensi

1. Sonny Keraf, Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya


2. John Pieris c.s, Etika Bisnis & Good Corporate Governance
3. Peter Pratley, The Essence of Business Ethic/ Etika Bisnis
4. Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis, Prinsip dan Pelaksanaannya
di Indonesia
5. Mariam Darus B, Aneka Hukum Bisnis
6. Chaeruman Pasaribu,Surahwadi, Hukum Perjanjian Dalam
Islam
7. Munis Fuadi, Hukum Bisnis dalam Teori dan Praktek
8. Moch. Faisal S., Pertumbuhan Hukum Bisnis di Indonesia
9. Tom Gunadi, Ekonomi dan Sistem Ekonomi menurut
Pancasila dan UUD 1945, Dasar Falsafah dan Hukum
10. Corporate Governance, Tantangan dan Kesempatan bagi
Komunitas Bisnis Indonesia.
4
Pengertian dan Tujuan Etika

1. Asal kata Etika


• Etika = Ethos (Yunani), yang berarti kebiasaan
• Kita mengenal juga kata “moral”atau “moralitas” , bahasa Latin mos
.artinya kebiasaan
• Etika diartikan sebagai kebiasaan, adat istiadat
Keduanya sama-sama sebagai sistem nilai tentang bagaimana
orang/manusia harus hidup sesuai dengan kebiasaan, adat istiadat.
Pada umumya sistem nilai sebagai suatu kebiasaan diturunkan
melalui agama dan kebudayaan.
• Etika ditinjau dari segi filsafat : Etika sebagai ilmu yang menyelidiki
mana yang baik dan mana yang buruk sebagai pedoman sikap dan
tingkah laku manusia sejauh berkaitan dengan norma-norma.

5
• Pengertian “Akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari “ khuluqun”, artinya
budi pekerti, tingkah laku.
Akhlak sebagai ilmu menurut Islam adalah mengajarkan mana yang baik dan
mana yang buruk berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul, yang
berlakunya universal dan komprehensif bagi seluruh umat manusia disegala
waktu dan tempat.

• Etika Profesi merupakan kode etik yang diberlakukan untuk profesi tertentu
dalam suatu organisasi. Kode etik berlaku untuk suatu profesi tertentu yang
bertindak secara profesional.
• Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-
cita dan nilai bersama, suatu profesi disatukan umumnya berdasarkan latar
belakang pendidikan,profesi/keahlian tertentu, yang menunjukkan arah moral
suatu profesi.
Karena itu mereka mempunyai tanggung jawab khusus. Melalui kode etik
kepercayaan masyarakat akan suatu profesi dapat diperkuat
6
2. BEBERAPA PENGERTIAN ETIKA (ETHICS)

Etika (Ethics)dapat diartikan sebagai berikut :


 Merupakan dasar moral yaitu nilai-nilai tentang apa yang baik dan apa
yang buruk, dan berkaitan dengan hak dan kewajiban.
 Sebagai pedoman perilaku, sikap atau tindakan yang diterima dan
diakui sehubungan dengan kegiatan manusia atau kelompok tertentu.
 Merupakan persoalan pendidikan, memberikan contoh yang benar dan
pelayanan untuk mempraktekan perilaku moral dengan dialog yang
jujur. Dengan ini etika merupakan proses pembelajaran mengenai
benar dan salah dan kemudian melakukan hal yang benar.
 Etika dipandang sebagai ilmu tentang berperilaku mencakup aturan
dasar yang dianut dalam hidup dan kehidupan.

7
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Depdibud) :
Etika adalah : a. ilmu tentang apa yang baik dan
apa yang buruk, b. tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak), c. nilai mengenai benar dan salah
yang dianut oleh suatu golongan atau masyarkat
umum.

8
Pada prinsipnya etika (ethics) :mengacu pada;
 Norma moral.
Moral berhubungan dengan suatu tindakan antara yang benar dan
salah dan mengacu pada standar yang diakui tentang sikap yang
benar dan baik.
Tindakan yang sesuai norma disebut tindakan bermoral baik, dan
sebaliknya yang tidak sesuai dengan norma tersebut bermoral buruk
atau immoral.
 Sikap dari kelompok tertentu atau seprofesi.
 Rambu-rambu prinsip moral yang menyeluruh, terutama rambu-
rambu profesi tertentu.

9
3. TUJUAN ETIKA

• Mempelajari perilaku baik moral maupun in-moral dengan


tujuan membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan
akhirnya sampai pada rekomendasi memadai.

• Menilai praktek menusiawi dengan menggunakan standar


moral.

• Memberikan pandangan tentang bagaimana bertindak


secara moral pada situasi tertentu atau memberi nasehat
untuk perbaikan.

10
• Pengertian Bisnis
Bisnis adalah “keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan
oleh orang atau badan secara teratur dan terus
menerus,yaitu berupa kegiatan mengadakan barang-barang
atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk
diperjualbelikan, dipertukarakan, ataudisewakan dengan
tujuan mendapatkan keuntungan (R.B.Simatupang)

• Menurut Kamus BesarIndonesia :


“Bisnis adalah usaha dagang, usaha komersial dalam dunia
perdagangan

11
Kesimpulkan :
 Bisnis merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan,
karena dikatakan sebagai suatu pekerjaan, mata
pencaharian, bahkan suatu profesi;
 Bisnis merupakan aktivitas dalam perdagangan;
 Bisnis dilakukan dalam rangka memperoleh
keuntungan/laba;
 Bisnis dilakukan baik oleh perorangan maupun suatu
badan usaha.

12
ETIKA BISNIS ADALAH :

1. Suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan
yang salah yang selanjutnya tentu melakukan hal yang benar
berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan dengan pihak
yang berkepentingan dengan tuntutan perusahaan
2. Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep
umum dan standar untuk perilaku moral dalam bisnis, berperilaku
penuh tanggung jawab dan bermoral.
3. Merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang berkaitan
dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan.
4. Etika untuk berbisnis secara baik dan fair dengan menegakkan
hukum dan keadilan secara konsisten dan konsekuen setia pada
prinsip-prinsip kebenaran, keadaban dan bermartabat

13
Mengapa Bisnis Perlu Beretika ?

1. Karena bisnis tidak hanya bertujuan untuk profit melainkan


perlu mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi, apabila
tidak akan mengorbankan hidup banyak orang, sehingga
masyarakat pun berkepentinan agar bisnis dilaksanakan
secara etis;
2. Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan
manusia yang lainnya, sehingga membutuhkan etika
sebagai pedoman dan orientasi bagi pengambilan
keputusan, kegiatan, dan tindak tanduk manusia dalam
berhubungan (bisnis) satu dengan lainnya;
3. Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat
ketat, maka dalam persaingan bisnis tersebut, orang yang
bersaing dengan tetap memperhatikan norma-norma etis
pada iklim yang semakin profesional justru akan menang.

14
• Kesimpulan
Etika dalam berbisnis ternyata diperlukan sebagai
kontrol akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan
itu sendiri.
• Perkembangan dunia usaha kemajuan teknologi
perusahaan yang berskala produksi besar dan
menyerap banyak tenaga kerja. khususnya dengan
adanya perubahan
perusahaan tersebut harus menyadari bahwa dalam
beroperasi harus memperhatikan kelestarian
lingkungan hidup.

15
 Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula
faktor lingkungan hidup
 Dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan
keuangan perusahaan semata (single bottom line),
melainkan sudah meliputi aspek keuangan, aspek sosial,
dan aspek lingkungan yang biasa disebut triple bottom
line.
 Lingkungan hidup dan permasalahan sosial yang
ditimbulkan semakin tegas, juga standar dan hukum
yang akan berlaku. Beberapa investor dan perusahaam
manajemen investasi telah mulai memperhatikan
kebijakan CSR(Corporate Social Responsibility)
16
PERAN ETIKA DALAM BISNIS

 Untuk membangun kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari


perumusan etika yang akan digunakan sebagai norma perilaku
sebelum aturan (hukum) perilaku dibuat dan laksanakan, atau
aturan (norma) etika tersebut diwujudkan dalam bentuk aturan
hukum.
 Sebagai kontrol terhadap individu.pelaku dalam bisnis yaitu melalui
penerapan kebiasaan atau budaya moral atas pemahaman dan
penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral sebagai inti kekuatan
suatu perusahaan dengan mengutamakan kejujuran, bertanggung
jawab, disiplin, berperilaku tanpa diskriminasi.
 Etika bisnis hanya bisa berperan dalam suatu komunitas moral,
tidak merupakan komitmen individual saja, tetapi tercantum dalam
suatu kerangka sosial;
17
 Etika bisnis menjamin bergulirnya kegiatan bisnis dalam jangka
panjang, tidak terfokus pada keuntungan jangka pendek saja;
 Etika bisnis akan meningkatkan kepuasan pegawai yang
merupakan stakeholders yang penting untuk diperhatikan.
 Etika bisnis membawa pelaku bisnis untuk masuk dalam bisnis
internasional.
 Pengelolaan bisnis secara profesional ;
 berdasarkan keahlian dan ketrampilan khusus,
 mempunyai komitmen moral yang tinggi,
 menjalankan usahanya berdasarkan profesi/keahlian

18
PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA BISNIS

1. Prinsip Otonomi yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan dan bertindak


berdasarkan keselarasan tentang apa yang baik untuk dilakukan dan
bertanggung jawab secara moral atas keputusan yang diambil.
2. Prinsip Kejujuran; dalam hal ini kejujurn adalah merupakan kunci
keberhasilan suatu bisnis, kejujuran dalam pelaksanaan kontrol terhadap
konsumen, dalam hubungan kerja, dan sebagainya.
3. Prinsip Keadilan bahwa setiap orang dalam berbisnis diperlakukan sesuai
dengan haknya masing-masing dan tidak ada yang boleh dirugikan.
4. Prinsip Saling menguntungkan; juga dalam bisnis yang kompetitif.
5. Prinsip integritas moral; ini merupakan dasar dalam berbisnis, harus menjaga
nama baik perusahaan tetap dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik.

19
• Dalam pengelolaan perusahaan yang baik
dikenal prinsip “GCG”( Good Corporate
Governance) , dengan memperhatikan
prinsip-prinsip bisnis : prinsip fairness,
prinsip transparancy, prinsip
accountability, prinsip responsibility.

20
PENGERTIAN CORPORATE
GOVERNANCE

Menurut FORUM for Menurut Organization Sebagai suatu


CORPORATE GOVERNANCE for Economic sistem, proses dan
Pengertian Perusahaan Cooperation and
(FCGI): …seperangkat seperangkat
Development(OECD) peraturan yang
peraturan yang mengatur
hubungan antar pemegang, Struktur yang oleh mengtur hubungan
pengurus,/pengelola pemegang antar berbagai pihak
perusahaan, pihak kreditur, saham,komosaris,dan yang
pemerintah, karyawan, manajer berkepentingan(stak
serta para pemegang menyusuntujuan- eholders) .Dalam arti
kepentinganinternal dan tujuan perusahaandan sempit hubungan
ekternal lainnya yang sarana untuk
berkaitan denagnhak-hak antara pemegang
mencapai tujuan- saham, dewan
dan kewajiban meraka atau
suatu sistem yang tujuan tersebut dan komosaris,dan
mengedalikan perusahaan mengawasi kinerja. dewan direksi demi
tercapainya tujuan
organisasi.

21
Transparansi:yaitu ketebukaan dalam
melaksanakan prosespengambilan keputusan
dalam mengemukakan informasi materriil dan
relevan mengenai perusahaan.
Kemandirian, yaitu suatu keadaan dimana
perusahaan dikelola secara profesional tanpa
bentruran kepentingan dan pengaruh/tekanan
dari pihak ,manapun yang i manapun yang tidak
sesuai denag peraturan perundan-undangan
Prinsip-prinsip yang berlaku dan prinsip-prisip koporasi yang
sehat
Akuntabilitas yaitu kejelasan
GCG(OECD) fungsi,pelaksanaan dan pertanggungjawaban
Organization for
organ sehingga pengelola prsh terlaksana secara
Economic efektif.
Corporation and
Development Pertanggungjawaban, yaitu kesesuain di
dalam pengelolaan prsh terhadap peraturan per-
uu-an yang berlaku.

Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan di


dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang
timbul berdasarkan perjanjian dan peratutan
per-uu-an yang berlaku.
22
Prinsip etika bisnis pada umumnya melihat juga bagaimana budaya yang ada
disekitarnya atau lingkungannya turut mewarisi budaya perusahaan. Seperti
halnya pada bangsa Jepang dengan budaya “Bashido” dan bisnis yang
bermula/berasal dari team work keluarga yang terus melekat pada budaya
perusahaan.
Semangat” Bashido” dilandasi; kejujuran, keberanian, keadilan, kesetiaan,
kedermawanan dan pengendalian diri.

Permasalahan yang sering kita temukan dalam kehidupan bisnis yaitu apabila
terjadi penyimpangan etika bisnis yang sudah mendarah daging, sangat sulit
diatasi dalam waktu singkat, seperti halnya budaya sogok, suap, dan sebagainya.
Oleh karena itu peranan dan penegakkan hukum sangat penting dan diperlukan,
sebagai sarana yang tepat untuk mendorong ditaatinya nilai etis tertentu dalam
bisnis.
23
Masalah yang sering terjadi dalam kegiatan berbisnis misalnya :
• Bidang periklanan yang dilihat dari persepektif etika bisnis :
apakah ada unsur kebohongan/penipuan; Pernyataan yang menyesatkan;
bertentangan dengan moral/etika.
• pelanggaran terhadap HAKI (hak Cipta. Merk, Paten, Disain
Industri, Rahsia Dagang, dan sebagainya)
• menjalin usaha yang ilegal.
• Persaingan tidak sehat.
• Membangun bisnis untuk usaha besar, tanpa memperhitungkan
faktor/dampak lingkungan (fisik, non fisik) dan tanpa prosedur yang benar
• Untuk memperbesar keuntungan sehingga menurunkan kualitas
produksinya.
• Bisnis yang hanya memfokuskan pada bagian efisiensi (biaya/cost,
overhead) dan rasionalisasi tanpa memperhatikan unsur moral.24
Permasalahan yang sering dihadapi adalah dalam penegakan
hukum dan etika yang memang menjadi pusat permasalahan,
serta perlunya reformasi moral melalui pemberdayaan hukum dan
upaya-upaya yang dapat dilaksanakan di bidang hukum antara lain
pemberian atau penegakan sanksi, perlindungan di bidang HAKI (Hak
Atas Kekayaan Intelektual seperti Hak Cipta, hak Paten, Merk, Perlidungan
Tahasia Dagang, Desain Industri), perlindungan hukum bagi tenaga kerja
di bidang hukum ketenagakerjaan, perlindungan konsumen dan
persaingan usaha tidak sehat, dan sebagainya).

25
PENGERTIAN IKLAN

Menurut Dewan Periklanan Indonesia dalam Etika


Pariwara Indonesia (Tata Krama dan Tata Cara
Periklanan Indonesia) :

“Iklan ialah pesan komunikasi pemasaran atau


komunikasi publik tentang sesuatu produk yang
disampaikan melalui sesuatu media, dibiayai
oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan
kepada sebagian atau seluruh masyarakat”.
FUNGSI IKLAN

Menurut Sonny Keraf adalah:


• Pemberi Informasi
Iklan berfungsi untuk membeberkan dan menggambarkan seluruh
kenyataan yang serinci mungkin tentang suatu produk. Sasaran
iklan adalah konsumen dapat mengetahui kegunaan, kelebihan dan
kemudahan-kemudahan produk tersebut dengan baik dan
memutuskan untuk membelinya.

• Pembentuk Pendapat Umum


Iklan berfungsi untuk menarik massa konsumen untuk membeli
produk tersebut dengan cara manipulatif, persuasif dan tendensius
Urgensi suatu iklan yang
memenuhi fungsi iklan namun
beretika
HARUS MEMPERHATIKAN ASAS-ASAS
PERIKLANAN

a. Jujur, benar, dan bertanggungjawab.


b. Bersaing secara sehat.
c. Melindungi dan menghargai khalayak, tidak
merendahkan agama,budaya, negara, dan golongan,
serta tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
Kuliah ke 2
ETIKA DAN HUKUM DALAM BISNIS

• Etika dipandang sebagai “state of the art” hukum yaitu dimana pedoman
perilaku yang ada saat ini ditafsirkan ke dalam hukum dan digunakan
sebagai pedoman selanjutnya untuk masa yang akan datang.
• Hukum akan mengkodifikasi harapan dari etika dalam melaksanakan
kegiatan bisnis. Meskipun disadari tidak semua harapan etika tersebut
dapat dipenuhi oleh hukum. Norma etika memang bersifat dinamis, tetapi
begitu ia dituangkan dalam ketentuan hukum sifat dinamisnya menjadi
berkurang/bahkan mungkin menjadi statis. Maka di sini hukum tentunya
harus memperhatikan pula apabila adanya perubahan-perubahan (fungsi
hukum sebagai sos. eng).
• Pelaku bisnis mempunyai peranan dalam menumbuhkan bisnis yang
berbudaya, bermoral dan taat/sadar hukum. Kesadaran hukum harus dapat
merata diantara pelaku bisnis, para eksekutif. Pata birokrat, yang didukung
pula oleh faktor lingkungan yang sehat dalam berbisnis, sehingga budaya
bisnis yang baik, sehat tetap terjaga dan terpelihara.
30
Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai
Pancasila

Perspektif Pancasila sebagai landasan


pembentukan etika bisnis diperlukan untuk:
 Pembentukan etika bisnis yang sesuai dengan
kondisi bangsa
 Penegakan demokrasi ekonomi yang sejalan
dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 (
Pasal 33 ).
 Memberikan perlindungan pada usaha mikro,
kecil khususnya.

31
Aliran dalam Etika

1. Aliran Utilitarianisme
“baik atau buruk setiap tindakan diukur dari
apakah tindakan itu menghasilkan tingkat
kesenangan atau kebahagian dan kemanfaatan
yang terbanyak dengan pengorbanan yang
sedikit”
2. Aliran Deontologi
“baik atau buruk setiap tindakan tidak diukur dari
hasil nya, tetapi merupakan kewajiban moral
/tugas yang bersumber dari kehendak secara
mandiri.
32
Sumber Nilai-Nilai Etika

Terdapat 4 sumber nilai-nilai etika dalam


komunitas :
1. Agama
2. Filosofi
3. Pengalaman dan perkembangan
budaya
4. Hukum

33
Kuliah ke 8
Materi : Hukum Bisnis

Pengertian Hukum
“ Hukum sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas
yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat,
mencakup pula lembaga (institutions) dan proses
(processes) yang diperlukan untuk mewujudkan hukum
itu dalam kenyataan.(Prof. DR.Mochtar Kusumaatmadja ,S.H, LLM.)

34
Pengertian Bisnis
 Keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan
secara teratur dan terus-manerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan
barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitasuntuk
diperjualbelikan, dipertukarkan,atau disewakan dengan tujuan
mendapatkan keuntungan.

 Dalam upaya memperoleh keuntungan/laba tersebut , tentu perlu


adanya rambu-rambu pengontrol, agar tidak menghalalkan segala cara
demi mencapai tujuan bisnis tersebut, maka diperlukan hukum

35
Macam-Macam Sistem Hukum

1. Sistem Hukum Eropa Kontinental


– Menurut sistem Eropah Kontinental,hukum
memperoleh kekuatan mengikat karena diwujudkan
dalam peraturan-peraturan yang berbentuk undang-
undang dan tersusun secara sistematik di dalam
kodifikasi atau kompilasi tertentu. Hukum adalah
undang-undang.
– Tujuan dari sistem hukum ini adalah untuk menjamin
kepastian hukum (diatur oleh peraturan tertulis)
– Penerapan sistem hukum kontinental sangat
berpangaruh di Indoneseia,
yg.menerapkan/berlakunya aliran/paham positivisme.
2. Sistem Hukum Anglo Saxon (Anglo Amerika)
– Sumber hukumnya merupakan putusan hakim/
pengadilan (Judisial Decisions)
– Kebiasaan-kebiasaan dan peraturan tertulis
undang-undang dan peraturan administrasi
negara diakui yang pada umumnya bersumber
dari putusan pengadilan
– Hakim mempunyai wewenang yang sangat
luas untuk menafsirkan peraturan hukum yang
berlaku.
– Sering disebut sebagai Case Law
3. Sistem Hukum Adat
 Bersumber pada peraturan hukum tidak tertulis
yang tumbuh berkembang dan dipertahankan
dengan kesadaran hukum masyarakatnya.
 Merupakan pencerminan kehidupan
masyarakat ( contoh;Hukum Agraria)

4. Sistem Hukum Islam ( H.Waris)


Kaidah/Norma Dalam Kehidupan Bermasyarakat

• Kaidah Agama
• Kaidah Kesusilaan
• Kaidah Kesopanan
• Kaidah Hukum

39
Pengertian Hukum Bisnis

 Seperangkat kaidah-kaidah hukum yang diadakan untuk


mengatur serta menyelesaikan persoalan-persoalanyang
timbul dalam aktivitas antar manusia khususnya dalam
bidang perdagangan.
 Serangkaian peraturan yang berkaitan secara langsung
maupun tidak langsung dengan urusan-urusan perusahaan
dalammenjalankan roda perekonomian.

40
• Hukum sebagai salah satu sarana/alat pengawasan (social control)
yang efektif untuk mengendalikan praktek bisnis yang tidak sehat.
Sebab hukum menetapkan secara tegas apa yang harus dilakukan
atau tidak boleh dilakukan, serta bentuknya yang tertulis memberi
rasa aman bagi para pelaku bisnis, karena apabila terjadi
pelanggaran sanksinya jelas.

• Bisnis tidak bisa lepas dari faktor hukum, tetapi hukum saja belum
cukup untuk mengatur bisnis, dalam hal ini pula didukung faktor lain
seperti etika. Bahkan pada taraf normatif, etika mendahului hukum.
Mematuhi hukum dalam bisnis adalah suatu keharusan.

41
• Etika bisnis mendasari terbentuknya hukum (substantif)
bukan sebaliknya hukum yg. Membentuk etika bisnis. Etika
sebagai bagian/cabang dari filafat(umum) yang mempelajari
tentang tingkah laku manusia mengenai baik dan buruknya
dalam kehidupan bermasyarakat.
• Filsafat hukum mempelajari tentang hakekat hukum, juga
merupakan cabang filsafat (khusus). Keduanya(etika dan
filsafat) pada dasarnya sama-sama membahas mengenai
aturan tingkah laku manusia dalam kehidupan masyarakat
dan dipraktekkan dalam kehidupan bermasyarakat.

42
• Etika berkaitan dengan tentang apa yang benar dan apa yg.
salah, sedangkan hukum cenderung dapat ditafsirkan sebagai
masalah legal atau ilegal.
• Tidak semua etika diatur secara penuh oleh hukum, karena
etika terus berkembang dalam kehidupan masyarakat yang
mencerminkan pemikiran etis masyarakat dalam membangun
etika bisnis, sedangkan hukum bersifat terbatas.
• Namun demikian hukum harus dapat mengkodifikasikan
harapan dari etika(bisnis), meskipun disadari bahwa tidak
semua harapan etika tersebut dapat dipenuhi seluruhnya oleh
hukum.

43
• Pembangunan kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari
perumusan kembali etika dasar (yang disepakati oleh semua
pihak) yang digunakan sebagai norma perilaku sebelum
aturan/norma perilaku dibuat dan dilaksanakan. Norma/aturan
etika bisnis tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk
hukum. Dalam hal ini stika dapat dipandang sebagai state of
the art hukum yaitu merupakan pedoman perilaku yang
ditafsirkan kedalam hukum sebagai pedoman/peraturan
dikemudian hari.
• Pada dasarnya norma bersifat dinamis,begitu dituangkan
dalam hukum sifat dinamisnya menjadi berkurang dan bahkan
mungkin statis.

44
PEMAHAMAN BIDANG HUKUM

Pemahaman bidang hukum penting bagi seorang pengusaha


(enterpreneur), antara lain :
• Keberadaan hukum atau undang-undang yang berhubungan dengan
usahanya atau kegiatan bisnis.
• Hak dan kewajiban yang ditimbulkan oleh keberadaan hukum atau undang-
undang yang bersangkutan.
• Sanksi-sanksi yang akan terjadi terhadap pelanggaran hukum yang
bersangkutan.
• Manfaat keberadaan hukum tersebut sebagai pertimbangan bagi
pengusaha dan pihak-pihak lain yang terkait.

45
LANDASAN HUKUM BISNIS

Landasan Idiel : PANCASILA


Landasan Konstitusional : UUD 1945  Pasal 33, Pasal 26 ayat 2
Ketentuan hukum lainnya :
• Hukum Perdata (KUH Perdata, KUH dagang)
• Hukum Pidana
• UU Perpajakan dan Peraturan Pelaksanaanya
• UU Perseroan Terbatas (UU No. 1/1995)
• UU Anti-Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU No.5/1999
• UU Perlindungan Konsumen (UU No. 8/1999)
• Hukum dagang
• Hukum Ketenagakerjaan dan Peraturan pelaksanaanya
• UU HAKI : UU No. 14/2001 tentang paten
UU No. 15 tahun 2001 tentang Merek
UU No. 19/2002 tentang Hak Cipta
• UU tentang Rahasua Dagang (UU No. 30/2000)
• UU Kepailitan dan Peniadaan Kewajiban Pembayaran Utang (UU No. 37/2004)
• UU Perkoperasian (UU No. 25/1992)
• UU Tindak Pidana PencucianUtang (UU No. 15/2002 dan UU No. 25/2003)
• Peraturan Daerah 46
Tujuan dan Fungsi Hukum

• Apa yang hendak dicapai oleh hukum ?


- Ketertiban
- Keadilan
- Kepastian
• Fungsi Hukum : Sebagai alat/ sarana dalam mencapai tujuan
hukum.
Sarana menciptakan ;
- Ketertiban
- Keadilan
- Kepastian
Sarana mengubah perilaku masyarakat :” Hukum sebagai
sarana pembaharuan masyarakat “

47
PENTINGNYA PENEGAKAN HUKUM DALAM KEGIATAN
BISNIS

Penegakan Hukum bahkan menjadi prasyarat bagi terciptanya pembangunan


ekonomi/bisnis.

Cara mengetahui dan menerapkan hukum :


- Mematuhi hukum dalam bisnis adalah keharusan
- Hukum adalah rambu-rambu dan merupakan alat pengawasan agar dapat
mencegah praktik bisnis tidak sehat yang bisa merugikan pihak-pihak yang
terkait dalam bisnis tersebut.

Fungsi Hukum :
a. Social Control
Dalam hal ini hukum untuk menjaga agar masyarakat ada dalam pola-
pola tingkah laku yang telah diterima oleh masyarakat.
b. Social Engeneering
Dalam hal ini hukum sebagai alat untuk melakukan perubahan dan
pembaharuan masyarakat , melalui peraturan perundang- undangan.
48
Kegiatan bisnis tidak lepas dari faktor hukum dan rambu-rambu
hukum selain rambu-rambu etika bisnis.

Perlunya pemahaman hukum agar terlindung dari praktek bisnis


Curang.
1. Sadar bahwa Indonesia adalah negara hukum dan di mata hukum manusia
itu sama, artinya tidak ada pengecualian.
2. Memperhatikan pemberitaan media masa tentang RUU, pembahasan di
DPR dengan pihak-pihak yang berkepentingan, hingga disahkan sebagai
UU yang ditandatangani oleh Presiden dan dimasukan dalam lembaran
negara.
3. UU yang sudah disahkan saja tidak cukup. Dalam pelaksanaanya akan
diikuti dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) sebagai petunjuk
teknis pelaksanaannya, kemudian apabila menyangkut hal-hal detil dan
teknis akan diikuti dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri (kepmen) .
4. Mengetahui beberapa UU yang berhubungan dengan masalah bisnis,
misalnya dengan cara membaca buku-buku, majalah, atau koran yang
memaparkan UU atau Peraturan-peraturan pemerintah pusat dan daerah
49
5. Apabila tersangkut perkara yang menyangkut masalah hukum baik perdata
maupun pidana, untuk menghadapi jalannya perkara sejak pengaduan,
pemeriksaan, sampai dengan ke pengadilan, sebaiknya memanfaatkan jasa
pengacara atau Lembaga Bantuan Hukum (LBH), agar kita tidak dirugikan
karena keterbatasan pengetahuan kita tentang hukum, jalur-jalur hukum,
proses hukum, dan sebagainya.
6. Jangan mencoba-coba untuk mengelabui atau melanggar hukum baik
sengaja atau tidak disengaja dengan sebab ketidktahuan kita, karena
hukum harus tetap dilaksanakan atau diterapkan beserta sanksi-sanksinya.
7. Dalam menerapkan usaha harus mengetahui syarat-syarat hukum yang
menjadi landasan usaha tersebut beserta persyaratan yang terkait.
8. Hati-hatilah dalam membuat perjanjian atau kontrak dengan pihak lain.
Jangan sampai kita dirugikan atau kena jebakan yang secara hukum adalah
sah sifatnya tetapi secara faktual sangat merugikan kita, atau membuat
perjanjian yang akan melanggar hukum. Mintalah nasehat atau saran dari
penasehat hukum dan dari yang sudah berpengalaman.
50
9. Menjadi anggota asosiasi dagang atau perusahaan sejenis yang banyak
manfaatnya bagi perlindungan dan kemajuan usaha.
Misalnya Inkindo, Gapensi, Akli, Asephi, dan sebagainya.
10.Baca dan simaklah kasus-kasus hukum aktual yang meliputi pelanggaran
hukum oleh pengusaha, perselisihan hukum di antara pengusaha yang
dimuat di surat kabar, majalah, buku, dan lain-lain, agar kita bisa mengambil
pelajaran dan manfaat dari kasus-kasus tersebut.

51
Kuliah ke 3
Subyek dan Obyek Hukum

• Subyek hukum adalah setiap pendukung


hak dan kewajiban/ mempunyai
kewenangan hukum.
• Subyek hukum terdiri dari;
1. Manusia/ orang
2. Badan Hukum

52
• Obyek hukum adalah segala sesuatu yang
bermanfaat bagi subyek hukum,
mempunyai nilai ekonomis dan dapat
dikuasai.
• Obyek hukum ---- “benda”( benda
berwujud, benda tidak berwujud, benda
bergerak, benda tidak bergerak)

53
Obyek hukum dan lembaga penjaminann dan
peralihan hak.
• Lembaga gadai
• Fidusia
• Hak tanggungan (benda tidak bergerak spt.
Hak atas tanah yang diatur dalam UUPA No
5/1960 seperti Hak Milik, HGB,HGU,Hak
Pakai
• APHT (Akta Pemberian Hak Tanggungan)

54
Kuliah ke 4 & 5
Materi : H.Perikatan

Pengertian
Perikatan adalah hubungan hukum
antara dua pihak, pihak yang satu
berhak atas prestasi dan pihak
lainnya wajib memenuhi prestasi
tersebut.

55
Unsur- unsur Perikatan

1. Adanya hubungan hukum ( yang menimbulkan


akibat hukum yaitu timbulnya hak dan
kewajiban.)
2. Adanya pihak-pihak (debitur dan kreditur)
3. Adanya prestasi : - berbuat sesuatu
- tidak berbuat sesuatu
- memberikan sesuatu

56
Sumber Perikatan

1. Ketetapan undang-undang
2. Perjanjian

Perjanjian
Pengertian Perjanjian adalah perbuatan hukum antara satu
orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satuorang
lain ataulebih. ( Pasal 1313 KUHPerdata).

Bentuk perjanjian : - tertulis


- tidak tertulis

57
Asas Perjanjian

• Asas Kebebasan Berkontrak( Pasal 1338 KUHPerdata)


• Asas Konsensualisme
• Asas Pacta sun servanda( asas kepastian hukum)
• Asas kekuatan mengikat
• Asas kepastian hukum
• Asas Moral
• Asas kebiasaan
• Asas kepatutan
• Asas keseimbangan
• Asas kepercayaan
• Asas Itikad baik (Goede trouw)

58
Syarat-syarat sahnya perjanjian

Berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata :


1. Adanya kata sepakat dari pihak-pihak ;
2. Pihak-pihak dinyatakan cakap hukum;
3. Obyeknya tertentu;
4. Adanya sebab yang dihalalkan
1 dan 2 merupakan syarat subyektif
3 dan 4 merupakan syarat obyektif

59
Macam-macam perjanjian

• Perjanjian konsensus
• Perjanjian formal
• Perjanjian riil

Perjanjian yang diatur dalam KUHPerdata;


- Perjanjian Jual Beli
- Perjanjian Sewa Menyewa
- Perjanjian Borongan
- Perjanjian Kuasa
- Perjanjian Perburuhan
- Perjanjian Pinjam Meminjam

60
• Perjanjian yang diatur di luar
KUHPerdata;
a) Perjanjian Sewa Beli/Leasing
b) Perjanjian Joint Venture
c) Perjanjian Waralaba,
d) dll.

61
Perjanjian Baku ( Standart contract )
adalah perjanjian yang isinya dibuat/disusun secara sepihak.

Ciri-ciri Perjanjian Baku a.l. :


1. Isi perjanjian dibuat/ ditentukan secara sepihak (oleh Kreditur) yang
posisinya relatif kuat.
2. Debitur tidar turut dalam menentukan substansi kontrak
3. Debitur cenderung untuk menerima isi kontrak karena kebutuhan.
4. Dibuat secara tertulis
5. Format dipersiapkan terlebih dahulu isi dan formatnya (masal
ataupun individual)

Contoh Perjanjian Baku : Perjanjian Kredit, Perjanjian Asuransi, dll.


62
Wanprestasi dan Forcemajeur

Wanprestasi =perbuatan ingkar janji


Bentuk wanprestasi:
 tidak melakukan apa yang telah disanggupinya.
 melaksanakan isi perjanjian tetapi tidak
sebagaimana mestinya.
 melaksanakan perjanjian tetapi terlambat
 melakukan yang ternyata tidak boleh dilakukan.

Penetapan wanprestasi dengan cara somasi

63
Force majeur

• “Force majeur” atau “overmacht” adalah suatu


keadaan darurat , debitur tidak dapat
melaksanakan perjanjian, yang disebabkan
bukan kesalahan debitur.
• Akibat hukum dari force majeur timbul resiko
yaitu kewajiban memikul kerugian yang
disebabkan adanya kejadian diluar kesalahan
salah satu pihak. Siapa yang bertanggung
jawab terhadap resiko yang timbul ?
• Tanggung jawab resiko menurut teori obyektif
dan teori subyektif .
64
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corparate Social
Responsibility (CSR) merupakan komitmen usaha untuk
bertindak secara etis, beroperasi secara ilegal, dan
berkontribusi untuk peningkatan ekonomi perusahaan
bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari
karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan
komunitas secara lebih luas.
CSR menurut The World Business Council for Sustainable
Developement (WBCSD) yaitu komitmen bisnis untuk
berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan,
bekerja dengan karyawan perusahaan tersebut,
komunitas-komunitas setempat (lokal) dan komunitas
secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas
kehidupan. 65
• CSR” merupakan :
- peningkatan kualitas kehidupan mempunyai arti adanya
kemampuan manusia sebagai individu anggota komunitas untuk
dapat menanggapi keadaan sosial yang ada, dan dapat menikmati
serta memanfaatkan lingkungan hidup termasuk perubahan-
perubahan yang ada sekaligus memelihara.
- Atau merupakan cara perusahaan mengatur proses usaha
untuk memproduksi dampak positif pada komunitas.
- Atau proses penting dalam pengaturan biaya yang dikeluarkan
dari keuntungan kegiatan bisnis dari stakeholder baik secara
internal (pekerja, stakeholders dan penanam modal) maupun
eksternal (kelembagaan pengaturan umum, anggota-anggota
komunitas, kelompok komunitas sipil dan perusahaan lain)

66

Anda mungkin juga menyukai