Anda di halaman 1dari 2

1.

etika adalah kaidah, norma atau aturan ataupun tata cara yang biasa digunakan sebagai pedoman
atau patokan baik secara individual maupun kelompok organisasi dalam pelaksanaan suatu tindakan
ataupun kegiatannya

bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi yang bergerak di bidang usaha industri
atau produk barang dan jasa, dengan motif mencari keuntungan secara berkesinambungan dan
memberi manfaat timbal balik kepada seluruh stakeholder dan shareholder.

etika bisnis yaitu aturan aturan yang menegaskan suatu bisnis boleh bertindak ataupun tidak bertindak,
dimana aturan tersebut dapat bersumber dari aturan tertulis maupun tidak tertulis, jika suatu bisnis
melanggar aturan tersebut maka akan menerima sangsi baik langsung maupun tidak langsung.

2. Kaidah sosial adalah kentuan yang memberi batasan dalam hubungan antara manusia atau
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingannya tanpa melanggar kepentingan yang lain.

kaidah sosial terbagi menjadi 3 jenis yaitu,


1. Kaidah agama
kaidah agama adalah kaidah sosial yang asalnya dari allah swt atau tuhan yang maha esa yang berisi
larangan, perintah dan anjuran. Kaidah agama merupakan tuntunan hidup manusa untuk menuju
kepada perbuatan dan kehidupan yang baik dan benar
2. Kaidah kesusilaan
kaidah kesusilaan adalah peraturan hidup yang berasa dari suara hati manusia. Kaidah kesusilaan
mendorong manusia untuk berahkhlak yang mulia yang di tujukan kepada bathin manusia
3. Kaidah kesopanan
kaidah kesopanan adalah peraturan hidup yang timbul dari pergaulan dalam masyarakat tertentu.
Kaidah kesopanan ditunjukan kepada sikap lahir manusia agar terwujud ketertiban dan suasana kondusif
pada masyarakat.

3. Prinsip umum etika bisnis


1. Prinsip otonomi
Prinsip Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan kesadarannnya sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.

 Orang bisnis yang otonom adalah orang yang sadar sepenuhnya akan apa yang menjadi
kewajibannya dalam dunia bisnis.

 Ia faham akan mengenai bidang kegiatannya, situasi yang dihadapinya, apa yang diharapkan
darinya, tuntutan dan aturan yang berlaku bagi bidang kegiatannya, sadar dan tahu akan
keputusan dan Tindakan yang akan diambilnya serta resiko atau akibat yangh akan timbul baik
bagi dirinya dan perusahaannya maupun bagi pihak lain.

 Ia juga tahu bahwa keputusan dan Tindakan yang akan diambilnya akan sesuai atau sebaliknya ,
bertentangan dengan nilai norma/kaidah yang berlaku
2. Prinsip kejujuran
Kegiatan bisnis seyogyanya dilakukan senantiasa dilandasi oleh sifat kejujuran; terdapat 3 lingkup pada
prinsip Kejujuran ini :

1. Kejujuran relevan dalam syarat perjanjian dan kontrak

2. Kejujuran relevan dalam penawaran barang dan jasa

3. Kejujuran relevan dalam hubungan kerja internal perusahaan

3. Prinsip keadilan
Pada hakekatnya prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan
aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional obyektif dan dapat dipertanggung-jawabkan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang dalam kegiatan bisnis entah dalam relasi eksternal
perusahaan maupun relasi interna perusahaan perlu diperlakukan sesuai dengan haknya masing-masing
Keadilan menuntut agar tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya
4. Prinsip saling menguntungkan
Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
Prinsip keadilan menuntut agar tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya, prinsip
saling menguntungkan menuntut hal yang sama, yaitu agar semua pihak berusaha untuk saling
menguntungkan satu sama lainnya. Win win solusition di semua pihak yang berkepentingan ( mutual
benefit principle ).

5. Prinsip integritas moral

Harus adanya sifat imperative moral bagi setiap pebisnis baik secara individual maupun atas nama
perusahaan, akhlakul kharimah itulah yang akan membedakan antara pelaku bisnis, antara lain sifatnya
adalah; jujur, terpercaya, selalu istiqomah, bertanggung jawab, menjadi teladan, ucapan dan
perbuatannya senantiasa benar secara sosial dengan hukum yang berlaku.

Sangat dibutuhkan suatu perusahaan yang memegang teguh terhadap prinsip Integritas Moral ini. Bukan
hanya kepentingan keuntungan semata yang dicari, namun lebih jauh lagi adalah memiliki tanggung
jawab terhadap keberadaan dan apa yang diusahakannya, didalam maupun diluar lingkungan nya.

Anda mungkin juga menyukai