Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

PADA PEMBERIAN KREDIT

Tris Susilawati1, Ririh Sri H2, Dewi Sulistyowati3


Politeknik Harapan Bersama1,2,3)
trissusilawati@gmail.com, ririhsrih@gmail.com, dewisulistyowati@gmail.com

Abstract
The internal control system is part of each system that is used as a procedure and security for
the company's operations. The purpose of this study was to determine the internal control
system in providing credit at PT PNM Mekaar East Tegal. Data collection techniques used are
observation, interviews, and literature study. The data analysis method was descriptive
qualitative. The results showed that the procedure for granting credit at PT PNM Mekaar
EastTegal was carried out in seven stages, namely: Socialization, Feasibility Test, Verification,
Preparation of financing, Submission of funds for Mekaar office disbursement to the Financial
Administration Officer (FAO), customer approval, and customer disbursement. The conclusion
is that the internal control system provides credit at PT. PNM Mekaar East Tegal has been
implemented in accordance with the applicable internal control framework according to the
Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commissions (COSO).

Keywords :Internal Control System, Credit Provision, Information Systems

The Analysis of the Internal Control System on Credit Provision at


PT PNM Mekaar East Tegal.

Abstrak
Sistem pengendalian internal merupakan bagian dari masing-masing sistem yang dipergunakan
sebagai prosedur dan pengamanan operasional perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui sistem pengendalian intern pada pemberian kredit di PT PNM Mekaar Cabang
Tegal Timur. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan
studi pustaka. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil
penelitian menunjukan bahwa prosedur pemberian kredit di PT PNM Mekaar Cabang Tegal
Timur dilakukan dalam tujuh tahap yaitu: Sosialisasi, Uji Kelayakan, Verifikasi, Persiapan
pembiayaan, Pengajuan dana pencairan kantor Mekaar kepada Financial Administration
Officer (FAO), persetujuan nasabah, dan pencairan nasabah. Kesimpulan bahwa sistem
pengendalian intern pada pemberian kredit di PT. PNM Mekaar Cabang Tegal Timur telah
dilaksanakan sesuai dengan kerangka kerja pengendalian internal yang berlaku sesuai
Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO).

Kata Kunci : Sistem Pengendalian Internal, Pemberian Kredit, Sistem Informasi


PENDAHULUAN diikuti dengan kerelaan perusahaan untuk
Negara Indonesia merupakan satu mengeluarkan tambahan biaya. Sehingga,
negara yang sedang berkembang, sistem pengendalian internal akan dijumpai
diantaranya dalam bidang perekonomian. di perusahaan dengan kategori menengah
Perekonomian akan menjadi dasar untuk ke atas.
mewujudkan keberhasilan pembangunan di Sistem Pengendalian Internal
bidang lainnya. Keberhasilan dari meliputi struktur organisasi, metode dan
pembangunan di bidang perekonomian ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk
akan tercapai apabila masyarakat mampu menjaga kekayaan organisasi, mengecek
secara optimal mengembangkan ketelitian, keandalan data akuntansi,
usahausaha yang dijalankan baik itu di mendorong efisiensi dan mendorong
ruang lingkup yang besar, menengah dipatuhinya kebijakan manajemen.
maupun usaha kecil. Setiap kegiatan usaha Pengendalian internal tidak terlepas dari
yang diajalankan tidak terlepas dari peran penjagaan pada prosedur pemberian kredit
serta bantuan dari pemerintah melalui jasa- usaha dan tidak dimaksudkan
jasa perkreditan seperti bank dan lembaga menghilangkan semua kemungkinan terjadi
lainnya yang berupa bantuan modal dan kesalahan dan penyelewengan, tetapi
pinjaman (Giriama, 2015)[1]. bagaimana cara usaha-usaha pengkreditan
Pengendalian internal merupakan dapat dihindarkan dari keborosan waktu,
seperangkat kebijakan dan prosedur untuk tenaga ataupun dana serta tidak tergantung
melindungi aset atau kekayaan perusahaan pada sedikit dan banyaknya tahapan yang
dari segala bentuk tindakan dilalui oleh debitur, tetapi pada tahapan
penyalahgunaan, menjamin terjadinya yang telah dilakukan dengan baik dan benar
informasi akuntansi perusahaan yang (Fibriyani, 2018)[3].
akurat, serta memastikan bahwa semua Kredit atau credere adalah kondisis
ketentuan (peraturan) hukum/undang- penyerahan baik berupa uang, barang,
undang serta kebijakan manajemen telah maupun jasa dari pihak pemberi kredit
dipatuhi atau dijalankan sebagaimana kepada pihak penerima kredit dengan
mestinya oleh seluruh karyawan kesepakatan bersama untuk diselesaikan
perusahaan. (Hery, 2014)[2]. Pengendalian dengan jangka waktu tertentu yang disertai
internal mutlak diperlukan seiring dengan dengan imbalan atas tambahan pokok
tumbuh dan berkembangnya transaksi di tersebut. (Andrianto, 2019)[4]. Sedangkan
perusahaan. Untuk menjalankan menurut Salim (2015)[5] Kredit adalah
pengendalian internal secara baik, harus penyediaan uang atau tagihan yang dapat
disamakan dengan itu, berdasarkan per orang yang memiliki atau ingin
persetujuan atau kesepakatan antara bank mengembangkan industri rumah tangga
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak mikronya. (Sendjaya, 2019)[6].
peminjam melunasi utangnya setelah PNM Mekaar merupakan badan
jangka waktu tertentu dengan jumlah usaha milik negara yang bergerak di bidang
bunga, imbalan atau pembagian hasil keuangan, yang aktifitas kegiatannya
keuntungan. Kredit bisa juga kepercayaan, menyalurkan dana pembiayaan tanpa
Kepercayaan itu adalah kepercayaan yang jaminan kepada ibu-ibu pra sejahtera
diberikan oleh bank kepada debitur yang dengan tujuan mensejahterakan keluarga
akan nyata apabila kredit itu telah kurang mampu. PNM merupakan antitesis
dikembalikan lagi beserta bunga perbankan, PNM tidak menerapkan model
(kontraprestasi) yang telah disepakati. pembiayaan seperti layaknya di perbankan.
Tujuan dari kredit tersebut sudah bunga kredit PNM saat ini berkisar 25
diimplementasikan oleh PT PNM Mekaar. persen. Namun besaran bunga akan
PNM Membina Ekonomi Keluarga tergantung pada jenis kredit yang
Sejahtera (PNM Mekaar) merupakan disalurkan kepada debitur, tingginya suku
layanan permodalan berbasis kelompok bunga tersebut disebabkan oleh biaya servis
yang diperuntukan bagi perempuan yang tinggi. Tugas utama PNM adalah
prasejahtera pelaku usaha ultra mikro, baik memberikan solusi pembiayaan pada usaha
yang ingin memulai usaha maupun mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
mengembangkan usaha. Bagi pihak PT dengan kemampuan yang ada berdasarkan
PNM Mekaar, pemberian kredit merupakan kelayakan usaha serta prinsip ekonomi
sebuah penghasilan yang sangat pasar (Setiani, 2020)[7].
diutamakan karena dari setiap kredit yang TINJAUAN PUSTAKA
dikeluarkan pihak PT PNM Mekaar akan Sistem Pengendalian Internal
mendapatkan bunga atau jasa yang Sistem pengendalian internal
merupakan sumber pendapatan bagi PT merupakan bagian dari masing-masing
PNM Mekaar. Pada pelaksanaannya, PT. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur
PNM Mekaar sudah mempunyai sistem dan dan pengamanan operasional
prosedur yang digunakan sebagai dasar perusahaan.(Lathifah,2021)[10]. Sistem
untuk melaksanakan transaksi pemberian pengendalian internal tediri atas berbagai
kredit. PT. PNM Mekaar yaitu program praktik, prosedur yang diterapkan oleh
pembiayaan yang produktif sejahtera perusahaan untuk mencari tujuan umum.
dengan jumlah kredit hanya 2 juta rupiah (Hall, 2007)[11]. Tujuan umum tersebut
antara lain: 1)Menjaga aktiva perusahaan, perusahaan sudah dipatuhi dengan baik
2)Memastikan akurasi dan keandalan dan benar oleh para karyawannya.
catatan informasi akuntansi, 3)Mendorong Unsur- Unsur Pengendalian Internal
efisisensi operasional perusahaan, Committee of Sponsoring
4)Mengukur kesesusaian dengan kebijakan Organizations of Treadway
serta prosedur yang diterapkan pihak Commisions/COSO (2013)
manajemen. (Lathifah,2021)[10] menyatakan bahwa
Tujuan Pengendalian Internal Pengendalian Intern adalah sebuah proses
Tujuan pengendalian internal seperti yang dirancang dan dipengaruhi oleh
yang dikemukan oleh Elder, Beasley, dan dewan entitas direksi, manajemen, dan
Arens dalam Fibriyanti (2019)[3] yang personel lainnya untuk memberikan
diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf keyakinan memadai tentang pencapaian
adalah: tujuan entitas dalam kategori berikut : (1)
1. Efektivitas dan efisiensi operasi. keandalan pelaporan keuangan, (2)
Pengendalian internal bertujuaan untuk efektivitas dan efisiensi operasi, dan (3)
mencapai efektivitas dan efisiensi dalam kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
kegiatan operasi perusahaan, hal ini yang berlaku.
termasuk pelaksanaan kegiatan, Pengertian Kredit
pencapaian hasil, dan usaha Kredit adalah kondisi penyerahan
perlindungan terhadap kerugian. baik berupa uang, barang, maupun jasa dari
2. Realibilitas atas Pelaporan pihak pemberi kredir kepada pihak
Keuangan Manajemen bertanggung penerima kredit dengan kesepakatan
jawab atas pelaporan keuangan yang bersama untuk dapat diselesaikan dengan
diterbitkan oleh perusahaan. jangka waktu tertentu yang disertai dengan
Pengendalian internal bertujuan agar adanya imbalan atas tambahan pokok
pelaporan keuangan yang diterbitkan tersebut. Undang-Undang No.7 tahun
dapat dipercaya, hal ini termasuk 1998[12], tertulis bahwa ”penyediaan uang
pencegahan atas kecurangan pada tagihan yang bisa disamakan berdasarkan
pelaporan keuangan. kesepakatan atau persetujuan pinjam
3. Kepatuhan terhadap Hukum dan meminjam antara bank dengan pihak lain
Peraturan yang mewajibkan untuk melunasi
Pengendalian internal bertujuan untuk hutangnya dengan jumlah bunga, imbalan
memastikan bahwa segala peraturan dan atau bagi hasil lainnya dalam jangka waktu
ketetapan yang sudah dibuat oleh yang disepakati.”
Unsur – Unsur Kredit kerja.c) Membantu pemerintah, hal ini
Menurut Fibriyanti (2018)[3] Kredit berkaitan dengan pembangunan. Karena
mempunya beberapa unsur, antara lain: dengan adanya kredit dari bank,
a)Waktu, jarak antara persetujuan perkembangan UMKM maupun UKM
pemberian kredit dengan pelunasannya, dapat mengembang serta memperluas
b)Kepercayaan, landasan pemberian kredit usahanya sehingga dari langkah ini akan
oleh kreditur kepada debitur, c)Penyerahan, tercipta prputaran arus barang dan jasa yang
pernyataan bahwa pihak kreditur akan dapat memenuhi kebutuhan hidup
menyerahkan nilai ekonomi kepada debitur masyarakat luas.
yang harus dikembalikan sesuai jatuh Selain tujuan Febriyanti (2018)[3],
tempo, d) Risiko, adanya dampak yang kredit juga memiliki fungsi a) Kredit dapat
timbul selama jangka waktu tertentu atara meningkatkan (utility) dari uang,
pemberian dan pelunasan, f) Persetujuan penyaluran kredit merupakan oengalihan
atau Perjanjijan, antara kreditur dan debitur ststus uang tidak bergerak menjadi uang
terdapat suatu persetujuan dan dibuktikan bergerak. Artinya, uang di bank tidak
dengan adanya suatu perjanjian. menghasilkan suatu barang atau jasa yang
Tujuan dan Fungsi Kredit bermanfaat. Ketika uang dikreditkan, maka
Menurut Febriyanti (2018)[3] tujuan uang tersebut akan menjadi uang aktif.
dan fungsi pemberian kredit ada beberapa Uang dari kredit dapat digunakan untuk
tujuan dari kredit antara lain: a) menghasilkan barang atau jasa.
Mendapatkan keuntungan, dikatakan Penggunaan barang dan jasa dilakukan
mendapatkan keuntungan, hal ini terbukti melauli transaksi jual beli yang melibatkan
berdasarkan bungan yang diterima oleh uang.b) Kredit dapat meningkatkan (utility)
pihak pemberi kredit sebagai balas jasa dan barang, kredit yang diberikan dapat
biaya administrasi kredit yang dibebankan digunakan untuk mengolah barang menjadi
kepada nasabah.bunga ini digunakan untuk memiliki daya guna lebih tinggi, sehingga
kelangsungan kegiatan usaha bank. b) barang memiliki nilai jual dan lebih
Membantu usaha nasabah, kredit yang bermanfaat.c) Kredit meningkatkan
diberikan oleh kreditur kepada debitur, peredaran dan lalu lintas uang, uang yang
sesungguhnya dapat membantu usaha dikreditkan akan berpindah dari satu
nasabah (debitur) sehingga dapat wilayah ke wilayah lain. Uang yang
mengembangkan serta memperluas dikreditkan dapat meningkatkan peredaran
usahanya, disamping itu, kredit diluncurkan uang pada daerah yang kekurangan uang.d)
untuk dana investasi maupun untuk modal Kredit adalah jembatan untuk
meningkatkan pendapatan nasional, kredit Dalam penelitian kualitatif analisis
yang disalurkan ke masyarakat indursti, data telah dilaksanakan sebelum memasuki
atau sektor produksi atau investasi akan lapangan, selama di lapangan, dan setelah
meningkatkan kebutuhan tenaga kerja. selesai melakukan penelitian. Dalam
Secara keseluruhan penyerapan tenaga penelitian ini, peneliti menggunakan
kerja ini akan meningkatkan pendapatan metode analisis data deskriptif kualitatif.
nasional secara umum. e) Kredit adalah Dimana, dalam penelitian ini membahas
salah satu alat untuk stabilisasi permasalahan yang sifatnya menggunakan,
ekonomi,kredit dapat berfungsi sebagai menggambarkan, dan membandingkan
stabilisasi ekonomi karena dengan adanya suatu data atau keadaan kemudian
sistem kredit maka tidak menutup menerangkan suatu keadaan sedemikian
kemungkinan nasyarakat yang ingi rupa.
memulai usaha atau membeli sesuatu dapat Menurut (Sugiyono, 2016) analisis
berjalan sebagai mana mestinya. f) Kredit data adalah proses mencari dan menyusun
menimbulkan kegairahan berusaha bagi secara sistematis data yang diperoleh dari
masyarakat, bantuan kredit yang diberikan hasil wawancara, catatan lapangan, dan
oleh bank akan dapat mengatasi kekurang dokumentasi, dengan cara
mampuan para pengusaha di bidang mengorganisasikan data ke dalam kategori,
permodalan. Sehingga para pengusaha akan menjabarkan ke dalam unit-unit,
dapat meningkatkan usahanya. g) Kredit melakukan sintesa, menyusun ke dalam
sebagai alat hubungan ekonomi pola, memilih mana yang penting dan yang
internasional,bank –bank besar di luar akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
negeri yang mempunyai jaringan usaha sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
dapat memberikan bantuan kredit, baik ataupun orang lain. Proses analisis datanya
secara langsung maupun tidak langsung dijelaskan sebagai berikut :
kepada perusahaan-perusahaan di luar 1. Pengumpulan data (data collection)
negeri. Peneliti mengumpulkam data-data yang
METODE PENELITIAN didapatkan saat melakukan penelitian di
Pada penelitian ini metode analisis lapangan. Data yang peneliti dapatkan
data yang digunakan adalah deskriptif dicatat secara objektif dan sesuai
kualitatif. Menurut Miles and Huberman dengan hasil wawancara, observasi, dan
(2014)[15] mengemukakan bahwa aktivitas dokumentasi.
dalam analisis data kualitatif dilakukan 2. Reduksi data (data reduction)
secara interaktif dan berlangsung.
Reduksi data yaitu proses pemilihan, modal dasar Rp1,2 triliun dan modal
pemusatan, penyederhanaan, dan disetor Rp300 miliar. Beberapa bulan
transformasi data yang muncul dari kemudian, melalui Kep Menkeu No. 487
hasil temuan di lapangan. Mereduksi KMK 017 tanggal 15 oktober 1999,
data harus dilakukan sesuai dengan sebagai pelaksanaan dari undang-undang
fokus penelitian yang telah ditetapkan No.23 tahun 1999, PNM ditunjuk menjadi
agar mempermudah peneliti untuk salah satu BUMN Koordinator untuk
menyajikan data. menyalurkan dan mengelola 12 skim Kredit
3. Penyajian data (data display) program.
Penyajian data dilakukan oleh peneliti Seiring perkembangan usaha, pada
setelah melakukan reduksi data. Penyaji tahun 2015, PNM meluncurkan layanan
data merupakan sekumpulan informasi pinjaman modal untuk perempuan
yang tersusun dengan baik dan prasejahtera pelaku usaha Ultra mikro
digunakan untuk pengambilan melalui program Membina Ekonomi
keputusan. Data yang disajikan bukan Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar). PNM
lagi data mentah, melainkan data yang Mekaar dikuatkan dengan aktivitas
sudah direduksi atau diolah pendampingan usaha dan dilakukan secara
sebelumnya. berkelompok.
4. Kesimpulan atau verifikasi (conclusion Prosedur Pemberian Kredit di PT. PNM
or verification) Mekaar Cabang Tegal Timur
Peneliti membuat kesimpulan setelah Prosedur pemberian kredit di PT
data penelitian disajikan. Pengambilan PNM Mekar Cabang Tegal Timur
kesimpulan ini sendiri merupakan dilakukan sebagai berikut :
intisari dari hasil akhir analisis yang 1. Sosialisasi (Hanya untuk kelompok dan
dilakukan dalam penelitian ataupun nasabah baru)
kesimpulan awal. Proses sosialisasi merupakan tahap
pertama dari proses pembiayaan Mekaar,
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam kegiatan sosialisasi dilakukan pula
Gambaran Umum Objek Penelitian penentuan target yang sangat berperan
PT Permodalan Nasional Madani penting untuk mengidentifikasi perempuan
(Persero), atau "PNM", didirikan sebagai yang memenuhi ketentuan dan syarat
pelaksanaan dari Tap XVI MPR/1998 dan sebagai target pembiayaan Mekaar. Harus
berdasarkan Peraturan Pemerintah RI dipastikan bahwa perempuan tersebut
No.38/1999 tanggal 29 Mei 1999, dengan benar-benar dari keluarga pra-sejahtera,
wilayah yang terpilih hanya yang benar- Verifikasi dilakukan oleh Kepala
benar memiliki angka keluarga pra- Cabang atau SAO (Senior Account Officer)
sejahtera/miskin yang tinggi. Sosialisasi dengan tujuan mengecek atau memastikan
Mekaar dibagi menjadi 2 (dua) tahap, yaitu data nasabah secara rill di lapang dengan
sebagai berikut a) Sosialisasi di tingkat membawa data nasabah yang sudah di
aparat pemerintahan setempat diantaranya proses UK oleh petugas , kemudian kepala
kabupaten, kecamatan, kelurahan/kepala cabang/SAO memvalidasi data nasabah
desa/kepada dusun, RT/RW dan tokoh pada form Uji Kelayakan yang sudah di isi
masyarakat. b) Sosialisasi di tingkat lengkap oleh petugas.
nasabah Sosialisasi dilakukan terhadap 4. Persiapan Pembiayaan (PP)
calon nasabah adalah sebagai berikut Persiapan Pembiayaan adalah suatu
melakukan aktivitas keliling di wilayah aktivitas yang wajib diikuti oleh setiap
perkampungan/perorangan yang menjadi calon nasabah Mekaar yang sudah
tempat target potensial nasabah berada dan dinyatakan lulus dari tahap Uji Kelayakan.
melakukan kegiatan sosialisasi Mekaar Pelaksanaaan PP dilakukan selama 5 hari.
kepada nasabah potensial dalam bentuk Persiapan pembiayaan bertujuan untuk
kelompok. menciptakan landasan disiplin kredit yang
2. Uji Kelayakan (UK) kuat dan memastikan seluruh calon nasabah
Uji kelayakan adalah kegiatan mengerti prosedur dan aturan Mekaar.
untuk memotret kondisi social ekonomi 5. Pengajuan Dana Pencairan Kantor
calon nasabah, yang meliputi a) Kondisi Mekaar kepada Financial
rumah dan tingkat pendapatannya, b) Administrasion Offucer (FAO)
Informasi diperoleh melalui kunjungan ke Kelengkapan data nasabah yang
tempat calon nasabah dan wawancara lulus uji kelayakan akan diproses oleh
dengan menggunakan daftar pertanyaan, c) petugas AO untuk dilakukan pengajuan
Wawancara dilakukan oleh Account Officer pencairan ke FAO dengan waktu yang telah
di rumah calon nasabah dan sebaiknya ditentukan saat proses PP. Pengajaun
dihadiri oleh pasangan calon nasabah bagi pencairan ke bagian administrasi selambat-
yang sudah menikah, serta kepala keluarga lambatnya H-4 atau 4 (empat) hari sebelum
dan istri agar dapat diperoleh data yang pencairan.
lebih akurat dan menghindari wawancara 6. Persetujuan Nasabah
ulang yang dapat membuang- buang waktu. Persetujuan nasabah dilakukan oleh
3. Verifikasi Kepala Cabang atau SAO ketika proses uji
kelayakan , verifikasi , persiapan
pembiayaan dan pengajuan dana pencairan lengkap, 2) Account Officer yang tidak
ke admin sudah dilakukan sesuai peraturan melakukan proses persiapan pembiayaan
yang berlaku di Mekaar, persetujuan dengan benar atau tidak sesuai prosedur
nasabah atau pengesahan yang dilakukan perusahaan seperti, tahap-tahap penjelasan
oleh Kepala Cabang atau SAO yaitu atau peraturan yang harus ditaati oleh
memastikan kembali data nasabah apakah nasabah saat PP1-PP4, dan tidak
sudah sesuai dengan yang diproses oleh melakukan uji kelayakan secara riil dan ini
AO, apakah sudah dilakukan persiapan membuat rentang calon nasabah tidak
pembiayaan, dan menjelaskan peraturan- bertanggung jawab.3) Pengajuan kredit
peraturan pengajuan pembiayaan pertama yang tidak dapat di survey pada hari itu,
dan proses angsuran. tetapi menunggu besok atau minggu
7. Pencairan Pembiayaan depannya lagi. Pengajuan kredit untuk
Pencairan pembiayaan adalah nasabah lanjutan atau nasabah rejoint harus
penyerahan dana pencairan kepada disurvei ulang oleh Account Officer ,
nasabah. Pencairan dilakukan oleh Kepala namun seringkali tidak dapat disurvei pada
Cabang, SAO bisa juga oleh FAO, ketika hari pengajuan kredit dikarenakan jarak
proses pencairan seluruh nasabah anggota lokasi survey jauh, pengajuan kredit terlalu
kelompok harus hadir dan menyaksikan sore dan pekerjaan Account Officer yang
penerimaan dana pencairan yang akan masih banyak dan tidak dapat ditinggalkan
digunakan untuk modal usaha , siap pada hari itu sehingga menjadi kendala
bertanggung jawab dan siap tanggung dalam pemberian kredit kepada nasabah.4)
renteng. Dan apabila tidak bisa hadir karena Masalah kepengurusan dan manajerial
sakit atau alasan yang bisa diterima sesuai dalam pengelolaan koperasi kurang
dengan buku kebijakan mekaar maka akan professional, seperti merangkapnya
ditunda selama seminggu. jabatan.5) Tanda tangan suami ataupun
Masalah yang dihadapi Pada PT. PNM penanggung jawab nasabah, Pengajuan
Mekaar Cabang Tegal Timur kredit seharusnya disertai dengan tanda
Dalam praktek sebenarnya pada tangan suami atau penanggungjawab
prosedur pemberian kredit pada PT PNM nasabah yang digunakan sebagai
Mekaar Cabang Tegal Timur terdapat bukti/jaminan (kesepakatan nasabah
masalah yang timbul karena terjadi dengan petugas) apabila nasabah tidak
ketidaksesuaian prosedur yang telat bayar angsuran. Namun seringkali hal
ditentukan oleh perusahaan, diantaranya 1) tersebut tidak dilakukan oleh pertugas
Berkas pengajuan kredit yang tidak dengan kendala karena suami nasabah atau
penanggung jawaba nasabah bekerja di luar dalam pembayaran yaitu dengan
kota. 6)Kebijakan Mekaar sering kali tidak menggunakan system tanggung renteng
dilaksanakan dengan benar oleh petugas kelompok. Tanggung renteng adalah
Mekaar. Ada beberapa hal yang terjadi sebuah talangan pembayaran angsuran oleh
diantaranya, petugas yang tidak sesuai seluruh anggota kelompok yang sementara
prosedur saat merekrut calon nasabah, saat untuk nasabah yang tidak bisa bayar karena
proses penerimaan angsuran dari nasabah itu kesepakatan saat pencairan. Sehingga
dengan pertemuan kolektif mingguan. untuk nasabah yang kurang lancar dalam
Analisis Sistem Pengendalian Internal pembayarannya masih bisa diatasi dengan
dalam Pemberian Kredit Pada PT. PNM baik dan tidak ada nasabah yang
Mekaar Cabang Tegal Timur menunggak.
Dalam proses pemberian kredit PT Dalam penelitian ini menggunakan
PNM Mekaar Cabang Tegal Timur COSO untuk menganalisisnya. COSO
melakukan langkah-langkah yang sangat merupakan model pengendalian internal
membantu dalam pelaksanaan pemberian yang banyak digunakan oleh auditor
kredit serta mengatasi masalah yang timbul sebagai dasar untuk mengevaluasi dan
dalam menyetujui atau tidak permohonan mengembangkan pengendalian internal.
kredit yang mengajukan pinjaman kredit Berikut penerapan menurut model COSO
tersebut. Dalam memberikan kredit kepada yang telah dibandingkan dengan kejadiaan
calon nasabah terkadang tidak sesuai dalam lapangan.
dengan prosedur yang ada seperti terjadi 1. Lingkungan Pengendalian
pemberian kredit yang tidak dilakukan Lingkungan Pengendalian Tindakan
proses PP sehingga menyebabkan nasabah atau kebijakan manajemen yang
tidak mengetahui peraturan-peraturan yang mencerminkan sikap manajemen puncak
ditentukan oleh Mekaar. secara keseluruhan dalam pengendalian
Padahal ketika petugas melakukan manajemen
proses PP dengan baik dan benar nasabah a. Integritas dan Nilai Etika
akan faham kebijakan Mekaar dan PT. PNM Mekaar Cabang Tegal
mengurangi nasabah yang sulit dalam Timur telah menarapkan
membayar angsuran atau nasabah kurang integritas dan nilai etika sesuai
lancar dalam membayar angsuran, tetapi dengan kerangka kerja
dalam kasus ini petugas Mekaar atau pengendalian internal Committee
seluruh team cabang Tegal Timur bisa of Sponsoring Organizations of
mengatasi nasabah yang kurang lancar Treadway Commisions (COSO).
b. Komitmen Terhadap kerangka kerja pengendalian
Kompetensi internal COSO.
PT. PNM Mekaar Cabang Tegal f. Kebijakan Sumber Daya
Timur telah menerapkan Manusia dan Prosedurnya
komitmen terhadap kompetensi PT. PNM Mekaar Cabang Tegal
sesuai dengan kerangka kerja Timur telah menerapkan
pengendalian internal COSO. kebijakan sumber daya manusia
c. Dewan Komisaris dan Komite dan prosedurnya sesuai dengan
Audit kerangka kerja pengendalian
PT. PNM Mekaar Cabang Tegal internal COSO.
Timur memiliki dewan komisaris 2. Penilaian Risiko
dan komite audit yang telah Penilaian Risiko Tindakan
menjalankan tugas dan tanggung manajemen untuk mengidentifikasi dan
jawabnya dengan baik yaitu menganalisis risiko-risiko yang relevan
mengawasi proses pelaporan dalam penyusunan laporan keuangan dan
keuangan.Hal ini menunjukkan perusahaan secara umum.
bahwa PT. PNM Mekaar Cabang a. Tujuan Perusahaan Secara
Tegal Timur telah menerapkan Keseluruhan
dewan komisaris dan komite Melayani kredit masyarakat guna
audit sesuai dengan kerangka memberi nilai tambah dan
kerja pengendalian internal membantu memenuhi kebutuhan
COSO. masyarakat. Hal ini
d. Filosofi Manajemen dan Gaya menunjukkan bahwa PT. PNM
Mengelola Operasi Mekaar Cabang Tegal Timur
PT. PNM Mekaar Cabang Tegal telah menerapkan tujuan
Timur telah menerapkan filosofi perusahaan secara keseluruhan
manajemen dan gaya mengelola sesuai dengan kerangka kerja
operasi sesuai dengan kerangka pengendalian internal COSO.
kerja pengendalian internal b. Identifikasi Risiko dan
COSO. Analisisnya
e. Struktur Organisasi Manajemen rutin melakukan
PT. PNM Mekaar Cabang Tegal identifikasi dan analisis jika
Timur belum menerapkan terjadi peningkatan saldo piutang
struktur organisasi sesuai dengan yang signifikan. Hal ini
menunjukkan bahwa PT. PNM dan prosedur mengenai
Mekaar Cabang Tegal Timur penanganan saat terjadi kredit
telah menerapkan identifikasi macet. Kebijakan-kebijakan
dan analisisnya sesuai dengan tersebut tertulis dengan jelas
kerangka kerja pengendalian dalam ketentuan-ketentuan
internal COSO. perusahaan. Hal ini menunjukkan
c. Mengelola Perubahan bahwa PT. PNM Mekaar Cabang
Manajemen pusat akan Tegal Timur telah menerapkan
melakukan perubahan strategi kebijakan dan prosedur sesuai
dengan melihat situasi dan dengan kerangka kerja
kondisi yang ada (jika terjadi pengendalian internal COSO.
masalah) contohnya melakukan b. Kelangsungan Bisnis
perubahan struktur organisasi Melakukan strategi khusus
dan tupoksi (tugas pokok dan mengenai penyimpanan cadangan
fungsi) jika diperlukan. Hal ini dokumen. Semua data sudah di
menunjukkan bahwa PT. PNM backup di harddisk dan dengan
Mekaar Cabang Tegal Timur melakukan pencatatan
telah menerapkan mengelola manual.Hal ini menunjukkan
perubahan sesuai dengan bahwa PT. PNM Mekaar Cabang
kerangka kerja pengendalian Tegal Timur telah menerapkan
internal COSO. kelangsungan bisnis sesuai
3. Kegiatan Pengendalian dengan kerangka kerja
Aktivitas Pengendalian Kebijakan pengendalian internal COSO.
dan prosedur, selain yang sudah termasuk 4. Informasi dan Komunikasi
dalam empat komponen lainnya, yang Informasi dan Komunikasi
membantu memastikan bahwa tindakan Tindakan untuk mencatat, memproses dan
yang diperlukan telah diambil untuk melaporkan transaksi yang sesuai untuk
menangani risiko guna mencapai tujuan menjaga akuntabilitas.
entitas. a. Kualitas Informasi
a. Kebijakan dan Prosedur Tahap awal telah memberikan
Adanya kebijakan dalam setiap informasi yang jelas, kepada
proses, mulai dari proses semua pihak seperti pihak
pengajuan kredit, proses supplier maupun pihak nasabah
pengangsuran, proses pelunasan, agar supaya proses transaksi dapat
berjalan dengan baik dan tidak Timur telah menerapkan
akan menjadi masalah di pengawasan yang terus
kemudian hari. Hal ini berlangsung sesuai dengan
menunjukkan bahwa PT. PNM kerangka kerja pengendalian
Mekaar Cabang Tegal Timur internal COSO.
telah menerapkan kualitas b. Evaluasi yang Terpisah
informasi sesuai dengan kerangka Ketika atasan dalam memonitor
kerja pengendalian internal laporan dari hasil kerja dari setiap
COSO. divisi yang ada, dan jika
b. Efektivitas Komunikasi ditemukan sesuatu yang keliru
Adanya komunikasi yang baik maka divisi yang bersangkutan
antara karyawan-karyawati yang akan mengevaluasi dan
ada. Hal ini menunjukkan bahwa mendiskusikan secara bersama.
PT. PNM Mekaar Cabang Tegal Hal ini menunjukkan bahwa PT.
Timur telah menerapkan PNM Mekaar Cabang Tegal
efektifitas komunikasi sesuai Timur telah menerapkan evaluasi
dengan kerangka kerja yang terpisah sesuai dengan
pengendalian internal COSO. kerangka kerja pengendalian
5. Kegiatan Pengawasan internal COSO.
Kegiatan pengawasan terhadap mutu c. Melaporkan Kekurangan-
pengendalian internal secara berkelanjutan kekurangan yang Terjadi
maupun periodik untuk memastikan Karyawan-karyawati selalu
pengendalian internal telah berjalan dan melaporkan kepada yang
telah dilakukan penyesuaian yang bersangkutan jika ditemukan
diperlukan sesuai kondisi yang ada. kekurangan/kesalahan agar tidak
a. Pengawasan yang Terus terjadi kesalahan yang berulang.
Berlangsung Hal ini menunjukkan bahwa PT.
Dimana atasan selalu melakukan PNM Mekaar Cabang Tegal
pengawasan atau kontrol terhadap Timur telah menerapkan
setiap aktivitas dari karyawan- melaporkan kekurangan-
karyawati yang terdiri dari bagian kekurangan yang terjadi sesuai
admin, marketing dan collection. dengan kerangka kerja
Hal ini menunjukkan bahwa PT. pengendalian internal COSO.
PNM Mekaar Cabang Tegal SIMPULAN
Berdasarkan analisa yang telah yang (lDP) Sudaji. E-jounal S1 Akt
telah dilakukan maka dapat disimpulkan Universitas Pendidikan Ganesha
bahwa sistem pengendalian internal pada Volume 3 No.1.
pemberian kredit di PT. PNM Mekaar [2] Herry. (2014). Pengendalian Akutansi
Cabang Tegal Timur telah dilaksanakan dan Manajemen. Kencana:
sesuai dengan kerangka kerja pengendalian Jakarta. ISBN 9786027985568 (E-
internal yang berlaku sesuai Committee of Book)
Sponsoring Organizations of Treadway [3] Fibriyanti, Yenni Vera., Oktavia Ikke
Commisions (COSO) yaitu Lingkungan Wijaya. (2018). Analisis Sistem
pengendalian tindakan, penilaian risiko Pengendalian Internal Pemberian
tindakan manajemen, aktivitas Kredit Pada PD. BPR Bank
pengendalian kebijakan dan prosedur, Daerah Lamongan. Jurnal
informasi dan komunikasi tindakan untuk Universitas Islam Lamongan
mencatat, dan kegiatan pengawasan Volume III No.2. ISSN 2502-
terhadap mutu pengendalian internal. 3764.
SARAN [4] Andrianto. (2019). Manajemen Kredit
Berdasarkan dari simpulan dalam (Teori dan Konsep Bagi Bank
penelitian ini, maka dapat disarankan Umum. Qiara Media: Pasuruan,
sebagai berikut : Bagi Perusahaan, Jawa Timur. ISBN
hendaknya PT. PNM Mekaar Cabang Tegal 9786026588494 (E-Book)
Timur sebaiknya lebih teliti pada saat [5] Salim, Faradila A. (2015). Analisis
memberikan kredit agar dapat dinilai Penerapan Sistem Informasi
kemampuan nasabah dan menganalisas Akutansi Dalam Mendukung
segala resiko yang mungkin timbul dengan Pengendalian Internal Pemberian
membandingkan keadaan ekonomi Kredit Pada PT. Bank Bukopin
nasabah. Sehingga pihak Mekaar Cabang Manado. Jurnal Universitas Sam
Tegal Timur dapat mengambil keputusan Ratulangi Manado volume 3 No.1
dengan tepat dan sesuai prosedur yang ada. Hal. 1034-1043. ISSN 2303-1174
DAFTAR PUSTAKA [6] Sendjaya, Sen. (2019). Leading For
High Performance In Asia.
[1] Giriama, Kadek Dian Sutrisna. (2015).
University of
Evaluasi Sistem Pengendalian
Technology:Australia. ISBN 978-
Internal Pada Pemberian Kredit
981-13-6074-9 (E-Book)
di Lembaga Perkreditan Desa
[7] Setiani, Indri Dwi. (2020). [13] Suliyanto. (2005). Analisis Data
Pengendalian Intern Pada Dalam Aplikasi Pemasaran.
Pemberian Kredit Tanpa Jaminan Ghalia Indonesia: Jakarta.
di PT. PNM Mekaar Cabang [14] Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
Megaluh. Kuantitatfi, Kualitatif, dan R&D.
[8] Syamsiyah,Ng. (2020). Pengaruh Alfabeta: Bandung.
Sistem Pengendalian Intern [15] Miles, M.B, Huberman,
Terhadap Efektivitas Pemberian A.M.,&Saldana,J. (2014).
Kredit Pada PT. Bank Rakyat Qualitative Data Analysis,
Indonesia (Persero)TBK. Cabang A.Methods Sourcebook, Edition 3.
Marisa. Jurnal AkMen Volume 17 USA: Sage Publications.
Nomor 3 Hal. 501-508. E-ISSN
2621-4377
[9] Wijoyo, Hadion. (2020). Analisis
Pengendalian Internal dalam
Pemberian Kredit Pada PT. Bank
Perkreditan Rakyat (BPR)
Indomitra Mandiri. Jurnal
Terapan Informatika Nusantara
Vol 1 no 4 Hal 157-162.ISNN
2722-7987
[10] Lathifah, Nurul. (2021). Konsep dan
Praktik Sistem Pengendalian
Internal. Insan Cendikia Mandiri:
Sumatra Barat. ISBN 978-623-
6090-40-4 (E-Book)
[11] Hall, James, A. (2007). Sistem
Informasi Akutansi 1 (Edisi 4).
Salemba: Jakarta.
[12] Handoko, Duwi., Hamsler., Rahmad
Alamsyah. (2019). Hukum
Perbankan dan Bisnis. Hawa dan
Ahwa: Pekanbaru. ISBN 978-623-
90915-0-7 (E-Book)

Anda mungkin juga menyukai