DAN PERSEKUTUAN
PERDATA
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pajak merupakan sumber pembiayaan terbesar
negara dalam menyelenggarakan pemerintahan. Dari
tahun ke tahun, penerimaan dari sektor pajak terus
menunjukkan peningkatan.
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk
keperluan
negara
bagi
sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat
Dalam rangka upaya peningkatan penerimaan pajak,
pemerintah melakukan perubahan mendasar dengan
dikeluarkannya UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan merubah
sistem pemungutan pajak yang digunakan di Indonesia
yaitu digunakannya self assessment system yang
menggantikan official assessment system.
Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan WP orang pribadi dan persekutuan
perdata?
Bagaiman penentuan objek PPh untuk orang pribadi, dan karyawan?
Bagaiman penentuan objek PPh atas persekutuan perdata, firma, dan
perkumpulan?
Bagaiman perhitungan Kredit pajak dan laporan tahunan?
Contoh kasus
Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan WP orang pribadi
dan persekutuan perdata?
Untuk mengetahui bagaiman penentuan objek PPh untuk orang
pribadi, dan karyawan?
Untuk Mengetahui agaiman penentuan objek PPh atas persekutuan
perdata, firma, dan perkumpulan
Untuk Mengetahui agaiman perhitungan Kredit pajak dan laporan
tahunan?
Untuk mengetahui bagaimana pengaplikasian konsep pph orang
pribadi dalam bentuk contoh konkrit pada suatu kasus tertentu.
Kewajiban
WP
Hak WP
Pengangsuran pembayaran
Pembebasan Pajak
Pajak ditanggung pemerintah
Insentif Perpajakan
Penundaan pelaporan SPT
Tahunan
Restitusi, Keberatan, Banding,
dan Peninjauan Kembali
Perhitungan PPh
21 terbaru
selalu
disesuaikan
dengan tarif
PTKP
(Penghasilan
Tidak Kena
Pajak) terakhir
yang ditetapkan
DJP. PTKP 2016 (
PTKP terbaru )
yang tercantum
pada Peraturan
Direktur
Jenderal Pajak
Nomor PER32/PJ/2015
adalah sebagai
Pasal 1623 BW
berbunyi
Beban Pajak
Beban pajak (tax expense) atau penghasilan
pajak (tax income) adalah jumlah agregat pajak
kini (current tax) dan pajak tangguhan (deferred
tax) yang diperhitungkan dalam penghitungan laba
atau rugi pada satu periode. Menurut Pasal 9 ayat
(1) huruf k UU No.36 Tahun 2008 tentang Pajak
Penghasilan, sanksi administrasi berupa bunga,
denda, dan kenaikan serta sanksi pidana berupa
denda yang berkenaan dengan pelaksanaan
perundang-undangan di bidang perpajakan, tidak
boleh dikurangkan dari penghasilan Wajib Pajak
sehingga pada penghitungan penghasilan kena
pajak akhir tahun, harus dilakukan koreksi fiskal
positif.
E. Contoh Kasus
Perhitungan PPh 21 Karyawan tetap
Sartono pada tahun 20xx bekerja pada perusahaan
PT Handa Jaya dengan memperoleh gaji sebulan
Rp9.000.000,00 dan membayar iuran pensiun
sebesar 1% dari gaji. Sartono menikah tetapi
belum mempunyai anak. Pada bulan Januari
penghasilan Sartono dari PT Handa Jaya hanya dari
gaji. Sartono ber-NPWP Tentukan PPh Pasal 21
bulan Januari!
Gaji sebulan
Rp 9.000.000,00
Pengurangan:
1. Biaya Jabatan: 5% X
Rp9.000.000,00
2. luran pensiun
Rp 450.000,00
Rp 90.000,00(+)
Rp 540.000,00 (-)
Rp 8.460.000,00
Rp101.520.000,00
Rp 54.000.000,00*
Rp 4.500.000,00* (+)
Rp58.500.000,00(-)
Rp43.020.000,00
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH