Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

ANALISIS PELANGGARAN PERUSAHAAN SATYAM

DISUSUN OLEH
ANDRI TIANTO B1032171029
DOSEN PENGAMPU : AYU UMYANA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Berkat rahmat, dan hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan judul ” Analisis Pelanggaran Perusahaan Satyam” dengan
tujuan memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen serta untuk
menambah pemahaman ilmu tersebut secara lebih mendalam. Tugas makalah ini disusun
berdasarkan hasil studi pustaka.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan tugas makalah ini,
untuk itu kritik dan saran sangat kami perlukan demi perbaikan kedepannya. Terakhir, kami
berharap semoga penyusunan tugas ini akan dapat memberikan manfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Pontianak, 18 Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................................1


1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................2
1.3 TUJUAN PENELITIAN...................................................................................................................2
1.4 MANFAAT....................................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN..............................................................................................................................3

2.1. PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN SATYAM.............................................3


2.2 ASPEK KEPRILAKUAN YANG TERPENGARUH ATAS PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH
PERUSAHAAN SATYAM..................................................................................................................3
BAB 3 KESIMPULAN................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................7

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Satyam atau Mahindra Satyam adalah perusahaan yang bergerak di bidang informasi
teknologi. Perusahaan ini didirikan oleh B. Ramalinga Raju 1987 di India. Kegiatan jasa
Satyam meliputi teknologi informasi, business service, peranti lunak komputer, dan
merupakan perusahaan outsourcing yang terdepan di India. Satyam melakukan (IPO) di
Bombay Stock Exchange pada tahun 1991. sejak itu perusahaan berkembang pesat
selama tahun 1990 hingga 2000an. Perusahaan lain di seluruh dunia pun mulai melirik
India untuk mencari solusi teknologi informasi. Hal ini menjadikan Satyam perusahaan
outsourcing terbesar ke-4 di India. Satyam memperkerjakan 50,000 karyawan dan
beroperasi di 67 negara. Satyam merupakan salah satu perusahaan IT terbesar di India
yang telah mencatat perkembangan di bidang keuangan yang cukup pesat pada periode
2008.
Satyam lebih dikenal karena kasusnya pada tahun 2009 mengenai pengakuan Rajuatas
tindakan manipulasi laporan keuangan yang ia lakukan yaitu dengan menggelembungkan
laporan posisi keuangan dan laba rugi. Indikasi adanya transaksi hubungan istimewa yang
dianggap merugikan beberapa pihak. Pada 16 Desember 2008, Satyam mengumumkan
rencana untuk mengakuisisi controlling interest dari Maytas Infrastucture dan Maytas
Properties senilai $1,6 juta. Keluarga Ramalinga Raju, yang merupakan pemilik Satyam,
menguasai dua saham yang besar pada dua perusahaan dari Maytas. Kekhawatiran
terhadap valuasi pada dua entitas tersebut, menimbulkan penyelidikan mendalam oleh
para investor Satyam dan kemudian terjadi pembatalan rencana akuisisi perusahaan
tersebut. Kejadian tersebut akhirnya diikuti dengan pengunduran diri empat direktur
independen dan Raju mengakui atas tindakan manipulasi laporan keuangan sebesar $1
juta selama beberapa tahun terakhir.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakan diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. apa pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan satyam
2. apa aspek keprilakuan yang terpengaruh atas pelanggaran yang dilakukan oleh
perusahaan satyam

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Tujuan penulisan makalah analisis pelanggaran perusahaan satyam adalah:
1. untuk mengetahui pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan satyam
2. untuk mengetahui aspek keprilakuan yang terpengaruh atas pelanggaran yang
dilakukan oleh perusahaan satyam

1.4 MANFAAT
Mahasiwa pada khususnya dan saya yang menyusun mkalah ini dapat mengetahui dan
memahami pelanggaran yang dilakukan perusahaan satyam dan untuk mengetahui aspek
keprilakuan yang terpengaruh atas pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan satyam.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN SATYAM


Satyam melakukan tindakan fraud dengan melambungkan nilai laba perusahaan yang
telah dilakukan dalam beberapa tahun, selisih laba yang sebenarnya dan yang dilaporkan
pada laporan keuangan semakin lama semakin tinggi. Pada 14 Januari 2009, Price
Waterhouse yang merupakan auditor satyam selama 8 tahun terakhir mengumumkan
bahwa laporan audit mereka berpotensi tidak akurat. karena berdasarkan informasi yang
didapat dari manajemen Satyam, Institusi akuntan India atau ICAI, meminta PwC memberi
jawaban resmi dalam waktu 21 hari terkait skandal Satyam. Ini bukan kali pertama PwC
terlibat masalah di India. Pada tahun 2005, The Reserve Bank of India melarang PwC
mengaudit bank dalam waktu 8 tahun karena terbukti melakukan audit yang tidak akurat
atas non-performing asset dari Global Trust Bank. PwC di investigasi terkait gagalnya
mengidentifikasi fraud senilai 21 juta euro pada divisi air mineral di perusahaan
Greencore. Kemudian melakukan skandal fraud pada laporan keuangan Satyam, pada 10
Januari 2009 harga saham perusahaan Satyam turun menjadi 11,5 rupees, dan hanya
senilai 2% dari harga saham tertinggi mereka pada tahun 2008 sebesar 544 rupees.
Satyam memperoleh penghargaan the coveted Golden Peacock Award for Corporate
Governance under Risk Management and Compliance Issues di tahun 2008. Gelar itu
kemudian dicabut sehubungan dengan skandal fraud yang dihadapinya.

2.2 ASPEK KEPRILAKUAN YANG TERPENGARUH ATAS PELANGGARAN YANG DILAKUKAN


OLEH PERUSAHAAN SATYAM
Dalam dunia pendidikan akuntansi mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku
etis auditor hal ini dapat disimpulkan bahawa sikap dan perilaku etis penting dalam dunia
kerja dapat terbentuk melalui proses pendidikan. Sikap adalah penting karena sikap
memengaruhi perilaku kerja (Ikhsan & Ishak, 2005). Sikap adalah suatu hal yang

3
mempelajari mengenai seluruh tendensi tindakan, baik yang menguntungkan maupun
yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek, gagasan, atau situasi (Cahyono,
2012). Sudibyo (1995) dalam Komsiyah dan Indriantoro (1998) menjelaskan bahwa dunia
pendidikan akuntansi mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku etis auditor.
Malone (2006) melakukan penelitian dengan mengukur perilaku etis mahasiswa akuntansi
dalam suatu lingkungan yang sudah familiar bagi mahasiswa akuntansi, dimana hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa jika situasi yang membahayakan dating pada
mahasiswa maka mahasiswa tersebut tidak akan menyerah untuk berperilaku tidak etis.

Jadi, dapat disimpulkan masalah dari kegiatan auditor yang dilakukan oleh PwC di
perusahaan Satyam adalah terjadinya hubungan kerjasama antara auditor PwC dengan
manajemen Satyam. Yang mengakibatkan adanya kecurangan atau fraud yang dilakukan
para pihak manajemen perusahaan satyam dalam menyusun laporan keuangan dengan
memanipulasi akun kas, bank serta revenue perusahaan Satyam dan berkerja sama
dengan auditor PwC untuk menutupi kejanggalan pada laporan keuangan agar dapat
menghasilkan laporan keuangan yang terlihat wajar namun palsu agar dapat mewujudkan
keinginan dari Ramalinga Raju (CEO) untuk mendapatkan izin perolehan dana dari pihak
bank untuk dapat melakukan ekspansi perusahaannya di beberapa perusahaan. Dari
kasus tersebut auditor PwC telah melakukan pelanggaran terhadap kode etik profesi
akuntan yang bertentangan dengan prinsip dasar etika profesi akuntan.
Adapun prinsip prinsip yang dilanggar ialah :

1. Prinsip Integritas
Prinsip integritas mewajibkan agar setiap akuntan (professional) bersikap jujur dalam
semua kegiatan professional dan kegiatan bisnisnya. Tapi dalam kasus ini, pihak
manajemen Satyam meninggikan saldo kas, bank serta revenue perusahaan Satyam
yang diikuti dengan kerja sama dengan pihak Auditor dari PwC agar dapat menutupi
pelanggaran tersebut dan dengan sengaja tidak mengungkapkan segala kekeliruan atas
laporan keuangan pihak Satyam.

4
2. Prinsip Objektivitas
Prinsip objektivitas mewajibkan semua anggota agar bersikap adil dan jujur secara
intelektual, tidak memihak, tidak berprasangka atau bias, bebas dari benturan
kepentingan dan pengaruh yang tidak sepantasnya dari pihak lain. Pada kasus ini, Pihak
Auditor sudah tidak jujur secara intelektual, dan sudah terpengaruh oleh pihak satyam.
Hal ini di buktikan dengan adanya kerjasama antara pihak perusahaan dan auditor
dalam memalsukan isi laporan keuangan guna memenuhi keinginan pihak tertentu
selama beberapa tahun.
3. Perilaku Profesional
Prinsip perilaku professional mengharuskan agar setiap akuntan professional dapat
mematuhi segala ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku serta menghindari
perilaku yang dapat mempengaruhi kepercayaan pada profesi akuntan. Pada kasus ini,
jelas bahwa pihak auditor dari PwC tidak memenuhi kewajibannya sebagai Auditor
secara professional serta tidak mematuhi aturan yang berlaku karena pihak auditor
PwC menutupi segala ketimpangan dan ketidak wajaran pada laporan keuangan
Satyam.
4. Tanggung Jawab profesi
Seorang Akuntan harus melaksanakan tanggungjawabnya secara professional, dan
senantiasa menggunakan pertimbangan, dan menjalankan kegiatan secara
professional untuk semua kegiatan yang dilakukan. Pada kasus ini, auditor PwC sudah
tidak memiliki tanggung jawab pada profesinya untuk memelihara dan
mempertahankan kepercayaan dari publik sebagai seorang auditor. Hal tersebut
dikarenakan auditor PwC telah berkerjasama dalam memalsukan serta memanipulasi
isi dari laporan keuangan satyam yang dapat di lihat oleh pihak internal dan juga
eksternal.
5. Kompetensi Dan Kehati-Hatian Profesional
Dalam kasus satyam seharusnya PwC mengedepankan prinsip kehati-hatian, dapat
mempertimbangkan risiko yang bisa terjadi dari tindakan memberikan opini yang tidak

5
sesuai dengan kondisi perusahaan Satyam, namun PwC tidak melakukannya dan pihak
auditor PwC malah berkerja sama melakukan kecurangan dengan manajemen satyam
untuk memalsukan isi laporan keuangan.

6. Standar Teknis
Akuntan harus professional dalam melaksanakan tugasnya dan harus sejalan dengan
standar yang berlaku. Namun auditor PwC tidak mematuhi aturan Profesional karena
telah ikut berkejasama memalsukan dan menutupi ketidakwajaran laporan keuangan
perusahaan Satyam selama bertahun tahun untuk kepentingan tertentu.

BAB 3

KESIMPULAN
berdasarkan pembahasan diatas kecurangan yang dilakukan Raju dapat disimpulkan bahwa
Satyam telah melanggar prinsip pengungkapan dan transparansi informasi khususnya terkait
laporan keuangan serta berbagai hal yang seharusnya disampaikan kepada para pengguna
informasi secara transparan. Pada kasus ini auditor PwC tidak memberikan akses yang adil bagi
pengguna informasi untuk pihak lain. Para auditor seharusnya memberikan informasi yang
relevan untuk investor, dan bebas dari konflik kepentingan yang dapat memengaruhi integritas.

Namun dalam kasus ini Satyam tidak menyampaikan seluruh informasi penting yang seharusnya
diketahui oleh seluruh pengguna informasi (investor) sehingga berdampak kepada para
pengguna informasi (investor) tersebut menjadi tidak dapat melakukan analisis yang baik dalam
mengambil suatu keputusan. Pada kasus ini dapat dikatakan bahwa PwC sebagai auditor
eksternal tidak melakukan pemeriksaan sebagaimana mestinya atau dapat dikatakan ada
indikasi bahwa independensi PwC dalam bekerja dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti
audit fee yang mereka terima dari Satyam jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahan
sejenis.

6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.hindustantimes.com/business/satyam-scam-all-you-need-to-know-aboutindia-s-
biggest-accounting-fraud/story-YTfHTZy9K6NvsW8PxIEEYL.html

https://www.hindustantimes.com/business/satyam-scam-all-you-need-to-know-aboutindia-s-
biggest-accounting-fraud/story-YTfHTZy9K6NvsW8PxIEEYL.html

https://www.kompasiana.com/mrhemerha/598de486d2808b1584261a82/satyam-ohsatyam-
enron-nya-india-profesionalisma-berujung-pidana?page=all

http://annisadevyanadewi.weebly.com/kasus-satyam

https://dokumen.tips/documents/kasus-satyam-computer-services-ltd.html

Anda mungkin juga menyukai