1
Kuliah ke 1
Materi : Pendahuluan/Pengantar
Tujuan Umum MK
• Agar mahasiswa mengetahui dan memahami peranan etika
dalam kegiatan bisnis;
• Mengetahui dan memahami kedudukan dan peranan hukum
bisnis;
• Mengetahui dan memahami keterkaitan etika dan bisnis, etika
bisnis dan hukum bisnis;
• Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip etika bisnis dan
implementasinya dalam pengelolaan bisnis;
• Mengetahui dan memahami berbagai ketentuan perundang-
undangan yang berkaitan dengan kegiatan bisnis;
• Mengetahui dan memahami bentuk kerjasama bisnis melalui
kontrak/perjanjian ;
• Mengetahui dan memahami tentang kewajiban, hak serta
larangan bagi pelaku bisnis.
2
POKOK BAHASAN
MK ETIKA DAN HUKUM BISNIS
1. Pendahuluan
2. Pengertian, Tujuan Etika, Etika Bisnis, dan Hukum Bisnis.
3. Prinsip-prinsip Etika Bisnis dan Penerapannya.
4. Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila
5. Tanggung Jawab Sosial dan Hukum Perusahaan
6. Peranan Hukum Perikatan/Perjanjian.
7. Bentuk Badan Usaha dan Legalitasnya
8. Macam-macam bentuk kerjasama dalam Bisnis.
9. Hukum Perjanjian Kredit
10. Hukum Bisnis dan Perlindungan Konsumen
11. Larangan Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat
12. Kepailitan
13. Hak Atas Kekayaan Intelektual(HAKI) dan Perlindungan Hukumnya.
14. Aspek Hukum Perasuransian Dalam Bisnis
3
Referensi
5
• Pengertian “Akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari “ khuluqun”, artinya
budi pekerti, tingkah laku.
Akhlak sebagai ilmu menurut Islam adalah mengajarkan mana yang baik dan
mana yang buruk berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul, yang
berlakunya universal dan komprehensif bagi seluruh umat manusia disegala
waktu dan tempat.
• Etika Profesi merupakan kode etik yang diberlakukan untuk profesi tertentu
dalam suatu organisasi. Kode etik berlaku untuk suatu profesi tertentu yang
bertindak secara profesional.
• Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-
cita dan nilai bersama, suatu profesi disatukan umumnya berdasarkan latar
belakang pendidikan,profesi/keahlian tertentu, yang menunjukkan arah moral
suatu profesi.
Karena itu mereka mempunyai tanggung jawab khusus. Melalui kode etik
kepercayaan masyarakat akan suatu profesi dapat diperkuat
6
2. BEBERAPA PENGERTIAN ETIKA (ETHICS)
7
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Depdibud) :
Etika adalah : a. ilmu tentang apa yang baik dan
apa yang buruk, b. tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak), c. nilai mengenai benar dan salah
yang dianut oleh suatu golongan atau masyarkat
umum.
8
Pada prinsipnya etika (ethics) :mengacu pada;
Norma moral.
Moral berhubungan dengan suatu tindakan antara yang benar dan
salah dan mengacu pada standar yang diakui tentang sikap yang
benar dan baik.
Tindakan yang sesuai norma disebut tindakan bermoral baik, dan
sebaliknya yang tidak sesuai dengan norma tersebut bermoral buruk
atau immoral.
Sikap dari kelompok tertentu atau seprofesi.
Rambu-rambu prinsip moral yang menyeluruh, terutama rambu-
rambu profesi tertentu.
9
3. TUJUAN ETIKA
10
• Pengertian Bisnis
Bisnis adalah “keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan
oleh orang atau badan secara teratur dan terus
menerus,yaitu berupa kegiatan mengadakan barang-barang
atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk
diperjualbelikan, dipertukarakan, ataudisewakan dengan
tujuan mendapatkan keuntungan (R.B.Simatupang)
11
Kesimpulkan :
Bisnis merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan,
karena dikatakan sebagai suatu pekerjaan, mata
pencaharian, bahkan suatu profesi;
Bisnis merupakan aktivitas dalam perdagangan;
Bisnis dilakukan dalam rangka memperoleh
keuntungan/laba;
Bisnis dilakukan baik oleh perorangan maupun suatu
badan usaha.
12
ETIKA BISNIS ADALAH :
1. Suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan
yang salah yang selanjutnya tentu melakukan hal yang benar
berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan dengan pihak
yang berkepentingan dengan tuntutan perusahaan
2. Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep
umum dan standar untuk perilaku moral dalam bisnis, berperilaku
penuh tanggung jawab dan bermoral.
3. Merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang berkaitan
dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan.
4. Etika untuk berbisnis secara baik dan fair dengan menegakkan
hukum dan keadilan secara konsisten dan konsekuen setia pada
prinsip-prinsip kebenaran, keadaban dan bermartabat
13
Mengapa Bisnis Perlu Beretika ?
14
• Kesimpulan
Etika dalam berbisnis ternyata diperlukan sebagai
kontrol akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan
itu sendiri.
• Perkembangan dunia usaha kemajuan teknologi
perusahaan yang berskala produksi besar dan
menyerap banyak tenaga kerja. khususnya dengan
adanya perubahan
perusahaan tersebut harus menyadari bahwa dalam
beroperasi harus memperhatikan kelestarian
lingkungan hidup.
15
Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula
faktor lingkungan hidup
Dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan
keuangan perusahaan semata (single bottom line),
melainkan sudah meliputi aspek keuangan, aspek sosial,
dan aspek lingkungan yang biasa disebut triple bottom
line.
Lingkungan hidup dan permasalahan sosial yang
ditimbulkan semakin tegas, juga standar dan hukum
yang akan berlaku. Beberapa investor dan perusahaam
manajemen investasi telah mulai memperhatikan
kebijakan CSR(Corporate Social Responsibility)
16
PERAN ETIKA DALAM BISNIS
18
PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA BISNIS
19
• Dalam pengelolaan perusahaan yang baik
dikenal prinsip “GCG”( Good Corporate
Governance) , dengan memperhatikan
prinsip-prinsip bisnis : prinsip fairness,
prinsip transparancy, prinsip
accountability, prinsip responsibility.
20
PENGERTIAN CORPORATE
GOVERNANCE
21
Transparansi:yaitu ketebukaan dalam
melaksanakan prosespengambilan keputusan
dalam mengemukakan informasi materriil dan
relevan mengenai perusahaan.
Kemandirian, yaitu suatu keadaan dimana
perusahaan dikelola secara profesional tanpa
bentruran kepentingan dan pengaruh/tekanan
dari pihak ,manapun yang i manapun yang tidak
sesuai denag peraturan perundan-undangan
Prinsip-prinsip yang berlaku dan prinsip-prisip koporasi yang
sehat
Akuntabilitas yaitu kejelasan
GCG(OECD) fungsi,pelaksanaan dan pertanggungjawaban
Organization for
organ sehingga pengelola prsh terlaksana secara
Economic efektif.
Corporation and
Development Pertanggungjawaban, yaitu kesesuain di
dalam pengelolaan prsh terhadap peraturan per-
uu-an yang berlaku.
Permasalahan yang sering kita temukan dalam kehidupan bisnis yaitu apabila
terjadi penyimpangan etika bisnis yang sudah mendarah daging, sangat sulit
diatasi dalam waktu singkat, seperti halnya budaya sogok, suap, dan sebagainya.
Oleh karena itu peranan dan penegakkan hukum sangat penting dan diperlukan,
sebagai sarana yang tepat untuk mendorong ditaatinya nilai etis tertentu dalam
bisnis.
23
Masalah yang sering terjadi dalam kegiatan berbisnis misalnya :
• Bidang periklanan yang dilihat dari persepektif etika bisnis :
apakah ada unsur kebohongan/penipuan; Pernyataan yang menyesatkan;
bertentangan dengan moral/etika.
• pelanggaran terhadap HAKI (hak Cipta. Merk, Paten, Disain
Industri, Rahsia Dagang, dan sebagainya)
• menjalin usaha yang ilegal.
• Persaingan tidak sehat.
• Membangun bisnis untuk usaha besar, tanpa memperhitungkan
faktor/dampak lingkungan (fisik, non fisik) dan tanpa prosedur yang benar
• Untuk memperbesar keuntungan sehingga menurunkan kualitas
produksinya.
• Bisnis yang hanya memfokuskan pada bagian efisiensi (biaya/cost,
overhead) dan rasionalisasi tanpa memperhatikan unsur moral.24
Permasalahan yang sering dihadapi adalah dalam penegakan
hukum dan etika yang memang menjadi pusat permasalahan,
serta perlunya reformasi moral melalui pemberdayaan hukum dan
upaya-upaya yang dapat dilaksanakan di bidang hukum antara lain
pemberian atau penegakan sanksi, perlindungan di bidang HAKI (Hak
Atas Kekayaan Intelektual seperti Hak Cipta, hak Paten, Merk, Perlidungan
Tahasia Dagang, Desain Industri), perlindungan hukum bagi tenaga kerja
di bidang hukum ketenagakerjaan, perlindungan konsumen dan
persaingan usaha tidak sehat, dan sebagainya).
25
PENGERTIAN IKLAN
• Etika dipandang sebagai “state of the art” hukum yaitu dimana pedoman
perilaku yang ada saat ini ditafsirkan ke dalam hukum dan digunakan
sebagai pedoman selanjutnya untuk masa yang akan datang.
• Hukum akan mengkodifikasi harapan dari etika dalam melaksanakan
kegiatan bisnis. Meskipun disadari tidak semua harapan etika tersebut
dapat dipenuhi oleh hukum. Norma etika memang bersifat dinamis, tetapi
begitu ia dituangkan dalam ketentuan hukum sifat dinamisnya menjadi
berkurang/bahkan mungkin menjadi statis. Maka di sini hukum tentunya
harus memperhatikan pula apabila adanya perubahan-perubahan (fungsi
hukum sebagai sos. eng).
• Pelaku bisnis mempunyai peranan dalam menumbuhkan bisnis yang
berbudaya, bermoral dan taat/sadar hukum. Kesadaran hukum harus dapat
merata diantara pelaku bisnis, para eksekutif. Pata birokrat, yang didukung
pula oleh faktor lingkungan yang sehat dalam berbisnis, sehingga budaya
bisnis yang baik, sehat tetap terjaga dan terpelihara.
30
Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai
Pancasila
31
Aliran dalam Etika
1. Aliran Utilitarianisme
“baik atau buruk setiap tindakan diukur dari
apakah tindakan itu menghasilkan tingkat
kesenangan atau kebahagian dan kemanfaatan
yang terbanyak dengan pengorbanan yang
sedikit”
2. Aliran Deontologi
“baik atau buruk setiap tindakan tidak diukur dari
hasil nya, tetapi merupakan kewajiban moral
/tugas yang bersumber dari kehendak secara
mandiri.
32
Sumber Nilai-Nilai Etika
33
Kuliah ke 8
Materi : Hukum Bisnis
Pengertian Hukum
“ Hukum sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas
yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat,
mencakup pula lembaga (institutions) dan proses
(processes) yang diperlukan untuk mewujudkan hukum
itu dalam kenyataan.(Prof. DR.Mochtar Kusumaatmadja ,S.H, LLM.)
34
Pengertian Bisnis
Keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan
secara teratur dan terus-manerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan
barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitasuntuk
diperjualbelikan, dipertukarkan,atau disewakan dengan tujuan
mendapatkan keuntungan.
35
Macam-Macam Sistem Hukum
• Kaidah Agama
• Kaidah Kesusilaan
• Kaidah Kesopanan
• Kaidah Hukum
39
Pengertian Hukum Bisnis
40
• Hukum sebagai salah satu sarana/alat pengawasan (social control)
yang efektif untuk mengendalikan praktek bisnis yang tidak sehat.
Sebab hukum menetapkan secara tegas apa yang harus dilakukan
atau tidak boleh dilakukan, serta bentuknya yang tertulis memberi
rasa aman bagi para pelaku bisnis, karena apabila terjadi
pelanggaran sanksinya jelas.
• Bisnis tidak bisa lepas dari faktor hukum, tetapi hukum saja belum
cukup untuk mengatur bisnis, dalam hal ini pula didukung faktor lain
seperti etika. Bahkan pada taraf normatif, etika mendahului hukum.
Mematuhi hukum dalam bisnis adalah suatu keharusan.
41
• Etika bisnis mendasari terbentuknya hukum (substantif)
bukan sebaliknya hukum yg. Membentuk etika bisnis. Etika
sebagai bagian/cabang dari filafat(umum) yang mempelajari
tentang tingkah laku manusia mengenai baik dan buruknya
dalam kehidupan bermasyarakat.
• Filsafat hukum mempelajari tentang hakekat hukum, juga
merupakan cabang filsafat (khusus). Keduanya(etika dan
filsafat) pada dasarnya sama-sama membahas mengenai
aturan tingkah laku manusia dalam kehidupan masyarakat
dan dipraktekkan dalam kehidupan bermasyarakat.
42
• Etika berkaitan dengan tentang apa yang benar dan apa yg.
salah, sedangkan hukum cenderung dapat ditafsirkan sebagai
masalah legal atau ilegal.
• Tidak semua etika diatur secara penuh oleh hukum, karena
etika terus berkembang dalam kehidupan masyarakat yang
mencerminkan pemikiran etis masyarakat dalam membangun
etika bisnis, sedangkan hukum bersifat terbatas.
• Namun demikian hukum harus dapat mengkodifikasikan
harapan dari etika(bisnis), meskipun disadari bahwa tidak
semua harapan etika tersebut dapat dipenuhi seluruhnya oleh
hukum.
43
• Pembangunan kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari
perumusan kembali etika dasar (yang disepakati oleh semua
pihak) yang digunakan sebagai norma perilaku sebelum
aturan/norma perilaku dibuat dan dilaksanakan. Norma/aturan
etika bisnis tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk
hukum. Dalam hal ini stika dapat dipandang sebagai state of
the art hukum yaitu merupakan pedoman perilaku yang
ditafsirkan kedalam hukum sebagai pedoman/peraturan
dikemudian hari.
• Pada dasarnya norma bersifat dinamis,begitu dituangkan
dalam hukum sifat dinamisnya menjadi berkurang dan bahkan
mungkin statis.
44
PEMAHAMAN BIDANG HUKUM
45
LANDASAN HUKUM BISNIS
47
PENTINGNYA PENEGAKAN HUKUM DALAM KEGIATAN
BISNIS
Fungsi Hukum :
a. Social Control
Dalam hal ini hukum untuk menjaga agar masyarakat ada dalam pola-
pola tingkah laku yang telah diterima oleh masyarakat.
b. Social Engeneering
Dalam hal ini hukum sebagai alat untuk melakukan perubahan dan
pembaharuan masyarakat , melalui peraturan perundang- undangan.
48
Kegiatan bisnis tidak lepas dari faktor hukum dan rambu-rambu
hukum selain rambu-rambu etika bisnis.
51
Kuliah ke 3
Subyek dan Obyek Hukum
52
• Obyek hukum adalah segala sesuatu yang
bermanfaat bagi subyek hukum,
mempunyai nilai ekonomis dan dapat
dikuasai.
• Obyek hukum ---- “benda”( benda
berwujud, benda tidak berwujud, benda
bergerak, benda tidak bergerak)
53
Obyek hukum dan lembaga penjaminann dan
peralihan hak.
• Lembaga gadai
• Fidusia
• Hak tanggungan (benda tidak bergerak spt.
Hak atas tanah yang diatur dalam UUPA No
5/1960 seperti Hak Milik, HGB,HGU,Hak
Pakai
• APHT (Akta Pemberian Hak Tanggungan)
54
Kuliah ke 4 & 5
Materi : H.Perikatan
Pengertian
Perikatan adalah hubungan hukum
antara dua pihak, pihak yang satu
berhak atas prestasi dan pihak
lainnya wajib memenuhi prestasi
tersebut.
55
Unsur- unsur Perikatan
56
Sumber Perikatan
1. Ketetapan undang-undang
2. Perjanjian
Perjanjian
Pengertian Perjanjian adalah perbuatan hukum antara satu
orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satuorang
lain ataulebih. ( Pasal 1313 KUHPerdata).
57
Asas Perjanjian
58
Syarat-syarat sahnya perjanjian
59
Macam-macam perjanjian
• Perjanjian konsensus
• Perjanjian formal
• Perjanjian riil
60
• Perjanjian yang diatur di luar
KUHPerdata;
a) Perjanjian Sewa Beli/Leasing
b) Perjanjian Joint Venture
c) Perjanjian Waralaba,
d) dll.
61
Perjanjian Baku ( Standart contract )
adalah perjanjian yang isinya dibuat/disusun secara sepihak.
63
Force majeur
66