Anda di halaman 1dari 18

Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Dalam

Pemberian Kredit Usaha Mikro


(Studi pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Semarapura)

PROPOSAL

Disusun Oleh :

I Made Rama Wiguna

NPM.1833121381

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WARMADEWA

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
1. 1 Latar Belakang Masalah..............................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................6
2.1 Landasan Teori........................................................................................................6
2.2. Penelitian Terdahulu..............................................................................................10
2.3. Kerangka Pemikiran..............................................................................................12
BAB III.....................................................................................................................................13
METODE PENELITIAN.....................................................................................................13
3.1 Lokasi Penelitian....................................................................................................13
3.2 Jenis Penelitian......................................................................................................13
3.4 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................................14
3.5 Teknik Analisis Data.............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17

2
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah


Aktivitas bisnis di Indonesia berkembang sangat pesat. Saat ini jumlah wirausaha
yang ada di Indonesia yakni 3,1% dari jumlah penduduknya. Keberadaan usaha mikro dalam
menunjang perekonomian sebuah Negara amatlah penting. Apalagi disituasi seperti saat
pandemi ini. Selama ini, pemerintah dinilai belum memberikan perhatian yang signifikan
dalam pengembangan usaha tersebut. Padahal usaha mikro memiliki kontribusi besar dan
krusial bagi perekonomian Indonesia. Namun usaha ini seringkali terkendala oleh
permodalan yang terbatas. Permodalan yang terbatas ini tentu saja berpengaruh pada tingkat
kualitas produksi yang terbatas pula.

Dalam memperoleh modal untuk usaha, tak sedikit pelaku usaha mikro datang ke
lembaga keuangan atau bank demi mendapat uang untuk modal usaha dengan menjaminkan
barangnya. Berdasarkan Undang-Undang Perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atas kesepakatan pinjam –
meminjam antara bank dan pihak lain, yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Jika dijelaskan lebih
ringkas maka kredit merupakan fasilitas keuangan yang akan memungkinkan seseorang,
kelompok atau badan usaha untuk meminjam uang dan membayarnya dengan dibebani bunga
dalam jangka waktu tertentu.

Sebagai salah satu perusahaan yang menawarkan jasa pemberian kredit pada usaha
mikro, PT. Pegadaian (Persero) memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan modal usaha
melalui kredit usaha mikro. Pegadaian merupakan lembaga keuangan non bank yang
menawarkan jasa peminjaman uang kepada masyarakat dengan jaminan milik masyarakat
yang ingin melakukan pinjaman uang. Perusahaan ini merupakan badan usaha di Indonesia
yang resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa
pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana kepada masyarakat atas dasar hukum gadai
berdasarkan Kitab Undang – undang Hukum Perdata Pasal 1150.

Dalam pemberian kredit diperlukan sistem pengendalian intern yang memadai dalam
perusahaan tersebut agar tujuan yang diharapkan tercapai secara efektif dan efisien. Tujuan
sistem pengendalian intern ini digolongkan menjadi dua yakni pengendalian intern akuntansi

3
dan pengendalian intern administrasi. Sistem pengendalian intern bertujuan untuk menjamin
manajemen perusahaan agar apa yang telah ditetapkan perusahaan dapat tercapai dengan
baik, laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan dapat dipercaya serta kegiatan
perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Ada beberapa komponen yang
terdapat didalam sistem pengendalian intern adalah lingkungan pengendalian, aktivitas
pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi serta pengawasan/pemantauan.

PT. Pegadaian (Persero) memiliki komitmen untuk memberikan kemudahan dalam


penyaluran kredit sebagai tambahan modal bagi pengusaha mikro. Produk pinjaman modal
oleh pengusaha mikro ini dinamakan Kreasi Ultra Mikro (Kreasi UMI) dan Kredit Cepat
Aman Ultra Mikro (KCA UMI). Pemberian Kreasi Ultra Mikro dengan jangka waktu 12
bulan, 18 bulan, 24 bulan, dan 36 bulan dan dengan pemberian pinjaman mulai dari
Rp.1.000.000,- sampai dengan Rp.10.000.000,-. Jaminannya berupa BPKB motor atau mobil.
Pemberian Kredit Cepat Aman Ultra Mikro (KCA UMI) jangka pendek dengan pemberian
pinjaman mulai dari Rp.50.000,- sampai dengan Rp.10.000.000,-. Jaminannya berupa benda
bergerak, baik berupa barang perhiasan emas dan berlian, elektronik, kendaraan maupun alat
rumah tangga lainnya. Sebelum memberikan kredit atau pencairan dana di PT. Pegadaian
terlebih dahulu dilakukan penaksiran terhadap barang jaminan guna menentukan kualitas dan
nilai barang dalam menetapkan pinjaman yang sesuai dan wajar. (www.pegadaian.co.id)

Fasilitas kredit yang ada pada PT. Pegadaian (Persero) dapat diberikan kepada
pemilik usaha mikro, usaha rumah tangga baik berbentuk perusahan, kelompok usaha, dan
perorangan yang memiliki surat izin usaha atau surat keterangan usaha dari dinas terkait.
Kunci suskes pemberian kredit adalah cepat dan sederhana. Cepat yang dimaksud adalah
cepat dalam pencairan dana yang diinginkan oleh nasabah. Sedangkan sederhana yang
dimaksud adalah administrasi dan persyaratan yang mudah untuk dipenuhi. Dengan begitu
maka struktur pengendalian intern atas pemberian kredit sangat diperlukan sebagai alat bantu
manajemen dalam mencegah terjadinya kesalahan atau kekeliruan, kecurangan, dan
penyalahgunaan serta mengurangi risiko yang mungkin timbul yang dapat menimbulkan
kerugian PT. Pegadaian (Persero) karena salah satu tujuan untuk menjaga kekayaan dan
kegiatan operasional perusahan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mencoba untuk membahas dan


menganalisa sistem pengendalian intern dalam pemberian kredit usaha mikro yang
dilaksanakan oleh PT. Pegadaian (Persero) dengan mengangkat judul : “EVALUASI

4
PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PEMBERIAN KREDIT
USAHA MIKRO“ (Studi pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Semarapura)”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diuraikan rumusan masalah sebagai
berikut :

1. Bagaimana sistem pengendalian intern dalam pemberian kredit usaha mikro pada PT.
Pegadaian (Persero) Cabang Semarapura ?
2. Apakah penerapan sistem pengendalian intern dalam pemberian kredit usaha mikro
pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Semarapura sudah efektif ?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengevaluasi sistem pengendalian intern dalam proses pemberian kredit usaha mikro
pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Semarapura.
2. Mengevaluasi efektifitas penerapan sistem pengendalian intern dalam pemberian
kredit usaha mikro pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Semarapura.

1.4 Manfaat Penelitian


Suatu penelitian diharapkan dapat berguna secara teoritis dan praktis, antara lain :
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan agar dapat menambah dan memperluas wawasan mengenai
sistem pengendalian intern dalam pemberian kredit usaha mikro.
2. Kegunaan Praktis
Dapat digunakan sebagai saran dan masukan untuk menambah kemajuan kinerja
perusahaan dalam sistem pengendalian intern agar proses pemberian kredit usaha
mikro dapat berjalan efektif.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1. Sistem Pengendalian Intern


Menurut Mulyadi (2002) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi,
cara-cara, dan alat-alat yang dikoordinasikan di dalam perusahaan untuk menjaga keamanan
harta (asset) milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi,
mengoptimalkan efisiensi operasional, serta meningkatkan pelaksanaan kebijakan manajemen
yang telah ditetapkan.

Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountant) Sistem


pengendalian intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, personil
manajemen, dan satuan usaha lainnya yang dirancang untuk mendapatkan keyakinan yang
memadai tentang pencapaian tujuan yang meliputi efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan
jenis – jenis laporan keuangan dalam jenis – jenis akuntansi, kesesuaian dengan undang –
undang, dan peraturan yang berlaku.

Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau kontrol intern
didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem
teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau
objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi,
dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan
mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud
(seperti mesin dan lahan) maupun tidak berwujud (seperti reputasi atau hak kekayaan
intelektual seperti merek dagang).

Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat


menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau
pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang
dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi. Sistem tersebut dapat digunakan oleh
manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih rinci lagi,
kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk mencapai
sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang tepat serta menjamin
ditaatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan, hal ini disebut Pengendalian Intern, atau

6
dengan kata lain bahwa pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang
digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi keuangan yang handal
serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.

Pada tingkatan organisasi, tujuan pengendalian intern berkaitan dengan keandalan


laporan keuangan, umpan balik yang tepat waktu terhadap pencapaian tujuan-tujuan
operasional dan strategis, serta kepatuhan pada hukum dan regulasi. Pada tingkatan transaksi
spesifik, pengendalian intern merujuk pada aksi yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu (mis. memastikan pembayaran terhadap pihak ketiga dilakukan terhadap suatu
layanan yang benar-benar dilakukan). Prosedur pengedalian intern mengurangi variasi proses
dan pada gilirannya memberikan hasil yang lebih dapat diperkirakan. Pengendalian intern
merupakan unsur kunci pada Foreign Corrupt Practices Act (FCPA) tahun 1977 dan
Sarbanes-Oxley tahun 2002 yang mengharuskan peningkatan pengendalian intern pada
perusahaan-perusahaan publik Amerika Serikat.

Tujuan pengendalian intern adalah menjamin manajemen


perusahaan/organisasi/entitas agar :

 Tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai.


 Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya
 Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan sumber


daya perusahaan. Pengendalian intern dapat menyediakan informasi tentang bagaimana
menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan serta menyediakan informasi yang
akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan.

2.1.2. PT. Pegadaian (Persero)


PT. Pegadaian (Persero) merupakan lembaga keuangan non bank yang menawarkan
jasa peminjaman uang dengan jaminan benda milik seseorang yang mengajukan pinjaman
uang atas dasar hukum gadai seperti yang dimaksud pada Kitab Undang – Undang Hukum
Perdata Pasal 1150.

Pembiayaan yang ditawarkan oleh PT. Pegadaian (Persero) adalah :

7
 Kredit Cepat Aman (KCA) adalah kredit dengan sistem gadai yang diberikan
kepada semua golongan nasabah, baik untuk kebutuhan konsumtif maupun
kebutuhan produktif. KCA merupakan solusi terpercaya untuk mendapatkan
pinjaman secara mudah, cepat dan aman.Untuk mendapatkan kredit nasabah
hanya perlu membawa agunan berupa perhiasan emas, emas batangan, mobil,
sepeda motor, laptop, handphone, dan barang elektronik lainnya.
(www.pegadaian.co.id)
 Kreasi adalah Kredit dengan angsuran bulanan yang diberikan kepada Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) untuk pengembangan usaha dengan sistem
Fidusia. Sistem Fidusia berarti agunan untuk pinjaman cukup dengan BPKB
sehingga kendaraan masih bisa digunakan untuk usaha. KREASI merupakan
solusi terpercaya untuk mendapatkan fasilitas kredit yang cepat, mudah dan
murah. (www.pegadaian.co.id)

2.1.3. Perkreditan
Kredit merupakan fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan
usaha meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka
waktu yang ditentukan dengan dikenakan bunga. Berdasarkan Undang-Undang Perbankan,
kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan ata kesepakatan pinjam – meminjam antara bank dan pihak lain, yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya seteah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga. Kredit disediakan oleh bank umum konvensional, BPR, dan Pegadaian.

Pemberian kredit didasarkan atas kepercayaan sehingga pemberian kredit dapat


dikatakan sebagai pemberi kepercayaan. Hal ini berarti apapun yang diberikan benar – benar
diyakini dapat dikembalikan oleh penerima kredit sesuai dengan waktu dan syarat – syarat
yang disepakati oleh kedua belah pihak. Berdasarkan hal tersebut maka unsur – unsur dalam
kredit menurut Vaitzal (2007:438), adalah sebagai berikut :

1. Terdapat dua pihak yaitu pemberi kredit (kreditor) dan penerima kredit (nasabah).

2. Terdapat kepercayaan pemberi kredit kepada penerima kredit yang didasarkan atas kredit
rating penerimaan kredit.

8
3. Terdapat persetujuan, berupa kesepakatan pihak bank dengan pihak lainnya yang berjanji
membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit.

4. Terdapat penerimaan kredit.

5. Terdapat unsur waktu (time element).

6. Terdapat unsur risiko (Degre Of Risk) baik di pihak pemberi kredit maupun di pihak
penerima kredit. Risiko di pihak pemberi kredit adalah risiko gagal bayar (risk of default).

7. Terdapat unsur bunga sebagai kompensasi (prestasi) kepada pemberi kredit.

Pemberian kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian kredit tersebut tidak
akan terlepas dari misi bank. Adapun tujuan utama pemberian kredit menurut (Kasmir, 2004)
adalah sebagai berikut:

a. Mencari keuntungan

Tujuan utama pemberian kredit adalah untuk memperoleh keuntungan. Hasil


keuntungan ini diperoleh dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan
biaya administrasi kredit yang dibebankan pada nasabah.

b. Membantu usaha nasabah

Tujuan selanjutnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang membutuhkan dana,
baik dana untuk investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana itu maka pihak
debitur dapat mengembangkan dan memperlas usahanya.

c. Membantu pemerintah

Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang diberikan oleh pihak bank, maka
semakin meningkatkan jumlah kegiatan ekonomi yang akan terjadi. Mengingat semakin
banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan berbagai sektor.

2.1.4. Kredit Mikro


Kredit mikro adalah pinjaman dalam jumlah kecil yang ditujukan kepada orang yang
kurang mampu dengan tujuan agar dapat digunakan sebagai modal untuk berwirausaha.
Kredit mikro ditujukan untuk orang – orang yang tidak memiliki jaminan, pekerjaan tetap,
dan riwayat kredit yang tepercaya, serta tidak mampu untuk memperoleh kredit biasa. Kredit

9
mikro merupakan bagian dari keuangan miro yang dimana keuangan miru tersebut
merupakan suatu layanan keuangan yang dapat digunakan untuk membantu orang – orang
yang kurang mampu.

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 14/22/PBI/2012 yang


kemudian direvisi pada Peraturan Bank Indonesia No. 17/12/PBI/2015, Kredit Usaha Mikro
atau yang sering disebut dengan Kredit Mikro adalah kredit atau pinjaman modal yang
diberikan kepada pelau usaha yang termasuk ke dalam kategori Usaha Mikro, Usaha Kecil,
atau Usaha Menengah.

2.2. Penelitian Terdahulu


Maya Cintya (2015) melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Pelaksanaan
Pengendalian Internal Dalam Menunjang Efektivitas Sistem Pemberian Kredit Usaha Mikro
Kecil Menengah Studi Kasus Bank UMKM Cabang Jember”. Penelitian dilakukan dengan
metode analisis kualitatif yaitu menjelaskan secara deskriptif. Objek dari penelitian yang
digunakan oleh peneliti adalah prosedur pemberian kredit umkm. Peneliti melakukan evaluasi
penerapan pengendalian internal sesuai dengan komponen pengendalian internal menurut
COSO serta kelemahan yang terdapat pada pengendalian internal Bank UMKM Cabang
Jember. Setelah melakukan evaluasi terhadap sistem pemberian kredit, penulis mengambil
kesimpulan bahwa pengendalian internal atas aktivitas pemberian kredit yang ada pada Bank
UMKM Cabang Jember memiliki beberapa kelemahan, namun secara keseluruhan
pengendalian sudah berjalan dengan efektif.

Olivia Zahiroh Virdausy (2017) melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi


Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pada PD. BPR Bank Jombang dalam efektivitas
pemberian kredit”. Penelitian dilakukan dengan metode analisis kualitatif yaitu menjelaskan
secara deskriptif. Objek dari penelitian yang digunakan oleh peneliti PD. BPR Bank Jombang
di Jombang. Peneliti melakukan analisis data tentang sistem pengendalian internal pemberian
kredit dilakukan dengan menggunakan metode COSO yang meliputi : lingkungan
pengendalian, penilaian risiko, aktifitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan
pengawasan. Setelah melakukan analisis data tentang sistem pengendalian internal terhadap
pemberian kredit, penulis mengambil kesimpulan bahwa sistem pengendalian internal pada
PD. BPR Bank Jombang dalam pemberian kredit telah dilakukan dengan baik dan efektif,

10
karena pemberian kredit dari tahap permohonan sampai tahap pemantauan sudah
dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh bank.

Debora Silly Agustina Kristi, Muhammad Saifi, Dwiatmanto (2018) melakukan


penelitian dengan judul “Evaluasi Sistem dan Prosedur Pemberian Kredit Mikro Dalam
Rangka Mendukung Pengendalian Intern Studi pada PT. Bank Jatim Cabang Utama Kediri”.
Penelitian dilakukan dengan metode analisis kualitatif yaitu menjelaskan secara deskriptif.
Peneliti melakukan evaluasi sistem dan prosedur pemberian kredit mikro serta pengendalian
intern yang terdapat pada sistem dan prosedur pemberian kredit mikro di PT. Bank Jatim
Cabang Utama Kediri. Setelah melakukan evaluasi sistem dan prosedur pemberian kredit
mikro pada PT. Bank Jatim Cabang Utama Kediri, penulis mengambil kesimpulan bahwa
sistem dan prosedur pemberian kredit terdapat fungsi yang sangat mendominan dalam
pemberian kredit mikro pada PT. Bank Jatim Cabang Utama Kediri dan dalam hal
pengarsipan dokumen – dokumen penting masih menggunakan jasa perusahaan lain. Peneliti
juga memberika saran agar tidak menjadikan satu fungsi menjadi dominan karena akan
sangat memberatkan dalam kinerjanya dan sebaiknya dalam pengarsipan dokumen –
dokumen penting jangan menggunakan jasa perusahaan lain karena akan menyebabkan
hilangnya dokumen atau pengcopyan dokumen yang tidak diinginkan oleh PT. Bank Jatim
Cabang Utama Kediri.

Ruzanna Amanina (2011) melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Terhadap


Sistem Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Mikro Studi pada PT. Bank
Mandiri (Persero) tbk Cabang Majapahit Semarang”. Penelitian dilakukan dengan metode
fixed sample size. Peneliti melakukan evaluasi proses pemberian kredit yang sesuai dengan
prinsip kehati-hatian dan asas perkreditan yang sehat serta mengevaluasi efektifitas sistem
pengendalian intern pada proses pemberian kredit mikro pada Bank Mandiri Cabang
Majapahit Semarang. Setelah melakukan evaluasi terhadap sistem pemberian kredit, penulis
mengambil kesimpulan bahwa sistem yang diterapkan dalam proses pemberian kredit telah
memenuhi sebagian besar dari unsur – unsur pengendalian intern, meskipun masih terdapat
beberapa kelemahan, yaitu jumlah Mikro Kredit Analis (MKA) pada Bank Mandiri Cabang
Majapahit Semarang kurang memadai dibanding tingginya aplikasi permohonan kredit yang
masuk sehingga dikhawatirkan terjadi kerugian akibat dari kualitas kredit yang lemah. Selain
itu, pelaksanaan kunjungan atau on the spot yang dilakukan, tidak sesuai dengan tata cara
dalam Manual Produk Kredit Mikro. Sistem pengendalian intern yang ada pada proses
pemberian kredit mikro memadai dan telah dilaksanakan oleh manajemen.

11
Mujib Burahman (2017) melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Sistem
Pengendalian Intern Pemberrian Kredit Atas Jenis Pembiayaan Pada Pt. Pegadaian Kantor
Cabang Martadinata Samarinda”. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti,
yaitu wawancara, kuesioner, observasi dan penelitian langsung ke objek. Peneliti melakukan
evaluasi sistem pengendalian intern pemberian kredit pada Pegadaian Cabang Martadinata.
Penelitian dilakukan dengan membandingkan sistem pengendalian intern yang diterapkan
pada pegadaian dengan teori mengenai sistem pengendalian intern. Setelah melakukan
evaluasi terhadap sistem pengendalian intern dalam pemberian kredit pada Pegadaian Cabang
Martadinata, penulis mengambil kesimpulan bahwa dari unsur-unsur pengendalian intern
menurut kerangka kerja COSO, unsur lingkungan pengendalian, penentuan resiko, aktivitas
pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan sangat efektif, ditemukan bahwa
bagian fungsi-fungsi pemisahan tugas kasir, penaksir, penyimpan, administrasi suda sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawab yang telah diberikan.

2.3. Kerangka Pemikiran

12
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Semarapura yang
beralamatkan di Jalan Gunung Batukaru No. 9, Semarapura Klod Kangin, Kec. Klungkung,
Kab. Klungkung. Alasan pemilihan PT. Pegadaian (Persero) Cabang Semarapura ini untuk
menjadi objek penelitian karena merupakan salah satu Pegadaian terdekat dan mudah
dijangkau oleh peneliti. Selain itu Pegadaian ini memiliki pengajuan kredit yang cukup tinggi
dengan tunggakan yang rendah.

3.2 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Menurut Creswell (2008) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai suatu
pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral.
Menurut Erlina (2007:64), “Penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap fenomena atau
populasi tertentu yang diperoleh dari peneliti dari subjek beberapa individu, organisasional,
industri, atau perspektif lain”. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan sistem
pengendalian intern dalam pemberian kredit usaha mikro pada PT. Pegadaian (Persero)
Cabang Semarapura. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa bagaimana sistem
pengendalian intern dalam pemberian kredit usaha mikro pada PT. Pegadaian (Persero)
Cabang Semarapura serta apakah penerapan sistem pengendalian intern dalam pemberian
kredit usaha mikro pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Semarapura sudah efektif dan
sesuai dengan prosedur yang berlaku atau belum.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Secara garis besar, jenis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari :

a) Data Primer
Data primer merupakan data lapangan yang diperoleh langsung dari orang –
orang atau pelaku yang menjadi subjek dalam penelitian ini seperti melalui hasil
wawancara dan jawaban kuesioner yang dibuat yaitu tentang kebijakan dan prosedur
pengendalian intern pemberian kredit PT. Pegadaian Cabang Semarapura.
b) Data Sekunder

13
Data sekunder berfungsi sebagai pelengkap atau pendukung data primer yang
berupa formulir, bukti, catatan maupun dokumen-dokumen perusahaan lainnya. Data
sekunder yang digunakan untuk penelitian ini adalah :
1. Dokumen sejarah berdirinya PT. Pegadaian Cabang Semarapura.
2. Struktur organisasi PT. Pegadaian Cabang Semarapura.
3. Uraian deskripsi pekerjaan dari masing – masing bagian dalam proses
pemberian kredit PT. Pegadaian Cabang Semarapura.
4. Formulir, bukti dan catatan yang berhubungan dengan proses
pemberian kredit PT. Pegadaian Cabang Semarapura.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu :

a) Survey Pendahuluan
Untuk dapat melakukan penelitian maka perlu dilakukan survey pendahuluan.
Agar dapat melaksanakan hal tersebut maka diperlukan data dari instansi terkait. Data
yang diperlukan dalam survey pendahuluan ini adalah sebagai berikut :
1. Profil Instansi
a) Sejarah pendirian instansi terkait (PT. Pegadaian Cabang
Semarapura).
b) Struktur organisasi
c) Job description masing – masing bagian.
2. Prosedur Kredit
a) Prosedur pemberian kredit yang diterapkan.
b) Program kredit yang diberikan.
b) Survey Lapangan
Teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan data secara langsung dari objek
yang akan diteliti guna memperoleh data – data yang dibutuhkan dan gambaran
permasalahan yang sesungguhnya terjadi di PT. Pegadaian (Persero) Cabang
Semarapura. Ada tiga teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yang terdiri dari :
1) Wawancara
Pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab langsung
tentang pemberian kredit mikro beserta pengendaliannya terhadap seluruh
bagian yang terkait diantaranya adalah Pimpinan Cabang PT. Pegadaian
Cabang Semarapura, Penaksir PT. Pegadaian Cabang Semarapura, Analis

14
Mikro PT. Pegadaian Cabang Semarapura, serta kasir PT. Pegadaian Cabang
Semarapura. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah perusahaan telah
menerapkan pengendalian intern dari segi praktik yang sehat terkait dengan
sistem pemberian kredit mikro.
2) Observasi
Melakukan pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti sesuai
dengan tujuan penelitian. Maksudnya adalah untuk mengetahui secara pasti
keadaan yang sebenarnya dari obyek yang diteliti.
3) Dokumentasi
Melakukan pengamatan langsung dengan memeriksa atau melihat pada
dokumen – dokumen yang berhubungan dengan sistem pemberian kredit
usaha mikro.

3.5 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode pendekatan kualitatif yaitu analisis deskriptif yang menekankan pada pemahaman
mengenai masalah – masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas, kompleks
dan rinci yang sifatnya menjelaskan secara uraian dalam bentuk kalimat. Menurut Ghony
(2012:245), analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai
sumber , baik dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam dalam catatan
lapangan di lokasi penelitian, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan
sebagainya. Analisis data tersebut dilakukan oleh peneliti dari terjun ke lokasi penelitian
hingga akhir penelitian.

Langkah – langkah yang peneliti lakukan untuk menganalisis penelitian ini adalah
sebagai berikut:

a. Mengumpulkan data yang berkaitan dengan unsur-unsur pengendalian intern.


Pengumpulan data ini bersumber dari berbagai referensi yang ada baik dari buku, halaman
web ataupun dari penelitian-penelitian yang telah membahas tentang pengendalian intern
sebelumnya.

b. Mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dengan cara observasi dan wawancara


langsung yang terkait dengan penelitian, yaitu:

1) Mengevaluasi struktur organisasi.

15
2) Mengevaluasi sistem otorisasi dan prosedur pencatatan.

3) Mengevaluasi kualitas karyawan yang sesuai dengan bidangnya.

4) Mengevaluasi praktik kerja karyawan.

c. Membandingkan sistem pengendalian intern yang diterapkan dengan teori yang terdapat
dalam referensi sesuai kerangka komponen unsur pengendalian intern menurut COSO
kemudian merancang ICQ (internal control quetionaire) yang berhubungan dengan
pemberian kredit. Evaluasi pengendalian internal yang dilakukan sesuai konsep COSO
meliputi :

1) Lingkungan pengendalian

2) Penilaian risiko

3) Aktivitas pengendalian

4) Informasi dan komunikasi

5) Pemantauan

d. Menarik hasil dan kesimpulan.

e. Merekomendasikan sistem pengendalian intern yang sesuai dengan kondisi pada PT.
Pegadaian (Persero) Cabang Semarapura.

16
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/286826-analisis-efektivitas-pengendalian-intern-
cbd8a2ab.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/71523-ID-evaluasi-penerapan-sistem-
pengendalian-i.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_intern#:~:text=Tujuan%20pengendalian
%20intern%20adalah%20menjamin,yang%20dihasilkan%20perusahaan%20dapat
%20dipercaya

https://www.pegadaian.co.id/produk/kca

https://www.pegadaian.co.id/produk/kreasi

https://kamus.tokopedia.com/p/pengendalian-intern/#:~:text=Dalam%20teori%20akuntansi
%20dan%20organisasi,suatu%20tujuan%20atau%20objektif%20tertentu.

https://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_intern

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/316

http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/73390/100810301137--Maya
%20Cintya-1-53.pdf?sequence=1&isAllowed=y

http://etheses.uin-malang.ac.id/5978/1/12520022.pdf

http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/2255/2654

http://eprints.undip.ac.id/26647/1/SKRIPSI-Ruzanna_Amanina_C2C607134_(r).pdf

https://www.neliti.com/publications/55143/evaluasi-sistem-pengendalian-intern-pemberrian-
kredit-atas-jenis-pembiayaan-pada

https://books.google.co.id/books?
id=dSpAlXuGUCUC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false

https://id.wikipedia.org/wiki/Kredit_mikro

https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-kredit-mikro-dan-tips-untuk-
mendapatkannya/

17
https://www.akseleran.co.id/blog/pengertian-kredit/#:~:text=Pengertian%20Kredit
%20merupakan%20sebuah%20layanan,dengan%20jumlah%20bunga%20sebagai
%20imbalan.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kredit_(keuangan)

https://www.jurnal.id/id/blog/kredit-mikro/

https://www.pegadaian.co.id/produk/kreasi

https://www.pegadaian.co.id/produk/kca

18

Anda mungkin juga menyukai