Anda di halaman 1dari 7

Nama : Liely Noor Qadarwati

NPM : 110110080092

Dosen : Miranda Risang Ayu

HUKUM KONSTITUSI PERTEMUAN KE-3

KLASIFIKASI KONSTITUSI

Konstitusi seringkali dibedakan menjadi konstitusi tertulis atau tidak tertulis, tetapi menurut
Strong pembedaan ini sungguh-sungguh keliru karena tidak ada konstitusi yang benar-benar
tertulis dan tidak tertulis. Pada umumnya konstitusi tertulis berbentuk dokumen yang memiliki
kesakralan khusus dan konstitusi tidak tertulis lebih merupakan konstitusi yang bersumber pada
adat istiadat (custom).1 Konstitusi Inggris Raya dikatakatan tak tertulis tetapi ada beberapa hukum
tertulis atau Undang Undang yang telah sangat memodifikasikan konstitusi tersebut. Misalnya, Bill
Of Rights (1968) adalah sebuah hukum konstitusi, demikian pula dengan berbagai Franchise Acts
(UU Parlemen 1911 dan 1949) yang membatasi kekuasaan Lords untuk mengamandemen atau
menolak RUU yang sudah disahkan Commons. Sedang Konstitusi AS merupakan konstitusi
tertulis yang paling lengkap diantara semua konstitusi meski beberapa kebiasaan atau konvensi
tak tertulis telah tumbuh dan berkembang ditengah-tengah kehendak para penyusun konstitusi
tanpa adanya amandemen yang sebenarnya di dalam konstitusi sendiri untuk itu. Maka pembagian
konstitusi dalam bentuk tertulis dan tidak tertulis itu memang nyata akan tetapi yang perlu diingat
hanyalah bahwa konstitusi tertulis adalah konstitusi yang terdokumentasi dan konstitusi tak tertulis
adalah konstitusi yang tak terdokumentasi.
Dasar pembagian konstitusi yang sebenarnya dilihat dari konstitusi itu sendiri adalah
apakah konstitusi itu fleksibel atau kaku. 2 Yang dimaksud dengan konstitusi yang fleksibel adalah
konstitusi yang diamandemen tanpa adanya prosedur khusus sedangkan konstitusi yang kaku
adalah konstitusi yang mensyaratkan suatu adanya prosedur khusus dalam melakukan
amandemen.

1
CF Strong, Konstitusi konstitusi Politik modern Kajian tentang sejarah dan BentukBentuk KonstitusiDunia,
Penerbitr Nuansa dan Penerbit Nusamedia, Bandung, 2004, hlm 15 . Dikutip dari artikel Arif Budiman,SH
2
Dahlan Thaib dkk, Teori dan Hukum Konstitusi, Penerbit Grafindo, Jakarta, 1999, hlm 14-15. Dikutip dari artikel
Arif Budiman,SH
Ciri utama konstitusi fleksibel adalah otoritas atau kewenangan parlemen yang tak
terbatas. Sedang ciri utama konstitusi kaku adalah adanya pembatasan terhadap kekuasaan
lembaga legislative oleh sesuatu hal di luar kekuasaan lembaga tersebut. Jika ada beberapa jenis
undang-undang yang tidak bisa diberlakukan oleh lembaga legislative dengan metode biasa,
berarti lembaga legislative itu bukan kekuasaan tertinggi. Masih terdapat hukum yang lebih tinggi
yaitu hukum konstitusi. Hukum konstitusi adalah hukum kesepakatan resmi tertinggi yang tidak
dikenal dalam konstitusi fleksibel. Konstitusi kaku lahir dari pemikiran suatu badan khusus yang
disebut majelis konstitusi. Majelis konstitusi ini bertugas untuk menetapkan suatu cara untuk
mengamandemen konstitusi di masa yang akan datang. 3
Konstitusi juga dapat diklasifikasikan berdasar derajat kedudukan dalam suatu Negara.
Ada dua model yaitu  konstitusi derjat tinggi dan konstitusi tidak derajat tinggi. 4 Yang dimaksud
dengan konstitusi derajat tinggi yaitu, suatu konstitusi yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam
Negara. Konstitusi termasuk dalam katehori tertinggi, bila dari segi bentuknya dia berada diatas
peraturan perundang-undangan yang lain. Juga syarat untuk mengubah konstitusi tersebut
berbeda dalam arti lebih berat dibandingkan dengan yang lain.

Sedang konstitusi tidak derajat tinggi berarti konstitusi yang tidak mempunyai kedudukan
serta derajat seperti konstitusi derajat tinggi. Persyaratan yang dilakukan untuk mengubah
konstitusi ini sama dengan persyaratan yang dipakai untuk menngubah peraturan peraturan yang
lain. 
Berdasar bentuk Negara, konstitusi dibedakan menjadi dua yaitu; konstitusi serikat dan
konstitusi kesatuan.5 Dalam konstitusi serikat diatur mengenai pembagian kekuasaan antara
pemerintah Negara serikat dengan pemerintah Negara bagian. Dalam Negara yang berbentuk
kesatuan pembagian kekuasaan tersebut tidak dijumpai, karena pada asasnya seluruh kekuasaan
negara berada di tangan pemerintah pusat. Walaupun demikian hal itu tidak berarti bahwa seluruh
kekuasaan Negara berada ditangan pemerintah pusat. Hal ini disebabkan oleh adanya
kemungkinan pemerintah pusat melakukan pembagian sebagian kekuasaannya kepada
pemerintah daerah.  Konstitusi kesatuan mengatur tentang pemencaran kekuasaan antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.   
3
CF Strong, Konstitusi konstitusi Politik …,  Op Cit, hlm 211-212. Dikutip dari artikel Arif Budiman,SH
4
Sri Soemantri M, Prosedur dan Sistem Perubahan Konstitusi, Penerbit Alumni, Bandung, 1987,  hlm 51 Dikutip
dari artikel Arif Budiman,SH
5
Sri Soemantri M, Prosedur dan…, Op cit,hlm 57. Dikutip dari artikel Arif Budiman,SH
Berdasar sistem pemerintahannya terdapat dua konsitusi yaitu; konstitusi sistem
parlementer dan konstitusi sistem presidensial. 6 Konstitusi presidensial bercirikan seperti sistem
pemerintahan presidensial. Pertama, presiden berkedudukan sebagai kepala
Negara sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Kedua, presiden dipilih langsung oleh rakyat.
Ketiga, presiden tidak memegang kekuasaan legislative. Keempat, presiden tidak dapat
membubarkan legislative.

Sedang konstitusi parlementer bercirikan seperti sistem pemerintahan parlementer.


Pertama, presiden berkedudukan sebagai kepala Negara dan cabinet dipimpin oleh seorang
Perdana Menteri. Kedua, Perdana Menteri bertanggung jawab kepada parlemen. Ketiga, para
anggota kabinet sebagian atau seluruhnya merupakan anggota parlemen. Keempat, Presiden
dapat membubarkan parlemen.   

Dalam kenyataan tidak ada model konstitusi ideal yang dapat diterapkan pada semua
Negara. Namun masyarakat Negara modern mengakui bahwa suatu konstitusi harus mengandung
empat unsure ideal.Pertama, konstitusi bukan sekedar memuat aturan hukum, melainkan juga
gagasan tentang sistem nilai masyarakatnya. Karena itu konstitusi selalu berisi landasan filosofis,
histories, politik, yuridis dan sosiologis. Kedua, konstitusi akan legitimate dan memperoleh
pengakuan dari masyarakat bilamana proses pembentukannya tidak saja melibatkan institusi-
institusi yang kompeten sesuai ketentuan yang berlaku melainkan juga melibatkan partisipasi
masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam proses pembentukan dan perubahan konstitusi secara
langsung atau tidak langsung sangat menentukan tingkat legitimasi konstitusi. Ketiga,
kecenderungan konstitusi di Negara yang berbentuk kesatuan berbeda dengan konstitusi di
Negara yang berbentuk federal. Konstitusi di Negara kesatuan pada umumnya sederhana,
fleksibel dan pendek, sedangkan konstitusi di Negara yang berbentuk federal pada umumnya lebih
rinci.      

Klasifikasi Konstitusi lebih jelasnya dapat dilihat dari uraian di bawah ini :

1. Konstitusi dalam bentuk tertulis dan bukan dalam bentuk tertulis ( written constitution and no
written constitution).
6
Sri Soemantri M, Prosedur dan…, Op cit, hlm 57. Dikutip dari artikel Arif Budiman,SH
K.C Wheare :7

K. C. Weare mengklasifikasikan konstitusi menjadi 5, yaitu:

a. Konstitusi tertulis dan tidak tertulis

Konstitusi tertulis adalah konstitusi dalam bentuk dokumen yang memiliki “kesakralan khusus” dalam
proses perumusannya. Sedangkan konstitusi tidak tertulis adalah konstitusi yang lebih berkembang atas
dasar adat-istiadat dari pada hukum tertulis.

b. Konstitusi fleksibel dan konstitusi kaku

Konstitusi yang dapat diubah atau diamandemen tanpa adanya prosedur khusus disebut dengan konstitusi
fleksibel. Sebaliknya, konstitusi yang mempersyaratkan prosedur khusus untuk perubahan atau
amandemennya adalah konstitusi kaku.

c. Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi tidak derajat tinggi

Konstitusi derajat tinggi ialah konstitusi yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam negara. Sedangkan
konstitusi tidak derajat tinggi ialah konstitusi yang tidak mempunyai kedudukan serta derajat seperti
konstitusi derajat tinggi.

d. Konstitusi serikat dan konstitusi kesatuan

Bentuk ini berkaitan dengan bentuk negara; jika negara itu serikat, maka akan didapatkan sistem
pembagian kekuasaan antara pemerintah negara serikat dengan pemerintah negara bagian

e. Konstitusi sistem pemerintahan presidensial dan konstitusi sistem pemerintahan parlementer

Ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial :

- Presiden dipilih langsung oleh rakyat atau dewan pemilih

- Presiden bukan pemegang kekuasaan legislatif

7
Badan Eksekutif Mahasiswa 2004-2005 “Campus in compact”
- Presiden tidak dapat membubarkan pemegang kekuasaan legislatif dan tidak dapat memerintahkan
diadakan pemilihan.

Ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial

- Kabinet yang dipilih PM dibentuk atau berdasarkan ketentuan yang menguasai parlemen

- Para anggota kabinet sebagian atau seluruhnya adalah anggota parlemen

- Kepala negara dengan saran PM dapat membubarkan parlemen dan memerintahkan diadakannya
pemilu.

Konstitusi tertulis: konstitusi yang dituangkan ke dalam sebuah/ beberapa dokumen formal.

Konstitusi tak tertulis: konstitusi yang tidak dituangkan ke dalam sebuah/ beberapa dokumen
formal. Pendapat ini mendapat kritikan dari C.F. Strong, menurutnya adalah tak benar kalau
konstitusi itu diklasifikasikan ke dalam bentuk tertulis dan tak tertulis karena menurutnya tidak
semua dalam bentuk tertulis tapi ada bagian tertulis dan sebaliknya. Misal: Belanda konstitusinya
tertulis tapi ada dari konstitusi ini yang tak tertulis, misalnya setiap Menteri di negeri Belanda harus
mendapat dukungan dari Staten General (Majelis Umum), terjadi 2 majelis : Eerste Kamer dan
Twede Kamer (sebagai DPR) yang memiliki kedudukan sama (sejajar) dengan Dewan Menteri
(eksekutif) yang dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.
Seorang Menteri yang tidak mendapat dukungan dari Staten General harus
mengundurkan diri (mosi tidak percaya), hal seperti itu tak ada dalam konstitusi Belanda, sebagai
tandingannya Staten General dapat dibubarkan oleh Dewan Menteri apabila Staten General tidak
benar menjalankan tugasnya. Inggris tak memiliki konstitusi melainkan UU, statuta, yurisprudensi,
kebiasaaan, dsb. Tidak memiliki konstitusi tertulis tapi ada yang tertulis yaitu seperti yang telah
disebutkan di atas.

Yang benar menurut C.F Strong ;


1. Documentary constitution,
2. Non Documentary constitution
2. Konstitusi flexible dan konstitusi rigid,
Konstitusi flexible; konstitusi yang mempunyai ciri:

a. Elastis; mudah menyesuaikan diri,


b. Diumumkan dan diubah dengan cara yang sama seperti UU.
Konstitusi rigid, konstitusi yang mempunyai ciri:

a.Mempunyai kedudukan dan derajat yang lebih tinggi dari peraturan perundang-undangan yang
lain,
b. Hanya dapat diubah dengan cara khusus/istimewa.

3. Supreme constitution and not supreme constitution,


Supreme constitution adalah konstitusi yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam negara baik isi
maupun kedudukan dan syarat-syarat mengubahnya pun berat.

Not supreme constitution adalah konstitusi yang mempunyai kedudukan rendah dalam negara
baik ini maupun kedudukan dan syarat-syarat mengubahnya pun ringan.

4. Federal constitution and unitary constitution,


Konstitusi ini berhubungan dengan bentuk negara, apakah kesatuan atau federal.
Federal : Pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dengan pemerintah negara bagian
diatur.

Kesatuan : Kesatuan sentralistik; semua kekuasaan diatur oleh pemerintah pusat.

5. Presidential executive constitution dan parliament executive constitution.


Presidential executive constitution yaitu konstitusi yang didalamnya memuat ciri-ciri sistem
pemerintahan presidential, memuat:

a. Presiden selain sebagai kepala negara adalah kepala pemerintahan.


b. Presiden tidak termasuk/ bukan merupakan bagian dari legislatif.
c. Presiden tak dapat membubarkan legislatif.
d. Presiden dan pemegang kekuasaan legislatif dipilih untuk masa jabatan yang tetap.
Parlement executive constitution yaitu konstitusi yang memuat ciri-ciri sistem pemerintahan
parlemen, yaitu :

a. Kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri dibentuk oleh atau berdasarkan kekuatan-
kekuatan yang menguasai parlemen.
b. Para anggota kabinet mungkin seluruhnya/ sebagian adalah anggota parlemen dan mungkin
sebagian/ seluruhnya bukan bagian anggota parlemen.
c. Perdana Menteri bersama kabinet bertanggung jawab kepada parlemen.
d. Kepala negara dengan saran/ pendapat (nasehat) Perdana Menteri dapat membubarkan
parlemen dan meminta diadakan pemilu.

Anda mungkin juga menyukai