Anda di halaman 1dari 15

ETIKA DAN HUKUM BISNIS

KEADILAN DALAM
BISNIS DAN
HAK-HAK PEKERJA
Fakultas Program Studi Tatap Muka Dosen : Disusun Oleh

7
Ekonomi dan Bisnis Manajemen Mochammad Agus Kurniawan 43115010282
Rosul, Ph.D, Irfan Naufal Zuhri 43115010292
Muammariva Khalifatillah 43115010031
M.Ec

Abstract Kompetensi
Tanggung jawab sosial perusahaan Mampu menjelaskan keadilan dalam
mempunyai kaitan yang erat dengan bisnis dan hak-hak pekerja.
penegakan keadilan dalam
masyarakat umumnya dan bisnis
khususnya.Tanggung jawab sosial
perusahaan berkaitan langsung
dengan perbaikan kondisi sosial
ekonomi yang semakin sejahtera dan
merata. Keadilan berkaitan dengan
timbal balik dengan kegiatan bisnis,
khususnya bisnis yang baik dan etis.
Bisnis yang adil, baik, etis, dan adil
atau fair, akan ikut mewujutkan
keadilan dalam masyarakat
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan kami pengetahuan dan
kesehatan yang karena hal tersebutlah pada akhirnya kami bisa menyelesaikan tugas
kelompok pada mata kuliah Manajemen Perubahan dan juga kepada dosen kami yaitu
Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec yang telah memberikan kami kesempatan untuk
mengerjakan tugas kelompok ini.

Makalah mengenai keadilan dalam bisnis dan hak hak pekerja, ini kami buat
bersama dan mengambil referensi dari berbagai sumber, baik itu dari buku bacaan
maupun dari internet supaya materi yang diberikan lebih berisi dan langsung di
mengerti oleh para pembaca sekalian. Mengenai Manajemen Perubahan sendiri kami
beranggapan bahwa hal tersebut sangatlah penting sekali didalam suatu organisasi
untuk senantiasa melakukan perubahan supaya tidak tergerus laju perkembangan
jaman yang semakin kedepan. Walaupun pada proses nya sendiri masih memerlukan
penyesuaian yang membutuhkan waktu yang tidak terbatas tergantung dari cara
tangkap dan jalan pikiran masing-masing anggota yang menjalankan.Namun apabila
ada kesepakatan dan kesepahaman semua pihak dalam menjalankan perubahan
yang diinginkan maka kami sangat yakin bahwa perubahan tersebut tidak akan
memerlukan proses yang lama.Oleh karena itu didalam makalah ini kami tuangkan
tentang siapa saja yang terlibat dan pengaruhnya dalam suatu perubahan serta
bagaimana mengimplementasikan perubahan tersebut sehingga dapat tercapai
tujuan dari perubahan yang diinginkan bersama.

Demikian sedikit kata pengantar ini semoga dapat menjadi pembuka yang
menarik pada makalah ini. Pada dasarnya kamipun masih mempelajari mengenai hal
yang kami bahas ini,maka dari itu apabila ada kesalahan didalamnya kami mohon
maaf dan kami sangat menginginkan sekali kritik dan saran yang membangun untuk
kemajuan kami kedepannya. Terima kasih

Penulis,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
KEADILAN DALAM BISNIS DAN HAK-HAK PEKERJA ................................................................................. 4
1. Pengertian Keadilan. ................................................................................................................... 4
2. Teori - teori Keadilan. ................................................................................................................. 4
3. Hak hak pekerja........................................................................................................................ 4
1. Pengertian Keadilan ........................................................................................................................ 4
PAHAM TRADISIONAL DALAM BISNIS ............................................................................................. 5
2. Teori - teori Keadilan ...................................................................................................................... 6
TEORI KEADILAN ARISTOTELES ....................................................................................................... 6
TEORI KEADILAN ADAM SMITH....................................................................................................... 9
TEORI KEADILAN DISTRIBUTIF JOHN RAWLS ................................................................................ 10
3. Hak- hak Pekerja ........................................................................................................................... 12
a. Hak atas Pekerjaan................................................................................................................ 12
b. Hak atas Upah yang Adil. ...................................................................................................... 12
c. Hak untuk Berserikat dan Berkumpul: .................................................................................. 13
d. Hak atas Perlindungan Keamanan dan Kesehatan. .............................................................. 13
e. Hak untuk Diproses Hukum secara Sah. ............................................................................... 13
f. Hak untuk Diperlakukan secara Sama................................................................................... 13
g. Hak atas Rahasia Pribadi ....................................................................................................... 14
h. Hak atas Kebebasan Suara Hati ............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 15

3
KEADILAN DALAM BISNIS DAN
HAK-HAK PEKERJA

1. Pengertian Keadilan.

2. Teori - teori Keadilan.

3. Hak hak pekerja.

1. Pengertian Keadilan

Keadilan Dalam Bisnis

Dalam kaitan dengan keterlibatan sosial, tanggung jawab sosial perusahaan


berkaitan langsung dengan penciptaan atau perbaikan kondisi sosial ekonomi yang
semakin sejahtera dan merata. Tidak hanya dalam pengertian bahwa terwujudnya
keadilan akan menciptakan stabilitas sosial yang akan menunjang kegiatan bisnis,
melainkan juga dalam pengertian bahwa sejauh prinsip keadilan dijalankan akan lahir
wajah bisnis yang lebih baik dan etis.

Tidak mengherankan bahwa hingga sekarang keadilan selalu menjadi salah satu topic
penting dalam etika bisnis.

Tanggung jawab sosial perusahaan mempunyai kaitan yang erat dengan penegakan
keadilan dalam masyarakat umumnya dan bisnis khususnya.Tanggung jawab sosial
perusahaan berkaitan langsung dengan perbaikan kondisi sosial ekonomi yang
semakin sejahtera dan merata. Keadilan berkaitan dengan timbal balik dengan
kegiatan bisnis, khususnya bisnis yang baik dan etis. Bisnis yang adil, baik, etis, dan
adil atau fair, akan ikut mewujutkan keadilan dalam masyarakat.

4
Adil adalah suatu sikap tidak berat sebelah atau tidak memihak yang
menempatkan sesuatu pada tempatnya sesuai dengan porsi dan kapasitasnya dalam
berbagai hal, jadi tidak sekedar sama rata tanpa memperdulikan kapasitasnya.
Sedangkan keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan
kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan atau keselarasan menuntut hak dan
menjalankan kewajiban. Jadi keadilan tercipta bila setiap orang memperoleh apa yang
menjadi haknya setelah menjalankan kewajiban tersebut. Sebagai contoh, seorang
karyawan dari sebuah perusahaan yang selalu menuntut kenaikan gaji tanpa
meningkatkan hasil kerjanya dan sebaliknya pula seorang petinggi perusahaan yang
terus menerus menggunakan tenaga karyawan tanpa memperhatikan kenaikan gaji
dan kesejahteraannya, maka hal tersebut bisa dikatakan suatu ketidakadilan. Oleh
karena itu, untuk memperoleh keadilan, sudah barang tentu seorang karyawan harus
berusaha meningkatkan prestasi kerjanya agar mendapatkan kenaikan gaji dan juga
bagi petinggi perusahaan harus pula memikirkan keseimbangan kerja para karyawan
dengan gaji yang diberikannya.

PAHAM TRADISIONAL DALAM BISNIS


a. Keadilan Legal
Menyangkut hubungan antara individu atau kelompok masyarakat dengan
negara.
Dasar moral :
1. Semua orang adalah manusia yang mempunyai harkat dan martabat
yang sama dan harus diperlakukan secara sama.
2. Semua orang adalah warga negara yang sama status dan
kedudukannya, bahkan sama kewajiban sipilnya, sehingga harus
diperlakukan sama sesuai dengan hukum yang berlaku.

b. Keadilan Komutatif
Mengatur hubungan yang adil atau fair antara orang yang satu dengan yang
lain atau warga negara satu dengan warga negara lainnya.
Jika diterapkan dalam bisnis, berarti relasi bisnis dagang harus terjalin dalam
hubungan yang setara dan seimbang antara pihak yang satu dengan lainnya.
Dalam bisnis, keadilan komutatif disebut sebagai keadilan tukar.
Dengan kata lain keadilan komutatif menyangkut pertukaran yang fair antara
pihak-pihak yang terlibat.

5
c. Keadilan Distributif
Keadilan distributif (keadilan ekonomi) adalah distribusi ekonomi yang merata
atau yang dianggap merata bagi semua warga negara.
Menyangkut pembagian kekayaan ekonomi atau hasil-hasil pembangunan.
Menurut Aristoteles, distribusi ekonomi didasarkan pada prestasi dan peran
masing-masing orang dalam mengejar tujuan bersama seluruh warga negara.

2. Teori - teori Keadilan

TEORI KEADILAN ARISTOTELES


Atas pengaruh Aristoteles secara tradisional keadilan dibagi menjadi tiga :

1. Keadilan Legal

Keadilan legal yaitu perlakuan yang sama terhadap semua orang sesuai
dengan hukum yang berlaku. Itu berarti semua orang harus dilindungi dan
tunduk pada hukum yang ada secara tanpa pandang bulu. Keadilan legal
menyangkut hubungan antara individu atau kelompok masyarakat dengan
negara. Intinya adalah semua orang atau kelompok masyarakat diperlakukan
secara sama oleh negara dihadapan dan berdasarkan hukum yang berlaku.
Semua pihak dijamin untuk mendapatkan perlakuan yang sama sesuai dengan
hukum yang berlaku.

2. Keadilan Komutatif

Keadilan ini mengatur hubungan yang adil antara orang yang satu dan
yan lain atau antara warganegara yang satu dengan warga negara lainnya.
Keadilan komutatif menyangkut hubungan horizontal antara warga yang satu
dengan warga yang lain. Dalam bisnis, keadilan komutatif juga disebut atau
berlaku sebagai keadilan tukar. Dengan kata lain, keadilan komutatif
menyangkut pertukaran yang adil antara pihak-pihak yang terlibat. Prinsip
keadilan komutatif menuntut agar semua orang menepati apa yang telah
dijanjikannya, mengembalikan pinjaman, memberi ganti rugi yang seimbang,
memberi imbalan atau gaji yang pantas, dan menjual barang dengan mutu dan
harga yang seimbang.

6
3. Keadilan Distributif

Prinsip dasar keadilan distributif yang dikenal sebagai keadilan ekonomi


adalah distribusi ekonomi yang merata atau yang dianggap adil bagi semua
warga negara. Keadilan distributif punya relevansi dalam dunia bisnis,
khususnya dalam perusahaan. Berdasarkan prinsip keadilan ala Aristoteles,
setiap karyawan harus digaji sesuai dengan prestasi, tugas, dan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Pandangan-pandangan Aristoteles tentang
keadilan bisa kita dapatkan dalam karyanya nichomachean ethics, politics, dan
rethoric. Lebih khususnya, dalam buku nicomachean ethics, buku itu
sepenuhnya ditujukan bagi keadilan yang berdasarkan filsafat umum
Aristoteles, mesti dianggap sebagai inti dari filsafat hukumnya, karena hukum
hanya bisa ditetapkan dalam kaitannya dengan keadilan. Yang sangat penting
dari pandanganya ialah pendapat bahwa keadilan mesti dipahami dalam
pengertian kesamaan. Namun Aristoteles membuat pembedaan penting antara
kesamaan numerik dan kesamaan proporsional. Kesamaan numerik
mempersamakan setiap manusia sebagai satu unit. Inilah yang sekarang biasa
kita pahami tentang kesamaan dan yang kita maksudkan ketika kita
mengatakan bahwa semua warga adalah sama di depan hukum.

Kesamaan proporsional memberi tiap orang apa yang menjadi haknya


sesuai dengan kemampuannya, prestasinya, dan sebagainya. Dari
pembedaan ini Aristoteles menghadirkan banyak kontroversi dan perdebatan
seputar keadilan. Lebih lanjut, dia membedakan keadilan menjadi jenis
keadilan distributif dan keadilan korektif. Yang pertama berlaku dalam hukum
publik, yang kedua dalam hukum perdata dan pidana. Kedailan distributif dan
korektif sama-sama rentan terhadap problema kesamaan atau kesetaraan dan
hanya bisa dipahami dalam kerangkanya. Dalam wilayah keadilan distributif,
hal yang penting ialah bahwa imbalan yang sama-rata diberikan atas
pencapaian yang sama rata. Pada yang kedua, yang menjadi persoalan ialah
bahwa ketidaksetaraan yang disebabkan oleh, misalnya, pelanggaran
kesepakatan, dikoreksi dan dihilangkan.

7
Keadilan distributif menurut Aristoteles berfokus pada distribusi, honor,
kekayaan, dan barang-barang lain yang sama-sama bisa didapatkan dalam
masyarakat. Dengan mengesampingkan pembuktian matematis, jelaslah
bahwa apa yang ada dibenak Aristoteles ialah distribusi kekayaan dan barang
berharga lain berdasarkan nilai yang berlaku dikalangan warga. Distribusi yang
adil boleh jadi merupakan distribusi yang sesuai dengan nilai kebaikannya,
yakni nilainya bagi masyarakat. Di sisi lain, keadilan korektif berfokus pada
pembetulan sesuatu yang salah. Jika suatu pelanggaran dilanggar atau
kesalahan dilakukan, maka keadilan korektif berusaha memberikan
kompensasi yang memadai bagi pihak yang dirugikan jika suatu kejahatan
telah dilakukan, maka hukuman yang sepantasnya perlu diberikan kepada si
pelaku. Bagaimanapun, ketidakadilan akan mengakibatkan terganggunya
kesetaraan yang sudah mapan atau telah terbentuk. Keadilan korektif
bertugas membangun kembali kesetaraan tersebut. Dari uraian ini nampak
bahwa keadilan korektif merupakan wilayah peradilan sedangkan keadilan
distributif merupakan bidangnya pemerintah. Dalam membangun argumennya,
Aristoteles menekankan perlunya dilakukan pembedaan antara vonis yang
mendasarkan keadilan pada sifat kasus dan yang didasarkan pada watak
manusia yang umum dan lazim, dengan vonis yang berlandaskan pandangan
tertentu dari komunitas hukum tertentu. Pembedaan ini jangan
dicampuradukkan dengan pembedaan antara hukum positif yang ditetapkan
dalam undang-undang dan hukum adat. Karena, berdasarkan pembedaan
Aristoteles, dua peni laian yang terakhir itu dapat menjadi sumber
pertimbangan yang hanya mengacu pada komunitas tertentu, sedangkan
keputusan serupa yang lain, kendati diwujudkan dalam bentuk perundang-
undangan, tetap merupakan hukum alamjika bisa didapatkan dari fitrah umum
manusia.

8
TEORI KEADILAN ADAM SMITH
Adam Smith hanya menerima satu konsep keadilan yaitu keadilan komutatif.
Alasannya :

1. Keadilan sesungguhnya hanya punya satu arti, yaitu keadilan komutatif yang
menyangkut kesetaraan, keseimbangan, keharmonisan hubungan antara satu
orang dengan orang lain. Ketidakadilan berarti pincangnya hubungan
antarmanusia karena kesetaraan yang terganggu.

2. Keadilan legal sudah terkandung dalam keadilan komutatif, karena keadilan


legal hanya konsekuensi lebih lanjut dari prinsip keadilan komutatif. Demi
menegakkan keadilan komutatif, negara harus bersikap netral dan
memperlakukan semua pihak secara sama tanpa terkecuali.

Prinsip keadilan menurut Adam Smith yaitu :

a. Prinsip No Harm.

Menurut Adam Smith prinsip paling pokok dari keadilan adalah prinsip no harm
atau prinsip tidak merugikan orang lain. Dasar dari prinsip ini adalah
penghargaan atas harkat dan martabat manusia beserta hak-haknya yang
melekat padanya, termasuk hak atas hidup. Prinsip ini menurut saya senada
dengan prinsip yang diutarakan para pepatah arab yang berbunyi hurrul mari
mahdudun bihurri ghairihi (kebebasan seseorang dibatasi oleh kebebasan
orang lain). Artinya, seseorang pada dasarnya memiliki kebebasan untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu selama tidak merugikan kebebasaan
orang lain.
Contoh kecil :
kita bebas menggunakan barang-barang milik kita seperti radio, televisi
dan lain-lain. Akan tetapi pada titik tertentu kebebasan tersebut menjadi
terbatas seperti ketika menyalakannya dengan volume tinggi pada
malam hari, tentu akan mengganggu dan merugikan tetangga kita yang
sedang beristirahat. Bukankah hak dan kebebasan mereka untuk
beristirahat dengan nyaman dan tenang. Pola inilah yang disebut
dengan kebebasan yang berkeadilan.

9
b. Prinsip non intervention.
Prinsip non intervention adalah prinsip tidak ikut campur tangan. Prinsip ini
menuntut agar demi jaminan dan penghargaan atas hak dan kepentingan
setiap orang tidak diperkenankan untuk ikut campur tangan dalam kehidupan
dan kegiatan orang lain.

c. Prinsip pertukaran yang adil.


Prinsip keadilan tukar atau prinsip pertukaran dagang yang fair, terutama
terwujud dan terungkap dalam mekanisme harga dalam pasar. Ini
sesungguhnya merupakan penerapan lebih lanjut prinsip no harm secara
khusus dalam pertukaran dagang antara satu pihak dengan pihak lain dalam
pasar.

TEORI KEADILAN DISTRIBUTIF JOHN RAWLS


John Rawls dikenal sebagai salah seorang filsuf yang secara keras mengkritik
sistem ekonomi pasar bebas, kususnya teori keadilan pasar sebagaimana yang dianut
Adam Smith. Ia sendiri pada tempat pertama menerima dan mengakui keunggulan
sistem ekonomi pasar. Pertama-tama karena pasar memberi kebebasan dan peluang
yang sama bagi semua pihak pelaku ekonomi. Kebebasan adalah nilai dan salah satu
hak asasi paling penting yang dimiliki oleh manusia, dan ini dijamin oleh sistem
ekonomi pasar.

Prinsip Keadilan Distributif Rawls :

Karena kebebasan merupakan salah satu hak asasi paling penting dari manusia
Rawls sendiri menetapkan kebebasan sebagai prinsip pertama dari keadilannya
berupa, "Prinsip Kebebasan yang Sama". Prinsip ini berbunyi "Setiap orang harus
mempunyai hak dan sama atas sistem kebebasan dasar yang sama yang paling luas
sesuai dengan sistem kebebasan serupa bagi semua". Ini berarti pada tempat
pertama keadilan dituntut agar semua orang diakui, dihargai, dan dijamin haknya atas
kebebasan secara sama.

10
Kritik atas Teori Rawls :

Teori Rawls kendati sangat menarik dan dalam banyak hal efektif memecahkan
persoalan ketimpang dan kemiskinan ekonomi mendapat kritik tajam dari segala arah
khususnya menyangkut prinsip kedua, Prinsip perbedaan.
Kritik yang paling pokok adalah bahwa teori Rawls khususnya prinsip perbedaan
malah menimbulkan ketidak adilan baru :
- Prinsip tersebut membenarkan ketidak adilan karena dengan prinsip tersebut
pemerintah dibenarkan untuk melanggar dan merampas hak pihak tertentu
untuk diberikan kepada pihak lain

- Yang lebih tidak adil lagi adalah bahwa kekayaan kelompok tertentu yang
diambil pemerintah tadi juga diberikan kepada kelompok yang menjadi tidak
beruntung atau miskin karena kesalahanya sendiri.

Keadilan Individual dan Struktural:

Keadilan dan upaya untuk menegakkan keadilan, menyangkut aspek yang lebih
luas berupa penciptaan sistem yang mendukung terwujudnya keadilan tersebut,
berarti prinsip prinsip keadilan legal berupa perlakuan yang sama terhadap setiap
orang bukan lagi soal sikap orang per-orang, melainkan menyangkut sistem dan
struktur sosial politik secara keseluruhan.

11
3. Hak- hak Pekerja

Macam-macam Hak Pekerja:

a. Hak atas Pekerjaan.


Hak atas pekerjaan merupakan hak asasi manusia, karena:
1) Kerja adalah aktifitas tubuh manusia dan karena itu tidak bisa dilepaskan
dari tubuh manusia;
2) Kerja merupakan perwujudan diri manusia, melalui kerja manusia
merealisasikan dirinya sebagai manusia dan sekaligus membangun
hidup dan lingkungannya yang lebih manusiawi;
3) Melalui kerja manusia menjadi manusia yang hidup dengan layak;
4) Melalui kerja manusia menentukan hidupnya sendiri sebagai manusia
yang mandiri;
5) Melalui kerja manusia membebaskan dirinya dari ketergantungan yang
negatif pada orang lain;
6) Melalui kerja manusia menegaskan dirinya, identitasnya, dan
eksistensinya.

b. Hak atas Upah yang Adil.


Hak atas upah yang adil merupakan hak legal yang diterima dan dituntut
seseorang sejak ia mengikat diri untuk bekerja pada suatu perusahaan.
Perusahaan yang bersangkutan mempunyai kewajiban untuk memberi upah
yang adil :
1) Setiap pekerja berhak mendapatkan upah/dibayar yang merupakan
perwujudan atau kompensasi dari hasil kerjanya yang tidak dinikmati
secara langsung.
2) Setiap orang tidak hanya berhak memperoleh upah yang adil, yaitu upah
yang sebanding dengan tenaga yang telah disumbangkannya.
3) Upah yang adil adalah tidak boleh ada perlakuan yang berbeda atau
diskriminatif dalam pemberian upah kepada semua karyawan

12
c. Hak untuk Berserikat dan Berkumpul:
1) Upah yang adil tidak selamanya diberlakukan dalam suatu perusahaan
2) Upah yang adil harus diperjuangkan oleh pekerja itu sendiri
3) Pekerja harus dijamin haknya untuk membentuk serikat pekerja dengan
tujuan bersatu memperjuangkan hak dan kepentingan semua anggota
4) Dalam berserikat dan berkumpul ada dua dasar moral yang penting
yaitu:
- Manusia adalah mahluk sosial yang selalu menurut dan
berdasarkan kodratnya cenderung berkumpul dan berserikat
dengan sesamanya.
- Pekerja dapat bersama-sama secara kompak memperjuangkan
hak mereka atas upah yang adil.

d. Hak atas Perlindungan Keamanan dan Kesehatan.


Dalam bisnis modern sekarang ini semakin dianggap penting bahwa para
pekerja dijamin keamanan, keselamatan dan kesehatannya.

Dasar moral peting dari hak berserikat dan berkumpul:


1) Salah satu wujud utama dari hak atas kebebasan yang merupakan salah
satu hak asasi manusia yang harus dijamin.
2) Dengan hak untuk berserikat dan berkumpul, pekerja dapat bersama-
sama secara kelompok memperjuangkan hak mereka yang lain,
khususnya hak upah yang adil.

e. Hak untuk Diproses Hukum secara Sah.


Pekerja wajib diberi kesempatan untuk membuktikan apakah ia melakukan
kesalahan, kalau tidak bersalah dia diberi kesempatan untuk mengaku secara
jujur dan meminta maaf.

f. Hak untuk Diperlakukan secara Sama


- Semua pekerja pada prinsipnya harus diperlakukan secara sama, tidak
boleh ada diskriminasi dalam perusahaan baik warna kulit, jenis kelamin,
etnis, agama dan semacamnya, baik dalam sikap dan perlakuan, gaji
maupun peluang untuk jabatan, pelatihan atau penidikan lebih lanjut.

13
- Perbedaan gaji dan peluang harus didasarkan pada kriteria dan
pertimbangan yang rasional, obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan
secara terbuka.

g. Hak atas Rahasia Pribadi


- Kendati perusahaan punya hak tertentu untuk mengetahui riwayat hidup
dan data pribadi tertentu dari setiap karyawan, karyawan punya hak
untuk dirahasiakan data pribadinya.
- Hak ini tentu tidak mutlak karena dalam kasus tertetu data yang paling
rahasia harus diketahui oleh perusahaan dan karyawan lain ketika data
pribadi itu mempunyai efek yang membahayakan pihak lain.

h. Hak atas Kebebasan Suara Hati


- Setiap pekerja harus dihargai kesadaran moralnya. Ia harus dibiarkan
bebas mengikuti apa yang menurut suara hatinya adalah hal yang baik.
- Pekerja tidak boleh dipaksa untuk melakukan tindakan tertentu yang
dianggapnya tidak baik.-nutupi kecurangan yang dilakukan perusahaan
atau atasan).
- Karyawan rendah yang membocorkan kecurangan yang dilakukan
atasannya, entah ke pihak di luar perusahaan atau ke pimpinan yang
lebih tinggi akan dengan mudah dipecat atau dipersulit tanpa diberi
kesempatan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Sonny Keraf, 2010, Etika Bisnis, Kanisius, Yogyakarta.


2. K. Bertens, 2000, Pengatar Etika Bisnis, Kanisius, Yogyakarta.
3. Sukrisno Agoes, I Cenik Ardana,2009, Etika Bisnis dan Profesi, Salemba Empat,
Jakarta.
4. http://achmadsaerozi.wordpress.com/2011/11/11/keadilan-dalam-etika-bisnis/
5. http://anandarfm.wordpress.com/category/keadilan-dalam-bisnis/
6. http://muvid.wordpress.com/2013/04/30/prinsip-pokok-keadilan-adam-smith/
7. http://hadasiti.blogspot.com/2012/11/teori-keadilan-menurut-para-
ahli.html#!/2012/11/teori-keadilan-menurut-para-ahli.html
8. http://afiarini.wordpress.com/2010/12/17/hak-pekerja/

15

Anda mungkin juga menyukai