Anda di halaman 1dari 4

IBNU SYAHID SIRA HAQ

S2 Akuntansi
A062231046

TEORI-TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Akuntansi Sektor Publik


Akuntansi sektor publik adalah proses pengumpulan, pencatatan, pengklasifikasian, analisis,
dan pembuatan laporan keuangan untuk sebuah organisasi publik yang menyajikan informasi
keuangan kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Akuntansi sektor publik biasanya
digunakan sebagai alat pertanggungjawaban lembaga publik kepada masyarakat, sehingga
pengelolaan keuangan menjadi lebih transparan.
Secara umum SAP berbentuk peraturan pemerintah yaitu PP NO. 71 Tahun 2020 dan
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang Tambahan dan Perubahan. Standar tersebut
dikembangkan berdasarkan praktik akuntansi pemerintahan dan berlaku secara
internasional serta ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia. Standar Internasional
Akuntansi Sektor Publik menggunakan Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional
(IPSAS). Dasar hukum standar akuntansi pemerintahan adalah sebagai berikut:

Tujuan Akuntansi Sektor Publik


Tujuan utama dari akuntansi sektor publik adalah untuk menyediakan pelaporan
keuangan untuk layanan publik. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan aturan
yang harus digunakan dalam evaluasi dan penyajian laporan keuangan untuk
kepentingan pihak eksternal. Sektor publik adalah organisasi yang kegiatannya
melibatkan upaya untuk menghasilkan barang dan jasa publik dalam menanggapi
kebutuhan dan hak publik.

Teori Akuntansi Sektor Publik


1. Teori Akuntansi Sektor Publik (Public Sector Accounting Theory)
Berkaitan dengan pengembangan prinsip-prinsip akuntansi yang khusus digunakan
dalam sektor publik. Teori ini berfokus pada masalah akuntansi sektor publik yang
unik, seperti akuntabilitas publik, pengelolaan keuangan publik, dan pengukuran
kinerja sektor publik.
2. Teori Akuntabilitas (Accountability Theory)
Menjelaskan prinsip-prinsip akuntabilitas dalam sektor publik. Akuntabilitas adalah
kewajiban entitas sektor publik untuk bertanggung jawab atas tindakan dan
penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka oleh masyarakat. Teori
ini membahas hubungan antara entitas sektor publik dengan pemangku kepentingan
dan pentingnya transparansi, integritas, dan tanggung jawab dalam pelaporan
keuangan.
3. Teori Ekonomi Publik (Public Economics Theory)
Mempelajari perilaku ekonomi dalam konteks sektor publik. Dalam akuntansi sektor
publik, teori ekonomi publik digunakan untuk memahami pengaruh kebijakan fiskal,
alokasi sumber daya publik, dan efisiensi penggunaan anggaran publik.
4. Teori Perilaku Organisasi (Organizational Behavior Theory)
Mempelajari perilaku individu dan kelompok dalam organisasi. Dalam konteks
akuntansi sektor publik, teori perilaku organisasi digunakan untuk memahami faktor-
faktor yang mempengaruhi praktik akuntansi, motivasi pegawai publik, dan dinamika
organisasi sektor publik.
5. Teori Pilihan Rasional (Rational Choice Theory)
Berfokus pada pengambilan keputusan rasional oleh individu atau kelompok. Dalam
akuntansi sektor publik, teori ini digunakan untuk memahami alasan di balik
keputusan kebijakan publik, alokasi sumber daya, dan evaluasi program-program
sektor publik.
6. Teori Sistem (Systems Theory)
Teori ini melihat organisasi sebagai sistem yang kompleks dengan banyak komponen
yang saling terkait. Dalam akuntansi sektor publik, teori sistem digunakan untuk
memahami interaksi antara entitas sektor publik dengan lingkungannya, serta dampak
perubahan dalam sistem akuntansi sektor publik.
7. Teori Kepemimpinan (Leadership Theory)
Membahas berbagai pendekatan dan gaya kepemimpinan dalam organisasi. Dalam
akuntansi sektor publik, teori kepemimpinan digunakan untuk memahami peran
pemimpin dalam merancang dan mengimplementasikan kebijakan akuntansi yang
efektif dalam entitas sektor publik.
8. Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori agensi yang berfokus pada biaya-biaya pemantauan dan penyelenggaraan
hubungan antara berbagai pihak. Teori agensi merupakan pengorbanan yang timbul
dari hubungan keagenan apa pun, termasuk hubungan di dalam kontrak kerja antara
pemegang saham dan manajer perusahaan. Oleh sebab itu, di dalam hubungan
keagenan, setiap pihak akan menanggung biaya keagenan tidak hanya principal
namun juga agen.
Menurut Jensen dan Meckling (1976), teori keagenan adalah rancangan yang
menjelaskan hubungan kontetual antara principal dan agen, yaitu antara dua orang
ataupun lebih, sebuah kelompok ataupun organisasi. Pihak principal ialah pihak yang
berhak mengambil sebuah keputusan untuk masa depan perusahaan dan memberikan
tanggung jawab kepada pihak lain (agen).
9. Teori Pemerintahan (Governance Theory)
Hodges et al (1996) menjelaskan bahwa definisi yang otoriter tentang perusahan
pemeintah dalam konteks pelayanan publik tidak tersedia, meskipun banyak setuju
bahwa ini adalah tentang prosedur yang berhubungan dengann pengambilan
keputusan.
i) Kinerja dan kontrol organisasi
ii) Menyediakan stuktur untuk memberikan arahan keseluruhan organisasi dan
untuk memenuhi harapan yang masuk akal dari akuntabilitas kepada publik.
Perusahaan pemerintah didefinisikan oleh Cadbury (1992) sebagai sistem
dimana organisasi-organisasi diatur dan dikendalkikan. Semua oganisasi perlu
diatur, diatur dan dikendalikan, sehingga tata kelola perusahaan sangat
penting. Pemisahan kepemilikan dari kendali organisasi adalah asal mula
keprihatinan tantang tata kelola perusahaan dan masalah akuntabilitas (Hodges
et al.1996) Keasey dan Wright (1993) menyerankan bahwa tat kelola
perusahaan menyangkut struktur dan proses yang terkait dalam suatu
organisasi sementara akuntabilitas melibatkan pemantauan, evaluasi dan
kontrol agen-agen organisasi untuk memastikan bahwa mereka berperilaku
demi kepentingan pemangku kepentingan. Oleh karena itu, akuntabilitas
merupakan suatu bagian dari tata kelola pemerintahan.
10. Teori Kontigensi (Contigency Theory)
Teori ini biasanya digunakan ketika meneliti transisi dari akuntansi pemerintah
tradisional ke sistem yang lebih informatif. Sebuah sistem yang lebih informatif
mempunyai dua fungsi :

i) Sistem ini menyediakan informasi yang komperhensif dan


ii) Dapat diandalkan tentang keuangan publik dan sistem ini menyediakan dasar
untuk meningkatkan kontrol keuangan dan aktivitas pemerintah. Transisi ini
mengasusmsikan titik awal yang spesifik dan keadaan akhir untuk akuntnsi
sektor pubik.
Model kontigensi berusaha mengintegrasikan gagasan dan literratur, bersama dengan
pengamatan yang dilakukan tentang sistem akuntansi pemerintah di negara-negara
lain. Wawancara dapat diadakan dengan orang-orang yang berpengetahuan untuk
memastikan praktek serta inovasi yang sedang dipertimbangkan tau sedang
belangsung, jika ada.

Anda mungkin juga menyukai