Anda di halaman 1dari 6

Nama: Ade Nurlaela

Nim: 180121027
Kelas: 18 Akuntansi 4A
Tugas: Auditing II

Jawaban!
1.
a. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang
bersangkutan dengan piutang.

Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang


bersangkutan dengan piutang. Sebelum auditor melakukan pengujian
mengenai kewajaran saldo piutang yang dicantumkan di neraca,ia harus
memperoleh keyakinan mengenai ketelitian dan keandalan catatan
akuntansi yang mendukung informasi piutang yang disajikan di neraca.
Untuk itu auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo piutang yang
dicantumkan di neraca dengan akun piutang di dalam buku besar dan
selanjutnya ke jurnal penjualan,jurnal penerimaan kas, dan jurnal umum.

b. Membuktikan asersi keberadaan atau keterjadian piutang usaha yang


dicantumkan di neraca
Dalam pengujian substansif terhadap aktiva pada umumnya,
Pengujian ditujukan untuk membuktikan apakah aktiva yang dicantumkan
di neraca sesuai dengan aktiva yang sesungguhnya ada dan berasal dari
transaksi yang benar-benar terjadi. Untuk membuktikan asersi keberadaan
aktiva dan keterjadian transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tersebut
auditor melakukan berbagai pengujian substansif berikut ini:
1. Pengujian analitik
2. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan piutang
usaha.
3. Pemeriksaan pisah batas transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha.
4. Konfirmasi piutang usaha.
c. Membuktikan asersi kelengkapan piutang usaha yang dicantumkan di
neraca.
Untuk membuktikan bahwa piutang usaha yang dicantumkan di
neraca mencakup semua klaim lien kepada debitur pada tanggal neraca dan
mencakup semua transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha dalam
tahun yang diaudit, auditor melakukan berbagai pengujian substansif
berikut ini:
1. Pengujian analitik
2. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan piutang
usaha.
3. Pemeriksaan pisah batas transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha.
4. Konfirmasi piutang usaha.
d. Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan piutan usaha di
neraca.
Seperti tersebut dalam prinsip akuntansi berterima umum, piutang
usaha harus disajikan di neraca pada nilai bersih yang dapat direalisasikan
pada tanggal neraca atau dengan kata lain sebesar jumlah yang
diperkirakan dapat ditagih dari dbitur pada tanggal pada tanggal neraca.
Piutang usaha disajikan di neraca dalam jumlah bruto dikurangi dengan
taksiran kerugian tidak tertagihnya piutang usaha. Dengan demikian akun
cadangan kerugian piutang usaha merupakan akun penilaian (valuation
account) untuk mengurangi saldo piutang usaha menjadi sebesar nilai
yang diperkirakan dapat ditagih dari debitur. Untuk membuktikan
kewajaran penentuan jumlah akun cadangan kerugian piutang usaha yang
dicantumkan di neraca, auditor melakukan pengujian substansif berikut
ini:
1. Prosedur awal
2. Pengujian analitik
3. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan piutang
usaha.
4. Konfirmasi piutang usaha
5. Penilaian terhadap kecukupan akun cadangan kerugian piutang.
6. Pembandingan penyajian piutang usaha di neraca dengan prinsip
akuntansi berterima umum.

e. Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan piutang usaha di


neraca.
Penyajian dan pengungkapan unsur-unsur laporan keuangan harus
didasarkan pada prinsip akuntansi berterima umum. Pengujian substansif
terhadap piutang usaha diarahkan untuk mencapai salah satu tujuan
membuktikan apakah umur piutang usaha telah disajikan dan diungkapkan
oleh klien di neracanya sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
Satu-satunya pengujian substansif untuk membuktikan aserasi penyajian
dan pengungkapan piutang usaha di neraca adalah dengan membandingkan
penyajian dan pengungkapan piutang usaha di neraca yang diaudit dengan
prinsip akuntansi berterima umum.

2. Berikan contoh:

a) Surat konfirmasi positif


Dengan hormat,
Kami minta saudara memberitahu auditor kami, Rimendi & Rekan,
mengenai benar atau tidaknya saldo utang Saudara kepada kami seperti
yang kami cantumkan di dalam formulir di bagian bawah surat ini. Jika
terdapat ketidakcocokan antara catatan kami dengan catatan Saudara,
silahkan menjelaskan penyebabnya.
Jawaban segera kami harapkan dari Saudara dengan mengembalikan bagian
bawah surat ini di dalam amplop berperangko yang kami sertakan bersama
surat ini, langsung kepada auditor kami tersebut di atas. Jawaban Saudara
sangat kami perlukan untuk penyelesaian audit atas laporan keuangan kami.
Terima kasih banyak atas bantuan Saudara.

PT.Eliona

Oki Sasongko
Direktur Keuangan
SURAT INI BUKAN PERMINTAAN UNTUK PEMBAYARAN UTANG SAUDARA, NAMUN HANYA
MERUPAKAN KONFIRMASI SALDO AKUN UTANG SAUDARA KEPADA KAMI
....................................................................................................................................................................................

No. Konfirmasi:
Kantor Akuntan
Rimendi & Rekan
Jln.Suroto 3
Yogyakarta

Dengan hormat,
Pernyataan Saudara bahwa saldo utang kami kepada Saudara pada
tanggal……….sebesar Rp…….adalah benar/salah*), dengan penjelasan
seperti berikut ini.

Hormat saya

___________
*)coret yang tidak Saudara perlukan

Tanggal ________

Perkecualian:

b) Metode Konfirmasi Negatif

PERHATIAN

Dalam rangka audit periodik terhadap laporan keuangan kami, pernyataan


piutang yang kami sertakan bersama ini menunjukkan saldo utang Saudara
kepada kami pada tanggal yang tertera di situ. Setelah meneliti catatan, jika
Saudara ternayata tidak setuju dengan saldo tersebut, silahkan menjelaskan
perbedaannya langsung kepada auditor kami: Rimendi & Rekan. Jln. Suroto
3, Yogyakarta.

Jika jawaban Saudara tidak kami terima dalam jangka waktu 10 hari, kami
anggap saldo yang tertera di dalam pernyataan piutang kami ini benar.
Jangan mengirim pembayaran Saudara kepada auditor kami.
c) Surat Representasi Klien mengenai Piutang Usaha dan Piutang Wesel

Kepada
Yth. Kantor Akuntansi Rimendi & Rekan
Jln. Sawa CT VII/94 Karanggayam
Yogyakarta

Dengan hormat,

Dalam rangka audit terhadap laporan keuangan PT……….dengan ini kami


membuat pernyataan yang berkenaan dengan piutang usaha dan piutang
wesel yang tercantum di neraca tanggal 31 Desember, 20XI…. Yang
bersaldo Rp…………….
1. Semua piutang usaha dan piutang wesel merupakan klaim yang sah
kepada debitur untuk transaksi penjualan atau beban lain yang terjadi
sebelum atau pada tanggal 31 Desember, 19…….
2. Piutang usaha dan piutang wesel merupakan aktiva perusahaan yang
tidak dijaminkan dalam penarikan uang.
3. Barang yang dijual dengan konsinyasi telah dipisahkan di dalam catatan
dan tidak dimasukkan di dalam piutang usaha.
4. Semua piutang usaha dan piutang wesel yang telah kami ketahui tidak
dapat kami tagih telah kami hapus.
5. Jumlah cadangan kerugian piutang sebesar Rp……., menurut
pertimbangan kami, cukup untuk menutup kerugiain yang kami
perkirakan akan timbul karena tidak tertagohnya piutang usaha dan
piutang wesel.

……………………….,……………19……..

Tanda tangan manajer

Nama perusahaan

3. Prosedur Audit alternatif jika jawaban surat konfirmasi yang dikirimkan kepada
debitur tidak dapat diperoleh auditor, yaitu sebagai berikut:
 Periksa dokumen yang mendukung pencatatan penerimaan kas dari
debitur yang terjadi setelah tanggal neraca.
Seperti telah disinggung di atas, pemeriksaan penerimaan kas dari debitur
yang terjadi setekah tanggal neraca akan dapat memberikan informasi
kepada auditor mengenai keberadaan debitur yang saldo piutang kepadanya
dicantumkan di neraca klien. Prosedur audit ini juga merupakan prosedur
audit alternatif, jika surat konfirmasi yang dikirmkan kepada debitur tidak
diperoleh jawaban.
 Periksa dokumen pendukung timbulnya piutang usaha
Untuk memverifikasi hak kepemilikan atas piutang usaha yang
dicantumkan di neraca, auditor pertama kali harus memeriksa dokumen
yang mendukung transaksi timbulnya piutang usaha. Dengan demikian
pemeriksaan terhadap dokumen pendukung transaksi timbulnya piutang
usaha ini mempunyai dua tujuan:
1) Untuk membuktikan keberadaan piutang usaha
2) Untuk membuktikan hak milik atas piutang usaha yang dicantumkan
di neraca.

 Mintalah surat representasi piutang dari klien


Surat representasi digunakan oleh auditor untuk mrnyadarkan klien bahwa
tanggung jawab atas kewajaran informasi yang disajikan di dalam laporan
keuangan berada di tangan klien, bukan di tangan auditor. Surat representasi
piutang berisi pernyataan klien mengenai piutang usaha yang di sajikan di
neraa. Contoh surat representasi piutang yang di buat klien.

4.Terhadap daftar umur piutang usaha tersebut auditor melakukan prosedur audit
berikut kali ini:
1) Lakukan footing dan cross footing terhadap daftar umur piutang usaha
tersebut.
2) Bandingkan jumlah piutang usaha menurut daftar umur piutang kea kun
piutang usaha di dalam buku besar.
3) Unsur saldo piutang usaha kepada setiap debitur ke dalam kartu piutang
yang bersangkutan.
4) Periksa penentuan umur piutang kepada setiap debitur dengan
menggunakan informasi berikut ini:
 Periksa syarat penjualan yang berlaku.
 Periksa tanggal faktur yang belum dibayar oleh debitur pada tanggal neraca.
 Hitung kembali umur piutang kepada setiap debitur sejak tanggal faktur
tersebut pada butir 3b sampai dengan tanggal neraca.

5.informasi yang dikumpulkan oleh auditor adalah:


 Periksa syarat penjualan yang berlaku.
 Periksa tanggal faktur yang belum dibayar oleh debitur pada tanggal neraca.
 Hitung kembali umur piutang kepada setiap debitur sejak tanggal faktur
tersebut pada butir 3b sampai dengan tanggal neraca

Anda mungkin juga menyukai