Akuntansi sektor publik adalah proses pengumpulan, pencatatan, pengklasifikasian, analisis, dan pembuatan laporan keuangan untuk sebuah organisasi publik yang menyajikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Akuntansi sektor publik biasanya digunakan sebagai alat pertanggungjawaban lembaga publik kepada masyarakat, sehingga pengelolaan keuangan menjadi lebih transparan. Secara umum SAP berbentuk peraturan pemerintah yaitu PP NO. 71 Tahun 2020 dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang Tambahan dan Perubahan. Standar tersebut dikembangkan berdasarkan praktik akuntansi pemerintahan dan berlaku secara internasional serta ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia. Standar Internasional Akuntansi Sektor Publik menggunakan Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional (IPSAS). Dasar hukum standar akuntansi pemerintahan adalah sebagai berikut:
Tujuan Akuntansi Sektor Publik
Tujuan utama dari akuntansi sektor publik adalah untuk menyediakan pelaporan keuangan untuk layanan publik. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan aturan yang harus digunakan dalam evaluasi dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan pihak eksternal. Sektor publik adalah organisasi yang kegiatannya melibatkan upaya untuk menghasilkan barang dan jasa publik dalam menanggapi kebutuhan dan hak publik.
Teori Akuntansi Sektor Publik
1. Teori Akuntansi Sektor Publik (Public Sector Accounting Theory) Berkaitan dengan pengembangan prinsip-prinsip akuntansi yang khusus digunakan dalam sektor publik. Teori ini berfokus pada masalah akuntansi sektor publik yang unik, seperti akuntabilitas publik, pengelolaan keuangan publik, dan pengukuran kinerja sektor publik. 2. Teori Akuntabilitas (Accountability Theory) Menjelaskan prinsip-prinsip akuntabilitas dalam sektor publik. Akuntabilitas adalah kewajiban entitas sektor publik untuk bertanggung jawab atas tindakan dan penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka oleh masyarakat. Teori ini membahas hubungan antara entitas sektor publik dengan pemangku kepentingan dan pentingnya transparansi, integritas, dan tanggung jawab dalam pelaporan keuangan. 3. Teori Ekonomi Publik (Public Economics Theory) Mempelajari perilaku ekonomi dalam konteks sektor publik. Dalam akuntansi sektor publik, teori ekonomi publik digunakan untuk memahami pengaruh kebijakan fiskal, alokasi sumber daya publik, dan efisiensi penggunaan anggaran publik. 4. Teori Perilaku Organisasi (Organizational Behavior Theory) Mempelajari perilaku individu dan kelompok dalam organisasi. Dalam konteks akuntansi sektor publik, teori perilaku organisasi digunakan untuk memahami faktor- faktor yang mempengaruhi praktik akuntansi, motivasi pegawai publik, dan dinamika organisasi sektor publik. 5. Teori Pilihan Rasional (Rational Choice Theory) Berfokus pada pengambilan keputusan rasional oleh individu atau kelompok. Dalam akuntansi sektor publik, teori ini digunakan untuk memahami alasan di balik keputusan kebijakan publik, alokasi sumber daya, dan evaluasi program-program sektor publik. 6. Teori Sistem (Systems Theory) Teori ini melihat organisasi sebagai sistem yang kompleks dengan banyak komponen yang saling terkait. Dalam akuntansi sektor publik, teori sistem digunakan untuk memahami interaksi antara entitas sektor publik dengan lingkungannya, serta dampak perubahan dalam sistem akuntansi sektor publik. 7. Teori Kepemimpinan (Leadership Theory) Membahas berbagai pendekatan dan gaya kepemimpinan dalam organisasi. Dalam akuntansi sektor publik, teori kepemimpinan digunakan untuk memahami peran pemimpin dalam merancang dan mengimplementasikan kebijakan akuntansi yang efektif dalam entitas sektor publik. 8. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori agensi yang berfokus pada biaya-biaya pemantauan dan penyelenggaraan hubungan antara berbagai pihak. Teori agensi merupakan pengorbanan yang timbul dari hubungan keagenan apa pun, termasuk hubungan di dalam kontrak kerja antara pemegang saham dan manajer perusahaan. Oleh sebab itu, di dalam hubungan keagenan, setiap pihak akan menanggung biaya keagenan tidak hanya principal namun juga agen. Menurut Jensen dan Meckling (1976), teori keagenan adalah rancangan yang menjelaskan hubungan kontetual antara principal dan agen, yaitu antara dua orang ataupun lebih, sebuah kelompok ataupun organisasi. Pihak principal ialah pihak yang berhak mengambil sebuah keputusan untuk masa depan perusahaan dan memberikan tanggung jawab kepada pihak lain (agen). 9. Teori Pemerintahan (Governance Theory) Hodges et al (1996) menjelaskan bahwa definisi yang otoriter tentang perusahan pemeintah dalam konteks pelayanan publik tidak tersedia, meskipun banyak setuju bahwa ini adalah tentang prosedur yang berhubungan dengann pengambilan keputusan. i) Kinerja dan kontrol organisasi ii) Menyediakan stuktur untuk memberikan arahan keseluruhan organisasi dan untuk memenuhi harapan yang masuk akal dari akuntabilitas kepada publik. Perusahaan pemerintah didefinisikan oleh Cadbury (1992) sebagai sistem dimana organisasi-organisasi diatur dan dikendalkikan. Semua oganisasi perlu diatur, diatur dan dikendalikan, sehingga tata kelola perusahaan sangat penting. Pemisahan kepemilikan dari kendali organisasi adalah asal mula keprihatinan tantang tata kelola perusahaan dan masalah akuntabilitas (Hodges et al.1996) Keasey dan Wright (1993) menyerankan bahwa tat kelola perusahaan menyangkut struktur dan proses yang terkait dalam suatu organisasi sementara akuntabilitas melibatkan pemantauan, evaluasi dan kontrol agen-agen organisasi untuk memastikan bahwa mereka berperilaku demi kepentingan pemangku kepentingan. Oleh karena itu, akuntabilitas merupakan suatu bagian dari tata kelola pemerintahan. 10. Teori Kontigensi (Contigency Theory) Teori ini biasanya digunakan ketika meneliti transisi dari akuntansi pemerintah tradisional ke sistem yang lebih informatif. Sebuah sistem yang lebih informatif mempunyai dua fungsi :
i) Sistem ini menyediakan informasi yang komperhensif dan
ii) Dapat diandalkan tentang keuangan publik dan sistem ini menyediakan dasar untuk meningkatkan kontrol keuangan dan aktivitas pemerintah. Transisi ini mengasusmsikan titik awal yang spesifik dan keadaan akhir untuk akuntnsi sektor pubik. Model kontigensi berusaha mengintegrasikan gagasan dan literratur, bersama dengan pengamatan yang dilakukan tentang sistem akuntansi pemerintah di negara-negara lain. Wawancara dapat diadakan dengan orang-orang yang berpengetahuan untuk memastikan praktek serta inovasi yang sedang dipertimbangkan tau sedang belangsung, jika ada.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional