Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD NRI 1945 DAN


KONSTITUSIONALITAS KETENTUAN PERUNDANG UNDANGAN DI
BAWAH UUD 1945

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4

BQ. EKA WIDYA NINGSIH H. Y (220102134)

NILA HOLIDA (220102153)

NIRMALA APRIZIIA PUTRI (220102155)

WAHYU PARMALA (220102166)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HAMZANWADI

T2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan Terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca.Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bias pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbataasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN

A. KONSEP DAN URGENSI KONSTITUSI DALAM BERBANGSA


NEGARA INDONESIA
B. PERLUNYA KONSTITUSI DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA
BERNEGARA INDONESIA
C. SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, DAN POLITIK TENTANG
KONSTITUSI DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA BERNEGARA
INDONESIA
D. DINAMIKA DAN TANTANGAN KONSTITUSI DALAM KEHIDUPAN
E. ESENSI DAN URGENSI KONSTITUSI DALAM KEHIDUPAN
BERBANGSA NEGARA INDONESIA

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan hukum itu sendiri sehingga peran hukum melalui


Peraturan Perundang-undangan sangat dibutuhkan. Ditengah Undangan, Prinsip
kebutuhan massyarakat yang semakin kompleks sehingga peran peraturan
perundang-undangan harus mampu menerjemahkan dan mengartikulasikan
sebagai daya kontrol dalam menjaga keseimbangan dan kestabilan dalam
kehidupan bernegara. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang
mana melalui penelitian ini untuk menemukan perangkat aturan-aturan hukum
serta doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang ada dalam penelitian
ini. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian yaitu pendekatan koseptual dan
pendekatan peraturan perundang undang-undangan. Problematika peraturan
perundang-undangan yang bertentangan dengan UUD NRI 1945 mengidikasikan
bahwasannya masih perlunya perbaikan serta pengawasan terhadap suatu
peraturan perundang-undangan yang menjabarkan aturan pelaksanaan. Sehingga
sangat diperlukan suatu pengawasan terhadap tertibnya suatu peraturan
perundangan dibawah UUD NRI 1945 agar terciptannya suatu kepastian hukum.

Apa yang dimaksud dengan negara konstitusional? Negara seperti itu


pertama-tama merupakan negara yang mengakui dan menjamin hak-hak asasi
warga negara. Tujuan normatif negara ini mempunyai implikasi organisasi negara
tertentu yang bertujuan mengendalikan dan membatasi pelaksanaan kekuasaan
pemerintah melalui peraturan-peraturan. Dengan demikian, negara konstitusional
merupakan lembaga dengan fungsi-fungsi yang spesifik dan dengan struktur-
struktur normatif yang dibatasi secara hukum, dengan tujuan melindungi hak-hak
dasar warga negara serta membatasi dan mengatur kekuasaan untuk dapat
mengangkat hal-hal perorangan dan khusus kepada tingkat hukum umum. Ada 3
cara pembatasan yang dianggap paling efektif ialah dengan jalan membagi
kekuasaan, seperti apa yang dikatakan oleh Carl J. Friedrich bahwa dengan bentuk
konstitusionalisme, maka dapat diselenggarakan suatu sistem pembatasan yang
efektif atas tindakan-tindakan pemerintah. Pembatasan-pembatasan ini tercermin
dalam konstitusi. Jadi dalam anggapan ini konstitusi mempunyai fungsi yang
khusus dan harus ditaati bukan hanya oleh rakyat, tetapi juga oleh pemerintah atau
penguasa. Setiap undang-undang dasar mempunyai maksud. Antara lain pernah
diutarakan maksud dan tujuan negara yang mempergunakan undan-undang dasar
adalah sebagai berikut; “dalam tiap konstitusi yang modern ada tercantum bahwa
tujuan negara adalah untuk memelihara dan mengembangkan kesejahteraan serta
keselamatan warga negara”.

B. RUMUSAN MASALAH

Nilai adalah sesuatu yang dijadikan sebagai panduan dalam hal


mempertimbangkan keputusan yang akan diambil kemudian. Nilai juga
merupakan sesuatu yang bersifat abstrak, karena mencakup pemikiran dari
seseorang.

Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aturan


yang bertujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan
sentosa.

1. Konsep dan urgensi konstitusi dalam berbangsa-negara Indonesia.


2. Perlunya konstitusi dalam kehidupan berbangsa-negara Indonesia.
3. Sumber historis, sosiologis, dan politik tentang konstitusi dalam kehidupan
berbangsa-negara indonesia.
4. Dinamika dan tantangan konstitusi dalam kehidupan.
5. Esensi dan urgensi konstitusi dalam kehidupan berbangsa-negara.
C. TUJUAN
1. Agar kitab isa mengetahui apa konsep dan urgensi konstitusi dalam
berbangsa dan bernegara
2. Untuk mengetahui pentingnya konstitusi dalam kehidupan berbangsa
negara Indonesia
3. Mengetahui sumber historis, sosiologis, dan politik tentang konstitusi
dalam kehidupan berbangsa-negara indonesia.
4. Dinamika dan tantangan konstitusi dalam kehidupan
5. Esensi dan urgensi konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP DAN URGENSI KONSTITUSI DALAM BERBANGSA NEGARA


INDONESIA

Konstitusi merupakan seperangkat aturan atau hukum yang berisi


ketentuan tentang bagaimana pemerintah diatur dan dijalankan. Oleh karena
aturan atau hukum yang terdapat dalam konstitusi itu mengatur hal-hal yang amat
mendasar dari suatu negara, maka konstitusi dikatakan pula sebagai hukum dasar
yang dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan suatu negara.

1. Konstitusi berfungsi sebagai landasan kontitusionalisme. Landasan


konstitusionalisme adalah landasan berdasarkan konstitusi, baik konstitusi
dalam arti luas maupun konstitusi dalam arti sempit. Konstitusidalam arti
luas meliputi undang-undang dasar, undang-undang organik, peraturan
perundang-undangan lain, dan konvensi. Konstitusi dalam arti sempit
berupa Undang-Undang Dasar(Astim Riyanto, 2009).
2. Konstitusi berfungsi untuk membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian
rupa, sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-
wenang. Dengan demikian, diharapkan hak-hak warganegara akan lebih
terlindungi. Gagasan ini dinamakan konstitusionalisme, yang oleh Carl
Joachim Friedrich dijelaskan sebagai gagasan bahwa pemerintah
merupakan suatu kumpulan kegiatan yang diselenggarakan oleh dan atas
masyarakat, tetapi yang dikenakan beberapa pembatasan yang diharapkan
akan menjamin bahwa kekuasaan yang diperlukan untu pemerintahan itu
tidak disalahgunakan oleh mereka yang mendapat tugas untuk memerintah
(Thaib dan Hamidi, 1999).
3. Konstitusi berfungsi
a. membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa agar dalam
menjalankan kekuasaannya tidak sewenang-wenang terhadap
rakyatnya;
b. memberi suatu rangka dasar hukum bagi perubahan masyarakat yang
dicitacitakan tahap berikutnya;
c. dijadikan landasan penyelenggaraan negara menurut suatu sistem
ketatanegaraantertentu yang dijunjung tinggi oleh semua warga
negaranya;
d. menjamin hak-hak asasi warga negara

Kontitusi mengandung permulaan dari segala peraturan mengenai suatu


negara atau dengan kata lain bahwa konstitusi mengandung permulaan dari segala
peraturan mengenai negara (Prodjodikoro, 1970), pembentukan suatu negara atau
Menyusun dan menyatakan suatu negara (Lubis, 1976), dan sebagai peraturan
dasar mengenai pembentukan negara (MachfudMD, 2001).

Adapun beberapa aturan dasar yang terdapat dalam UUD NRI 1945

Pasal 7 menjelaskan bahwa Presiden dan Wakil Presiden memegang


jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan
yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.

UUD NRI TAHUN 1945 yang melakukan pembatasan kekuasaan


pemerintah atau penguasa negara, tentang Kekuasaan Pemerintahan Negara
memuat aturan - aturan dasar sebagai berikut:

1. Pedoman bagi Presiden dalam memegang kekuasaan pemerintahan


(Pasal 4, Ayat 1).
2. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon Presiden dan calon Wakil
Presiden (Pasal 6Ayat 1).
3. Pembatasan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden (Pasal 7).
4. Pemberhentian Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya
(Pasal 7A dan 7B).
5. Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan DPR (Pasal
7C).
6. Pernyataan perang, membuat pedamaian, dan perjanjian dengannegara
lain (Pasal 11 Ayat 1, Ayat 2, dan Ayat 3).
7. Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12)
8. Mengangkat dan menerima duta negara lain (Pasal 13 Ayat 1, Ayat 2,
dan Ayat 3).
9. Pemberian grasi dan rehabilitasi (Pasal 14 Ayat 1).
10. Pemberian amnesti dan abolisi (Pasal 14 Ayat 2).
11. Pemberian gelar, tanda jasa, dan lain-lan tanda kehormatan (Pasal 15).
12. Pembentukan dewan pertimbangan (Pasal 16)

Semua pasal tersebut berisi aturan dasar yang mengatur kekuasaan


Presiden, baik sebagai kepala negara maupun kepala pemerintahan. Sebagai
kepala negara, Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia didunia.

B. PERLUNYA KONSTITUSI DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA


BERNEGARA INDONESIA

Dalam konteks pentingnya konstitusi sebagai pemberi batas kekuasaan


tersebut, Kusnardi menjelaskan bahwa konstitusidilihat dari fungsinya terbagi
dalam dua bagian, yakni membagi kekuasaan dalam negara, dan membatasi
kekuasaan pemerintah atau penguasa dalam negara.Lebih lanjut, ia mengatakan
bahwa bagi mereka yang memandang negara dari sudut kekuasaan dan
menganggap sebagai organisasi kekuasaan,maka konstitusi dapat dipandang
sebagai lembaga atau kumpulan asas yang mendapatkan bagaimana kekuasaan
dibagi diantara beberapa lembaga kenegaraan,seperti antara lembaga
legislatif,eksekutif dan yudikatif.

Selain sebagai pembatas kekuasaan ,konstitusi juga dugunakan sebagai


alat untuk menjamin hak –hak warga negara. Hak –hak tersebut mencakup hak-
hak asasi,seperti hak untuk hidup,kesejahteraan hidup hak kebebasan.
Dari beberapa pakar yang menjelaskan mengenai urgensi konstitusi dalam
sebuah negara,maka secara umum dapat dikatakan bahwa eksistensi konstitusi
dalam suatu negara merupakan suatu keniscayaan,karena dengan adanya
konstitusi akan tercipta pembatasan kekuasaan melain pembagian wewenang dan
kekuasaan dalam menjalankan negara.Selain itu,adanya konstitusi juga
menjadisuatu hal sangat penting untuk menjamin hak-hak asasi warga
negara,sehingga tidak terjadi penindasan dan perlakuan sewenang –wenang dari
pemerintah.

Konstitusi adalah sarana dasar untuk mengawasi proses kekuasaan. Oleh


karena itu Setiap konstitusi mempunyai beberapa peranan yaitu :

1. untuk memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan


politik.
2. untuk membatasi kesewenang-wenangan untuk membebaskan
kekuasaan dari kontrol mutlak penguasa,dan menetapkan bagi
penguasa tersebut batas-batas kekuasaan mereka, sehingga tidak
terdapat kekuasaan yang semena – mena.
3. tindakan pemerintah untuk menjamin hak-hak yang diperintah dan
merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.
4. Konstitusi bertujuan untuk mengatur organisasi negara dan susunan
pemerintahan. Sehingga dimana ada organisasi negara dan kebutuhan
menyusun suatu pemerintahan negara, maka akan diperlukan
konstitusi.
5. Konstitusi mempunyai posisi yang sangat penting dalam kehidupan
ketatanegaraan suatu negara karena konstitusi menjadi
barometer(ukuran) bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, juga
merupakan ide-ide dasar yang digariskan penguasa negara untuk
mengemudikan suatu negara.
6. Konstitusi menggambarkan struktur negara dan sistem kerja yang ada
diantara lembaga-lembaga negara.Konstitusi menjelaskan kekuasaan
dan kewajiban pemerintah sekaligus membatasi kekuasaan pemerintah
agar tidak sewenang-wenang dalam bertindak.

Dari berbagai penjelasan tentang tujuan konstitusi diatas, dapat dikatakan bahwa
tujuan dibuatnya konstitusi adalah untuk mengatur jalannya kekuasaan dengan
jalan membatasinya melalui aturan untuk menghindari terjadinya kesewenangan
yang dilakukan penguasa terhadap rakyatnya serta memberikan arahan kepada
penguasa untuk mewujudkan tujuan Negara.Jadi, pada hakikatnya konstitusi
Indonesia bertujuan sebagai alat untuk mencapai tujuan negara dengan
berdasarkan kepada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.

C. SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, DAN POLITIK TENTANG


KONSTITUSI DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA BERNEGARA
INDONESIA

Konstitusi Indonesia memiliki sumber historis, sosiologis, dan politik yang


menjadi dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Berikut
adalah beberapa sumber historis, sosiologis, dan politik tentang konstitusi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia:

1. Sumber historis: Perjuangan dan penegakan hak-hak dasar


manusia berujung pada penyusunan konstitusi sebagai hukum
dasar yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia. Thomas Hobbes, seorang filsuf Inggris pada abad ke-
17, merumuskan adanya hak alamiah yang melekat pada setiap
diri manusia, yaitu hak atas hidup, hak kebebasan, dan hak milik.
2. Sumber sosiologis: Konstitusi diperlukan untuk membagi
kekuasaan dalam negara dan memperkuat prinsip-prinsip
demokrasi dan supremasi hukum di Indonesia. Selain itu,
konstitusi juga berfungsi untuk mengembangkan solidaritas sosial
dalam rangka kebahagiaan hidup bangsa secara menyeluruh.
3. Sumber politik: Proses dan hasil perubahan UUD NRI 1945 yang
terjadi pada era reformasi menjadi sumber politik yang mendasari
dinamika kewajiban dan hak negara dan warga negara Indonesia
4. Konstitusi juga berfungsi sebagai landasan penyelenggaraan
negara, membatasi kekuasaan pemerintah, dan menjamin hak
asasi warga negara

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, konstitusi


memiliki fungsi yang sangat penting sebagai hukum dasar yang mengatur
kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, pemahaman tentang
sumber historis, sosiologis, dan politik tentang konstitusi sangatlah penting
untuk memastikan konstitusi dapat terus menjadi pedoman bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia.

D. DINAMIKA DAN TANTANGAN KONSTITUSI DALAM KEHIDUPAN

Konstitusi adalah hukum dasar yang mengatur kehidupan berbangsa dan


bernegara di Indonesia. Dinamika dan tantangan konstitusi seringkali muncul
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, baik itu karena perubahan sosial,
politik, ekonomi, teknologi, maupun adanya perbedaan pandangan atau
kepentingan antara berbagai kelompok di Masyarakat

Beberapa dinamika dan tantangan konstitusi yang sering muncul di


Indonesia antara lain:

1. Reformasi konstitusional: Perlu dilakukan reformasi konstitusional yang


sesuai dengan perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat, agar
konstitusi dapat terus menjadi pedoman bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia.
2. Penghormatan terhadap konstitusi: Penting untuk memastikan bahwa
konstitusi ditegakkan dan dihormati oleh semua pihak, baik negara
maupun masyarakat
3. Prinsip demokrasi: Untuk menghadapi dinamika dan tantangan
konstitusi, diperlukan juga upaya untuk memperkuat prinsip-prinsip
demokrasi dan supremasi hukum di Indonesia
4. Perubahan UUD NRI: Telah terjadi dinamika ketatanegaraan seiring
berubahnya konstitusi atau undang-undang dasar yang diberlakukan.
Setelah ditetapkan satu hari setelah proklamasi kemerdekaan, UUD NRI
1945 mulai berlaku sebagai hukum dasar yang mengatur kehidupan
ketatanegaraan Indonesia dengan segala keterbatasannya, karena sejak
semula UUD NRI 1945 oleh Bung Karno sendiri dikatakan sebagai UUD
kilat yang akan terus disempurnakan pada masa yang akan datang

Dalam menghadapi dinamika dan tantangan konstitusi di Indonesia, peran


negara dan masyarakat sangat penting. Negara harus memastikan bahwa
konstitusi dihormati dan ditegakkan dengan adil dan transparan, sementara
masyarakat harus memahami dan menghargai konstitusi sebagai hukum dasar
yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dengan
demikian, konstitusi dapat menjadi landasan yang kuat bagi kehidupan berbangsa
dan bernegara yang adil, demokratis, dan sejahtera di Indonesia.

E. ESENSI DAN URGENSI KONSTITUSI DALAM KEHIDUPAN


BERBANGSA NEGARA INDONESIA

Konstitusi menajadi suatu yang urgen dalam tatanan kehidupan


ketatanegaraan, karena konstitusi merupakan sekumpulan aturan yang mengatur
organisasi negara serta hubungan antara negara dan warga negara sehingga saling
menyesuaikan diri dan saling bekerja sama.

Konstitusi atau UUD merupakan suatu hal yang sangat penting sebagai
pemberi pegangan dan pemberi batas, sekaligus dipakai sebagai pegangan dalam
mengatur bagaimana kekuasaan negara harus dijalankan.

Didalam negara, negara yang mendasarkan dirinya atas demokarasi


konstitusional, UUD mempunyai fungsi yang khas yaitu membatasi kekuasaan
pemerintah sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak sewenang-wenang.
Dengan demikian diharapkan hak-hak warga negara akan lebih terlindungi.

Selain sebagai pembatas kekuasaan, konstitusi juga digunakan sebagai alat


untuk menajamin hak-hak warga negara. Hak tersebut mencakup hak-hak asasi,
seperti hak untuk hidup, kesejahteraan hidup, hak kebebasan. Secara umum dapat
dikatakan bahwa eksitensi konstitusi dalam suatu negara merupakan suatu
keniscayaan, karena dengan adanya konstitusi akan tercipta pembatasan
kekuasaan melain pembagian wewenang dan kekuasaan dalam menjalan negara.

Konstitusi adalah sarana dasar untuk mengawasi proses kekuasaan. oleh


karena itu, setiap konstitusi mempunyai beberapa peranan yaitu : Untuk
memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik.

Untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak penguasa, dan


menetapkan bagi penguasa tersebut batas-batas kekuasaan mereka sehingga tidak
terdapat kekuasaan yang semena-mena. Konstitusi menggambarkan struktur
negara dan sistem kerja yang ada di lembaga-lembaga negara dan lainnya

Dari penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa tujuan dibuat konstitusi


adalah untuk mengatur jalannya kekuasaan dengan jalan membatasinyamelalui
aturan untuk menghindari terjadinya kesewenangan yang dilakukan penguasa
terhadap rakyatnya serta memberikan arahan kepada penguasa untuk mewujudkan
tujuan negara.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa nilai dan norma konstitusional UUD NRI 1945
memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Konstitusi berfungsi sebagai landasan kontitusionalisme, membatasi kekuasaan
pemerintah, dan menjamin hak asasi warga negara. Konstitusi juga berfungsi
untuk mengembangkan solidaritas sosial dalam rangka kebahagiaan hidup bangsa
secara menyeluruh. Konstitusionalitas ketentuan perundang-undangan di bawah
UUD 1945 harus selalu diperhatikan agar tidak bertentangan dengan nilai dan
norma konstitusional UUD NRI 1945. Perubahan UUD NRI 1945 diatur secara
khusus dalam BAB XVI, Pasal 37 tentang Perubahan Undang-Undang Dasar.
Oleh karena itu, pemahaman tentang nilai dan norma konstitusional UUD NRI
1945 dan konstitusionalitas ketentuan perundang-undangan di bawah UUD 1945
sangatlah penting untuk memastikan konstitusi dapat terus menjadi pedoman bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara yang adil, demokratis, dan sejahtera di
Indonesia.

Konstitusionalitas ketentuan perundang-undangan di bawah UUD 1945


menekankan pentingnya kesesuaian antara undang-undang dengan norma-norma
konstitusional yang ada. Ketentuan perundang-undangan harus sejalan dengan
nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang tercantum dalam UUD 1945 untuk dianggap
konstitusional. Proses uji konstitusionalitas oleh Mahkamah Konstitusi Indonesia
memiliki peran penting dalam memastikan keselarasan ini.

Singkatnya, nilai dan norma konstitusional dalam UUD 1945 menciptakan


kerangka kerja hukum yang harus diikuti oleh perundang-undangan di Indonesia,
dan konstitusionalitas suatu ketentuan perundang-undangan diukur berdasarkan
kesesuaian dengan kerangka kerja ini.
DAFTAR PUSTAKA

Baehaki, K., & Budahu, M. A. S. I. (2022). PENGUATAN PRINSIP


KONSTITUSIONALITAS MELALUI PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN: STRENGTHENING THE PRINCIPLE OF
CONSTITUTIONALITY THROUGH LAWS AND REGULATIONS.
Jurnal Media Hukum, 10(1), 14-27.

Dewi,Aji,dkk .2022 .NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD NRI 1945


DANKONSTITUSIONALITAS KETENTUAN PERUNDANG-
UNDANGAN DIBAWAH UUD 1945

Lailam, T. (2014). Penafsiran Konstitusi Dalam Pengujian Konstitusionalitas


Undang-Undang Terhadap Undang-Undang Dasar 1945. Jurnal Media
Hukum, 21(1), 19.

M Darin Arif Mu’allifin Jurnal Ahkam 4 (1), 2016

Saraswati, N. C., & Fauzan, E. M. (2019). Konstitusionalitas Peraturan


Perundang-Undangan Berbasis Syariah Di Indonesia. Simposium Hukum
Indonesia, 1(1), 496-510.

Anda mungkin juga menyukai