Anda di halaman 1dari 68

Kelompok 2

PRESENT
1
HUKUM
TATA NEGARA
Oleh :
Leonard Cesar (2140050158)
Matius Dave Rouw (2140050115)
M. N. Theo Sulistyo (2140050001)
Maria J. F Tarang (2140050021)
Ratih Kama Dewi A. (2140050151)
Dendis Titto S. (2140050212)
Daniel Rodoasi Arthorito (2140050123)
Marcilia Sumilat (2140050092)
KONSTITUSI

3
ISTILAH & PENGERTIAN
KONSTITUSI
Konstitusi berasal dari kata constitution (Bhs. Inggris) –
constitutie (Bhs. Belanda) – constituer (Bhs. Perancis), yang berarti
membentuk, menyusun, menyatakan.

4

Istilah Konstitusi
Istilah konstitusi secara umum menggambarkan keseluruhan sistem
ketatanegaraan suatu negara, yaitu berupa kumpulan peraturan yang
membentuk mengatur atau memerintah negara, peraturan-peraturan
tersebut ada yang tertulis dan ada yang tidak tertulis.

Sehubungan dengan konstitusi ini para sarjana dan Ilmuan Hukum Tata
Negara terjadi perbedaan pendapat:

1. Kelompok yang menyamakan konstitusi dengan undang-undang;


2. Kelompok yang membedakan konstitusi dengan undang-undang.
5
Herman Heller
6
Konstitusi mempunyai arti yang lebih luas dari undang-undang. Dia
membagi konstitusi dalam tiga pengertian antara lain:
1. Konstitusi mencerminkan kehidupan politik dalam masyarakat
sebagai suatu kenyataan (Die Polotiche Verfasung Als
Gesellchaftliche)
2. Unsur-unsur hukum dari konstitusi yang hidup dalam
masyarakat dijadikan sebagai suatu kesatuan hukum dan tugas
mencari unsur-unsur hukum ” Abstraksi ”.
3. Ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-undang yang
tertinggi dan berlaku dalam suatu negara.
Lord Bryce
7
Empat motif timbulnya konstitusi :
1. Adanya keinginan anggota warga negara untuk menjamin hak-haknya
yang mungkin terancam dan sekaligus membatasi tindakan-tindakan
penguasa;
2. Adanya keinginan dari pihak yang diperintah atau yang memerintah
dengan harapan untuk menjamin rakyatnya dengan menentukan bentuk
suatu sistem ketatanegaraan tertentu;
3. Adanya keinginan dari pembentuk negara yang baru untuk menjamin
tata cara penyelenggaraan ketatanegaraan;
4. Adanya keinginan untuk menjamin kerja sama yang efektif antar negara
bagian.
Pengertian Konstitusi
8
Dalam bahasa Indonesia, konstitusi Konstitusi menggambarkan
diterjemahkan atau disamakan keseluruhan sistem ketatanegaraan
artinya dengan UUD. Konstitusi suatu negara, yaitu berupa kumpulan
menurut makna katanya berarti dasar peraturan untuk membentuk,
susunan suatu badan politik yang mengatur, atau memerintah negara.
disebut negara. Peraturan-peraturan tersebut ada
yang tertulis sebagai keputusan
badan yang berwenang, dan ada yang
tidak tertulis berupa konvensi.
Dalam konsep dasar konstitusi, pengertian konstitusi:
9
◈ Kontitusi itu berasal dari bahasa parancis yakni constituer yang berarti membentuk.
◈ Dalam bahasa latin konstitusi berasal dari gabungan dua kata yaitu “Cume” berarti bersama dengan
dan “Statuere” berarti membuat sesuatu agar berdiri atau mendirikan, menetapkan sesuatu, sehingga
menjadi “constitution”.
◈ Dalam istilah bahasa inggris (constution) konstitusi memiliki makna yang lebih luas dan undang-
undang dasar. Yakni konstitusi adalah keseluruhan dari peraturn-peraturan baik yang tertulis maupun
tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana sesuatu pemerintahan
diselenggarakan dalam suatu masyarakat.
◈ Dalam terminilogi Hukum Islam (Fiqh Siyasah) konstitusi dikenal dengan sebutan DUSTUS yang
berati kumpulan faedah yang mengatur dasar dan kerja sama antar sesame anggota masyarakat dalam
sebuah Negara.
◈ Menurut pendapat James Bryce, mendefinisikan konstitusi sebagai suatu kerangka masyarakat politik
(Negara yang diorganisir dengan dan melalui hokum. Dengan kata lain konstitusi dikatakan sebagai
kumpulan prinsip-prinsip yang mengatur kekuasaan pemerintahan, hak-hak rakyat dan hubungan
diantara keduanya
Dalam perkembangannya, istilah konstitusi mempunyai dua
pengertian, yaitu:
10
Dalam pengertian luas (dikemukakan oleh a) Merupakan kebiasaan yang berulangkali
Bolingbroke), konstitusi berarti dalam praktek penyelenggaaraan Negara.
keseluruhan dari ketentuan-ketentuan b) Tidak beartentangan dengan hukum dasar
dasar atau hukum dasar. Seperti halnya tertulis/Undang-undang Dasar dan
hukum pada umumnya, hukum dasar tidak bearjalan sejajar.
selalu merupakan dokumen tertulis atau c) Diterima oleh rakyat negara. Bersifat
tidak tertulis atau dapat pula campuran melengkapi sehingga memungkinkan
sebagai aturan dasar yang tidak terdapat
dari dua unsur tersebut. sebagai hukum
dalam Undang-undang Dasar. Konstitusi
dasar yang tertulis atau undang-undang sebagiai hukum dasar memuat aturan-
Dasar dan hukum dasar yang tidak tertulis aturan dasar atau pokok-pokok
/ Konvensi. Konvensi sebagai aturan- penyelenggaraan bernegara, yang masih
aturan dasar yang timbul dan terpelihara bersifat umum atau bersifat garis besar dan
dalam praktek penyelenggaraan bernegara perlu dijabarkan lebih lanjut kedalam
norma hukum dibawahnya.
mempunyai sifat ;
Dalam perkembangannya, istilah konstitusi mempunyai dua
pengertian, yaitu:
11
Dalam arti sempit (dikemukakan
oleh Lord Bryce), konstitusi berarti
piagam dasar atau UUD, yaitu suatu
dokumen lengkap mengenai
peraturan-peraturan dasar negara.
Contohnya adalah UUD 1945.
Sesungguhnya PENGERTIAN KONSTITUSI berbeda dengan Undang Undang
Dasar, hal tersebut dapat dikaji dari pendapat L.J. Apeldorn dan Herman Heller.

Menurut Apeldorn, konstitusi tidaklah sama dengan UUD. Undang-Undang


Dasar hanyalah sebatas hukum yang tertulis, sedangkan konstitusi di samping
memuat hukum dasar yang tertulis juga mencakup hukum dasar yang tidak
tertulis.

12
Menurut Herman Heller, konstitusi mencakup tiga pengertian, yaitu:

Die politische verfassung als gesselchaffliche wirklichkeit, yaitu konstitusi yang


mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat sebagai suatu
kewajiban.

Die verselbstandigte rechtverfassung, yaitu mencari unsur-unsur hukum dari


konstitusi yang hidup dalam masyarakat tersebut untuk dihadirkan sebagai
suatu kaidah hukum.

Die geschriebene verfassung, yaitu menuliskan konstitusi dalam suatu naskah


sebagai peraturan perundangan yang tertinggi derajatnya dan berlaku dalam
suatu negara.

Konstitusi sebagai hukum dasar berisi aturan-aturan dasar atau pokok-pokok


penyelenggaraan negara. Aturan-aturan itu masih bersifat umum.

13
PENGERTIAN KONSTITUSI: Kesimpulan
14
◈ Konstitusi dari Constituir (B. Prancis) berarti MEMBENTUK.
◈ Konteks Ketatanegaraan: pembentukan suatu negara atau menyusun dan
menyatakan suatu negara. Dapat pula berarti peraturan dasar mengenai
pembentukan suatu negara
◈ Dalam B. Belanda: Grondwet; Jerman: Grundgesetz berarti UUD
◈ Chairul Anwar - Konstitusi: pemerintahan suatu negara & nilai-nilai
fundamentalnya.
◈ Sri Soemantri - Konstitusi: suatu naskah yang memuat suatu bangunan
negara dan sendi sistem pemerintahan negara.
◈ Terminologi : Sejumlah aturan dasar dan ketentuan hukum yang
dibentuk untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintahan
termasuk dasar hubungan kerjasama antara negara & masyarakat dalam
konteks kehidupan berbangsa & bernegara.
PENGERTIAN KONSTITUSI: Kesimpulan
15
◈ KONSTITUSI lebih luas daripada UUD
⬩ KONSTITUSI bersifat YURIDIS dan SOSIOLOGIS & POLITIS
⬩ UUD hanya merupakan sebagian dari pengertian KONSTITUSI,
yaitu KONSTITUSI TERTULIS
⬩ Sosiologis dan Politis : sintesis faktor kekuatan yang nyata dalam
masyarakat konstitusi menggambarkan hubungan antara kekuasaan
yang terdapat secara nyata dalam suatu negara
⬩ Yuridis : suatu naskah yang memuat semua bangunan negara dan
sendi-sendi pemerintahan
TUJUAN DAN HAKEKAT
KONSTITUSI
Konstitusi berasal dari kata constitution (Bhs. Inggris) –
constitutie (Bhs. Belanda) – constituer (Bhs. Perancis), yang berarti
membentuk, menyusun, menyatakan.

16

Tujuan Konstitusi
Secara garis besar konstitusi bertujuan untuk
membatasi tindakan sewenang-wenang pemerintah,
menjamin hak-hak pihak yang diperintah (rakyat) dan
menetapkan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.
Sehingga pada hakekatnya tujuan konstitusi
merupakan perwujudan paham tentang
konstitusionalisme yang berarti pembatasan terhadap
kekuasaan pemerintah diastu pihak dan jaminan
terhadap hak-hak warga Negara maupun setiap
penduduk dipihak lain.

17

Tujuan Konstitusi
Tujuan konstitusi adalah membatasi tindakan
sewenang-wanang pemerintah dan menjamin hak-hak
rakyat yang diperintah, dan menetapkan pelaksanaan
kekuasan yang berdaulat.
Menurut Bagir Manan, hakekat dari konstitusi
merupakan perwujudan paham tentang konstitusi
atau konstitusionalisme, yaitu pembatasan terhadap
kekuasaan pemerintah di satu pihak dan jaminan
terhadap hak-hak warga negara maupun setiap
penduduk di pihak lain.

18

Tujuan Konstitusi
Menurut Sri Soemantri, dengan mengutip
pendapat Steenbeck, menyatakan bahwa
terdapat tiga materi muatan pokok dalam
konstitusi, yaitu:
1.Jaminan hak-hak manusia;
2.Susunan ketatanegaraan yang bersifat
mendasar;
3.Pembagian dan pembatasan kekuasaan.
19
Dalam paham KONSTITUSI DEMOKRATIS dijelaskan bahwa isi konstitusi
meliputi:

1. Anatomi kekuasaan (kekuasaan politik) tunduk pada hukum.


2. Jaminan dan perlindungan hak-hak asasi manusia.
3. Peradilan yang bebas dan mandiri.
4. Pertanggungjawaban kepada rakyat (akuntabilitas publik) sebagai
sendi utama dari asas kedaulatan rakyat.

Keempat cakupan isi konstitusi di atas merupakan dasar utama dari suatu
pemerintah yang konstitusional. Namun demikian, indikator suatu negara atau
pemerintah disebut demokratis tidaklah tergantung pada konstitusinya. Sekalipun
konstitusinya telah menetapkan aturan dan prinsip-prinsip diatas, jika tidak
diimplementasikan dalam praktik penyelenggaraan tata pemerintahan, ia belum bisa
dikatakan sebagai negara yang konstitusional atau menganut paham konstitusi
demokrasi.
20
Tujuan-tujuan adanya konstitusi slide sebelumnya (16), secara ringkas dapat
diklasifikasikan menjadi tiga tujuan, yaitu :

1. Konstitusi bertujuan untuk memberikan pembatasan pembatasan sekaligus


pengawasan terhadap kekuasaan politik;
2. Konstitusi bertujuan untuk melepaskan control kekuasaan dari penguasa
sendiri;
3. Konstitusi berjuan memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para
penguasa dalam menjalankan kekuasaannya.

21

Tujuan Konstitusi:
Kesimpulan
◈ Memberikan pembatasan sekaligus pengawasan
terhadap kekuasaan politik
◈ Melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasa sendiri
◈ Memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para
penguasa dalam menjalankan kekuasaannya.

1.

22
NILAI DAN SIFAT
KONSTITUSI
Konstitusi berasal dari kata constitution (Bhs. Inggris) –
constitutie (Bhs. Belanda) – constituer (Bhs. Perancis), yang berarti
membentuk, menyusun, menyatakan.

23
Nilai dan Sifat Konstitusi
24
Sifat pokok konstitusi negara adalah fleksibel (luwes) dan
rigit (kaku).
Konstitusi negara memiliki sifat fleksibel / luwes apabila
konstitusi itu memungkinkan adanya perubahan sewaktu-
waktu sesuai perkembangan jaman /dinamika masyarakatnya.
Sedangkan konstitusi negara dikatakan rigit / kaku apabila
konstitusi itu sulit untuk diubah kapanpun.
Nilai dan Sifat Konstitusi
25
Fungsi pokok konstitusi adalah membatasi kekuasaan
pemerintah sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan
kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang.
Pemerintah sebagai suatu kumpulan kegiatan yang
diselenggarakan oleh dan atas nama rakyat, terkait oleh
beberapa pembatasan dalam konstitusi negara sehigga
menjamin bahwa kekuasaan yang dipergunakan untuk
memerintah itu tidak disalahgunakan.
Nilai dan Sifat Konstitusi
26
Dengan demikian diharapkan hak-hak warganegara akan
terlindungi. Sesuai dengan istilah konstitusi dalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia yang diarti kan sebagai:
1) Segala ketentuan dan aturan mengenai ketatanegaraan;
2) Undang-undang Dasar suatu negara.
Nilai dan Sifat Konstitusi
27
Berdasarkan pengertian tersebut, konstitusi merupakan tonggak atau
awal terbentuknya suatu negara dan menjadi dasar utama bagi
penyelenggara negara. Oleh sebab itu, konstitusi menempati posisi penting
dan strategis dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara.
Konstitusi juga menjadi tolak ukur kehidupan berbangsa dan bernegara
yang sarat dengan bukti sejarah perjuangan para pendahulu sekaligus
memuat ide-ide dasar yang digariskan oleh pendiri negara ( the
founding fathers ).
Konstitusi memberikan arahan kepada generasi penerus bangsa dalam
mengemudikan negara menuju tujuannya.
MATERI MUATAN
KONSTITUSI
Konstitusi berasal dari kata constitution (Bhs. Inggris) –
constitutie (Bhs. Belanda) – constituer (Bhs. Perancis), yang berarti
membentuk, menyusun, menyatakan.

28
Materi Muatan Konstitusi
29
Secara garis besar, konstitusi memuat tiga hal,
yaitu: Pengakuan HAM, Struktur ketatanegaraan yang
mendasar dan Pemisahan atau pembatasan
kekuasaan. Selain itu dalam konstitusi juga harus terdapat
pasal mengenai perubahan konstitusi.
Henc van Maarseveen: Written Constitution
30
Beliau mengatakan bahwa konstitusi harus dapat menjawab persoalan pokok, antara
lain:
◈ Konstitusi merupakan hukum dasar suatu Negara.
◈ Konstitusi merupakan sekumpulan aturan dasar yang menetapkan lembaga-
lembaga penting dalam Negara.
◈ Konstitusi melakukan pengaturan kekuasaan dan hubungan keterkaitannya.
◈ Konstitusi mengatur hak-hak dasar dan kewajiban warga Negara dan pemerintah.
◈ Konstitusi harus dapat membatasi dan mengatur kekuasaan Negara dan lembaga-
lembaganya.
◈ Konstitusi merupakan ideology elit penguas.
◈ Konstitusi menentukan hubungan materiil antara Negara dengan masyarakat.
Mr. J.G Steenbeek
31
Pada umumnya suatu konstitusi berisi tiga hal pokok, yaitu:
◈ Adanya jaminan terhadap Hak Asasi Manusia dan warga
negaranya.
◈ Ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu Negara yang
bersifat fundamental.
◈ Adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan
yang juga bersifat fundamental.
Prof. Mirriam Budiardjo
32
Setiap UUD memuat ketentuan-ketentuan tentang:
◈ Organisasi Negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan
legislaif, eksekutuif dan yudikatif; pembagian kekuasaan antara
pemerintah federal dan pemerintah Negara bagian; prosedur
menyelesaikan masalah pelanggaran yurisdiksi oleh salah satu badan
pemerintah dan sebagainya.
◈ Hak Asasi Manusia.
◈ Prosedur mengubah UUD.
◈ Ada kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD.
Steenbeek X Mirriam Budiharjo
33
Apabila kita bandingkan pendapat Mr. J.G Steenbeek dengan
pendapat Mirriam Budiardjo, maka pendapat Mirriam
Budiardjo memiliki cakupan yang lebih luas karena
menyangkut juga tentang prosedur perubahan Undang Undang
Dasar.
Steenbeek X Mirriam Budiharjo
34
Materi muatan konstitusi, pada pokoknya ada 8 hal :
◈ Ada jaminan terhadap HAM dan warga negara,
◈ Ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental,
◈ Ada pembagian dan pembatasan tugas-tugas ketatanegaraan yang bersifat fundamental, Yang
lainnya:
◈ Bentuk negara,
◈ Bentuk pemerintahan
◈ Prinsip-prinsip/asas-asas buatan rakyat dan negara hukum,
◈ Hal keuangan
◈ Identitas negara; bendera, bahasa lambang negara
Prof. Mirriam Budiardjo
35
Terdapat 5 muatan konstitusi, yaitu :
◈ Susunan orang ketatanegaraan suatu negara yang bersifat
fundamental
◈ Pembagian tugas, pembagian kekuasaan dan hubungan antar
lembaga negara
◈ Jaminan terhadap HAM dan warga negaranya
◈ Prosedur mengubah Undang-undang
◈ Ada kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari
Undang-undang
PERUBAHAN KONSTITUSI
Konstitusi berasal dari kata constitution (Bhs. Inggris) –
constitutie (Bhs. Belanda) – constituer (Bhs. Perancis), yang berarti
membentuk, menyusun, menyatakan.

36
37 ◈ Dalam perkembangannya, 1. Perlunya mengubah pasal-pasal dalam
konstitusi sangat mungkin konstitusi yang tidak jelas dan tegas dalam
memberikan pengaturan.
mengalami perubahan. Suatu 2. Perlunya mengubah dan menambah
konstitusi diubah dengan pengaturan di dalam konstitusi yang
terlampau singkat dan tidak lengkap.
beberapa alasan yang 3. Perlunya memperbaiki berbagai kelemahan
mendasarinya, yaitu: mendasar baik dalam isi maupun proses
pembuatannya. Seperti memberbaiki
konsisteni hubungan antarbab, antarpasal,
serta antara bab dan pasal.
4. Perlunya memperbarui beberapa kententuan
yang tidak lagi relevan dengan kondisi
politik dan ketatanegaraan suatu negara.
Sistem Perubahan Konstitusi Dalam sistem ketatanegaraan modern, ada dua sistem
yang berkembang dalam perubahan konstitusi, yaitu:

1. Renewal atau Pembaruan Renewal atau pembaruan adalah sistem perubahan


konstitusi secara keseluruhan sehingga yang diberlakukan kemudian adalah
konstitusi yang benar-benar baru. Negara yang menganut sistem ini adalah
Jerman, Perancis, Belanda.

2. Amandemen atau Perubahan Amandemen atau perubahan adalah perubahan


konstitusi dengan tetap memberlakukan konstitusi yang asli. Hasil perubahan
tersebut merupakan bagian atau lampiran yang menyertai konstitusi yang asli.
Salah satu negara yang menganut sistem ini adalah Indonesia dan Amerika
Serikat

38
Referendum atau Plebisit Referendum

Prosedur perubahan konstitusi dengan proses pemungutan suara semesta untuk mengambil
sebuah keputusan, terutama keputusan politik yang memengaruhi suatu negara secara
keseluruhan. Pemungutan suara dilakukan oleh rakyat yang memiliki hak suara.

Perubahan Konstitusi di Negara Federal

Prosedur perubahan konstitusi yang dilakukan oleh negara-negara bagian dalam negara federal.
Perubahan undang-undang dasar dapat terjadi jika mayoritas negara-negara bagian menyetujuinya.
Misalnya Amerika Serikat di mana 3/4 dari 50 negara bagian harus menyetujui.

Prosedur Musyawarah Khusus

Prosedur musyawarah khusus adalah perubahan konstitusi yang dilakukan dalam suatu konvensi
atau dilakukan oleh suatu lembaga negara khusus yang dibentuk hanya untuk keperluan
perubahan.

39
Perubahan Konstitusi
40
◈ 2 sistem perubahan konstitusi :
⬩ RENEWAL (pembaharuan): perubahan konstitusi secara
keseluruhan, dianut oleh negara Eropa Kontinental (Belanda,
Jerman, dan Perancis).
⬩ Amandemen (perubahan): suatu konstitusi diubah, tetapi konstitusi
yang asli tetap berlaku amandemen merupakan bagian yang
menyertai konstitusi awal, dianut oleh neg Anglo-Saxon (AS)
◈ Cara mengubah UUD 1945 melalui penafsiran, yaitu
melalui:
⬩ Beberapa kekuatan yang bersifat primer
⬩ Perubahan yang diatur dalam konstitusi
⬩ Penafsiran secara hukum
⬩ Kebiasaan dalam bidang ketatanegaraan
Perubahan Konstitusi
41
◈ Ada 4 macam prosedur perubahan konstitusi (M Budiardjo):
⬩ Sidang badan legislatif yang ditambah beberapa syarat
⬩ Referendum atau plebisit
⬩ Negara-negara bagian dalam negara federal
⬩ Musyawarah khusus
◈ 4 prosedur mengubah Konstitusi (CF. Strong):
⬩ Perubahan dilakukan oleh badan legislatif menurut pembatasan
tertentu
⬩ Perubahan yang dilakukan oleh rakyat melalui referendum
⬩ Perubahan yang dilakukan oleh sejumlah negara bagian
⬩ Perubahan yang dilakukan oleh suatu konvensi atau lembaga
negara khusus yang dibentuk.
Perubahan Konstitusi
42
◈ 2 Model perubahan Konstitusi (Kelsen):
⬩ Perubahan yg dilakukan oleh organ khusus yang kompeten utk
mengadakan perubahan konstitusi
⬩ Dalam negara federal, perubahan konstitusi harus disetujui DPR &
sejumlah negara bagian.
◈ Perubahan UUD 1945 : mengacu pada Pasal 37 UUD
1945
⬩ Sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR harus hadir
⬩ Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3
jumlah anggota yang hadir
Perubahan Konstitusi
43
◈ 3 norma dalam pasal 37 UUD 1945 :
⬩ Wewenang untuk mengubah UUD ada pada MPR sbg lembaga
tertinggi negara
⬩ Kuorum untuk mengubah UUD harus dipenuhi sekurang-
kurangnya 2/3 dari seluruh jumlah anggota MPR
⬩ Putusan perubahan UUD sah apabila disetujui oleh sekurang-
kurangnya 2/3 dari anggota MPR yang hadir.
◈ Pendapat tentang perubahan UUD 1945 :
⬩ Membentuk konstitusi baru pengganti UUD 1945, karena isi sdh
tdk sesuai dg kondisi politik & ketatanegaraan Indonesia
⬩ Melakukan amandemen pasal-pasal yang tidak sesuai &
menambahkan dengan pasal-pasal baru.
⬩ Pada UUD 1945 terdapat pembukaan, yg bila diubah berarti
mengubah konsensus politik tertinggi, bahkan pd dsrnya
membubarkan negara Indonesia yg diproklamirkan 17-08-45.
PERUBAHAN KONSTITUSI DI BEBERAPA NEGARA
44
◈ AMERIKA SERIKAT, MELALUI AMANDEMEN :
⬩ 2/3 dari BADAN PERWAKILAN RAKYAT NEGARA BAGIAN DAPAT
MENGAJUKAN USUL
⬩ DEWAN PERWAKILAN RAKYAT FEDERAL MEMANGGIL SIDANG
KONVENSI
⬩ KONVENSI MELAKSANAKAN PERUBAHAN KONSTITUSI
◈ UNI SOVIET - BERDASARKAN PASAL 146 KONSTITUSI STALIN : WEWENANG
MENGUBAH KONSTITUSI BERADA DITANGAN SOVIET TERTINGGI;
KEPUTUSAN SAH APABILA DISETUJUI OLEH SEKURANG-KURANGNYA 2/3
DARI MASING- MASING KAMAR SOVIET TERTINGGI.
◈ BELANDA : PERUBAHAN TERJADI PADA TAHUN 1814, 1848, DAN 1972.
⬩ MASALAH PERUBAHAN KONSTITUSI DIATUR DALAM BAB XIII DAN
TERDIRI DARI 6 PASAL, YAITU PASAL 193 (210 LAMA) sampai dengan PASAL
198 (215 LAMA).
⬩ CARA : MEMPERBESAR JUMLAH ANGGOTA STATEN GENERAL
PARLEMEN 2X LIPAT, KEPUTUSAN SAH APABILA 2/3 YG HADIR SETUJU
(TTP PD UUD (½ + 1) YG HADIR HRS SETUJU (DARI JUMLAH YG TELAH
DIJADIKAN 2X LIPAT)
PERKEMBANGAN KONSTITUSI NKRI
45
◈ UUD 1945 (18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949)
◈ Konstitusi Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950)
◈ UUD Sementara RI 1950 (17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959)
◈ UUD 1945 (5 Juli 1959 - 19 Oktober 1999)
◈ UUD 1945 dan PERUBAHAN I (19 Oktober 1999 - 18 Agustus 2000)
◈ UUD 1945 dan PERUBAHAN I dan PERUBAHAN II (18 Agustus 2000 - 9 Nopember
2001)
◈ UUD 1945 dan PERUBAHAN I, II, DAN III (9 Nopember 2001 - 10 Agustus 2002)
◈ UUD 1945 dan PERUBAHAN I, II, III, dan IV (sejak 10 Agustus 2002)
WILAYAH KEDAULATAN
NEGARA REPUBLIK
INDONESIA

46
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup wilayah negara adalah satu kesatuan suatu negara. Indonesia sebagai suatu negara pastinya
memiliki wilayah. Dalam ruang lingkup wilayah negara, kita tidak hanya bicara daratan tapi juga perairan dan
ruang udara diatasnya. Berdasarkan ketentuan Pasa 1 Ayat (1) Undang-undang Nomor 43 Tahun 2008. Wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut wilayah negara adalah salah satu unsur negara
yang merupakan salah satu kesatuan wilayah daratan. Perairan pedalaman, perairan kepualauan, dan laut teritorial
berserta dasar laut dan tanah dibawahnya, serta ruang udara diatasnya, termasuk seluruh sumber kekayaan yang
terkandung dibawahnya berdasarkan pengertian tersebut dapat diidentifikasikan wilayah Indonesia terdiri atas
tiga bagian,yaitu daratan,lautan (perairan), dan udara.

47
Wilayah Daratan

Wilayah daratan diartikan sebagai suatu bagian daratan di permukaan bumi yang menjadi tempat bermukim dan
berdiam warga negara atau penduduk negara. Ruang lingkup daratan ini mencakup permukaan tanah di daratan
dan tanah di bawah daratan tersebut.

Wilayah daratan RI terbentang dari Sabang sampai Merauke dari pulau Miangas sampai Pulau Rote. Sabang
merupakan kota dipulau Weh sebagai gerbang pintu gerbang wilayah barat Indonesia. Merauke merupakan
kabupaten di Pulau Papua yang menjadi gerbang bagian timur Indonesia. Sementara itu pintu gerbang wilayah
utara dan selatan Indonesia terdapat dipulau Miangas dan pulau Rote. Wilayah Indonesia terlihat terpecah menjadi
gugusan pulau. Terdapat perairan,baik selat maupun laut diantara pulau-pulau tersebut. Meskipun demikian,bagian
Indonesia laut bukan merupakan pemisah. Laut merupakan penghubung sehingga wilayah Indonesia menjadi satu
kesatuan yang utuh.

48
Wilayah Perairan

Wilayah perairan adalah bagian perairan yang merupakan wilayah suatu negara. Dalam Pasal 1 Ayat 4 UU No 6
tahun 1996 menjelaskan bahwa perairan Indonesia adalah laut teritorial Indonesia beserta perairan kepulauan dan
perairan di dalamnya.

Wilayah laut teritorial Indonesia diantaranya Laut Jawa, Laut Natuna, Laut Banda, Laut Sulawesi, Laut Arafuru
dan lainnya. Ketentuan tentang wilayah perairan Indonesia tercantum daam deklarasi Djuanda yang dideklarasikan
pada tanggal 13 Desember 1957. Isi deklarasi Djuanda sebagai berikut ” Bahwa segala perairan
disekitar,diantara,dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk dalam daratan Republik Indonesia dengan
tidak memandang luas dan lebarnya adalah bagian yang wajar dari daerah daratan Negara Republik Indonesia dan
dengan demikian merupakan bagian daripada perairan pedalaman atau perairan nasional yang berada dibawah
kedaulatan Negara Republik Indonesia. Penetuan batas laut 12 Mil yang diukur dari garis yang menghubungkan
titik terluar pada pulau-pulau negara Republik Indonesia akan ditentukan dengan Undang-Undang”

49
Wilayah Perairan

Zona Laut Teritorial

Laut teritorial disebut juga laut wilayah. Laut teritorial merupakan wilayah laut milik Indonesia.

Negara Indonesia mempunyai kedaulatan penuh atasnya. Batas laut teritoral merupakan batas kedaulatan penuh
negara Indonesia.

Zona Landas Kontinen

Landasa kontinen adalah dasar laut yang secara geologis dan mormologi merupakan lanjutan dari sebuah

kontinen (benua). Kedalaman landas kontinen kurang dari 150 meter. Landas kontinen diukur dari garis dasar

yaitu paling jauh 200 mil laut.

50
Wilayah Perairan

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) merupakan

daerah-daerah yang berbatasan dengan laut bebas seperti sebelah selatan Pulau Jawa dan sebelah barat Pulau
Sumatra yang bebatasan dengan Samudra Hindia atau Maluku Utara yang berbatasan dengan Samudra Pasifik.
ZEE diukur sejauh 200 mil laut dari garis pantai yang paling jauh menjorok ke laut (garis dasar).

51
Wilayah Udara
Wilayah ruang udara atau angkasa adalah bagian wilayah negara yang terletak diatas permukaan wilayah daratan
dan diatas permukaan wilayah perairan. Wialayah negara jika dibagi secara horizontal menghasilkan batas
wilayah darat dan laut.Ketika sebuah wilayah dibagi secara vertikal akan menghasilkan batas di ruang angkasa,di
dasar laut,dan tanah dibawahnya.Wialayah udara sama pentingnya dengan wilayah daratan dan perairan,terutama
setelah ditemukannya pesawat terbang serta adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berikut beberapa
teori yang menjelaskan tentang wilayah udara sebuah negara:
◈ Teori Keamanan; menyatakan bahwa negara mempunyai kedaulatan wilayah udara yang dibatasi dengan
kebutuhan untuk menjaga keamanan. Pada tahun 1901 batas keamanan ditentukan dengan ketinggian
1.500m, tetapi pada tahun 1910 diubah menjadi 500m.

◈ Teori Penguasaan; menjelaskan bahawa kedaulatan udara ditentukan oleh kemampuan negara yang
bersangkutan dalam menguasai ruang udara diatasnya secara fisik dan ilmiah. Teori ini menguntungkan
bagi negara-negara yang mempunyai tekonologi tinggi dan merugikan bagi negara-negara berkembang.

52
◈ Teori Udara; menjelaskan bahawa wilayah udara hendaknya sampai ketinggian tertentu seukur
kemampuan balon udara atau pesawat udara mengudara. Ketinggian tersebut sekira 30 mil dari muka
bumi.

◈ Teori Negara Berdaulat di Udara; adalah ruang yang terletak di atas ruang daratan atau ruang lautan
sekitar wilayah negara dan melekat pada bumi di wilayah suatu negara yang mempunyai hak yuridiksi.
Ruang udara nasional merupakan salah satu sarana atau media sebagai tempat bagi Negara Kesatuan
Republik Indonesia untuk melaksanakan kedaulatan,hak berdaulat,dan yuridiksi. Pada saat Perang Dunia I
terdapat pengakuan mengenai ruang udara dari tiap-tiap negara. Tiap-tiap negara bersepakat untuk
menerima teori kedaulatan negara atas wilayah udara yaitu usque ad coelum. Teori ini mengakui bahwa
ruang udara tiap-tiap negara ketinggiannya tidak terbatas. Selanjutnya, pengakuan teori tersebut ditegaskan
dalam Konvensi Paris tahun 1919 untuk Pengaturan Navigasi Udara.

53
Negara Indonesia juga menerima teori kedaulatan negara atas wilayah udara. Oleh karena itu, dalam pasa 10
Undang-undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara dijelaskan bahwa pemerintah berwenang
memberi izin kepada penerbangan internasional untuk melintasi wilayah udara teritorial pada jalur yang telah
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. Pemerintah Indonesia juga berwenang menetapkan wilayah
udara yang dilarang dilintasi oleh penerbangan internasional untuk pertahanan dan keamanan.

Wilayah Dasar Laut dan Tanah di Bawahnya

Wilayah negara juga terkait dengan dasar laut dan tanah di bawah perairan. Hal ini berarti suatu negara punya hak
kedaulatan untuk mengeksplorasi kekayaan alam di bawah laut untuk kepentingan hajat hidup masyarakat.

54
BATAS WILAYAH
Batas Wilayah Negara di darat, perairan, dasar laut dan tanah di bawahnya serta ruang udara
di atasnya ditetapkan atas dasar perjanjian bilateral dan/atau trilateral mengenai batas darat,
batas laut, dan batas udara serta berdasarkan peraturan perundang-undangan dan hukum
internasional.

55
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008

Batas Wilayah Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, meliputi:


1. Di darat berbatas dengan Wilayah Negara Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste
2. Di laut berbatas dengan Wilayah Negara Malaysia, Papua Nugini, Singapura, dan
Timor Leste
3. Di udara mengikuti batas kedaulatan negara di darat dan di laut, dan batasnya dengan
angkasa luar ditetapkan berdasarkan perkembangan hukum internasional.
Batas Wilayah Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), termasuk titik-titik
koordinatnya ditetapkan berdasarkan perjanjian bilateral dan/atau trilateral.
Dalam hal Wilayah Negara tidak berbatasan dengan negara lain, Indonesia menetapkan
Batas Wilayah Negara secara unilateral berdasarkan peraturan perundang-undangan dan
hukum internasional.

56
BENTUK WILAYAH
INDONESIA
◈ Indonesia merupakah salah satu negara yang punya wilayah cukup luas. Luas wilayah itu mencakup daratan dan lautan.
Berdasarkan pada perjanjian internasional tiap negara memiliki wilayah tertentu dengan batas-batas.
ada wilayah Indonesia dibagi menjadi tiga bagian, yakni daratan, lautan, dan udara.

◈ Itu berdasarkan pada ketentuan pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 43 Tahun 2008. Wilayah Negara Kesatuan
Indonesia yang selanjutnya disebut wilayah negara adalah salah satu unsur negara yang merupakan salah satu kesatuan
wilayah daratan. Perairan pedalaman, perairan kepulauan, dan laut teritorial beserta dasar laut dan tanah dibawahnya,
serta ruang udara diatasnyas termasuk seluruh sumber kekayaan yang terkandung dibawahnya.

57
◈ Wilayah Perairan

Ketentuan soal wilayah perairan Indonesia tercantum dalam deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957. Pada deklarasi itu
memberikan informasi kepada negara luar bahwa wilayah laut yang berada di wilayah kepulauan Indonesia menjadi wilayah
kesatuan dan kedaulatan NKRI. Sebelum adanya deklarasi Djuanda, wilayah batas laut Indonesia mengacu pada peraturan
masa Hindia Belanda, yakni Teritoriale Zee en en Maritime Kringen Ordonantie. Pada peraturan itu, pulau-pulau di
Indonesia sejauh 3 mil dari garis pantai. Kapal-kapal asing tidak boleh mengambiln sumber daya. Kemudian pada Deklrasi
Djuanda menyebutkan jiak batas luat teritorial wilayah Indonesia menjadi 12 mil yang diukur dari garis pantai.

◈ Wilayah Udara
Pada wilayah ini dibagi secara horizontal yang menghasilkan batas wilayah darat dan laut Ketika wilayah dibagi secara
vertikal akan menghasilkan batas di ruang angkasa, di dasar kaut, dan tanah. Wilayah udara ini sama pentingnya dengan
wilayah daratan an perairan. dalam dunia penerbangan keberadaan Flight Information Region (FIR) atau wilayah udara
menyediakan informasi penerbangan menjadi sangat penting.

58
Wilayah Daratan

Indonesia memiliki wilayah daratan yang cukup luas dan dijadikan sebagai tempat
tinggal. Wilayah daratan ini terbentak dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas
sampai Pulau Rote. Sabang merupakan pintu masuk ke wilayah Indonesia dari barat,
sedangkan Merauke dari wilayah timur. Untuk wilayah utara ada di Pulai Miangas
dan wilayah selatan di Pulau Rote.

59
PETA WILAYAH NEGARA
INDONESIA
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan wilayah yang sangat luas. Pada peta
Indonesia dapat dilihat jumlah pulau yang mencapai puluhan ribu.

Berdasarkan Peta Indonesia akan kita bahas mengenai berbagai informasi seperti geografis,
topografi, dan lain sebagainya.

60
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan wilayah yang sangat luas. Pada peta Indonesia dapat
dilihat jumlah pulau yang mencapai puluhan ribu.

Berdasarkan Peta Indonesia akan kita bahas mengenai berbagai informasi seperti geografis, topografi, dan
lain sebagainya.
61
Indonesia terletak dengan kondisi yang dianggap strategis, terutama di Asia Tenggara.
Negara ini terletak di lintang 6º LU-11º08 LS dan 95º BT-141º BT yang memiliki luas
daratan seluas 1.922.570 km2. Jika dilihat dari luasannya, masih banyak area yang belum
terjangkau dan ditempati. Banyak pulau yang masih kosong dan hanya ditempati oleh
masyarakat khas di area sekitar. Sedangkan luas perairannya mencapai 3.257.483 km2. Hal
ini terlihat jelas di peta Indonesia yang wilayahnya dikelilingi lautan luas dan berada di
garis khatulistiwa.

Dengan luas yang ada maka jumlah pulau yang tersedia kurang lebih 17.504 pulau, 6.000
pulau tidak berpenghuni dan tidak ingin ditempati. Alasannya bisa beragam mulai dari tidak
ada penduduk, sulit dijangkau, masih banyak hewan buas, dan lain sebagainya. Hal ini
karena kebanyakan penduduknya mendiami 4 pulau besar, yakni Pulau Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

62
Indonesia memiliki batas laut maupun darat sehingga sering kali terlibat konflik dengan
negara-negara tetangga. Adapun batas-batas wilayah Indonesia sebagai berikut:
Utara: di sebelah utara Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia, Singapura,
Samudera Pasifik serta Filipina dan Thailand
Barat: Barat Indonesia berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan negara India
Selatan: Indonesia berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan Timor Leste
Timur : di bagian timur Indonesia berbatasan langsung dengan negara tetangga yang
dulunya bagian dari Indonesia yaitu Papua Nugini.

63
1. Provinsi dan Wilayah
Di setiap provinsi terdiri kabupaten, dan kabupaten terbagi lagi menjadi kecamatan hingga
tingkat desa. Hal ini untuk memudahkan pemerintah dalam mengelola provinsi dan wilayah
yang ada di Indonesia. Dengan 34 provinsi terbagi menjadi 416 kabupaten dan 98 kota atau
7.024 daerah setingkat kecamatan dan/atau 81.626 setingkat desa. Setiap provinsi terdapat
gubernur dan DPRD provinsi. Kabupaten terdapat bupati dan DPRD Kabupaten, sedangkan
kota yaitu wali kota dan DPRD Kota yang dipilih rakyat secara langsung melalui pemilu.
2. Demografi Indonesia
Indonesia sebagai negara yang luas juga memiliki penduduk yang jumlahnya sangat besar
maka harus ada strategi khusus dalam mengatur negara. Hal ini agar semua sama rata dan
adil. Selain itu, Anda juga tentu tahu bahwa Indonesia merupakan salah satu negara terpadat
penduduknya. Populasi yang ada di Indonesia mencapai hampir 270.054.853 juta jiwa pada
tahun 2018 berdasarkan data Biro Pusat Statistik atau BPS.

64
Penduduk Indonesia sendiri masuk ke dalam bangsa Austronesia, terdapat juga kelompok
Melanesia, Polinesia, dan Mikronesia. Pada akhirnya setiap daerah di setiap pulau memiliki
jenis suku masing-masing yang menjadi identitas mereka. Hal ini yang menjadikan
Indonesia kaya akan berbagai suku, agama, ras dan antar golongan.

4. Toleransi Indonesia
Di Indonesia ada beberapa agama yang diakui, di antaranya adalah Islam, Protestan,
Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Sedangkan untuk kepercayaan dan agama lainnya
memang tidak diakui keberadaannya, hal ini menjadikan toleransi di Indonesia sangat tinggi
bahkan menuai decak kagum banyak masyarakat luar. Namun di luar kelima agama
tersebut, masyarakat asli suku di daerah sendiri masih banyak yang memegang kepercayaan
animisme dan dinamisme. Sedangkan yang menjadi kelompok mayoritas adalah penduduk
yang beragama Islam.

65
5. Lingkungan Hidup Indonesia
Hal ini ditetapkan dalam Surat Kemendagri No. 48 tahun 1989 yang mengatur mengenai
Pedoman Penetapan Identitas Flora dan Fauna Daerah. Di sisi lain flora dan juga fauna yang
ada beraneka ragam. Hal ini karena dipengaruhi keadaan alam, gerakan hewan dan juga
rintangan alam. Persebarannya dapat dilihat di peta Indonesia sesuai daerahnya masing-
masing. Indonesia sendiri menggolongkan jenis fauna menjadi 3 golongan, diantaranya :
Fauna Tipe Asiatis. Fauna jenis ini berdasarkan peta Indonesia persebarannya di bagian
barat Indonesia sampai Selat Makassar dan Selat Lombok.
Fauna Tipe Australis. Dilihat dari peta Indonesia, maka fauna tipe ini akan mudah
ditemukan di bagian timur Indonesia yakni Papua dan sekitarnya.
Fauna Peralihan. Fauna tipe ini akan mudah ditemukan di peta Indonesia bagian tengah,
yakni Sulawesi dan Nusa Tenggara. Hewan tipe ini disebut juga hewan asli Indonesia yang
tidak dapat ditemui di negara lain.

66
DAFTAR PUSTAKA
◈ Anwar, Chairul, Konstitusi dan kelembagaan Negara, Jakarta: CV. Novindo Pustaka Mandiri, 1999.
◈ Daud, Abu Busroh dan Abubakar Busro, Asas-asas Hukum Tata Negara, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983, cet. Ke-1
◈ Kusnardi, Moh., et.ai., Ilmu Negara, Jakarta:Gaya Media Pratama, 2000, cet.ke-4.
◈ Lubis, M. Solly, Asas-asas Hukum Tata Negara, Bandung: Alumni, 1982.
◈ Thaib, Dahlan,et.al., Teori dan Hukum Konstitusi, Jakarta: PT> Raja Grafindo Persada, 2001, cet.ke-2.
◈ Ubaidillah, Ahmad, et.al., Pendidikan Kewargaan (Civic Education): Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani,
Jakarta: IAIN Jakarta Press, 2000, edisi pertama.
◈ Jimly Asshiddiqie, Gagasan Kedaulatan Rakyat dalam Konstitusi dan Pelaksanaannya di Indonesia, Ichtiar Baru van
Hoeve, Jakarta, 1994
◈ Budiman Sinaga, Hukum Tata Negara (Perubahan UUD), PT Tatanusa, Jakarta, 2009
◈ Taufiqurrohman Syahuri, Hukum Konstitusi (Proses dan Prosedur Perubahan UUD di Indonesia), Ghalia Indonesia,
Jakarta, 2004.
◈ Dpr.go.id
◈ https://peraturan.bpk.go.id/
◈ https://www.gurugeografi.id/2020/08/pengertian-ruang-lingkup-wilayah-negara.html
◈ https://news.detik.com/berita/d-4448541/serba-serbi-peta-dan-profil-penting-indonesia

67
TERIMA KASIH

Fiat Justitia Ruat Caelum


68

Anda mungkin juga menyukai