PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
B. Biografi phytagoras
2
pengetahuan. Atas saran tersebut, Pythagoras pergi ke Babel dan belajar kepada
Chaldean Stargazers tentang Astronomi. Setelah itu ia pergi ke Mesir (sekitar 547 SM)
dan mempelajari berbagai hal termasuk geometri dari pendeta Mesir.
Di Mesir ia belajar dengan orang-orang yang dikenal dengan “ usungan tali ".
Mereka adalah para insinyur yang membangun piramida. Mereka mempunyai sebuah
rahasia yang sangat khusus dalam bentuk tali terikat di lingkaran dengan panjang 12
satuan. Ternyata bahwa jika tali di rentangkan ke tanah dalam dimensi 3-4-5, akan
terbentuk segitiga siku-siku. Kekuatan yang menakjubkan di tali ini masih digunakan
oleh tukang kayu saat ini. Hal ini memungkinkan mereka untuk meletakkan dasar bagi
bangunan mereka secara akurat.
Penemuan yang paling terkenal yang dibuat Pythagoras datang dari daya tarik
dengan segitiga 3-4-5 Mesir tali-tandu. Dia telah bertahun-tahun berpikir tentang hal ini
dan memikirkan apakah sihir itu masih ada. Suatu hari saat menggambar di pasir ia
menemukan bahwa jika persegi diambil dari setiap sisi segitiga 3-4-5, daerah dari dua
kotak kecil yang ditambahkan bersama sama daerah besar. Dia menguji kebenaran dari
segitiga lainnya, dan hasilnya juga benar.
Jadi Pythagoras memutuskan untuk mengumumkan hal ini. Ketika ia
mengungkapkan temuan ini kepada para pengikutnya, ia menggunakan istilah umum
yaitu a & b untuk kaki pendek dan c untuk sisi miring yaitu a2 + b2 = c2.
Dari uraian di atas kita dapat kesimpulan bahwa Teorema Pythagoras sebetulnya
tidak ditemukan oleh Pythagoras, melainkan sudah ditemukan oleh matematikawan-
matematikawan dari India dan Cina tetapi mereka hanya tahu tetang 3,4, dan 5 segitiga.
Pemberian nama “Pythagoras” untuk teorema tersebut hanya karena Pythagoras-lah
yang pertama kali membuktikan kebenaran umum dari teorema tersebut secara
matematis. Namun, hal ini belum dikonfirmasi apakah Pythagoras adalah orang
pertama yang menemukan hubungan antara sisi dari segitiga siku-siku, karena jauh
sebelum Pythagoras lahir orang Cina dan india sudah mengenal hubungan antara sisi
dari segitiga dan siku-siku. Nama Pythagoras telah dipercaya untuk menjadi nama yang
sesuai untuk teorema ini.
3
C. Rumus phytagoras
Rumus Pythagoras dalam bentuk akar , jika sisi miringnya c , sisi tegak dan
mendatarnya adalah a dan b , maka rumus yang dihasilkan :
C= √ a2 +b 2
Perhitungan panjang salah satu sisi segitiga siku-siku, Jika dua sisi yang lain diketahui
Dalam segitiga siku-siku ABC, siku-siku di titik C, berlaku rumus:
4
3. Segitiga Tumpul adalah segitiga yang sudut terbesarnya merupakan sudut
tumpul.
Untuk mengetahui jenis segitiga jika diketahui panjang sisi-sisinya dapat dilakukan
dengan cara menggambar atau dengan menggunakan hitungan. Disinilah, aplikasi
Pythagoras theorem dipakai.
1. 2 , 3, 4
2. 6, 8, 10
3. 7, 8, 9
Jawab.
1. 22 + 32< 42
4 + 9 < 16
13 < 16
2. 62 + 82 = 102
36 + 64 = 100
100 = 100
Karena 62 + 82 = 102 maka termasuk segitiga siku-siku.
3. 72 + 82> 92
49 + 64 > 81
113 > 81
Karena 72 + 82> 92 maka termasuk segitiga lancip.
5
1. Pembuktian dari Sekolah Pythagoras
Sifat pada segitiga siku-siku ini sebenarnya telah dikenal berabad-abad sebelum masa
Pythagoras, seperti di Mesopotamia, juga Cina. Tetapi catatan tertulis pertama yang
memberi bukti berasal dari Pythagoras. Bukti dari sekolah Pythagoras tersebut tersaji
pada gambar di bawah.
Perhatikan bahwa:
Luas daerah hitam pada gambar (1) adalah a2 + b2
Luas daerah hitam pada gambar (2) adalah c2
Dengan demikian a2 + b2 = c2
Bukti berikut ini lebih sederhana tetapi menggunakan sedikit manipulasi aljabar.
Keempat segitiga siku-siku yang kongruen disusun membentuk gambar di bawah ini.
Dengan menghitung luas bangun bujur sangkar yang terjadi melalui dua cara akan
diperoleh:
(a + b) = c2 + 4. ½ ab
a2 + 2ab + b2 = c2 + 2 ab
a2 + b2 = c2
6
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali masalah - masalah yang dapat
dipecahkan menggunakan teorema Pythagoras. Untuk mempermudah perhitungan,
alangkah baiknya jika permasalahan tersebut dituangkan dalam bentuk gambar.
Teorema Phytagoras sangat mudah untuk diaplikasikan dalam menyelesaikan
soal-soal yang berkaitan dengan segitiga siku-siku.
CONTOH SOAL
a² + b² = c²
4² + 3² = c²
16 + 9 = c²
25 = c²
c = √25
c = 5 cm.
Jadi, panjang c adalah 5 cm.
2. Sebuah tiang bendera mempunyai tinggi 7,5 m. Pada saat itu panjang bayangannya 4m.
Ujung bayangan sampai ujung tiang bendera adalah …
Jawaban :
c2 = a2 + b2
c2 = 7,52 + 42
c2 = 72,25
c = √72,25
c = 8,5 m
BAB III
PENUTUP
7
A. Kesimpulan
Apabila pada suatu segitiga siku-siku diketahui panjang dua sisinya, panjang sisi
ketiga dapat ditentukan menggunakan Teorema Pythagoras. Teorema Pythagoras
kuadrat segi miring suatu segitig siku-siku sama dengan jumlah kuadrat dua sisilainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali masalah-masalah yang dapat dipecahkan
menggunakan teorema Pythagoras.Untuk mempermudah perhitungan, alangkah baiknya
jika permasalahan tersebut dituangkan dalam bentuk gambar.
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Ulya, Dinal. (tanpa tahun). Pembuktian teorema Pythagoras dari Euclid. [Online].
Tersedia: http://www.slideshare.net/dinalulya29/pembuktian-teorema-pythagoras-dari-
euclid . [29 Desember 2013]
Utari, Rahma siska. (tanpa tahun). Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1.
[Online]. Tersedia: http://www.slideshare.net/AmaBustam/20-pembuktian-teorema-
pythagoras-oleh-kelompok-1. [29 Desemeber 2013].
Wagner, Donald B, (2004). A proof of the Pythagorean Theorem by Liu Hui. [Online].
Tersedia: http://donwagner.dk/Pythagoras/Pythagoras.html
9
10