Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN

tentang

SEJARAH DAN PENGERTIAN AKUNTANSI MANAJEMEN

OLEH

NAMA : DIKA OKTAFIANI

NIM : 181000262201026

PRODI : AKUNTANSI

DOSEN PEMBIMBING

PUGUH SETIAWAN SE, M.Si

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT


TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-NYA yang telah melimpahkan rahmat,
serta Inayah-NYA kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini
yang diajukan pada mata kuliah Akuntansi Manajemen.

Pada kesempatan ini juga, tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Dosen dan juga teman-teman atas dukungan nya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tentu masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca yang budiman demi perbaikan karya tulis ini kedepannya.
Akhir kata semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 20 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................2
2.1 Sejarah Akuntansi Manajemen................................................................................2
2.2 Pengertian Akuntansi Manajemen..........................................................................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................................10
1.1 Kesimpulan..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Untuk mengoperasikan sebuah organisasi yang kompleks (besar dan rumit)


dengan efisien dan efektif, manajemen membutuhkan informasi terinci tentang operasi
perusahaan. Seperti berapa jumlah bahan yang harus disediakan, darimana bahan
diperoleh, berapa jumlah peralatan yang terpakai, berapa karyawan yang layak
diperkerjakan dll.

Semua persoalan tersebut akan bisa diatasi oleh manajemen apabila manajemen
memperoleh informasi yang tepat untuk digunakan sebagai dasar kebijakannya. Artinya
manajemen harus memperoleh informasi tentang masukan dan keluaran operasi atau
perusahaan untuk dasar operasinya. Tanpa informasi tentang masukan dan keluaran, maka
tidak mungkin manajemen dapat mengambil keputusan dengan tepat.

Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan system informasi yang memadai. Yaitu
sistem informasi untuk perencanaan, pengelolaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan. System informasi yang berhubungan dengan masalah akuntansi atau keuangan
merupakan tugas dan tanggung jawab dari akuntan manajemen, dan system informasi
yang berhubungan dengan akuntansi tersebut disebut Akuntansi Manajemen. (Machfoedz,
Mas’ud, Akuntansi Manajemen, 2002).

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Akuntansi Manajemen
Pada tahun 1880an, perusahaan manufaktur di Amerika mulai berkonsentrasi
dalam pengembangan teknologi produksi yang berkapasitas besar. Para manajer dan
insinyur pada perusahaan metal telah mengembangkan prosedur untuk menghitung
relevant product cost yang disebut scientific management. Prosedur ini digunakan untuk
menganalisis produktivitas dan laba suatu produk. Akan tetapi seiring berkembangnya
pemikiran akuntansi maka setelah tahun 1914 prosedur tersebut mulai hilang dari praktik
akuntansi perusahaan.
Setelah Perang Dunia I, terdapat peraturan akuntansi keuangan yang mempunyai
dampak berkurangnya informasi akuntansi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja
bawahan dalam perusahaan besar (lost relevance). Sampai tahun 1920an, semua manajer
percaya pada informasi yang berhubungan dengan proses produksi utama, transaksi dan
even yang menghasilkan jumlah nominal pada laporan keuangan. Setelah tahun 1925,
informasi yang digunakan oleh manajer menjadi lebih sederhana dan banyak perusahaan
manufaktur di Amerika telah mengembangkan prosedur akuntansi manajemen seperti
yang dikenal sekarang.
Selama kurun waktu lebih dari enam puluh tahun, akuntan akademisi berusaha
untuk mengembalikan relevansi antara informasi kos akunting dengan informasi
akuntansi keuangan. Usaha tersebut menggunakan model perusahaan manufaktur
sederhana, sejenis dengan perusahaan tekstil abad 19, dan dalam rangka mengatasi
masalah produksi, akademisi menyusun ulang informasi pelaporan kos persediaan.
Meskipun demikian, model tersebut terlalu sederhana untuk menjelaskan masalah nyata
yang dihadapi oleh manajer akan tetapi hal tersebut dimahfumkan dalam rangka
mempermudah bagaimana informasi kos yang berasal dari laporan keuangan dapat dibuat
relevan dengan pengambilan keputusan (kos manajemen).
Mulai tahun 1980an sampai sekarang, akuntansi manajemen mengalami masa
perkembangan yang pesat dengan perannya sebagai pendamping akuntansi keuangan.
Johnson dan Kaplan menuliskannya dengan indah dalam “Relevance Lost: The Rise and
Fall of Management Accounting”. Buku yang cukup layak baca untuk memahami tentang
akuntansi manajemen.

2
KRISIS DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN
Bob Eiler dan Tom Cucuzza
Selama beberapa bulan lalu, profesi akuntansi mengalami peristiwa dan perubahan besar,
yang kebanyakan hanya berfokus pada kinerja dan isu akuntansi keuangan ( seperti
aturan-aturan akuntansi keuangan yang kompleks, aspek etis dalam profesi dan
sebagainya). Sedangkan dalam jurnal yang kami ambil berargumen bahwa krisis dalam
akuntansi manajemen sama besar dengan krisis dalam akuntansi keuangan. Maka dapat
disimpulkan dengan kaitannya krisis yang terjadi pada akuntansi manajemen adalah :
1. Dari faktor penggunanya
Dalam akuntansi manajemen tradisional hanya berfokus pada penyediaan kepada
pengguna internal seperti pabrik, divisi, atau lingkungan internal perusahaan dan tidak
mengikuti perluasan ekonomi perusahaan, terutama pada bagian eksternal dari bisnis
yang terdiri dari persediaan, joint venture, dan tujuan khusus perusahaan yang lain.
Seiring dengan tuntutan global lebih diperhatikan focus pada kemampuan akuntansi
manajemen untuk mengukur dan mengevaluasi secara internal dan eksternal bidang-
bidang dalam perusahaan guna mengoptimalisasikan keputusan yang akan diambil
oleh pihak eksternal. Pihak-pihak tersebut adalah :
a. Pihak internal
Pihak internal adalah pihak yang berada dalam struktur organisasi. Manajemen
adalah pihak yang paling membutuhkan laporan akuntansi yang tepat dan akurat
untuk mengambil keputusan yang baik dan benar. Contohnya seperti manajer
yang melihat posisi keuangan perusahaan untuk memutuskan apakah akan
membeli gedung untuk kantor cabang baru atau tidak.
b. Pihak eksternal
a) Investor. Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk
menentukan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam
prediksi investor akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan
menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.
b) Pemegang saham / pemilik perusahaan. Para pemilik perusahaan yang
mempunyai bagian saham perusahaan membutuhkan informasi keuangan
perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan atau kemunduran
yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan
dari dividen yang akan semakin besar jika perusahaan untung besar.

3
c) Pemerintah. Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi
kepada pemerintah sebagaian besar berdasarkan atas informasi pada laporan
keuangan perusahaan.
d) Kreditur. Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar
perusahaan mungkin akan meminjam uang pada kreditor seperti meminjam
uang di bank, berhutang barang pada supplyer/ pemasok. Kreditur akan
memberikan dana jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik dan
tidak akan memiliki potensi yang besar untuk merugi.
e) Pihak lainnya. Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan
perusahaan yang mungkin saja akan menggunakan laporan/ informasi
akuntansi suatu organisasi seperti para karyawan, serikat pekerja, auditor
akuntan publik, polisi, pelajar/ mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.

c. Dari faktor pembatasan pada masukan dan proses

Akuntansi manajemen tidak tergantung pada prinsip-prinsip akuntansi. SEC dan


FASB menetapkan prosedur akuntansi yang harus di dikuti untuk laporan
keuangan.masukan dan prosess dari akuntansi keuangan harus jelas dan terbatas.
Hanya kegiatan-kegiatan ekonomi tertentu yang memenuhi kualifikasi sebagai
masukan dan proses, harus mengikuti metode yang diterima oleh umum. Tidak
seperti akuntansi keuangan, akuntansi manajemen tidak mempunyai lembaga
khusus yang mengatur format, isi, aturan dalam memilih masukan serta proses,
dan penyusunan laporan keuangan. Manajer bebas memilih informasi yang apa
pun yang mereka inginkan-penyediaanya dapat di benarkan atas dasar analisis
biaya-mamfaat (cost-benefit analysis).

Dewasa ini pembebanan biaya secara konvensional sudah mulai ditinggalkan dan
beralih ke pembebanan biaya berdasarkan aktivitas/activity based costing system (ABC-
system). Dalam perkembangan akuntansi manajemen banyak sekali isu kontemporer
dalam teknik-teknik manajemen mulai diterapkan, seperti metode just in time (JIT), total
quality management (TQM), target costing, dan orientasi pelanggan.
Penilaian kinerja manajer saat ini sudah mulai mengalami pergeseran. Jika dahulu
menilai kinerja seorang manajer cukup hanya dari perspektif keuangan, tetapi sekarang
untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif harus dari dua perspektif yang
dikenal dengan istilah balanced scorecard. Penilaian kinerja akan dilakukan dari dua sisi,
4
yaitu keuangan (financial) dan non financial seperti penilaian pelanggan/ customer,
pertumbuhan dan pembelajaran, serta proses bisnis internal.

Balanced scorecard merupakan isu-isu terbaru dalam akuntansi manajemen.


Balanced scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategic yang menjabarkan misi
dan strategi suatu organisasi ke dalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja untuk
empat perspektif yang berbeda, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

JENIS INFORMASI
Tipe informasi akuntansi manajemen :

Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal, yaitu obyek
informasi (produk, departemen, aktivitas), alternatif yang akan dipilih, dan wewenang
manajer. Oleh karena itu, informasi akuntansi manajemen dibagi menjadi tiga tipe
informasi:

1. Informasi Akuntansi Penuh (Full Accounting Information). Informasi akuntansi


penuh mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan datang.
Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa lalu bermanfaat untuk
pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar perusahaan,
analisis kemampuan menghasilkan laba, pemberian jawaban atas pertanyaan “berapa
biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu”, dan penentuan harga jual dalam cost
type contract.
Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang bermanfaat
untuk penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer,
dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah.
2. Informasi Akuntansi Diferensial (Differential Accounting Information). Informasi
akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan/atau
biaya dalam alternatif tindakan yang lain. Informasi akuntansi diferensial mempunyai
dua unsur pokok, yaitu merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda di
antara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi akuntansi
diferensial yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial
(differential costs), yang hanya bersangkutan dengan pendapatan disebut pendapatan

5
diferensial (differential revenue), dan yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva
diferensial (differential assets).
3. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (Responbility Accounting ). Informasi
akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan/atau
biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab atas pusat
pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan
informasi yang penting dalam proses pengendalian manajemen karena informasi
tersebut menenkankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang
bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Informasi akuntansi
pertanggungjawaban dengan demikian merupakan dasar untuk menganalisis kinerja
manajer dan sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana
mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing.
Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh suatu kriteria formal yang
menjelaskan sifat dari masukan, proses dan keluarannya. Kriteria tersebut fleksibel
dan berdasarkan pada tujuan yang hendak dicapai manajemen.

Tujuan umum sistem akuntansi manajemen:

1. Menyediakan informasi yang diperlukan dalam penghitungan harga pokok


jasa,produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi
manajemen dapat membantu mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah,
dan mengevaluasi kinerja. Jadi, informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan
dipergunakan dalam semua tahapmanajemen, termasuk perencanaan, pengendalian,
dan pengambilan keputusan.

2.2 Pengertian Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang bertujuan


menyajikan laporan-laporan untuk tujuan dan kepentingan pihak internal perusahaan
dalam melaksanakan suatu proses manajemen yang terdiri atas sebuah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan serta pengendalian.

6
Beberapa sumber memberi definisi akuntansi manajemen dengan bermacam
macam penjelasan, namun semuanya memiliki benang merah yang sama. Akuntansi
manajemen memfokuskan diri untuk memberikan informasi keuangan guna keperluan
internal manajemen perusahaan.

Akuntansi manajemen berhubungan dengan informasi tentang perusahaan untuk


memberikan manfaat bagi pemakai laporan keuangan khususnya yang berada didalam
perusahaan yang digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan sebuah
keputusan. Informasi tersebut juga digunakan untuk melihat/menilai hasil yang telah
didapat dari aktivitas perusahaan.

Apakah itu untuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta pengendalian


atau pengembilan keputusan tentang semua hal yang berhubungan dengan kebijakan yang
menyangkut masa depan perusahaan.

Akuntansi manajemen merupakan suatu proses identifikasi, pengukuran serta


melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian serta sebuah
keputusan yang tegas dan jelas bagi manajemen. Sebagai tambahan referensi, pengertian
akuntansi manajemen menurut ahli :

Berikut Ini Merupakan Pengertian Akuntansi Manajamen Menurut Para Ahli.

1. Halim dan Supomo : menyatakan bahwa Akuntansi manajemen ialah suatu kegiatan
yang menghasilkan suatu informasi keuangan untuk manajemen sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan dalam menjalankan fungsi manajemen.

2. Mulyadi : menyatakan bahwa Akuntansi manajemen ialah suatu informasi keuangan


dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan oleh pemakai intern
entitas .

3. Charles T. Homgrenmenyatakan bahwa Akuntansi manajemen (Management


Accounting) ialah suatu proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisa,
penyiapan, penafsiran, dan komunikasi tentang informasi yang membantu masing-
masing eksekutif untuk memenuhi suatu tujuan organisasi.

7
4. Hariadi (2002:3) : menyatakan bahwa akuntansi manajemen merupakan identifikasi,
pengukuran, pengumpulan, analisis, pencatatan, interpretasi, dan pelaporan kejadian-
kejadian ekonomi suatu badan usaha yang dimaksudkan agar manajemen dapat
menjalankan fungsi perencanaan pengendalian dan pengambilan keputusan.

5. Abdul Halimdan Bambang Supomo (2001:3) : Akuntansi manajemen adalah suatu


kegiatan (proses) yang menghasilkan informasi keuangan bagi manajemen untuk
pengambilan keputusan eknomi dalam melaksanakan fungsi manajemen.

Ruang lingkup informasi dalam akuntansi manajemen lebih cenderung sempit.


Tidak terfokus pada prusahaan sebagai satu entitas tetapi lebih detail lagi karena
informasi yang dihasilkan ditujukan untuk melaporkan bagian bagian dari perusahaan,
seperti bagian produksi, pemasaran serta yang lainnya. Tetapi kompleksitas ruang lingkup
informasi yang dihasilkan kedepannya akan sejalan dengan tingkatan manajemen yang
terlibat dalam pembuat sebuah keputusan.

Jadi, akuntansi manajemen bukan hanya sekedar mengandalkan satu disiplin ilmu
akuntansi saja tetapi juga dibutuhkan disiplin ilmu dari manajemen guna mengatasi serta
mengatur sumber daya perusahaan. Selain itu diperlukan disiplin ilmu psikologi sosial
yang berguna saat melakukan estimasi perhitungan, perkiraan penjualan produk juga
pengendalian sumber daya manusia.

Akuntansi manajemen juga sering mengumpulkan informasi yang bersifat taksiran


karena proses pengambilan suatu keputusan selalu berhubungan dengan masa mendatang.

Kriteria-kriteria bagi informasi akuntansi manajemen tidak dibatasi oleh prinsip -


prinsip akuntansi yang berlaku umum, selama informasi itu bermanfaat bagi pihak
manajemen perusahaan. Apakah itu dalam pengukuran, maupun perhitungan. Didalam
akuntansi manajemen juga tidak ada organisasi ataupun aturan undang - undang yang
mengikat serta mengatur aktivitas prakteknya selama aktivitasnya memberi manfaat bagi
manajemen maka entitas akan terus menggunakannya. Manajemen tidak harus pusing
dengan standart dan aturan akuntansi yang berlaku.

8
Dalam pencatatannya, manajemen bebas menggunakan pendekatan apa saja.
Dicatat dengan model apa saja. Berbentuk seperti apa saja seperti keinginan manajemen,
tidak peduli pihak external perusahaan mengerti apa tidak, karena pihak external tidak
akan pernah menjumpai laporan akuntansi manajemen.

Tidak ada standar PSAK disini, semuanya terserah keinginan manajemen sesuai
kebutuhannya hingga dirasa akuntansi manajemen ini bermanfaat sebagai dasar
pengambilan keputusan, baik yang strategis ataupun non strategis untuk mendapatkan
goal yang diinginkan.

9
BAB III

PENUTUP
1.1 Kesimpulan

Akuntansi manajemen merupakan salah satu bagian dari ilmu akuntansi yang
menitikberatkan permasalahannya pada organisasi serta informasi yang dibutuhkan
organisasi tersebut. Laporan dari bagian akuntansi dalam perusahaan dapat membantu
manajer mengambil keputusan dengan lebih bijak dan terarah, setelah keputusan diambil
biasanya bagian akuntansi akan menilai apakah keputusan itu efektif dan efisien.

Pada tahun 1880an, perusahaan manufaktur di Amerika mulai berkonsentrasi


dalam pengembangan teknologi produksi yang berkapasitas besar. Para manajer dan
insinyur pada perusahaan metal telah mengembangkan untuk menghitung relevant
product cost yang disebut scientific management. Prosedur ini digunakan untuk
menganalisis produktivitas dan laba suatu produk. Akan tetapi seiring berkembangnya
pemikiran akuntansi maka setelah tahun 1914 prosedur tersebut mulai hilang dari praktik
akuntansi perusahaan.

bersama karena beberapa tujuan bersama. Tujuan bersama yang mengarahkan


kerja organisasi disebut sasaran organisasi. Tidak semua organisasi mempunyai sasaran
yang sama namun sebagian besar organisasi mempunyai sasaran untuk memperoleh
keuntungan. (Ray, H, Garrinson, D.B.A, Akuntansi Manajemen 1987).

10
DAFTAR PUSTAKA
http://myadreesrusito.blogspot.com/2015/02/makalah-akuntansi-manajemen.html

https://patriamaya27.wordpress.com/2014/07/10/sejarah-akuntansi-manajemen/

http://nichonotes.blogspot.com/2014/11/pengertian-akuntansi-manajemen.html

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-akuntansi-manajemen/

11

Anda mungkin juga menyukai