PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
07
Ilmu Komunikasi Hubungan U001700007 Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.
Masyarakat
Abstract Kompetensi
Pada pokok bahasan saat ini, akan Mahasiswa diharapkan mampu
mendeskripsikan berkenaan dengan mendeskripsikan pengertian konstitusi,
pengertian konstitusi, penilaian, fungsi penilaian, fungsi dan sifat konstitusi,
dan sifat konstitusi, cara perubahan cara perubahan konstitusi, syarat
konstitusi, syarat terbentuknya terbentuknya pemerintahan
pemerintahan berdasarkan rule of law berdasarkan rule of law dan prinsip-
dan prinsip-prinsip rule of law prinsip rule of law
Pendahuluan
Pengantar
Konstitusional dari akar kata konstitusi atau Undang-Undang Dasar, dengan demikian
hal tersebut merujuk pada semua langkah politik yang sesuai dengan aturan hukum yang
berlaku di suatu Negara. Hal ini disebabkan karena Undang-Undang Dasar adalah hukum
tertinggi dalam suatu Negara, maka suatu tindakan konstitusional adalah semua langkah yang
sesuai hukum. Tetapi selanjutnya karena konstitusi diuraikan dalam berbagai undang-undang
dan selain dari peraturan perundang-undangan, maka seiring pemerintah yang mempunyai
kewenangan untuk membuat undang-undang bersama parlemen (di IndonesiaDewan
Perwakilan Rakyat), dalam beberapa situasi pelanggaran hukum bisa merupakan pelanggaran
terhadap peraturan di bawah konstitusi, sehingga untuk menetapkan apakah suatu Undang-
Undang tidak bertentangan dengan konstitusi, dibentuklah Mahkamah Konstitusi.
Di Indonesia, pada masa pemerintahan Presiden Soeharto yang dikenal sebagai era
Orde Baru, misalnya konstitusi mendapat posisi yang begitu sakral sehingga tidak bisa
diubah walau hanya satukata. Tetapi sejak bergulirnya Reformasi telah 4 (empat) kali
perubahan dilakukan terhadap konstitusi Republik Indonesia.Bersama dengan perubahan atau
amandemen konstitusi tersebut maka berubah pula batasan tentang tindakan
konstitusional.Misalnya dengan dicantumkannya Hak Asasi Manusia (HAM) dalam
konstitusi, maka perspektif HAM menjadi sah sebagai argumen hukum dan politik.
Penilaian Konstitusi
Menurut EC Wade :konstitusi adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas
pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara
kerja badan itu. Herman Heller dalam bukunya Vervassunglehre :menamakan UUD sebagai
riwayat hidup suatu hubungan kekuasaan.
Herman Heller membagi Konstitusi dalam 3 tingkat, yaitu:
1. Konstitusi sebagai pengertian politik, mencerminkan keadaan sosial politik suatu
bangsa . Pengertian Hukum menjadi sekunder, yang primer adalah bangunan
Menilai konstitusi
1. Konstitusi bernilai normatif, berarti secara hukum diakui dan dilaksanakan secara
murni dan konsekuen.
2. Konstitusi bernilai nominal, secara hukum konstitusi diakui kedudukannya sebagai
konstitusi negara.
3. Konstitusi bernilai simpati, secara yuridis diakui dan tidak operasional. Konstitusi ini
dikesampingkan oleh kebijakan lain.
Sifat Konstitusi
1. Formil dan materiil; Formil berarti tertulis. Materiil dilihat dari segi isinya berisikan
hal-hal bersifat dasar pokok bagi rakyat dan negara. (sama dengan konstitusi dalam
arti relatif).
2. Flexibel dan rigid; rigid berarti kaku, sulit untuk mengadakan perubahan sebagaimana
disebutkan oleh KC Wheare Menurut James Bryce, ciri flexibel :
a. Elastis.
b. Diumumkan dan diubah sama dengan undang-undang.
3. Tertulis dan tidak tertulis
Konstitusi dianggap sebagai perwujudan dari hukum tertinggi yang harus dipatuhi oleh
negara dan pejabat-pejabat pemerintah sekalipun, sesuai dengan dalil “government by laws,
not by men” yang artinya pemerintah berdasarkan hukum, bukan berdasarkan kemauan
Konsep demokrasi berdasarkan rule of law lahir dari paham liberalisme yang menganut
dalil negara sebagai penjaga malam. Pemerintahan hendaknya tidak terlalu banyak
mencampuri urusan warga negaranya, kecuali dalam hal yang menyangkut kepentingan
umum seperti bencana alam, hubungan luar negeri dan pertahanan serta keamanan.Maknanya
adalah rasa keadilan yang kembali kepada rakyat, bukan kepada kekuasaan dan para
penguasa yang menciptakan hukum, sebagaimana adagium Solus Populis Suprema Lex yang
berarti suara rakyat adalah suara keadilan (sic – Salus populi suprema lex artinya
kesejahteraan rakyat merupakan hukum tertinggi – Red.).
Indonesia berdiri sebagai sebuah negara "rechtsstaat"/negara hukum (yang menurut
Friedrich Julius Stahl, memiliki empat unsur yaitu: hak-hak dasar manusia, pembagian
kekuasaan, pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan, dan peradilan tata usaha negara).
Konsep negara hukum Indonesia terlihat dan rule of law pun sebenarnya tercakup di
dalamnya.Tetapi pada praktiknya rule of law belum terwujud secara nyata. Baru setelah
gerakan reformasi tercetus, Indonesia kembali mencari bentuk akan identitas "negara
hukumnya"dan juga "rule of law" "Civil Law System" Indonesia sebagai negara yang
menganut civil law system (Eropa Kontinental), mengedepankan hukum positif sebagai
patokan utama dalam menjalankan tugas-tugas negara dan juga dalam sistem peradilannya.
6. Pendidikan kewarganegaraan.
Prinsip-prinsip rule of law secara formal tertera dalam pembukaan UUD 1945 yang
menyatakan:
a. Bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa,…karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan “eri keadilan”;
f. …serta dengan mewujudkan suatu “eadilan social” bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan demikian inti rule of law adalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakat
terutama keadilan social.
Penjabaran prinsip-prinsip rule of law secara formal termuat didalam pasal-pasal UUD 1945,
yaitu :
d. Dalam Bab X A Tentang Hak Asasi Manusia, memuat 10 pasal, antara lain bahwa
setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum
yang adil, serta perlakuan yang sama dihadapan hokum (pasal 28 D ayat 1), dan e.
Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja (pasal 28 D ayat 2).
Adapun negara yang merupakan negara hukum memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Ada pengakuan dan perlindungan hak asasi.
2. Ada peradilan yang bebas dan tidak memihak serta tidak terpengaruh oleh kekuasaan
atau kekuatan apapun.
3. Legalitas terwujud dalam segala bentuk.
Contoh: Indonesia adalah salah satu Negara terkorup di dunia (Masyarakat
Transparansi Internasional: 2005).
Kesimpulan
Konstitusi dan Rule of law sangat diperlukan untuk Negara seperti Indonesia karena akan
mewujudkan keadilan. Tetapi harus mengacu pada orang yang ada di dalamnya yaitu orang-
orang yang jujur tidak memihak dan hanya memikirkan keadilan tidak terkotori hal yang
Prinsip-prinsip rule of law secara formal tertera dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
1945.
Penjabaran prinsip-prinsip rule of law secara formal termuat didalam pasal-pasal Undang-
Undang Dasar 1945. Agar kita dapat menikmati keadilan maka seluruh aspek Negara harus
bersih, jujur, mentaati undang-undang, juga bertanggung jawab, dan menjalankan Undang-
Undang Dasar 1945 dengan baik.
Referensi Lainnya :
http://id.wikipedia.org/wiki/Konstitusional
http://images.google.co.id
http://yanel.wetpaint.com/page/Negara+dan+Konstitusi