Anda di halaman 1dari 17

Mata Pelajaran : Matematika (Wajib)

Kelas : X (IPA dan IPS)


Topik/Bab : Trigonometri
Materi : Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-siku

TUGAS :
1. Pelajari materi dan contoh-contoh yang ada pada uraian di bawah.
2. Kerjakan soal-soal latihan 1, 2, dan 3.
3. Pekerjaan ditulis di buku catatan atau buku latihan, kemudian di foto, hasilnya dikirim ke Pak
Priyo via WA secara individu (japri).

TENTANG MATERI

A. Deskripsi
Dalam materi ini Anda akan mempelajari pengertian sudut dan ukurannya,
perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, tangen, kotangen, sekan, dan kosekan),
perbandingan trigonometri sudut khusus. Namun sebelumnya Anda akan mengingat
kembali tentang segitiga (pengertian, rumus-rumus, jenis, Pythagoras)

B. Prasyarat
Prasyarat untuk mempelajari materi ini Anda harus ingat tentang pengertian, jenis, dan
rumus-rumus dalam segitiga. Selain itu Anda juga harus sudah memahami bentuk akar dan
pangkat.

C. Petunjuk Penggunaan Materi


Untuk mempelajari materi ini, hal-hal yang perlu anda lakukan adalah sebagai
berikut.
1. Untuk mempelajari materi ini haruslah berurutan, karena materi yang mendahului
merupakan prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.
2. Pahamilah contoh-contoh soal yang ada, dan kerjakanlah semua soal latihan yang
ada. Jika dalam mengerjakan soal anda menemui kesulitan, kembalilah mempelajari
materi yang terkait.
3. Kerjakanlah soal latihan dengan cermat. Jika anda menemui kesulitan dalam
mengerjakan soal latihan, kembalilah mempelajari materi yang terkait.
4. Jika anda mempunyai kesulitan yang tidak dapat anda pecahkan, catatlah, kemudian
tanyakan kepada guru pada saat kegiatan tatap muka atau bacalah referensi lain
yang berhubungan dengan materi ini. Dengan membaca referensi lain, Anda juga
akan mendapatkan pengetahuan tambahan.

D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari materi ini diharapkan Anda dapat:
1. Menemukan nilai perbandingan trigonometri untuk suatu sudut,
2. Menggunakan perbandingan trigonometri.

Trigonometri / X 1
UNTUK DIINGAT

A. Pengertian Segitiga dan Rumus Segitiga

Segitiga adalah bangun datar yang terdiri dari 3 sisi garis lurus dengan 3 titik sudut yang
berjumlah . Sejak tahun 300 SM, Euclid menemukan konsep bahwa jumlah ketiga
sudut segitiga adalah 180º. Hal ini memberikan kontribusi yang besar dalam konsep bangun
datar, seperti mencari panjang sisi dan ukuran sudut.

Keterangan:
A = alas
T = tinggi, tinggi segitiga membentuk sudut 90°
terhadap alasnya.
b,c= adalah sisi lain segitiga

B. Rumus Segitiga

Nama Rumus
Luas (L)
Keliling (K)
Tinggi (t)

Alas (a)

1. Contoh Soal Mencari Luas dan Keliling Segitiga

Diketahui suatu segitiga dengan panjang sisi alas a=4cm, sisi b=3cm, sisi c=5cm dan
t=3cm. Hitunglah keliling dan luas segitiga tersebut!
Jawab:
Diketahui : a = 4 cm, b = 3 cm, c = 5 cm, t = 3 cm
Ditanya : Keliling dan luas!
Penyelesaian:
Keliling = a + b + c
Keliling = 4 cm + 3 cm + 5 cm
Keliling = 12 cm
Luas = ½ × a × t
Luas = ½ × 4 cm × 3 cm
Luas = 6 cm²
Jadi, keliling segitiga adalah 12 cm dan luas segitiga 6 cm².

2. Contoh Soal Mencari Tinggi Segitiga


Diketahui suatu segitiga mempunyai luas 18 cm² dan sisi alas 4 cm. Tentukan tinggi
segitiga!
Jawab :
Diketahui : Luas = 18 cm², a = 4 cm
Ditanya : Tinggi segitiga!
Penyelesaian:

Trigonometri / X 2
Jadi, tinggi segitiga adalah 9 cm.

3. Contoh Soal Mencari Alas Segitiga


Diketahui suatu segitiga mempunyai luas 16 cm² dan tinggi 8 cm. Tentukan alas segitiga!
Diketahui : Luas = 16 cm², a = 8 cm
Ditanya : Alas segitiga!
Penyelesaian:

Jadi, alas segitiga adalah 4 cm.

C. Jenis-jenis Segitiga

Jenis-jenis segitiga secara umum dapat diketahui dari panjang sisi dan besar sudutnya,

1. Jenis Segitiga Berdasarkan Panjang Sisi


Berdasarkan Panjang sisinya segitiga dapat dibedakan menjadi 3 yaitu segitiga sama
sisi, segitiga sama kaki, dan segitiga sembarang.

1. a. Segitiga Sama Sisi (Equilateral Triangle)


Segitiga sama sisi adalah segitiga yang ketiga sisinya mempunyai panjang sama yang
menyebabkan ketiga sudutnya mempunyai ukuran 60º.

1. b. Segitiga Sama Kaki (Isosceles Triangle)


Segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai 2 sisi sama panjang yang
menyebabkan 2 sudutnya memiliki besar yang sama.

Trigonometri / X 3
1. c. Segitiga Sembarang (scalene triangle)
Segitiga sembarang adalah segitiga dengan ketiga panjang sisinya berbeda-beda,
sehingga ketiga besar sudutnya juga berbeda-beda.

2. Jenis Segitiga Berdasarkan Besar Sudutnya

Berdasarkan besar sudutnya segitiga dapat dibedakan menjadi 3 yaitu segitiga siku-
siku, segitiga lancip, dan segitiga tumpul.

2. a. Segitiga Siku-Siku (Right Triangle)


Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya membentuk sudut siku-
siku (90º). Pada segitiga siku-siku, 2 sisinya akan membentuk sudut 90º. Sisi yang
tidak membentuk sudut siku-siku disebut sisi miring ( hipotenusa).

2. b. Segitiga Lancip (Acute Triangle)


Segitiga lancip adalah segitiga yang masing-masing sudut besarnya kurang dari 90°.

2. c. Segitiga Tumpul (Obtuse Triangle)


Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu besar sudutnya lebih dari 90°.

Trigonometri / X 4
D. Rumus Pythagoras Segitiga

1. Pengertian Teorema Pythagoras

Teorema Pythagoras adalah teori matematika yang menyatakan hubungan antara


sisi-sisi sebuah segitiga siku-siku. Dalil atau teorema Pythagoras ditemukan pada abad 6 SM
oleh Pythagoras, seorang matematikawan dan filsuf dari Yunani. Dari teorema ini kemudian
dibuat rumus Pythagoras pada segitiga.

Simon Singh (1998) dalam bukunya mengatakan sebelum lahirnya Pythagoras


teorema ini telah ada. Pythagoras merupakan orang pertama yang membuktikan teorema
ini secara matematis. Ia dinobatkan sebagai penemu teorema tersebut dan kemudian diberi
nama “Teorema Pythagoras”. Pythagoras kemudian dikenal sebagai “Bapak Matematika”.

Berikut 2 pernyataan dari teorema Pythagoras yang kemudian dapat dibuat rumusnya,
yaitu:

a. Rumus Pythagoras tentang “Segitiga Siku-Siku”

Teorema Pythagoras menyatakan:


“Segitiga siku-siku adalah segitiga yang mempunyai sudut siku-siku, kakinya adalah 2
sisi yang membentuk sudut siku-siku, dan hipotenusa adalah sisi miring yang
berhadapan dengan kakinya.”

Secara umum kita hanya menggunakan teorema Pythagoras dari rumus yang dibuat dari
teorema tersebut.

Berikut rumus Pythagoras:

c
b

a
Contoh Soal 1.1 Menghitung Sisi Miring
Sebuah segitiga siku-siku mempunyai sisi datar 3 cm dan sisi tegak 4cm. Hitunglah sisi
miringnya!
Jawab :
Diketahui : a = 3 cm, b = 4 cm
Ditanya : Sisi miring (c)!
Penyelesaian:

Jadi, sisi miring segitiga siku-siku tersebut adalah 5 cm.

Trigonometri / X 5
Contoh Soal 1.2 Menghitung Kaki Segitiga Siku-Siku
Diketahui sebuah segitiga siku-siku mempunyai sisi miring 10 cm dan sisi datar 8 cm.
Tentukan sisi tegak segitiga siku-siku tersebut!
Jawab :
Diketahui : c = 10 cm, a = 8 cm
Ditanya : Sisi tegak segitiga siku-siku!
Penyelesaian:

Jadi, sisi tegak segitiga siku-siku adalah 6 cm.

b. Rumus Pythagoras tentang “Luas Bujur Sangkar atau Persegi”

Teorema Pythagoras menyatakan:


“Jumlah luas persegi pada kaki segitiga sama dengan luas persegi pada sisi miring
segitiga (hipotenusa)“.
c

L3

Sehingga didapat :
L2 b

L1

2. Angka Triple Pythagoras (Pythagorean triple)

Angka Triple Pythagoras adalah 3 angka bilangan asli yang memenuhi teorema Pythagoras,
3 angka ini merupakan panjang sisi-sisi segitiga yang dibentuk.

Berikut merupakan angka Triple Pythagoras Primitif yang kurang dari 100.

(3, 4, 5) (5, 12, 13) (8, 15, 17) (7, 24, 25)
(20, 21, 29) (12, 35, 37) (9, 40, 41) (28, 45, 53)
(11, 60, 61) (16, 63, 65) (33, 56, 65) (48, 55, 73)
(13, 84, 85) (36, 77, 85) (39, 80, 89) (65, 72, 97)

Misalnya (3, 4, 5) berarti sisi a = 3, b = 4, dan c = 5, pasti membentuk segitiga siku-siku.


Angka Triple Pythagoras Primitif dapat menghasilkan angka Triple Pythagoras Non-
Primitif.
Misalkan angka triple pythagoras primitif (3, 4, 5) dapat membentuk angka triple
pythagoras non-primitif (6, 8, 10), (12, 16, 20), dan seterusnya.

Trigonometri / X 6
Bab 4
TRIGONOMETRI

A. Ukuran Sudut

1. Ukuran Sudut dalam Derajat

Konsep tentang besar sudut dalam ukuran derajat adalah sudut sebagai jarak putar.

Definisi
Satu derajat (ditulis : ) didefinisikan sebagai ukuran sudut yang disapu oleh jari-jari
lingkaran dalam jarak putar sejauh putaran.

Definisi ini disingkat:


putaran
Akibatnya
1 putaran

2. Ukuran Sudut dalam Radian

Konsep tentang besar sudut dalam ukuran radian adalah sudut sebagai nilai perbandingan
antara panjang busur lingkaran dan jari-jari lingkaran.

Nilai perbandingan merupakan sudut


O yang dinyatakan dalam ukuran radian
A

Misalkan panjang busur jari-jari lingkaran atau , maka nilai


perbandingan
.

Dalam hal ini dikatakan besar sudut sama dengan 1 radian.

B
r
r
O
r
A

Definisi
Satu radian (ditulis : ) didefinisikan sebagai ukuran sudut pada bidang datar yang
berada di antara dua jari-jari lingkaran dengan panjang busur sama dengan panjang jari-jari
lingkaran itu.
Trigonometri / X 7
3. Hubungan antara Ukuran Sudut Derajat dan Radian

Perhatikan gambar berikut:

B
r
O A
A

- Besar dalam ukuran derajat adalah , sebab adalah sudut setengah


putaran.
- Besar dalam ukuran radian adalah:

, (sebab panjang busur AB = setengah keliling lingkaran)


rad.
Sehingga
radian=3,14159...radian

Maka didapat

radian 1 radian

Dengan menggunakan pendekatan , didapat:


radian radian, dan

1 radian

Contoh 1
a. Ubahlah ke dalam ukuran radian.
b. Ubahlah radian ke dalam ukuran derajat.

Jawab:

a. radian radian

b. radian

Latihan 1

1. Ubahlah ke dalam ukuran radian.


a. d. g.
b. e. h.
c. f. i.

Trigonometri / X 8
2. Ubahlah ke dalam ukuran derajat.
a. d. g.

b. e. h.

c. f. i.

B. Perbandingan Trigonometri dalam Segitiga Siku-siku

C
Hipotenusa/
sisi miring b
a Sisi di depan
sudut

A c B
Sisi di dekat sudut

Perbandingan trigonometri adalah perbandingan atau rasio antar sisi-sisi pada segitiga siku-
siku, misalnya antara sisi di depan sudut dan hipotenusa, antara sisi di dekat sudut dan
hipotenusa, antara sisi di depan sudut dan sisi di dekat sudut , dan sebagainya.

1. Sinus, Kosinus, Tangen, Kotangen, Sekan, dan Kosekan

b
a

A B
c

Definisi
(1) Pada segitiga siku-siku, sinus suatu sudut adalah perbandingan antara panjang sisi di
depan sudut dan panjang hipotenusa.
Sinus sudut disingkat

Dari gambar di atas

Sinus sudut disingkat


Dari gambar di atas

Trigonometri / X 9
(2) Pada segitiga siku-siku, kosinus suatu sudut adalah perbandingan antara panjang sisi di
dekat sudut dan panjang hipotenusa.

Kosinus sudut disingkat

Dari gambar di atas

Kosinus sudut disingkat


Dari gambar di atas

(3) Pada segitiga siku-siku, tangen suatu sudut adalah perbandingan antara panjang sisi di
depan sudut dan panjang sisi di dekat sudut.

Tangen sudut disingkat

Dari gambar di atas

Tangen sudut disingkat


Dari gambar di atas

(4) Pada segitiga siku-siku, kotangen suatu sudut adalah perbandingan antara panjang sisi di
dekat sudut dan panjang sisi di depan sudut.
Tangen sudut disingkat

Dari gambar di atas

Tangen sudut disingkat


Dari gambar di atas

(5) Pada segitiga siku-siku, sekan suatu sudut adalah perbandingan antara panjang hipotenusa
dan panjang sisi di dekat sudut.
Sekan sudut disingkat

Trigonometri / X 10
Dari gambar di atas

Sekan sudut disingkat


Dari gambar di atas

(6) Pada segitiga siku-siku, kosekan suatu sudut adalah perbandingan antara panjang
hipotenusa dan panjang sisi di depan sudut.

Kosekan sudut disingkat

Dari gambar di atas

Kosekan sudut disingkat


Dari gambar di atas

Hipotenusa/ C
sisi miring b Sisi di depan
a
sudut

A c B
Sisi di dekat sudut

Contoh 2
Segitiga ABC siku-siku di C mempunyai panjang sisi dan . Jika , carilah
keenam perbandingan trigonometri untuk sudut .

Jawab:
Nilai c dihitung terlebih dahulu dengan menggunakan teorema Pythagoras.
B

Trigonometri / X 11
c

A C
b=1

Nilai perbandingan trigonometri adalah:

Contoh 3

Jika diketahui , tentukan perbandingan trigonometri yang lain.

Jawab:

Diketahui . Dibuat sketsa gambar yang mewakili informasi ini.

Dari gambar didapat

Latihan 2

1. Tentukan keenam nilai perbandingan trigonometri untuk sudut pada gambar berikut.
a. c.

5 4 8

Trigonometri / X 12
3 6

b. 8 d.

3
17
2

2. Jika salah satu sudut pada segitiga siku-siku, hitunglah nilai perbandingan trigonometri
lainnya jika.
a. d.
b. e.
c. f.

3. Pada segitiga siku-siku, diketahui panjang hipotenusa 15 cm dan . Tentukan


panjang sisi lainnya.

2. Perbandingan Trigonometri Sudut-sudut Khusus

Sudut-sudut khusus (sudut-sudut istimewa) yang dimaksud adalah , , , , dan


.

a. Sudut
Perhatikan segitiga berikut
B

c a

A C
b
siku-siku di C dan .
Karena maka , sehingga merupakan segitiga siku-
siku samakaki .

Didapat perbandingan trigonometri:

Trigonometri / X 13
b. Sudut dan
Perhatikan segitiga berikut
B
c
a
A C
b

samasisi sehingga setiap sudutnya . Titik C pada pertengahan BD, maka


merupakan segitiga siku-siku ( ). Besar , sehingga
panjang dan .

Dalam berlaku teorema Pythagoras:

Perbandingan trigonometri untuk sudut dan adalah:

dan

c. Sudut dan
Untuk menentukan perbandingan trigonometri sudut dan digunakan lingkaran
satuan pada sistem koordinat Kartesius.

P(x,y)
1
y

O
x Q 1 x

Titik P(x,y) terletak pada lingkaran satuan. Garis OP membentuk sudut dengan sumbu X.
Panjang satuan
Panjang satuan dan
Panjang satuan = jari-jari lingkaran.
Trigonometri / X 14
adalah segitiga siku-siku. Perbandingan trigonometri untuk sudut adalah
sebagai berikut
; ;

Jika , maka garis OP berimpit dengan sumbu X dengan , akibatnya:

Jika , maka garis OP berimpit dengan sumbu X dengan , akibatnya:

, tak didefinisikan.

Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa biasanya disajikan dalam bentuk
table sebagai berikut.

Contoh 4

Perhatikan gambar di bawah ini


B
A
c
a

C b A

Jika dan . Tentukan panjang a dan b.

Jawab:

Menentukan panjang b

Trigonometri / X 15
atau

Latihan 3

1. Hitunglah nilai dari


a.
b.

2. Apakah ?

3. Sebuah tangga panjangnya 8 m disandarkan pada dinding sebuah bangunan. Besar sudut
yang dibentuk oleh tangga dan permukaan tanah adalah .
Tentukan tinggi dinding dari permukaan tanah.

4. Hitunglah nilai dari


a.
b.
c.
d.
e.

Catatan: dan

f.
g.

5. Hitunglah panjang sisi AB dan AC pada jika ; ; dan panjang


sisi

6. Seorang ahli taman berdiri dengan jarak 20 m dari sebuah pohon dan melihat pucuk puhon
dengan sudut terhadap tanah datar. Tentukan tinggi pohon jika tinggi badan ahli
taman tersebut diukur dari tanah sampai mata adalah 150 cm.

Ttd.
Guru Mapel Matematika

Y. Priyo Istiarto

Trigonometri / X 16
Trigonometri / X 17

Anda mungkin juga menyukai