Disusun Oleh:
1 Firda Maulina (2006103020083)
2 Nadila Rizki Rossya (2006103020089)
3 Raisa Afdillah (2006103020079)
4 Rina Wahyuni (2006103020084)
5 Salsabila Nasiha (2006103020085)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konstitusi dan rule of
law” tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ridayani selaku dosen mata kuliah
Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan yang telah membantu kami dalam mengerjakan
karya ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman teman yang telah
memberi kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya
makalah ini.
Kami sebagai penulis mengakui ada banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak kami harapkan demi kesempurnaan
karya kami. Semoga makalah ini dapat menambah pemahaman dan pengetahuan bagi kita
semua tentang “Konstitusi dan rule of law”.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Konstitusi merupakan hukum dasar suatu negara yang berisi aturandan ketentuan
tentang hal-hal yang mendasar dalam kehidupan suatu negara.Jadi segala praktik-praktik
dalam penyelenggaraan negara harus didasarkanpada konstitusi dan tidak boleh bertentangan
dengan konstitusitersebut.Gagasaan ini memiliki fungsi untuk mengatur dan
membatasikekuasaan.
Selain itu, Negara yang berdasarkan konstitusi dan sering disebutsebagai Negara
hukum juga haruslah menyesuaikan kebutuhan untukmerespon perkembangan relatif
kekuasaan umum dalam suatu kehiduan umatmanusia, sehingga dalam praktiknya, konstitusi
pastilah mengalami dinamikadalam penyesuaian perkembangan zaman. Pengertian Negara
hukumsebenarnya juga sangat sulit dipisahkan dengan istilah Rule of Law, dimanabanyak hal
yang saling berhubungan disini. Negara hukum haruslahsenantiasa menegakan Rule of Law
yang isinya sangat berkaitan denganperaturan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu
Negara.
B.Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Definisi Konstitusi
1. Pengertian Konstitusi
Istilah konstitusi berasal dari bahasa Prancis (Constituer) yang berarti membentuk.
Pemakaian istilah konstitusi yang dimaksud ialah pembentukan suatu Negara atau
menyusun dan menyatakan aturan suatu Negara. Sedangkan istilah UUD merupakan
terjemahan istilah dari bahasa Belanda Gronwet. Perkataan wet diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia undang-undang dasar, dan grond berarti tanah atau dasar.
Konstitusi adalah peraturan tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur
pemerintahan.
2. Definisi Konstitusi (UUD)
Konstitusi adalah peraturan tertulis dan tidak tertulis, sedangkan undang-undang
dasar adalah bagian tertulis dari konstitusi.
Dengan demikian konstitusi dapat diartikan sebagai berikut:
a. Suatu kumpulan kaidah yang memberikan pembatasan-pembatasan kekuasaan
kepada para penguasa.
b. Suatu dokumen tentang pembagian tugas dan sekaligus petugasnya dari suatu
sistem politik.
c. Suatu gambaran dari lembaga-lembaga Negara.
d. Suatu gambaran yang menyangkut masalah hak-hak asasi manusia
Sifat pokok konstitusi negara adalah fleksibel (luwes) dan rigit (kaku). Konstitusi negara
memiliki sifat fleksibel / luwes apabila konstitusi itu memungkinkan adanya perubahan
sewaktu-waktu sesuai perkembangan jaman /dinamika masyarakatnya. Sedangkan konstitusi
negara dikatakan rigit / kaku apabila konstitusi itu sulit untuk diubah kapanpun.
Hakikat isi konstitusi organisasi hak dan kewajiban warga Negara, Negara dan lembaga
Negara, Negara dengan warga Negara, prosedur mengubah UUD.
1. Hakikat Isi Kostitusi (UUD)
Pada hakikatnya kostitusi (UUD) itu berisi tiga hal pokok, yaitu:
a. Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negaranya,
b. Ditetapkan susunan ketatanegaraan suatu Negara yang bersifat fundamental,
c. Adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang juga bersifat
fundamental.
2. Fungsi Konstitusi (UUD)
Fungsi konstitusi dalam Negara demokrasi: pembatasan distribusi dan taat hokum.
Konstitusi (UUD) secara umum memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Tata atura dalam pendirian lembaga-lembaga yang permanen (lembaga
suprastruktur dan infrastruktur politik)
b. Tata aturan dalam hubungan Negara dengan warga Negara serta dengan Negara
lain.
c. Sumber hokum dasar yang tertinggi. Artinya bahwa seluruh peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku harus mengacu pada konstitusi (UUD).
C. Tujuan Konstitusi