Anda di halaman 1dari 20

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Keuangan menyatakan dua akuntan publik yang mengaudit

laporan keuangan PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP) Finance; Akuntan Publik Marlinna dan
Merliyana Syamsul melanggar standar audit profesional.

Mengutip data resmi Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK), dalam melakukan audit laporan
keuangan SNP tahun buku 2012 sampai dengan 2016, mereka belum
sepenuhnya menerapkan pengendalian sistem informasi terkait data nasabah dan akurasi jurnal
piutang pembiayaan.

Akuntan publik tersebut belum menerapkan pemerolehan bukti audit yang cukup dan tepat atas
akun piutang pembiayaan konsumen dan melaksanaan prosedur yang memadai terkait proses
deteksi risiko kecurangan serta respons atas risiko kecurangan.

Lihat juga:
Kena 'Getah' SNP Finance, Multifinance Kesulitan Cari Modal

Di samping itu, PPPK juga menyatakan sistem pengendalian mutu akuntan publik tersebut
mengandung kelemahan. Pasalnya, sistem belum bisa mencegah ancaman kedekatan antara
personel senior (manajer tim audit) dalam perikatan audit pada klien yang sama untuk suatu periode
yang cukup lama.

Kementerian Keuangan menilai bahwa hal tersebut berdampak pada berkurangnya skeptisisme
profesional akuntan. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Kementerian Keuangan menjatuhkan
sanksi administratif kepada mereka berupa pembatasan pemberian jasa audit terhadap entitas jasa
keuangan selama 12 bulan yang mulai berlaku tanggal 16 September 2018 sampai dengan 15
September 2019.

Selain terhadap dua akuntan publik tersebut, Kementerian Keuangan juga menghukum Deloitte
Indonesia. Mereka diberi sanksi berupa rekomendasi untuk membuat kebijakan dan prosedur dalam
sistem pengendalian mutu akuntan publik terkait ancaman kedekatan anggota tim perikatan senior.

Deloitte Indonesia juga diwajibkan mengimplementasikan kebijakan dan prosedur serta melaporkan
pelaksanaannya paling lambat 2 Februari 2019.

Lihat juga:
Sebelum Dibekukan, Pefindo 'Teropong' SNP Finance Stabil

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Keuangan Hadiyanto mengatakan sanksi diberikan untuk
memperbaiki mereka. "Sanksi administratif diberikan untuk membuat kebijakan dan prosedur dalam
sistem pengendalian mutu akuntan publik yang lebih baik," katanya di Gedung DPR, Selasa (26/9).

Selain terhadap KAP tersebut, sanksi juga diderita oleh SNP Finance. Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) membekukan kegiatan usaha mereka terhitung sejak 14 Mei lalu.

OJK bisa mencabut izin usaha SNP Finance pada November 2018 nanti. Pencabutan izin dilakukan
jika perusahaan melakukan kegiatan usaha sebelum berakhirnya sanksi pembekuan kegiatan
usaha.
"Jika tidak dapat memenuhi ketentuan hingga berakhirnya jangka waktu PKU sesuai dengan
ketentuan POJK 29 (dicabut)," ujar Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot.

Clients and Market Leader Deloitte Indonesia Steve Aditya ketika dikonfirmasi
CNNIndonesia sementara itu meminta waktu untuk menyiapkan jawaban atas sanksi tersebut.
"Kami sedang menyiapkan tanggapan terhadap pemberitaan Anda, kami akan segera respons,"
kata Steve ketika dikonfirmasi.

Sementara satu mantan direksi Waskita yang dinonaktifkan adalah Kiming Marsono yang kinimenjabat
sebagai Direktur Utama PT Nindya Karya.Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam
pembekuan kantor akuntan publik yang terlibat dalam kasus fraud PT Waskita Karya tersebut.

1.5. Penyelesaian Kasus Fraud PT Waskita Karya

Memanipulasi laporan keuangan merupakan salah satu tindakan pindana yang dapatmerugikan orang
banyak selain itu juga akan mencorengan nama baik perusuhaan. dalammemanipulasi suatu laporan
keuangan pasti akan melibat seorang akuntan publik. pengauditanyang dilakukan oleh Akuntan Publik
diharapkan dapat menaikkan tingkat keandalan laporankeuangan perusahaan bukan malah membantu
perusahaan untuk melakukan kecurangan atausampai membantu menutupi terjadi kecurangan didalam
perusahaan . pada kasus ini jugamelibatkan para auditor internal dan eksternal pada PT Waskita
KaryaKementerian Negara BUMN sudah menonaktifkan dua direksi dan satu mantan direksiWaskita
terkait dengan kasus kelebihan pencatatan pada laporan keuangan 2004-2007.Dua Direksi Waskita yang
sudah dinonaktifkan antara lain Bambang Marsono dan Triatman.Sementara satu mantan direksi
Waskita yang dinonaktifkan adalah Kiming Marsono yang kinimenjabat sebagai Direktur Utama PT
Nindya Karya. Ini merupakan kasus kriminal yang harusdiselsaikan di pengadilan guna mendaptkan
sanksi hukum. Menteri Negara BUMN Sofyan
Djalil juga telah mengirimkan surat kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terkait sanksikepad
a akuntan publik yang diduga terlibat dalam penilaian laporan keuangan Waskita.Berdasarkan surat
yang diajukan Menteri BUMN, akhirnya Menteri keuanganmemutuskan untuk melakukan pembekuan
terhadap beberapa KAP yang terlibat dalamkecurangan pada PT Waskita Karya.

1.6. Dampak dari Kasus Fraud

2.

Menjatuhkan citra BUMN yang selama ini kita anggap bahwa BUMN sudahmenerapkan manajemen
yang cukup baik sebagai control.3.
Mengurangi kepercayaan investor yang akan membeli saham PT Waskita Karya, danmembuat investor
berfikir ulang untuk mempertahankan saham yang ditanam dalamPT Waskita tersebut.4.

Menambah panjang deretan perusahaan Indonesia yang melakukan fraud, dan haltersebut menurunkan
citra Indonesia dalam manajemen perusahaan.
5.

Pandangan negatif orang terhadap adanya kerjasama antara auditor dan perusahaanyang diaudit.
Padahal tidak semua auditor melakukan hal tersebut dan banyak auditoryang mempertahankan
integritas dan ketentuaan

ketentuan lainnya.

1.7. Rekomendasi Agar Kasus Serupa Tidak Terulang

1)

Membangun kultur perusahaan yang baik, dengan mengutamakan integritas, etika profesi dan
kepatuhan pada seluruh aturan, baik internal maupun eksternal, khususnyatentang otorisasi.2)
Mendahulukan kepentingan publik dari pada kepentingan pribadi.3)

Dalam merekrut karyawan, harus memilih yang berintegritas dan memiliki moral yang baik, dan
pentingnya integritas yang baik bagi kelangsungan usaha perusahaan.4)

Melakukan riview atau evaluasi sistem pengendalian internal perusahaan.5)

Corporate Governance dilakukan oleh manajemen yang dirancang dalam rangkamengeliminasi atau
setidaknya menekan kemungkinan terjadinya fraud. Corporategovernance meliputi budaya perusahaan,
kebijakan-kebijakan, dan pendelegasianwewenang.6)

Transaction Level Control Process yang dilakukan oleh auditor internal, pada dasarnyaadalah proses
yang lebih bersifat preventif dan pengendalian yang bertujuan untukmemastikan bahwa hanya transaksi
yang sah, mendapat otorisasi yang memadai yangdicatat dan melindungi perusahaan dari kerugian.7)

Investigasi yang dilakukan auditor forensik. Dalam Perananya auditor forensik yaitumenentukan
tindakan yang harus diambil terkait dengan ukuran dan tingkat kefatalanfraud, tanpa memandang
apakah fraud itu hanya berupa pelanggaran kecil terhdaapkebijakan perusahaan ataukah pelanggaran
besar yang berbentuk kecurangna dalamlaporan keuangan atau penyalahgunaan asset.8)

Penyusunan Standar yang jelas mengenai siapa saja yang pantas menjadi apa baik
untuk jabatan fungsional maupun struktural ataupun untuk posisi tertentu yang dianggapstrategis dan
kritis. Hal ini harus diiringi dengan sosialisasi dan implementasi(enforcement) tanpa
ada pengecualian yang tidak masuk akal.9)

Diadakan tes kompetensi dan kemampuan untuk mencapai suatu jabatan tertentudengan adil dan
terbuka. Siapapun yang telah memenuhi syarat mempunyaikesempatan yang sama dan adil untuk
terpilih.10)

Akuntabilitas dan Transparansi setiap “proses bisnis” dalam organisasi agar

memungkinkan monitoring dari setiap pihak sehingga penyimpangan yang dilakukanoknum-oknum


dapat diketahui dan diberikan sangsi tanpa kompromi.
1.8. Pelajaran Yang bisa Diambil

1)

implementasi GCG di Indonesia ternyata masih sekedar formalitas belaka. Fakta initerungkap dari
keengganan Direksi Waskita melaksanakan GCG di Waskita. Walaupundi Waskita telah beberapa kali
assessment (pemetaan) implementasi GCG, namun tetapsaja kasus ini tidak terlacak.2)

Adanya kerjasama sistematik dalam melakukan rekayasa keuangn dapat dilihat dari KAPyang melakukan
audit terhadap perusahaan, dan tidak memberitahukan bahwa perusahaan yang diaudit sudah melakuka
kecurangan terhadap laporan keuangan. Hal inimenunjukan lemahnya fungsi internal control.3)

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di BUMN belum mejadi corporateculture seperti
transparansi dan akuntanbilitas dalam perusahaan.4)

Adanya Restrukturisasi secara berkala sangat penting untuk mencegah adanya frauddalam suatu
perusahaan.

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180926072123-78-333248/kasus-snp-finance-dua-kantor-
akuntan-publik-diduga-bersalah

https://www.academia.edu/34202866/Analisis_kasus_kecurangan_pt_waskita.docx

Daftar Pustaka

http://news.liputan6.com/read/242306/dua-direksi-waskita-
dicopot. Diakseshttps://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/1200038/usai-manipulasi-keuangan-
waskita-karya-segera-direstukturisasi

Contoh Kasus Fraud Auditor

Pada penelitian terbaru yang dilakukan oleh the Committee of Sponsoring Organizations of the T
readway Commission (COSO), kecurangan (fraud) dalam pelaporan keuangan oleh perusahaan-
perusahaan publik di Amerika Serikat memberikan konsekuensi negatif yang signifikan terhadap
para investor dan eksekutif.
Penelitian COSO tersebut, dengan menelaah tuduhan kecurangan laporan keuangan yang diselidi
ki oleh Securities and Exchange Commission (SEC) dalam kurun waktu sepuluh tahun antara tah
un 1998 – 2007, menemukan fakta bahwa berita dugaan kecurangan telah mengakibatkan penuru
nan abnormal harga saham rata-rata 16,7% dalam dua hari setelah diumumkan. Perusahaan-
perusahaan yang terlibat dalam kecurangan seringkali mengalami kebangkrutan, delisting dari bu
rsa efek, atau harus menjual aset, dan sembilan dari sepuluh kasus-
kasus SEC tersebut menyebutkan CEO dan/atau CFO perusahaan yang bersangkutan diduga terli
bat dalam kecurangan.

Penelitian COSO di atas menelaah hampir 350 kasus dugaan kecurangan pelaporan keuangan ya
ng diselidiki oleh SEC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

1.Kecurangan keuangan memengaruhi perusahaan dari semua ukuran, dengan median perusahaa
n memiliki aktiva dan pendapatan hanya di bawah $100juta.

2.Median kecurangan adalah $12,1 juta . Lebih dari 30 kasus dengan masing-
masing kasus melibatkan jumlah lebih dari $500 juta.

3.SEC menyebutkan CEO dan/atau CFO terindikasi terlibat pada 89% dari kasus kecurangan. Da
lam waktu dua tahun penyelesaian penyelidikan SEC, sekitar 20% dari para CEO / CFO berlanju
t pada dakwaan serta lebih dari 60% di antaranya divonis bersalah.

4.Kecurangan mengenai pendapatan tercatat lebih 60% dari kasus.

5.Banyak karakteristik yang biasanya menjadi pengamatan umum dewan direktur dan komite au
dit, seperti: ukuran, frekuensi rapat, komposisi, serta pengalaman, tidak berbeda secara signifikan
antara perusahaan yang terlibat kecurangan dengan yang tidak. Upaya-
upaya pengaturan tata kelola perusahaan terbaru tampaknya telah mengurangi variasi dalam kara
kteristik terkait dewan direktur yang diamati.

6.Dua puluh enam persen dari perusahaan-


perusahaan yang terlibat dalam kecurangan mengganti auditor selama periode yang diteliti diban
dingkan dengan hanya 12 persen dari perusahaan-perusahaan yang tidak terlibat.

7.Berita awal dalam media massa mengenai dugaan adanya kecurangan mengakibatkan penuruna
n tidak normal harga saham rata-
rata sebesar 16,7 persen untuk perusahaan yang terlibat kecurangan, dalam dua hari setelah peng
umuman.

8.Berita mengenai investigasi SEC atau Departemen Kehakiman mengakibatkan penurunan tidak
normal harga saham rata-rata 7,3 persen.
9.Perusahaan yang terlibat dalam kecurangan sering mengalami kebangkrutan, delisting dari burs
a efek, atau melakukan penjualan aset yang material dengan tingkat yang jauh lebih tinggi daripa
da perusahaan yang tidak terlibat kecurangan.

Penelitian COSO dilakukan oleh empat profesor akuntansi: Mark S. Beasley dari North Carolina
State University, Joseph V. Carcello dari University of Tennessee, Dana R. Hermanson dari Ken
nesaw State University, dan Terry L. Neal dari University of Tennessee. Penelitian ini meng-
update penelitian COSO sejenis sebelumnya diterbitkan pada tahun 1999, untuk kasus-
kasus kecurangan pelaporan keuangan dekade 1987-1997.

Contoh Kasus Korupsi dan Fraud : Penjualan dan Persediaan

31 October 2008 - muxonated

Seorang direktur penjualan dari sebuah perusahaan produk elektronik tiba-


tiba mengundurkan diri dari jabatannya ketika ditanyakan mengenaiadanya keanehan dalam data
-data penjualan.

Setelah dilakukan investigasi, ternyata mantan direktur tersebut terlibat dalam proses penjualan y
ang ternyata palsu. Modus pola fraud dilakukan dengan:

1.Kuitansi penjualan atas nama pembeli tertentu dibuat

2.Tagihan palsu dikeluarkan

3.Barang persediaan dikeluarkan dari gudang penyimpanan seolah-


olah akan dikirimkan ke pembeli (barang tersebut kemudian dijual sendiri oleh direktur keuanga
n dan uangnya masuk ke kantong pribadi)

4.Penjualan dicatat dalam sistem akuntansi dan beberapa waktu kemudian dihapuskan sebagai ‘n
on-inventory return credits’ atau retur penjualan non-persediaan.

Contoh Kasus Korupsi dan Fraud : Purchasing


25 September 2008 — muxonated

Dalam satu kasus, seorang Direktur Keuangan di sebuah perusahaan mengajukan pengunduran di
ri secara mendadak, karena alasan pribadi. Karena curiga, perusahaan kemudian melakukan pem
eriksaan(review)adakah hal-
hal yang dilakukan mantan direktur tersebut yang merugikan perusahaan. Dengan menggunakan
program deteksi fraud otomatis(automated fraud detection program)diketahui bahwa data-
data supplier(supplier master files)mengalami perubahan. Terdapat beberapa nomor rekening(ba
nk account)supplier yang diubah menjadi satu nomor rekening baru yang sama. Ditemukan juga
beberapa transaksi yang sudah dilakukan pembayarannya ke nomor rekening baru tersebut. Setel
ah dilakukan prosedur investigasi, ternyata ditemukan bahwa nomor rekening baru itu milik dire
ktur keuangan yang baru saja mengundurkan diri.

Langkah-Langkah Menjadi Auditor

Arens et al (2003) menyatakan bahwa audit dilakukan oleh orang yang kompeten, independen da
n obyektif atau disebut sebagai auditor. Berdasarkan kelompok atau pelaksana audit, auditor diba
gi 3 jenis yaitu:

·Auditor ekstern/independent bekerja untuk kantor akuntan publik yang statusnya diluar struktur
perusahaan yang mereka audit. Pada umumnya, auditor ekstern menghasilkan Laporan Hasil Au
dit atas Laporan Keuangan.

·Auditor intern bekerja untuk perusahaan yang mereka audit. Laporan Hasil Audit Operasional/
Manajemen umumnya berguna bagi manajemen perusahaan yang diaudit dalam melakukan perb
aikan kinerja perusahaan. Oleh karena itu tugas internal auditor biasanya adalah audit operasiona
l/manajemen.

·Auditor Pemerintah yaitu auditor yang bekerja untuk kepentingan pemerintah, misalnya di bidan
g perpajakan atau audit terhadap dana-dana yang bersumber dari pemerintah.

Langkah - Langkah Menjadi Auditor :

1.Auditor harus memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup.

2.Dalam hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi sikap mental harus dipertahanka
n oleh auditor.

3.Auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.

4.Dalam pekerjaan di lapangannya auditor mempunyai pemahaman atas pengendalian internal un


tuk merencanakan audit dan menetukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.

5.Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara k
eseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan.

6.Auditor harus memiliki bukti yang kompeten diperoleh melalui inspeksi,pengamatan, perminta
an keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan k
euangan yang di audit.
https://www.kompasiana.com/tinaristiana23/556b6bcb2ab0bdd83ce40f0d/kasus-isuisu-audit-
kecurangan-audit-fraud-auditor

Saran

Sebaiknya proses laporan keuangan selalu di kontrol, dilakukan pemeriksaan, dan evaluasi disetiap
bulannya. Karena jika dilakukan pemeriksaan hanya setiap periodenya atau pertahunnya menjadi tidak
terkontrol, dan sulit untuk mendeteksi kecurangan yang dilakukan.

Pemerintah memperbaiki kinerja perusahaan, selalu melakukan pengawasan/monitoring, pemeriksaan,


dan evaluasi setiap anggota organisasi perusahaan agar tidak ada celah untuk melakukan kecurangan
lagi.

Pemerintah membuat aturan yang mengatur profesi akuntan dengan maksud mencegah adanya praktik
yang akan melanggar etika profesi. Diharapkan aturan tersebut juga dapat dijalankan secara tegas, dan
pihak yang melanggar etika dihukum dan diberi sanksi yang adil

Adapun profesi yang ditekuni, harus berdasarkan etika yang berlaku. Etika profesi itu sendiri memiliki
tujuan seperti standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab kepada lembaga dan
masyarakat umum, membantu para profesional dalam menetukan apa yang harus mereka perbuat
dalam menghadapi dilema pekerjaan mereka, standar etika bertujuan untuk menjaga reputasi atau
nama profesional, untuk menjaga kelakuan dan integritas para tenaga profesi.

Latar BelakangDalam menyajikan laporan keuangan manajemen berpotensi dipengaruhikepentingan


pribadi, sementara pihak prinsipal yaitu pemilik modal (investor) sebagaipemakai laporan keuangan
sangat berkepentingan untuk mendapatkan laporankeuangan yang akurat, dapat dipercaya dan
pertanggungjawaban atas dana yangmereka investasikan. Banyaknya pihak yang berkepentingan atas
laporan tersebut,maka diperlukan adanya pihak ketiga yaitu akuntan publik. Akuntan publik adalah
pihakindependen yang dianggap mampu menjembatani benturan antara kepentingan antarapihak
prinsipal (investor) dengan pihak agen (manajemen), yaitu sebagai pengelolaperusahaan. Dalam hal ini
peran akuntan publik adalah memberi opini terhadapkewajaran 2 laporan keuangan yang dibuat
manajemen. Dalam melaksanakantugasnya auditor harus mampu menghasilkan opini audit yang
berkualitas yang akanberguna tidak saja bagi dunia bisnis, tetapi juga masyarakat luas (Wibowo dan
Hilda,2009 dalam Wijayani dan Januari, 2011).Garuda Indonesia sebagai Perusahaan Go Public
melaporkan kinerja keuangantahun buku 2018 kepada Bursa Efek Indonesia. Kinerja keuangan
PT Garuda Indonesia(Persero) yang berhasil membukukan laba bersihUS$809 ribu pada 2018,
berbandingterbalik dari 2017 yang merugi US$216,58 juta. Kinerja ini terbilang cukup
mengejutkanlantaran pada kuartal III 2018 perusahaan masih merugi sebesar US$114,08 juta.Sehingga
timbulnya polemik antara pihak pihak yang bersangkutan dengan Laporankeuangan Tahunan PT Garuda
Indonesia yang akan dibahas pada makalah ini

.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah kronologi skandal keuangan PT Garuda Indonesia

2. Apa Pelanggaran yang dilakukan PT Garuda Indonesia

3. Bagaimanakah sanksi yang diberikan kepada PT Garuda Indonesia

3. Dasar Hukum

1. Pasal 69 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU PM)

2. Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G.7 tentang Penyajian dan PengungkapanLaporan Keuangan
Emiten dan Perusahaan Publik

3. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 tentang Penentuan ApakahSuatu Perjanjian


Mengandung Sewa4. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 30 tentang Sewa

AUDITING 1

TUTUT SETYOWATI 2

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Kronologi Polemik Laporan Keuangan Garuda Indonesia

1 April 2019Sebagai perusahaan publik, Garuda Indonesia melaporkan kinerja keuangan tahunbuku
2018 kepada Bursa Efek Indonesia.Kinerja keuangan PT Garuda Indonesia(Persero) yang berhasil
membukukan laba bersihUS$809 ribu pada 2018,berbanding terbalik dari 2017 yang merugi US$216,58
juta. Kinerja ini terbilangcukup mengejutkan lantaran pada kuartal III 2018 perusahaan masih
merugisebesar US$114,08 juta.

24 April 2019Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) diJakarta. Salah
satu mata agenda rapat adalah menyetujui laporan keuangan tahunbuku 2018.Dalam rapat itu, dua
komisaris Garuda Indonesia, Chairul Tanjung dan DonyOskaria selaku perwakilan dari PT Trans Airways
menyampaikan keberatan merekamelalui surat keberatan dalam RUPST. Chairal sempat meminta agar
keberatan itudibacakan dalam RUPST, tapi atas keputusan pimpinan rapat permintaan itu
takdikabulkan. Hasil rapat pemegang saham pun akhirnya menyetujui laporankeuangan Garuda
Indonesia tahun 2018.Trans Airways berpendapat angka transaksi dengan Mahata sebesar
US$239,94 juta terlalu signifikan, sehingga mempengaruhi neraca keuangan Garuda Indonesia.Jika
nominal dari kerja sama tersebut tidak dicantumkan sebagai pendapatan, makaperusahaan sebenarnya
masih merugi US$244,96 juta.Catatan tersebut membuat beban yang ditanggung Garuda Indonesia
menjadi lebihbesar untuk membayar Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai(PPN).
Padahal, beban itu seharusnya belum menjadi kewajiban karenapembayaran dari kerja sama dengan
Mahata belum masuk ke kantong perusahaan.

25 April 2019Pasar merespons kisruh laporan keuangan Garuda Indonesia. Sehari usai kabarpenolakan
laporan keuangan oleh dua komisaris beredar, saham perusahaandengan kode GIAA itu merosot tajam
4,4 persen pada penutupan perdagangan sesipertama, Kamis (25/4).Bursa Efek Indonesia (BEI)
menyatakan akan memanggil manajemen GarudaIndonesia terkait timbulnya perbedaan opini antara
pihak komisaris denganmanajemen terhadap laporan keuangan tahun buku 2018.Selain manajemen
perseroan, otoritas bursa juga akan memanggil kantor akuntanpublik (KAP) Tanubrata Sutanto Fahmi
Bambang dan Rekan selaku auditor laporankeuangan perusahaan. Pemanggilan itu dijadwalkan pada
Selasa (30/4).

26 April 2019Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyatakan bakal memanggi

manajemen perseroan. Sebelum memanggil pihak manajemen, DPR


akanmembahas kasus tersebut dalam rapat internal. Wakil Ketua Komisi VI DPR RIInas Nasrullah Zubir
mengatakan perseturuan antara komisaris Garuda Indonesiadengan manajemen akan dibahas dalam
rapat internal usai reses. Dalam rapat ituakan dipastikan terkait pemanggilan sejumlah pihak yang
berkaitan denganpembuatan laporan keuangan maskapai pelat merah tersebut. Jika sesuai jadwal,DPR
kembali bekerja pada 6 Mei 2019.Selain itu pada hari yang sama, beredar surat dari Sekretariat Bersama
SerikatKaryawan Garuda Indonesia (Sekarga) perihal rencana aksi mogok karyawanGaruda Indonesia.
Aksi ini berkaitan dengan penolakan laporan keuangan tahun2018 oleh dua komisarisDalam surat
tersebut disebutkan pernyataan pemegang saham telah merusakkepercayaan publik terhadap harga
saham Garuda Indonesia dan pelanggan setiamaskapai tersebut.Namun, Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan
Sekarang justru membantah akanmelakukan aksi mogok kerja. Presiden APG Bintang Hardiono
menegaskankaryawan belum mengambil sikap atas perseteruan salah satu pemegang sahamdengan
manajemen saat ini.

30 April 2019BEI telah bertemu dengan manajemen Garuda Indonesia dan kantor akuntan publik(KAP)
Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang dan Rekan selaku auditor laporankeuangan perusahaan. Pertemuan
berlangsung pada pukul 08.30-09.30 WIB.Sayangnya, pertemuan dua belah pihak berlangsung tertutup.
Otoritas bursamenyatakan akan mengirimkan penjelasan usai pertemuan tersebut."Bursa meminta
semua pihak untuk mengacu pada tanggapan perseroan yangdisampaikan melalui IDXnet dan
penjelasan dapat dibaca di website bursa," kataDirektur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman
Yetna.Sementara Menteri Keuangan mengaku telah meminta Sekretaris JenderalKementerian Keuangan
Hadiyanto untuk mempelajari kisruh terkait laporankeuangan BUMN
tersebut.2.2 Pelanggaran yang dilakukan PT Garuda IndonesiaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) telah
memutuskan bahwa PT Garuda Indonesia(Persero) Tbk melakukan kesalahan terkait kasus penyajian
Laporan KeuanganTahunan per 31 Desember 2018.Pihak OJK yang diwakili oleh Deputi
KomisionerHubungan Masyarakat dan Manajemen Strategis, Anto Prabowo, mengungkapkanbahwa
Garuda Indonesia telah terbukti melanggar1. Pasal 69 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal (UU PM)

(1) Laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam wajib disusunberdasarkan prinsip akuntansi
yang berlaku umum. (2) Tanpa mengurangi

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Bapepam dapatmenentukan ketentuan akuntansi di
bidang Pasar Modal.

2. Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G.7 tentang Penyajian danPengungkapan Laporan Keuangan
Emiten dan Perusahaan Publik.3. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 tentang Penentuan
ApakahSuatu Perjanjian Mengandung Sewa.4. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 30
tentang Sewa.2.3 Sanksi Untuk PT Garuda IndonesiaDeputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II, Fakhri
Hilmi, mengatakan setelahberkoordinasi dengan Kementerian Keuangan Republik Indonesia ,Pusat
PembinaanProfesi Keuangan, PT Bursa Efek Indonesia, dan pihak terkait lainnya, OJKmemutuskan
memberikan sejumlah sanksi.1. Memberikan Perintah Tertulis kepada PT Garuda Indonesia
(Persero) Tbkuntuk memperbaiki dan menyajikan kembali LKT PT Garuda Indonesia(Persero) Tbk per 31
Desember 2018 serta melakukan paparan publik (publicexpose) atas perbaikan dan penyajian kembali
LKT per 31 Desember 2018dimaksud paling lambat 14 hari setelah ditetapkannya surat sanksi,
ataspelanggaran Pasal 69 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang PasarModal (UU PM)
,Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G.7 tentangPenyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Emiten dan PerusahaanPublik, Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 tentang
Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Sewa, dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) 30 tentang Sewa.2. Selain itu juga Perintah Tertulis kepada KAP Tanubrata, Sutanto,
Fahmi,Bambang & Rekan (Member of BDO International Limited) untuk melakukanperbaikan kebijakan
dan prosedur pengendalian mutu atas pelanggaranPeraturan OJK Nomor 13/POJK.03/2017 jo. SPAP
Standar PengendalianMutu (SPM 1) paling lambat 3 (tiga) bulan setelah ditetapkannya surat
perintahdari OJK.3. Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Manajemen Strategis, AntoPrabowo
mengatakan, OJK juga mengenakan Sanksi Administratif berupadenda sebesar Rp 100 juta kepada PT
Garuda Indonesia (Persero) Tbk ataspelanggaran Peraturan OJK Nomor 29/POJK.04/2016 tentang
LaporanTahunan Emiten atau Perusahaan Publik.
AUDITING 1

TUTUT SETYOWATI 5

4. Sanksi denda kepada masing-masing anggota Direksi PT Garuda Indonesia(Persero) Tbk sebesar Rp
100 juta atas pelanggaran Peraturan BapepamNomor VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas
Laporan Keuangan.5. Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menjatuhkan sanksi kepada PT GarudaIndonesia
Tbk (GIAA) atas kasus klaim laporan keuangan perseroan yangmenuai polemik. Beberapa sanksi yang
dijatuhkan antara lain denda senilaiRp 250 juta dan restatement atau perbaikan laporan keuangan
perusahaandengan paling lambat 26 Juli 2019 ini.2.4 Pembekuan sahamDirektur Penilaian PT Bursa Efek
Indonesia (BEI) I Nyoman Gede Yetnamenuturkan, manajemen BEI hingga kini belum sampai pada
keputusan untukmembekukan (suspensi) saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) meski
laporankeuangan perusahaan menuai polemik."Kami dari Bursa berpendapat belum perlu melakukan
suspensi perdagangansaham Perseroan pada saat ini," ujarnya di

Jakarta

, Jumat (28/6).Nyoman pun melanjutkan, BEI ke depannya akan terus melihat pergerakansaham Garuda
Indonesia untuk mempertimbangkan tindakan selanjutnya. "Selanjutnya,Bursa akan senantiasa
memantau pergerakan harga saham dan keterbukaan informasiPerseroan serta melakukan tindak lanjut
sesuai ketentuan yang berlaku," papardia.

[azz]

Anda mungkin juga menyukai