Anda di halaman 1dari 11

LANDASAN TEORITIS

A. PENGERTIAN TRIGONOMETRI
trigonometri berasal dari bahasa Yunani yaitu trigonometri yang artinya tiga sudut
dan metro artinya mengukur. Oleh karena itu trigonometri adalah sebuah cabang dari ilmu
matematika yang berhadapan dengan segi tiga dan fungsi trigonometri seperti sinus,
cosinus, dan tangen. Sedangkan defenisi dari trigonometri menurut kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah ilmu ukur mengenai sudut dan sempadan dengan segitiga
(digunakan dalam astro
Istilah trigonometri juga sering kali diartikan sebagai ilmu ukur yang
berhubungan dengan segitiga. Tetapi masih belum jelas yang dimaksudkan apakah itu
segitiga sama kaki (siku-siku), segitiga sama sisi, atau segitiga sembarang. Namun,
biasanya yang dipakai dalam perbandingan trigonometri adalah menggunakan segitiga
sama kaki atau siku-siku. Dikatakan berhubungan dengan segitiga karena sebenarnya
trigonometri juga masih berkaitan dengan geometri. Baik itu geometri bidang maupun
geometri ruang.
Trigonometri sebagai suatu metode dalam perhitungan untuk menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan perbandingan-perbandingan pada bangun geometri,
khususnya dalam bangunyang berbentuk segitiga. Pada prinsipnya geometri adalah
salahsatu ilmu yang berhubungan dengan besar sudut, dimana bermanfaat untuk
menghitung ketinggian suatu tempat tanpa mengukur secara langsung sehingga bersifat
lebih praktis dan efisien

B. SEJARAH TRIGONOMETRI
Sejarah awal trigonometri dapat dilacak dari zaman Mesir Kuno, Babilonia dan
peradaban Lembah Indus, lebih dari 3000 tahun yang lalu. Matematikawan India adalah
perintis penghitungan variabel aljabar yang digunakan untuk menghitung astronomi dan
juga trigonometri. Lagadha adalah matematikawan yang dikenalsampai sekarang yang
menggunakan geometri dan trigonometri untuk penghitungan astronomi dalam bukunya
Vedanga, Jyotisha, yang sebagian besar hasil kerjanya hancur oleh penjajah India.

Pelacakan lain tentang awal mula munculnya trigonometri adalah bersamaan


dengan kemunculan tokoh matematikawan yang handal pada masa itu. Diantaranya
matematikawan Yunani Hipparchus sekitar tahun 150 SM dengan tabel trigonometrinya
untuk menyelesaikan segi tiga. Matematikawan Yunani lainnya, Ptolemy sekitar tahun
100 mengembangkan penghitungan trigonometri lebih lanjut. Disamping itu pula
matematikawan Silesia Bartholemaeus Pitiskus menerbitkan sebuah karya yang
berpengaruh tentang trigonometri pada tahun 1595 dan memperkenalkan kata ini ke
dalam bahasa Inggris dan Perancis.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ada banyak aplikasi


trigonometri. Terutama adalah teknik triangulasi yang digunakan dalam astronomi untuk
menghitung jarak ke bintang-bintang terdekat, dalam geografi untuk menghitung
antara titik tertentu, dan dalam sistem navigasi satelit.
Bidang lainnya yang menggunakan trigonometri termasuk astronomi (dan
termasuk navigasi, di laut, udara, dan angkasa), teori musik, akustik, optik, analisis pasar
finansial, elektronik, teori probabilitas, statistika, biologi, pencitraan medis/medical
imaging (CAT scan dan ultrasound), farmasi, kimia, teori angka (dan termasuk
kriptologi), seismologi, meteorologi, oseanografi, berbagai cabang dalam ilmu fisika,
survei darat dan geodesi, arsitektur, fonetika, ekonomi, teknik listrik, teknik mekanik,
teknik sipil,grafik komputer, kartografi, kristalografi.

C. RUMUS-RUMUS IDENTITAS TRIGONOMETRI


Berdasarkan letak sudutnya, sisi-sisi pada segitiga siku-siku terbagi menjadi 3,
yaitu sisi depan sudut, sisi samping sudut, dan sisi miring (hipotenusa). Sisi miring sudut
berada di depan sudut siku-siku pada segitiga. Definisi perbandingan trigonometri pada
segitiga siku-siku sebagai berikut:

Berdasarkan defenisi diatas, diperoleh hasil penjabarannya, yaitu :

Identitas trigonometri menyatakan hubungan dari suatu fungsi trigonometri


dengan fungsi trigonometri lainnya. Sebuah identitas trigonometri dapat ditunjukkan
kebenarannya dengan tiga cara. Cara pertama, dimulai dengan menyederhanakan ruas kiri
menggunakan identitas sebelumnya sampai menjadi bentuk yang sama dengan ruas
kanan. Cara kedua, mengubah dan menyederhanakan ruas kanan sampai menjadi bentuk
yang sama dengan ruas kiri. Cara ketiga, mengubah baik ruas kiri maupun ruas kanan ke
dalam bentuk yang sama.

Ada beberapa rumus identitas trigonometri yang perlu Sobat Pintar ketahui, diantaranya

Identitas trigonometri adalah suatu relasi atau kalimat terbuka yang memuat
fungsi-fungsi trigonometri dan yang bernilai benar untuk setiap penggantian variable
dengan konstan anggota domain fungsinya. Domain sering tidak dinyatakan secara
eksplisit. Jika demikian maka umumnya domain yang dimaksud adalah himpunan
bilangan real. Namun dalam trigonometri identitas yang (langsung atau tak langsung)
memuat fungsi tangent, kotangen, sekan, dan kosekan domain himpunan bilangan real
sering menimbulkan masalah ketakhinggaan. Karena itu, maka meskipun tidak
dinyatakan secara eksplisit, maka syarat terjadinya fungsi tersebut merupakan syarat
yang perlu diperhitungkan.
Terdapat dua fungsi trigonometri atau lebih yang walaupun memiliki bentuk
berbeda, tetapi grafik fungsinya sama. Sebagai contoh, dua fungsi 𝑦 = 𝑠𝑖𝑛2 𝑥 dan
𝑦=

yang tampaknya berbeda, tetapi kedua fungsi tersebut memiliki grafik

fungsi yang dapat digambarkan sebagai berikut.

Sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa walaupun kedua fungsi tersebut


tampak berbeda, tapi sebenarnya kedua fungsi tersebut sama. Hal ini berarti, untuk
1−𝑐𝑜𝑠4 𝑥
setiap nilai x, sin2 𝑥 = Persamaan yang terakhir ini disebut sebagai
1+ 𝑐𝑜𝑠2 𝑥

identitas trigonometri. Gambar berikut ini mendaftar delapan identitas trigonometri


dasar.
Catatan: Tiga identitas pertama (dalam kotak warna orange) disebut sebagai identitas
kebalikan. Dua identitas selanjutnya (dalam kotak warna hijau) disebut sebagai identitas
rasio. Sedangkan, tiga identitas terakhir (dalam kotak berwarna biru) disebut sebagai
identitas Pythagoras.

Kebenaran suatu relasi atau kalimat terbuka merupakan identitas perlu


dibuktikan kebenarannya. Ada tiga pilihan pembuktian identitas, yaitu menggunakan
rumus- rumus atau identitas-identitas yang telah dibuktikan kebenarannya dengan cara
substitusi trigonometri dan manipulasi aljabar dengan tujuan:
1. Mengubah bentuk pada ruas kiri identitas menjadi bentuk seperti pada ruas kanan,
atau
2. Mengubah bentuk pada ruas kanan identitas menjadi bentuk seperti pada ruas kiri.
Satu hal yang harus diingat dalam membuktikan identitas geometri adalah kita
harus bekerja pada masing-masing ruas secara terpisah.Kita tidak boleh
menggunakan sifat-sifat aljabar yang melibatkan kedua ruas identitas, seperti
sifatpenjumlahan kedua ruas persamaan. Karena, untuk melakukan hal tersebut,
kita harusmenganggap bahwa kedua ruas sudah sama, yang merupakan suatu hal
yang akan kita
buktikan. Intinya, kita tidak boleh memperlakukan masalah sebagai suatu persamaan.
Sebagai contoh kita ambil dua identitas Pythagoras terakhir dapat diturunkan dari
identitas sebelumnya, yaitu cos2 θ + sin2 θ = 1, dengan membagi kedua ruasnya
secara berturut-turut dengan cos2 θ dan sin2 θ. Sebagai contoh, dengan membagi
kedua ruas cos2 θ + sin2 θ = 1 dengan cos2 θ, kita mendapatkan

cos2 θ + sin2 θ = 1
cos2 θ+sin2 θ 1
↔ =
cos2 θ cos2 θ
cos2 θ sin2 θ 1
↔ + =
cos2 θ cos2 θ cos2 θ

↔ 1 + tan2 θ = sec2 θ

Untuk menurunkan identitas Pythagoras terakhir, kita harus membagi kedua ruas
cos2 θ + sin2 θ = 1 dengan sin2 θ untuk mendapatkan 1 + cot2 θ = csc2 θ.

Petunjuk untuk membuktikan identitas:


1. Biasanya akan lebih mudah jika kita memanipulasi ruas persamaan yang lebih rumit
terlebih dahulu.
2. Carilah bentuk yang dapat disubstitusi dengan bentuk trigonometri yang ada dalam
identitas trigonometri, sehingga didapatkan bentuk yang lebih sederhana.
3. Perhatikan operasi-operasi aljabar, seperti penjumlahan pecahan, sifat distributif,
atau pemfaktoran, yang mungkin dapat menyederhanakan ruas yang kita
manipulasi, atau minimal dapat membimbing kita kepada bentuk yang dapat
disederhanakan.
4. Jika kita tidak tahu apa yang harus dilakukan, ubahlah semua bentuk trigonometri
menjadi bentuk sinus dan cosinus. Mungkin hal tersebut bisa membantu.
5. Selalu perhatikan ruas persamaan yang tidak kita manipulasi untuk memastikan
langkah-langkah yang kita lakukan menuju bentuk dalam ruas tersebut.
Selain petunjuk-petunjuk di atas, cara terbaik untuk menjadi mahir dalam
membuktikan identitas trigonometri adalah dengan banyak latihan. Semakin banyak
identitas trigonometri yang telah kita buktikan, maka kita akan semakin ahli dan
percaya diri dalam membuktikan identitas trigonometri lainnya. Kita tidak boleh takut
untuk berhenti kemudian memulai kembali jika langkah-langkah kita menemui jalan
buntu. Sebagian besar identitas trigonometri dapat dibuktikan dengan menggunakan
berbagai macam pembuktian. Beberapa pembuktian mungkin lebih panjang dari
pembuktian yang lain.
D. PEMBUKTIAN IDENTITAS TRIGONOMETRI

1) Buktikan bahwa sin θ cot θ = cos θ


Pembahasan untuk membuktikan identitas ini, kita ubah bentuk ruas kiri menjadi

bentuk ruas kanan.

Pada contoh ini, kita mengubah bentuk pada ruas kiri menjadi bentuk yang ada pada
ruas kanan. Ingat, kita membuktikan identitas dengan mengubah bentuk yangsatu
menjadi bentuk yang lain.
2) Buktikan bahwa tan x + cos x = sin x (sec x + cot x)
Pembahasan kita dapat memulainya dengan menerapkan sifat distributif pada ruas
kanan untuk mengalikan suku-suku yang ada dalam kurung dengan sin x. Kemudian
kita dapat mengubah ruas kanan menjadi bentuk yang ekuivalen serta memuat tan
x dan cos x.

Dalam kasus ini, kita mengubah ruas kanan menjadi ruas kiri.
3) Buktikan bahwa:
cos 3𝐴−cos 5𝐴
= tan 𝐴

sin 3𝐴+sin 5𝐴
Pembuktian:

Penyelesaian ruas kiri:


Terbukti ruas kiri = ruas kanan
4) Buktikan bahwa sin2 𝖺 + sin2 𝖺 cos2 𝖺 + cos4 𝖺= 1
Cara 1
Seperti dikemukakan pada langkah pemecahan masalah guru dapat memberikan
contoh, bahwa:
1. Langkah pertama adalah memahami masalah. Jelas bahwa masalahnya adalah
masalah pembuktian, yaitu bahwa ruas kiri harus sama dengan ruas kanan.
Masalah ini memuat keadaan ruas kiri lebih kompleks daripada ruas kanan. Jadi
jika harus membuktikan maka kiranya akan lebih mudah jika dari ruas kiri
dibuktikan sama dengan ruas kanan.
2. Merancang rencana bentuk ruas kiri adalah sin2 𝖺 + sin2 𝖺 cos2 𝖺 + cos4 𝖺 yang
harus dibuktikan sama dengan 1. Karena tujuannya adalah “1”, sedangkan
“1” dalam trigonometri muncul dalam rumus sin2 𝖺 + cos2 𝖺= 1, maka perlu
dimunculkan adanya bentuk sin2 𝖺 + cos2 𝖺. Hal ini dapat muncul jika dua
suku terakhir dari ruas kiri difaktorkan. Jika dua suku terakhir difaktorkan
diperoleh:
sin2 𝖺 + sin2 𝖺 cos2 𝖺 + cos4 𝖺= sin2 𝖺 +(sin2 𝖺 + cos2 𝖺) cos2 𝖺
3. Melaksanakan rencana
Bukti: Ruas Kiri: sin2 𝖺 + sin2 𝖺 cos2 𝖺 + cos4 𝖺
= sin2 𝖺 +(sin2 𝖺 + cos2 𝖺) cos2 𝖺
(cara 1) = sin2 𝖺 +(1) cos2 𝖺
= sin2 𝖺 + cos2 𝖺
= 1 (= ruas kanan (terbukti))
4. Memeriksa kembali dalam hal ini pemeriksaan dilakukan hanya dalam hal
pemeriksaan kembali langkah demi langkahnya.

Cara 2
1. Jika strategi awalnya adalah penyederhanaan dengan pemfaktoran, maka
dengan memfaktorkan dua suku pertamanya diperoleh:
sin2 𝖺 + sin2 𝖺 cos2 𝖺 + cos4 𝖺= sin2 𝖺 (1 + cos2 𝖺) + cos4 𝖺 Berdasarkan
tujuan yang hendak dicapai, yaitu ruas kanan adalah 1, maka 1. Dalam
trigonometri muncul antara lain dari rumus sin2 𝖺 + cos2 𝖺 atausecara aljabar
dapat muncul dari perkalian bentuk (1-x) (1+x). Hal terakhir‘terpikir’ karena
adanya bentuk (1 + cos2 𝖺) yang jika dikalikan dengan 1 − cos2 𝖺 (𝑑𝑎𝑟𝑖 sin2 𝖺=
1 − cos2 𝖺) akan menghasilkan 1 − cos4 𝖺, ada unsur1 sesuai tujuan.
2. Dari strategi di atas maka langkah pembuktiannya sebagai berikut:
Bukti: Ruas Kiri: sin2 𝖺 + sin2 𝖺 cos2 𝖺 + cos4 𝖺
= sin2 𝖺 (1 + cos2 𝖺) + cos4 𝖺
= (1 − cos2 𝖺)(1 + cos2 𝖺) + cos4 𝖺
= (1 − cos4 𝖺) + cos4 𝖺
=1
= ruas kanan (terbukti)

Cara 3
1. Jika strategi awalnya adalah penyederhanaan dari suku berderajat tinggi, maka
diperoleh:
Bentuk ruas kiri diubah menjadi sin2 𝖺 + sin2 𝖺 cos2 𝖺 + cos2 𝖺 cos2 𝖺 yang
harus dibuktikan sama dengan 1. Karena tujuannya adalah “1”, sedangkan
“1” dalam trigonometri muncul dalam rumus sin2 𝖺 + cos2 𝖺= 1, maka perlu
dimunculkan adanya bentuk sin2 𝖺 + cos2 𝖺, atau bagian- bagiannya. Hal ini
dapat muncul jika ruas kiri difaktorkan sehingga sin2 𝖺
+ sin2 𝖺 cos2 𝖺 + cos2 𝖺 cos2 𝖺 dan dengan manipulasi lebih lanjut ruas

kiri menjadi = sin2 𝖺 (1 + cos2 𝖺) + cos2 𝖺 (1 − sin2 𝖺) dengan


menjabarkan lebih lanjut hasilnya = 1.
2. Dari strategi di atas maka langkah pembuktiannya sebagai berikut:
Bukti: Ruas Kiri: sin2 𝖺 + sin2 𝖺 cos2 𝖺 + cos4 𝖺
= sin2 𝖺 + sin2 𝖺 cos2 𝖺 + cos2 𝖺 cos2 𝖺
= sin2 𝖺 (1 + cos2 𝖺) + cos2 𝖺 (1 − sin2 𝖺)
= sin2 𝖺 + sin2 𝖺 cos2 𝖺 + cos2 𝖺 − cos2 𝖺 sin2 𝖺
= sin2 𝖺 + cos2 𝖺
= 1 (sama dengan ruas kanan/terbukti)
Nyamik Rahayu sesanti.penerapan bruner pada pembelajaran trigonometri.malang: jurnal
Inspirasi pendidikan

Maimunah,Hendra,abdul. Pembuktian Identitas Trigonometri Menggunakan Rumus


Euler. Medan: JISTech

Muhammad Zainal. Modul matematika kelas X semester II Trigonometri


Entis sutisna.2020. Matematika Umum. Jakarta: direktorat jenderal PAUD, DIKKNAS
dan DIKMEN.

https://www.academia.edu/7559251/materi_persamaan_trigonometri

https://yos3prens.wordpress.com/2015/02/14/identitas-trigonometri/

http://rumus-matematika.com/persamaan-dan-pertidaksamaan-

trigonometri/ http://rumus-kimia.com/sifat-sifat-persamaan-trigonometri/

https://aimprof08.wordpress.com/2012/11/19/garis-berat-pada-segitiga/

Anda mungkin juga menyukai