Anda di halaman 1dari 12

Analisis Pengendalian Intern Piutang Dalam Meminimalisir Piutang Tak Tertagih (Andri Eko Putra)

Analisis Pengendalian Intern Piutang Dalam Meminimalisir


Piutang Tak Tertagih Pada CV Bumi Tiara Abadi Palembang

Andri Eko Putra


Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Palembang,

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengendalian intern piutang dalam
meminimalisir piutang tak tertagih pada CV Bumi Tiara Abadi. Metode penelitian yang digunakan
adalah deskriptif kuantitatif dengan data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi dan
studi pustaka. Populasi adalah daftar piutang dan piutang tak tertagih pada CV Bumi Tiara Abadi,
sedangkan sampel adalah daftar piutang dan piutang tak tertagih pada CV Bumi Tiara Abadi dari
tahun 2013 sampai dengan 2015. Hasil penelitian menunjukkan sistem pengendalian intern atas
piutang pada CV Bumi Tiara Abadi belum cukup baik karena perusahaan hanya membuat kartu
piutang dalam pencatatan piutang, perusahaan tidak meminta dan menggunakan rekening koran,
perusahaan tidak membuat bukti kwitansi. Rekomendasi bagi perusahaan agar menerapkan sistem
pencatatan piutang baik sehingga piutang perusahaan dapat terdata dan tertagih tepat waktu.

Kata Kunci : Pengendalian Intern atas Piutang

I. PENDAHULUAN memiliki piutang kepada


Dunia usaha di Indonesia saat ini pelanggannya.
sudah semakin berkembang, bisa Pengendalian intern meliputi
dilihat dari semakin banyaknya berdiri struktur organisasi perusahaan yang
usaha-usaha baru yang didirikan oleh dikoordinasikan untuk menjaga
masyarakat. Salah satu aspek penting kekayaan perusahaan, mengecek
pada suatu perusahaan adalah sistem ketelitian dan keandalan data
pengendalian intern, karena suatu akuntansi, mendorong efesiensi dan
perusahaan tidak dapat berjalan mendorong agar dipenuhinya
dengan baik tanpa adanya sistem kebijaksanaan akuntansi pada
pengendalian intern yang baik. penjualan kredit untuk meningkatkan
Strategi yang digunakan suatu pengendalian intern dalam suatu
perusahaan untuk menarik konsumen, perusahaan yang menjadi objek
salah satunya adalah dengan cara penelitian. Pengendalian intern yang
menjual produk secara kredit. Melalui memadai tidak menjamin bahwa
penjualan tersebut perusahaan semua penyimpangan atas tindakan
memperoleh pendapatan secara tidak yang merugikan perusahaan dapat
langsung (piutang). Sehingga dihindarkan sama sekali, tetapi
perusahaan mendapatkan sebuah kemungkinan-kemungkinan tersebut
risiko mengenai kepastian pembayaran diusahakan dapat seminimal mungkin.
yang akan dilakukan dikemudian hari. Tujuan perusahaan adalah
Adanya piutang dalam kegiatan mencapai laba maksimal dengan
perusahaan memungkinkan terjadinya menekan biaya-biaya operasional
keadaan dimana piutang tersebut tidak seminimal mungkin. Salah satu
dilunasi (bed debt). Dalam transaksi sumber laba adalah melalui penjualan
penjualan kredit, jika order dari barang dan jasa yang diproduksi
pelanggan telah dipenuhi dengan perusahaan. Perusahaan harus
pengiriman barang atau jasa untuk mempunyai strategi untuk menarik
jangka waktu tertentu perusahaan minat konsumen memilih barang yang
diproduksi. Bentuk strategi yang

79
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 14, No.4, Januari 2018 : 79-90

digunakan suatu perusahaan untuk diatas jika dibiarkan terus menerus


menarik konsumen, salah satunya akan mengakibatkan perusahaan
adalah dengan cara menjual produk mengalami penurunan laba.
secara kredit. Melalui penjualan
tersebut perusahaan memperoleh II. TINJAUAN TEORI
pendapatan secara tidak langsung
(piutang), namun strategi menjual a. Pengendalian Intern
secara kredit dapat menimbulkan risiko Mardi (2011:60) menyatakan
piutang tak tertagih atau penundaan pengendalian intern merupakan suatu
pendapatan. Piutang dalam kegiatan sistem yang meliputi struktur
perusahaan memungkinkan terjadinya organisasi beserta semua mekanisme
keadaan dimana piutang tersebut tidak dan ukuran-ukuran yang dipatuhi
dilunasi (bed debt). bersama untuk menjaga seluruh harta
Dalam transaksi penjualan kredit, kekayaan organisasi dari berbagai
jika order dari pelanggan telah arah. Menurut James Hall dalam Mardi
dipenuhi dengan pengiriman barang (2011:59) Commite on Auditing
atau jasa untuk jangka waktu tertentu Procedure American Institute of
maka dikatakan perusahaan memiliki Carified Public Accountant (AICPA)
piutang kepada pelanggannya. Secara mengemukakan, bahwa pengendalian
otomatis dana perusahaan tertahan intern mencakup rencana organisasi
pada konsumen, dan mengurangi dan semua metode serta tindakan
pendanaan dalam perusahaan. yang telah digunakan dalam
Adanya piutang berarti perusahaan perusahaan untuk mengamankan
mempunyai hak klaim terhadap asetnya, mengecek kecermatan dan
seseorang atau perusahaan lain. keandalan data akuntansi, memajukan
Dengan adanya hak klaim ini efisiensi operasi, dan mendorong
perusahaan dapat menuntut ketaatan pada kebijakan yang telah
pembayaran dalam bentuk uang atau ditetapkan. Sesuai dengan definisi
penyerahan aset atau jasa lain kepada yang dikemukakan AICPA, maka dapat
pihak dengan siapa ia berpiutang. Oleh dirumuskan tujuan dari pengendalian
karena adanya manfaat (dalam bentuk intern, yaitu 1) Menjaga keamanan
diterimanya uang tunai, aset lain atau harta milik perusahaan, 2) Memeriksa
jasa) yang diharapkan dapat diperoleh ketelitian dan kebenaran informasi
di masa datang maka piutang akuntansi, 3)Meningkatkan efisiensi
dianggap sebagai aset. operesional perusahaan, 4) Membantu
Berdasarkan observasi penulis di menjaga kebijaksanaan manajemen
objek penelitian, permasalahan yang yang telah ditetapkan.
terjadi di CV Bumi Tiara Abadi adalah b. Piutang
terdapat tunggakan macet/kredit Menurut Fahmi (2015:137)
macet. Hal itu disebabkan terjadi piutang merupakan bentuk penjualan
perangkapan antara fungsi keuangan yang dilakukan oleh suatu perusahaan
dan fungsi administrasi perusahaan, dimana pembayarannya tidak
sehingga menimbulkan kemungkinan dilakukan secara tunai, namun bersifat
terjadinya pencatatan transaksi yang bertahap. Stice dan Skousen dalam IAI
tidak sebenarnya. Selain itu data (2015:196) secara teori, piutang dinilai
akuntansi yang dhasilkan tidak dapat dalam jumlah yang mewakili nilai
dipercaya kebenarannya dan sekarang dari perkiraan penerimaan
mengakibatkan kekayaan organisasi kas dimasa mendatang. Piutang yang
tidak terjamin keamanannya. Kondisi timbul dari penjualan barang atau jasa

80
Analisis Pengendalian Intern Piutang Dalam Meminimalisir Piutang Tak Tertagih (Andri Eko Putra)

secara kredit biasanya diklasifikasikan diklasifikasikan dalam neraca


sebagai piutang usaha atau wesel sebagai aset lancar (current asset).
tagih. Oleh karena piutang usaha
berjangka pendek, biasanya ditagih 2. Piutang Wesel
dalam kurun waktu 30 sampai 90 hari,
Yaitu tagihan perusahaan
bunganya akan relatif lebih kecil dari
kepada pembuat wesel. Pembuat
jumlah piutangnya. Sebagai ganti dari
wesel disini adalah pihak yang telah
menilai piutang usaha dari nilai
berhutang kepada perusahaan baik
sekarang yang didiskontokan, piutang
melalui peminjaman sejumlah uang.
dilaporkan sebagai nilai realisasi bersih
Pihak yang berhutang berjanji
(net realizable value) yaitu nilai kas
kepada perusahaan (selaku pihak
yang diharapkan.
yang diutangkan) untuk membayar
Sebagian besar piutang timbul sejumlah uang tertentu berikut
dari penyerahan barang dan jasa bunganya dalam kurun waktu yang
secara kredit kepada pelanggan. Tidak telah disepakati. Janji pembayaran
dapat dipungkiri bahwa pada tersebut ditulis secara formal dalam
umumnya pelanggan akan menjadi sebuah wesel atau promes
lebih tertarik untuk membeli sebuah (promissory note). Perhatikanlah
produk yang ditawarkan secara kredit baik-baik bahwa piutang wesel
oleh perusahaan (penjual) dan hal ini mengharuskan debitur untuk
rupanya juga menjadi salah satu trik membayar bunga.
bagi perusahaan untuk meningkatkan
3. Piutang Lain-lain
besarnya omset penjualan yang akan
tampak dalam laporan laba ruginya. Piutang lain-lain umumnya
Piutang yang timbul dari perusahaan diklasifikasikan dan dilaporkan
atau penyerahan barang dan jasa secara terpisah dalam neraca.
secara kredit ini diklasifikasikan Contohnya adalah piutang bunga,
sebagai piutang usaha yang kemudian piutang deviden (tagihan kepada
tidak tertutup kemungkinan akan investee sebagai hasil atas
berganti menjadi piutang wesel. investasi), piutang pajak (tagihan
Menurut Hery (2011: 36) dalam praktik, perusahaan kepada pemerintah
piutang pada umumnya diklasifikasikan berupa restitusi atau pengembalian
menjadi : atas kelebihan pembayaran pajak),
dan tagihan kepada karyawan.
1. Piutang Usaha
Agoes (2011:196) evaluasi
Yaitu jumlah yang akan ditagih pengendalian intern merupakan
dari pelanggan sebagai akibat bagian yang sangat penting dalam
penjualan barang atau jasa secara suatu proses pemeriksaan akuntan.
kredit. Piutang usaha memiliki saldo Karena hasil dari evaluasi
normal disebelah debet sesuai pengendalian intern atas piutang
dengan saldo normal untuk aset. berupa kesimpulan apakah
Piutang usaha biasanya pengendalian intern atas piutang
diperkirakan akan dapat ditagih dan transaksi penjualan, piutang
dalam jangka waktu yang relatif dan penerimaan kas berjalan efektif
pendek, biasanya dalam waktu 30 atau tidak.
hingga 60 hari. Setelah ditagih, c. Piutang Tak Tertagih
secara pembukuan piutang usaha
Menurut Wahyuni, dkk
(2013:192) piutang tak tertagih timbul

81
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 14, No.4, Januari 2018 : 79-90

karena adanya risiko piutang yang tunai sehingga jumlah beban atas
tidak dapat terbayar oleh debitur piutang usaha yang tidak dapat
perusahaan karena berbagai alasan, ditagih boleh dibilang sangat tidak
misalnya analisis umur piutang. meterial. Untuk hal yang kedua ini,
Semakin banyak piutang usaha yang tentu saja bahwa jumlah piutang
diberikan, maka semakin banyak pula usaha yang ditimbulkan dari
jumlah piutang tak terbayar. Keiso dan kegiatan bisnis perusahaan hampir
Weygend dalam Wahyuni, dkk dapat dipastikan sangat kecil sekali.
(2013:192) mendefinisikan piutang tak 2. Metode pencadangan
tertagih sebagai berikut: “Suatu Sepanjang periode dimana
piutang tak tertagih adalah kerugian penjualan kredit terjadi, estimasi
pendapatan yang memerlukan ayat mengenai besarnya piutang usaha
pencatatan yang tepat didalam yang tidak dapat ditagih dibuat.
perkiraan penurunan dalam perkiraan Pada titik ini (dalam periode
harta piutang dan penurunan yang penjualan), karena perusahaan
berkaitan dalam laba dan ekuitas belum dapat mengetahui mana dari
pemegang saham”. pelanggannya yang tidak bisa
Menurut Hery (2011:43), membayar maka perusahaan tidak
ada dua metode yang digunakan untuk akan mengkredit (menghapus)
menilai, mencatat, atau menghapus piutang usahanya secara langsung.
piutang usaha yang tidak dapat ditagih, Sutojo (2003:216) ada beberapa
yaitu metode hapus langsung dan sebab yang mengakibatkan tejadinya
metode pencadangan. piutang tak tertagih, yaitu :
1. Metode hapus langsung 1. Terlalu mudah memberikan kredit
Metode ini digunakan terutama yang disebabkan karena tidak ada
oleh perusahaan yang memilki patokan yang jelas tentang
bidang usaha seperti restoran, hotel, kelayakan permintaan kredit yang
rumah sakit, kantor pengacara, diajukan.
kantor akuntan publik, toko eceran 2. Kurang memadainya jumlah
dengan skala bisnis yang relatif kecil eksekutif dan staf bagian kredit yang
(seperti toko yang menjual alat-alat berpengalaman.
listrik, mainan anak-anak, dan lain 3. Lemahnya bimbingan dan
sebagainya). Faktor-faktor atau pengawasan kepada para eksekutif
perihal yang membuat metode dan staf bagian kredit.
hapus langsung ini dipakai adalah : 4. Jumlah pemberian kredit yang
(1) terdapatnya sebuah situasi yang melampaui batas kemampuan
dimana memang sangat tidak kredit.
memungkinkan bagi perusahaan 5. Lemahnya kemampuan perusahaan
untuk mengestimasi besarnya mendeteksi kemungkinan timbulnya
piutang usaha yang tidak dapat piutang tak tertagih.
ditagih sampai dengan akhir
periode, atau (2) khusus bagi Kerangka berpikir dalam penelitian ini
perusahaan yang menjual sebagian adalah :
besar barang atau jasanya secara

Gambar 1. Kerangka Berpikir


Pengendalian Piutang Tak
Intern Piutang Tertagih

82
Analisis Pengendalian Intern Piutang Dalam Meminimalisir Piutang Tak Tertagih (Andri Eko Putra)

Timbulnya piutang terjadi karena


adanya penjualan barang atau jasa III. PROSEDUR PENELITIAN
secara kredit, untuk itu penulis ingin
membahas pengendalian intern Menurut Sugiyono (2015:38)
piutang dalam meminimalisir piutang variabel penelitian pada dasarnya
tak tetagih. Piutang tak tertagih dalam adalah segala sesuatu yang berbentuk
hal ini terkait dengan biaya apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
pendapatan pada CV Bumi Tiara untuk dipelajari sehingga diperoleh
Abadi. Besarnya piutang tak tertagih informasi tentang hal tersebut,
yang dialami oleh CV Bumi Tiara Abadi kemudian ditarik kesimpulannya.
setiap tahunnya akan berpengaruh Definisi operasional istilah dalam
pada kerugian bahkan kebangkrutan. penelitian ini adalah:

Tabel 1. Definisi Operasional Istilah


VARIABEL DEFINISI INDIKATOR
Pengendalian Pengendalian intern merupakan suatu  Internal Control
intern piutang sistem yang meliputi struktur organisasi Questionnaires
beserta semua mekanisme dan ukuran-  Narrative
ukuran yang dipatuhi bersama untuk
menjaga seluruh harta kekayaan
organisasi dari berbagai arah. Mardi
(2011:60)
Piutang tak Piutang tak tertagih timbul karena adanya  Analisis umur piutang
tertagih risiko piutang yang tidak dapat terbayar
oleh debitur perusahaan. Wahyuni, dkk
(2013:192)

Populasi dan Sampel pada filsafat positivisme digunakan


Menurut Sugiyono (2015:215) untuk meneliti pada populasi atau
populasi adalah wilayah generalisasi sampel tertentu, pengumpulan data
yang terdiri atas : objek atau subjek menggunakan instrumen penelitian,
yang mempunyai kualitas dan analisis bersifat kuantitatif/statistik
karakteristik tertentu yang ditetapkan dengan tujuan untuk menguji hipotesis
oleh peneliti untuk dipelajari dan yang telah ditetapkan. Menurut
kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono (2015:9) metode penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah kualitatif adalah metode penelitian
daftar piutang dan piutang tak tertagih yang berlandaskan pada filsafat
pada CV Bumi Tiara Abadi. Sampel positivisme, digunakan untuk meneliti
adalah bagian dari jumlah dan pada kondisi objek yang alamiah,
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (sebagai lawannya adalah eksperimen)
tersebut. Sampel dari penelitian ini dimana peneliti adalah sebagai
adalah daftar piutang dan piutang tak instrument kunci, teknik pengumpulan
tertagih pada CV Bumi Tiara Abadi dari data dilakukan secara triangulasi
tahun 2015 sampai dengan 2017. (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian
Metode Penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
Menurut Sugiyono (2015:8) pada generalisasi. Penelitian yang
metode penelitian kuantitatif adalah akan dilakukan adalah menggunakan
metode penelitian yang berlandaskan metode penelitian kualitatif.

83
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 14, No.4, Januari 2018 : 79-90

IV. HASIL PENELITIAN DAN Daftar piutang tak tertagih pada


PEMBAHASAN CV Bumi Tiara Abadi dari tahun 2015-
2017 adalah sebagai berikut:
a. Analisis Piutang Tak Tertagih
pada CV Bumi Tiara Abadi

Tabel 2
Daftar Piutang dan Piutang Tak Tertagih
CV Bumi Tiara Abadi
Persentase
Total Piutang Piutang Tak Tertagih Piutang Tak
Tahun (Rp) (Rp) Tertagih
(%)
2015 2.763.054.526 525.425.979 19,01%
2016 6.012.877.109 117.289.357 1,95%
2017 5.386.293.978 752.021.271 13,9%
Sumber : CV Bumi Tiara Abadi, (2018)

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat Langkah 1 : Penagihan piutang


bahwa kenaikan piutang atau pelanggan melalui surat
penjualan secara kredit tiap tahunnya Pada penagihan ini guna untuk
terus meningkat. Namun, kenaikan memberitahu kepada pelanggan untuk
piutang ini selalu diikuti oleh kenaikan membayar piutangnya yang sudah
piutang tak tertagih. Pada tahun 2015 mendekati tanggal jatuh tempo.
persentase piutang tak tertagih 19,01%
dari total piutang sebesar Rp Langkah 2 : Penagihan piutang
2.763.054.526 dan piutang tak tertagih pelanggan melalui surat ke-2
sebesar Rp 525.425.979. Tahun 2015 Pada penagihan ini memberitahu
persentase piutang tak tertagih 1,95% kepada pelanggan bahwa waktu
dari total piutang mengalami kenaikan pembayaran piutangnya sudah
sebesar Rp 6.012.877.109, sedangkan melewati tanggal jatuh tempo.
piutang tak tertagih mengalami
Langkah 3 : Penagihan piutang
penurunan menjadi sebesar
pelanggan melalui telepon
Rp117.289.357. Tahun 2017
persentase piutang tak tertagih 13,9% Pada penagihan ini pihak
dari total piutang mengalami perusahaan berbicara langsung
penurunan sebesar Rp5.386.293.978, kepada pelanggan mengingatkan
sedangkan piutang tak tertagih bahwa ada piutang/tunggakan yang
mengalami kenaikan menjadi sebesar belum dibayar dan harus segera
Rp752.021.271. dilunasi karena sudah melewati
tanggal jatuh tempo (1 bulan – 3
Terjadinya piutang disebabkan
bulan).
karena adanya penjualan secara kredit
(barang dagangan). Untuk mencegah Langkah 4 : Penagihan piutang melalui
piutang menjadi kredit macet, terdapat telepon ke-2
beberapa langkah-langkah yang Pada penagihan ini juga pihak
dilakkukan perusahaan, antara lain : perusahaan mengingatkan kembali
kepada pelanggan untuk membayar
piutang/tunggakan secepatnya, dan

84
Analisis Pengendalian Intern Piutang Dalam Meminimalisir Piutang Tak Tertagih (Andri Eko Putra)

apabila hutang/tunggakan tidak konsumen bermasalah sehingga tidak


dibayar, maka pihak perusahaan akan dapat membayar, konsumen pindah
mendatangkan pihak surveyor ke alamat, saat di survey konsumen
tempat pelanggan (3 bulan – 6 bulan). memanggil tetangganya/pihak lain
untuk mengelabui surveyor, dan lain-
Langkah 5 : Penagihan piutang lain. Perusahaan memberikan
pelanggan melalui surveyor kebijakan dalam melakukan
Pada penagihan ini pihak pengahapusan terhadap piutang
perusahaan mendatangkan surveyor pelanggan yang tidak dapat ditagih
ke tempat pelanggan dan dengan alasan seperti : pelanggan
memberitahu pelanggan untuk meninggal dunia, pelanggan
membayar piutang/tunggakan mengalami bangkrut, pelanggan
sekarang sebelum persoalan ini mengalami masalah dalam usahanya
diserahkan kepada lembaga sehingga tidak mampu lagi untuk
penagihan dan mungkin akan ditindak membayar piutang/tunggakan.
lanjuti dengan tindakan hukum (lebih
dari 6 bulan). b. Internal Control Questinnaires
(ICQ) Piutang pada CV Bumi
Berdasarkan informasi yang Tiara Abadi
diperoleh penulis dari perusahaan,
proses terjadinya piutang tak tertagih Berikut ini tabel 4.2 tentang
ini disebabkan beberapa alasan atau Internal Control Questinnaires (ICQ)
sebab, seperti: konsumen tidak berada Piutang pada CV.Bumi Tiara Abadi,
di tempat pada saat ditagih, usaha (Agoes, 2011:205).

Tabel 4.2
Internal Control Questinnaires (ICQ) Piutang
CV Bumi Tiara Abadi
TR=Tidak
Y=Ya T=Tidak
No Klien Relevan Keterangan
Y T TR
1. Apakah perusahaan membuat kartu √
piutang?
Bila ya: √
a. Apakah secara bulanan atau
tahunan diadakan pencocokkan
saldo perkiraan control (buku besar
piutang) dengan kartu piutang? √
b. Apakah pengamanan fisik kartu
piutang cukup? √
c. Apakah hanya orang tertentu yang
memegang kartu piutang?
2. Apakah pencatatan di kartu piutang:
a. Sering bergilir? √
b. Terpisah dari yang mengerjakan √
buku besar?
3. Apakah perkiraan piutang pelanggan
secara periodik diteliti mengenai :
a. Pelanggan yang sering terlambat?
b. Bukti adanya salah pembebanan? √
c. Bukti adanya pelunasan sebagian- √
sebagian?
d. Bukti adanya penghapusan yang

85
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 14, No.4, Januari 2018 : 79-90

tidak dilaporkan? √ √
e. Sesuatu ketidaklaziman? √

4. Apakah setiap bulan dikirimkan √ Karena sistem


rekening koran (statement of account) penagihan
kepada pelanggan? berdasarkan perjanjian
Apabila ya: di awal pembelian
a. Dicocokkan dengan kartu piutang secara kredit.
oleh orang yang tidak berhubungan
dengan penerimaan uang dan nota
kredit?
b. Terkontrol atas kemugkinan diubah
sebelum dikirim?
c. Diposkan/dikirim oleh orang lain dan
bukan petugas administrasi piutang?
5. Apakah perselisihan dengan √
pelanggan ditangani oleh bagian kredit
atau atasan yang dikuasakan dan tidak
dilakukan oleh kasir atau petugas
administrasi piutang?
6. Apabila perusahaan memberikan √
potongan yang lebih besar dari
biasanya mendapatkan persetujuan
khusus dari pejabat perusahaan yang
berwenang?
7. Apakah koreksi atas faktur dan √
penghapusan piutang harus disetujui
oleh manager perusahaan?
8. Apakah bukti untuk penagihan atas √
piutang yang telah dihapuskan
diamankan untuk mencegah
penyalahgunaan?
9. Apakah secara periodik dibuat analisis √
umur piutang dan yang sudah lama
jatuh tempo di follow up?
10. Apakah terdapat kebijakan manajemen √
tentang penghapusan piutang?
11. Apakah untuk penagihan dibuatkan √
bukti kwitansi?
Apabila ya:
a. Apakah kwitansi tersebut memiliki
nomor urut tercetak?
b. Apakah kwitansi dibuat setelah
diperiksa lebih dahulu ke masing-
masing saldo piutang?
c. Apakah bagian akuntansi
memperhatikan urutan nomornya?
12. Apakah penerimaan berupa cek √
mundur/giro (post dated cheque)
diberikan ke bagian akuntansi?
13. Apakah hasil penagihan langsung √ Pelanggan
diserahkan kepada bagian kasir dalam mentransfer tagihan
waktu yang tidak begitu lama dan piutang ke rekening
dalam jumlah yang seharusnya perusahaan. Jadi
diterima? secara otomatis hasil
tagihan langsung
masuk ke perusahaan
melalui bagian
akuntansi.

86
Analisis Pengendalian Intern Piutang Dalam Meminimalisir Piutang Tak Tertagih (Andri Eko Putra)

14. Apakah pada cek mundur yang √


diterima telah dicantumkan nama
perusahaan/klien?
15. Apakah bagian akuntansi mengadakan √
jurnal khusus untuk penerimaan cek
mundur?
Kesimpulan penilaian (baik, sedang,
BAIK
buruk)
Diisi oleh :
Manajemen CV Bumi Tiara Abadi Palembang
Tanggal : 21/11/2017
Direview oleh :
.............................
Tanggal : 23/11/2017
Sumber : CV Bumi Tiara Abadi, 2018

c. Analisis Internal Control dalam penjualan kredit adalah


Questinnaires (ICQ) Piutang atasan atau manajemen
Bumi Tiara Abadi perusahaan.
Berdasarkan dari Internal Control 7. Dalam koreksi faktur dan
Questinnaires (ICQ) di atas, berikut ini penghapusan piutang diatur
analisis yang dapat diberikan oleh langsung oleh atasan atau
penulis, antara lain: manajemen sesuai dengan SOP
1. Perusahaan hanya membuat kartu perusahaan.
piutang dalam pencatatan piutang, 8. Untuk penagihan atas piutang
terpisah dari yang mengerjakan yang telah dihapuskan perusahaan
buku besar. harus berhati-hati untuk mencegah
2. Pencatatan di kartu piutang hanya penyalahgunaan atau kecurangan.
dilakukan oleh bagian penjualan 9. Perusahaan akan memfollow up
dan pencatatannya terpisah dari secara periodik umur piutang yang
buku besar. sudah jatuh tempo, karena untuk
3. Perkiraan piutang pelanggan harus mengetahui piutang-piutang
di analisis karena perusahaan pelanggan yang macet dan lancar.
ingin memastikan pelanggan mana 10. Perusahaan mengeluarkan
saja yang sering terlambat dan kebijakan penghapusan terhadap
lancar dalam membayar piutang. piutang dengan alasan seperti:
4. Bank tidak mengirimkan rekening pelanggan meninggal dunia,
koran kepada perusahaaan, pelanggan mengalami bangkrut
karena sistem penagihan atau pelanggan mengalami
perusahaan sudah dibuat masalah dalam usahanya
berdasarkan perjanjian lisan di sehingga tidak mampu lagi
awal pengambilan barang dagang. membayar piutang/tunggakan.
5. Dalam perselisihan piutang 11. Perusahaan tidak membuat bukti
dengan pelanggan, manajemen kwitansi karena dalam penagihan
perusahaan menyerahkannya perusahaan sudah ada kartu
kepada bagian kredit untuk piutang untuk mengetahui masing-
menangani/mengatasinya. masing piutang pelanggan yang
6. Untuk pemberian potongan bersangkutan.
penjualan yang lebih besar 12. Dalam penerimaan berupa cek
langsung oleh atasan atau mundur perusahaan akan
manajemen yang menanganinya, memberikan ke bagian akuntansi
karena yang mengelola/mengatur

87
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 14, No.4, Januari 2018 : 79-90

untuk mencatat terlebih dahulu d. Untuk pemberian potongan


sebelum dilaporkan. penjualan yang lebih besar
13. Untuk penagihan piutang, langsung oleh atasan atau
pelanggan mentransfer manajemen yang menanganinya,
pembayaran piutangnya langsung karena yang mengelola/mengatur
ke rekening perusahaan. Jadi dalam penjualan kredit adalah
secara otomatis hasil tagihan atasan atau manajemen
langsung masuk ke rekening perusahaan.
perusahaan. e. Dalam koreksi faktur dan
14. Dalam pencatatan cek mundur, penghapusan piutang diatur
perusahaan hanya menerima cek langsung oleh atasan atau
yang sudah tercantum nama manajemen sesuai dengan SOP
perusahaan/klien yang perusahaan.
bersangkutan. f. Untuk penagihan atas piutang
15. Proses pencatatan cek mundur yang telah dihapuskan
perusahaan menggunakan jurnal perusahaan harus berhati-hati
khusus, dengan tujuan untuk mencegah
mempermudah proses pencatatan. penyalahgunaan atau
kecurangan.
d. Kajian Penulis Terhadap g. Perusahaan akan memfollow up
Internal Control Questinnaires secara periodik umur piutang
(ICQ) Piutang Pada CV Bumi yang sudah jatuh tempo, karena
Tiara Abadi untuk mengetahui piutang-
Berdasarkan hasil dari Internal piutang pelanggan yang macet
Control Questinnaires (ICQ) Piutang di dan lancar.
atas, maka penulis memisahkan antara h. Perusahaan mengeluarkan
kuesioner yang telah memenuhi kebijakan penghapusan terhadap
ketentuan dan yang belum memenuhi piutang dengan alasan seperti :
ketentuan pengendalian intern atas pelanggan meninggal dunia,
piutang pada CV Bumi Tiara Abadi : pelanggan mengalami bangkrut,
1. Internal Control Questinnaires (ICQ) pelanggan menngalami masalah
piutang yang memenuhi ketentuan dalam usahanya sehingga tidak
pengendalian intern pada CV Bumi mampu lagi membayar
Tiara Abadi, yaitu : piutang/tunggakan.
a. Pencatatan di kartu piutang i. Dalam penerimaan berupa cek
hanya dilakukan oleh bagian mundur, perusahaan akan
penjualan dan pencatatannya memberikan ke bagian akuntansi
terpisah dari buku besar. untuk mencatat terlebih dahulu
b. Perkiraan piutang pelanggan sebelum dilaporkan.
harus di analisis karena j. Untuk penagihan piutang,
perusahaan ingin memastikan pelanggan mentransfer
pelanggan mana saja yanng pembayaran piutangnya
sering terlambatdan lancara langsung ke rekening
dalam membayar piutang. perusahaan. Jadi secara otomatis
c. Dalam perselisihan piutang hasil tagihan langsung masuk ke
dengan pelanggan, manajemen rekening perusahaan.
perusahaan menyerahkannya k. Dalam pencatatan cek mundur,
kepada bagian kredit untuk perusahaan hanya menerima cek
menangani/mengatasinya. yang sudah tercantum nama

88
Analisis Pengendalian Intern Piutang Dalam Meminimalisir Piutang Tak Tertagih (Andri Eko Putra)

perusahaan/klien yang lancar dalam pembayaran


bersangkutan. piutangnya.
l. Proses pencatatan cek mundur c. Perusahaan membuat bukti
perusahaan menggunakan jurnal pembayaran berupa kwitansi
khusus, dengan tujuan sebagai tanda bukti bahwa
mempermudah proses pelanggan telah melunasi
pencatatan. piutangnya.
2. Internal Control Questinnaires (ICQ)
piutang yang belum memenuhi V. PENUTUP
ketentuan pengendalian intern pada
CV Bumi Tiara Abadi, yaitu : Kesimpulan
a. Perusahaan hanya membuat Berdasarkan dari hasil
kartu piutang dalam pencatatan pembahasan mengenai sistem
piutang, terpisah dari yang pengendalian intern piutang dalam
mengerjakan buku besar. meminimalisir piutang tak tertagih pada
b. Bank tidak mengirimkan rekening CV Bumi Tiara Abadi, dapat
koran kepada perusahaaan, disimpulkan bahwa terdapat beberapa
karena sistem penagihan hal yang belum memenuhi ketentuan
perusahaan sudah dibuat pengendalian intern, yaitu :
berdasarkan perjanjian lisan di 1. Perusahaan hanya membuat kartu
awal pengambilan barang piutang dalam pencatatan piutang,
dagang. terpisah dari yang mengerjakan
c. Perusahaan tidak membuat bukti buku besar.
kwitansi karena dalam penagihan 2. Perusahaan tidak menggunakan
perusahaan sudah ada kartu rekening koran yang dikeluarkan
piutang untuk mengetahui oleh bank dalam pengecekkan
masing-masing piutang jumlah piutang pelanggan.
pelanggan yang bersangkutan. 3. Perusahaan tidak membuat bukti
kwitansi kepada pelanggan yang
Berdasarkan hasil dari Internal sudah membayar piutangnya.
Control Questinnaires (ICQ) piutang
yang belum memenuhi ketentuan Saran
pengendalian intern pada CV Bumni Dari hasil pembahasan yang
Tiara Abadi, maka ada beberapa hal telah dilakukan, penulis mencoba
yang harus dibenahi oleh memberi saran sebagai bahan
perusahaan yaitu : masukan bagi CV Bumi Tiara Abadi
mengenai ketentuan pengendalian
a. Dalam melakukan pengendalian intern, antara lain :
piutang, sebaiknya perusahaan
tidak hanya menggunakan kartu 1. Dalam melakukan pengendalian
piutang saja, tetapi perusahaan piutang, sebaiknya perusahaan
harus membuat siklus akuntansi tidak hanya menggunakan kartu
untuk pencatatan piutangnya. piutang saja, tetapi perusahaan
b. Rekening koran yang dikeluarkan harus membuat siklus akuntansi
oleh bank sangat penting dimiliki (jurnal dan buku besar) agar
perusahaan, untuk pencatatan piutang menjadi lebih
mempermudah mengecek baik.
pelanggan yang lancar dan tidak 2. Rekening koran yang dikeluarkan
oleh bank sangat penting dimiliki

89
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 14, No.4, Januari 2018 : 79-90

perusahaan, untuk mempermudah Mardi, 2011. Sistem informasi


mengecek pelanggan yang lancar Akuntansi, Penerbit : Ghalia
dan tidak lancar dalam Indonesia, Bogor.
pembayaran piutangnya.
3. Perusahaan harus membuat bukti Mulyadi, 2006. Auditing Jilid 2, Edisi
pembayaran berupa kwitansi Revisi, Penerbit : Salemba
sebagai tanda bukti bahwa Empat, Jakarta.
pelanggan telah melunasi
Sugiyono, 2015. Metode Penelitian
piutangnya.
Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
Penerbit : Alfabeta, Bandung.
DAFTAR PUSTAKA
Sutojo, Siswanto, 2003. Akuntansi
Agoes, Sukrisno, 2011. Auditing Edisi Piutang, Penerbit : Salemba
Keempat, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.
Empat, Jakarta.
Wahyuni, Indriwati Tri, Rosyafah, Siti,
Fahmi, Irham, 2015. Pengantar dan Rasyidi, Ali, 2013.
Manajemen Keuangan, Penerbit : Penerapan Sistem Akuntansi
Alfabeta, Bandung. Penjualan Kredit Dalam
Meningkatkan Pengendalian
Hery, 2011. Akuntansi Aktiva, Utang, Intern Piutang Tak Tertagih Pada
dan Modal, Penerbit : Gava Bengkel Bonex. Jurnal Akuntansi
Media, Yogyakarta. UBHARA ISSN 2460-7762
Volume 1, Nomor 10, Oktober
IAI Sumsel, 2015. Pengantar 2013. Fakultas Ekonomi
Akuntansi Berbasis SAK ETAP, Universitas Bhayangkara
Penerbit : Ikatan Akuntan Surabaya
Indonesia Wilayah Sumatera
Selatan, Palembang.

90

Anda mungkin juga menyukai