Anda di halaman 1dari 4

NAMA : GRAZIANO ADITIA REZA

NIM : E1022181013
PRODI : PEMANGUNAN SOSIAL REG B
MAKUL : HUBUNGAN INDUSTRI PANCASILA (UTS)

Hubungan industrial Pancasila atau sering dengan sebutan hubungan industria rawan konflik dan
tidak selamanya harmonis. Perselisihan atau konflik senantiasa dimungkinkan terjadi dalam
setiap hubungan antar manusia, bahkan mengingat subjek hukum pun telah lama mengenal
badan hukum maka para pihak yang terlibat dalamnya pun semakin banyak.2 Dengan semakin
kompleksnya corak kehidupan masyarakat maka ruang lingkup kejadian atau peristiwa
perselisihan pun semakin kompleks.
Ketidakharmonisan dalam hubungan industrial antara lain disebabkan karena adanya ketidak
setaraan hubungan antara pekerja/buruh dan pengusaha. Ketida ksetaraan hubungan antara
pekerja/buruh dan pengusaha menjadikan hubungan tersebut sebagai sebuah hubungan yang
cenderung eksploitatif dan bersifat sepihak. Kesenjangan hubungan antara pekerja dan
pengusaha semakin menguat karena mendapatkan pengaruh eksternal seperti ekonomi, sosial dan
politik.
Ketidakharmonisan hubungan pekerja/buruh dan pengusaha diwujudkan dalam bentuk
perselisihan hubungan industrial. Menurut Pasal 1 angka 22 UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan bahwa perselisihan hubungan industrial adalah perbedaan pendapat yang
mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau gabungan pengusaha dengan pekerja atau
serikat pekerja karena adanya perselisihan mengenai hak, perselisihan kepentingan, dan
perselisihan pemutusan hubungan kerja serta perselisihan antar serikat pekerja hanya dalam satu
perusahaan. Berdasarkan pengertian tersebut bahwa perselisihan hubungan industrial dapat
bersifat perorangan dan kolektif.
Banyaknya perselisihan yang muncul dalam hubungan industrial, adalah sesuatu yang tidak
dapat dihindari, sekarang yang penting adalah bagaimana perselisihan hubungan indutrial
tersebut dapat diselesaikan dan dicari solusinya dengan jalan damai sehingga tidak berlarut-larut
yang dapat mengakibatkan stabilitas ekonomi terganggu, sehingga pada akhirnya yang dirugikan
pekerja/buruh sebagai golongan yang lemah. Didalam hubungan industri pasti ada terjadi
sengketa antara majukan dan pengusaha sengketa tersebut terjadi karena ada perselisihan yang
mana disebut perselisihan perburuan. Menurut Charles D. Drake, perselisihan perburuhan terjadi
akibat pelanggaran hukum pada umumnya disebabkan hal berikut.
1. terjadi perbedaan paham dalam pelaksanaan hukum perburuhan.hal ini terjermin dari
tindakan-tindakan pekerja/buruhatau pengusaha yang melanggar suatu ketentuan hukum
misalnya pengusha tidak mempertanggung jawabkan buruh/perkerjanya pada program
jamsostek, membayar upah dibawah minimum, dan tidak memberi cuti.
Perselisihan hubungan industrial adalah perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan
antara pengusaha dan gabungan pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat
buruh karena adanya perselisishan mengenai hak, perselishan kepentingan , perselisihan PHK,
perselisihan antara serikat buruh dalam perusahaan. Memperhatikan batasan tersebut maka
diperoleh pemahaman bahwa timbulnya perselisihan hubungan industrial dikarenakan adanya
pertentangan pendapat antara pekerja/buruh dengan pengusaha yang membuahkan perselisihan
hak, perselisihan kepentingan, perselisihan karena pemutusan hubungan kerja, perselisihan antar
serikat pekerja/buruh dalam perusahaan, empat hal itulah yang merupakan obyek perselisihan
hubungan industrial.
Perselisihan hak adalah perselisihan yang timbul karena tidak dipenuhinya hak akibat adanya
perbedaan pelaksanaan atau penafsiran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan ,
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama. Perselisihan hak sering
pula disebut perselisihan normatif yaitu perselisihan terhadap hal-hal yang sudah ada pengaturan
atau dasar hukumnya ini terjadi karena tidak tegasnya batasan/penjelasan dalam peraturan dan
atau adanya perbedaan penilaian /penghargaan atas satu fakta hukum. Berdasarkan pengertian ini
jelaslah bahwa perselisihan hak merupakan perselisihan hukum karena perselisihan ini terjadi
akibat pelanggaran kesepakatan yang telah dibuat oleh para pihak termasuk di dalamnya hal-hal
yang sudah ditentukan peraturan perusahaan serta peratur perundang-undangan yang berlaku.
Perselisihan kepentingan adalah perselisihan yang timbul dalam hubungan kerja karena tidak
adanya kesesuaian pendapat mengenai pembuatan, dan atau perubahan syarat-syarat kerja yang
ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.
Perselisihan ini sering disebut perselisihan tidak normative. Perselisihan kepentingan atau
disebut pula belangen geschil, menurut Iman Soepomo terjadi karena ketidaksesuaian paham
dalam perubahan syarat-syarat dan atau keadaan perburuhan. Menurut Mumuddi Khan
perselisihan kepentingan. Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja adalah pemutusan yang
timbul karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai pengakhiran hubungan kerja.
Yang dilakukan oleh salah satu pihak. Pada dasarnya perselisihan ini terjadi karena adanya
pertentangan pendapat atas dua hal yaitu tentang sah atau tidaknya pemutusan hubungan kerja
dan besarnya pesangon, yang diantara keduanya mempunyai hubungan timbal balik. Jika PHK
yang telah dilakukan oleh pengusaha jelas dan kuat dasar hukumnya maka hal ini bahwa beban
pengusaha untuk menyediakan pesangon sedikit, bahkan mungkin tidak ada PHK, sebaliknya ,
bila ternyata PHK tersebut dilakukan atas dasar tindakan sewenang-wenang pengusaha, maka ini
berarti pengusaha harus menyiapkan pesangon yang cukup tinggi kepada pekerja/buruh karena
ketentuan UU memang mengatur demikian.
Subjek perselisihan hubungan industrial ialah, pengusaha, pekerja/buruh perorangan, serikat
pekerja/serikat buruh dan usaha-usaha sosial dan usaha-usaha yang tidak berbentuk perusahaan
tetapi mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah. Menurut
Wirawan, perselisihan hubungan industrial terjadi karena masing-masing pihak rnempunyai
kepentingan yang sering bertentangan satu sama lain, seperti pengusaha menginginkan pekerja
bekerja dengan produktivitas setinggi mungkin dengan biaya produksi rendah.
Hal ini tercermin dengan pembayaran upah pekerja serendah mungkin agar dapat menciptakan
laba semaksimal mungkin. Pihak pekerja menginginkan upah setinggi mungkin dengan kerja
seminimal mungkin. Pemerintah menginginkan proses barang dan jasa terpenuhi, pekerja puas
dengan upah minimumnya, pengusaha mendapatkan keuntungan, dan pemerintah mendapatkan
pajak untuk membiayai aktivitas pemerintahan. Kepentingan yang bertentangan inilah yang
sering menimbulkan konflik atau perselisihan hubungan industrial.
Menurut Charles D. Drake dalam Aloysius Uwiyono bahwa perselisihan antara pekerja dengan
pengusaha dapat terjadi karena didahului oleh pelanggaran hukum dan juga dapat terjadi karena
bukan pelanggaran hukum. Perselisihan perburuhan yang terjadi akibat pelanggaran hukum pada
umumnya disebabkan karena.
a. Terjadi perbedaan paham dalam pelaksanaan hukum perburuhan. Hal ini tercermin dari
tindakan pekerja/buruh atau pengusaha yang melanggar suatu ketentuan hukum. Misalnya
pengusaha tidak mempertanggungkan pekerja/buruh pada program Jamsostek) kalua sekarang
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan , membayar upah di bawah ketentuan standar
minimum yang berlaku, tidak memberikan cuti dan sebagainya.
b. Tindakan pengusaha yang diskriminatif, misalnya jabatan, jenis pekerjaan, pendidikan, masa
kerja yang sama tetapi karena perbedaan jenis kelamin lalu diperlakukan berbeda

Perselisihan hubungan industrial juga dapat terjadi dengan didahului atau tanpa didahului suatu
pelanggaran hukum yang tidak dapat didamaikan antara pengusaha dengan pekerja. Perselisihan
hubungan industrial yang diawali dengan suatu tindakan pelanggaran hukum, perselisihan
hubungan industrial demikian itu pada umumunya disebabkan oleh beberapa factor
1) Sebagai akibat terjadinya perbedaan faham tentang pelaksanaan hukum perburuhan. Hal ini
tercermin dalam tindakan pengusaha atau pekerja yang melanggar suatu ketentuan hukum.
Misalnya pengusaha membayar upah pekerja di bawah ketentuan hukum yang mengatur upah
minimum, atau pengusaha tidak memberikan cuti tahunan sebagaimana diatur dalam
UndangUndang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan atau pekerja yang telah
melakukan kerja lembur tidak dibayar upah lemburnya oleh pengusaha. Pelanggaran hak pekerja
oleh pengusaha di sini merupakan faktor penyebab terjadinya perselisihan hubungan industrial.
2) Perselisihan hubungan industrial yang diawali dengan pelanggaran hukum ini, juga dapat
disebabkan oleh terjadinya pembedaan perlakuan yang tercermin dalam tindakan pengusaha
yang bersifat diskriminatif, karena gender, suku ,ras atau agama yang berbeda.
Perselisihan hubungan industrial yang disebabkan oleh ketidaksepahaman tentang perbedaan
pelaksanaan hukum perburuhan, pembedaan perlakuan, dan ketidak sepahaman dalam
menafsirkan hukum perburuhan sebagaimana telahdiuraikan di atas, disebut perselisihan hak
atau hukum Perselisihan hubungan industrial yang disebabkan oleh ketidaksepahaman tentang
perubahan syarat-syarat kerja dikategorikan sebagai perselisihan kepentingan.
ANALISIS
Hubungan industri adalah hubungan antara perusahaan dan pekerja/buruh dalam hubungan
industri Pancasila ingin menciptkan lapangan kerja yang nyaman bagi pekerja/buruh terlepas itu
selalu banyak konflik terjadi di setiap pekerjana, memandang ras, dan agama hal ini
menyebabkan membeda-bedakan pekerja disuatu perusahan, ada juga perusahan yang tidak
perduli dangan kesejaterahan pekerja/buruh tidak memperdulikan jamsostek dan digajih tidak
lebih dari gajihminimum,dan tidak memberi cuti, serta tidak toleran terhadap pekerja/buruh yang
sedang merayakan hari besar.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kita sebagai manusia harus bersikap toleran terhadap sesama agar lebih perduli terhadap sesama
sebagi pekerja/buruh disuatu perusahan memberi keperdulian dan perhatian agar mereka bisa
bekerja dengannyaman tampa harus memikirkan resiko yang di tanggung, memberi kenyamanan
terhadappekerja /buruh adalah tugas dari hubungan industri Pancasila agar tidak ada perselisihan
atau konflik yang terjadi antara perusahan dan pekrja/buruh, untuk saling membuat nyaman
didalm bekerja.

SOAL

1. Jelaskan perselisihan perburuhan menurut Charles D. Drake.


Jawab : Terjadi perbedaan paham dalam pelaksanaan hukum perburuhan.hal ini terjermin dari
tindakan-tindakan pekerja/buruhatau pengusaha yang melanggar suatu ketentuan hukum
misalnya pengusha tidak mempertanggung jawabkan buruh/perkerjanya pada program
jamsostek, membayar upah dibawah minimum, dan tidak memberi cuti.

2. Menurut Charles D.Drake perselisihan antara pekerja dan perushankarena didahului


pelangaran hukum dan dapat terjadi juga karena bukan pelangaran hukum, jelaskan pelangaran
terseut
Jawab : a. Terjadi perbedaan paham dalam pelaksanaan hukum perburuhan. Hal ini tercermin
dari tindakan pekerja/buruh atau pengusaha yang melanggar suatu ketentuan hukum. Misalnya
pengusaha tidak mempertanggungkan pekerja/buruh pada program Jamsostek) kalua sekarang
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan , membayar upah di bawah ketentuan standar
minimum yang berlaku, tidak memberikan cuti dan sebagainya.
b. Tindakan pengusaha yang diskriminatif, misalnya jabatan, jenis pekerjaan, pendidikan, masa
kerja yang sama tetapi karena perbedaan jenis kelamin lalu diperlakukan berbeda

Anda mungkin juga menyukai