PUTRI RESKHIAH
530005525
3.1 Pengertian
Jika kita berbicara konsep kongruensi sebenarnya hal ini secara tidak
langsung sudah didapatkan pada pelajaran matematika Sekolah Dasar, hanya saja
istilah yang digunakan sedikit berbeda yaitu bilangan jam atau bilangan bersisa.
Cara yang dilakukan biasanya diperagakan dengan menggunakan jam sebagi media
dalam operasi yang berlaku, baik jumlah maupun pengurangan. Dalam bilangan jam
enaman, jika dioperasikan dengan menggunakan jam maka bilangan bulat yang
direduksi yaitu dengan cara membagi bilanmgan tersebut dengan 6 dan bilangan
Contoh:
14 dalam jam enaman dapat direduksi menjadi 2, karena 14 jika dibagi 6 bersisa 2.
21 dalam jam enaman dapat direduksi menjadi 3, karena 21 jika dibagi 6 bersisa 3.
61 dalam jam enaman dapat direduksi menjadi 1, karena 61 jika dibagi 6 bersisa 1.
dan seterusnya.
Berdasarkan proses reduksi dan operasi yang ada pada bilangan jam, selanjutnya
adalah pengkajian secara lebih mendalam tentang keterbagian pada bilangan bulat
dan sifat-sifatnya yang telah dipelajari pada bab II, atau dapat pula dikatakan
bahwa kongruensi adalah cara lain untuk mengkaji keterbagian dalam bilangan
Definisi 3.1
habis dibagi oleh m, yaitu m│a – b. Pernyataan ini dinotasikan a b (mod m).
Contoh:
kehidupan di sekitar kita. Misalnya kerja kalender yang kita gunakan dalam tahun
Masehi menggunakan bilangan bulat modulo 7 karena dalam satu minggu terdapat 7
hari, kerja arloji menggunakan bilangan bulat modulo 12 karena waktu yang ada
dalam jam yaitu jam 01.00 – 12.00. Banyaknya bulan dalam satu tahun
menggunakan bilangan bulat modulo 12, pasaran hari dalam satu minggu
menggunakan bilangan bulat modulo 5 karena terdapat pasaran hari pon, wage,
kliwon, legi, pahing dan masih banyak lagi contoh-contoh penggunaan kongruensi
Dalil 3.1
transitip.
a. Refleksif
a a (mod m)
b. Simetris
c. Transitif
Bukti
Karena m │(a-a), hal ini menurut definisi a a (mod m), untuk setiap bilangan
bulat a dan m 0.
Cara lain
a a (mod m), sebab a-a = 0 dan m│0.
(b-a) = (-t)m, -t Z.
---------------- +
Teorema 3.1
Bukti
(a-b) = tm, t Z.
(a-b)c = (tm)c.
ac – bc = (tc)m
ac – bc = xm, x Z.
Bukti
(a-b) = tm, t Z.
(a-b) + 0 = (tm)
Karena (a+c) – (b+c) = tm, berarti m │ (a+c) – (b-c) atau a+c = b+c (mod m)
Bukti
---------------- +
---------------- -
Bukti
Bukti
(a-b)x = (t1m)x, x Z
(c-d)y = (t2m)y, y Z
---------------------------- +
Bukti
----------------------------------------------------------------- +
Bukti
a-b │ an – bn , atau
Dalil 3.2
Bukti
--------------------------------------------------------------------------------------------------- -
t1(a-b)
.............................................................................
berarti
1. 41 1 (mod 8) hal ini berarti 8 │ (41-1) atau 8 │40. Dengan kasus yang sama
2. Karena 0 habis dibagi oleh sebarang bilangan bulat m, dan 0 dapat diperoleh dari
hasil pengurangan sebarang dua bilangan yang sama, maka dapat ditentukan
Apakah 7 │2(30-2)
Apakah 7 │10(30-2)
Apakah 2.30 2.2 (mod 7)
Jika kita perhatikan contoh di atas nampak bahwa dalam kongruensi berlaku sifat-
bulat q dan r sehingga untuk setiap bilangan bulat a dan m berlaku hubungan a =
modulo m dengan salah satu bilangan bulat berikut: 0, 1, 2, 3, ..... , m-1. Dengan
..... , m-1 yang kongruen satu sama lain. Maka m buah bilangan tersebut dapat
Definisi 3.3
yanglengkap jika dan hanya jika untuk setiap y (0 y <m}terdapat satu dan
Contoh
1. {6, 7, 8, 9, 10} adalah suatu sistem residu modulo 5 yang lengkap sebab untuk
setiap
10 0 (mod 5)
9 4 (mod 5)
8 3 (mo 5)
7 2 (mod 5)
6 1 (mod 5)
2. {-5, 10, 27} adalah bukan suatu sistem residu modulo 5 yang lengkap sebab:
10 1 (mod 3)
27 0 (mod 3)
-5 / 1 (mod 3)
3. {4, 25, 82, 107} adalah suatu sistem residu modulo 4 yang lengkap sebab untuk
setiap
4 0 (mod 4)
25 1 (mod 5)
82 2 (mo 5)
107 3 (mod 5)
6 1 (mod 5)
[ 2 ], sehingga:
Ketiga himpunan residu modulo 3 membentuk suatu klas residu modulo 3 yaitu
{ [ 0 ], [ 1 ], [ 2 ] }
residu modulo m dan kelas residu modulo m yang mempunyai (m-1) anggota, yaitu:
{ [ 0 ], [ 1 ], [ 2 ], [ 3 ], ..... , [ m-1 ] }
Dengan demikian untuk sebarang x,r Z dan 0 r < m, maka nilai-nilai x yang
Bukti.
Jadi bila (b,m) │m dan (b,m) │c maka (b,m) adalah pembagi persekutuan m dan c.
Jadi bila (c,m) │m dan (c,m) │b maka (c,m) adalah pembagi persekutuan m dan b.
Definisi 3.4
Misal { x1, x2, x3, x4, ..., xk}, selanjutnya himpunan tersebut dinamakan sistem residu
1. (xi,m) = 1
b. 5 / 1 (mod 6)
Sistem ini dapat diperoleh dari sistem residu modulo 6 yang lengkap , dengan
dengan 6.
{17, 30, 44, 91, -3, -14} adalah sistem residu lengkap modulo 6.
Anggota sistem yang tidak relatip prima dengan 6 adalah 30, 44, -3, -14.
Setelah bilangan yang tidak relatip prima dengan 6 dibuang diperoleh 17 dan 91,
Ambil sistem residu modulo 6 lengkap yang lain, misalny {24, 49, 74, 33, 58,
83}. Dari himpunan tersebut yang tidak relatip prima dengan 6 adalah 24, 74,
33, dan 58, sehingga yang relatip prima dengan 6 adalah 49 dan 83.
Dengan demikian terlihat bahwa {49, 83} merupakan suatu sistem residu modulo
6 yang terduksi.
modulo m dapat diperoleh dengan cara menghapus beberapa anggota sistem residu
banyak anggota yang sama, yaitu suatu bilangan yang biasanya disimbulkan dengan
fungsi -Euler.
Teorema 3.2
1. Bilangan (m) merupakan banyaknya biangan bulat positip kurang dari atau
2. Diberikan (a,m) = 1
Jika r1, r2, r3, ... rn sebagai sistem residu lengkap modulo m, maka ar1, ar2, ar3, ...
Bukti
Banyaknya bilangan ar1, ar2, ar3, ... arn sama dengan r1, r2, r3, ... rn.
Akan tetapi menurut teorema yang lain terlihat bahwa ari arj (mod m), dan (a,m)
= 1.
Dalil 3.3
Contoh
1. Untuk m = 4, (4) = 2
2. Untuk m = 25, (25) = 20
3. Untuk m = 3, (3) = 2
Jawab.
94 x (mod 5) 1 (mod 5)
9 (mod 5)
4 (mod 5)
diperoleh x = 4.
Jawab.
6 (mod 19)
diperoleh p = 6.
Jawab
Untuk menentukan angka terakhir dari 2 500. maka persoalan di atas harus
Jawab
Untuk menentukan angka terakhir dari 3 600. maka persoalan di atas harus
Kongruensi mempunyai beberapa sifat yang sama dengan persamaan dalam Aljabar.
dinyatakan dalam bentuk f(x) = 0, f(x) adalah polinomial. Demikian pula halnya
mememnuhi kongruensi
f(x) 0 (mod m)
Definisi
Jika r1, r2, r3, ... rm adalah suatu sistem residu lengkap modulo m. Banyaknya
(mod m)
Contoh:
1. f(x) = x3 + 5x – 4 0 (mod 7)
Jawab
2. x3 –2x + 6 0 (mod 5)
Jawab
3. x2 + 5 0 (mod 11)
Jawab
Tidak mempunyai selesaian, karena tidak ada nilai x yang memenuhi kongruensi
tersebut.
Bentuk kongruensi yang paling sederhana adalah kongruensi yang berderajat satu
dan disebut dengan kongruensi linear. Jika dalam aljabar kita mengenal persamaan
Definisi
diselesaikan jika d = (a,m) membagi b. Pada kasus ini memiliki selesaian. Jika (a,m)
Bukti.
Andaikan d ┼b.
d = (a,b) → d │a → d │ax.
d │ax. dan d ┼b → d ┼ ax – b.
d= (a,m) → d │m.
d │m dan d ┼b → m ┼ ax – b.
a m b
d │a , d │m, dan d │b → , , dan Z.
d d d
ax b (mod m) → m │ax – b.
a m b m ax b
m │ax – b dan , , │ │ -
d d d d d d
m ax b ax b m
│ - → (mod ).
d d d d d d
ax b m m
Misal selesaian kongruensi (mod ) adalah x xo; xo < , maka
d d d d
m
sebarang selesaiannya berbentuk x = xo + k. , k Z, yaitu:
d
m 2m 3m ( d − 1)m
x = xo + k. , x = xo + k. , x = xo + k. , ..... , x = xo + k. .
d d d d
dimana seluruhnya memenuhi kongruensi dan seluruhnya mempunyai d selesaian.
Contoh:
1. 7x 3 (mod 12)
Jawab
Karena (7,12) = 1, atau 7 dan 12 relatif prima dan 1 │ 3 maka 7x 3 (mod 12)
2. 6x 9 (mod 15)
Jawab
Karena (6,15) = 3 atau 6 dan 15 tidak relatif prima dan 3│ 9, maka kongruensi
Jawab
mempunyai selesaian.
Jawab
Karena (144,360) = 72 dan 72│ 216, maka kongruensi 144x 216 (mod 360)
mempunyai 72 selesaian.
(mod 360).
Pada kongruensi ax b (mod m) jika nilai a,b, dan m besar, akan memerlukan
kelipatan dari.
my + b
myo + b = ax ↔ xo = o
Contoh.
Jawab
7x 4 (mod 25)
25y -4 (mod 7)
4y -4 (mod 7)
y -1(mod 7)
25(−1) + 4
yo = -1 sehingga xo = = -3
7
x -3 (mod 25)
x 22 (mod 25)
Jawab
4x 3 (mod 49)
49y -3 (mod 4)
4y -3 (mod 4)
y -3 (mod 7)
49(−3) + 3
yo = -3 sehingga xo = = -36
4
x 13 (mod 25)
Cara di atas dapat diperluas untuk menentukan selesaian kongruensi linear dengan
Jawab
----------------------------
-----------------------------
-----------------------------
-----------------------------
-----------------------------
9r 3 (mod 11)
-----------------------------
11s -3 (mod 9)
2s -3 (mod 9)
-----------------------------
9t 3 (mod 2)
t 3 (mod 2)
-----------------------------
Jadi to = 3, sehingga:
so = (9to-3)/2 = (27-3)/2 = 12
ro = (11so+3)/9 = (132+3)/9 = 15
wo = (20ro+19)/11 = (300+19)/11 = 29
vo = (31wo-19)/20 = (899-19)/20 = 44
Teorema
a (m)-1b, dimana (m) adalah banyaknya residu didalam sistem residu modulo m
tereduksi.
Bukti.
x b a (m)-1 (mod m)
x a (m)-1 b (mod m)
Contoh
Jawab
Karena (5,13) = 1
memenuhi sejumlah kongruensi. Hal ini berarti dari beberapa kongruensi linear yang
pembentuknya.
Contoh
x 3 (mod 8)
x 7 (mod 10)
8t 4 (mod 10)
8t 4 (mod 10)
4t 2 (mod 5)
t 3 (mod 5)
x = 3 + 8t
= 3 + 8(3+5r)
= 3 + 24 + 40r
x 15 (mod 51)
x 7 (mod 42)
Selesaian
Teorema 3
Kongruensi simultan
x a (mod m)
x b (mod n)
x xo (mod [m,n])
Bukti
Diketahui
x a (mod m)
x b (mod n)
Kongruensi pertama x a (mod m) → x = a + mk, k Z.
(m,n) atau dengan kata lain kondisi kongruensi a b (mod (m,n)) harus dipenuhi.
m n (b − a)
Jika d | m dan d │m maka , , Z.
d d d
m n (b − a )
, , Z dan mk b-a (mod n) mengakibatkan
d d d
mk (b − a ) n
( mod )
d d d
m n
Dari teorema sebelumnya jika d = (m,n) maka ( , )=1
d d
m n mk (b − a ) n
Jika ( , ) = 1 dan ( mod ), maka
d d d d d
mk (b − a) n
( mod ) mempunyai 1 selesaian.
d d d
adalah
n n
k ko (mod ) atau k = ko + r, r Z.
d d
n
Karena x = a = mk dan k = ko + r, maka
d
x = a + mk
n
= a + m (ko + r)
d
mn
= ( a + m ko + r)
d
= xo + [m,n]r, sebab xo = ( a + m ko )
= xo (mod [m,n])
Soal-soal
a. 3x 2 (mod 5)
b. 7x 4 (mod 25)
c. 12x 2 (mod 8)
d. 6x 9 (mod 15)
f. 8x 12 (mod 20)
a. 12 x 3 (mod 15)
10 x 14 (mod 8)
b. x 5 (mod 11)
x 3 (mod 23)
my + b
3. Selesaiakan kongruensi linear dengan metode myo + b = ax ↔ xo = o
:
a