Anda di halaman 1dari 6

Teorema Phytagoras

Teorema Phytagoras merupakan seuah aturan matematika yang bisa dipakai dalam menentukan
panjang salah satu sisi dari suatu segitiga siku-siku.

Yang perlu kalian ingat dari teorema ini yaitu teorema hanya berlaku untuk segitiga siku-
siku. Maka dari itu tidak dapat digunakan untuk menentukan sisi dari sebuah segitiga lain yang
tidak berbentuk siku-siku.

Teorema pythagoras masuk ke dalam salah satu materi dalam mata pelajaran matematika dasar
yang mempunyai perluasan serta manfaat yang sangat banyak.

Materi ini juga sangat banyak dimanfaatkan serta sangat sering keluar dalam soal-soal ujian
nasional.

Pada dasarnya, teorema pythagoras sangatlah sederhana yakni kita hanya diminta untuk
menghitung panjang sisi dari suatu segitiga siku-siku di mana sisi lainnya telah kita ketahui.

Jikalau sisi lain belum diketahui paling tidak dapat kita cari dengan menggunakan cara lain
sebelumnya.

Pembahsan selengkapnya mengenai teorema pythagoras silahkan simak baik-baik ulasan berikut
ini.

Sifat Teorema Pythagoras

Terdapat dua sifat yang ada dalam teorema pythagoras, diantaranya yaitu:

1. Hanya untuk segitiga siku-siku


2. Minimal 2 sisinya dapat diketahui terlebih dahulu

Permasalahan lain yang sering dijumpai yaitu dalam mengidentifikasi suatu segitiga siku-siku.

Bagian mana sisi miringnya, serta sisi lainnya. Untuk itu akan kami berikan sebuah segitiga siku-
siku serta mengajak kalian untuk memahami setiap komponen dari segi tiga siku-siku.

Namun sebelum itu, yuk ketahui telebih dahulu karakteristik dari suatu segitiga, berikut ulasan
selengkapnya.

Karakteristik Suatu Segitiga

1. Apabila kuadrat sisi miring = jumlah kuadrat sisi yang lain, maka segitiga tersebut
merupakan segitiga siku-siku.
2. Apabila kuadrat sisi miring < jumlah kuadrat sisi yang lain, maka segitiga tersebut
merupakan segitiga lancip.
3. Apabila kuadrat sisi miring > jumlah kuadrat sisi yang lain, maka segitiga tersebut
merupakan segitiga tumpul.

Mengidentifikasi Sebuah Segitiga Siku-siku

memberi nama sisi segitiga untuk diingat

Apabila kalian perhatikan gambar di atas, maka dapat kalian jumpai tiga buah sisi yang telah
kami beri nama pada setiap sisinya.

Sisi miring yang disingkat sebagai (SM), sisi alas yang disingkat sebagai (SA), serta sisi tegak
yang disingkat sebagai (ST).

Dalam gambar di atas bisa kita jumpai jika sisi miring berada tepat di depan siku-siku dari
sebuah segitiga tersebut.

Siku-siku pada umumnya digambarkan dengan sebuah kotak kecil di dalamnya, seperti gambar
di atas yang ditunjuk dengan panah hitam.
Sisi miring tersebut berhadapan langsung dengan sudut siku-siku dari segi tiga di atas. Untuk sisi
alas dan juga sisi tegaknya sebenarnya tidak terlalu bermasalah jika kalian keliru dalam
mengidentifikasi nya.

Mengapa kalian butuh untuk memperhatikan dan memahami bentuk sebuah segitiga siku-siku?

Karena, agar jika kalian menjumpai segitiga siku-siku nya di balik atau diganti namanya kalian
tidak akan mengalami kesuliatan.

Itulah mengapa kalian butuh untuk memahami sekaligus mengidentifikasi suatu segitiga siku-
siku.

Sebagai contoh, perhatikan baik-baik gambar di bawah ini:

Walaupun segitiga siku-siku tersebut sudah kita balik, kalian telah mampu mengidentifikasi sisi
miring, sisi alas, dan sisi tegaknya.

Pada gambar di atas sisi miring yaitu sisi r, sisi alasnya yaitu sisi p, serta sisi tegaknya yaitu
sisi q.

Selanjutnya yang juga menjadi permasalahan yang paling banyak menyesatkan yaitu kesalahan
dalam menghafal rumus teorema pythagoras.

Berikut ulasan selengkapnya.

Rumus Teorema Pythagoras

Rumus Phytagoras merupakan rumus yang diperoleh dari materi Teorema Phytagoras.

Teorema Phytagoras sendiri seperti yang telah dissebutkan di atas merupakan teorema yang
menerangkan tentang hubungan antara sisi-sisi yang ada dalam sebuah segitiga siku-siku.

Teorema ini pertama kali dikemukakan oleh seorang matematikiawan yang berasal dari Yunani
bernama Phytagoras.
Adapun bunyi atau dalil Teorema Phytagoras yaitu sebagai berikut:

Pada suatu segitiga siku-siku, kuadrat dari sisi terpanjang yaitu sama dengan hasil jumlah
dari kuadrat sisi-sisi penyikunya.

Dari teorema tersebut bisa kita bikin suatu rumus yang bisa kita gambarkan seperti di bawah ini:

Sebagai contoh, diketahui sebuah segitiga dengan siku-siku di B. Apabila panjang sisi miring
(hipotenusa) yaitu c serta panjang sisi-sisi penyikunya (sisi selain sisi miring) yaitu a dan b.
Maka teorema Phytagoras di atas bisa kita rumuskan seperti berikut ini:

Rumus Phytagoras

c² = a² + b²

Keterangan:

c = sisi miring
a = tinggi
b = alas

Rumus Phytagoras pada umumnya dipakai dalam mencari panjang sisi miring segitiga siku-siku
seperti berikut ini:
Kuadrat sisi AC = kuadrat sisi AB + kuadrat sisi BC. atau AC² = AB² + BC²

Rumus untuk mencari panjang sisi alas yaitu:

b² = c² – a²

Rumus untuk mencari sisi samping atau tinggi segitiga yaitu:

a² = c² – b²

Rumus untuk mencari sisi miring segitiga siku-siku yaitu:

c² = a² + b²

Kegunaan Dalil Teorema Phytagoras

Selain dimanfaatkan dalam menentukan panjang salah satu sisi segitiga yang tidak diketahui,
dalil atau bungi dari Pythagoras ini juga bisa dipakai dalam beberapa perhitungan, diantaranya
yaitu:

1. Menentukan panjang diagonal persegi


2. Menentukan diagonal ruang kubus dan juga balok

Berikut akan kami berikan penjelasan dari masing-masing kegunaanya:


1. Menentukan panjang diagonal persegi

Diberikan suatu persegi panjang ABCD seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini:

Garis AC merupakan garis diagonal persegi. Apabila panjang sisi-sisi persegi tersebut diketahui,
maka panjang diagonalnya bisa kita hitung dengan menggunakan dalil Pythagoras seperti berikut:

AC2 = AB2 + BC2

AC2 = AD2 + CD2

Anda mungkin juga menyukai