Pythagoras (570 – 500 SM) lahir di Samos, pesisir pulau Yunani yang sekarang
kita kenal dengan Turki. Menurut Iamblicus, Porphyry dan Diogenes Laertus,
Pythagoras belajar dari orang-orang Babilonia, dan ia mungkin telah bertemu
dengan Nabi Daniel di Babilonia. Dari lempengan tanah liat Plimpton 322, kita
mengenal bahwa sebenarnya bangsa Babilonia telah mengerjakan teori “segitiga
Pythagoras” dan Pythagoras mempelajari itu dari mereka. Pythagoras mungkin
yang pertama kali menemukan bukti teorema Pythagoras, tetapi tentu saja bukan
ia sendiri yang menemukan teorema tersebut.
Menurut Iamblicus, Porphyry dan Diogenes Laertus, Pythagoras juga belajar dari
“Magi” atau aliran Zoroastria. Tentu saja, tidak mungkin Pythagoras berbicara
langsung dengan Zoroaster sendiri. Juga tidak mungkin bahwa Pythagoras belajar
di India. Dia percaya reinkarnasi yang tentu saja dimiliki oleh bangsa asli India.
Barangkali Pythagoras telah bertemu Budha, yang hidup pada jaman yang sama.
Kira-kira tahun 525 S.M. Pythagoras pindah ke Corton, kota di sebelah selatan
Italia, dan mendirikan persaudaraan aliran Pythagoras. Dia menikah dengan
wanita aliran Pythagoras yang bernama Theano. Theano mungkin menjadi
matematikawati pertama.
Mistisme Bilangan
Panjang a dan b disebut sepadan jika ada bilangan bulat positif p dan g sehingga
a p
= . Ketika aliran Pythagoras menyatakan bahwa semuanya adalah bilangan,
b g
aliran pythagoras bermaksud untuk menyatakan secara tidak langsung bahwa
semua pasangan panjang adalah sepadan. Dalam aliran Pythagoras, “bilangan“
yang dimaksud adalah “bilangan rasional”.
Sayangnya, mereka segera menemukan bahwa diagonal dari suatu kuadrat tidak
sepadan dengan sisinya. Bukti dari semua ini ditemukan pada Aristotle’s Prior
Analytic 41 a 23 – 30. Misalkan ABCD adalah persegi yang sisi – sisinya
mempunyai panjang 1. Dengan teorema Pythagoras, diagonal AC panjangnya √ 2 .
Sehingga
AC p
√ 2= =
AB q
di mana p dan q adalah bilangan bulat positif. Kita dapat menganggap bahwa p
dan q adalah prima secara relatif (tidak mempunyai faktor persekutuan). Secara
khusus, kita dapat menganggap bahwa p dan q bukan bilangan genap.
Sekarang p2=2 q 2, Sehingga p2adalah bilangan genap. Dalam aliran Pythagoras
telah diketahui dengan benar, bahwa kuadrat bilangan ganjil adalah ganjil,
Dimana kuadrat dari bilangan genap adalah genap. Jadi, dari pernyataan bahwa
p2 adalah genap, itu berarti bahwa p adalah genap. Sehingga p = 2r. Maka
( 2 r )2=2 g 2 dan sebab itu g2=2 r 2, tetapi ini berarti bahwa g bilangan genap adalah
benar. Bertentangan. Asumsi bahwa AC dan AB disebut sepadan menunjukkan
kemustahilan.
Pada awalnya, aliran Pythagoras mencoba untuk menjaga kerahasiaan penemuan
ini, itu mengurangi filosofinya. Beberapa orang mengatakan bahwa Hippasus (470
S.M) yang membocorkan rahasia ini dan dia ditenggelamkan sebagai hukuman
untuk apa yang telah dilakukannya.
Orang – orang Yunani tidak tahu bagaimana menghandle 2 dengan cara aritmatika
atau aljabar. Namun demikian, mereka tahu bahwa 2 adalah panjang (dari
diagonal), dan orang-orang Yunani berpindah pada geometri untuk menjelaskan
hal itu. Masalah dari ketidak sepadanan adalah satu alasan mengapa orang-orang
Yunani kuno berpikir dengan hukum distributif a (b+c )=ab+ ac sebagai aturan
penambahan untuk persegi panjang dengan lebar yang sama yaitu a.
1
x 2=
x1− [ x 1 ]
1
x 3=
x2 −[ x2 ]
Jika x 2 adalah bilangan rasional maka semua xsyang lain juga merupakan
bilangan rasional, dan persamaan ini akan mempunyai penyelesaian ketika kita
menemukan 0 sebagai penyebut. Jika x bilangan irrasional maka semua x s yang
lain merupakan bilangan irrasional, dan persamaan ini tidak akan pernah
mempunyai penyelesaian.
Kedua kita buat persamaan:
f 1= [ x 1 ]
f 2=[ x 2 ] f 1+ 1
f 3=[ x 3 ] f 2 +f 1
f 4= [ x 4 ] f 3 +f 2
Dan seterusnya.
Ketiga, kita buat persamaan:
g1=1
g2= [ x 1 ]
g3= [ x 3 ] g 2+ g 1
g4 =[ x 4 ] g 3+ g 2
Dan seterusnya.
a
Jika x 1= , sebuah bilangan rasional, maka, untuk suatu n, kita mempunyai:
b
x n−[ x n ]=0 , dan a gn−2−b fn−2=± FPB ( a ,b )sebab itu kita dapat menggunakan
Algoritma Euclides untuk menyelesaikan:
a x −b y =± FPB ( a , b )
Selain itu jika x 1=√ Radalah bilangan irrasional maka:
fn 1
| |
gn
√R < 2
gn
fn
Sehingga kita mendapatkan pendekatan terhadap √ R. Akhirnya p dan g adalah
gn
bilangan bulat maka p2−R q 2=± 1hanya berlaku dalam hal ini, untuk suatu n
sehingga [ x n ]=2 ⌊ √ R ⌋ .
Sebagai contoh, misalkan aliran Pythagoras ingin menemukan penyelesaian
bilangan bulat untuk
17 x−19 y=320
Dia beralasan dengan cara mendiskripsikan seperti dibawah ini:
17
x 1=
19
1 17
x 2= =
17 17 19
−
19 19[ ]
1 17
x 2= =
19 19 2
−
17 17[ ]
1
x 2= =2
17 17
2
− [ ]
2
1
x 2= =Tidak terbukti
2−[ 2 ]
Juga,
f 1=0
f 2=1
f 3=8
Dan akhirnya,
g1=1
g2=1
g3=9
Sebab itu,
17 x 9−19 x 8=± 1
1 17 x (9 x 320)−19 x(8 x 320)=± 320
Memberikan kita sebuah penyelesaian bilangan bulat untuk persamaan
sebenarnya.
x 1= √ 2
1
x 2= = √2+1
√2−[ √ 2 ]
1
x 3= = √2+1
√2+1−[ √ 2+1 ]
Sehingga x 2=x 3=…=2. Sebab itu,
f 1=1
f 2=3
f 3=7
f 4=17
Dan seterusnya juga,
g1=1
g2=2
g3=5
g4 =12
Dan juga. Persamaan
1 3 7 17
, , , ,…
1 2 5 12
Memberikan perkiraan yang telah mendekat √ 2 persamaan ini juga memberikan
semua penyelesaian bilangan bulat positif dari x 2−2 y 2=± 1 dapat ditulis,
( 1,1 ) , ( 3,2 ) , ( 7,5 ) , …
cara bagaimana algoritma Euclides menghubungkan persamaan seperti
x 2−R y 2=1 tidak dimengerti sepenuhnya sampai tahun 1768, di mana J.L.
Lagrange mempublikasikan naskah pasti pada pokok permasalahan.
Aliran Pythagoras membutuhkan waktu lebih dari 2000 tahun untuk memahami
pengetahuan itu. Sebagai contoh terakhir, mari kita gunakan algoritma euclides
untuk menemukan suatu penyelesaian yang tidak mudah dari x 2−2 9 y 2=± 1.
x 1=√ 29
[ x 1 ]=5
1 √ 29+5 = √ 29+5
x 2=
√29−5 √ 29+5 4
x 2=2
29+ 3
x 3= √
5
[ x 3 ]=1
29+ 2
x 3= √
5
[ x 4 ]=1
29+ 3
x 5= √
4
[ x 5 ]=2
29+5
x 6= √
1
[ x 6 ]=10
Karena [ x 6 ] adalah dua kali [ x 1 ] kita berhenti disini dan menghitung f 6−1 dan g6−1
f 1=5
f 2=[ x 2 ] f 1+ 1=11
f 3=[ x 3 ] f 2 +f 1 =16
f 4= [ x 4 ] f 3 +f 2=27
f 5=[ x 5 ] f 4 + f 3=70
g1=1
g2= [ x 2 ]=2
g3= [ x 3 ] g 2+ g 1=3
g4 =[ x 4 ] g 3+ g 2=4
g5= [ x 5 ] g 4 + g3 =5
Sebab itu satu penyelesaian untuk x 2−2 9 y 2=± 1 adalah x = 70 dan y = 13.
Teorema Pythagoras