Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ANDRI TIANTO

NIM : B1032171029
MAKUL : MANAJEMEN RISIKO / A.SORE
SOAL
1. Jelaskan Definisi Resiko.
Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses
yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang ekonomi, risiko
dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan
yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.

2. Jelaskan tentang Klasifikasi Risiko.


A. Risiko murni (Pure Risk)
Risiko asuransi murni adalah risiko yang bila terjadi pasti menimbulkan kerugian dan
apabila tidak terjadi, maka tidak akan menimbulkan kerugian maupun tidak akan
menimbulkan keuntungan. Dalam pengertian risiko murni kerugian pasti terjadi seperti
kebakaran, kecelakaan, bangkrut dan lain sebagainya.
B. Risiko spekulatif (speculative risk)
Risiko spekulatif adalah risiko yang memiliki dua kemungkinan bila peristiwa yang
dianggap risiko itu benar-benar terjadi, berbanding terbalik dengan risiko murni.
Contohnya saat berinvestasi saham di bursa efek, proses investasi itu akan
menimbulkan risiko spekulatif yakni ada kemungkinan untung secara finansial dan di
lain sisi ada risiko kerugian.
C. Risiko khusus (particular risk)
Risiko selanjutnya ada risiko khusus yang dampak maupun penyebabnya hanya
mempengaruhi lingkungan lokal (pribadi) baik secara kualitas maupun kuantitas.
Misalnya pengangguran ataupun seorang pencuri. Saat seseorang mencuri, risiko yang
ditimbulkan hanya mempengaruhi individu itu.
D. Risiko fundamental (fundamental risk)
Kebalikan dari risiko sebelumnya, risiko fundamental bisa menimbulkan dampak yang
sangat luas. Terdapat faktor atau pihak tertentu yang menyebabkan risiko ini seperti
kebijakan pemerintah, bencana alam, dan lain sebagainya.
E. Risiko individu (individual risk)
Risiko individu merupakan berbagai macam kemungkinan yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari dan bisa mempengaruhi kapasitas finansial seseorang, harta
kekayaannya maupun risiko tanggung-jawab. Individual risk terbagi menjadi beberapa
kelompok seperti personal risk, property risk dan liability risk. Personal risk kerap
dikaitkan dengan pengaruh suatu hal atau kemungkinan-kemungkinan yang secara
langsung bisa berdampak pada keadaan finansial seseorang. Contoh risiko asuransi
pribadi adalah kehilangan pekerjaan, cacat fisik, meninggal dunia, dan lain sebagainya.
F. Risiko harta (property risk)
Risiko harta berkaitan dengan kepemilikan suatu benda akibat pencurian, kehilangan,
ataupun kerusakan. Risiko harta memiliki dua jenis yakni kerugian secara langsung
(direct losses) dan kerugian tak langsung (consequential).
G. Risiko tanggung gugat (liability risk)
Terakhir, ada risiko tanggung-jawab yang harus kamu berikan kepada pihak lain.
Simpelnya, risiko ini membuatmu menanggung kerugian orang lain akibat ulah atau hal
yang kamu lakukan. Contohnya dalam dalam peristiwa kecelakaan, saat kamu
menabrak orang lain, inilah yang disebut dengan risiko tanggung-gugat (liability risk).

3. Jelakan Pengerteian Manajemen Risiko.


Menurut Milton C Regan dalam bukunya “Risky Business”, pengertian manajemen risiko
adalah penerapan beragam kebijakan dan prosedur untuk meminimalisasi peristiwa yang
menurunkan kapasitas dan kualitas kerja perusahaan. Sementara itu menurut Noshworthy,
pengertian manajemen risiko adalah usaha mengurangi risiko dalam proses pelaksanaan
teknis dan pengambilan keputusan bisnis.
Sederhananya, dapat kita simpulkan bahwa manajemen risiko adalah sebuah proses
mengawasi, mengelola, dan mengambil keputusan guna menghindari risiko kerugian atau
inefisiensi bisnis.

4. Jelaskan Risiko-risiko apa saja yang ada dalam penyususnan Laporan Keuangan.
A. Keliru Memperhitungkan Persediaan Barang
Persediaan dalam perusahaan dagang merupakan aset yang penting. Tentunya
perusahaan akan melakukan perhitungan secara fisik untuk menyesuaikan dengan
laporan persediaan yang telah dibuat sebelumnya. Bisa saja karena salah
memperhitungkan membuat persediaan di akhir periode terlalu tinggi maupun terlalu
rendah. Hal ini nanti akan berdampak pada neraca yang ada dalam laporan keuangan.
B. Kesalahan Pencatatan
Kesalahan pencatatan bisa saja terjadi sehingga nominal untuk akun yang digunakan
tidak sesuai. Misalnya saja saat penjualan tunai anda keliru membukukan nya sebagai
penjualan kredit. Hal ini berdampak pada hutang bertambah dan kelebihan kas saat
dilakukan cash opname.
C. Tidak Menghitung Harga Pokok Penjualan Dengan Teliti
Dalam menentukan harga pokok penjualan dalam perusahaan harus memperhatikan tiga
hal yakni persediaan, pembelian bersih dan retur. Mungkin saja anda lupa untuk
memasukkan biaya angkut dan retur untuk menghitung harga pokok penjualan tersebut.
Akhirnya harga pokok penjualan yang ditampilkan tidak akurat lagi.
D. Tidak Bisa Membedakan Akuntansi Berbasis Akrual dan Kas
Pencatatan akuntansi untuk penerimaan dan pengeluaran kas terbagi atas dua metode
yakni akrual dan kas basis. Ada perbedaan saat pencatatan kas menggunakan dua
metode ini. misalnya saja untuk metode cash basis biaya dicatat saat mengeluarkan
uang sedangkan accrual basis pencatatan dilakukan saat biaya tersebut digunakan.
E. Laporan Usia Piutang Usaha Yang Buruk
Bagi perusahaan dagang tentu sering mendapati penjualan secara kredit. Dalam
penjualan kredit sangat perlu untuk memperhitungkan usia piutang usaha. Jangan
sampai anda hanya sibuk menjual secara kredit namun lupa menagih piutang. Bisa-bisa
perusahaan kekurangan kas untuk biaya operasionalnya jika piutang tak anda tagih-
tagih.
F. Kesalahan Penulisan Desimal
Bisa saja kesalahan dalam laporan keuangan perusahaan dagang karena keliru dalam
menulis decimal. Bisa saja anda harus nya menuliskan Rp. 10.000.000 namun ditulis
menjadi Rp. 1.000.000. kesalahan ini bisa berakibat pada nominal dalam laporan
keuangan tak sesuai dengan kenyataan yang ada. Informasi yang ditampilkan dalam
laporan tersebut menjadi tidak akurat dan accountable.

Anda mungkin juga menyukai