Merupakan persediaan minimal yang harus ada agar perusahaan dapat berjalan normal.
Semakin besar safery stock maka perusahaan kemungkinan khabisan persedian akna
semakin kecil. Safety stock adalah istilah yang digunakan oleh spesialis persediaan untuk
menggambarkan tingkat stok tambahan yang dipertahankan di bawah siklus saham untuk
penyangga terhadap stockouts.
Safety Stock (juga disebut Buffer Stock) ada untuk menghadapi ketidakpastian dalam
penawaran dan permintaan. Safety stock didefinisikan sebagai unit tambahan persediaan
dibawa sebagai perlindungan terhadap kemungkinan stockouts (kekurangan bahan baku
atau kemasan). Dengan memiliki jumlah yang memadai safety stock di tangan, sebuah
perusahaan dapat memenuhi permintaan penjualan yang melebihi perkiraan permintaan
mereka tanpa mengubah rencana produksi mereka. Hal ini diadakan ketika suatu
organisasi tidak dapat secara akurat memprediksi permintaan dan / atau tenggang waktu
untuk produk. Ini berfungsi sebagai asuransi terhadap stockouts.
Dengan produk baru, safety stock dapat dimanfaatkan sebagai alat strategis sampai
perusahaan dapat menilai seberapa akurat ramalan mereka adalah setelah beberapa
tahun pertama, terutama bila digunakan dengan perencanaan kebutuhan material
worksheet. Yangkurang akurat peramalan, yang lebih safety stock diperlukan. Dengan
perencanaan kebutuha material (MRP) lembar sebuah perusahaan dapat menilai berapa
banyak mereka akan perlu untuk memproduksi untuk memenuhi permintaan penjualan
diperkirakan tanpa mengandalkan safety stock. Namun, strategi yang umum adalah
untuk mencoba dan mengurangi tingkat
persediaan pengaman untuk membantu menjaga biaya persediaan rendah sekali
permintaan produk menjadi lebih diprediksi. Ini dapat sangat penting bagi perusahaan
dengan keuangan yang lebih kecil bantal atau mereka yang berusaha untuk berjalan di
lean manufacturing, yang bertujuan untuk menghilangkan pemborosan seluruh proses
produksi.
Pengertian persediaan pengaman (Safety Stock) menurut Freddy Rangkuty (2004) adalah
persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan
terjadinya kekurangan bahan (Stock Out). Sedangkan pengertian menurut Sofjan Assauri
(2004) sama halnya dengan pengertian Freddy rangkuty yaitu persediaan tambahan yang
diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan
(Stock Out).
Persediaan pengaman pada semua situasi ada suatu"safety stock" antara menempatkan
pesanan untuk penggantian persediaan, penerimaan dari pada barang yang masuk
kedalam persediaan.
Oleh Sofyan Assauri, dalam bukunya Management Production (2000) Tenggag waktu ini
biasanya disebut dengan delivery lead time.
disini sudah tertanggaL. Apabila pesanan dilakukan pada waktu persediaan sebesar 300
unit maka pada waktu barang yang dipesan datang persediaan gudang masih 160 unit
(yaitu 360 - 200), persis sama besar nya dengan besarnya safety stock, yang berarti safety
stock tidak tertanggal.
Persediaan pengaman dengan sendirinya akan ada resiko yang tidak dapat di hindari
bahwa persediaan yang ada akan habis sama sekali sebelum penggantian datang
sehingga pelayanan kepada langanan tidak dapat dipenuhi dengan baik. Karena tingkat
pelayanan ini harus dipertahankan dengan menciptakan suatu Safety stock yang akan
menampung setiap penyimpanan selama lead time.
Pengertian tentang safety stock, yaitu yang dimaksud dengan persediaan pengaman
(safety stock) adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau
menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (stock-out).
2. Lead time. Ada berbagai macam lead time mulai dari lead time produksi, leadtime
transportasi, leadtime inspeksi, dan atau leadtime yang lain bergantung
terminologi tiap-tiap perusahaan. Yang jelas sejak suatu produk dipesan hingga
dideliver kepada yang memesan, waktu yang dibutuhkannya juga bervariasi.
Kadang kala seminggu selesai. Di lain waktu bisa sampai 2 minggu atau lebih.
Seperti halnya variasi permintaan, maka semakin besar leadtime-nya maka harus
semakin besar pula safety stock yang kita butuhkan.
3. Service level. Setiap perusahaan perlu menetapkan berapa service level yang
diberikan kepada pelanggannya. Secara sederhana, kalau ada 100 permintaan,
berapa banyak yang dapat kita tolerir untuk tidak terpenuhi? jika hanya 5, maka
service level kita adalah 95%. idealnya memang 100%, tetapi itu berarti kita harus
menyediakan safety stock yang sangat besar. Karena safety stock adalah
inventory, maka uang yang tertanam di situ harus diperhatikan.
1. Bila item yang ditangani cukup ringan, kurangi safety stock, bila demand mencapai
puncak kirim barang tsb dengan pesawat (air freight)
2. Perbaiki forecast, forecast yang tidak akurat akan menyebabkan terjadi deviasi
demand yang besar
Untuk menaksir besarnya safety stock, dapat dipakai cara yang relatif lebih teliti yaitu
dengan metode sebagai berikut :
1. Metode Perbedaan
Untuk menentukan besarnya safety stock dengan metode ini, maka dapat
digunakan program komputer kuadrat terkecil (leastsquare).
Untuk menggambarkan penggunaan metode ini, maka diberi contoh berikut ini,
yaitu untuk menaksir safety stock tahun 2001 didasarkan pada data tahun 2000
seperti tabel ini :
TABEL
Bulan Taksiran Pemakaian Deviasi Deviasi
Pemakaian sesungguhnya Kuadrat
1 2600 2500 100 10.00
2 2300 2350 - 50 2500
3 2200 350 -150 22.500
4 2400 2450 -50 2500
5 2750 2700 50 2500
6 2500 2600 -100 10.000
7 2250 2300 -50 2500
8 2400 2600 -200 40.00
9 2550 2400 150 22.500
10 2250 2200 50 2500
11 2300 2340 50 2500
12 1500 1690 -190 36.100
----------------------------------------------------------------------------------------
Jumlah 26.000 28.480 -480 155.200
Menghitung selisih antara total deviasi kuadrat dengan total deviasi dikuadrat kan
dibagi 2
(-480)
155.200 - ------------ = 136.000.
n
Hasil langkah kedua dibagi n-1 dan hasilnya diakar kuadrat.
136.000
= - ---------- = 111,19
12-1
Misalkan derajat signifikan yang digunakan sebesar 99,5%, dan lama jangka waktu dasar
selama 4 bulan, maka safety stock := (3 x 111,19 x 4) (-40 x 4) = 827,14