Anda di halaman 1dari 10

INISIASI 7

Dari Geometri sampai dengan Kalkulus


René Descartes lahir di La Haye, Perancis, 31 Maret 1596 – wafat di Stockholm, Swedia, 11
Februari 1650 pada umur 53 tahun, juga dikenal sebagai Renatus Cartesius dalam literatur
berbahasa Latin, merupakan seorang filsuf dan matematikawan Perancis. Karyanya yang
terpenting ialah Discours de la méthode (1637) dan Meditationes de prima Philosophia (1641).
Meski paling dikenal karena karya-karya filosofinya, dia juga telah terkenal sebagai pencipta
sistem koordinat Kartesius, yang mempengaruhi perkembangan kalkulus modern. Pada tahun
1619 René Descartes memperkenalkan Geometri Analitik yang sangat berpengaruh dalam
pengembangan kalkulus oleh Isaac Newton dan G.W. Leibniz.
Geometri Analitik berperan penting dalam pengembangan matematika karena telah
mempersatukan konsep-konsep dari analisa dan geometri. Dengan cara ini suatu masalah
geometris dapat diterjemahkan ke dalam suatu masalah secara aljabar, seperti menemukan akar
dari suatu sistem persamaan.
Sementara Descartes telah meletakkan dasar-dasar geometri analitik, hal yang sama sedang
dikerjakan oleh seorang Perancis yang bernama Pierre de Fermat, yang lahir dekat Montauban
pada tahun 1601, dan meninggal di Castres pada 12 January 1665. Ia adalah anak seorang
pengrajin kulit, yang belajar sendiri di rumah; pada tahun 1631 ia menjabat sebagai konsuler
untuk parlemen lokal di Toulouse. Disana ia mencurahkan sebagian besar waktunya, dan
menghabiskan sisa hidupnya, tetapi ada pertentangan yang agak tajam dengan Descartes tentang
keabsahan dari analisis tertentu yang digunakan. Pertentangan terutama karena ketidakjelasan
Descartes, tetapi kebijaksanaan dan keramahtamahan Fermat membawa pertentangan tersebut
pada kesimpulan yang bersahabat.
Kecuali beberapa paper yang terisolasi, Fermat tidak pernah mempublikasikan selama hidupnya,
dan tidak memberikan penjelasan terperinci secara sistematik terhadap metodenya. Beberapa
hasilnya yang paling mengesankan ditemukan sesudah kematiannya dimana ia telah membaca
dan dan menambahkan catatan, serta tidak disertai dengan bukti, sehingga sulit untuk
mengestimasi waktu dan keaslian kerjanya. Ia adalah seorang pribadi yang sederhana dan tidak
tampak untuk mempunyai harapan bahwa tulisan-tulisannya akan diterbitkan. Kemungkinan ia
telah merevisi catatannya selagi ada kesempatan, dan publikasi hasil kerjanya digambarkan pada
akhir penelitiannya, sehingga tidak dapat digambarkan waktunya lebih awal dari tahun 1660.
Jika diperhatikan secara terpisah (i) investigasinya dalam teori bilangan; (ii) kegunaannya dalam
analisis geometri dan ketakhinggaan; dan (iii) metodenya untuk menangani pertanyaan-
pertanyaan yang bersifat probabilistik.
Teori bilangan muncul menjadi studi Fermat yang favorit. Ia menyiapkan edisi Diophantus, dan
catatan serta komentar-komentar yang berisi banyak teorema yang cukup bagus. Sebagian besar
dari bukti-bukti Fermat hilang, dan kemungkinan sebagian dari teorema kurang tepat sehingga
perlu induksi dengan analogi dan intuisi yang cukup cerdik yang membawa Fermat
menghasilkan teorema-teorema yang benar. Contoh berikut akan menggambarkan pengamatan
ini.
(a). Jika p bilangan prima dan a adalah bilangan pokok untuk p maka a p -1 - 1 dapat dibagi

dengan p, jadi a p -1 - 1 �0 (mod p). Bukti dari ini, pertama diberikan oleh Euler, seperti

yang kita kenal. Teorema yang lebih umum adalah af ( n ) - 1 �0 (mod n ), dimana a adalah

bilangan pokok untuk n dan f ( n ) adalah bilangan bulat lebih kecil dari n dan merupakan
bilangan pokok untuk n.
(b). Bilangan prima ganjil dapat dinyatakan sebagai beda antara dua bilangan bulat kuadrat
dengan satu dan hanya satu cara. Bukti Fermat adalah sebagai berikut :
Ambil n bilangan prima, dan misalkan n sama dengan x² - y², yaitu sama dengan (x + y)(x -
y). Dengan hypotesis, bahwa hanya faktor integral n adalah n dan satu, oleh karena itu x + y
= n dan x - y = 1. Penyelesaian persamaan ini adalah x = ½ (n + 1) dan y = ½ (n - 1).
(c). Ia memberikan bukti dari pernyataan yang dibuat oleh Diophantus bahwa jumlah kuadrat
dari dua bilangan bulat tidak dapat berbentuk 4n - 1; dan ia telah menambahkan dalil bantu
yang menyatakan bahwa tidak mungkin hasil kali dari bilangan kuadrat dengan bilangan
prima yang berbentuk 4n - 1 [bahkan jika dikalikan dengan bilangan prima nantinya], dapat
bebrbetuk kuadrat atau jumlah dua bilangan kuadrat. Sebagai contoh, 44 adalah perkalian
dari 11 (yang bentuknya 4 × 3 - 1) dengan 4, sehingga 44 tidak dapat dinyatakan sebagai
jumlah dua bilangan kuadrat. Ia juga menyatakan bahwa bilangan dengan bentuk a² + b²,
dimana a prima terhadap b, tidak dapat dibagi dengan prima dengan bentuk 4n - 1.
(d). Setiap bilangan prima dengan bentuk 4n + 1 dapat dinyatakan dengan satu dan hanya satu
cara, sebagai jumlah dua bilangan kuadrat. Masalah ini pertama kali diselesaikan oleh Euler,
yang menunjukkan bahwa bilangan dengan bentuk 2m(4n + 1) dapat selalu dinyatakan
sebagai jumlah dua bilangan kuadrat.
(e). Jika a, b, c, adalah bilangan bulat, sedemikian sehingga a² + b² = c², maka ab tidak dapat
menjadi bilangan kuadrat. Solusi masalah ini diberikan oleh Lagrange .
(f). Determinasi dari bilangan x sedemikian sehingga x²n + 1 bisa menjadi bilangan kuadrat,
dimana n diketahui bilangan bulat yang bukan kuadrat. Solusi masalah ini juga diberikan
oleh Lagrange.
(g). Hanya ada satu solusi integral dari persamaan x² + 2 = y³; dan hanya ada dua solusi integral
dari persamaan x² + 4 = y³. Solusi yang dibutuhkan untuk persamaan pertama terbukti x = 5,
dan untuk persamaan kedua adalah x = 2 dan x = 11. Pertanyaan ini telah dimunculkan
sebagai tantangan terhadap matematikawan Inggris bernama Wallis dan Digby.
(h). Tidak ada nilai integral dari x, y, z dapat diperoleh untuk memenuhi persamaan x n + y n = z n
; jika n bilangan bulat lebih besar dari 2.
Mungkin Fermat telah menemukan kebenaran, pertama untuk kasus n = 3, dan kemudian untuk
kasus kasus n = 4. Pembuktiannya untuk bekas kasus-kasus ini hilang, tetapi untuk kasus-kasus
yang belakangan masih ada, dan sama dengan bukti untuk kasus of n = 3 yang telah diberikan
oleh Euler. Bukti-bukti ini tergantung pada cara melihatnya, jika nilai integral dari x, y, z dapat
dicari yang memenuhi persamaan, maka akan dimungkinkan mencari tiga yang lainnya dan
mencari bilangan bulat yang lebih kecil yang juga memenuhi persamaan. Dengan cara ini
akhirnya kita menunjukkan bahwa persamaan harus memenuhi tiga nilai yang ternyata tidak
memenuhi persamaan. Jadi tidak ada solusi integral yang mungkin, sehingga tampaknya bahwa
metode ini tidak bisa dipakai untuk setiap kasus kecuali untuk n = 3 dan n = 4.
Penemuan Fermat terhadap teorema secara umum telah dibuat kemudian. Bukti dapat diberikan
pada asumsi bahwa bilangan dapat diselesaikan kembali ke dalam perkalian pangkat bilangan
prima dengan satu dan hanya satu cara. Asumsi telah dibuat oleh beberapa penulis; asumsi benar
untuk bilangan real, tetapi tidak perlu benar untuk setiap bilangan kompleks. Kemungkinan
bahwa Fermat membuat pengandaian yang keliru, tetapi secara keseluruhan tampaknya lebih
mungkin bahwa ia menemukan demonstrasi yang tepat.
Dalam tahun 1823 Legendre menghasilkan sebuah bukti untuk kasus n = 5; dalam tahun 1832
Lejeune Dirichlet memberikan bukti untuk n = 14, dan dalam tahun 1840 Lamé dan Lebesgue
memberikan bukti untuk n = 7. Proposisi muncul secara universal benar, dan pada tahun 1849
Kummer, melalui bilangan-bilangan prima, telah membuktikannya untuk semua bilangan
kecuali (jika ada) yang memenuhi tiga persyaratan. Hal ini tidak pasti apakah setiap bilangan
dapat ditemukan untuk memenuhi tiga persyaratan, tetapi tidak ada bilangan kurang dari 100
yang memenuhinya. Buktinya rumit dan sukar, dan tidak ada keraguan bahwa buktinya
didasarkan pada pertimbangan tak diketahui dari Fermat. Dapat ditambahkan bahwa untuk
membuktikan kebenaran proposisi, bilamana n lebih besar dari 4 adalah jelas cukup untuk
membatasi kita sendiri ubtuk kasus-kasus bilamana n bilangan prima, dan tahap pertama dalam
demonstrasi Kummer adalah untuk menunjukkan bahwa salah satu dari bilangan x, y, z harus
bisa dibagi dengan n.
Cuplikan berikut dari surat yang sekarang ini berada di perpustakaan Universitas Leyden, akan
memberikan gagasan terhadap metode Fermat; suratnya tanpa tanpa tanggal, tetapi muncul pada
saat Fermat menulis metodenya, sehingga ia akhirnya membuktikan proposisi (h) di atas hanya
untuk kasus bilamana n = 3.
Blaise Pascal (1623-1662) berasal dari Perancis. Minat utamanya ialah filsafat dan agama,
sedangkan hobinya yang lain adalah matematika dan geometri proyektif. Pada awalnya minat
riset dari Pascal lebih banyak pada bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan, di mana dia telah
berhasil menciptakan mesin penghitung yang dikenal pertama kali. Mesin itu hanya dapat
menghitung operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Bersama dengan Pierre de Fermat menemukan teori tentang probabilitas. Pascal melakukan
kolaborasi dengan Fermat menemukan Teori Probabilitas lewat judi lempengan dua dadu
dipelajari bersama teman ayahnya itu. Keduanya ternyata mampu member dasar perkembangan
bidang seperti menghitung resiko asuransi, mengiterprestasikan statistik, mempelajari keturunan,
koin yang dilempar (angka dan gambar). Apabila probabilitas menurun, nisbah di atas makin
kecil. Jika tidak ada kemungkinan terjadi, maka probabilitas adalah nol.

1
11
121
1331
14641
1 5 10 10 5 1
Segitiga Pascal di atas digunakan untuk menentukan probabilitas sederhana seperti dalam
melempar koin. Untuk menentukan probabilitas munculnya dua angka saat dua koin dilempar,
ambil baris ketiga, jika tiga koin diambillah baris keempat dan seterusnya. Jumlah angka pada
baris keempat adalah total jumlah cara koin akan jatuh: dua gambar, dua angka, angka dan
gambar. Peluang terjadi dua gambar 1 dan 4 atau angka pertama dibagi jumlah angka (1+2+1):
peluang terjadi satu gambar adalah 2 dan 4, angka kedua dibagi jumlah angka peluang terjadi
belum gambar adalah 1 dari 1, angka ketiga dibagi jumlah angka
Sir Isaac Newton, (4 Januari 1643 - 31 Maret 1727; KJ: 25 Desember 1642 – 20 Maret 1727)
adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi dan juga ahli kimia yang berasal dari
Inggris. Beliau merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh
sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika modern. Bekerja sama dengan
Gottfried Leibniz, Newton mengembangkan teori kalkulus.
Gottfried Leibniz adalah anak laki-laki dari Friedrich Leibniz, seorang professor filsafat moral
di Leipzig.
Ibu Leibniz adalah Catharina Schmuck, anak dari seorang pengacara dan isteri ketiga dari
Friedrich Leibniz. Meskipun demikian, Friedrich Leibniz meninggal ketika Leibniz baru berusia
enam tahun dan ia dibesarkan oleh ibunya. Tentu saja Leibniz telah mempelajari nilai-nilai moral
dan religious dari ibunya, dimana nantinya akan memainkan peran penting dalam hidupnya dan
filsafatnya.
Pada usia tujuh tahun, Leibniz memasuki Sekolah Nicolai di Leipzig. Meskipun ia telah
mempelajari bahasa Latin di sekolah, namun Leibniz mempelajari sendiri bahasa tersebut sampai
tingkat lanjut dan juga belajar sedikit bahasa Yunani sampai dengan usia 12. Tampaknya ia telah
termotivasi oleh keinginan membaca buku-buku ayahnya. Seiring dengan kemajuannya melalui
sekolah, ia belajar logika Aristotle dan teori tentang pengetahuan pengkategorisasian. Leibniz
jelas tidak puas dengan sistem Aristotle dan mulai mengembangkan pemikirannya sendiri
tentang bagaimana meningkatkannya. Dalam perjalanan hidupnya kelak, Leibniz mengingat
kembali bahwa pada saat ini ia mencoba mencari urutan pada kebenaran logika, meskipun ia
tidak mengetahui pada suatu saat bahwa pemikiran-pemikirannya di belakang pembuktian
matematik yang teliti. Seiring dengan tugas-tugasnya di sekolah, Leibniz mempelajari buku-buku
ayahnya khususnya ia membaca tentang buku Metafisik dan buku-buku Teologi dari para penulis
Katholik dan Protestant.
Di tahun 1661, pada saat berusia 14 tahun, Leibniz masuk ke Universitas Leipzig. Ia belajar
filsafat dengan baik di Universitas Leipzig, tapi dalam belajar di bidang matematika ia masih
kurang. Diantara topik-topik yang lain yang termasuk dalam matakuliah tingkat umum selama 2
tahun adalah rhetoric, Latin, Yunani and Ibrani. Ia lulus tingkat sarjana pada tahun 1663 dengan
tesis berjudul De Principio Individui
Hasil kerjanya diterbitkan dalam tahun 1666 dengan judul Dissertatio de arte combinatoria
(Dissertation on the combinatorial art). Dalam tulisannya Leibniz bertujuan mengurangi semua
alasan dan menemukan kembali elemen-elemen dasar kombinasi seperti bilangan, huruf, suara
dan warna.
Meskipun reputasinya meningkat dan ilmu pengetahuannya diakui, Leibniz ditolak gelar
doktornya bidang hukum di Leipzig, dan kurang jelas mengapa hal ini terjadi. Kemungkinannya
bahwa sebagai satu calon yang lebih muda dan hanya ada 12 tutor yang tersedia, ia diharapkan
akan menunggu di tahun berikutnya. Ada juga cerita bahwa isteri Dekan membujuk suaminya
(Dekan) agar menentang terhadap Leibniz, untuk beberapa alas an yang tidak dijelaskan.
Leibniz tidak siap untuk menerima setiap penundaan dan ia segera pergi ke Universitas Altdorf
dimana ia menerima gelar doktornya pada February 1667 dengan disertasi berjudul De Casibus
Perplexis (On Perplexing Cases).
Leibniz menolak janji Ketua Universitas Altdorf karena ia mempunyai pandangan yang sangat
berbeda. Ia menjalani pekerjaan sebagai sekretaris pada masyarakat alkimia (alchemical) di
Nuremberg untuk sementara sampai kemudian ia bertemu dengan Baron Johann Christian von
Boineburg. November 1667 Leibniz tinggal di Frankfurt, bersama Boineburg. Selama beberapa
tahun berikutnya Leibniz mengerjakan berbagai macam proyek yang berbeda-beda, di bidang
ilmiah, kesusastraan dan politik. Ia juga melanjutkan karirnya di bidang hukum dengan
mengambil tempat kediaman di gedung pengadilan Mainz sebelum tahun 1670. Salah satu
tugasnya disana adalah menjalankan Badan Pemilu di Mainz, memperbaiki peraturan-peraturan
hukum perdata orang-orang untuk Mainz.
Boineburg adalah seorang Katholik sementara Leibniz adalah seorang Lutheran, tetapi Leibniz
salah satunya mempunyai tujuan jangka panjang yaitu reunifikasi gereja-gereja Kristen.
Tujuan jangka panjang lainnya dari Leibniz adalah menyatukan semua pengetahuan manusia,
tentunya dengan melihat hasil karyanya pada peraturan perundang-undangan perdata masyarakat
Roma sebagai bagian dari skema utama dan bagian skema lainnya dimana Leibniz mencoba
membawa karya dari masyarakat terpelajar bersama-sama untuk mengkoordinir penelitian.
Leibniz memulainya dengan studi tentang gerak dengan maksud menjelaskan masalah hasil-
hasil dari Wren dan Huygens pada benturan elastik, ia mulai dengan abstrak pemikiran tentang
gerak. Pada tahun 1671 ia mempublikasikan Hypothesis Physica Nova (New Physical
Hypothesis), yang isinya mengklaim, seperti yang dipunyai Kepler, bahwa gerakan tergantung
pada gerak jiwa. Ia berkomunikasi dengan Oldenburg, sekretaris dari Masyarakat Kerajaan
Inggris ( Royal Society of London), dan mendedikasikan hasil karya ilmu pengetahuannya
kepada Masyarakat Kerajaan dan Akademi Paris.
Leibniz juga berhubungan dengan Carcavi, seorang pustakawan kerajaan (the Royal Librarian) di
Paris.
Leibniz berkeinginan mengunjungi Paris untuk lebih menjalin hubungan dengan para ahli ilmu
pengetahuan, dengan mulai membentuk mesin perhitungan yang diharapkan akan menarik. Ia
membentuk rencana politis untuk mencoba mendesak Perancis menyerang Mesir, dan hal ini
dibuktikan dengan kunjungannya ke Paris. Di tahun 1672 Leibniz pergi ke Paris mewakili
Boineburg untuk mencoba menggunakan rencananya mengalihkan Louis XIV dari serangan
Jerman. Tujuan pertamanya di Paris adalah membuat kontak dengan Pemerintah Perancis, tetapi
sambil menunggu kesempatan, Leibniz membuat kontak dengan para matematikawan dan para
filsuf disana, khususnya Arnauld dan Malebranche, dengan Arnauld ia mendiskusikan berbagai
topik khususnya reunifikasi gereja.
Di Paris Leibniz belajar matematika dan fisika di bawah Christiaan Huygens, mulai musim semi
tahun 1672. Saran Huygens, Leibniz membaca karya Saint-Vincent tentang deret penjumlahan
dan membuat beberapa penemuan di bidangnya sendiri. Di musim semi tahun 1672, anak laki-
laki Boineburg dikirim ke Paris untuk belajar pada Leibniz disertai oleh keponakan Boineburg
pada misi diplomatic untuk mencoba membujuk Louis XIV mempersiapkan konggres
perdamaian. Boineburg meninggal pada 15 Desember kemudian dilanjutkan oleh Leibniz dengan
didukung oleh keluarga Boineburg.
Pada Januari 1673 Leibniz dan keponakan Boineburg pergi ke Inggris untuk mencoba misi
perdamaian yang sama, yang gagal di Perancis. Leibniz mengunjungi Masayarakat Kerajaan dan
mendemonstrasikan mesin perhitungannya yang belum lengkap. Ia juga bicara dengan Hooke,
Boyle dan Pell.
Masyarakat Kerajaan Inggris memilih Leibniz sebagai anggota pada 19 April 1673. Ia bertemu
dengan Huygens yang memberikan kepadanya daftar bacaan termasuk karya Pascal, Fabri,
Gregory, Saint-Vincent, Descartes and Sluze. Leibniz mulai belajar tentang geometri
ketakhinggaan dan menulis untuk Oldenburg di Masyarakat Kerajaan pada tahun 1624.
Selama di Paris Leibniz telah mengembangkan sifat-sifat dasar dari versinya terhadap Kalkulus.
Di tahun 1673 ia masih berjuang mengembangkan notasi kalkulus dan perhitungan pertamanya
yang masih kaku. Pada 21 November 1675 ia menulis manuskrip dengan menggunakan notasi
∫ f (x) dx untuk pertama kalinya, selain itu di dalamnya diberikan juga aturan hasil kali
pendiferensialan. Pada musim semi tahun 1676 Leibniz menemukan integral dan pecahan n yang
sudah kita kenal, yaitu d(xn) = nxn-1dx.
Newton menulis surat kepada Leibniz melalui Oldenburg, dalam surat Newton membuat daftar
hasil-hasil karyanya, tetapi tidak memberikan metodenya. Leibniz segera membalas tetapi
Newton, tidak menyadari bahwa suratnya memerlukan waktu lama untuk sampai ke tangan
Leibniz, pikirnya ia mempunyai 6 minggu kerja untuk mengirim balasannya. Salah satu akibat
dari surat Newton, Leibniz sadar bahwa ia harus cepat mempublikasikan laporan lengkap dari
metode-metodenya sendiri.
Newton menulis surat kedua kepada Leibniz pada 24 Oktober 1676 yang tidak sampai kepada
Leibniz sampai June 1677 saat dimana Leibniz berada di Hanover. Surat kedua, meskipun sopan
namun jelas dalam tulisan bahwa Newton percaya bahwa Leibniz telah mencuri metodenya.
Dalam jawabannya Leibniz memberikan beberapa detil dari prinsip-prinsip kalkulus diferensial
termasuk aturan pendiferensialan fungsi dari fungsi.
Newton mengklaim dengan pembenaran bahwa
..tidak ada satupun masalah yang tak terselesaikan sebelumnya yang sudah diselesaikan...
dengan pendekatan Leibniz, tetapi formalisme adalah vital untuk pembuktian pada
pengembangan kalkulus belakangan ini. Leibniz tidak pernah memikirkan derivatif sebagai
suatu limit, sampai dengan munculnya karya d'Alembert.
Leibniz menerima kedudukan dari Duke of Hanover, Johann Friedrich, seorang pustakawan dan
anggota Majelis Peradilan di Hanover. Ia meninggalkan Paris di bulan Oktober 1676 dan
melanjutkan perjalanannya ke Hanover melalui London dan Belanda. Di sisa hidupnya, dari
December 1676 sampai meninggalnya, ia menghabiskan waktunya di Hanover kecuali beberapa
perjalanan yang ia lakukan.
Pada tahun 1680 Duke Johann Friedrich meninggal, digantikan saudaranya Ernst August menjadi
Duke baru. Bagaimanapun hasil-hasil yang telah dicapai oleh Leibniz adalah menjadi salah satu
orang pertama yang belajar geologi melalui observasi yang dia himpun untuk proyek Harz.
Selama bekerjanya ini ia membentuk hipotesis bahwa Bumi lah yang pertama kali mencair.
Pencapaian besar lain dari Leibniz di bidang matematika adalah pengembangannya terhadap
sistem biner dari aritmatika. Ia telah menyempurnakan sistemnya pada 1679 tetapi ia tidak
mempublikasikan segala sesuatunya sampai dengan tahun 1701 ketika ia mengirim tulisan
berjudul Essay d'une nouvelle science des nombres kepada Akademi Paris untuk menandai
pemilihannya pada Akademi. Hasil karya besar lainnya dari Leibniz adalah determinan yang
muncul dari pengembangan metode penyelesaian persamaan linear. Meskipun ia tidak pernah
mempublikasikan hasil karya ini selama hidupnya, ia telah mengembangkan banyak pendekatan
yang berbeda terhadap topik dengan banyak notasi yang berbeda yang diuji cobakan guna
mencari satu yang paling berguna. Tulisannya yang tidak dipublikasikan tertanggal 22 January
1684 berisi notasi dan hasil-hasil yang sangat memuaskan.
Pada tahun 1686 Leibniz mempublikasikan dalam Acta Eruditorum, tulisan tentang kalkulus
integral dengan notasi ∫ .
Principia Newton muncul pada tahun berikutnya berupa 'method of fluxions' yang telah ditulis
pada tahun 1671, tetapi Newton gagal mempublikasikan sehingga tidak muncul dalam penerbitan
sampai John Colson menghasilkan terjemahan dalam Bahasa Inggris pada tahun 1736. Publikasi
karya Newton yang tertunda karena perselisihannya dengan Leibniz.
Bagian pekerjaan matematik lainnya yang penting yang dilakukan oleh Leibniz adalah dinamik.
Ia mengkritik pemikiran Descartes tentang mekanika dan menguji keefektifan dari energi kinetik,
energi potensial, dan momentum. Pekerjaan ini dimulai tahun 1676, sementara Leibniz tinggal
di Roma sampai dengan 1689 dan bekerja sebagai tambahan di perpustakaan Vatican, bekerja
dengan anggota dari Accademia dan kemudian terpilih menjadi anggota Accademia.
Leibniz memberikan banyak enerji dalam promosi masyarakat ilmiah, antara lain dengan
melibatkan dalam gerakan untuk membentuk akademi-akademi di Berlin, Dresden,Vienna, dan
St Petersburg. Ia mulai berkampanye untuk akademi di Berlin pada tahun 1695, mengunjungi
Berlin pada tahun 1698 sebagai bagian dari usahanya dan pada kunjungan lainnya di Berlin pada
tahun 1700, ia terakhir membujuk Friedrich untuk mendirikan Masyarakat Ilmiah Brandenburg
pada 11 Juli.
Leibniz berhubungan dengan sebagian besar para sarjana di Eropa. Ia mempunyai lebih dari 600
600 koresponden, diantaranya adalah Grandi. Korespondensinya mulai pada tahun 1703, dengan
memperhatikan hasil-hasil yang diperoleh dengan memberikan nilai x = 1 ke dalam 1/(1+x) = 1
- x + x2 - x3 + .... Leibniz juga berhubungan dengan Varignon pada paradox ini dan
mendiskusikan lgaritma bilangan negatif dengan Johann Bernoulli.
Pada tahun 1710 Leibniz mempublikasikan Théodicée yang merupakan karya filsafat yang
bertujuan mengatasi masalah kejelekan di dunia. Pada 1714 Leibniz menulis Monadologia
yang mengsintesis filsafat karya sebelumnya, seperti Théodicée.
Banyak aktivitas Leibniz tahun-tahun sebelumnya yang melibatkan prioritas sengketa tentang
penemuan kalkulus. Pada tahun 1711 ia membaca tulisan yang dibuat oleh Keill dalam
Transactions of the Royal Society of London yang menuduh Leibniz sebagai plagiat. Leibniz
menuntut pencabutan tulisan Keill dengan mengatakan bahwa ia tidak pernah mendengar
kalkulus fluxion sampai ia membaca karya Wallis.
Leibniz menulis lagi kepada Royal Society, menanyakan kepada mereka untuk mengoreksi
kesalahan yang dilakukannya karena klaim dari Keill. Respon terhadap surat tersebut, the Royal
Society membentuk sebuah komite untuk mengumumkan tentang sengketa sebagai prioritas.
Laporan komite adalah mencari pendukung Newton, seperti yang telah dituliskan oleh Newton
sendiri dalam bukunya yang dipublikasikan : Commercium epistolicum , mendekati awal tahun
1713 tetapi tidak terlihat oleh Leibniz sampai dengan musim semi tahun 1714.
Leibniz mempublikasikan pamphlet anonom Charta volans yang menyatakan kesalahan oleh
Newton dalam pemahamannya terhadap derivative tingkar dua atau lebih, ditandai oleh Johann
Bernoulli, untuk digunakan sebagai bukti dalam kasus Leibniz.
Argumen tersebut ditindak lanjuti oleh Keill yang mempublikasikan jawaban terhadap Charta
volans. Leibniz menolak meneruskan argumennya Keill, dengan mengatakan bahwa ia tidak
dapat menjawab terhadap idiot. Meskipun demikian, ketika Newton menulis langsung pada
Keill, Leibniz menjawab dan memberikan deskripsi rinci dari penemuan kalkulus differensial.
Dari tahun 1715 ke atas sampai meninggalnya Leibniz berhubungan dengan with Samuel Clarke,
seorang pendukung Newton, yang taat.

Anda mungkin juga menyukai