Anda di halaman 1dari 1

Tunggak Pajak Rp1,66 Miliar, Direktur Disandera

Ditjen Pajak

Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak bekerja sama dengan Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum
dan HAM dan Kepolisian Negara Republik Indonesia kemarin (6/4/2016) telah melakukan
penyanderaan atas TUC, Direktur PT ESI yang memiliki tunggakan pajak Rp1,66 miliar.

Saat ini TUC dititipkan di Lapas Kelas II A Salemba, Jakarta Pusat. Penyanderaan dilakukan setelah PT
ESI selaku Wajib Pajak tidak merespon atas semua upaya penagihan persuasif termasuk himbauan
pelunasan dan undangan penyelesaian tunggakan pajak dari KPP Pratama Jakarta Sawah Besar Dua.
Selain itu terdapat indikasi pengalihan usaha dan aset ke perusahaan lain di mana kegiatan usaha
Wajib Pajak tetap berlangsung, namun transaksi dialihkan ke pihak lain yaitu CV ES dan CV EJ.

Tindakan penyanderaan ini merupakan upaya terakhir untuk memaksa penunggak pajak dalam
melunasi tunggakan pajaknya. Sebelum dilakukan penyanderaan, terhadap Wajib Pajak telah
dilakukan tindakan penagihan secara persuasif melalui penyampaian Surat Teguran, Surat Paksa
yang kemudian dilanjutkan dengan upaya penagihan aktif melalui penyitaan harta kekayaan,
pemblokiran rekening sampai tindakan pencegahan bepergian ke luar negeri.

Penyanderaan dilakukan karena penunggak pajak tidak memiliki itikad baik untuk melunasi
tunggakan pajaknya, sedangkan yang bersangkutan memiliki kemampuan untuk melunasinya.
Diharapkan dengan upaya penyanderaan ini, Wajib Pajak dapat segera melunasi utang pajaknya dan
dapat memberikan efek jera kepada para penunggak pajak lainnya. Pajak merupakan sumber utama
penerimaan Negara dan untuk itu Ditjen Pajak mengajak seluruh masyarakat untuk mengambil
bagian bergotong royong dalam mendanai pembangunan nasional dengan menghitung, membayar
dan melaporkan pajak secara jujur dan benar.

Anda mungkin juga menyukai