KEADILAN DALAM
BISNIS DAN
HAK-HAK PEKERJA
Fakultas Program Studi Tatap Muka Dosen : Disusun Oleh
7
Ekonomi dan Bisnis Manajemen Mochammad Agus Kurniawan 43115010282
Rosul, Ph.D, Irfan Naufal Zuhri 43115010292
Muammariva Khalifatillah 43115010031
M.Ec
Abstract Kompetensi
Tanggung jawab sosial perusahaan Mampu menjelaskan keadilan dalam
mempunyai kaitan yang erat dengan bisnis dan hak-hak pekerja.
penegakan keadilan dalam
masyarakat umumnya dan bisnis
khususnya.Tanggung jawab sosial
perusahaan berkaitan langsung
dengan perbaikan kondisi sosial
ekonomi yang semakin sejahtera dan
merata. Keadilan berkaitan dengan
timbal balik dengan kegiatan bisnis,
khususnya bisnis yang baik dan etis.
Bisnis yang adil, baik, etis, dan adil
atau fair, akan ikut mewujutkan
keadilan dalam masyarakat
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan kami pengetahuan dan
kesehatan yang karena hal tersebutlah pada akhirnya kami bisa menyelesaikan tugas
kelompok pada mata kuliah Manajemen Perubahan dan juga kepada dosen kami yaitu
Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec yang telah memberikan kami kesempatan untuk
mengerjakan tugas kelompok ini.
Makalah mengenai keadilan dalam bisnis dan hak hak pekerja, ini kami buat
bersama dan mengambil referensi dari berbagai sumber, baik itu dari buku bacaan
maupun dari internet supaya materi yang diberikan lebih berisi dan langsung di
mengerti oleh para pembaca sekalian. Mengenai Manajemen Perubahan sendiri kami
beranggapan bahwa hal tersebut sangatlah penting sekali didalam suatu organisasi
untuk senantiasa melakukan perubahan supaya tidak tergerus laju perkembangan
jaman yang semakin kedepan. Walaupun pada proses nya sendiri masih memerlukan
penyesuaian yang membutuhkan waktu yang tidak terbatas tergantung dari cara
tangkap dan jalan pikiran masing-masing anggota yang menjalankan.Namun apabila
ada kesepakatan dan kesepahaman semua pihak dalam menjalankan perubahan
yang diinginkan maka kami sangat yakin bahwa perubahan tersebut tidak akan
memerlukan proses yang lama.Oleh karena itu didalam makalah ini kami tuangkan
tentang siapa saja yang terlibat dan pengaruhnya dalam suatu perubahan serta
bagaimana mengimplementasikan perubahan tersebut sehingga dapat tercapai
tujuan dari perubahan yang diinginkan bersama.
Demikian sedikit kata pengantar ini semoga dapat menjadi pembuka yang
menarik pada makalah ini. Pada dasarnya kamipun masih mempelajari mengenai hal
yang kami bahas ini,maka dari itu apabila ada kesalahan didalamnya kami mohon
maaf dan kami sangat menginginkan sekali kritik dan saran yang membangun untuk
kemajuan kami kedepannya. Terima kasih
Penulis,
2
DAFTAR ISI
3
KEADILAN DALAM BISNIS DAN
HAK-HAK PEKERJA
1. Pengertian Keadilan.
1. Pengertian Keadilan
Tidak mengherankan bahwa hingga sekarang keadilan selalu menjadi salah satu topic
penting dalam etika bisnis.
Tanggung jawab sosial perusahaan mempunyai kaitan yang erat dengan penegakan
keadilan dalam masyarakat umumnya dan bisnis khususnya.Tanggung jawab sosial
perusahaan berkaitan langsung dengan perbaikan kondisi sosial ekonomi yang
semakin sejahtera dan merata. Keadilan berkaitan dengan timbal balik dengan
kegiatan bisnis, khususnya bisnis yang baik dan etis. Bisnis yang adil, baik, etis, dan
adil atau fair, akan ikut mewujutkan keadilan dalam masyarakat.
4
Adil adalah suatu sikap tidak berat sebelah atau tidak memihak yang
menempatkan sesuatu pada tempatnya sesuai dengan porsi dan kapasitasnya dalam
berbagai hal, jadi tidak sekedar sama rata tanpa memperdulikan kapasitasnya.
Sedangkan keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan
kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan atau keselarasan menuntut hak dan
menjalankan kewajiban. Jadi keadilan tercipta bila setiap orang memperoleh apa yang
menjadi haknya setelah menjalankan kewajiban tersebut. Sebagai contoh, seorang
karyawan dari sebuah perusahaan yang selalu menuntut kenaikan gaji tanpa
meningkatkan hasil kerjanya dan sebaliknya pula seorang petinggi perusahaan yang
terus menerus menggunakan tenaga karyawan tanpa memperhatikan kenaikan gaji
dan kesejahteraannya, maka hal tersebut bisa dikatakan suatu ketidakadilan. Oleh
karena itu, untuk memperoleh keadilan, sudah barang tentu seorang karyawan harus
berusaha meningkatkan prestasi kerjanya agar mendapatkan kenaikan gaji dan juga
bagi petinggi perusahaan harus pula memikirkan keseimbangan kerja para karyawan
dengan gaji yang diberikannya.
b. Keadilan Komutatif
Mengatur hubungan yang adil atau fair antara orang yang satu dengan yang
lain atau warga negara satu dengan warga negara lainnya.
Jika diterapkan dalam bisnis, berarti relasi bisnis dagang harus terjalin dalam
hubungan yang setara dan seimbang antara pihak yang satu dengan lainnya.
Dalam bisnis, keadilan komutatif disebut sebagai keadilan tukar.
Dengan kata lain keadilan komutatif menyangkut pertukaran yang fair antara
pihak-pihak yang terlibat.
5
c. Keadilan Distributif
Keadilan distributif (keadilan ekonomi) adalah distribusi ekonomi yang merata
atau yang dianggap merata bagi semua warga negara.
Menyangkut pembagian kekayaan ekonomi atau hasil-hasil pembangunan.
Menurut Aristoteles, distribusi ekonomi didasarkan pada prestasi dan peran
masing-masing orang dalam mengejar tujuan bersama seluruh warga negara.
1. Keadilan Legal
Keadilan legal yaitu perlakuan yang sama terhadap semua orang sesuai
dengan hukum yang berlaku. Itu berarti semua orang harus dilindungi dan
tunduk pada hukum yang ada secara tanpa pandang bulu. Keadilan legal
menyangkut hubungan antara individu atau kelompok masyarakat dengan
negara. Intinya adalah semua orang atau kelompok masyarakat diperlakukan
secara sama oleh negara dihadapan dan berdasarkan hukum yang berlaku.
Semua pihak dijamin untuk mendapatkan perlakuan yang sama sesuai dengan
hukum yang berlaku.
2. Keadilan Komutatif
Keadilan ini mengatur hubungan yang adil antara orang yang satu dan
yan lain atau antara warganegara yang satu dengan warga negara lainnya.
Keadilan komutatif menyangkut hubungan horizontal antara warga yang satu
dengan warga yang lain. Dalam bisnis, keadilan komutatif juga disebut atau
berlaku sebagai keadilan tukar. Dengan kata lain, keadilan komutatif
menyangkut pertukaran yang adil antara pihak-pihak yang terlibat. Prinsip
keadilan komutatif menuntut agar semua orang menepati apa yang telah
dijanjikannya, mengembalikan pinjaman, memberi ganti rugi yang seimbang,
memberi imbalan atau gaji yang pantas, dan menjual barang dengan mutu dan
harga yang seimbang.
6
3. Keadilan Distributif
7
Keadilan distributif menurut Aristoteles berfokus pada distribusi, honor,
kekayaan, dan barang-barang lain yang sama-sama bisa didapatkan dalam
masyarakat. Dengan mengesampingkan pembuktian matematis, jelaslah
bahwa apa yang ada dibenak Aristoteles ialah distribusi kekayaan dan barang
berharga lain berdasarkan nilai yang berlaku dikalangan warga. Distribusi yang
adil boleh jadi merupakan distribusi yang sesuai dengan nilai kebaikannya,
yakni nilainya bagi masyarakat. Di sisi lain, keadilan korektif berfokus pada
pembetulan sesuatu yang salah. Jika suatu pelanggaran dilanggar atau
kesalahan dilakukan, maka keadilan korektif berusaha memberikan
kompensasi yang memadai bagi pihak yang dirugikan jika suatu kejahatan
telah dilakukan, maka hukuman yang sepantasnya perlu diberikan kepada si
pelaku. Bagaimanapun, ketidakadilan akan mengakibatkan terganggunya
kesetaraan yang sudah mapan atau telah terbentuk. Keadilan korektif
bertugas membangun kembali kesetaraan tersebut. Dari uraian ini nampak
bahwa keadilan korektif merupakan wilayah peradilan sedangkan keadilan
distributif merupakan bidangnya pemerintah. Dalam membangun argumennya,
Aristoteles menekankan perlunya dilakukan pembedaan antara vonis yang
mendasarkan keadilan pada sifat kasus dan yang didasarkan pada watak
manusia yang umum dan lazim, dengan vonis yang berlandaskan pandangan
tertentu dari komunitas hukum tertentu. Pembedaan ini jangan
dicampuradukkan dengan pembedaan antara hukum positif yang ditetapkan
dalam undang-undang dan hukum adat. Karena, berdasarkan pembedaan
Aristoteles, dua peni laian yang terakhir itu dapat menjadi sumber
pertimbangan yang hanya mengacu pada komunitas tertentu, sedangkan
keputusan serupa yang lain, kendati diwujudkan dalam bentuk perundang-
undangan, tetap merupakan hukum alamjika bisa didapatkan dari fitrah umum
manusia.
8
TEORI KEADILAN ADAM SMITH
Adam Smith hanya menerima satu konsep keadilan yaitu keadilan komutatif.
Alasannya :
1. Keadilan sesungguhnya hanya punya satu arti, yaitu keadilan komutatif yang
menyangkut kesetaraan, keseimbangan, keharmonisan hubungan antara satu
orang dengan orang lain. Ketidakadilan berarti pincangnya hubungan
antarmanusia karena kesetaraan yang terganggu.
a. Prinsip No Harm.
Menurut Adam Smith prinsip paling pokok dari keadilan adalah prinsip no harm
atau prinsip tidak merugikan orang lain. Dasar dari prinsip ini adalah
penghargaan atas harkat dan martabat manusia beserta hak-haknya yang
melekat padanya, termasuk hak atas hidup. Prinsip ini menurut saya senada
dengan prinsip yang diutarakan para pepatah arab yang berbunyi hurrul mari
mahdudun bihurri ghairihi (kebebasan seseorang dibatasi oleh kebebasan
orang lain). Artinya, seseorang pada dasarnya memiliki kebebasan untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu selama tidak merugikan kebebasaan
orang lain.
Contoh kecil :
kita bebas menggunakan barang-barang milik kita seperti radio, televisi
dan lain-lain. Akan tetapi pada titik tertentu kebebasan tersebut menjadi
terbatas seperti ketika menyalakannya dengan volume tinggi pada
malam hari, tentu akan mengganggu dan merugikan tetangga kita yang
sedang beristirahat. Bukankah hak dan kebebasan mereka untuk
beristirahat dengan nyaman dan tenang. Pola inilah yang disebut
dengan kebebasan yang berkeadilan.
9
b. Prinsip non intervention.
Prinsip non intervention adalah prinsip tidak ikut campur tangan. Prinsip ini
menuntut agar demi jaminan dan penghargaan atas hak dan kepentingan
setiap orang tidak diperkenankan untuk ikut campur tangan dalam kehidupan
dan kegiatan orang lain.
Karena kebebasan merupakan salah satu hak asasi paling penting dari manusia
Rawls sendiri menetapkan kebebasan sebagai prinsip pertama dari keadilannya
berupa, "Prinsip Kebebasan yang Sama". Prinsip ini berbunyi "Setiap orang harus
mempunyai hak dan sama atas sistem kebebasan dasar yang sama yang paling luas
sesuai dengan sistem kebebasan serupa bagi semua". Ini berarti pada tempat
pertama keadilan dituntut agar semua orang diakui, dihargai, dan dijamin haknya atas
kebebasan secara sama.
10
Kritik atas Teori Rawls :
Teori Rawls kendati sangat menarik dan dalam banyak hal efektif memecahkan
persoalan ketimpang dan kemiskinan ekonomi mendapat kritik tajam dari segala arah
khususnya menyangkut prinsip kedua, Prinsip perbedaan.
Kritik yang paling pokok adalah bahwa teori Rawls khususnya prinsip perbedaan
malah menimbulkan ketidak adilan baru :
- Prinsip tersebut membenarkan ketidak adilan karena dengan prinsip tersebut
pemerintah dibenarkan untuk melanggar dan merampas hak pihak tertentu
untuk diberikan kepada pihak lain
- Yang lebih tidak adil lagi adalah bahwa kekayaan kelompok tertentu yang
diambil pemerintah tadi juga diberikan kepada kelompok yang menjadi tidak
beruntung atau miskin karena kesalahanya sendiri.
Keadilan dan upaya untuk menegakkan keadilan, menyangkut aspek yang lebih
luas berupa penciptaan sistem yang mendukung terwujudnya keadilan tersebut,
berarti prinsip prinsip keadilan legal berupa perlakuan yang sama terhadap setiap
orang bukan lagi soal sikap orang per-orang, melainkan menyangkut sistem dan
struktur sosial politik secara keseluruhan.
11
3. Hak- hak Pekerja
12
c. Hak untuk Berserikat dan Berkumpul:
1) Upah yang adil tidak selamanya diberlakukan dalam suatu perusahaan
2) Upah yang adil harus diperjuangkan oleh pekerja itu sendiri
3) Pekerja harus dijamin haknya untuk membentuk serikat pekerja dengan
tujuan bersatu memperjuangkan hak dan kepentingan semua anggota
4) Dalam berserikat dan berkumpul ada dua dasar moral yang penting
yaitu:
- Manusia adalah mahluk sosial yang selalu menurut dan
berdasarkan kodratnya cenderung berkumpul dan berserikat
dengan sesamanya.
- Pekerja dapat bersama-sama secara kompak memperjuangkan
hak mereka atas upah yang adil.
13
- Perbedaan gaji dan peluang harus didasarkan pada kriteria dan
pertimbangan yang rasional, obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan
secara terbuka.
14
DAFTAR PUSTAKA
15