Disusun oleh :
3. Mufid Rabbani
6. Royyan Halwany
XII MIPA 1
Assalamu’alaikum, Wr. Wb
Kami menyadari bahwasanya dalam penulisan tugas Makalah ini tidak luput dari
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami haturkan mohon maaf atas
segala kekurangannya. Kritik dan saran sangat kami butuhkan dalam penyelesaiian tugas
Makalah ini supaya dapat menjadi lebih baik lagi.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb
Bekasi, 8 Maret
2022
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dengan adanya alat peraga matematika siswa akan lebih fokus dalam
memperhatikan guru menjelaskan materi. Rasa bosan dan jenuh bagi siswa dalam
belajar dapat dihindari dengan senang. Dalam belajar matematika, alat peraga
merupakan salah satu daya tarik yang kuat untuk memotivasi siswa dalam belajar
matematika.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa bukti teorema phytagoras?
2. Alat peraga apa yang digunakan untuk membuktikan teorema phytagoras?
3. Bagaimana cara membuat alat peraga pembuktian teorema phytagoras?
4. Bagaimana cara menggunakan alat peraga pembuktian teorema phytagoras?
C. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami pembuktian teorema phytagoras.
2. Mengenal salah satu alat peraga Teorema Phytagoras.
3. Mengetahui cara membuat alat peraga pembutian teorema phytagoras.
4. Mengetahui dan memahami bagaimana cara kerja alat peraga yang digunakan
dalam pembuktian teorema phtyagoras.
BAB II
LANDASAN TEORI
PEMBAHASAN
Perhatikan bahwa:
Luas daerah hitam pada gambar (1) adalah a2 + b2
Luas daerah hitam pada gambar (2) adalah c2
Dengan demikian a2 + b2 = c2
Dengan menghitung luas bangun bujur sangkar yang terjadi melalui dua cara akan
diperoleh:
(a + b)2 = c2 + 4. ½ ab
a2 + 2ab + b2 = c2 + 2 ab
a2 + b2 = c2
Bukti berikut ini pertama kali terdapat pada karya Bhaskara (matematikawan India, sekitar
abad X). Bangun ABCD di atas berupa bujursangkar dengan sisi c. Di dalamnya dibuat
empat buah segitiga siku-siku dengan panjang sisi a dan b.
Dengan konstruksi bangun tersebut, maka:
Luas PQRS + 4 x luas ABQ = luas ABCD
(b – a)2 + 4 x ½ . ab = c2
b2 – 2ab + a2 + 2ab = c2
a2 + b2 = c2
2. Langkah Kerja :
a) Potong kardus dengan ukuran 50 cm x 50 cm.
b) Buat pola bentuk persegi dengan ukuran 4cm x 4cm sebanyak 50 buah dan
buat bentik segitiga siku-siku dengan ukuran alas 12cm, tinggi = 16cm, dan
sisi miring = 20cm pada kardus yang telah dipotong.
c) Gambar pola pada kardus sesuai dengan bentuk pola puzzle yang akan dibuat.
d) Potong kardus sesuai dengan pola yang telah dibuat
e) Lapisi kardus yang dengan menggunakan kertas manila.
f) Tempelkan pada stereofoam sesuai ukuran.
g) Selanjutnya lapisi keping-keping kardus yang kecil dengan kertas marmer
warna sesuai selera. Misalkan 20 buah warna hijau, 16 buah warna orange,
dan 9 buah warna merah dengan segitiga siku-siku warna biru.
b. Kita misalkan sisi segitiga siku-siku yang tegak dengan a2 sisi bawah
segitiga siku-siku dengan b2 dan sisi miring dengan 3.
c. Sehingga persegi yang berwarna orange memiliki luas a x a = a2
dan persegi yang berwarna merah memiliki luas b x b = b2
d. Kemudian kita pindahkan setiap persegi satuan berwarna orange dan
merah ke sisi miring segitiga siku-siku.
e. Ternyata persegi satuan berwarna merah dan orange dapat memenuhi sisi
miring yang panjangnya c satuan.
BAB IV
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali masalah - masalah yang dapat dipecahkan
menggunakan teorema Pythagoras misalnya untuk menghitung tinggi dinding, panjang tangga,
tinggi layang-layang, dll.
B. Saran
Dalam pembelajaran matematika disekoah akan lebih baik jika menggunakan
media atau alat peraga yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep-konsep
dalam matematika. Jadi sebagai seorang guru maupun calon guru harus bisa
memanfaatkan berbagai media pembelajaran agar tujuan pendidikan dapat tercapai.