KAI 2006
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
tuntunan, rahmat, dan karunia-Nyalah yang telah memberikan berkat
kepada
penulis
sehingga
dapat
menyelesaikanmakalah ini
dengan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pentingnya penerapan Etika Profesi merupakan pedoman yang penting
dalam berperilaku yang baik dalam suatu profesi. Belakangan ini banyak
sekali pelanggaran dan kecurangan yang timbul akibat penerapan etika
profesi yang tidak maksimal. Banyak kecurangan-kecurangan yang timbul
mampu
menggambarkan
keadaan
keuangan
perusahaan
yang
sebenarnya.
Kasus PT. KAI berawal dari perbedaan pandangan antara Manajemen
dan Komisaris, khususnya Ketua Komite Audit dimana Komisaris menolak
menyetujui dan menandatangani laporan keuangan yang telah diaudit oleh
Auditor Eksternal. Komisaris meminta untuk dilakukan audit ulang agar
laporan keuangan dapat disajikan secara transparan dan sesuai dengan
fakta yang ada. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kasus PT.
KAI adalah rumitnya laporan keuangan PT. KAI.
Perbedaan pandangan antara manajemen dan komisaris tersebut
bersumber pada perbedaan mengenai, masalah uang muka gaji. Biaya
dibayar dimuka sebesar Rp. 28 milyar yang merupakan gaji Januari 2006 dan
seharusnya dibayar tanggal 1 Januari 2006 tetapi telah dibayar per 31
Desember 2005 diperlakukan sebagai uang muka biaya gaji, yang menurut
Komite Audit harus dibebankan pada tahun 2005. Dari kasus diatas dapat
dilihat bahwa terdapat perselisihan antara manajemen dan komite audit,
dimana dalam menentukan pembayaran gaji untuk bulan Januari 2006,
komite audit meminta untuk dibebankan pada Desember 2005. Menurut
laporan yang dihasilkan oleh auditor eksternal, pembayaran gaji dapat
dibayarkan dimuka pada Bulan Desember 2005 untuk pembayaran gaji
tahun 2006.
Dari penjelasan tentang pentingnya peran akuntan publik tersebut
maka penulis tertarik untuk mengambil judul kasus pelanggaran etika profesi
akuntansi tentang manipulasi laporan keuangan PT. KAI yang diharapkan
dapat memberikan informasi lebih nyata tentang pentingnya etika profesi
akuntansi agar pembaca dapat lebih mudah memahaminya.
1.2
1.2.1
Rumusan Masalah
1.Bagaimana opini penulis terhadap masalah yang terjadi pada kasus PT. KAI?
2.Etika profesi apa yang dilanggar oleh PT. KAI?
1.2.2 Batasan masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis hanya membahas kasus
PT. KAI pada tahun 2006
1.3 Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui opini penulis tentang masalah apa yang terjadi pada
PT. KAI
2. Untuk mengetahui etika profesi apa yang dilanggar oleh PT. KAI
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Etika
Etika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) Etika adalah Nilai
mengenai
benar
dan
salah
yang
dianut
suatu
golongan
atau
masyarakat.Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk,
tentang hak dan kewajiban moral. Menurut Maryani & Ludigdo (2001) Etika
adalah Seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur
perilaku
manusia,
baik
yang
harus
dilakukan
maupun
yang
harus
Etika Akuntansi
Menurut
dalam Regar,2003
mempergunakan
bidang pekerjaan
akuntan
keahlian
publik,
di
bidang
akuntan
intern
akuntansi,
yang
termasuk
bekerja
pada
pedoman
kode
etik
sebagai
pedoman
yang
mengatur
tingkah
laku
Diperlukan
individu
yang
dengan
jelas
dapat
3. Kualitas Jasa. Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari
akuntan diberikan denganstandar kinerja tertinggi.
4. Kepercayaan. Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa
terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh
akuntan.
2.3
1.
Prinsip Etika
Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai
berikut:
melaksanakan
anggota
harus
tanggung
senantiasa
jawabnya
menggunakan
sebagai
profesional,
pertimbangan
setiap
moral
dan
kepada
publik,
menghormati
kepercayaan
publik,
dan
harus
mengorbankan
rahasia
penerima
jasa,
pelayanan
dan
dan
ketekunan,
serta
mempunyai
kewajiban
untuk
Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh
selama
melakukan
jasa
profesional
dan
tidak
boleh
memakai
atau
h. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan
standar teknis dan standar profesional yang relevan. Standar teknis dan
standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang
dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional Federation of
Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-undangan yang
relevan.
2.
Aturan Etika
integrits
dan
obyektifitas
harus
bebas
dari
konflik
Anggota
KAP
wajib
melakukan
pemberian
jasa
profesional
dengan
pendapat
atau
memberikan
penegasan
bahwa
laporan
keuangan atau data keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum atau
2. menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang
harus dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai dengan
prinsip
akuntansi
yang
berlaku,
apabila
laporan
tersebut
memuat
alasan mengapa kepatuhan atas prinsip akuntansi yang berlaku umum akan
menghasilkan laporan yang menyesatkan.
c. Tanggung Jawab Kepada Klien
Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang
rahasia tanpa persetujuan klien.
d. Tanggung Jawab kepada Rekan
Anggota wajib memlihara citra profesi dan tidak melakukan perkataan dan
perbuatan yang dapat merusak citra reputasi rekan seprofesi.
e. Tanggung jawab Praktik lain
Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan atau mengucapkan
perkataan yang dapat mencemarkan profesi.
3.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
1.
Pajak pihak ketiga sudah tiga tahun tidak pernah ditagih, tetapi dalam
2.
3.
24 Miliar yang diketahui pada saat dilakukan inventarisasi tahun 2002 diakui
manajemen PT KAI sebagai kerugian secara bertahap selama lima tahun.
Pada akhir tahun 2005 masih tersisa saldo penurunan nilai yang belum
dibebankan sebagai kerugian sebesar Rp 6 Miliar, yang seharusnya
dibebankan seluruhnya dalam tahun 2005.
4.
total nilai komulatif sebesar Rp 674,5 Miliar dan penyertaan modal negara
sebesar Rp 70 Miliar oleh manajemen PT KAI disajikan dalam neraca per 31
Desember 2005 sebagai bagian dari hutang. Akan tetapi menurut Hekinus
bantuan pemerintah dan penyertaan modal harus disajikan sebagai bagian
dari modal perseroan.
5.
tidak
menguasai
prinsip
akuntansi
berterima
umum
bisa
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Maka
dari
itu,
berdasarkan
kasus
yang
terjadi
didalam
menurut saya,
akuntan
internal
di
PT.
KAI
belum
sepenuhnya
1.
Tanggung
jawab
profesi,
dimana
seorang
akuntan
harus
2.
Kepentingan
Publik,
dimana
akuntan
harus
bekerja
demi
PT. KAI
yang seharusnya
3.
yang tinggi. Dalam kasus ini akuntan PT. KAI tidak menjaga integritasnya,
karena diduga telah melakukan manipulasi laporan keuangan.
4.
independen atau tidak memihak siapapun. Dalam kasus ini akuntan PT. KAI
diduga tidak obyektif karena diduga telah memanipulasi laporan keuangan
sehingga hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu yang berada di PT. KAI.
5.
dan
mempertahankan
tingkat
yang
melaksanakan
ketekunan,
pengetahuan
diperlukan.
serta
dan
Dalam
kehati-hatian
mempunyai
keterampilan
kasus
profesional
ini,
kewajiban
profesionalnya
akuntan
sehingga
PT.
terjadi
KAI
untuk
pada
tidak
kesalahan
6.
yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai
atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada
hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
Dalam kasusun ini akuntan sudah menerapkan prinsip kerahasiaan karena
hanya melaporkan laporan yang dapat dipublikasikan saja.
7.
untuk berperilaku konsisten selaras dengan reputasi profesi yang baik dan
menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesinya. Dalam kasus ini
akuntan PT. KAI diduga tidak berperilaku profesional yang menyebabkan
kekeliruan
dalam
melaporkan
laporan
keuangan,
dan
hal
ini
dapat
8.
harus mengacu dan mematuhi standar teknis dan standar profesional yang
relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, akuntan
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa
selama
penugasan
tersebut
sejalan
dengan
prinsip
integritas
dan
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://mayangveva.blogspot.com/2013/11/makalah-kasuspelanggaran-profesi.html
2.
http://mayangveva.blogspot.com/2013/11/makalah-kasuspelanggaran-profesi.html
3.
http://aguszulbay.blogspot.com/2013/05/makalah-etika-bisnis.html
4.
http://eprints.uny.ac.id/8961/2/BAB%201%20-08412144023.pdf
5.
http://eprints.uny.ac.id/8961/2/BAB%201%20-08412144023.pdf
6.
(http://www.scribd.com/doc/22547071/Pembahasan-Kasus-Pt-Kai-Indonesia)