Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seiring dengan berkembangnya teknologi di era modern ini, mengakibatkan segala


sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologi diusahakan secara maksimal atau secara
besar-besaran, dimana sistem kerja secara manual perlahan-lahan mulai tergeser dengan
adanya teknologi yang semakin canggih. Usaha manusia untuk memunculkan terobosan baru
di bidang teknologi tentunya sangat mendukung proses kerja yang pada awalnya memerlukan
waktu yang relatif lama menjadi dapat terselesaikan dengan waktu yang relatif singkat
dengan hasil yang memuaskan, walaupun dengan teknologi yang modern pengeluaran atau
biaya operasional yang diperlukan akan semakin banyak.

Pemanfaatan Teknologi Informasi merupakan salah satu cara dalam menyelesaikan


masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaporan keuangan. Maka dikembangkanlah Aplikasi
Sistem Informasi Keuangan yang telah mengalami proses pengembangan dengan kendala
yang harus diselesaikan dengan baik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian sistem informasi keuangan?
2. Tujuan sitem informasi keuangan?
3. Model sistem informasi keuangan
4. Macam subsistem input
5. Macam subsistem output
6. Fungsi sistem informasi keuangan
7. Sifat sistem informais keuangan

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian sistem informasi keuangan
2. Mengetahui tujuan informasi keuangan
3. Mengetahui model sistem informasi keuangan
4. Mengetahui macam subsistem input
5. Mengetahui subsitem output
6. Mengetahui fungsi sistem informasi keuangan

1
BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN


Sistem informasi keuangan adalah sistem informasi yang memberikan informasi
kepada orang atau kelompok baik didalam perusahaan maupun diluar perusahaan mengenai
masalah keuangan & menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai
diseluruh perusahaan.
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang dirancang untuk
menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di seluruh perusahaan.
Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan. Secara umum sistem informasi
keuangan memiliki sistem pemasukan yang terdiri dari subsistem data processing didukung
oleh internal audit subsystem yang menyediakan data dan informasi internal. Untuk
perusahaan besar biasanya memiliki staf internal auditors yang bertanggungjawab terhadap
perawatan integritas sistem keuangan perusahaan. Orang yang ahli dalam bidang ini disebut
EDP auditors. Sebagaimana subsistem lainnya, sistem ini juga dilengkapi financial
intelligence subsystem, yang mengumpulkan informasi dari lingkungan.

TUJUAN SISTEM INFORMASI


1. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dan dapat
dipertanggung jawabkan yang mampu menghubungkan kantor satker ke jenjang di
atasnya.
2. Mendukung efisiensi, efektifitas dan kelancaran penyusunan laporan keuangan
3. Sebagai upaya mencapai peningkatan opini laporan keuangan.

MODEL SISTTEM INFORMASI KEUANGAN


1. Subsitem input
 Sistem Informasi Akuntansi, menyediakan data input bagi aplikasi keuangan
 Subsistem Audit Internal, membantu SIA dalam menyediakan data dan informasi
internal dengan penelitian khusus yang dilakukan auditor terkenal.

2
 Subsistem Intelejen Keuangan, mengumpulkan informasi dari elemen – elemen
lingkungan yang mempengaruhi arus uang masyarakat keuangan, pemegang
saham dan pemilik serta pemerintah.

2. Subsitem output

 Sistem Peramalan, melakukan peramalan jangka panjang 5- 10 tahun kedepan


untuk menyediakan dasar bagi perencanaan dasar bagi perencanaan strategis.
 Subsistem Manajemen Dana. Berkaitan dengan arus uang melalui perusahaan.
 Pengendalian, Menyiapkan anggaran operasi tahunan dan kemudian menyediakan
informasi umpan balik kepada manajer sehingga mereka dapat memantau biaya
actual dibandingkan dengan anggaran.

Subsistem Model Sistem Informasi Keuangan


Subsistem input
Ada tiga subsistem input yaitu : subsistem pemrosesan data, subsistem
audit internal dan subsistem intelegeni keuangan.
1. Subsistem pemrosesan data
Subsistem pemrosesan data mengumpulkan data internal dan lingkungan. Kita
mengetahui bagaimana terminal pengumpulan data dibidang manufaktur mengumpulkan data
internal. Data lain diperoleh dari dokumen sumber dan dimasukkan kedalam database dengan
menggunakan terminal dalam jaringan yang ditempatkan diseluruh perusahaan. Subsistem
pemrosesan data juga mengumpulkan data lingkungan sebagai hasil dari transaksi bisnis
dengan perusahaan lain. Kita telah mengetahui bagaimana sistem entri pemesanan dan
account receivable mengumpulkan data dan bagaimana sistem pembelian, penerimaan dan
account payable mengumpulkan data pemasok.
Data internal berfungsi sebagaidasar untuk pemecahan masalah yang berhubungan
dengan segala aspek operasi perusahaan, sebagai contoh II menggunakan data yang diperoleh
dari pelaporan kerja, yang digunakan sebagai dasar untuk menyusun atau merevisi standar
penampilan. Data lengkungan memberikan dasar untuk pemecahan masalah yang berkaitan
dengan pelanggan dan pemasok perusahaan. Sebagai contoh, dalam menggunakan model

3
matematis untuk mensimulasi pengaruh dari keputusan mengenai inventarisasi, manajer akan
memasukkan skenario yang sebagian didasarkan pada data accounting historis yang
menjelaskan pesanan pelanggan dan lead time pemasok.
Sistem Informasi Akuntasi merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen.
Sistem Informasi Manajemen digunakan oleh pihak manajemen dalam menjalankan bisnis
perusahaan. Sehingga Sistem Informasi Akuntasi dalam hal ini juga sebagai sumber
informasi yang berguna dalam mencapai tujuan perusahaan yang terangkum dalam Sistem
Informasi Manajemen.
Data akuntasi berperan penting salam Sistem Informasi Keuangan, hal ini disebabkan oleh
beberapa hal yaitu:
i. Catatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan.
ii. catatan dibuat untuk setiap transaksi (menjelaskan apa, kapan, siapa, berapa).
iii. SIA merupakan satu-satunya komponen input yang terdapat pada seluruh sistem informasi
fungsional.

Tujuan
Tujuan pemrosesan data adalah untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan
yang up-tudate.
Tugas Pokok.
  Pemrosesan data mempunyai empat tugas pokok, yaitu pengumpulan data, pengubahan
data, penyimpanan data, dan pembuatan dokumen.
Sifat Pemrosesan Data.
Pemrosesan data menjalankan tugas yang penting, secara relatif mengikuti prosedur
standart, memberikan data yang lengkap, utamanya mempunyai fokus historis, dan
memberikan informasi pemecahan masalah minimal.

2. Subsistem audit internal


Audit Internal merupakan badan yang melaksanakan aktivitas internal auditing,
berusaha untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian langsung
atas setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang
semakin kompleks. Subsistem Audit Internal dirancang secara khusus untuk melakukan studi
khusus mengenai operasi perusahaan.
Subsistem audit internal sama dengan subsistem penelitian pemasaran dan subsistem
teknik industri, yakni bahwa mereka ini dirancang untuk melakukan studi khusus mengenai
4
operasi perusahaan. Auditor internal adalah pekerja dalam perusahaan yang biasanya terlibat
dalam pekerjaan perancangan dan evaluasi sistem informasi konseptual seluruh perusahaan.
Dan ia biasanya memberikan laporan kepada CEO atau eksekutif puncak lain.
Jenis – Jenis Aktivitas Auditing
Ada empat jenis pokok dari aktivitas auditing internal yaitu keuangan, operasional,
persetujuan desain sistem pengontrolan. Seorang auditor internal dapat melakukan semua
aktivitas tersebut.
Auditing Keuangan .Audit keuangan melakukan verifikasi terhadap keakuratan record
perusahaan dan melakukan jenis aktifitas dan dilakukan oleh auditor eksternal. Auditor
eksternal juga melakukan audit keuangan khusus terpisah dari apa yang dilakukan auditor
eksternal, atau dapat bekerjasama dengan auditor eksternal.
Auditing Operasional. Audit operasional tidak dilakukan untuk memverifikasi keakuratan
record, namun untuk memvalidasi (memsyahkan) evektifitas prosedur. Sistem yang dipelajari
hampir semuanya bersifat konseptual, bukannya fisik dan mungkin melibatkan atau tidak
melibatkan penggunaan komputer.
Auditing Persetujuan. Audit persetujuan adalah sama dengan audit operasional, kecuali
bahwa audit persetujuan bersifat keluar. Sebagai contoh, auditor internal bisa secara random
menentukan pekerja dan secara perorangan para pekerja ini diberi cek pembayaran, dan
bukannya menggunakan pengiriman.
Disain Sistem Pengontrolan Internal. Dalam auditing operasional dan persetujuan, audotor
internal mempelajari sistem yang telah ada.
Rancangan sistem pengendalian Internal merupakan rencana untuk pelaksanaan audit-audit
agar berjalan lebih baik.Auditor internal berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem.
Dalam auditing operasional dan persetujuan, auditor internal mempelajari sistem yang telah
ada. Namun, tak heran kenapa auditor harus menunggu sampai suatu sistem
diimplementasikan, sehingga ia tak dapat memberikan masukan terhadap pemasangan sistem
itu. Salah satu alasannya adalah akan lebih terlalu mahal untuk rnengoreksi kesalahan sistem
pada waktu sistem itu telah diimplementasikan dari pada melakukan koreksi kepadanya
selama waktu perancangan. Alasan yang lebih penting lagi adalah adanya kenyataan bahwa
auditor intemal dapat menyumbangkan keahliannya untuk meningkatkan kualitas sistem
tersebut.

Sifat pekerjaan Auditor Internal


1. Objektivitas
5
2. Independen

Pengetahuan dan Keahlian Auditor Internal


1. Pendidikan
2. Kemampuan khusus
3. Pengalaman

3. Subsistem intelegensi keuangan


Subsistem Intelijen Keuangan ini mengumpulkan data dari masyarakat keuangan
yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman dan sebagainya. Subsistem ini memonitor
denyut nadi ekonomi nasional dan memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan
analisis keuangan mengenai trend yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. Berperan
untuk digunakan mengidentifikasi sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi
terbaik
Karena fungsi keuangan mengontrol arus uang di seluruh perusahaan, maka
dibutuhkan informasi untuk memperlancar arus ini. Subsistem intelegensi keuangan berusaha
untuk mengidentifikasi sumber modal tambahan dan mencari investasi dana surplus yang
terbaik. Agar dapat melakukan tugas ini, subsistem intelegensi keuangan mengumpulkan data
dan informasi dari pemegang saham dan masyarakat keuangan. Seperti halnya fungsi yang
lain, subsistenm ini juga mengumpulkan data dan informasi pemerintah. Sebagian besar
informasi yang mempengaruhi arus uang berasal dari pemerintah federal dan, beberapa
diantaranya, diperoleh dari pemerintah negara bagian dan pemerintah daerah.

Subsistem output

1. Subsistem Peramalan

Sub Sistem Peramalan bertugas memproyeksikan aktivitas perusahaan untuk jangka


waktu sampai sepuluh tahun atau lebih.

Aktivitas tahun yang akan datang terutama dipengaruhi oleh permintaan pasar dan
hambatan internal, seperti besarnya kapasitas produksi, dan keuangan yang ada. Model
peramalan telah dikembangkan, yang meliputi data internal dan lingkungan. Data ini akan
memberikan dasar bagi perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Ada berbagai
macam teknik peramalan yang dapat digunakan untuk melihat masa depan. Perusahaan

6
biasanya akan menggunakan kombinasi dari beberapa teknik, dengan mencari prediksi masa
depan yang paling baik.
Sebagian besar teknik tersebut bersifat informal dan sangat tergantung pada
pengetahuan, pertimbangan, dan intuisi manajer. Teknik yang lain menggunakan metode
kuantitatif. Metode kuantitatif telah lama digunakan untuk peramalan sebelum ia doterapkan
untuk bidang lain dalam operasi perusahaan.
Fakta Dasar Peramalan :
Sebelum kita membahas cara melakukan peramalan, kita harus mengetahui bahwa:
a)      Semua peramalan merupakan proyeksi dari masa lalu
Dasar terbaik untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa datang adalah dengan
melihat apa yang telah terjadi di masa lampau. Semua jenis peramalan mengikuti pendekatan
atau cara ini. Inilah mengapa data accounting begitu penting untuk peramalan; yaitu ia
memberikan dasar historis.
b)      Semua peramalan adalah keputusan semi terstruktur
Keputusan peramalan adalah contoh jenis semi terstruktur yang tepat, yang diberikan oleh
DSS. Keputusan didasarkan pada beberapa variabel yang dapat diukur dan beberapa variabel
yang tak dapat diukur.
c)      Tidak ada peramalan yang sempurna.
Paket peramalan mainframe yang canggih pun tidak dapat diharapkan memberikan
keakuratan prediisi 100 persen.
Karena manajer mengetahui akan sifat peramalan ini, ia banyak menggunakan
petimbangannya dalam menggunakan output untuk dasar perencanaan masa yang akan
datang.

Jenis-jenis peramalan
1. Peramalan jangka panjang
2. Peramalan jangka pendek

Metode Peramalan
1. Metode Kuantitatif
2. Metode Non Kuantitatif
Beberapa perusahaan telah menetapkan sistem formal yang mencakup metode kuantitatif.
Ada tiga metode, yaitu konsensus panel Delphi dan Rapat elektronik :

7
a. Tehnik Konsensus Panel
Teknik konsensus panel terdiri atas kelompok ahli yang secara terbuka membahas faktor
yang berhubungan dengan masa depan dan melakukan sebuah proyeksi yang didasarkan pada
input kombinasi.

b. Metode Delphi
Metode Delphi melibatkan sekelompok ahli yang tidak bertemu secara perorangan, namun
mereka memberikan respon kepada serangkaian quesioner yang dibuat oleh seorang
koordinator. Setiap putaran kuesener menggabungkan input dari putaran sebelumnya. Dengan
demikian, sedikit demi sedikit isinya tersaring terus.

c. Rapat elektronik
Rapat elektronik dilakukan para ahli membahas faktor-faktor penunjang masa depan
menggunakan bantuan berupa alat elektronik.

2. Subsistem Manajemen Dana


 Subsistem Manajemen Dana bertugas mengatur / mengelola arus uang.
 Subsistem manajemen dana menggunakan proyeksi aktivitas perusahaan untuk
menentukan arus uang masuk dan keluar perusahaan. Manajer dapat mensimulasi
beberapa strategi yang dirancang untuk mencapai keseimbangan yang terbaik
mengenai arus masuk dan arus keluar selama jangka waktu yang akan datang,
misalnya tahun yang akan datang, misalnya tahun yang akan datang.
 Kita telah mengetahui bahwa fungsi keuangan menggambarkan arus uang dalam
perusahaan. Subsistem manajemen dana adalah bagian dari sistem informasi keuangan
yang mempunyai pengaruh yang sangat kuat pada arus tersebut.
Tujuan :
1.      Memastikan bahwa arus uang yang masuk melalui pendapatan lebih besar dari arus
uang yang keluar melalui biaya
2.      Memastikan bahwa keadaan ini akan stabil sepanjang tahun

3. Subsistem Pengendalian
Penggunaan dana yang ada dikendalikan oleh subsistem pengendalian. Subsistem ini terutama
terdiri atas program yang menggunakan data yang dikumpulkan oleh subsistem pemrosesan data,
guna untuk menghasilkan laporan yang menunjukkan bagaimana uang tersebut digunakan.

8
Laporan tersebut biasanya membandingkan penampilan keuangan yang sebenarnya dengan
anggaran. Sementara bisnis lebih menjadi kompetitif dan biaya operasi meningkat, maka
dibutuhkan penampilan anggaran yang baik. Subsistem pengontrolan memungkinkan manajer
untuk aktivitas pengontrolan biaya.
Proses pembuatan anggaran:
1. Pendekatan dari atas ke bawah (pendekatan top-down)
Bila dilakukan pendekatan top-down, eksekutif pemsahaan menentukan jumlah anggaran
yang kemudian penentuannya dibebankan kepada tingkat di bawahnya. Rasionalisasi
pelaksanaan pendekatan ini adalah bahwa eksekutif mempunyai pemahaman yang paling baik
mengenai tujuan jangka panjang perusahaan dan dapat mengalokasikan dana yang dapat
digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pendekatan dari bawah ke atas (pendekatan bottom-up)
Bila dilakukan pendekatan bottom-up, proses penyusunan anggaran dimulai dari tingkat
organisasional paling bawah dan naik ke atas. Logikanya adalah bahwa orang yang berada
pada tingkat bawah adalah yang paling dekat dengan tindakan dan paling dapat menentukan
kebutuhan sumbernya. Namun demikian, logika ini biasanya tidak dapat diterima oleh
eksekutif perusahaan, karena manajer tingkat bawah ini mungkin akan meminta anggaran
dalam jumlah yang tidak realistis.
3. Pendekatan partisipasi
Karena adanya kelemahan dari pendekatan top-down dan bottom-up tersebut, maka yang
paling umum dilakukan adalah proses penyusunan anggaran partisipatif. Yaitu, orang yang
akan menerima dana turut ambil bagian dalam penyusunan jumlah dana tersebut. Ini adalah
pendekatan give and take, yakni bahwa manajer pada berbagai tingkat melakukan negoisasi
untuk menyusun anggaran agar semuanya mendapatkan kepuasan. Manajer tingkat menengah
berperan pokok dalam proses ini, yaitu dengan memberikan pandangan jangka panjang
kepada eksekutif dan memberikan pandangan mengenai kehutuhan jangka pendek bagi
manajer tingkat bawah.
Laporan ini biasanya mempunyai dampak yang besar pada manajer. Dalam beberapa
perusahaan, rencana kompensasi manajemen sebagian didasarkan pada penampilan anggaran.
Mungkin perusahaan akan memberikan bonus jika penampilannya tidak melenceng dari
anggaran. Tujuannya adalah untuk memenuhi jumlah keseluruhan yang dianggarkan selama
setahun. Manajer bekerja untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara melakukan monitoring
terhadap laporan bulanan dan merespon varian yang melenceng. Teknik drill-down dapat
dijadikan cara yang efektif untuk mendapatkan varian secara lebih lengkap.

9
FUNGSI SISTEM INFORMASI KEUANGAN

Adapun arahan untuk menunjukan fungsi-fungsi Sistem Informasi keuangan dengan


pengertian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka wujud Sistem Informasi keuangan secara
administrasi tertera pada bentuk-bentuk formulir, buku – buku dan catatan – catatan
akuntansi serta laporan – laporan yang disajikan.

Adapun fungsi-fungsi tersebut adalah :

1. Untuk menetukan hasil dari pada pelaksanaan oprasi perusahaan, meliputi :


2. Adanya pemisah keterangan jumlah barang dan uang dari catatan – catatan
perusahaan.
3. Membuat laporan untuk pemimpin.
4. Untuk dapat mengikuti jalanya harta dan hutang perusahaan. Di dalam fungsi ini
meliputi pemeliharaan terhadap bermacam – macam buku dan rekening seperti kas,
rekening – rekening milik dan lain-lain.
5. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan perusahaan, tindak lanjut dari
pada pelaksanaan dan perbaikan dari rencana-rencana.

SIFAT SISTEM INFORMASI KEUNGAN

Sifat dari informasi yang terkandung di dalam Sistem Informasi Keuangan haruslah
mengandung komponen di bawah ini:

– Relevan dan Materialitas


– Formal dan Substansi
– Tingkat Kepercayaan
– Bebas dari Bias
– Dapat Diperbandingkan
– Konsistensi
– Dapat Dipahami

10
BAB III

KESIMPULAN

Dari pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan tentang sistem informasi manajemen


keuangan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Sistem informasi manajemen keuangan (SIM keuangan) adalah sistem berbasis komputer
yang dirancang untuk mengubah data akuntansi (keuangan) menjadi informasi, dalam rangka
mempermudah proses transaksi-transaksi yang terkait dengan akuntansi itu sendiri.
2. Teknologi informasi berperan besar terhadap sistem informasi manajemen keuangan yang
mana teknologi informasi tersebut mencakup teknologi komputer (baik hardwaremaupun soft
ware) dan juga teknologi lain yang mencakup aplikasi-aplikasi pembantu yang digunakan
untuk memproses informasi.
3. Penggunaan sistem teknologi informasi dalam sistem informasi manajemen keuangan
meliputi fungsi sistem informasi, pemakai akhir komputasi (end user computing), dan
teknologi tanggap cepat.
4. Pengembangan sistem informasi manajemen keuangan dilakukan secara profesional baik
secara intern untuk suatu perusahaan maupun secara ekstern sebagai konsultan.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://kadandia.blogspot.co.id/2012/04/sistem-informasi-keuangan.html diakses pada 13:32


September 29, 2017

https://mutiarakharisma.wordpress.com/sistem-informasi-keuangan-financial-information-
system/ diakses pada 13:58 September 29, 2017

http://www.academia.edu/11704759/Makalah_Sistem_Informasi_Keuangan diakses pada


14:24 September 29, 2017

http://spondoraecas-azalea.blogspot.co.id/2012/05/berbagai-jenis-sistem-informasi_12.html
diakses pada 14:56 September 29, 2017

12

Anda mungkin juga menyukai