Dosen Pembimbing:
Yuki Firmanto, MSA., Ak.
Dana Pensiun PT. Krakatau Steel merupakan salah satu badan hukum yang
mempunyai tugas dan fungsi untuk mengelola serta menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun bagi karyawan yang akan dialokasikan ketika mereka
sudah tidak menjadi karyawan. Dengan adanya sistem pengendalian internal yang
baik peserta pensiunan dapat menerima gaji pensiun tepat waktu dari pihak
pengelola. Penelitian ini memiliki 2 tujuan utama, pertama untuk mengetahui
kelemahan pada sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh Dana Pensiun
PT. Krakatau Steel, dan yang kedua untuk mengetahui implementasi sistem
pengendalian internal dalam pengelolaan program manfaat pasti. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus.
Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi dan
dokumentasi. Analisis data yang dilakukan berdasarkan kerangka konsep
pengendalian COSO. Hasil penelitian ini antara lain: (1) Keterlambatan penerimaan
gaji pada karyawan yang telah berhenti atau pensiunan dikarenakan beberapa data-
data karyawan yang belum diperbaharui yang akan berpengaruh terhadap dokumen
yang diterima oleh Dana Pensiun PT. Krakatau Steel, (2) Sistem informasi pada
Dana Pensiun PT. Krakatau Steel sudah baik, namun pada pelaksanaannya Sistem
Informasi Dana Pensiun selaku pengelola program manfaat pasti masih belum
terintegrasi dengan sistem informasi yang ada pada PT. Krakatau Steel selaku
pemberi kerja, sehingga dapat menimbulkan keterlambatan pembayaran manfaat
pasti kepada peserta pensiunan.
Kata kunci: Program Pensiun Manfaat Pasti, Pengendalian Internal, COSO
ABSTRACT
ANALYSIS ON THE INTERNAL CONTROL SYSTEM OF DEFINITE
BENEFIT PROGRAM
(A Case Study on Dana Pensiun PT. Krakatau Steel)
By:
Arifianto Rahardi Wobowo
125020305111010
Advisor:
Yuki Firmanto, MSA., Ak.
Dana Pensiun PT. Krakatau Steel is one of the legal entities that have the task and
function to manage and run a program that promises retirement benefits for
employees to be allocated when they are not employees. With the good internal
control system, retired participants can receive a timely retirement salary from the
maintainer. This research has 2 main objectives, first to know the weakness in the
internal control system applied by the Dana Pensiun PT. Krakatau Steel, and the
second to know the implementation of the internal control system in the
management of Definite benefit program. This research uses qualitative methods
using a case study approach. The data collection techniques use interviews,
observations, and documentation. Analysis of data conducted based on the
framework of the COSO control concept. The results of this research include: (1)
delayed acceptance of salaries in employees who have stopped or retired due to
some un-updated employee data that will affect the documents received by the Dana
Pensiun PT. Krakatau Steel, (2) Information system on the Dana Pensiun PT.
Krakatau Steel is good, but in the implementation of the Information System
Pension Fund as the maintainers of benefit program still has not integrated with the
information system in PT. Krakatau Steel as an employer, so that can lead to
delayed payment of definite benefits to retired participants.
Kata kunci: Definite benefit pension program, internal control, COSO
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini Kota Cilegon termasuk salah satu pusat pertumbuhan wilayah
industri (RKPD Kota Cilegon, 2015). Pembangunan industri merupakan bagian dari
haruslah bekerja, baik bekerja secara mandiri atau berwirausaha maupun bekerja
menjadi karyawan suatu perusahaan. Pada saat para karyawan masih aktif,
apabila suatu saat para pekerja tersebut tidak dapat bekerja kembali di perusahaan
karena terdapat beberapa hal, misalnya usia lanjut, maka keseluruhan kehidupan
anak, masa remaja, masa dewasa, masa tua/usia lanjut dan diakhiri dengan
dari siklus tersebut yaitu seseorang tidak dapat bekerja sepanjang hayatnya untuk
menjadikannya tidak mampu bekerja produktif kembali. Dengan adanya faktor usia
untuk bekerja, akan tetapi kebutuhan hidup harus terus-menerus dicukupi sampai
akhir hayat. Maka diperlukan adanya program ataupun pengambilan langkah agar
kebutuhan hidup tetap dapat tercukupi walaupun sudah tidak bekerja lagi.
Disisi lain, perusahaan dan karyawan merupakan suatu bagian yang saling
Disatu pihak perusahaan membutuhkan tenaga kerja untuk mencapai visi dan misi
jaminan kerja termasuk program tunjangan hari tua. Dengan adanya program
karyawan tersebut.
yang cukup serius. Dalam rangka inilah diperlukan pembetukan suatu lembaga
yang diharapkan dapat menunjang berbagai kebutuhan ini. Lembaga tersebut yaitu
sebuah badan hukum sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk mengelola serta
melakukan iuran dari anggota maupun dari pendiri, yang kemudian di investasikan
membentuk sebuah lembaga negara yakni Otoritas Jasa Keaungan yang berfungi
dan pengawasan dana pensiun berada di bawah Otoritas Jasa Keuangan. Menurut
pensiun dan manfaat lain yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun. Program dana
penghasilan purnakarya.
telah purnakarya karena usia, meninggal dunia, cacat atau alasan lain yang sesuai
dengan peraturan. Dalam hal pembayaran manfaat pensiun kepada peserta pensiun
meninggal dunia maka manfaat pensiun diberikan kepada istri, anak, atau ahli waris
dahulu didalam kondisi masa depan yang sulit diestimasi. Oleh karenanya sebuah
memberikan manfaat pensiun baik dalam kondisi sekarang maupun yang akan
datang.
berjudul Pendanaan Dana Pensiun Program Menfaat Pasti. Pada penelitian tersebut
pembayaran dana pensiun dilakukan paling lambat setiap akhir bulan dengan cara
tunai atau transfer antar bank sesuai dengan permintaan tertulis dari penerima
manfaat pensiun. Saat karyawan masih dalam masa bekerja, gaji dikeluarkan oleh
PT. Krakatau Steel selaku pendiri. Sedangkan pada saat karyawan telah memasuki
masa pensiun, gaji dikeluarkan oleh Dana Pensiun selaku pengelola program
manfaat pasti. Akan tetapi permasalahan yang ada pada Dana Pensiun PT. Krakatau
Steel yaitu data karyawan yang telah pensiun diterima oleh Dana Pensiun selaku
disebabkan karena sistem pengendalian internal yang ada pada PT. Krakatau Steel
masih menggunakan cara lama dan belum tersedianya sistem integrasi langsung
antara PT. Krakatau Steel selaku pendiri dengan Dana Pensiun selaku pengelola
Oleh karena itu, penelitian ini ingin membahas sistem pengendalian internal
pada Dana Pensiun menggunakan karakteristik kualitatif data dari Dana Pensiun
PT. Krakatau Steel agar peserta pensiun dapat menerima gaji pensiun tepat waktu
dari pihak pengelola. Mengingat bahwa tugas utama dari Dana Pensiun PT.
Program Pensiun Manfaat Pasti dalam rangka memberikan kesejahteraan pada hari
tua bagi peserta dan pihak yang berhak. Terkait dengan hal yang telah diutarakan
Krakatau Steel)".
ini yaitu:
pengelolaan program manfaat pasti pada Dana Pensiun PT. Krakatau Steel.
1. Akademis
pensiun.
2. Manfaat Praktis
Dana Pensiun PT. Krakatau Steel dalam pengambilan keputusan, terutama yang
pasti, serta sebagai bahan acuan khususnya bagi Dana Pensiun PT. Krakatau Steel
dalam rangka memberikan kesejahteraan hari tua bagi peserta dan pihak yang
berhak.
jelas dalam memahami isi dari skripsi, penulis membagi kedalam lima bab yang
Bab 1 Pendahuluan
permasalahan dan tujuan penelitian yang diangkat dalam skripsi. Teori yang
pensiun, tujuan program manfaat pasti pada lembaga dana pensiun, acuan dari
Dalam bab ini akan terdiri dari metode penelitian yang digunakan peneliti,
sumber data dan teknik pengumpulan data, instrument penelitian, dan teknik
analisis data.
Dalam bab ini penulis akan membahas akan membahas secara mendalam
megenai gambaran umum tentang perusahaan yang menjadi objek penelitian, serta
analisis berdasarkan data yang diperoleh dan membahas hasil penelitian yang telah
peniliti lakukan.
Bab 5 Kesimpulan
Dalam bab ini akan terdiri dari kesimpulan yang merupakan jawaban dari
permasalahan yang diangkat oleh peneliti atas hasil penelitian yang telah dilakukan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem
terdiri dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan atau
dengan batasan yang jelas, dan bekerja sama menuju tujuan tertentu dengan
menerima input serta menghasilkan output yang merupakan fungsi dasar dalam
kumpulan atau grup dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik fisik ataupun
non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis
pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang digunakan
untuk menjaga asset, memberikan informasi yang akurat dan andal untuk
kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Pengertian lain menurut Arens,
yang layak bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya. Adapun pada
sebagai suatu proses integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara
terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan efektif dan efisien,
peraturan.
dewan direksi, manajemen, dan personel lain, yang dirancang untuk memberikan
organisasi agar seluruh aktivitas yang berkaitan dengan perusahaan dapat berjalan
akuntansi tidak teliti dan tidak andal, efisiensi tidak terjamin dan kebijakan
tertentu dan merupakan suatu rangkaian tindakan yang bersifat pervasif dan
2. Pengendalian internal dijalankan oleh setiap orang yang terdapat pada suatu
dari kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan tingkat jaminan yang
wajar atas pencapaian tujuan tertentu organisasi. Tiga fungsi penting pengendalian
internal:
sebagai berikut:
1. Tujuan Operasi
tujuan kinerja operasional dan keuangan, dan menjaga aset terhadap kerugian.
2. Tujuan Pelaporan
persyaratan lain yang ditetapkan oleh regulator, diakui pembuat standar, atau
kebijakan entitas.
3. Tujuan Kepatuhan
internal, yaitu:
2. Memberikan keyakinan bahwa data akuntansi yang dibuat adalah benar dan
3. Mendorong efisiensi.
1. Mengamankan asset.
Erawati, 2016).
berhasil dan memuaskan apabila didalam organisasi itu tidak ada lagi yang
berhasil dan memuaskan, ada beberapa unsur pokok yang harus dipenuhi (Hidayat
et al, 2013).
tegas.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
yaitu:
1. Lingkungan Pengendalian
mempertegas harapan atau ekspektasi itu pada berbagai tingkatan organisasi. Sub-
kompeten.
akuntabilitas kinerja.
2. Penilaian Risiko
risiko yang telah ditetapkan. Dengan demikian, penilaian risiko menjadi landasan
bagi pengelolaan atau manajemen risiko. Salah satu prakondisi bagi penilaian
risiko adalah penetapan tujuan-tujuan yang saling terkait pada berbagai tingkatan
berkualitas, baik yang berasal dari sumber internal maupun eksternal, untuk
harus menjadi sarana diseminasi informasi di dalam organisasi, baik dari atas ke
4. Aktivitas Pengendalian
ditetapkan melalui satu set kebijakan dan prosedur (misalnya prosedur operasi
tahap proses bisnis, dan dalam setting atau konteks teknologi yang digunakan.
pengendalian juga bisa manual atau otomatis, contohnya adalah aktivitas otorisasi
harus erat terkait dengan dengan proses pemilihan dan pengembangan aktivitas
memaparkan beberapa prosedur pengendalian internal yang baik itu terdiri dari atas
bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain
sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan (Meilani, 2015). Menurut Saefuloh,
et al (2015) Dana Pensiun merupakan bagian dari program pensiun, yaitu bentuk
menurut Kasmir (2014:287) dalam Puspitasari & Poputra (2016) dana pensiun
pemilik dan pekerja. Dalam Undang-Undang Dana Pensiun Nomor 11 Tahun 1992
Pasal 1 menjelaskan bahwa “Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola
pesertanya, janda, duda, anak, yang dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu dan
memiliki status sebagai badan hukum serta memulai kegiatan sejak tanggal
Tiga hal yang harus diperhatikan dalam pengertian dana pensiun menurut
kerja).
telah pensiun.
kekayaan badan hukum pendirinya. Asas ini didukung oleh adanya badan
yang bersumber dari iuran, terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan
yang dikelola secara terpisah dari kekayaan pendiri, sehingga cukup untuk
5. Asas Kebebasan
Asas ini adalah kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk dana
kerja.
Dana Pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan
Manfaat Pasti (PPMP) atau Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP), bagi
Dana Pensiun yang dibentuk oleh Bank atau Perusahaan Asuransi Jiwa
perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana
Pensiun Pemberi Kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa
yang bersangkutan.
2.3.3 Tujuan Dana Pensiun
adalah:
disamping sebagai tanggung jawab moral dan sosial pemberi kerja serta
keluarganya pada saat karyawan tidak mampu lagi bekerja atau pensiun atau
meninggal dunia.
2. Sisi Karyawan
Dana Pensiun adalah untuk memberikan rasa aman terhadap masa yang
akan datang dalam arti tetap mempunyai penghasilan pada saat memasuki
masa pensiun.
3. Sisi Pemerintah
negara.
4. Sisi Masyarakat
masyarakat.
2.3.4 Fungsi Dana Pensiun
Dana pensiun mempunyai tiga fungsi yaitu fungsi asuransi, fungsi tabungan
memasuki usia pensiun, kepada peserta tersebut akan diberikan manfaat sebesar
dana tersebut merupakan akumulasi dari iuran peserta, kemudian iuran akan
3. Fungsi pensiun, karena manfaat yang akan diterima oleh peserta dapat
dilakukan secara berkala selama hidup. Fungsi pensiun Wahab (2005) dalam Nussy
(2014:446) adalah:
a. Manfaat pensiun normal adalah manfaat pensiun bagi peserta yang mulai
dibayarkan pada saat peserta pensiun telah mencapai usia normal atau
ditetapkan 60 tahun.
b. Manfaat pensiun dipercepat adalah manfaat pensiun bagi peserta yang
c. Manfaat pensiun cacat adalah manfaat pensiun bagi peserta yang berhenti
bekerja karena dinyatakan cacat oleh dokter yang ditunjuk oleh pemberi
kerja.
d. Manfaat pensiun ditunda adalah hak atas pensiun ditunda yang dibayarkan
Hak atas pensiun ditunda diberikan kepada peserta yang berhenti bekerja
sebelum mencapai usia pensiun dipercepat dan mempunyai masa kerja sekurang-
manfaat berupa pembayaran kepada para pegawainya setelah mereka pensiun atas
jasa-jasa mereka selama bekerja. Definisi program pensiun menurut PSAK No. 24
Tahun 2007 adalah setiap program yang mengupayakan manfaat pensiun bagi
pesertanya.
Program pensiun terbagi menjadi dua yaitu, Program Pensiun Manfaat Pasti
(PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Dana pensiun pemberi kerja dapat
Pada program pensiun manfaat pasti ini yang ditetapkan lebih dahulu
dengan besarnya gaji. Iuran bisa berubah berdasarkan perhitungan aktuaria dan
hasil pengelolaan dananya. Namun bagian iuran pegawai diambil tetap, sedangkan
iuran perusahaan yang berubah-ubah. Ketentuan ini terdapat pada pasal 1 angka 7
Undang-Undang No. 11 Tahun 1992. Akan tetapi pada program ini terdapat
kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dan kekurangan pada program PPMP
antara lain:
Tabel 2.1
Kelebihan dan Kekurangan PPMP
Kelebihan Kekurangan
• Besarnya manfaat pensiun • Beban biaya mudah
mudah dihitung berfluktuasi
• Lebih memberikan kepastian • Nilai hak peserta sebelum
kepada peserta pensiun tidak mudah
• Lebih mudah memberikan ditentukan.
penghargaan untuk masa kerja
masa lalu
Sumber: (Huda & Heykal, 2010) dalam (Yuliani, 2017)
Pada program pensiun iuran pasti kewajiban membayar iuran dari pemberi
Ketentuan ini terdapat pada pasal 1 angka 8 Undang-Undang No. 11 Tahun 1992.
Akan tetapi pada program ini terdapat kelebihan dan kekurangan. Adapun
Tabel 2.2
Kelebihan dan Kekurangan PPIP
Kelebihan Kekurangan
• Beban biaya stabil dan mudah • Besar manfaat pensiun tidak
diperkirakan mudah ditentukan
• Nilai hak peserta setiap saat • Lebih sulit memperkirakan
mudah ditetapkan besar penghargaan untuk masa
• Risiko investasi dan mortalitas kerja lampau
ditanggung oleh peserta
Sumber: (Huda & Heykal, 2010) dalam (Yuliani, 2017)
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian terbagi menjadi tiga jenis yaitu kuantitatif, kualitatif, dan
prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. penelitian kualitatif merujuk pada
penelitian yang dapat digunakan untuk mengeksplorasi dan memahai makna yang
dari penelitian kualitatif. Studi kasus berfokus pada spesifikasi kasus dalam suatu
kejadian baik itu yang mencakup individu, kelompok budaya, ataupun suatu potret
kehidupan. Creswell (2010:20) mengatakan bahwa studi kasus merupakan strategi
kasus, peneliti dapat berinteraksi terus menerus dengan isu-isu teoritis yang dikaji
dan dengan data-data yang dikumpulkan. Selain itu, juga dapat menggunakan
bagaimana keberadaan dan mengapa kasus tersebut terjadi. Penelitian studi kasus
bukan sekedar menjawab pertanyaan penelitian tentang apa obyek yang diteliti,
tetapi lebih menyeluruh dan komprehensif lagi adalah tentang bagaimana dan
mengapa.
Penelitian ini dilakukan pada Dana Pensiun PT. Krakatau Steel JL. KH
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu
data yang tidak berbentuk angka dan merupakan landasan teoritis yang berkaitan
dengan penelitian yang dilakukan. Terdapat dua jenis data yang dapat digunakan
pada suatu penelitian, yaitu data primer dan data sekunder. Pada penelitian ini,
maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survei atau
observasi. Data primer adalah data yang diperoleh ataupun dikumpulkan langsung
di lapangan oleh peneliti. Data primer didapatkan dari hasil wawancara yang
dilakukan oleh peneliti dengan Bapak Widodo dan Bapak Masri selaku informan.
suatu penelitian. Sehingga dalam pemilihan teknik pengumpulan data harus cermat.
1. Wawancara
pada divisi dana pensiun melalui tanya jawab secara langsung dengan
Widodo selaku Manager Administrasi dan Umum serta Bapak Masri selaku
2. Observasi
yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Observasi yang
dari divisi administrasi dan umum yang menerima surat keputusan dari PT.
Krakatau Steel dan meneliti manfaat pensiun, setelah itu divisi kepesertaan
pensiun untuk disetujui atau tidaknya oleh manajer administrasi dan umum,
manfaat pensiun.
3. Dokumentasi
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau
penelitian.
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif, yaitu teknik pengolahan data dengan cara mengumpulkan data-
data berupa non angka yang kemudian dibandingkan dengan teori atau konsep yang
sudah ada. Berdasarkan hasil perbandingan ini akan dievaluasi dan disesuaikan
dengan kondisi yang ada dan tingkat pengendalian yang sebaiknya dilakukan oleh
karena belum ada metode analisis yang dirumuskan dengan baik, sehingga aktifitas
dalam analisis data kualitatif harus dilakukan secara interaktif dan terus menerus.
Menurut Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong (2014:248), analisis data
kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan cara bekerja dengan data,
yang dapat diceritakan kepada orang lain. Miles dan Hubberman (1984) dalam
REDUKSI
DATA
KESIMPULAN/VERIFIKASI
Gambar 3.1
Komponen dalam analisis data menurut Miles dan Hubberman
Dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk melakukan
analisis data kualitatif sebaiknya memiliki suatu strategi analisis dengan baik.
Peneliti harus menyusun strategi analisis dengan teliti agar tidak kesulitan ketika
menganalisis data yang jumlahnya tidak sedikit. Pada penelitian ini, peneliti
Dana Pensiun PT. Krakatau Steel merupakan sebuah badan hukum sesuai
dengan tugas dan fungsinya untuk mengelola serta menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun bagi karyawan yang mana akan dialokasikan ketika
mereka sudah tidak menjadi karyawan karena sudah habis masa kerjanya. Program
Pensiun di Indonesia dibedakan menjadi dua, yaitu Program Pensiun Iuran Pasti
(PPIP) dan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP). Program pensiun yang
diterapkan oleh Dana Pensiun PT. Krakatau Steel (DPKS) memiliki beberapa
peserta yang terdiri dari Karyawan Aktif, Penerima Manfaat Pensiun, dan Mantan
masih berhak atas manfaat pensiun. Seorang Peserta tidak dapat mengundurkan diri
atau menuntut haknya dari Dana Pensiun selama masih bekerja pada Pemberi Kerja
dan status kepesertaannya masih terpenuhi. Program pensiun yang terdiri dari
karyawan aktif akan menerima manfaat pensiun pada saat memasuki masa usia
pensiun normal yaitu 56 (lima puluh enam) tahun, akan tetapi jika karyawan aktif
yang berhenti bekerja pada saat usia pensiun dipercepat ditetapkan pada usia
menikah.
Kepesertaan pada Dana Pensiun dimulai sejak Karyawan terdaftar pada Dana
1. Meninggal dunia.
karyawan, janda/duda/anak yang saat ini telah menerima manfaat pensiun. Anak
masih menjadi tanggungan hanya sampai anak tersebut berumur 25 tahun, dan
statusnya belum menikah dan belum bekerja. Jika pensiunan meninggal, maka istri
menjadi ahli waris dan anaknya juga jika umurnya masih dibawah 25 tahun sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Jika sampai ahli waris (pensiunan, istri,
anak) meninggal dunia dan ternyata masih terdapat biaya tangguhan atau sisa maka
akan disalurkan ke ahli waris sisanya bisa diberikan kepada keluarga terdekat yang
masih hidup.
4.1.1 Sejarah Perusahaan
Dana Pensiun PT. Krakatau Steel pada awalnya bernama Yayasan Dana
Pensiun Karyawan Krakatau Steel atau yang disingkat dengan nama YDPK-KS.
Juni 1981 dan terdaftar dikantor Pengadilan Negeri Jakarta dibawah No. 320
PT. Krakatau Steel terus menerus berusaha untuk segera menyesuaikan. Sejak
tahun 1993 Dana Pensiun PT. Krakatau Steel telah mengajukan permintaan untuk
1998.
menjelaskan pemecahan PhDP PPMP dan PPIP dan mendapat pengesahan melalui
Maret 2009 yang pada intinya menetapkan perubahan tentang peserta Program
Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan status karyawan yang diangkat menjadi Direksi
dan mendapat pengesahan melalui Keputusan Menteri Keuangan RI No. KEP-
Pada saat pendirian Dana Pensiun PT. Krakatau Steel, bidang usaha yang
dilakukan ada dua, yaitu Program Pensiun dan Program Tabungan Hari Tua (THT).
Tabungan Hari Tua (THT) adalah tabungan yang bersumber dari iuran peserta dan
untuk menjamin agar peserta menerima uang tunai pada saat yang bersangkutan
berhenti, baik karena mencapai usia pensiun maupun bukan karena mencapai usia
tahun 1992, program Tabungan Hari Tua (THT) tidak lagi dikelola.
ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun, maksud dan tujuan pendirian Dana
berhak. Maksud dan tujuan pendirian Dana Pensiun tersebut dengan jelas
c. Dana yang dikelola tidak sedikit, dan waktu tidak terbatas yaitu sejak
Manfaat Pensiun.
Pensiun pada hakekatnya merupakan kegiatan yang amanah, mulia dan sudah
sepatutnya dijalankan serta dikelola dengan baik, dengan selalu menjunjung tinggi
Adapun Visi dan Misi Dana Pensiun PT. Krakatau Steel yakni sebagai
berikut:
a. Visi
b. Misi
mewujudkan amanah Pendiri, sesuai dengan falsafah dan tujuan yang telah
Dana Pensiun PT. Krakatau Steel (DPKS) memiliki nilai-nilai dasar yang
dasar merupakan budaya kerja Dana Pensiun, yang terbentuk dari hasil kerja dan
pengalaman serta catatan keberhasilan dan kegagalan, sepanjang sejarah Dana
mengembangkan budaya dan nilai-nilai dasar tersebut, serta selalu berpikir dan
bertindak sesuai dengan prinsip dalam nilai-nilai dasar dan semua aktifitasnya
hanya untuk kepentingan Dana Pensiun saja. Nilai-nilai Dasar tersebut dituangkan
1. D (Dipercaya)
kehormatan dan nama baik, serta taat pada Kebijakan-kebijakan Dana Pensiun.
2. P (Profesional)
keberhasilan dalam bekerja, oleh karena itu harus selalu bertanggungjawab, bekerja
dengan efektif, efisien, disiplin, peka terhadap perubahan dan perkembangan, serta
3. K (Kepuasan)
Dana Pensiun harus selalu berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan dan
dapat terpenuhi.
4. S (Sejahtera)
Peraturan Dana Pensiun, maka seluruh Jajaran Dana Pensiun harus selalu berupaya
Gambar 4.1
Krakatau Steel merupakan organisasi yang harus hidup, bergerak, dan dapat
melaksanakan kegiatannya dengan baik. Pada tataran yang paling rendah, berbagai
Fungsi akan terdiri dari banyak Tugas dan Pekerjaan yang harus dilakukan oleh
masing Bidang Kegiatan, Proses, Fungsi dan Tugas disusun dalam bentuk
1. Pendiri
A. Pendiri
1) Prinsip Dasar
B. Pedoman Umum
1) Wewenang Pendiri
(Custodian).
Mitra Pendiri.
• Menetapkan dan mengubah dan Peraturan Dana Pensiun sesuai
(RKADP).
pelaksanaannya.
2) Kewajiban Pendiri
2. Dewan Pengawas
A. Struktur Keanggotaan
B. Pedoman Umum
secara periodik.
Pengurus.
Peserta.
Dana Pensiun.
Pensiun.
yang berlaku.
3. Direktorat Utama
A. Pengawasan Internal
Direktur Utama.
Kelola.
dengan kebutuhannya.
4. Direkotrat Investasi
1) Investasi Saham
atasan.
kantor Cilegon.
DPKS.
yang optimal.
Bank, SBI dan Surat Berharga yang jangka waktunya kurang dari
satu tahun secara efektif dan efisien guna mendapatkan hasil dan
keuangan DPKS.
keuangan DPKS.
keuangan DPKS.
keuangan DPKS.
DPKS.
benar.
dengan SDM Dana Pensiun PT. Krakatau Steel dan kearsipan serta
perlindungan kepada peserta yang diatur dan dituangkan pada Peraturan Otoritas
a. Transparansi.
b. Perilaku adil.
c. Keandalan.
bekerja dari pemberi kerja dan menerima manfaat pensiun. Data peserta berikut
merupakan susunan ahli waris sebagai pihak yang berhak menerima manfaat sesuai
dengan data yang terdaftar pada perusahaan saat memasuki pensiun/PHK. Dalam
kepada Pendiri, Mitra Pendiri, Peserta dan atau Pihak Yang Berhak untuk
lambat setiap akhir bulan dengan cara tunai atau transfer antar bank sesuai dengan
pengambilan sekaligus adalah untuk manfaat pensiun maksimum sebesar Rp. 1,5
juta per bulan. Pengambilan Manfaat Pensiun (MP) dapat diambil 20% sekaligus
dan diambil 100% sekaligus. Manfaat Pensiun dapat diambil 20% sekaligus jika
dihitung, dan 80% sisanya akan dibayarkan setiap bulannya. Manfaat Pensiun (MP)
Sumber dana pensiun yang didapat oleh Dana Pensiun PT. Krakatau Steel
berasal dari tiga sumber, yaitu iuran perusahaan, karyawan, dan iuran tambah.
Sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun iuran normal untuk beban Pemberi Kerja
sebesar 18,5% PhDP PPMP, iuran beban Peserta sebesar 5%, dan iuran tambahan
sebesar Rp 2,071 Milyar per bulan. Sesuai ketentuan dalam Surat Keputusan
Dana yang diperoleh oleh Dana Pensiun PT. Krakatau Steel berasal juga
dari hasil investasi. Investasi yang dimaksud dapat berupa investasi saham, obligasi,
Surat Berharga Negara (SBN), Sukuk, Reksadana, Deposito baik yang berjangka
maupun Deposito On Call, dan tanah. Investasi dilakukan agar Dana Pensiun
Krakatau Steel dapat menghasilkan pendapatan, dimana hasil pendapatan tersebut
Steel beserta anak perusahaannya yang setiap tahunnya pasti naik 5%.
dengan hasil yang optimal tanpa mengabaikan faktor keamanan investasi, dengan
Dana Pensiun PT. Krakatau Steel serta regulasinya. Dalam memilih suatu
mengkaji kondisi bank, emiten yang mengeluarkan saham dan obligasi, serta
akan melakukan review portofolio yang sesuai dengan strategi dan kebijakan Dana
Sumber: Diagram Alir Prosedur Pelayanan Kepesertaan Dana Pensiun PT. Krakatau Steel, 2017
1. Umum
a. PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk dan Group adalah sebagai Pendiri dan
Bersama (PKB).
2. Kepesertaan
ditetapkan sebagai peserta PPMP yang dikelola oleh Dana Pensiun dengan
Kartu peserta Dana Pensiun dan Buku Peraturan Dana Pensiun kepada
Pensiun.
masing-masing peserta.
pengajuan peserta.
4. Edukasi
Pensiuanan.
6. Perlindungan Peserta
Pensiun.
7. Pelayanan Administrasi
ruang arsip pada lemari arsip dengan rapi dan teratur serta
berdasarkan pengkodean, sehingga akan memudahkan apabila
diperlukan.
8. Pembayaran Manfaat
Tabel 4.1 Diagram Alir Instruksi Kerja Pembuatan SK dan Pembayaran Manfaat Pensiun
a. Data Individu
b. Hasil Perhitungan
Pensiun (per jenis)
c. Perhitungan Pajak
Manfaat Pensiun
d. SK Pembayaran Manfaat
Pensiun (per jenis)
Sampaikan kepada Manager
Adminstrasi dan Umum.
Manager Administrasi & Umum
menerima dan meneliti print-out:
5.
• Bila sesuai, tandatangani Data
Individu dan paraf Hasil
Perhitungan Pensiun dan
Perhitungan Pajak Manfaat
Pensiun, sampaikan kepada
Pengurus. Lanjut ke langkah
No. 6.
• Bila tidak sesuai, perbaiki dan
kembalikan kepada Adm.
Kepesertaan dan Sistem
Dokumen untuk direvisi.
Kembali ke langkah No.4.
Penanggung
No Nama Dokumen Fungsi Dokumen Penandatangan Distribusi
Jawab
Sumber: Daftar Dokumen Instruksi Kerja Pembuatan SK dan Pembayaran Manfaat Pensiun, 2018
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
ditetapkan olek Dana Pensiun PT. Krakatau Steel masih terdapat penyimpangan
atau kesalahan yang dilakukan baik sengaja atau tidak. Selain itu Dana Pensiun PT.
Krakatau Steel juga dihadapkan pada beberapa kendala. Hal ini tentu dapat
Kasus ini sering sekali terjadi pada Dana Pensiun selaku pengelola program
Manfaat Pasti yang disebabkan oleh keterlambatan data-data karyawan yang sudah
karyawan yang akan memasuki masa pensiun dari pendiri yaitu PT.
Krakatau Steel, setelah itu dana pensiun bisa meminta peserta yang
update...”
nikah, dan lainnya yang akan berpengaruh terhadap dokumen yang diterima oleh
Oleh sebab itu sebaiknya Dana Pensiun selaku pengelola Program Pensiun
Manfaat Pasti bekerjasama dengan PT. Krakatau Steel selaku pendiri untuk
memastikan data-data karyawan diterima tepat waktu pada saat karyawan tersebut
telah memasuki masa pensiun dan menerima data-data karyawan yang terbaru dari
pensiunan.
terintegrasi dengan sistem dari PT. Krakatau Steel. Sistem yang ada pada Dana
Pensiun selaku pengelola dan sistem pada PT. Krakatau Steel selaku pendiri masih
terintegrasi:
paling hanya perlu disinergikan dengan pendiri saja agar seluruh data peserta
tidak ada yang terlambat masuk ke sistem dana pensiun, jadi kami dapat dengan
seluruh data dan dokumen pendukungnya ke dalam Sistem Informasi Dana Pensiun
(SIDPA) yang setelah itu disampaikan kepada Manager Adminstrasi dan Umum
untuk disetujui atau tidak disetujui. Hal ini tentu sangat menghambat jalannya
informasi yang tepat bagi manajer maupun dewan direksi yang bagus untuk
perusahaan yang lebih efektif (Gitayani et al, 2015). Menurut Susanto (2008:88)
akurasi dan kelayakan data manajemen serta standar operasi manajemen lainnya.
merupakan program Dana Pensiun selaku badan hukum yang mempunyai tugas dan
pensiun bagi karyawan sudah habis masa kerjanya. Berikut pemaparan mengenai
analisis pengendalian internal dalam pengelolaan program manfaat pasti pada Dana
Pensiun PT. Krakatau Steel berdasarkan kerangka konsep yang peneliti adopsi dari
2. Penilaian Risiko
4. Aktivitas Pengendalian
5. Pemantauan
atau ekspektasi itu pada berbagai tingkatan organisasi. Berikut ini hasil
produk dari standar etika dan sikap sebuah entitas, sebagaimana dengan seberapa
(Indra, 2011:11) dalam Herawati (2014) nilai intregritas dan etika yaitu
tidak etis dan menegakkan disiplin sebagaimana mestinya. Dalam hal ini
perusahaan telah menyampaikan baik secara lisan maupun tertulis kebijakan dan
pelanggaran yang diketahui atau diduga ke atasan atau tingkat yang lebih tinggi
dalam organisasi dan setiap pelanggaran akan dikenakan sanksi, seperti yang
itu sudah dijelaskan semua mas tentang peraturan, prosedur dan sanksinya...”
perusahaan. Peraturan tertulis ini terdapat pada prosedur pengelolaan sumber daya
manusia Dana Pensiun PT. Krakatau Steel yang dimiliki oleh masing-masing
karyawan. Nilai dasar ini terbagi menjadi 4 yang dituangkan dalam akronim
nilai dasar ini sudah dijelaskan secara rinci tentang semua peraturan serta prosedur
nilai dasar yaitu karyawan harus dapat dipercaya dan profesional dalam bekerja.
Kelalaian karyawan yang tidak profesional seperti tidak tepat waktu dalam bekerja
seperti ini perusahaan menjelaskan terdapat dua sanksi yang terdiri dari sanksi
Hal ini dibuktikan dengan adanya nilai dasar dan peraturan yang menjadi
pedoman terkait etika dalam perusahaan, selain itu Dana Pensiun PT. Krakatau
yang diberlakukan oleh Dana Pensiun PT. Krakatau Steel bagi masing-masing
karyawan yang melanggar aturan dibagi menjadi 2 jenis sanksi pelanggaran yaitu,
pelanggaran ringan biasanya karyawan tidak tepat waktu pada saat jam kerja,
dalam hal ini perusahaan akan memberikan sanksi pemotongan gaji karyawan
pelanggaran berat seperti karyawan yang melakukan kesalahan fatal saat bekerja,
dalam jenis pelanggaran seperti ini perusahaan dapat memberikan sanksi berupa
melakukan kesalahan.
pemimpin atau atasan dapat memberikan penilaian baik terhadap karyawan dan
perusahaan secara tidak langsung dapat membentuk etika dari karyawan Dana
Pensiun PT. Krakatau Steel. Selain itu pemberian penghargaan oleh atasan akan
mendorong karyawan untuk selalu memiliki integritas yang tinggi dan etika kerja
yang baik.
2. Melaksanakan Tanggung Jawab Dalam Mengelola Organisasi
bagi tata kelola perusahaan yang baik, merupakan tanggung jawab utama mereka
proses pelaporan keuangan yang tepat. Sebuah dewan komisaris yang efektif
namun dewan harus secara berkala menilai pengendalian tersebut. Selain itu, suatu
dewan yang aktif dan objektif sering kali mampu mengurangi kemungkinan
bertanggung jawab langsung kepada direktur utama untuk melakukan audit pada
Dana Pensiun PT. Krakatau Steel secara rutin. Tugas dari satuan pengawas
internal Dana Pensiun PT. Krakatau Steel adalah melakukan inspeksi rutin yang
bersifat umum dan berkala, serta melakukan investigasi apabila terdapat kasus
Pensiun PT. Krakatau Steel. Pelaksanaan audit ini berjalan setiap 3 bulan sekali
dengan tujuan untuk menilai kinerja masing-masing divisi, selain itu audit juga
yang dilakukan oleh setiap divisi pada perusahaan. Hasil dari audit yang dilakukan
oleh satuan pengawas internal dapat dijadikan bahan evaluasi bagi manajemen
diberikan, begitu juga saya mas yang bertanggung jawab kepada divisi saya,
selain itu juga di Dana pensiun ada satuan pengawan internal yang mengawasi
sudah adanya satuan pengawas internal yang melakukan audit berkala setiap 3
bulan sekali pada masing-masing divisi yang ada pada Dana Pensiun PT. Krakatau
Steel. Dengan berjalannya fungsi audit ini dapat membantu peusahaan dalam
Dana Pensiun PT. Krakatau Steel dapat melakukan perbaikan agar perusahaan
Struktur organisasi suatu badan usaha membatasi garis tanggung jawab dan
wewenang yang ada, ini biasanya juga menghubungkan garis arus komunikasi.
dari siapa mereka mendapat perintah dan kepada siapa mereka bertanggung
dan kepada siapa wewenang dan tanggung jawab untuk semua aktivitas pada
berkontribusi dalam pencapaian tujuan entitas dan untuk setiap individu akan
dimintai pertanggungjawaban.
mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang telah dijelaskan pada bagian
struktur organisasi yang menjelaskan secara rinci tugas utama, wewenang dan
wewenang dan tanggung jawab kepada divisi keuangan dan akuntansi serta divisi
anggaran tahunan DPKS secara akurat dan akuntabel sebagai dasar penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran serta melaksanakan kegiatan bisnis DPKS.
prasarana, pengelolaan arsip atau dokumen serta kegiatan umum DPKS lainnya
secara transparan, efektif, efisien dan akuntabel sesuai dengan ketentuan Undang-
“...pada dana pensiun ini ada 2 jenis struktur organisasi mas ada yang
struktural dan fungsional, itu semua bisa dilihat di struktural kinerja mas...”
diterapkan oleh Dana Pensiun PT. Krakatau Steel sudah berjalan baik dengan
adanya pembagian tugas, wewenang serta tanggung jawab pada setiap unit dan
divisi.
Untuk mencapai tujuan perusahaan, setiap karyawan pada setiap lini dalam
mencapai tujuan dari setiap tugas yang diberikan. Oleh karena itu komitmen
diperlukan.
serta pelatihan. Tujuan adanya kebijakan ini yaitu untuk mendapatkan karyawan
administrasi dan umum serta pihak ketiga selaku lembaga terkait yang ditunjuk
administrasi dan umum Dana Pensiun PT. Krakatau Steel. Karyawan yang sudah
pelatihan.
mungkin oleh perusahaan. Proses rekruitmen karyawan pada Dana Pensiun PT.
Krakatau Steel dilakukan oleh pihak ketiga selaku lembaga yang ditunjuk
langsung dari manajer administrasi dan umum berdasarkan pada kebutuhan tenaga
maka karyawan tersebut wajib mengikuti pelatihan umum sesuai dengan divisi
penempatannya selama 3 bulan. Pihak manajemen juga akan penilaian kinerja
yang bertujuan untuk memastikan target kinerja baik individu, divisi, maupun
perusahaan. Hasil dari penilaian kinerja ini akan digunakan sebagai bahan
berikut:
Dari kutipan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Dana Pensiun PT.
Krakatau Steel sudah memiliki komitmen terhadap kompetensi, hal ini dibuktikan
pelatihan wajib ini Dana Pensiun PT. Krakatau Steel akan memperoleh karyawan
akuntabilitas kinerja yang baik pada perusahaan. Kebijakan seperti ini dilakukan
Penilaian kinerja pada Dana Pensiun PT. Krakatau Steel dilakukan sebagai
bahan evaluasi atas tercapainya target kinerja. Penilaian ini dilakukan berdasarkan
tolak ukur keberhasilan dari masing-masing tugas baik individu maupun divisi
seperti yang sudah ditetapkan dalam tugas dan tanggung jawab organisasi. Contoh
pada jabatan staf investasi fixed income yang menangani penempatan dana yang
dicadangkan untuk kepentingan investasi dan operasional, pada pasar uang yang
SBI dan Surat Berharga yang jangka waktunya kurang dari satu tahun secara
efektif dan efisien guna mendapatkan hasil dan risiko yang optimal. Apabila
karyawan terutama untuk divisi terkait, selain itu kedisplinan dalam bekerja juga
Pensiun PT. Krakatau Steel penilaian kinerja karyawan dilakukan 1 tahun sekali
oleh atasan atau manajer pada setiap divisi. Hasil dari penilaian kinerja ini
digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap pencapaian target kerja. Selain itu
hasil penilaian ini juga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memperoleh
Pemberian insentif telah diterapkan oleh Dana Pensiun PT. Krakatau Steel.
Kebijakan ini telah tercantum pada prosedur pengelolaan sumber daya manusia.
kinerja dan jabatannya, sedangkan bonus dan penghargaan juga diberikan oleh
Dana Pensiun PT. Krakatau Steel sebagai bentuk apresiasi atas prestasi karyawan
“...wah di dana pensiun ini adil kok mas, ada penghargaan untuk karyawan
yang berprestasi dan ada insentifnya juga kalau target kinerja yang diberikan
dapat tercapai...”
Dari hasil wawancara diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara
keseluruhan Dana Pensiun PT. Krakatau Steel telah melakukan upaya untuk
penilaian kinerja ini dinilai sudah efektif karena dilakukan langsung oleh manajer
masing-masing divisi, serta penilaian kinerja ini juga rutin dilakukan setiap tahun
kebijakan pemberian insentif, bonus dan penghargaan sudah dilakukan oleh Dana
(COSO) (2013:4) menjelaskan penilaian risiko yaitu proses yang dinamis dan
Menurut Arens (2008) dalam Adelin & Fauzihardani (2013) penilaian risiko adalah
identifikasi manajemen dan analisis risiko yang relevan dengan persiapan laporan
keuanga yang seuai dengan prinsip berlaku umum. Risiko itu sendiri dipahami
sebagai suatu kemungkinan bahwa suatu peristiwa akan terjadi dan mempengaruhi
pencapaian tujuan entitas, dan risiko terhadap pencapaian seluruh tujuan dari entitas
ini dianggap relatif terhadap toleransi risiko yang ditetapkan. Oleh karena itu,
Analisis penilaian risiko pada Dana Pensiun PT. Krakatau Steel didasarkan
pada prinsip intenal control yang terdiri dari menetapkan tujuan dengan kejelasan
menilai perubahan.
1. Menetapkan Tujuan
Dana Pensiun PT. Krakatau Steel telah menetapkan tujuan secara jelas dengan
dibuatnya visi dan misi secara tertulis oleh perusahaan. Visi dari perusahaan adalah
guna mewujudkan amanah pendiri, sesuai dengan falsafah dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP). Dalam upaya meraih visi dan misi
kepuasan dan sejahtera. Nilai dasar ini kemudian akan menjadi budaya kerja yang
terbentuk dari hasil kerja dan pengalaman serta catatan keberhasilan dan kegagalan,
sepanjang sejarah perusahaan serta menjadi landasan bagi kebijakan dan peraturan
yang telah diterapkan oleh perusahaan. Dalam menetapkan tujuan ini, peniliti
“...kita ada buku peraturannya mas. Maksudnya visi, misi dan tujuannya
sudah sangat jelas, dan kita juga terus berusaha dalam menerapkan nilai dasar
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Dana Pensiun PT.
dalam mengidentifikasi dan menilai risiko yang dihadapi dalam upaya pencapaian
tujuan perusahaan.
keuangan dan administrasi. Divisi administrasi dan umum Dana Pensiun PT.
Dana Pensiun PT. Krakatau Steel. Keterlambatan penerimaan gaji pensiunan ini
disebabkan oleh terlambatnya data-data karyawan yang sudah pensiun dari PT.
Krakatau Steel selaku pendiri dan beberapa data-data karyawan yang belum
diperbaharui seperti daftar susunan keluarga, buku rekening, copy surat nikah, dan
lainnya yang akan berpengaruh terhadap dokumen yang diterima oleh Dana
Pensiun PT. Krakatau Steel selaku pengelola program manfaat pasti. Berikut hasil
pensiunan dalam kurun waktu 3 bulan sebelum memasuki masa pensiun dan setelah
memasuki masa pensiun, didalam pengarahan ini pihak kami akan mejelaskan
Dana Pensiun PT. Krakatau Steel sudah menerapkan kebijakan yang mewajibkan
masa pensiun dan setelah masa pensiun, pengarahan ini meliputi besarnya manfaat
pensiun yang akan diterima oleh peserta, bentuk pelayanan kepesertaan, layanan
manfaat pasti kepada peserta. Kebijakan ini telah diterapkan oleh Dana Pensiun PT.
Krakatau Steel selaku pengelola program manfaat pasti juga meminta data-data
karyawan kepada PT. Krakatau Steel selaku pendiri supaya pelayanan kepesertaan
dapat berjalan dengan cepat dan tepat. Dengan adanya kebijakan ini, Dana Pensiun
PT. Krakatau Steel dapat memanggil peserta terkait dengan perubahan data-data
Selain bertujuan untuk menilai kinerja internal audit Dana Pensiun PT. Krakatau
Steel juga dapat menilai risiko fraud, mengidentifikasi potensi kecurangan dan
menyusun program audit untuk mengidentifikasi segala bentuk tindakan fraud yang
terjadi.
Risiko bisa saja muncul akibat adanya perubahan baik dari lingkungan
adalah pesaing yang lebih unggul, perubahan hukum yang berlaku, perubahan
PT. Krakatau Steel sebab setiap rencana yang dibuat perusahaan memiliki ukuran
target kinerja dan setiap akhir pelaksanaan rencana tersebut memiliki ukuran hasil
kinerja, seperti hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada informan sebagai
berikut:
dapat diusulkan kepada pendiri pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
tapi jika usulan tersebut tidak merubah peraturan maka kita bisa langsung segera
menyesuaikan...”
perubahan-perubahan demi tercapainya hasil dan tujuan yang lebih baik. Selain itu
adanya evaluasi berkelanjutan dapat memantau apabila dalam kurun waktu tertentu
terjadi perubahan yang dapat menjadi ancaman terhadap pencapaian hasil dan
pekerjaan orang lain, baik yang berada di dalam maupun di luar organisasi.
Manajemen harus memperoleh, menghasilkan, dan menggunakan informasi yang
relevan dan berkualitas, baik yang berasal dari sumber internal maupun eksternal,
sebagaimana mestinya.
dan menyediakan informasi. Komunikasi internal ini juga harus menjadi sarana
informasi di dalam organisasi, baik dari atas ke bawah, dari bawah ke atas, maupun
lintas fungsi. Analisis informasi dan komunikasi pada Dana Penisun PT. Krakatau
Steel didasarkan prinsip internal control yang meliputi penggunaan informasi yang
dana pensiun. Informasi ini berkaitan dengan data-data peserta dana pensiun seperti
daftar susunan keluarga, buku rekening, copy surat nikah, dan lainnya yang
kemudian diolah melalui Sistem Informasi Dana Pensiun (SIDPA). Dengan adanya
dokumen sehingga apabila dokumen dalam bentuk fisiknya hilang maka dapat
Selain itu sistem penomoran dan pengarsipan pada dokumen juga sudah
kepersertaan dana pensiun. Dari sistem ini juga data-data terkait pembayaran
manfaat pasti dapat disimpan dengan baik dan terjaga kerahasiaannya, peniliti juga
seperti berikut:
menggunakan sistem kami yaitu Sistem Informasi Dana Pensiun. Sistem ini sangat
mas...”
optimal. Hal ini dibuktikan dengan adanya Sistem Informasi Dana Pensiun
program manfaat pasti pada Dana Pensiun. Dengan adanya dukungan sistem ini
juga dapat lebih memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada peserta program
manfaat pasti.
informasi pada Dana Pensiun PT. Krakatau Steel dari pegawai pada tingkat yang
paling bawah pada struktur organisasi hingga kepada tingkat tertinggi yakni
Direktur Utama, telah berjalan sesuai berdasarkan fungsi dan tanggung jawab
berikut:
“...di dana pensiun PT. Krakatau Steel selalu mengadakan rapat setiap
minggunya mas, didalam rapat ini manajer dari beberapa divisi bertemu dengan
didukung dengan adanya Sistem Informasi Dana Pensiun (SIDPA), hal ini juga
dapat memudahkan dalam proses pemantauan kinerja perusahaan. Oleh sebab itu
dengan adanya dukungan sistem tersebut proses komunikasi secara internal sudah
yang diberikan kepada PT. Krakatau Steel dan Otoritas Jasa Keuangan setiap
bulannya...”
peserta...”
disebabkan oleh adanya kerugian atau potensi kerugian finansial pada peserta dan
pelayanan yang diduga terdapat kesalahan atau kelalaian dana pensiun mas...”
dengan peserta program manfaat pasti. Hal ini membuktikan bahwa komunikasi
eksternal yang dilakukan oleh Dana Pensiun PT. Krakatau Steel sudah berjalan
dengan baik.
tidak hanya mencakup kegiatan akuntansi dan keuangan saja tetapi meliputi segala
proses bisnis, dan didalam pengaturan konteks teknologi yang digunakan. Aktivitas
pengendalian ada yang bersifat preventif atau detektif, aktivitas pengendalian juga
bisa manual atau otomatis, analisis aktivitas pengendalian pada Dana Pensiun PT.
mendukung mitigasi risiko sehingga risiko berada pada level yang dapat diterima.
Aktifitas pengendalian yang sudah diterapkan oleh Dana Pensiun PT. Krakatau Stel
meliputi:
a. Pemisahan Tugas
dan azaz biaya manfaat. Oleh karena itu diperlukan adanya pemisahan tugas dalam
kecurangan yang dilakukan oleh karyawan baik disengaja ataupun tidak disengaja
pada saat melaksanakan tugas di divisinya. Kecurangan (Fraud) biasanya
disebabkan oleh adanya tugas yang merangkap. Hasil wawancara peneliti kepada
informan menjelaskan:
di susunan organisasi mas, didalam susunan itu juga dijelaskan tugas serta
PT. Krakatau Steel sudah menerapkan pemisahan tugas serta tanggung jawab
oleh perusahaan. Staf administrasi dan umum selaku karyawan yang bertugas pada
pelayanan adalah karyawan yang terlatih dan mempunyai jiwa pelayanan yang baik.
Karyawan ini menerima data-data yang diberikan oleh PT. Krakatau Steel selaku
pendiri kepada Dana Pensiun selaku pengelola yang kemudian akan memeriksa
data-data peserta agar data tersebut sudah dalam keadaan terbaru meliputi biodata
peserta, susunan keluarga, buku rekening, copy surat nikah, dan lainnya yang akan
berpengaruh terhadap dokumen yang diterima oleh Dana Pensiun PT. Krakatau
Steel.
pengelolaan arsip atau dokumen serta kegiatan umum DPKS lainnya, secara
transparan, efektif, efisien dan akuntabel sesuai ketentuan dan peraturan perundang-
kepesertaan yang ditangani oleh Divisi Administrasi dan Umum setelah menerima
SK Pemberhentian dengan Hak Pensiun dari PT. Krakatau Steel selaku pemberi
kerja beserta dokumen pendukungnya, antara lain: Daftar Susunan Keluarga, Buku
Rekening, Copy Surat Nikah, dan lainnya kemudian langsung meneliti jenis
Manfaat Pensiun yang akan diberikan. Setelah itu staf Adminstrasi Kepesertaan dan
Sistem Informasi Dana Pensiun untuk dihitung nilai Manfaat Pensiunnya. Hal ini
pensiun karena staf Administrasi dan umum belum melakukan cross check data-
data yang diberikan oleh PT. Krakatau Steel selaku pendiri yang akan berdampak
kesalahan atau ketidakbenaran yang disebabkan oleh pengguna yang tidak tepat
atau manipulasi data file serta penggunaan program computer yang tidak benar.
Dana Pensiun PT. Krakatau Steel melakukan control terhadap akses ke Sistem
Informasi Dana Pensiun (SIDPA) dengan penerapan User ID. Hanya karyawan
dan tanggung jawab pemilik ID. Pembatasan akses ini dilakukan dengan tujuan
untuk menghindari tindakan manipulasi yang dilakukan oleh karyawan, selain itu
penerapan User ID juga bertujuan untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab
pada tugas atau proses tertentu, seperti hasil wawancara kepada informan
menjelaskan:
“...untuk akses sistem yang ada di dana pensiun ini ada user loginnya mas,
bahwa pengendalian atas akses pada Dana Pensiun PT. Krakatau Steel telah
berjalan dengan baik. Hali ini dibuktikan dengan penerapan User ID untuk
mengontrol akses ke Sistem Informasi Dana Pensiun (SIDPA). Setiap User ID juga
telah dibatasi aksesnya berdasarkan wewenang dan tanggung jawab pemilik User
ID. Dengan adanya penerapan User Id ini akan mencegah terjadinya tindakan
otorisasi, keakuratan dan kelengkapan informasi. Dana Pensiun PT. Krakatau Steel
maka dapat dicetak kembali melalui Sistem Informasi Dana Pensiun (SIDPA).
Selain itu sistem penomoran dan pengarsipan pada dokumen juga sudah otomatis
dilakukan oleh sistem. Dengan demikian dapat meminimalisir kesalahan dalam
Pensiun (SIDPA) pada Dana Pensiun PT. Krakatau Steel yang mencerminkan
Dengan adanya penerapan sistem ini dapat memudahkan dalam melakukan proses
masuk akan diberikan nomornya untuk memudahkan kami jika ingin mencari
dokumen saat diperlukan mas, karena kami masih menginput setiap dokumen yang
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa sistem serta data-data
terkait pembayaran manfaat pasti dapat disimpan dengan baik dan terjaga
peserta program manfaat pasti apabila data-data fisik hilang, dengan adanya sistem
Namun sistem yang ada pada Dana Pensiun selaku pengelola program
manfaat pasti masih belum terintegrasi dengan sistem yang ada pada PT. Krakatau
Steel selaku pemberi kerja, hal ini dapat menimbulkan keterlambatan pembayaran
pada Dana Pensiun PT. Krakatau Steel sudah diterapkan dengan cukup baik meski
masing-masing tugas baik individu maupun divisi seperti yang sudah ditetapkan
contoh pada jabatan staf investasi fixed income yang menangani penempatan dana
yang dicadangkan untuk kepentingan investasi dan operasional, pada pasar uang
Bank, SBI dan Surat Berharga yang jangka waktunya kurang dari satu tahun secara
efektif dan efisien guna mendapatkan hasil dan risiko yang optimal. Apabila
hasilnya tidak tercapai maka akan mempengaruhi dalam penilaian kinerja karyawan
tersebut, selain itu kedisplinan dalam bekerja juga akan menjadi pertimbangan
dalam penilaian kinerja karyawan. Pada Dana Pensiun PT. Krakatau Steel penilaian
kinerja karyawan dilakukan 1 tahun sekali oleh atasan atau manajer pada setiap
divisi. Hasil dari penilaian kinerja ini digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap
pencapaian target kerja. Selain itu hasil penilaian ini juga dapat menjadi bahan
fasilitas serta kenaikan gaji, peniliti juga mendapatkan penjelasan dari informan
seperti berikut:
setahun sekali oleh setiap atasannya pada divisi masing-masing mas, nah dari
penilaian ini nantinya jika target tercapai oleh setiap divisi maka karyawan di
kesimpulan secara keseluruhan sistem penilaian kinerja pada Dana Pensiun PT.
Krakatau Steel berjalan dengan baik, aktivitas-aktivitas penilaian kinerja ini dinilai
sudah efektif karena dilakukan langsung oleh manajer masing-masing divisi, serta
penilaian kinerja ini juga rutin dilakukan setiap tahun untuk memantau tingkat
bonus dan penghargaan sudah dilakukan oleh Dana Pensiun PT. Krakatau Steel
Dengan sudah dilakukannya penilaian kinerja yang dilakukan rutin setiap tahunnya
ini maka perusahaan dapat dengan mudah untuk memantau tingkat pencapaian
Dana Pensiun PT. Krakatau Steel telah menggunakan teknologi dalam mendukung
Informasi Dana Pensiun (SIDPA) ini dapat lebih memberikan pelayanan sebaik
mungkin kepada peserta program manfaat pasti, adanya sistem ini juga lebih
manfaat pasti. Selain itu dengan adanya Sistem Informasi Dana Pensiun (SIDPA)
karyawan sebab untuk mengakses sistem ini dibutuhkan user id dan pasword guna
dengan sistem yang ada pada PT. Krakatau Steel selaku pendiri guna untuk
kontrol umum atas teknologi ini, peniliti melakukan wawancara kepada informan:
“...pada sistem informasi kami ini dibedakan aksesnya mas, ini untuk
mencegah jika ada oknum yang tidak berkepentingan masuk kedalam sistem kami
(SIDPA), proses pembayaran manfaat pasti kepada peserta dapat terpantau dengan
lancar dan cepat jka sudah diintegrasikan dengan sistem yang ada pada PT.
Krakatau Steel. Selain itu pemanfaatan teknologi ini dapat meminimalisir risiko
tersebut. Secara keseluruhan pada pelaksanaan di Dana Pensiun PT. Krakatau Steel
sudah terdapat kebijakan yang mengatur secara keseluruhan. Kebijakan ini tertuang
mengatur apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh karyawan.. Selain itu
prosedur terkait dengan pelayanan kepesertaan juga sudah ada dan tertulis. Prosedur
berikut:
“...peraturan yang ada di dana pensiun PT. Krakatau Steel sudah dituliskan
dengan rinci mas tentang struktur organisasi, tugas, tanggung jawab serta
kebijakan dan prosedur yang telah diterapkan oleh Dana Pensiun PT. Krakatau
4.4.5 Pemantauan
bentuk apakah yang sifatnya berkelanjutan, terpisah atau kombinasi dari keduanya
desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan tindakan perbaikan yang
dilakukan. Analisis pemantauan pada Dana Pensiun PT. Krakatau Steel didasarkan
setiap beberapa bulan sekali. Tujuan dari dilakukannya evaluasi ini yaitu untuk
program manfaat pasti, hasil dari pengawasan ini secara rutin akan disampaikan
pada saat rapat bulanan. Dalam rapat ini masing-masing manajer divisi
dihadapi. Dengan adanya rapat ini diharapkan, apabila terdapat permasalahan yang
Evaluasi terpisah Dana Pensiun PT. Krakatau Steel yang dilakukan oleh
satuan pengawas internal untuk melakukan audit secara periodik setiap 3 bulan
sekali pada masing-masing divisi yang ada pada Dana Pensiun PT. Krakatau Steel.
Selain itu audit juga dilakukan apabila ditemukan gejala atau indikasi terjadinya
tindak kecurangan yang dilakukan oleh setiap divisi pada perusahaan. Hasil
evaluasi ini juga dapat dijadikan bahan evaluasi bagi direktur Dana Pensiun PT.
sebagai berikut:
“...evaluasi di dana pensiun dilakukan setiap bulan dalam rapat bulanan
oleh masing-masing manajer divisi mas, dalam rapat ini kami membahas kinerja
“...nah kalau evaluasi terpisah di dana pensiun itu dilakukan oleh satuan
pemantauan pada Dana Pensiun PT. Krakatau Steel sudah cukup baik karena sudah
Dana Pensiun PT. Krakatau Steel selalu menerima setiap bentuk saran dan
rekomendasi yang diberikan. Setiap saran atau keluhan yang disampaikan oleh
peserta dana pensiun dalam bentuk pengaduan yang masuk melalui staf pelayanan
umum akan ditampung dan dianalisis terlebih dahulu, kemudian menjadi bahan
evaluasi untuk sesegera mungkin dilakukan tindak lanjut demi pencapaian yang
lebih baik. Kualitas kinerja setiap divisi juga akan dievaluasi atas pencapaiannya,
apabila terdapat kekurangan maka pihak manajemen terkait akan mengkaji kembali
apa yang menjadi kendala. Selain itu setiap hasil atau rekomendasi dari proses audit
yang dilakukan setiap tahun oleh satuan pengawas internal akan dilaporkan kepada
manajemen untuk kemudian dilakukan perbaikan dari hasil audit tersebut dengan
“...dana pensiun selalu terbuka jika ada saran atau kritik yang ingin
disampaikan oleh peserta mas, nah nantinya dari saran atau kritik yang diterima
dari peserta ini akan menjadi bahan evaluasi kami selanjutnya untuk menjadi lebih
baik kedepannya...”
Hasil wawancara diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Dana Pensiun PT.
Krakatau Steel menerima bentuk saran atau kritik yang diberikan peserta terhadap
dana pensiun, ini membuktikan bahwa telah menjalankan tindak lanjut setiap
Pensiun PT. Krakatau Steel yang menggunakan kerangka konsep COSO, berikut
Analisis
Analisis
Analisis
Analisis
Analisis
Analisis
Analisis
Analisis
Analisis
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis pada Dana Pensiun PT.
manfaat pasti, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem pengendalian internal yang
telah diterapkan oleh Dana Pensiun PT. Krakatau Steel sebagai berikut:
nikah, dan lainnya yang akan berpengaruh terhadap dokumen yang diterima
2. Sistem informasi pada Dana Pensiun PT. Krakatau Steel sudah baik. Namun
yang ada pada PT. Krakatau Steel selaku pemberi kerja, sehingga dapat
data-data lebih yang ada pada sistem informasi dana pensiun baik dari staf ataupun
informasi penting yang ada pada dana pensiun PT. Krakatau Steel.
5.3 Saran
saran terkait sistem pengendalian internal dalam pengelolaan program manfaat pasti
tepat waktu dan sudah diperbaharui seperti daftar susunan keluarga, buku
rekening, copy surat nikah, dan yang lainnya agar tidak terjadi
Steel.
efektif.
pengelolaan program manfaat pasti yang ada pada sistem informasi dana
A Hall, James. (2011). Sistem Informasi Akuntansi (edisi 4), Jakarta: Salemba Empat
Terhadap Perilaku Tidak Etis. Journal WRA. Vol. 1. No. 2. Hal 259-276.
Sistem Pengendalian Intern dalam Pemberian Kredit Mikro Pada PT. Bank
Arens, Alvin A. Elder, dan Beasley. (2011). Auditing dan Jasa Assurance.
Jakarta: Erlangga.
Kasus PT. Adi Satria Abadi Yogyakarta). Jurnal Nominal. Vol I No. I. Hal:
5-21.
http://asabri.co.id/page/15/Program_Tabungan_Hari_Tua_(THT)
Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO)
Pelajar.
Terhadap Kinerja Karyawan Spbu Yogyakarta (Studi Kasus Pada Spbu Anak
Hamel, Gary. (2013). Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Terhadap Piutang Pada
PT. Nusantara Surya Sakti. Jurnal EMBA. Vol.1 No.3. Hal. 274-281.
Cianjur). Journal Study & Accounting Research. Vol XI. No 1. Hal: 1-14.
Hidayat Mohammad T. & Rahayu Sri M. & Husaini Achmad. (2013). Analisis
Kiranayanti Ida A. & Erawati Ni Made A. (2016). Pengaruh Sumber Daya Manusia,
Maryono. (2010). Perkembangan Akuntansi Dana Pensiun Pemberi Kerja Pada Dana
Jakarta.
Meilani, T. (2015). Sistem Pengelolaan Dana Pensin Pada PT. Bank Muamalat
Rosdakarya.
Penyaluran Kredit Pada Bri Kota Samarinda (Studi Kasus Di Bri Kcp Unit
Hal: 661-674.
Bahasa. Surakarta.
444-453.
Manfaat Purnakarya Pada Pt. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Jurnal
Putri, Gracia M. & Nangoi Grace & Alexander Stanly. (2018). Analisis Sistem Dan
Prosedur Pengadaan Kas Dan Pembayaran Dana Pensiun Pada Pt. Pos
No 2. Hal: 486-495.
Romney, Marshall B., and Paul Steinbart. (2014). Sistem Informasi Akuntansi (edisi
Saefuloh, Asep Ahmad dkk. (2015). Kebijakan Pengelolaan Dana Pensiun Sektor
Sari, Tabita Dian. (2012). Evaluasi Pengendalian Internal Utang Usaha Di PT. Tiga
111
Alfabeta.
1-11.
Yasmita, Y.A. (2012). Peran Pengendalian Internal Pada Audit Sistem Informasi
Yudanto, H. (2016). Pendanaan Dana Pensiun Program Manfaat Pasti (Studi Kasus
Internal Pemerintah.