Anda di halaman 1dari 31

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sejarah dapat didefinisikan sebagai “record of the whole human experience”.Dimana pada
hakikatnya sejarah merupakan catatan seluruh pengalaman, baik secara individu maupun kolektif
bangsa dimasa lalu tentang kehidupan umat manusia.

Khususnya Matematika memiliki masa dimana awal ditemukan, alat-alat peninggalan,


beserta perkembangannya.Pada mulanya di zaman purbakala banyak bangsa-bangsa yang
bermukim sepanjang sungai-sungai besar.Sejarah menunjukkan bahwa permulaan matematika
berasal dari bangsa yang bermukim sepanjang aliran sungai tersebut.

Mereka memerlukan perhitungan, penanggalan yang dapat dipakai sesuai dengan perubahan
musim.Diperlukan alat-alat pengukur untuk mengukur persil-persil tanah yang
dimiliki.Diperlukan alat-alat pengukur untuk melayani penyimpanan hasil panen dan
pembagiannya.

Sejarah matematika adalah hal yang sangat menarik untuk dipelajari,karena kita dapat
melihat perkembangan pendidikan matematika.Sejarah matematika memiliki banyak cerita
menarik. Dalam hal ini kita akan membahas tentang Perkembangan Matematika Gerik Purbakala
untuk lebih mengetahui bagaimana perkembangan matematika pada masa itu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perkembangan Matematika menurut percobaan dari beberapa ahli?
2. Bagaiamna perkembangan Geometri pada masa Matematika Gerik Purbakala
3. Apa saja karya Euclides?
4. Bagaimana perkembangan Matematika Gerik pada saat mengakhiri masa purbakala?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui perkembangan Matematika menurut percobaan para ahli.
2. Untuk mempelajari dan mengetahui perkembangan Geometri pada Matematika Gerik
Purbakala.
3. Untuk mengetahui dan mempelajari karya-karya dari Euclides.
4. Untuk mengetahui,mempelajari dan memahami perkembangan Matematika Gerik purba

1
PEMBAHASAN

2.1 MATEMATIKA DENGAN PERCOBAAN


Kekuasaan raja-raja MesirdanBabiloniamenurundanmenyebabkanmunculnyabangsa-
bangsabaruyang lebihperkasasepertibangsa Heber, Aria, PhoenisiadanGerik.Kota-
kotaperdagangantumbuh di pantai-pantai Asiakecil, di Gerikdan
Italia.Sesuaidenganperkembanganperdaganganantarbangsa,
makaMatematikajugaturutberkembang.Mulainyatimbulpertanyaanmengapa,
bukanhanyabagaimana.

2.1.1 Thales (±640 – 546 SM)


Thalessebagaiseorangsaudagar kaya darikota Miletus
mengembarakeMesirdantinggalbeberapa lama di Mesir,
iamempelajariMatematikaMesirdanmengagumipiramidakemudianmenghitungtinggipiramidaitud
enganbantuanbayangannya, sebagaiberikut.

Thales mengambilsuatutongkatmisalnya PQ, iamembuatlingkarandenganpusat P danjari-


jari PQ. Di pagihari yang cerahpadasuatusaatbayangan Q
jatuhtepatpadatepilingkaranataubayangan PQ=PR. Padasaatitu pula bayangan T jatuhdititik S,
sehingga K dapatdiukur. Berarti MS = TM = t, tinggipiramida. SebutMk = 1/2 AB = a (setengah
alas piramida) dapatdiukur. KS = b dapatdiukur. Jadi t = a + b. demikianlah metodebayangandari
Thales. Thales adalah orang pertama yang namanyadikaitkandengansuatupenemuan, yaknidalil
Thales.

2.1.2 Pythagoras (±572 SM)

2
Pythagoras diperkirakanlahirpada 572 SM di pulau Samos, dekatkemiletus.Mungkin
Pythagoras belajardari Thales.Setelah Samos jatuhkekekuasaanTiraniPopycrates, Pythagoras
pindahke Crotona di Italia Selatan. Di Crotona iamendirikansekolah Pythagoras yang
termasyhurpadamasaitu. Mata pelajaran yang diberikan di sekolah Pythagoras adalaharitmetika,
geometri, music, astronomidanfilsafat.Empatpelajaranutamaitudisebutqudriarium.

2.1.3 AritmetikaPythagoras
Filsafat Pythagoras
bertumpupadaanggapanbahwabilanganbulatadalahsebabutamadarisifatbenda.
1. Bilanganbersahabat (amicable number).
Duabilanganbersahabatjikajumlahbagiansebenarnyabilanganitusamadenganbilangan yang
menjadisahabatnya.Contoh : 220 dan 284 adalahduabilanganbersahabatsebabpembagi-
pembagidari 220 (1, 2, 4, 5, 10, 11, 20, 22, 44, 55, 110) jumlahnya 284.
Pembagisebenarnyadari 284 adalah 1, 2, 4, 71, 142.Jumlahpembaginya
220.Duabilanganbersahabatdianggapmistikbagi orang
Yunani.Jikabilanganitudipakaisebagaijimatolehdua orang sahabat,
makapersahabatanmerekaakanlanggeng.
2. Bilangansempurna (perfect
number).Suatubilangandisebutsempurnajikabilanganitusamadenganjumlahpembaginya.
BangsaGerikpercayabahwaTuhanmenciptakanAlamsemestadalam 6
haridengansempurna, makabilangan yang bersifatseperti 6 itusempurna.Bilangan-
bilangan yang berbedasifatdaribilanganituadaduamacam, yaitu :
a. Bilangantaksempurna (deficient number).
Suatubilangandisebuttaksempurnajikabilanganitulebihbesardarijumlahpembagi-
pembaginya.Misalnya : 8 lebihbesardari 1 + 2 + 4 = 7.
b. Bilanganberlimpah (abundant number).
Suatubilangandisebutberlimpahbilajumlahpembagibilanganitulebihbesardaribilangani
tusendiri.Contoh: 12, jumlahpembagi-pembaginya: 1 + 2 + 3 + 4 + 6 = 16.
Hinggatahun 1952 diketahuiada 12 bilangansempurna, diantaranya
28.Semuabilangansempurna yang diketahuiadalahbilangangenap.

3
2.1.4 BilanganSegiBanyak
Noktah-noktah yang tersusunpadakelilingdantitik-
titiksudutsuatusegibanyakmembentuksuatubilangan yang
disebutbilangangeometriataubilangansegibanyaksepertigambar.

1. Bilangansegitiga.

2. Bilanganbujursangkar.

3. Bilangansegilima.

Terdapatbeberapadaliltentangbilangangeometriini.

4
Dalil1 : Suatubilanganbujursangkarialahjumlahbilangansegitigaberurutan.
Contoh:
Pada gambar, bilangan bujursangkar ke-5 = jumlah bilangan segitiga keempat dan bilangan
segitiga kelima, atau 25 = 10 + 15.

Dalil 2: Suatubilangansegilimake-n sama dnegan+3 kali bilangansegitigake(n-1)


Contoh:

Padagambar, adalahkonfigurasidaribilangan segilima ke-4 sebagai 4=3 kali bilangansegitiga ke-


3.Atau 22 = 4 + 3 × 6.Sebutbilangansegilimake-n adalahPn. Dari
barisanbilanganpadagambardapatdilihatbilanganitumerupakansuatuderetaritmetika, maka:
Pn = 1 + 4 + 7 + … + 3n – 2.

5
Dalil 3: Suatubilangankuadratke-njumlahbilanganganjilmulaidaribilangansatu.

2.1.5 Dalil PythagorasdanTigaan Pythagoras

Padagambar, luaskeduabujursangkarsamamasing-masingsisinya a + b. sebutsisi-


sikusegitigaitu a, b dansisimiringnya c. padagambar a, terdapatduabujursangkarmasing-
masingpadasisisikusegitiga, makaluasmasing-masing a2dan b2.
Luasempatsegitigasikupadagambar a samadenganluasempatsegitigasikupada gambar b.
Berartiluasbujursangkarpadagambar a samadenganluasbujursangkarpadagambar b, atau a2 + b2 =
c2. Jadibunyidalil Pythagoras
ituadalahluasbujursangkarpadasisimiringnyasamadenganjumlahluasbujursangkarpada kaki
segitigasiku-siku.Ataukuadratsisi miring samadengankuadratsisisiku.

Tigaan Pythagoras, adalahtigabilanganasli yang tepatuntukmenyatakanpanjangsisi-


sisisuatusegitigasiku-siku.

Untukmenentukantigaan Pythagoras terdapatrumusdalambentukaljabaryaitu: a2 + b2 = c2

2.1.6 BilanganRasionaldanIrrasional
6
Padagambar, garis g sebagaisuatugarisbilangan.Ambil OB di kanan O
sebagaisatusatuanpositifdan OA dikiri O sebagaisatuan negative.Jika 1 satuandibagiatas q bagian

p
yang sama, makasuatubilanganrasionaldinyatakandalambentuk , p dan q dua bilangan prima.
q
Sebelum dalil Pythagoras ditemukan, dianggap tiap titik diantara O dan B atau antara O dan A
menentukan suatu bilangan rasional.Setelahditemukannyadalil Pythagoras,
barulahdapatdibuktikanbahwasuatutitikpadagarisbilanganitutidakselalum
menentukansuatubilanganrasional.Penemuaninidianggapsebagaipenemuanterbesar Pythagoras
yang paling besar.
Bukti :
Bilangan√ 2adalahirrasional. Kita andaikan√ 2adalahbilanganrasional, artinyaadabilanganbulat

a
prima a dan b sedemikiansehingga√ 2 = dengan a dan b adalahbilanganbulat prima relative. a =
b
b√ 2 atau a2= 2b2, karena a = 2 dikalisemuabilanganbulat, maka a 2genapsehingga a pun
jugagenap. Misalkan a=2c, dengan c bilanganbulat, maka :
4c2 = 2b2
2c2 = b2
Sehingga b2 genapdan b pun genap, tetapitidakmungkinkarena a dan b tidakmungkingenapkarena
a dan b relative prima jadiasumsibahwa√ 2 adalah rasional tidak mungkin. Maka benar bahwa √ 2
adalah bilangan rasional.

2.1.7 AljabarGeometri
1. GeometridanKesamaanAljabar.
Dalil 1:
Jikasuatugarisdibagiatasduabagian,
makakuadratseluruhgarisitusamadenganjumlahkuadratkeduabagiannyaditambahdua kali
persegipanjang yang memuatkeduabagian.
Demikianlahmenyatakansecarageometrikesamaan (a+b)2 = a2 + b2 + 2ab.
Perkalianinidigambarkansepertigambar

7
Padagambarruasgaris AB dibagiatasruas AB dibagiatasruasgaris AC = b, BC = a,
makapadabujursangkarinimudahdilihat (a+b)2 = a2 + b2 + 2ab.

2. GeometridanKesamaan Kuadrat. Suatupersamaankuadratdalambentuk x2 – px + q2 = 0


jugadinyatakandengansuatudalilgemetri.
Untukmenyelesaikanpersamaankuadratdengangeometridiperlukandalil-dalil:
Dalil :
Untukmembagisuatugaris yang diketahuisedemikianrupasehinggasegiempatdengansisi-
sisibagiangarisitusamadenganluastertentu,
tetapiluasinitidakbolehlebihbesardariluaspersegidengansisisetengahgaris yang diketahui.
1
Misalkan AB dan q suatugaris yang diketahuidan q < AB. AB dibagi Q sehingga (AQ)
2
(QB) = q2
Maka: untukmenyelesaikannya, antara lain:
P tengah-tengah AB, PE = q dantegaklurus AB dititik P.
E sebagaipusatdan PE sebagaijari-jaridibuat busur lingkaransehinggamemotong AB di Q.
Dalildiatasmengatakan :
(AQ)(QB)= (PB)2 – (PQ)2
= (EQ)2 – (PQ)2
= (EP)2
=q2
Bila panjang AB dinyatakandengan P, makadarialjabarelementerdiketahuibahwa r + s = p
dan r × s = q2. Dari persamaan x2 – px + q2 = 0 dengan r san s akar-akarnya. Sedang AQ
dan QB jumlahnyasamadengan AB atau p, sedangkanhasilkalinya = q2, maka AQ dan QB
merupakan r dan s. padapersamaan x2 – px + q2 = 0 dinyatakandengannegatifnyapanjang
AQ dan QB.
Dalil:
Memperpanjangsuatugarislurus yang diketahuisehinggasegiempatdengansisisegmen-
segmengarisdiantaratitikujungdan titik perpanjangannyasamadenganluas yang diketahui.
Misalkan AB adalahgaris yang diketahuidan q suatusegmengaris,
kitaharusmemperpanjang AB ketitik Q sehingga (AQ)(QB) = q2. Buatlah BE tegaklurus

8
AB di B, dengan P (pertengahan AB) sebagaipusatnyadan PE jari-
jarinya.Buatlahbusurlingkaransehinggamemotong AB di Q.
Menurutdalil: (AQ)(QB) = (pq)2 – (PB)2
=PE2 – PB2
= BE2
=q2
Dengan AQ positifdan BQ negative, maka AQ dan BQ merupakanakarpersamaan x2 – px
– q2 = 0, dimanahanyatandanya yang berubah.

3. BidangbanyakberaturanmetodapostulatdariPythagors.
Diantaranyaadalah: bidangempatberaturan, bidangenamberaturan (kubus)
danbidangduabelasberaturan. Thales sudahmerintiscaraberpikirdeduktifdalammatematika.
Iamenyusunmatematikamulaidaribeberapaanggapanpermulaanatauanggapandasar,
kemudianmengembangkannya dengan caraberpikirlogis.
Metodainidisebutdenganmetodapostulat.Metodapostulatinilah yang
diikutiolehsekolahPythagoras.Metodainilah yang
menjadiintidaripengembanganmatematikadikemudianhari.

2.2 PERKEMBANGAN GEOMETRI

2.2.1 Ahli-ahli sejak Thales


Pada 1200 BC suku bangsa Doria dari pengunungan Junani menyerbu ke Selatan,
menyebabkan orang Yunani lari ke pulau-pulau di laut Aegea, ke pantai Asia kecil dari pulau-
pulau di Laut Lonia bahkan mendirikan koloni-koloni di Italia Selatan.

Pada masa itu Thales sudah mendirikan sekolah Lonia di Miletus setelah ia kembali ke
Mesir.Thales mengembangkan geometri percobaan di sekolahnya berbeda dari geometri
Mesir.Mungkin Phytagoras yang tinggal di pulau Samos yang berdekatan dengan Miletus belajar
dari Thales.Dalam sekolah-sekolah Lonia di Yunani itu terdapat beberapa ahli filsafat seperti
Phytagoras, Xenophanes, Zenodan Permenides.

Pada tahun 546 BC Persia menyerbu ke Asia Kecil dan menaklukkan koloni-koloni Gerik
di Asia Kecil itu. Maka Phytagoras lari ke Crotona dan mendirikan sekolah Phytagoras di sana.
Sedangkan Xenophanes, Zeno, dan Permenides lari ke Elea dan mendirikan sekolah di sana.
Kota Crotona dan Elea adalah kota di daerah koloni Yunani di Italia Selatan.Serbuan-serbuan

9
tentara Persia ke Yunani dapat digagalkan Athena pada tahun 480 BC.Dengan berakhirnya
perang ini tibalah zaman keemasan Athena hingga tahun 431 BC dimulainya lagi perang
Peloponesia yang berkepanjangan.

Pada Zaman keemasan itu kebudayan Athena berkembang pesat.Filsafat dan matematika
berkembang dengan pesat. Semasa perang Peloponesia, sekolah didirikan diluar Athena pada
koloni-koloni Yunani.Archytas Plato mendirikan sekolah di Cyzicus di Asia Kecil sebelah
Utara.Salah seorang muridnya ialah Eudoxus yang memberi definisi baru tentang perbandingan.

Menaechmus, asisten dari Plato juga murid dari Eudoxus merumuskan irisan
kerucut.Dinostratus saudara Menaechmus juga seorang ahli geometri merupakan murid dari
Plato juga.

Setelah perang Peloponesia berakhir, para ahli dari sekolah-sekolah di koloni-koloni


Gerik, beberapa orang kemabali ke Athena dan mendirikan sekolah atau akademi. Theodorus
dari Cyrene kembali ke Athena dan mendirikan akademi yang termasyhur di sana. Salah seorang
murid dari Theodorus di akademi itu ialah Theactetus yang menemukan bidang delapan
beraturan dan tulisannya banyak dimuat Euclides dalam Elemen Euclides yang sangat penting
itu.
Aristoteles, salah seorang murid dari Akademi Athena menyusun logika secara sistematik
dalam tulisannya Analytic Posteriora.

2.2.2 Alat Euclides


Mengenai diri Eulcides tidak banyak diketahui.Dimana ia lahir, tahun berapa dilahirkan,
dan berapa lama ia hidup tidak diketahui.Tetapi karyanya yang amat mengagumkan di bidang
matematika hingga sekarang dipelajari di sekolah-sekolah. Namun diperkirakan ia hidup semasa
dengan Eudoxus,Archimedes, kira-kira 350 BC.

Untuk membuat lukisan diperlukan alat.Euclides memberi batasan kepada alat yang
diperbolehkan membuat lukisan geometri.Alat yang diperbolehkan hanylah penggaris lurus atau
mistar dan jangka.Penggaris itu ialah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua titik.Dan
garis itu dianggap dapat diperpanjang di dua ujungnya sampai ke tak hingga.Jangka ialah alat
yang digunakan untuk melukis suatu lingkaran yang titik pusatnya ditentukan dan melalui suatu
titik.

Di dalam elemen Euclides perbatasan ini ditulis sebagi postulat.Maka dua alat lukis
tersebut disebut alat Euclides.

Penggaris yang digunakan tidak diperbolehkan memakai tanda, misalnya millimeter atau
centimeter.Kalaupun allat yang dipakai itu menggunakan tanda, namun tanda itu tidak pernah
dipakai untuk melukis suatu lukisan Euclides.

10
2.2.3 Melipat Duakan Suatu Kubus
Soal melipat-duakan suatu kubus berasal dari suatu dongeng.Seorang raja Minor dari
Gerik memerintahkan ukuran kuburan anaknya Glaucus supaya dua kali lebih besar.Dari
perintah raja itu, ahli matematika membuat soal.Bagaimana melipat-duakan suatu bangun
geometri sedangkan bentuknya tidak berubah.Kemudian seorang peramal memrintahkan agar
Delians melipat-duakan ukuran altar pemujaan dewa Apollo yang berbentuk kubus.Soal ini
diserahkan kepada Plato yang menyertakan ahli geometri yang kemudian ini diselesaikan oleh
Eudoxcus, Menaechmus, dan Plato.
Pertama kali soal ini disederhanakan oleh Hippocrates pada 440 BC sebagai melukis dua
pembanding tengah anatar dua ruas garis yang lain. Jika disebut dua ruas garis itu a dan 2a
sedang kedua pembanding tengahnya x da y, maka perbandingan seharga ruas-ruas garis itu
ialah:

a : x = x : y = y : 2a sehingga

x 2 = ay dan y 2 = 2ax

Jika y dilenyapkan maka terdapat hubungan x 3= 2 a3. Jadi x adalah panjang rusuk kubus
yang dilipatduakan dari kubus yang rusuk-rusuknya a. Jadi volumenya yang dilipatduakan.
Pemenemuan baru ini berkembang sehigga menghasilkan penemuan-penemuan baru dalam
geometri.

Penyelesaian yang diberikan oleh Architas kira-kira 400 BC berdasar pada penentuan
titik potonng dari torus degan kerucut lingkaran tegak dan tabung lingkaran tegak.

Penyelesaian dari Menaechmus kira-kira 350 BC dengan dua cara yang akhirnya
menemukan irisan kerucut.

(1) Alat yang digunakan Eratosthenes.


Eratosthenes ± 230 BC menciptakan suatu perkakas untuk menyelesaikannya. Alat itu
terdiri dari tiga persegi panjang yang dapat digeser-geser pada bingkai yang diberi galur
seperti pada gambar dibawah ini

Persegi panjang 2 dapat digeser di bawah persegi panjang 1,demikian pula persegi
panjang 3 dapat digeser dibawah persegi panjang 2.

11
Dengan menggeser-geser persegi panjang 2 dan 3 didapat P, Q, dan R segaris dan
AC//PE//QH.
Dari mabar kita lihat bahwa:

p : y = AC : PE Perhatikan ∆ ACP dan ∆ PEQ


y : x = AC : PE
y : x = PE : QH Perhatikan ∆ PCE dan ∆ QEH
x : q = PE : QH Perhatikan ∆ PEQ dan ∆ QHR

Sehingga didapat perbandingan:


p : y = y : x = x : q atau
y 2 = px dan x 2 = qy
Jadi y dan x adalah pembanding tengah antara p dan q. Jika p = 2a maka x 3 = 2 a3.

(2) Alat dari Eutosius

Pada gambar ini ,dipakai sebuah alat penyiku dari tukang, dan suatu segitiga siku-
siku yang diarsir. Terdapat dua garis berpotongan tegak lurus di P dengan PB = 2PA.
Segitiga siku-siku dapat digeser pada penyiku dan bersama-sama dapat dipasang
sehingga sisi segitiga siku-siku menyentuh di A dan penyiku menyentuh di B, sehingga
terdapat gambar geometri seperti disebelah kanan. Terdapatlah kesebangunan segitiga
yaitu:
∆ PAD ∆ PDC ∆ PCB
maka PA : PD = PD : PC = PC : PB atau PD 2 = PA × PC,
PC 2 = PD × PB, dan PB = 2PA

2.2.4 Membagi Tiga Sama Suatu Sudut

12
Dengan menggunakan alat Euclides, membagi dua sama suatu sudut sangat mudah
dikerjakan di SLTP. Semua diduga membagi tiga suatu sudut adalah juga soal sederhana seperti
membagi tiga atau membagi empat suatu ruas garis.Mungkin soal itu muncul pada masa itu,
untuk melukis segi Sembilan beraturan.

Karena tiap sudut segisembilan beraturan adalah 140° = 120° + 20°. Maka muncul soal
membagi tiga sama sudut 60°. Usaha-usaha menyelesaikan soal ini mendorong pengembangan
geometri itu.Sampai akhirnya terbukti bahwa soal ini tidak dapat dilukis dengan alat Euclides.

(1) Kosep soal

Penyelesaian soal ini pertama kali disederhanakan dalam metemaika Gerik seperti
gambar dibawah ini

Segitiga siku-siku ABD, tarik AR ⊥ AD

Dalam segitiga siku-siku QAR, PQ = PR = PA dan ∆ BAPsama kaki.


Jadi AB = AP ⇒ ∠ ABP = ∠ APB
∠ APRsama kaki ⇒ ∠ PAR = ∠ PRA dan
∠ ABP = ∠ PAR + ∠ PRA sehingga
∠ ABP = 2 ∠ PRA
Sedangkan ∠ CBR = ∠ PAR
Jadi ∠ ABP = 2∠ CBR
Sehinggal soal ini menjadi, melukis garis B melalui QR = 2AB.

(2) Conchoida dari Nicomedes

Soal inilah yang menghantar Nicomedes menemukan kurva Conchoida pada tahun ± 240 BC

13
Pada gambar ini, ditentukan ruas garis k (konstanta), titik O dan garis g dengan OC ¿ k =
2OA. Tentukan titik P pada garis yang melalui O sehingga ruas garis antara titik potongnya
dengan g selalu sama dengan k. O disebut kutub Conchoida dari g, maka AP 1 = QP 2 = CP 3=
BP 4. Sehingga ∠ P3OA terbagi tiga oleh garis OP 2.

Alat peraga dari soal ini dapat dibuat untuk mengisi laboratorium matematika. Karena
soal membagi tiga sama suatu sudut begitu membangkitkan minat pecinta matematika
berabad-abad lamanya. Maka usaha-usaha penyelesaiannya menghasilkan kurva-kurva
seperti limason dari Pascal dan trisectriks.Dan soal itu berkembang lagi menjaadi soal
membagi atas bagian yangn lebih besar dari tiga. Penyelesaiannya memberikan hasil lagi,
seperti kurva quadratriks dan spiral Archimedes.

(3) Tomahok

Selain usaha penyelesaian soal membagi tiga sama secara anlitik ataupun geometric, pada
tahun 1835 terdapat gambar suatu alat yang disebut tomahok karena mirip kapak indian
purbakala yang dapat digunakan membagi tiga suatu sudut.

Tomahok ialah alat yang terdiri dari setengah lingkaran dengan mata kapakya di K,
sehingga KL = LM = MN. Untuk membagi tiga sama ∠ ABC, alat ditempatkan sehingga
setengah lingkaran menyinggung BC dan ujungn K menyentuh BA dan tangkai lurus tepat di
B. Dapat kita lihat bahwa:

∆ KBL ≅ ∆ MBL ≅ ∆ MBC

Sehingga ∠ KBL = ∠ MBL= ∠ MBD.

(4) Lukisan Albert Durer (1525)

14
Pada gambar diatas, suatu juring lingkaran dengan sudut pusat ∠ AOB dan tali
1
busur AB. Untuk membagi 3 sama suatu sudut, dimisalkan CB = AB. Tarik garis tegak
3
lurus di C pada AB memotong lingkaran di D. Dengan pusat B ,lingkarkan BD sehingga
1
memotong AB di E. Ruas garis EC dibagi 3 sama sehingga EF = EC. Lingkaran BF
3
,pusat di B sehingga memotong busur sektor lingkaran itu di G. Tarik OG maka
1
∠ BOC ≈ ∠ AOB ( = dan ≈ hamper sama). Kesalahan pembagian itu kira-kira satu detik
3
untuk membagi tiga 60°, dan kira-kira 18” dalam membagi tiga 90°.

2.2.5 Membujursangkarkan Suatu Lingkaran

Soal melukis suatu bujursangkar yang luasnya sama dengan luas suatu lingkaran, talah
muncul pada matematika Mesir purbakala kira-kira 1800 BC. Jawaban Mesir akan soal ini. Suatu
8
bujursangkar yang sisinya sama dengan diameter lingkaran. Soal ini pun merangsang minat
9
ahli matematika sampai beratus-ratus tahun.Salah satu penyelesaian soal ini dikerjakan oleh
Archimedes ±225 BC.Hasil penyelesaian nya adalah suatu kurva yang disebut Spiral
Archimedes, yaitu titik-titik yang bergerak selaras pada suatu sinar yang berputar selaras
mengelilingi suatu titik pusat di bidang datar.Berikut gambar dari Spiral Archimedes.

2.2.6 Pendekatan bilangan π

Matematika Mesir purbakala sudah mempersoalkan perbandingan antara diameter


lingkaran dengan kelilingnya. Jika keliling lingkaran disebut K dan diameternya d, maka berapa

15
K K 4 4
hasil bagi ?. Dalam papyrus Rhind perbandingan itu diambil sebagai = ( ) = 3,1604.
d d 3
Orang yang pertama kali mencari harga perbandingan itu melalui geometri ialah Archimedes
kira-kira 240 BC.

Archimedes menghitung keliling segi 6, segi 12, segi 24, segi 46, segi 96 beraturan
dinyatakan dengan diameter lingkaran itu.Tentu keliling lingkaran terletak diantara keliling
segibanyak luar dengan segibanyak dalam beraturan dari lingkaran tersebut.

223 K 22
Akhirnya Archimedes memperoleh pendekatan itu < < . Nilai dari perbandingan
71 d 7
K K
inilah yang kemudian dinyatakan dengan = π.
d d

Lambing π pertama kali digunakan ahli matematika Inggris, William Oughtred pada
tahun 1737.Pendekatan nilai π melalui polygon dalam dan luar beraturan disebut Metoda
Klassik. Di antara ahli-ahli yang menggunakan Metoda Klassik seperti Francois Viete dari
Prancis tahu 1579. Ia memberi nilai pendekatan 9 tempat decimal melalui polygon dengan sisi 6
¿ ¿) = 393,216.

Seseorang dengan ketrampilan berhitungnya yang luar biasa menggunakan sebagian dari
waktu hidupnyaa untuk menentukan pendekatan nilai π hingga 35 tempat decimal melalui segi
banyak ¿ ¿) beraturan. Orang tersebut ialah Ludolph Van Ceulen dari Belanda 1610.Selain
Metoda Klassik dapat ditemukan beberapa metoda lagi. Tahun 150 , Claudius Ptolemeus dari
Alexandria, ia menghitung panjang lingkaran dihadapan sudut 1° kemudian dikalikan 360°
377
hasilnya dibagi dengan panjang diameter, maka dipeoleh nilai perbandingan itu ≈ 3,1416.
120

355
Di China oleh Tsu Chung Chih memakai pendekatan untuk itu bilangan =
133
3,1415929. Ini didapati pada tahun ±480. Di India pada tahun ±530 Aryabhata memberi
62.832
pendekatan = 3,1416.
20.000

Dengan trigonometri ahli Fisika, Belanda, Willebard Snelius pada tahun 1621, memberi
pendekatan 35 tempat decimal. Pada tahun 1650 John Wallis memberi pendekatan sebagai
berikut :

π 2.2.4 .4 .6 .6 .8 .8 ...
=
2 1.3.3 .5 .5 .7.7 …

16
Pada tahun 1621, James Gregory dari Skotlandia memberi pendekatan melalui deret tak
x3 x5 x7 π 1 1 1
hingga arc tg x = x - + - + … (1≤ x ≤1). Maka untuk x = 1, = = 1 - + - + ….
3 5 7 4 3 5 7
Cara lain secara eksperimen memakai teori peluangg dipakai oleh Conte de Buffon pada tahun
1760. Ia menarik garis-garis sejajar yang jaraknya a. Suatu batang uniform yang panjangnya 1¿a,
2L
dijatuhkan secara acak pada bidang itu. Peluang batang itu memotong suatu garis yaituu p = .
πa

2.3 KARYA EUCLIDES

2.3.1 Euclides

Sangat sedikit yang diketahui tentag riwayat hidup Euclides. Hanya diperkirakan ia hidup
antara tahun ±350 BC – 200 BC. Setelah Alexander Besar meninggal pada 323 BC ,kerajaannya
terbagi-bagi. Dan penguasa di Mesir adalah Ptolemeus.Ia mendirikan Universitas di Alexandria
yang merupakan Universitas pertama didirikan dan menjadi model universitas yang ada pada
zaman-zaman berikutnya hingga sekarang. Universitas yang dilengkapi dengan ruang-ruang
kuliah, laboratorium, perpustakaan,museum dan perumahan untuk staff universitas.

Ptolemeus memanggil sarjana-sarjana terkemuka menjadi tenaga pengajar di universitas


itu.Salah satunya ialah Euclides dari Athena.Euclides menulis lebih 10 jilid karya yang kemudian
terkenal sebagai Elemen Euclides.

Hampir selama 2000 tahun karya Euclides menguasai pengajaran matematika.Setelah 700
tahun, Theon dari Alexandria membuat perbaikan dari karya Euclides itu.Karya dari Theon
inilah yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.Pada abag ke-8 naskah-naskah ilmu
pengetahuan dalam bahasa Gerik di Byzantium diterjemahkan ke dalam bahasa Arabb, termauk
karya dari Theon mengenai Elemen Euclides tersebut.

Pada tahun 1220, sarjana Inggris yaitu Adelard membuat terjemahan ke dalam bahasa
Latin dari terjemahan bahasa Arab buku tersebut.Cetakan pertama dari buku Elemen Euclides itu
dalam bahasa Latin dibuat di Venesia pada tahun 1482 oleh Campanus.Barangkali inilah buku
matematika yang pertama kali di cetak.

Terjemahan pertama dari bahasa Gerik ke dalam bahasa Latin dibuat oleh Commadino
pada tahun 1572. Terjemahan ini yang kemudian menjadi dasar terjemahan ke bahasa-bahasa
lain. Terjemahan lengkap ke bahasa Inggris dibuat oleh Billingsley pada tahun 1570.

2.3.2 Buku Elemen Eucides

17
Buku karya Euclides terdiri dari 13 jilid.Buku-buku itu berisi pelajaran mengenai teori
bilangan, aljabar, dan geometri.Isi buku tersebut tersusun secara sistematis menurut urutan
logis.Terdapat 465 dalil atau proposisi dalam buku-buku itu. Sedikit mengenai isi dari 13 jilid
buku-buku tersebut:

Buku I

Sebagai buku permulaan, maka isinya muali dari aksioma, definisi, dan dalil-dalil
geometri. Terdapat 48 dalil geometri dalam buku itu, 26 dalil pertama mengenai segitiga, anatar
lain tentang dalil dua segitiga yang kongruen. Dalil 27-32 mengenai kesejajaran dan jumlah
sudut segitiga adalah 180°. Dalil 33-46 mengenai jajaran genjang, segitiga siku-siku, dan
bujursangkar dan luasnya.Dalil 47 mengenai teorema Phytagoras dan dalil 48 mengenai
kebalikan teorema itu.

Buku II

Dalam buku II terdapat menegnai transformasi luas dan beberapa dalil mengenai aljabar
geometrid an identitas aljabar.

Buku III

Dalam buku III terdapat dalil-dalil mengenai lingkaran, tali busur, garis singgung, dan
pengukur sudut.

Buku IV

Di dalam buku ini dibahas mengenai lukisan geometri, menggunakan alat


Euclides.Dengan alat Euclides melukis segitiga, segiempat, segilima, segienam, dan
segilimabelas beraturan.

Buku V

Buku ini berisi landasan tentang perbandingan Eudoxian mengenai perbandingan,


diperjelas sehingga kehebohan penemuan bilangan irrasional oleh sekolah Phytagoras dapat
dipeahkan.

Buku VI

Dalam buku ini dijelaskan pemakaian teori, perbandingnan Eudoxian dalam geometri
bidang datar.Berdasarkan teori itu idbuktikan dalil-dalil kesebangunan segitiga.Lukisan ruas-ruas
garis yang memenuhi perbandingan-perbandingan seharga.Aljabar geometri dari persamaan
kuadrat yang diuraikan terdahulu terdapat dalam buku ini.

Buku VII:

18
Antara lainisi buku ini mengenai pembagi persekutuan terbesar dari dua bilangan atau
lebih sebagai cara menguji apakah dua bilangan prima relatif.

Buku VIII:

Antara lain isi buku ini mengenai perbandingan bersambung, pembanding tengah bentuk
a:b=b:c=c:d. pembangding ini dihubungkan dengan barisan geometri, atau prbandingan
bersambung ini menentukan a,b,c,d sebagai suku-suku barisan geometri.

Buku IX:

Buku ini berisi mengenai dalil-dalil atau teorema pokok, dalil aritmatika, mengenai
rumus jumlah n suku pertama dari suku barisan geometri.Juga berisi rumus-rumus untuk
bilangan sempurna.Bukti bahwa banyaknya bilangan prima adalah tak berhingga di kerjakan tak
langsung atau dengan bukti kemustahilan. Andaikan bilangan itu terbatas, tetu dapat disebut
misalnya sebagai a,b,c…..k.

Sebut hasil kali bilangan-bilangan prim itu N= a,b,c,……k. jelas bahwa N terbatas.
Ambil bilangan berikutnya N+ 1. N+1 lebih besar dari tiap a,b,c,…..k yang prim, tentu bukan
bilangan prim. Tetapi kerena N+1 bukan bilangan prim pastilah ada suatu bilangan prim p
menjadi factor dari N+1 dan p menjadi pembagi atau factor p.

Buku X:

Di dalam buku ini diuraikan mengenai ruas garis yang tak dapat diperbandingkan,
sehubungan dengan bilangan ieasional.Didalam di dapati banyak karya dari Theaettus.Isi buku
ini mulai dengan hasil-hasil pemikiran abstrak walaupun belum memakai notasi-notasi seperti
pada matematika modern.

Buku XI dan XII dan XIII:

Dalam buku ini di mulai dari buku XI di lanjutkan ke buku XII diuraikan mengenai
metode menghabiskan yang sudah diuaraikan terdahulu.Buku XI juga memuat teorema
mengenai parallel epipedum.Metode mengahabiskan dalam buku XII di pakai untuk menentukan
rumus isi benda-benda geometri.Dalam buku XIII lebih khusus diuraikan mengnai bidang
banyak berurutan dalam bola. Pentingnya karya Euclids dalam tiga belas. Buku itu adalah
kehlian luar biasa menyusun sistematika, buku itu secara logis yang merupakan system
deduktif.Terutama geometri yang tersusun sesuai system aksiomatik modern.

Dalam buku Euclides dan dalam pengertian ilmu pada Grikpurbakala masih dibedakan
postulat dengan aksioma.Ada penafsiran bahwa aksioma menurut Gerik adalah kebenaran umum
tanpa bukti yang berlaku bagi semua ilmu pengetahuan pada zaman itu.Sedangkan postulat
adalah kebenaran tanpa bukti yang berlaku bagi suatu jenis ilmu secara khusus. Dalam

19
pengertian aksioma dan postulat modrn adalah sama saja. Penafsiran di atas dapat dilihat dari
system geometri yang disusun oleh Euclides sperti berikut:

Dimulai dengan 5 aksioma:

A1: smua benda-benda yang sama dengan suatu bnda satu sama lain adalah sama.

A2: jika kepala yang sama di beri tambahan yang sama maka hasilnya akan menjadi sama.

A3: jika dari yang sama dikurangi bagian yang sama maka sisanya menjadi sama.

A4: tiap-tiap benda yang berimpit dengan suatu benda tertentu maka satu sama lain sama.

A5: keseluruhan itu lbih besar dari bagiannya.

Dengan demikianlah kita lihat bahwa postulat itu disusun khusus pada geometri
itu.Umtuk menyusun geometrinya, Euclides mulai dengan pengertian pokok yang disebut elemen
atau unsur. Maka unsur yang didefinisikan adalah:

1. Titik ialah unsur yang tidak mempunyai bagian.


2. Garis adalah Panjang yang tidak mempunyai lebar.
3. Garis lurus ialah garis yang menjadi jarak terdekat antara dua titik.
4. Bidang ialah unsur yang mempunyai Panjang dan lebar.

Dalam pengembangan geometri Euclides itu postulat disebut postulat kesejajaran, yang
diartikan menjadi: melalui suatu titik diluar suatu garis dapat dibuat tepat satu garis yang sejajar
dengan garis terdahulu. Para ahli geometri banyak menjumpai kelemahan dalam geometri
Euclidesitu terutama dalam struktur logikanya, maka timbullah pemikiran geometri noon
Euclides.

2.3.3. GEOMETRI NON EUCLIDES

Pada tahun 1733, pertama kali dicetak hasil penelitian dari Girolamo Saccheri ( 1667-
1733) ia menupakan seorang pendeta dan guru besar matematika di Universitas Pavia di Ilatia. Ia
membuktikan bahwa postulat kesejajaran itu merupakan suatu dalil, bukan postulat lagi. Maka p5
itu berlebihan.Ia membuktikan postulat itu dengan bukti kemustahilan melalui hipotesa sudut
lancip, hipotesa sudut siku-siku dan hipotesa sudut tumpul, sebagai berikut:

Pada segi empat ABCD suatu segiempat yang siku-siku di A dan B, dan AD = BC.
Hendak dibuktikan AD sejajar dengan BC, atau sudut D= sudut C.

Pembuktikan yang akan dilakukan oleh Saccheri yaitu:

20
1. Sudut D = sudut C sama-sama lancip.
2. Sudut D = sudut C sama-sama siku
3. Sudut D = sudut c sama-sama tumpul.
Dengan bukti kemustahilan dari hipotesa 1 dan 3 ia menemukan kontradiksi. Jadi yang benar
adalah hipotesa 2 yang berarti sejajarnya AD dengan BC.

John Playfair ( 1748-1819) seorang ahli matematika dan fisika Scotlandia mengajukan
beberapa pilihan sebagai penganti dari postulat kesejajaran Euclides itu, yaitu:

1. Terdapat paling sedikit satu segitiga yang ketiga sudutnya brjumlah dua sudut siku-siku.
2. Terdapat sepanjang segitiga yang sebangun tetapi tidak kungruen.
3. Terdapat sepasang garis yang jaraknya di mana saja selalu sama.
4. Suatu lingkaran dapat melalui tiga titik yang segaris.
5. Memalui suatu titik didalam suatu sudut yang besarnya kurang dari 60° , selalu dapat
ditarik suatu garis yang memotong kedua kaki sudut itu.
Adrien- Marie Legendre ( 1752-1339) menyusun juga tiga potesa yakni, jumlah sudut
suatu segitiga sama kurang atau lebih besar dari dua sudut siku-siku. Eugenio Beltrami ( 1777-
1855) menghidupkan kmbali geometri dari Saccheri. Pengenbangan geometri non Euclides yang
mirip dengan susunan Playfaire antara lain geometri dari: Carl Fredrich Gauss (1777-1855) dari
jerman. Johannes Bolyai dari Hungaria dan Ivanovitch Lobachevsky dari Rusia, dengan
pemikiran meraka masing-masing pada waktu yang hampir sama memberikan hipotesa tiga
hipotesa. Melalui satu titik yang dibentuk dapat ditarik lebih dari satu, tapat satu, atau tidak ada
garis yang sejajar dengan garis yang ditentukan.
Bolyani sendiri membuktikan bahwa postulat kesejajaran harus dipakai untuk
membuktikan proposisi ke-29 yang berbunyi: jika dua garis sejajar yang dipotong oleh garis
ketiga maka sudut-sudut sehadap sama besar, sudut bersebrangan dalam juga sama besar, dan
sudut sepihak dua berjumlah dua kali sudut siku-siku. Pada tahun 1854 IRieman (1826-1866)
menciptakan lagi suatu geometri yang disebut dengan geometri Rieman.Ia memberi postulat,
bahwa tidak ada garis lurus yang sejajar.Ia memberi penafsiran pada garis lurus sebagai
lingkaran-lingkaran besar pada bola. Geometri Rieman ini pulalah yang digunakan untuk
pengembangan teori relatifitas dari Einstin. Diantara risalat itu terdapat judul data, yakni
hubungan dari suatu bangun, misalnya hubungan a= 2 R sin A dalam trigonometri, jika dua unsir
diketahui maka unsur ke tiga dapat ditentukan atau dilukis.

Risalah lain dengan judul Tentang Pembagian, yaitu mengenai mmbagi suatu bangun atas,
perbandingan tertentu. Melukis garis pembagiannya melalui suatu titik yang
ditentukan.Karyanya mengenai irisan kerucut kemudian dilengkapi oleh Apollonius.Karyanya
dengan judul Phaenomena mengenai geometri yang diperlukan untuk astronomi dan optik.

2.4 PERKEMBANGAN MATEMATIKA GERIK MENGAKHIRI MASA PURBAKALA

21
2.4.1 Catatan Sejarah Umum.

Masa damai yang cukup lama, dan selama dinasti Ptolemeus menguasai Mesir, kemajuan
dan kebudayaan Mesir berkmbang pesat. Letak Alexanderia sebagai kota prsinggahan lalu lintas
perdagangan di Kawasan Laut Tengah. Universitas Alexandria pun memegang peran pula dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan matematika pada khususnya.

Banyak sarjana-sarjana matematika terkemuka pada masa itu sebagai lulusan universitas
Alexanderia.Demikian pula guru-guru besar dari gerik mengajar di Universitas itu.Ekspentasi
kerajaan Romawi untuk merebut hegemoni di Kawasan Laut Tengah menimbulkan perang yang
berkepanjangan mulai dari tahun 264-146 BC.Syaracuse ditaklukkkan pada tahun 212 BC dan
Kartago pada tahun 146 BC.

Walaupun Msir sudah ditaklukkan oleh Romawi, namun tetap dibawah kekuasaan dinasti
Ptolemeus hingga pada tahun 30 BC dengan Cleopatra sebagai dinasti terakhir. Peperangan,
pajak yang amat berat oleh pemerintah Romawi menyebabkan ilmu pengetahuan tidak
berkembang lagi. Akhirnya universitas Alexanderia menjadi pudar pada akhir masa
purbakala.Dan pada tahun 641 AD Alexanderia jatuh ke tangan bangsa Arab.

2.4.2 Archimedes (287-212 BC)

(1) Riwayat kehidupannya.

Archimedes lahir tahun 287 Bc di Syracuse pulau Sicilia yang menjadi koloni Gerik,
putra dari Hieron seorang raja dan ahli ilmu bintang dari pulau itu. Barangkali ia belajar di
Universitas Alexanderia sebab ia bersahabat dengan Erasthothenes muris dari Euclides.

Archimedes dipandang sebagai ahli matematika sepanjang sejarah dan yang terbesar pada
masa purbakala.Ia menciptakan alat-alat peperangan melawan serbuan Jendral Marcellus dan
tentara Romawi. Menurut ceritanya ia menciptakan katapel besar yang menjatuhka batu-batu
besar ke atas kapal-kapal perang Romawi. Ia menciptakan derek yang dapat mengangkat kapal-
kapal perang Romawi yang sandar dekat tembok Syracuse.

Ia mampu memusatkan perhatiannya pada suatu persoalan sampai kadang-kadang


melupakan dirinya senidri. Sehingga terjadilah cerita yang sering diceritakan guru-guru fisika di
sekolah-skolah SD atau SMP sampai sekarang.

Cerita tentang penemuan hukum Hidrostatika. Ketika ia diserahi raja Heron menguji
kemurnian mahkota mas dari raja itu. Ketika pikirannya terpusat pada persoalan mahkota itu di
waktu mandi ia temukan hukum hidrostatika tetapi lupa pada dirinya terpusat, karena luapan
kegembiraannya ia lari ke jalan tanpa memakai pakaian dan brteriak “UREKA-EUREKA”. Ia
sering dijumpai membuat gambar-gambar geometri di pasir bahkan pada badannya sendiri yang

22
lebih dahulu disemir hitam. Pada saat tentara Romawi memasuki Syracuse pada tahun 212 BC ia
sedang melukis diagram geometri diatas talam pasir. Ia menyuruh tentara Romawi nelihat
diagramnya,dan mengakibatkan tentara itu marah dan langsung menembak Archimedes.

(2) karya-karya Archimedes

1. Pengukuran lingkaran

Dalam buku ini Archimedes menguraikan metode klasik untuk menentukan pendekatan
nilai π.

2. Bujur sangkar parabola

Buku ini berisi 24 dalil, diantaranya membuktikan bahwa luas suatu sigmen parabola
4
sama dengan kali luas segitiga. Yang alasnya tali busur parabola itu, sedang titik sudut puncak
3
segitiga adalah titik singgung garis seajajar dengan alas segitiga itu.

3. Tentang spiral

Buku ini berisi 28 dalil mengenai sifat-sifat kurva spiral yang dikenal sekarang sebagai
spiral Archimedes dengan persamaan polar r = kϴ. diberikan pula cara menghitung luas daerah
yang diapit oleh dua jari-jari vector titik dari kurva itu. Soal ini sekarang dijumpai dalam buku-
buku kalkulus integral.

4. Liber assumtorum

Tiruan dari karya-karyanya dalam geometri bidang dikumpulkan dalam buku ini.
Dalamnya terdapat rumus luas segitiga dinyatakan dengan setengah keliling dan segitiga itu
yakni:

L= √ s ( s−a )( s−b ) ( s−C )

Rumus ini terdapat dalam buku-buku pelajaran geometri di sekolah lanjutan.

5. Tentang bola dan tabung

Dalam buku ini terdapat 60 dalil untuk menghitung luas bola dan bagian-
bagiannya.Menghitung isi bola, dan bagian-bagiannya.

6. Tentang conoida dan sferoid

Di dalam buku ini terdapat soal-soal membagi bola segingga volume segmen bola dengan
pebandingan yang tertentu.

7. Penghitung pasir

23
Buku ini diperuntukkan bagi calon putra raja heron. Isinya mengenai aritmetika yang
menyajikan bilangan-bilangan besar, menetukan batas atas dari banyaknya butir pasir mengisi
suatu bola yang berputar di pusat bumi dan jari-jarinya sampai ke matahari. Didalam buku ini
terdapat soal untuk menentukan nilai dari 8 perubahan tetapi dengan 7 persamaan linear itu
diberikan, jumlah pasangan perubah tertentu adalah kuadrat sempurna, dan jumlah suatu
pasangan lain adalah bilangan segitiga.

8. Tentang keseimbangan bidang

Buku ini berisi 25 dalil.Uraian mengenai sifat sederhana dari titik berat, dan penentuan
tititk berat bangun-bangun datar.Diantaranya penemuan titik berat suatu sigmen parabola yang
dibatasi oleh dua tali busur sejajar.

9. Tentang benda pengapung.

Buku ini berisi 19 dalil. Uraian antara lain mengenai pemakaian matematika pada
hidrostatika, dan hukum ini di temui pada pelajaran fisika sekolah lanjut sekarang. Buku ini
berisi soal-soal sukar mengenai keadaan diam dan mantap suatu paraboloida putaran yang
mengapung dalam suatu cairan.

10. Metoda

Karya Archimedes peling mengagumkan menurut zaman modern adalah dengan judul
metoda.Karya itu ditemukan oleh herbeg pada tahun 1906 di Konstantinopel.Tulisan itu
ditunjukkan kepada Eratosthenes.Dalam karya ini dijelaskan mengenai metode menemukan
teorema-teorema-nya.Dalam tulisan inilah trdapat pemikiran mengenai landasan kalkulus yang
dikenal sekarang.

2.4.3. Eratosthenes (± 230 BC)

Ia adalah orang kirene, menerima Pendidikan di Athena. Pada usia 40 tahun ia pindah ke
Alxandria atas panggilan Ptolemeus III. Oleh Ptolemeus diserahi tugas melatih putranya, dan
diberi jabatan menjadi kepala perpustakaan Universitas Alexanderia. Mungkin ia menguasai
berbagai bidang ilmu pengetahuan pada saat itu seperti ahli bintang, ahli ilmu bumi, ahli sastra,
makai a tidak pernah bilangan yang mencapai puncak kemasyurannya, diantara karyanya yang
dapat disebut ialah, alat melipat duakan yang sudah diuraikan dalam fatsal yang lalu. Karya lain
adalah sarimgan Eratrosthenes untuk mendapatkan semua bilangan prim yang kecil dari 62.

Caranya sebagai berikut:

Ditulis semua bilangan ganjil mulai dari 3 sampai 62, yakni:

3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59 61.

24
Pertama di saring bilangan komposit kelipatan 3, kemudian bilangan komposit kelipatan
5, kecuali 5. Demikian seterusnya kelipatan 7, 11,…..

Dengan cara ini ada beberapa bilangan yang tercoret beberapa kali. Akhirnya tersapatlah
bilangan-bilangan yang tak tercoret.Bilangan- bilangan ini berrsama-sama dengan 2 adalah
daftar bilangan prim kecil dari bilangan yang di tentukan.

2.4.4 Appolonius

Appolonius lahir pada ±262 BC di Perga, Asia Kecil sebalah Selatan.Ia belajar di
Universitas Alexanderia menjadi murid-murid Euclides.Pada masa itu juga terdapat suatu
Universitas yang meniru Universitas Alexanderia di Pergamum di AsiaKecil sebelah Barat.
Tercatat ia pernah mengajar di Universitas itu. Kemudian kembali ke Alexanderia dan meninggal
di sana ±200 BC.

Ia adalah seorang ahli perbintangan namun mnulis karya metematika. Karyanya yang
penting adalah mengenai Irisan kerucut terdiri dari 8 jilid berisi 400 dalil ataupun rumus.

Jilid I:

Dalam jilid I, Apollonius menemukan irisan kerucut baik dari kerucut tegak
ataupunkerucut condong. Adapun nama ellips, parabola, dan hiperbola, berasal dari Pythagoras
sesuai dengan pengertiannnya.

Alas suatu persegi Panjang diletakkkan diatas suatu ruas garis, dengan satu ujung dari
alas itu bertindih dengan satu ujung ruas garis tersebut, maka perpanjangan dala kedudukan
ellipsis terhadap ruas garis itu jika alasnya lebih pendek, parabola jika tepat sama, hiperbola
lebih Panjang dari pada ruang garis itu. Pemakain pengertian ini kita perlihatkan pada irisan
kerucut pada gambar 28 di bawah ini:

Yang dimana titik P pada irisan kerucut, puncak di A sumbu AX, titik api F, latus rectum
AB. Pengertian-pengertian itu dapat dinyatakan dalam susunan kordinat. Jika titik (x,y) pada
irisan kerucut dengan latus rktum, p maka y 2 ´¿ px.

Bila diameter ellips atau hiperbola yang melalui titik A adalah D maka persamaan ellips
px 2 px 2
adalah y 2= px + dan persmaan hioerbola adalah y 2= px + . Dari bentuk persamaan irisan
d d
kerucut itu sebagian ahli matematika menyatakan bahwa geometri analitik adalah hasil
penemuan ahli matematika Gerik purbakala.

Jilid II:

Dalam Jilid II diuraikan mengenai sifat-sifat asimtot hiperbola, mengenai hiperbola sekawan
dan melukis garis-garis singgung hiperbola.

25
Jilid III:

Dalam Jilid III terdapat beberapa teorema yang terkait dengan irisan kerucut. Di antara
teorema itu yang masih diajarkan di SLTA di Indonesia sampai tahun 1975 adalah mengenai
letak tempat titik harmonis antara suatu titik dan titik pada garis kutubnya dengan titik potong
garis melalui kedua titik dengan irisan kerucut.

Jilid IV:

Dalam Jilid IV, diuraikan teorema kebalikan dari teorema-teorema dalam buku III.

Jilis V:

Dalam buku V, dijelaskan mengenai sifat-sifat normal irisan kerucut di suatu titik
perhitungan mengenai panjang normal dan melukisnya juga menjelaskan dalam buku ini.Juga
sudah diuraikan tentang evolut suatu irisan kerucut.

Jilid VI:

Dalam buku ini diuraikan mengenai garis tengah bersekawan.Luas daerah jajargenjang pada
garis tengah bersekawan.Teorema-teorema tersebut di atas masih diajarkan dalam pelajaran Ilmu
Ukur Analitik di SMA dan STM hingga tahun 1975.

2.4.5 Heron (± 75 AD)

Tahun kelahirannya kurang jelas.Ia ahli dalam matematika, fisika dan teknik. Karya
matematiknya terutama ditujukan untuk pemakaian teknik dan penyelidikan tanah.Karya
geometrinya menguraikan pengukuran untuk bidang teknik dengan alat-alat teknik.Karyanya
dalam geometri berjudul Metrica ditulis dalam tiga jilid.

(1) Metrika Jilid 1 :


Buku berisi uraian mengukur luar bujursangkar, persegi panjang, segitiga, trapesium dan
bermacam-macam segiempat secara khusus, segi banyak beraturan hingga segi dua belas
beraturan.Juga membicarakan pengukuran luas lingkaran dengan segmen-segmennya, luas ellips
dan segmen-segmennya.Ia menemukan metode menentukan pendekatan dari akar suatu bilangan
yang bukan bilangan kuadrat. Sebut suatu bilangan n = pq dengan p < q. Pendekatan pertama n 1
p+ q
= , artinya sudah lebih dekat ke √ n daripada ke p dan q.
2

n
Pendekatan kedua : n2 = (n1 + )/ 2
n1

26
n
Pendekatan tiga : n3 = (n 2+ )/ 2
n2

Demikian seterusnya pendekatan kepada n dapat dilakukan menurut keperluannya.

(2) Metrika Jilid 2 :


Dalam buku kedua ini menguraikan pengukuran isi dari kerucut, tabung, prisma,
paralelepipedum piramida, piramida terpancung, kerucut terpancung, bola dan segmen bola,
dan benda bidang banyak beraturan.

(3) Metrika Jilid 3 :


Dalam buku ini dibicarakan pembagian isi dari benda-benda geometri atas perbandingan
tertentu.

(1) Pneumatica.
Sebagai ahli teknik, dalam buku ini ia membicarakan lukisan 100 mesin dan pesawat seperti
pipa penyedot, mesin api.

(2) Dioptrica
Dalam buku ini ia membicarakan pemakaian dan lukisan mesin-mesin, dan teodolit kuno,
teodolit mantri ukur dan lain-lain.

(3) Catoptrica
Dalam buku ini dibicarakan sifat-sifat sederhana dari cermin dan lukisan bayangan cermin.

2.4.6 Diophantus (± 75 AD)

Tahun kelahirannya tidak jelas, tetapi dibesarkan di Alexandria.Di antara karya-karyanya


terdapat judul-judul Aritmetica, tentang bilangan, Poligon dan Porisms.

Dalam buku ini, terdapat berbagai jenis soal yang diselesaikan dengan persamaan derajat
satu, derajat dua dan derajat tiga.Juga terdapat soal dengan persamaan yang penyelesaian tak
tertentu pada derajat dua atau lebih dari dua.Soal-soal aljabar dengan jawaban tak tentu dan
jawabannya hanya bilangan rasional dikenal sebagai soal-soal Diophantin.

Para ahli matematika pada zaman-zaman berikutnya sangat tertarik untuk menyelesaikan
soal-soal Diophantin.Walau soal seperti itu sudah ada sebelumnya, namun diduga, Diophantus
yang merupakan ahli pertama yang telah menyelesaikan notasi-notasi Aljabar.

Diophantus mulai menggunakan singkatan-singkatan untuk menyelesaikan soal


aljabar.Maka, aljabar yang diciptakan oleh Diophantus disebut aljabar sinkopasi atau aljabar

27
singkatan (syncopated algebra).Tingkat perkembangan yang lambangnya seperti yang kita kenal
sekarang.

2.4.7 Pappus (± 300 AD)

Perkembangan geometri Gerik yang demikian pesat oleh Euclides, Archimedes dan
Apollonius masih dilanjutkan oleh Pappus.Karya terbsarnya adalah Kumpulan Matematika yang
terdiri dari 8 jilid.Kumpulan matematika ini berisi ulasan sejarah dari geomteri pada masa itu,
berisi petunjuk-petunjuk, perbaikan, perluasan dan dalil-dalil geometri.

Penemuan-penemuan dari Pappus yang masih digunakan sampai sekarang adalah


teorema titik berat.Teorema ini didapati dalam jilid VII di Kumpulan Matematika. Teorema lain
yang ada dalam jilid ini adalah teorema yang akan menjadi dasar dari geomteri proyektif.

Pada gambar 29, terdapat empat sinar melalui titik O, dipotong oleh dua garis yang
disebut transversal g1 dan g2.

Transversal g1 dan g2 berturut-turur memoyong sinar itu di A, C, B, D, dan A, C, B, dan


CA DA
D. Perbandingan rangkap : ditulis sebagai (A, B, C, D). Maka menurut teorema
CB DB
Pappus,
(A, B ; C, D) = (A', B' ; C', D').

2.4.8 Catatan Sejarah Bilangan Prim

Teorema pokok dalam Aritmetika mengatakan bahwa bilangan-bilangan prim adalah


unsur bangunan bilangan bulat.Oleh karena itu, banyak penelitian yang dilakukan di zaman
purbakala hingga munculnya komputer untuk menyelidiki bilangan prim itu dalam barisan
bilangan asli.Euclides membuktikan bahwa banyaknya bilangan prim adalah tak terhingga.

28
Erathstenes menemukan saringan untuk menentukan barisan-barisan bilangan prim dalam
barisan bilangan ganjil yang kecil dari suatu bilangan tertentu. Pada tahun 1570, Ernst Meissel
menemukan banyaknya bilangan prim dibawah 108 adalah 5.761.455 buah dan banyak lagi para
penelitian yang mencari berapa banyak bilangan prim yang terdapat.

Komputer lain menemukan untuk n = 521, 607, 1297, 2203, 2281, 3217, 4253, 4423
adalah bilangan prim. Namun hingga sekarang belum ditemukan suatu cara umum untuk
menguji apakah suatu bilangan itu prim atau tidak. Tetapi, terdapat beberapa fungsi-fungsi untuk
menyusun suatu barisan bilangan prim dengan batasan tertentu. Di antaranya:

(1) f (n) = n2 — n + 41 untuk n < 41


(2) f (n) = n2 — 79n + 1601 untuk n < 80.
(3) Tahun 1640 Fermat menduga bahwa f (n) = 2 2n + 1 untuk n bilangan cacah, terbukti
kemudian tidak selalu benar.
(4) Pada tahun 1947, W.H. Mells membuktikan terdapat suatu bilangan riel R sehingga bilangan
prim terbesar tidak akan lebih dari R3n, untuk n bilangan cacah, tetapi besarnya R itu tidak ia
tentukan.

2.4.9 Trigonometri Gerik

c
Penelitian atas tabel Plimpton menunjukkan terdapat kolom yang memberi nilai dari ( )2
a
yang dikenal dalam trigonometri sekarang sebagai nilai secans sudut dari segitiga siku-siku.

Barisan bilangan pada kolom Plimpton yang sebagian telah rusak itu ternyata merupakan
nilai dari secans sudut dari 45º hingga 31º.Maka ada dugaan terdapat dalam tabel Babilonia
bahwa sudut untuk secans dari sudut 15º sampai dengan 30º.

Perkembangan astronomi Babilonia melahirkan trigonometri. Mungkin astronomi


Babilonia sampai ke Gerik dan berkembang di sana, dan melahirkan trigonometri bola pada
permulaannya.

(1) Hipparchus
Hipparchus (± 140 BC) seorang ahli perbintangan terkenal pada masanya.Ia melakukan
pengamatan perbintangan di observatorium terkemuka pada masa itu di pulau Rhodes. Ia seorang
pengamat yang sangat teliti dalam perhitungan panjang rata-rata putaran bulan, perhitungan
inklamasi ekliptik, perhitungan perubahan waktu siang dan malam, kecermatan perhitungan
hingga pendekatan satu detik.
Hipparchus dan Hipsicles (± 180 BC) yang memperkenalkan pembagian lingkaran atas 360º.
Dari Hipparchus, asal penentuan letak tempat di bumi dengan lingkaran bintang dan bujur.
Kecakapan Hipparchus inilah di anggap sebagai awal pengembangan trigonometri.
29
Menurut Theon dari Alexandria terdapat 12 risalat mengenai tabel tali busur yang disusun
oleh Hipparchus.Tabel yang kemudian disusun oleh Ptolemeus.Satuan pengukuran panjang tali
1
busur suatu lingkaran adalah bagian dari jari-jari lingkaran itu.Panjang busur di hadapan
60
sudut pusat lingkaran diukur dengan satuan itu. Misalnya, tali busur di hadapan sudut 60º , kalau
ditulis singkat, dalam bahasa Indonesia menjadi tb 60º = 1. Kalau dalam bahasa inggris, kata
cord disingkat menjadi crd 60º = 1.
Dipakai singkatan tb 40º = 41s2'14'' artinya panjang tali busur di hadapan sudut 40º adalah 41
2 14
satuan + satuan + satuan (pengukuran dalam basisi enampuluh). Hubungan dari
60 3600
daftar Ptolomeus itu dengan sinus yang kita kenal dapat di lihat seperti gambar 30 dibawah ini.

AB AC
sinα = =
r 2r

AC
= (d = diameter lingkaran)
d

Karena panjang diameter adalah 120 satuan dan tali busur


AC dihadapan sudut 2α, makahubungan di atas ditulis
sebagai :

tb2 α
=sin α
120

Tabel Ptolomeus dalam selang 15' tersusun antara 0º sampai 90º dapat disetarakan sebagai
daftar sudutsudut yang bersesuaian.

(2) Menelaus (± 100)


Menelaus adalah salah seorang ahli matematika dari Alexandria.Ia menulis tiga jilid buku
berjudul Sphaerica. Isi buku itu terutama menguraikan trigonometri Gerik.Jilid I, berisi uraian
tentang segitiga bola.Kalau buku Euclides telah menguraikan teorema segitiga dalam bidang
datar, maka Menelaus menyusun teorema tentang segitiga bola.
Teorema mengenai kongruensi, sama kaki dari segitiga bola. Berbeda dengan segitiga di
bidang datar, bahwa dua segitiga bola adalah kongruen bila sudut-sudutnya sama.
Jilid II pada buku itu berkaitan dengan teorema untuk keperluan ilmu perbintangan. Jilid III,
berisi tentang pengembangan teorema pada trigonometri segitiga bola.

30
Pada gambar 31, suatu garis g sebagai transversal memotong sisi AC, BC, dan AB berturut-
turut

di titik P, Q, dan R, maka :

PA QC RB
X X =1
PC QB RA

Dalil yang beranalohi dengan dalil itu pada


segitiga bola adalah sebagai berikut,

Jika sebuah lingkarang besar menjadi transversal


dari suatu segitiga ABC, memotong AC, BC, dan
AB berturut-turut di titik P, Q, dan R, maka :

sin PA sinQC sin RB


X X =1
sin PC sin QB sin RA

(3) Prolomeus (Tahun ± 85 – 165)


Claudius Ptolomeus adalah ahli matematika dari Alexandria.Karyanya yang terpenting
berupa kumpulan matematika dengan judul Syntaxis Mathematica.Buku ini lebih terkenal dalam
terjemahan bahasa Arab dengan judul “Almagest”.Buku ini terbagi atas 13 jilid.Dalam buku ini,
terkumpul secara teratur rapit dan jelas hasil karya dari Hipparchus.

Daftar Pustaka

Buku Pengantar sejarah matematika dan pembaharuan pengajaran matematika di sekolah ,karya
Prof.Drs.J.Sitorus

31

Anda mungkin juga menyukai