Anda di halaman 1dari 15

GENERAL APPLICATION OF THE

CODE

OLEH

UMMUL QHAIR
FITRIANI
EKA MAYA FETRI

Program Studi Magister Akuntansi


Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Indonesia
Desember 2016

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah profesi memiliki komitmen moral yang tinggi, yang biasanya dituangkan
dalam bentuk aturan yang khusus yang menjadi pegangan bagi setiap orang yang
mengemban profesi yang bersangkutan. Aturan ini sebagai aturan main dalam
menjalankan profesi tersebut yang biasa disebut sebagai kode etik yang harus dipenuhi
dan ditaati oleh setiap profesi.
Kode etik profesi merupakan salah satu upaya dari suatu asosiasi profesi untuk
menjaga integritas profesi tersebut agar mampu menghadapi berbagai tekanan yang
dapat muncul dari dirinya sendiri atau pihak luar. Anggota profesi seharusnya mentaati
kode etik profesi sebagai wujud kontra prestasi bagi masyarakat dan kepercayaan yang
diberikannya
Di Indonesia, etika akuntan jadi isu yang sangat menarik. Tanpa etika, profesi
akuntan tidak akan ada karena fungsi akuntansi adalah penyedia informasi untuk proses
pembuatan keputusan bisnis oleh pelaku bisnis. Disamping itu, profesi akuntansi
mendapat sorotan yang cukup tajam dari masyarakat. Hal ini seiring dengan terjadinya
pelanggaran yang dilakukan oleh akuntan. Baik akuntan publik, akuntan intern
perusahaan maupun akuntan pemerintah

B. Permasalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan
yang akan diangkat oleh penulis adalah sebagai berikut :
O Menjelaskan profesi akuntan
O Memahami kode etik profesi akuntan
indonesia
O Menjelaskan organisasi IAI
O Menjelaskan struktur etika Ikatan Akuntan
Indonesia

BAB II PEMBAHASAN
A.

Profesi Akuntan

Pengertian dan Pembagian Profesi


Akuntan

Profesi Akuntan di Luar Negeri

O Pengertian dan Penggolongan Profesi Akuntan

Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang


mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk
bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja
pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan
yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.
Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan
yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang
lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan
konsultan manajemen. Secara garis besar Akuntan dapat
digolongkan sebagai berikut:
1. Akuntan Publik (Public Accountants)
2. Akuntan Intern (Internal Accountant)
3. Akuntan Pemerintah (Government Accountants)
4. Akuntan Pendidik

Profesi
CFA

CISA

Profesi
Akuntan
di Luar
Negeri

Profesi
CPA

Profesi
CIA

B. Kode Etik Profesi Akuntan


Tanggung Jawab Profesi
Kepentingan Publik
Dalam melaksanakan
tanggung jawabnya sebagai
Integritas
profesional, setiap anggota Setiap anggota
harus senantiasa
menggunakan
pertimbangan moral dan
profesional dalam semua
kegiatan yang dilakukannya
Sebagai profesional,
anggota mempunyai peran
penting dalam masyarakat.

berkewajiban untuk
senantiasa bertindak dalam
kerangka pelayanan kepada
publik, menghormati
kepercayaan publik, dan
menunjukan komitmen atas
profesionalisme

Integritas merupakan
kualitas yang melandasi
kepercayaan publik dan
merupakan patokan
(benchmark) bagi anggota
dalam menguji keputusan
yang diambilnya.

Obyektivitas
Setiap anggota harus
menjaga obyektivitasnya
dan bebas dari benturan
kepentingan dalam
pemenuhan kewajiban
profesionalnya.
Obyektivitasnya adalah
suatu kualitas yang
memberikan nilai atas jasa
yang diberikan anggota.

Lanjutan

Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional


Kerahasiaan
Setiap anggota harus
melaksanakan jasa
Perilaku Profesional
profesionalnya dengan
Setiap anggota harus
berhati-hati, kompetensi
menghormati kerahasiaan
Standar Teknis
dan ketekunan, serta
informasi yang diperoleh Setiap anggota harus
mempunyai kewajiban
untuk mempertahankan
pengetahuan dan
ketrampilan profesional
pada tingkat yang
diperlukan

selama melakukan jasa


profesional dan tidak
boleh memakai atau
mengungkapkan informasi
tersebut tanpa persetujuan

berperilaku yang konsisten


dengan reputasi profesi
yang baik dan menjauhi
tindakan yang dapat
mendiskreditkan profesi.

Setiap anggota harus


melaksanakan jasa
profesionalnya sesuai
dengan keahliannya dan
dengan berhati-hati,
anggota mempunyai
kewajiban untuk
melaksanakan penugasan
dari penerima jasa selama
penugasan tersebut sejalan
dengan prinsip integritas
dan obyektivitas

C. Organisasi Ikatan Akuntansi Indonesia

Sejarah
IAI
Landasan
Hukum
Organisasi

Stuktur
Organisasi

a. Sejarah IAI
Pada waktu Indonesia merdeka, hanya ada satu orang akuntan pribumi,
yaitu Prof. Dr. Abutari, sedangkan Prof. Soemardjo lulus pendidikan akuntan di
negeri Belanda pada tahun 1956.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) akhirnya berdiri pada 23 Desember 1957,
yaitu pada pertemuan ketiga yang diadakan di aula UI pada pukul 19.30.
Susunan pengurus pertama terdiri dari: 1) Ketua: Prof. Dr. Soemardjo
Tjitrosidojo, 2) Panitera: Drs. Mr. Go Tie Siem, 3) Bendahara: Drs. Sie Bing Tat
(Basuki Siddharta), 4) Komisaris: Dr. Tan Tong Djoe, 5) Komisaris: Drs. Oey
Kwie Tek (Hendra Darmawan). Keenam akuntan lainnya sebagai pendiri IAI
adalah: 1) Dr. Abutari, 2) Tio Po Tjiang, 3) Tan Eng Oen, 4) Tang Siu Tjhan, 5)
Liem Kwie Liang, 6) The Tik Him.
O Konsep Anggaran Dasar IAI yang pertama diselesaikan pada 15 Mei 1958
dan naskah finalnya selesai pada 19 Oktober 1958. Menteri Kehakiman
mengesahkannya pada 11 Pebruari 1959. Namun demikian, tanggal pendirian
IAI ditetapkan pada 23 Desember 1957. Ketika itu, tujuan IAI adalah:
1. Membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu pendidikan
akuntan.
2. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan.

b. Landasan Hukum Organisasi


Kata landasan dalam hukum berarti melandasi atau
mendasari atau titik tolak. Sementara itu kata hukum dapat
dipandang sebagai aturan baku yang patut ditaati. Hukum atau
aturan baku diatas tidak selalu dalm bentuk tertulis. Landasan
hukum dapat diartikan peraturan baku sebagai tempat terpijak
atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
tertentu.
O Berita Negara Pendirian IAI
O Daftar Penetapan Menteri Kehakiman RI
O Anggaran Dasar
O Anggaran Rumah Tangga
O Peraturan Organisasi IAI
O Keputusan Menteri Keuangan

c. Stuktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap


bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan
dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.
Susunan Organisasi IAI terdiri atas Dewan Pengurus Nasional, Majelis
Kehormatan dan Dewan Penasehat.

D. Struktur Etika Ikatan Akuntan Indonesia


Kode Etik IAI terdiri dari 4 (empat) bagian, yaitu :
Prinsip Etika, Aturan Etika, Interprestasi Aturan Etika,
dan Tanya Jawab.

a. Prinsip Etika
Keanggotaan dalam IAI bersifat sukarela, dan ketika seorang
akuntan memutuskan untuk menjadi anggota IAI maka akuntan
tersebut mempunyai kewajiban untuk menjaga disiplin diri diatas
dan melebihi kedisiplinan yang berdasarkan hukum dan peraturan
tentang hal tersebut. Dalam Prinsip Etika terdapat 8 (delapan)
prinsip di dalamnya, yaitu : Tanggungjawab Profesi, Kepentingan
Publik, Integritas, Objektivitas, Kompetensi dan Kehati-hatian
Profesional, Kerahasiaan, Perilaku Profesional, dan Standar Teknis

b. Aturan Etika
Aturan etika yang dimaksud adalah Independensi,
integritas dan objektifitas. Hal ini harus diterapkan oleh
anggota IAI-KAP dan juga staf professional.

c. Interpretasi Aturan Etika


Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang
dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan
setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihakpihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam
penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk
membatasi lingkup dan penerapannya.

SEKIAN DAN TERIMA


KASIH

Anda mungkin juga menyukai