Anda di halaman 1dari 41

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENJUALAN KREDIT
(Studi Kasus pada PT Semen Indonesia (Persero), Tbk)

Disusun oleh:

Aulia Fajrina [21215145]

Nuria Isna Asyar [25215215]

Vickry Whisnu Ramdhani[27215026]

Yoga Adi Wicaksana [27215240]

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI


UNIVERSITAS GUNADARMAATA 2016/2017
DAFTAR ISI
BAB I: LANDASAN TEORI
1.1 Sistem Informasi.......................................................................................4
1.1.1 Sistem.........................................................................................................4
1.1.2 Sistem Akuntansi.................................................................................5
1.1.3 Sistem Informasi Akuntansi................................................................5
1.1.4 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit....................................6
1.2 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit.........................................3
1.2.1 Struktur Bagian Penjualan Kredit........................................................5
1.2.2 Fungsi Bagian Penjualan Kredit..........................................................6
1.2.3 Dokumen yang terkait dengan Penjualan Kredit.................................7
1.2.4 Prosedur Penjualan Kredit...................................................................7
1.2.5 Flowchart Penjualan Kredit.................................................................9
BAB II: STUDI KASUS
2.1 Company Profile.....................................................................................13
2.1.1 Sejarah Organisasi.............................................................................13
2.1.2 Struktur Organisasi............................................................................16
2.1.3 Job Desk............................................................................................25
2.2 Sistem Informasi Penjualan Kredit Perusahaan.....................................31
2.2.1 Struktur Bagian Penjualan Kredit Perusahaan..................................31
2.2.2 Fungsi Bagian Penjualan Kredit Perusahaan.....................................32
2.2.2 Dokumen yang terkait dengan Penjualan Kredit Perusahaan............32
2.2.3 Prosedur Penjualan Kredit Perusahaan..............................................33
2.3 SistemAkuntansiPenjualanKredit...........................................................34
2.4 Flowchart Penjualan Kredit Perusahaan.................................................36
BAB III: ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
3.1 Analisis SIA Penjualan Kredit................................................................37
3.2 Saran.......................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

LANDASAN TEORI

1.1 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit

1.1.1 Sistem

Pengertian sistem menurut Mulyadi (2001:5) adalah suatu jaringan


prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan
kegiatan pokok perusahaan.
Menurut Zaki Baridwan (1998:3) adalah suatu kerangka dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan
suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau
fungsi utama dari perusahaan.
Jadi sistem terdiri dari unsur-unsur yang berbeda, unsur tersebut
merupakan bagian terpadu dari sistem yang bersangkutan tetapi dapat
bekerja sama untuk mencapai tujuan.

Pada dasarnya system terdiri dari 3 (tiga) unsur, yaitu:


 Input (masukan), merupakan komponen penggerak atau pemberi tenaga
kerja dimana system dioperasikan.
 Proses
 Output (keluaran), merupakan hasil operasi

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan


suatu kumpulan yang bekerjasama untuk menghasilkan suatu informasi
yang berguna bagi perusahaan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

3
1.1.2 Sistem Akuntansi

Pengertian sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan


laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan
perusahaan (Mulyadi, 2001: 3).
Definisi akuntansi menurut Haryono Jusup (2001: 4) adalah suatu
disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu
organisasi. Dari pengertian tersebut sistem akuntansi dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan untuk mengumpulkan, mengorganisir dan
mengikhtisarkan tentang berbagai transaksi perusahaan secara efisien yang
digunakan untuk membantu manajeman dalam menangani operasi
perusahaanya. Unsur pokok sistem akuntansi adalah formulir, catatan yang
terdiri dari jurnal, buku besar, buku pembantu dan laporan yang
dihasilkan.

1.1.3 Sistem Informasi Akuntansi

Samiaji Sarosa (2009: 13) mendefinisikan sistem informasi


akuntansi (accounting information system) sebagai berikut:
“Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang mengumpulkan,
mencatat, menyimpan, dan memproses data sehingga menghasilkan
informasi yang berguna dalam membuat keputusan”.
Sistem informasi akuntansi merupakan suatu kombinasi dari orang,
catatan-catatan dan prosedur yang dipergunakan oleh perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan data keuangan mereka. Karena setiap perusahaan
mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda, maka tiap perusahaan juga
akan menggunakan sistem akuntansi yang berbeda. Skala usaha akan
menentukan sistem informasi akuntansi (SIA) seperti apa yang
dibutuhkan. Semakin besar skala suatu usaha maka semakin banyak jenis

4
dan kompleksitas proses bisnis yang terdapat di dalamnya. Sistem
informasi akuntansi (SIA) bisa berupa kertas dan alat tulis (manual)
maupun terkomputerisasi penuh (serba otomatis) atau kondisi di antara
keduanya (gabungan manual dan komputerisasi).

1.1.4 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit

Sistem akuntansi penjualan kredit menurut Mulyadi (2001: 210)


yaitu penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara
mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan
untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada
pembeli tersebut. Jadi dalam system akuntansi penjualan terdapat unsur-
unsur yang mendukung dan kesemua unsur tersebut diorganisasi
sedemikian rupa dalam sebuah sistem akuntansi yang disebut sistem
akuntansi penjualan kredit.

1.2 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit

1.2.1 Struktur Bagian Penjualan Kredit

Dalam SIA Penjualan Kredit, terdapat beberapa bagian yang saling bekerja
sama, yaitu:

 Bagian Produksi
 Bagian Gudang
 Bagian Pengiriman
 Bagian Penagihan
 Bagian Akuntansi

5
1.2.2 Fungsi Bagian Penjualan Kredit

1) Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pelanggan,
mengedit order dari pelanggan, meminta otorisasi kredit, menentukan
tanggal pengiriman barang. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk
membuat back order pada saat tidak tersedianya persediaan untuk
memenuhi order dari pelanggan.

2) Fungsi Kredit
Fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan
dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.

3) Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab menyimpan dan menyiapkan barang
yang dipesan oleh pelanggan serta menyerahkan barang ke bagian
pengiriman.

4) Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar
surat order pengiriman yang diterima dari fungsi penjualan.

5) Fungsi Penagihan
Fungsi ini bertanggung jawab membuat dan mengirimkan faktur
penjualan kepada pelanggan.

6) Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang dari transaksi
penjualan kredit, membuat serta mengirimkan pernyataan piutang
kepada debitur, dan membuat laporan penjualan, serta mencatat harga
pokok persediaan yang dijual kedalam kartu persediaan.

6
1.2.3 Dokumen yang terkait dengan Penjualan Kredit

Dalam sistem penjualan kredit, dokumen yang digunakan oleh perusahaan


biasanya terdiri sebagai berikut :

1. Surat order pengiriman
2. Lembar Disposisi (LD)
3. Surat Pengantar Barang (SPB)
4. Faktur penjualan
5. Surat Penagihan

1.2.4 Prosedur Penjualan Kredit

1. Customer mengirimkan Surat Order Barang ke Bagian Penjualan.


Setelah menerima Surat Order Barang dari Customer, Bagian Penjualan
membuat dan menandatangani Faktur Penjualan yang dirangkap 3,
lembar pertama dan lemabar kedua untuk Bagian Pengiriman,
sedangkan lembar ketiga untuk Bagian Gudang. Dari Faktur Penjualan
tersebut, Bagian Penjualan membuat Surat Jalan yang dirangkap 2
untuk Bagian Pengiriman.

2. Dari Faktur Penjualan lembar ketiga yang diterima dari Bagian


Penjualan, Bagian Gudang menyiapkan barang yang diorder dan
mencatat ke Buku Catatan Barang. Kemudian Barang tersebut
diserahkan ke Bagian Pengiriman dan Faktur Penjualan dikembalikan
ke Bagian Penjualan.

3. Barang dari Bagian Gudang dan Surat Jalan beserta Faktur Penjualan
dari Bagian Penjualan, dicek apakah sudah sesuai apa belum , jika
sesuai, Barang dan Surat Jalan beserta Faktur Penjualan tersebut dikirm

7
ke Customer. Jika Barang belum sesuai maka akan di kembalikan ke
Bagian Gudang.

4. Setelah Faktur Penjualan dan Surat Jalan ditandatangani oleh Customer,


Faktur Penjualan lembar pertama diberikan ke Customer sedangkan
Faktur Penjualan lembar kedua diberikan ke Bagian Akuntansi. Surat
Jalan lembar pertama diberikan ke Bagian Gudang untuk diarsip urut
tanggal dan lembar kedua diberikan ke Bagian Penjualan.

5. Surat Jalan lembar kedua dari Bagian Pengiriman dan Faktur Penjualan
lembar ketiga dari Bagian Gudang, Bagian Penjualan mencatat ke
Catatan Penjualan kemudian Surat Jalan beserta Faktur Penjualan di
arsip urut tanggal jatuh tempo sampai pelanggan melunasi pembelian
tersebut.

6. Atas Faktur Penjualan lembar kedua dari Bagian Pengiriman, Bagian


Akuntansi mencatat ke Jurnal Penjualan. Kemudian Faktur Penjualan
diarsip urut tanggal.

8
1.2.5 Flowchart Penjualan Kredit

Sebelum membahas flowchart penjualan kredit, ada baiknya kita


mengetahui dan memahami terlebih dahulu sebenarnya apa-apa saja
simbol yang ada dalam flowchart Sistem Informasi Akuntansi. Berikut
adalah simbol-simbol tersebut:

9
10
11
Di bawah ini adalah flowchart prosedur penjualan kredit pada SIA.

12
BAB II

STUDI KASUS

2.1 Company Profile

2.1.1 Sejarah Perusahaan

PT Semen Indonesia (Persero), Tbk. termasuk ke dalam Organisasi


Niaga. Perusahaan ini termasuk perusahaan utama yang membawahi
beberapa perusahaan yang tergabung ke dalam satu grup perusahaan yang
bertujuan untuk meningkatkan atau menciptakan nilai pasar perusahaan.

PT Semen Indonesia awalnya bernama PT Semen Gresik Tbk dan


secara resmi berganti pada tanggal 20 Desember 2012. Penggantian nama in
merupakan langkah awal dari upaya merealisasikan terbentuknya Strategic

13
Holding Group yang ditargetkan dan diyakini mampu mensinergikan
seluruh kegiatan operasionalnya.

PT Semen Indonesia memiliki anak perusahaan yaitu PT Semen


Gresik, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa dan Thang Long Cement.

Perusahaan di resmikan di gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh


Presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 Ton semes
pertahun,dan ditahun 2014 kapasitas terpasang mencapai 31.8 juta ton per
tahun.

Pada tanggal 8 Juli 1991 saham perseroan tercatat di Bursa Efek


Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini menjadi Bursa Efek Indonesia).

Serta merupakan BUMN pertama yang Go Public dengan menjual


40juta lembar saham kepada masyarakat komposisi pemegang saham pada
saat itu:Negara RI 73% dan Masyarakat 27%.

Pada bulan September 1995 perseroan melakukan penawaran umur


terbatas 1 (right issue I) , yang mengubah komposisi kepemilikan saham
negara menjadi saham RI 65% dan masyarakat 35%.

Dan pada tanggal 15 september 1995 PT. Semengresik


berkonsolidasi dengan PT. Semen padang dan PT. Semen Tonasa. Total
kapasitas terpasang perseroan saat itu sebesar 85 juta ton per tahun.

14
Pada tanggal 17 September 1998, negara RI melepas kepemilikan
sahamnya di perseroan sebesar 14% melalui penawaran terbuka yang
dimenangkan oleh CEMAX S.A. De C.V, perusahaan semen global yang
berpusat di Mexico. Komposisi kepemilikan saham merubah menjadi negara
RI 51%, masyarakat 35% dan CEMAX 35%.

Kemudian tanggal 30 September 1999 komposisi kepemilikan


saham berubah menjadi : pemerintah republik indonesia 51% dan
masyarakat 23.4% dan CEMAX 25.5% .

Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham


CEMAX Asia Holdings Ltd. Kepada Blue Valley Holdings PTE Ltd
sehingga komposisi kepemilikan saham berubah menjadi negara RI 51.0%
Blue Valley Holdings PTE Ltd sebesar 24.95 dan masyarakat 24.0%. pada
akhir maret 2010 Blue Valley Holdings PTE Ltd, menjual seluruh saham
nya melalui private placement, sehinggal komposisi pemegang saham
perseroan berubah menjadi pemerintah 51.0% dan publik 48.95%.

15
2.1.2 Struktur Organisasi

Sesuai dengan Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan


Terbatas, organisasi perusahaan terdiri dari RUPS, Dewan Komisaris dan
Direksi. Kepengurusan perseoran menganut sistem dua badan, yaitu Dewan
Komisaris dan Direksi, yang memiliki wewenang dan tanggungjawab yang
jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanatkan dalam
Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-Undangan.

Secara umum, bagan di bawah ini adalah gambaran struktur organisasi PT.
Semen Indonesia (Persero), Tbk.

Terlihat Dewan Komisaris dan Direksi berada sejajar, hal tersebut


menjelaskan bahwa kedua nya bekerja secara beriringan. Adapun di bawah
naungan Dewan Komisaris terdapat 3 Komite, yaitu: Komite SMRI, Komite
Audit dan Komite Nominasi & Remunerasi.

Sedangkan di bawah naungan Direksi terdapat 6 bagian yang saling


bekerja beriringan satu dengan lainnya, yaitu: Departemen SDM, Sekretaris
Perusahaan, Internal Audit, Hukum & Manajemen Risiko, Tim
Pengembangan Kapasitas dan Pengelolaan Lingkungan & Sosial Korporasi.

16
Secara menyeluruh, ini adalah gambaran struktur organisasi PT.
Semen Indonesia (Persero), Tbk.

17
Komisaris

1. Komisaris Utama
Mahendra Siregar, dilahirkan pada tanggal 17
Oktober 1962, diangkat sebagai Komisaris
Perseroan pada RUPSLB 26 Juni 2012. Masa
jabatan yang sekarang sebagai Komisaris
Perseroan akan berakhir pada 2017. Beliau juga
menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan RI
periode 2011-2016. Akhir 2001 beliau
bergabung dengan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian sebagai Staf Khusus. 2005 dilantik menjadi Deputi
Menteri Bidang Koordinasi Kerjasama Internasional. Beliau kemudian ditunjuk
menjadi Chairman dan CEO Indonesia Eximbank tahun 2009 dan dilantik
menjadi Wakil Menteri Perdagangan pada tahun yang sama. Memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1986 dan
S-2 Ekonomi dari Monash University, Australia tahun 1991.

2. Komisaris
Muchammad Zaidun, dilahirkan pada tanggal 29
Mei 1952, diangkat sebagai Komisaris pada RUPS
2014. Masa jabatan sekarang akan berakhir
sampai 2019. Saat ini menjabat sebagai Dekan
Fakultas Hukum UNAIR (2007-sekarang). Beliau
juga menjabat sebagai Pengurus Asosiasi
Mediator Indonesia (AMINDO) dan sebagai
Anggota Dewan Etik Mahkamah Kostitusi sejak
tahun 2011. Beliau menyelesaikan meraih gelar Sarjana Hukum dan Gelar
Magister Sains Ilmu Sosial dari UNAIR.

18
3. Komisaris
Djamari Chaniago, dilahirkan pada tanggal 8 April
1949, diangkat sebagai Komisaris pada RUPS 2016.
Masa jabatan sekarang akan berakhir sampai 2021. Saat
ini beliau menjabat sebagai Komisaris Utama PT Semen
Padang. Beliau pernah menjabat Kepala Staff Umum
TNI, Panglima Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat TN. Beliau
menyelesaikan pendidikan Akabri pada tahun 1971.

4. Komisaris
Marwanto Harjowiryono, dilahirkan pada tanggal 6
Juni 1959, diangkat sebagai Komisaris pada RUPS
2014. Masa jabatan sekarang akan berakhir sampai
2019. Saat ini beliau menjabat sebagai Dirjen
Perbendaharaan, Kementrian Keuangan sejak
November 2013. Sebelumnya menjabat sebagai Dirjen
Perimbangan Keuangan Kementerian dan menjadi
Executive Director Asian Development Bank. Beliau menyelesaikan
pendidikan S1 di Universitas Gajah Mada, pendidikan S2 di Vanderbilt
University, Nashville, Tennessee, USA dan pendidikan S3 di Universitas Gajah
Mada.

5. Komisaris
Hambra, dilahirkan pada tanggal 10 Oktober 1968,
diangkat sebagai Komisaris pada RUPS 2016. Masa
jabatan sekarang akan berakhir sampai 2021. Beliau saat
ini menjabat sebagai Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis,
Kementerian BUMN. Sebelumnya menjabat sebagai Staf
Ahli Bidang Komunikasi Strategis dam Hubungan Industrial, Kementrian

19
BUMN, Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Komisaris PT Kereta Api
Indonesia (Persero). Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum di
Universitas Pattimura, dan Master Hukum di Universitas Gajah Mada.

6. Komisaris
Wahyu Hidayat, dilahirkan pada tanggal 3 Juli 1954,
diangkat sebagai Komisaris pada RUPS 2014. Masa
jabatan sekarang akan berakhir sampai 2019. Beliau
saat ini menjabat sebagai Deputi Bidang
Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis,
Kementerian BUMN sejak Maret 2013. Sebelumnya
menjabat sebagai Sekretaris Kementerian BUMN pada
tahun 2012 dan sebagai Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) sampai 2014.
Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Gadjah
Mada.

7. Komisaris
Sony Subrata, lahir di Jakarta tanggal 11 Februari 1966,
beliau diangkat sebagai Komisaris pada RUPSLB 2015.
Masa jabatan sekarang akan berakhir sampai 2020. Saat
ini beliau menjabat sebagai CEO PT Arwuda Indonesia,
CEO PT Tridaya Nusantara Internasional dan CEO PT
Brata Nusa Pratama. Beliau sebelumnya menjadi
Komisaris Independen PT Ciputra Surya Tbk 1999-2003. Menjadi Ketua
Umum Yayasan Bangsa 1997-1999. Menyelesaikan pendidikan di University
of New South Wales, Sydney, Australia.

20
Direksi

1. Direktur Utama
Rizkan Chandra, lahir di Jakarta pada tanggal
27 Januari 1969, diangkat sebagai Direktur
Utama pada RUPS 2016, masa jabatannya yang
sekarang akan berakhir pada tahun 2020.
Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Direktur
Network, IT & Solution PT Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk, Komisaris PT Telkomsel dan Direktur Utama PT
Sigma Cipta Caraka. Menempuh pendidikan S1 di Teknik Informatika ITB
dan pendidikan S2 (MSc in Management of Technology) National
University of Singapore.

2. Direktur SDM dan Hukum


Ahyanizzaman, lahir pada tanggal 06 Juli 1966.
Sebelumnya diangkat menjadi Direktur
Keuangan pada RUPSLB 11 Maret 2011 hingga
tahun 2016, dan pada RUPS 2016 diangkat
kembali menjadi Direktur hingga RUPS 2021.
Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi
Keuangan (2006-2010), Kepala Divisi
Keuangan dan Akuntansi (2010-2011), Kepala Bagian Akuntansi
Keuangan (2006-2007), Kepala Bagian Akuntansi (2004-2006), Pjs
Kepala Bagian Akuntansi (2002). Bergabung dengan Perseroan sejak
tahun 1991. Lulusan S1 akuntansi Universitas Airlangga, Surabaya.

21
3. Direktur Enjiniring dan Proyek
Gatot Kustyadji, lahir pada tanggal 25 Juli 1963,
diangkat sebagai Direktur pada RUPS 2014,
masa jabatannya yang sekarang akan berakhir
pada tahun 2019. Sebelumnya beliau menjabat
sebagai Direktur Litbang PT Semen Tonasa
(2005-2010), Direktur Litbang dan Operasional
PT Semen Tonasa (2011-2012), Direktur
Produksi PT Semen Tonasa (2012-2014) dan sebagai Direktur Utama PT.
Semen Gresik. Beliau menempuh pendidikan S1 Teknik Kimia di Institut
Teknologi 10 November dan S1 Manajemen di Universitas Indonesia.
Menempuh pendidikan S2 Ekonomi Perencanaan Pembangunan,
Universitas Andalas. Meraih gelar Doktor pada bidang sumber daya
manusia dari Universitas Brawijaya.

4. Direktur Produksi dan Litbang


Johan Samudra, lahir pada tanggal 22 Juni
1956, diangkat sebagai Direktur pada RUPS
2014, masa jabatannya yang sekarang akan
berakhir pada tahun 2019. Sebelumnya beliau
menjabat sebagai CEO Thang Long Cement
Vietnam, Direktur Litbang PT Semen Padang
(2003-2005) dan sebagai GM Capex
Management Group PT Semen Gresik. Menempuh pendidikan S2
Manajemen Keuangan Universitas Andalas.

22
5. Direktur Pemasaran dan Supply Chain
Aunur Rosyidi, lahir pada tanggal 20 April
1968, dipilih sebagai Direktur pada RUPS
tahun 2015. Masa jabatan saat ini akan
berakhir pada tahun 2020. Beliau sebelumnya
menjabat sebagai Direktur Komersial PT
Semen Gresik 2013-2015. Menjabat sebagai
SVP Komersial pada Direktor Komersial PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk. Menjabat sebagai Komisaris Utama PT
Kawasan Industri Gresik dan GM of Procurement & Inventory
Management PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Menyelesaikan
pendidikan pasca sarjana (S2) pada bidang studi manajemen stratejik di
Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

6. Direktur Keuangan
Darmawan Junaidi, lahir pada tanggal 25 Juni
1966, diangkat sebagai Direktur pada RUPS
2016, masa jabatannya yang sekarang akan
berakhir pada tahun 2021. Sebelumnya beliau
menjabat sebagai Head of Treasury Group PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk, Regional CEO
Bali dan Nusa Tenggara PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk, SVP Treasury PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Menempuh
pendidikan Hukum Perdata di Universitas Sriwijaya.

23
7. Direktur PUSB
Budi Siswoyo, lahir pada tanggal 21 April 1967,
diangkat sebagai Direktur pada RUPS 2016, masa
jabatannya yang sekarang akan berakhir pada
tahun 2021. Sebelumnya beliau menjabat sebagai
Direktur Utama Thang Long Cement Company,
Direktur Keuangan Thang Long Cement
Company, GM of Group Finance Management PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk, Kepala Divisi
Manajemen Keuangan Group PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Menempuh pendidikan S2 Manajemen Keuangan di Monash University
Australia.

24
2.1.3 Job Desk

Kedudukan tertinggi struktur organisasi dipegang oleh seorang Direktur


Utama dimana Direktur Utama membawahi 6 orang direktur antara lain ;

1. Direktur Produksi

2. Direktur Litbang dan Operasional

3. Direktur Pemasaran

4. Direktur Keuangan

5. Direktur Sumberdaya Manusia

6. Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis

25
2.1.3.1 Direktur Produksi

Pada susunan organisasi PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Direktur


Produksi membawahi

1. Departemen Produksi Bahan Baku

2. Departemen Produksi Terak

3. Departemen Produksi Semen

4. Departemen Teknik

26
2.1.3.2 Direktur Litbang dan Operasional

Direktur Litbang dan Operasional membawahi empat departemen antara


lain :

1. Departemen Kebijakan Pengadaan Strategis Group

2. Departemen Pengadaan dan Pengelolaan Persediaan

3. Departemen Rancang Bangun

4. Departemen Litbang dan Jaminan Mutu

Misi Direktur Operasional:

Mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan dan bertindak


proaktif, efisien dan inovatif dalam setiap penelitian, pengembangan
dan kegiatan operasional sehingga memiliki keunggulan bersaing serta
selalu memberdayakan dan mengsinergikan unit-unit usaha stratejik
untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan dalam
rangka peningkatan kesejahteraan para pemangku kepentingan
(stakeholder).

27
2.1.3.3 Direktur Pemasaran

Direktur Pemasaran membawahi tiga departemen antara lain

1. Departemen Penjualan

2. Departemen Distribusi dan Transportasi

3. Departemen Pengembangan Pemasaran

Misi Direktur Pemasaran:

Memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya yang


berorientasikan kepuasan konsumen, dengan tetap memiliki keunggulan
bersaing dalam pasar semen domestic dan internasional dan
memperdayakan maupun mensinergikan unit-unit usaha strategik untuk
meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan dalam rangka
penigkatan kesejahteraan para pemangku kepentingan.

28
2.1.3.4 Direktur Keuangan

Direktur Keuangan membawahi beberapa departemen, yaitu :

1. Departemen Manajemen Keuangan Group

2. Departemen Pengelolaan Tekominfo Group

3. Departemen Akuntansi dan Keuangan

Misi Keuangan:

Bertindak proaktif, efisien dan inovatif dalam pengelolaan keuangan


sehingga memiliki keunggulan bersaing serta selalu memberdayakan
dan mengsinergikan unit-unit usaha stratejik untuk meningkatkan nilai
tambah secara berkesinambungan dalam rangka peningkatan
kesejahteraan para pemangku kepentingan (stakeholder).

29
2.1.3.5 Direktur Sumber Daya Manusia

Direktur Sumber Daya Manusia membawahi departemen berikut:

1. Departemen Hukum dan Manajemen Resiko


2. Departemen Sumberdaya Manusia
3. Departemen Sarana Umum

Misi Direktur Sumber Daya Manusia:

Mewujudkan menejemen perusahaan berstandar internasional dengan


menjunjung tinggi etika bisnis dan semangat kebersamaan, sekaligus
bertindak proaktif, effisien dan inovatif dalam setiap karya sehingga
memiliki keunggulan bersaing serta selalu memberdayakan dan
mengsinergikan unit-unit usaha stratejik untuk meningkatkan nilai
tambah secara berkesinambungan dalam rangka peningkatan
kesejahteraan para pemangku kepentingan (stakeholder).

2.1.3.6 Direktur Pengembangan Usaha

Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis membawahi beberapa


departemen antara lain:

1. Departemen Pengelolaan Capex Group


2. Departemen Pengembangan Perusahaan

Misi Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis:

Bertindak proaktif, efisien dan inovatif dalam setiap pengembangan


usaha dan strategi bisnis untuk mempertahankan keunggulan bersaing
serta selalu memberdayakan dan mengsinergikan unit-unit usaha
stratejik untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan

30
dalam rangka peningkatan kesejahteraan para pemangku kepentingan
(stakeholder).

2.2 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Perusahaan

2.2.1 Struktur Bagian Penjualan Kredit Perusahaan

Perusahaan PT. Semen Indonesia Tbk. ini memiliki beberapa bagian dalam
perusahaannya, yaitu:

 Bagian Perencanaan
Pemasaran
 Bagian Penjualan
 Bagian Administrasi
Penjualan
 Bagian Kredit
 Bagian Gudang
 Bagian Transportasi
 Bagian Akuntansi

31
2.2.2 Fungsi Bagian Penjualan Kredit Perusahaan

1) Fungsi Perencanaan Pemasaran bertanggung jawab atas pembuatan


rencana penjualan produk semen.
2) Fungsi Penjualan bertanggung jawab membuat target penjualan semen
dan kebijakan perubahan target.
3) Fungsi Administrasi Penjualan bertanggungjawab menerima order
dan melakukan proses approval.
4) Fungsi Kredit bertanggungjawab memberikan otorisasi kredit kepada
distributor semen.
5) Fungsi Gudang bertanggung jawab menyimpan semen di gudang dan
menyiapkan semen yang akan di kirim ke distributor.
6) Fungsi Distribusi bertanggung jawab membuat rencana distribusi
semen.
7) Fungsi Transportasi bertanggung jawab membuat surat perintah jalan
untuk dikirim ke distributor secara bersamaan dengan pengiriman
semen.
8) Fungsi Akuntansi bertanggung jawab mencatat aktivitas penjualan dan
hasil penjualan semen ke dalam jurnal penjualan.
2.2.3 Dokumen yang terkait dengan Penjualan Kredit Perusahaan

1. Rencana penjualan menentukan rencana penjualan semen berdasarkan


data penjualan semen tahun-tahun sebelumnya.
2. Target penjualan berupa dokumen yang berisi penjualan semen di
berbagai wilayah tujuan penjualan semen.
3. Daftar permintaan pembelian berupa rincian permintaan pembelian
distributor semen.
4. Surat order penjualan (Sales order) berisi pesanan semen sesuai
dengan permintaan distributor.

32
5. Surat pengantar faktur digunakan sebagai lampiran dalam pengiriman
faktur.
6. Faktur penjualan digunakan sebagai informasi yang dibutuhkan dalam
transaksi
7. penjualan.
8. Credit limit digunakan sebagai pemberi status kredit kepada
distributor.
9. Rencana distribusi berisi rencana pendistribusian semen ke distributor.
10. Surat perintah jalan berupa surat perintah untuk mengirimkan semen
ke distributor.

2.2.4 Prosedur Penjualan Kredit Perusahaan

1. Prosedur Perencanaan Pemasaran, melakukan pembuatan rencana


pemasaran semen ke wilayah-wilayah tertentu pada kurun waktu
tertentu.
2. Prosedur membuat Target Penjualan, melakukan pembuatan target
penjualan semen di wilayah yang menjadi sasaran perusahaan.
3. Prosedur menerima OrderPenjualan, melakukan penerimaan
orderpenjualan semen dari distributor semen.
4. Prosedur Pemberi Persetujuan Kredit, memberikan persetujuan
kredit kepada distributor yang di pilih PT. Semen Indonesia.
5. Prosedur Pengiriman yang dilakukan oleh Bagian Distribusi dan
Bagian Transportasi, melakukan pengiriman semen ke distributor-
distributor yang membeli semen.
6. Prosedur Pencatatan Piutang yang dilakukan Bagian Akuntansi
dengan mencatat aktivitas penjualan kredit yang menghasilkan
piutang dari hasil penjualan semen.

33
2.3 Analisa Flowchart Penjualan Kredit Perusahaan

PT. Semen Indonesia merupakan induk dari berbagai perusahaan semen di


Indonesia, yang dalam kegiatan usahanya menggunakan sistem penjualan
kredit. prosedur-prosedur yang terjadi dalam proses penjualan kredit PT.
semen Indonesia adalah sebagai berikut:

1) Bagian Perencanaan
Sistem akuntansi penjualan kredit PT. Semen Indonesia diawali dari
bagian perencanaan dan yang kemudian menggunakan data tahun
sebelumnya sebagai dokumen terkait.

2) Bagian Penjualan
Dari daftar penjualan PT. Semen Indonesia sebelumnya kemudian
perusahaan melakukan pembuatan target semen di beberapa wilayah,
lalu membuat target dokumen penjualan untuk tahun berikutnya.

3) Bagian Administrasi Penjualan


Setelah dokumen target selesai dibuat, kemudian PT. Semen Indonesia
menerima order penjualan, membuat faktur penjualan kredit sebanyak 2
lembar berdasarkan sales order yang diterima. Setelah itu, surat order
penjualan diserahkan ke bagian kredit. Faktur penjualan 1 diserahkan
ke gudang, faktur penjualan 2 diserahkan ke bagian distribusi, lalu sales
order dimasukkan ke dalam arsip tetap berdasarkan tanggal.

4) Bagian Kredit
Bagian kredit menerima surat order penjualan dari bagian administrasi
penjualan, kemudian bagian kredit member otorisasi kredit untuk para
distributor semen. Setelah itu bagian kredit menerbitkan lembar
disposisi.

34
5) Bagian Gudang
Bagian Gudang menerima faktur penjualan 1 dari bagian administrasi
penjualan dan menerima lembar disposisi dari bagian kredit. Setelah itu
melanjutkan kegiatan dengan menyiapkan barang sesuai dengan faktur
penjualan 1 dan lembar disposisi. Dari kegiatan penyiapan semen di
gudang, bagian gudang lalu akan menerbitkan surat order pengiriman.

6) Bagian Distribusi
Bagian Distribusi menerima faktur penjualan 2 dan surat order
pengiriman untuk pembuatan rencana distribusi dan pengiriman agar
surat perintah jalan dapat tercipta .

7) Bagian Transportasi
Bagian pengiriman menerima surat perintah jalan dari bagian
distribusi. Setelah menerima surat perintah jalan bagian transportasi
langsung mengirimkan semen ke distributor. Selanjutnya bagian
Transportasi mengirimkan surat tagihan ke distributor.

8) Bagian Akuntansi
Bagian Akuntansi menerima surat penagihan sekaligus mencocokan
semua faktur dari bagian gudang, bagian distribusi, dan bagian
transportasi, jika cocok mereka akan langsung melanjutkan kegiatan
berikutnya yaitu membuat jurnal umum. Kemudian terakhir akan
membuat laporan penjualan kredit.

35
2.4 Flowchart Penjualan Kredit Perusahaan

Perencanaan Penjualan Administrasi Penjualan Kredit Gudang Dis

BAB III

36
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENJUALAN KREDIT

3.1 Analisa Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit

Menurut kami, Sistem Informasi Penjualan Kredit di perusahaaan Semen


Indonesia berjalan dengan sebagaimana mestinya. Dikarenakan masing –
masing fungsi berjalan dengan baik di perusahaan. Dan semuanya berjalan
sesuai dengan prosedur dan sesuai dengan tanggung jawab masing – masing.
Berikut dapat dijelaskan kenapa menurut kami Siatem Informasi Penjualan
Kredit di Perusahaan Semen tersebut berjalan dengan baik :

1.      Fungsi Perencanaan Pemasaran bertanggung jawab atas pembuatan


rencana penjualan produk semen. Sistem akuntansi penjualan kredit PT.
Semen Indonesia diawali dari bagian perencanaan dan yang kemudian
menggunakan data tahun sebelumnya sebagai dokumen terkait. Jelas
bahwa PT. Semen Indonesia membuat perencanaan pemasaran yang
baik. Karena menggunakan data dari tahun sebelumnya agar akurat dan
terencana.

 2.      Fungsi Penjualan bertanggung jawab membuat target penjualan semen


dan kebijakan perubahan target. Dari daftar penjualan PT. Semen
Indonesia sebelumnya kemudian perusahaan melakukan pembuatan
target semen di beberapa wilayah, lalu membuat target dokumen
penjualan untuk tahun berikutnya. Target Penjualan sangat perlu untuk
perusahaan, karena dapat menjadi acuan untuk penetapan rangkaian
strategi penjualan yang akan di gunakan.

3.      Fungsi Administrasi Penjualan bertanggung jawab menerima order dan


melakukan proses approval. Setelah dokumen target selesai dibuat,

37
kemudian PT. Semen Indonesia menerima order penjualan, membuat
faktur penjualan kredit sebanyak 2 lembar berdasarkan sales order yang
diterima. Setelah itu, surat order penjualan diserahkan ke bagian kredit.
Faktur penjualan 1 diserahkan ke gudang, faktur penjualan 2 diserahkan
ke bagian distribusi, lalu sales order dimasukkan ke dalam arsip tetap
berdasarkan tanggal.

 4.     Fungsi Kredit bertanggung jawab memberikan otorisasi kredit kepada


distributor semen. Bagian kredit menerima surat order  penjualan dari
bagian administrasi penjualan, kemudian bagian kredit member otorisasi
kredit untuk para distributor semen. Setelah itu bagian kredit
menerbitkan lembar disposisi.

 5.   Fungsi Gudang bertanggung jawab menyimpan semen di gudang dan


menyiapkan semen yang akan di kirim ke distributor. Bagian Gudang
menerima faktur penjualan 1 dari bagian administrasi penjualan dan
menerima lembar disposisi dari bagian kredit. Setelah itu melanjutkan
kegiatan dengan menyiapkan barang sesuai dengan faktur penjualan 1
dan lembar disposisi. Dari kegiatan penyiapan semen di gudang, bagian
gudang lalu akan menerbitkan surat order pengiriman.

 6.     Fungsi Distribusi bertanggung jawab membuat rencana distribusi


semen. Bagian Distribusi menerima faktur penjualan 2 dan surat order
pengiriman untuk pembuatan rencana distribusi dan pengiriman agar
surat perintah jalan dapat tercipta .

 7.      Fungsi Transportasi bertanggung jawab membuat surat perintah jalan


untuk dikirim ke distributor secara bersamaan dengan pengiriman
semen. Bagian pengiriman menerima surat  perintah jalan dari bagian
distribusi. Setelah menerima surat perintah jalan bagian transportasi
langsung mengirimkan semen ke distributor. Selanjutnya bagian
Transportasi mengirimkan surat tagihan ke distributor.

38
7. Fungsi Akuntansi bertanggung jawab mencatat aktivitas penjualan dan
hasil penjualan semen ke dalam jurnal penjualan. Bagian Akuntansi
menerima surat penagihan sekaligus mencocokan semua faktur dari
bagian gudang, bagian distribusi, dan bagian transportasi, jika cocok
mereka akan langsung melanjutkan kegiatan berikutnya yaitu membuat
jurnal umum. Kemudian terakhir akan membuat laporan penjualan
kredit. 

Selain itu, pada sistem akuntansi penjualan kredit di PT. Semen Indonesia
(Persero), Tbk terdapat kelebihan dan kelemahan-kelemahan dalam menjalankan
kegiatan usahanya. Maka dalam pembahasan ini akan diuraikan kelebihan dan
kelemahan yang ada pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk.

1. Kelebihan - kelebihan yang terdapat pada sistem akuntansi penjualan


kredit pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk adalah:
a. Dalam melaksanakan transaksi penjualan kredit PT. Semen Indonesia
(Persero), Tbk melibatkan bagian-bagian yang terkait sehingga
perusahaan dapat dikatakan sudah cukup baik dalam pelaksanaan
kegiatannya. Hal ini dapat dilihat dari semua bagian yang terkait
seperti Bagian Administrasi Penjualan, Bagian Penjualan, Bagian
Transportasi, dan Bagian Akuntansi. Sehingga kegiatan bisa berjalan
dengan lancar karena semua tanggung jawab yang ada sudah ditangani
oleh masing – masing.
b. Adanya Perencanaan Pemasaran yang bertanggung jawab atas
pembuatan rencana penjualan produk semen. Sehingga bila terjadi
sesuatu dalam perencanaan penjualan produk, ada yg bertanggung
jawab dan mengambil alih agar masalah cepat terselesaikan.
c. Adanya Administrasi Penjualan. Dalam transaksi penjualan kredit,
fungsi ini bertugas menerima order dari pelanggan dan menyetujui

39
penjualan kredit. Fungsi ini juga bertanggung jawab membuat daftar
pesanan barang.
d. Adanya Fungsi Distribusi yg bertanggung jawab membuat rencana
distribusi semen. Sehingga dapat ada yang bertanggung jawab untuk
membuat rencana distribusi produk semen ke pelanggan.

2. Kekurangan – kekurangan yang terdapat pada sistem akuntansi penjualan


kredit pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk adalah:
a. Tidak adanya bagian penagihan. Bagian ini bertanggung jawab
membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan.
Sehingga bila tidak ada bagian ini, kemungkinan pengiriman faktur
kepada pelanggan bisa terhambat.
b. Tidak adanya Kartu Gudang. Hal ini dapat mempersulit bagian
akuntansi dalam pencatatan harga pokok penjualan.

3.2 Saran

Dalam sistem akuntansi penjulan kredit pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk
sudah menerapkan suatu sistem dan pengendalian intern yang cukup baik,
sehingga perusahaan dapat menciptakan suatu target yang telah ditetapkan.
Namun, untuk menghindari kesalahan yang mungkin terjadi, PT. Semen Indonesia
(Persero), Tbk hendaknya mengadakan Bagian Penagihan agar kemungkinan
terlambatnya pengiriman faktur ke pelanggan bisa diminimalisir. Serta PT. Semen
Indonesia (Persero), Tbk harus memiliki kartu gudang agar tidak mempersulit
Bagian Akuntansi dalam pencatatan harga pokok penjualan.

DAFTAR PUSTAKA

40
ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN SISTEM
AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PIUTANG DALAM UPAYA
MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN (Studi Kasus
pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk) UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-hendrarohi-29114-9-
unikom_h-i.pdf

http://www.semenindonesia.com/

41

Anda mungkin juga menyukai