Aufal Marom,21030174079,PM2021C
Ringkasan
kebingungan siswa saat mempelajari bab pada matematika, dengan bertanya “guna apa bab
matematika ini? Sangat sulit,apa gunanya untuk kehidupan?”. Disini penulis mencuil sebagian dari
bab matematika yakni Teorema Pythagoras untuk dibahas. Teorema ini akan sangat berguna pada
perhitungan bidang yang memiliki desain segitiga siku-siku. Teorema Pythagoras akan sangat
membantu dalam kegiatan menghitung atau memperkirakan bidang miring suatu bangunan yang
memiliki sisi-sisi yang saling tegak lurus, atau memiliki sudut 90 derajat.
Pendahuluan
Pengambilan judul Pengaplikasian Teorema Pythagoras dengan Bentuk Logis Jangkauan Siswa ini
terbuat sebab pandangan penulis terhadap kebingungan siswa saat mempelajari bab pada matematika,
dengan bertanya “guna apa bab matematika ini? Sangat sulit,apa gunanya untuk kehidupan?”. Disini
penulis mencuil sebagian dari bab matematika yakni Teorema Pythagoras untuk dibahas pada
makalahnya ini.
Pythagoras dilahirkan di sebuah pulau bernama Samos, sebuah pulau di Yunani pada tahun 570
Sebelum Masehi. Selama hidupnya, dia suka berkelana ke berbagai macam tempat, seperti Mesir dan
Babilonia. Selama perjalanannya, dia mengumpulkan ilmu dari peradaban tempat dia
berkunjung. Kemudian, dia mulai menetap di Crotone, Italia. Di sinilah Pythagoras dalam suatu
gerakan atau sekolah bernama Pythagorean.
Di sekolahnya ini, Pythagoras mengajarkan kepada para pengikutnya bahwa segala sesuatu yang ada
di alam semesta ini bisa dinyatakan dalam bilangan-bilangan . Karena itu, Pythagoras dan para
pengikutnya sangat memuja angka dan rasio-rasio yang bisa dinyatakan dengan bilangan tersebut. Di
sekolah yang dia dirikan ini, dia mengutak-atik ilmu yang dia kumpulkan saat dia berkelana, salah
satunya adalah pengetahuan tentang hubungan antar sisi-sisi segitiga siku-siku.
Catatan sejarah, orang-orang di peradaban Babilonia, Mesir, India, bahkan Cina kuno ternyata sudah
memiliki pemahaman tentang hubungan antar sisi-sisi segitiga siku-siku beberapa ribu tahun sebelum
Pythagoras lahir.
Salah satu bukti sejarah adalah tablet milik peradaban Babilonia. Pada tablet ini, tertulis banyak
kombinasi 3 angka yang memenuhi syarat teorema Pythagoras atau sekarang kita sebut juga
sebagai Pythagoras triple . Coba pikir, bagaimana caranya peradaban kuno tersebut bisa membangun
bangunan, seperti piramida, Jika tidak menggunakan pengetahuan relasi antar sisi-sisi segitiga siku-
siku?
kemudian mengapa yang terjadi Pythagoraslah yang mendapatkan "penghargaan" dan namanya
digunakan untuk menamai perhitungan relasi antar segitiga siku-siku?
Pythagoras mendapat kredit/penghargaan atas teorema ini karena dianggap sebagai orang yang
membawa pengetahuan tersebut ke peradaban Yunani yang selanjutnya menjadi pusat ilmu
pengetahuan pada zamannya.
Pythagoras juga diusung sebagai yang pertama kali berhasil mendokumentasikan serta membuktikan
teorema ini secara sistematis. Karena merasa sangat senang karena berhasil mendokumentasikan dan
membuktikan teorema ini , Pythagoras sampai mengorbankan 100 ekor sapi! Dan sejak saat itu,
pengetahuan relasi antar sisi-sisi segitiga siku-siku disebut sebagai Teorema Pythagoras.
Ide penerapan
1. Teorema Pythagoras a² + b² = c² yang sering kita pakai sekarang, berbeda dengan perhitungan
ketika digunakan oleh orang-orang di peradaban kuno atau ketika Pythagoras berhasil
membuktikannya.
Agar lebih dapat dipahami dengan seksama, sebaiknya akan mulai terlebih dulu dengan
membuktikan Teorema Pythagoras versi modern.
Misalkan kita memiliki gambar seperti berikut:
Maksud dari gambar ini adalah kita diberikan empat segitiga siku-siku yang identik, di mana
keempat segitiga siku-siku tersebut disusun sedemikian rupa sehingga membentuk suatu
persegi besar dengan sisi ( a+b ) dan sebuah persegi putih dengan sisi c di dalam persegi besar
tersebut .
Sekarang, kita ingin mengatur segitiga siku-siku sedemikian rupa sehingga kita mendapatkan
dua buah persegi dengan sisi-sisi a dan sisi-sisi b . Caranya adalah, kita geser segitiga siku-
siku berwarna hijau tua dari kanan bawah ke kiri atas sehingga dia menempel segitiga siku-
siku berwarna biru muda. Kemudian, kita geser pula segitiga siku-siku berwarna biru tua dari
kiri ke kanan dan segitiga siku-siku berwarna hijau muda dari atas ke bawah sehingga
keduanya saling menempel. Dari proses tersebut, kita mendapatkan gambar sebagai berikut:
Agar melihatnya lebih enak, coba kita bandingkan kedua gambar persegi di atas menjadi seperti ini:
Dari gambar gabungan kedua persegi diatas, terlihat bahwa kita hanya dengan segitiga siku-
siku berwarna biru tua, hijau tua, dan hijau muda. Itu berarti, luas persegi luar dengan sisi
( a+b ) baik sebelum sebelum pergeseran segitiga siku-siku adalah sama besar .