Anda di halaman 1dari 16

BAHAN AJAR

TEOREMA PYTHAGOTAS

SMP/MTS
Dani Puji Astuti, S.Pd.Si
SMPIT IBNU MAS’UD
KELAS VIII
Semester 2

1|Bahan Ajar Matematika Kelas VIII (Teorema Pythagoras)


Kompetensi Dasar
3.6 Menjelaskan dan membuktikan teorema Pythagoras dan tripel
Pythagoras
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema Pythagoras
dan tripel Pythagoras

Indikator

3.6.1 Menjelaskan dan merumuskan teorema Pythagoras


3.6.2 Membuktikan teorema Pythagoras
3.6.3 Menentukan jenis segitiga dengan menggunakan teorema Pythagoras
3.6.4 Menemukan dan memeriksa tripel Pythagoras
4.7.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema Pythagoras
dan tripel Pythagoras

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model Discovery Learning,


diharapkan
1. Peserta didik dapat menemukan dan menjelaskan teorema Pythagoras
dengan tepat.
2. Peserta didik dapat membuktikan teorema Pythagoras dengan benar.
3. Peserta didik dapat menentukan jenis segitiga menggunakan teorema
Pythagoras dengan tepat
4. Peserta didik dapat menemukan dan memeriksa tripel Ptyhagoras
dengan benar
5. Peserta didik menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema
Pythagoras dan tripel Pythagoras dengan benar.

2|Bahan Ajar Matematika Kelas VIII (Teorema Pythagoras)


Peta Konsep

Penemuan Teorema
Penerapan Teorema
Pythagoras dan
Pythagoras
Pembuktiannya

Teorema Menentukan Jenis Penerapan Teorema


Pythagoras Segitiga Pythagoras

Penerapan Teorema
Triple Pythagoras
Pythagoras

3|Bahan Ajar Matematika Kelas VIII (Teorema Pythagoras)


A. Penemuan Teorema Pythagoras

TAHUKAH KAMU?
SIAPA ITU PYTHAGORAS?

Sekitar 4000 tahun yang lalu, orang Babilonia, Mesir, India, dan Cina sudah menyadari dan
memahami mengapa tiga bilangan asli seperti bilangan 3-4-5 dapat membentuk sebuah
segitiga siku-siku?

Maka seorang ilmuwan bernama Pythagoras (Yunani, 580 – 496 SM), melakukan penelitian
untuk mencari tahu hubungan bilangan-bilangan tersebut.

Dalam penelitiannya, ia mencari tahu hubungan tiga bilangan asli tersebut dengan segitiga
siku-siku menggunakan konsep luas persegi. Hingga akhirnya Pythagoras berhasil menemukan
sebuah teorema.

Selanjutnya, bunyi teorema yang ditemukan Pyhtagoras menyatakan bahwa Panjang sisi
hipotenusa (sisi miring) segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari sisi
tegak dan sisi lurus segitiga siku-siku

4|Bahan Ajar Matematika Kelas VIII (Teorema Pythagoras)


B. Memeriksa Kebenaran Teorema Pythagoras

Teorema Pythagoras menyatakan bahwa kuadrat sisi hipotenusa (sisi miring) pada segitiga siku-
siku sama dengan jumlah kuadrat kedua sisi siku-sikunya. Berdasarkan teorema ini, kita dapat
menuliskan hubungan antara hipotenusa (sisi miring) dan sisi siku-siku pada sebuah segitiga siku-
siku sebagai berikut.

𝒄𝟐 = 𝒂𝟐 + 𝒃𝟐 Keterangan :

𝒄 𝒂𝟐 = 𝒄𝟐 − 𝒃𝟐 𝒂 dan 𝒃 = sisi siku-siku


𝒃
𝒃𝟐 = 𝒄𝟐 − 𝒂𝟐 𝒄 = hipotenusa (sisi miring)

Dengan teorema Pythagoras, kita dapat menghitung panjang sisi yang belum diketahui dari
sebuah segitiga siku-siku jika dua sisi yang lain diketahui.

Untuk memeriksa kebenaran teorema Pythagoras dapat digunakan persegi dengan panjang sisi
(𝒂 + 𝒃). Persegi tersebut kemudian dibuat empat segitiga siku-siku yang identik seperti pada
gambar berikut.

Gambar di samping terdiri atas dua persegi, yaitu persegi dalam dan
persegi luar, serta empat segitiga siku-siku.
Luas persegi luar = [luas (1 + 2 + 3 + 4)] + [luas 5]
= [4 x luas segitiga] + [luas persegi dalam]
1
⇔ sisi x sisi = [4 x x 𝑎𝑙𝑎𝑠 x 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖] + [𝑠𝑖𝑠𝑖 x 𝑠𝑖𝑠𝑖]
2
1
⇔ (𝑎 + 𝑏)(𝑎 + 𝑏) = [4 x 2 x 𝑎 x 𝑏] + [𝑐 x 𝑐]
1
⇔ 𝑎2 + 2𝑎𝑏 + 𝑏2 = 4 (2 𝑎𝑏) + 𝑐 2

⇔ 𝑎2 + 2𝑎𝑏 + 𝑏2 = 2𝑎𝑏 + 𝑐 2
⇔ 𝑎2 + 2𝑎𝑏 − 2𝑎𝑏 + 𝑏2 = 𝑐 2
⇔ 𝑎2 + 𝑏 2 = 𝑐2
⇔ 𝑐2 = 𝑎2 + 𝑏 2

Nah, bentuk 𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏2 merupakan rumusan teorema Pythagoras

5|Bahan Ajar Matematika Kelas VIII (Teorema Pythagoras)


Contoh Soal dan Pembahasan

1. Tentukan panjang sisi yang belum diketahui pada segitiga siku-siku berikut.
a. b.
15 cm
b
2,1 cm
12 cm
c
2,9 cm

Alternatif Penyelesaian :

a. Sisi c merupakan sisi hipotenusa, sehingga b. Sisi b merupakan salah satu sisi siku-siku, maka
𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏 2 𝑏 2 = 𝑐 2 − 𝑎2
= 122 + 152 = (2,9)2 − (2,1)2
= 144 + 225 = 8,41 − 4.41
= 389 =4
⇔𝑐 = √389 ⇔𝑏 = √4
= 17 cm = 2 cm

2. Tentukan nilai x pada segitiga berikut.


C 4x cm
B
18 cm

Alternatif Penyelesaian :
(𝑨𝑩)𝟐 = (𝑨𝑪)𝟐 + (𝑩𝑪)𝟐

⟺ (𝟓𝒙)𝟐 = 𝟏𝟖𝟐 + (𝟒𝒙)𝟐

⟺ 𝟐𝟓𝒙𝟐 = 𝟑𝟐𝟒 + 𝟏𝟔𝒙𝟐

⟺ 𝟐𝟓𝒙𝟐 − 𝟏𝟔𝒙𝟐 = 𝟑𝟐𝟒

⟺ 𝟗𝒙𝟐 = 𝟑𝟐𝟒

⟺ 𝒙𝟐 = 𝟑𝟔 ⟺ 𝒙 =√𝟑𝟔 ⟺ 𝒙 =𝟔 𝒄𝒎

6|Bahan Ajar Matematika Kelas VIII (Teorema Pythagoras)


3. Hitunglah Panjang BC pada trapesium berikut!
D 20 cm C

12 cm

A 25 cm B

Alternatif Penyelesaian :
Buat garis bantu CE yang tegak lurus AB
D 20 cm C

(𝑩𝑪)𝟐 = (𝑪𝑬)𝟐 + (𝑩𝑬)𝟐


12 cm
= 𝟏𝟐𝟐 + 𝟓𝟐
= 𝟏𝟒𝟒 + 𝟐𝟓
A B
25 cm = 𝟏𝟔𝟗
E ⟺ 𝑩𝑪 = √𝟏𝟔𝟗
BE = AB – AE = 25 – 20 = 5 cm ⟺ 𝑩𝑪 = 𝟏𝟑 𝒄𝒎

4. Seorang anak mempunyai tinggi badan 150 cm. Ia berdiri 12 m dari tiang bendera. Jika jarak
antara kepala anak tersebut dengan puncak tiang bendera adalah 13 m, maka hitunglah tinggi
tiang bendera tersebut!

Alternatif Penyelesaian :
Pada contoh soal di atas jika kita gambarkan adalah sebagai berikut.

Gambar 2
Gambar 1
Untuk menghitung tinggi tiang bendera, langkah yang pertama harus dihitung dulu nilai x. Nilai
x dapat dicari dengan memperhatikan Gambar 2, maka
x = √132 − 122
= √169 − 144
= √25 = 5
Jadi, tinggi tiang bendera dapat diperoleh 5 m + 1,5 m = 6,5 m

7|Bahan Ajar Matematika Kelas VIII (Teorema Pythagoras)


Soal Latihan

Kerjakan soal-soal berikut ini dengan Langkah-langkah yang jelas dan tepat!

1. Tentukan nilai ukuran sisi yang belum diketahui pada segitiga berikut
p

5 cm
13 cm

2. Tentukan Panjang AD pada gambar berikut!

3. Rumah Pak Widodo ingin membuat rumah berlantai 2. Tangga seperti pada dibuat seperti pada
gambar berikut ini

4m

3m

Rencananya alas tangga terletak 3 m dari tembok dan tinggi tembok 4 m, maka berapakah panjang
tangga yang harus dibuat?

4. Pesawat tim SAR berhasil menemukan lokasi kecelakaan helikopter yang jatuh di daerah A. Lokasi
tersebut ditemukan setelah terbang 25 km ke arah Barat Laut dari bandara, kemudian membelok ke
Selatan sejauh 18 km. Berapa kilometerkah jarak lokasi kecelakaan dari bandara?

5. Seorang pengamat berada di atas mercusuar yang memiliki ketinggian 80 meter. Pengamat melihat
kapal A dan kapal B. jarak pengamat A 100 meter dan jarak pengamat ke kapal B 170 meter. Posisi
alas mercusuar, kapal A, dan kapal B segaris. Berapa jarak antara kapal A dan kapal B?

8|Bahan Ajar Matematika Kelas VIII (Teorema Pythagoras)


C. Menentukan Jenis Segitiga Dengan Teorema Pythagoras

Selain untuk menghitung panjang sisi segitiga siku-siku, teorema Pythagoras juga dapat digunakan
untuk menyelidiki bahwa suatu segitiga merupakan segitiga siku-siku atau bukan jika panjang sisi-
sisinya diketahui. Untuk menyelidiki apakah suatu segitiga merupakan segitiga siku-siku atau
bukan, kita dapat menggunakan kebalikan dari Teorema Pythagoras berikut ini.

1. Kebalikan Teorema Pythagoras


Kebalikan teorema Pythagoras menyatakan bahwa untuk setiap segitiga jika jumlah kuadrat
panjang dua sisi yang saling tegak lurus sama dengan kuadrat panjang sisi miring maka
segitiga tersebut merupakan segitiga siku-siku.
Misalkan ∆𝐴𝐵𝐶, dengan 𝑎, 𝑏, dan 𝑐 panjang sisi di hadapan sudut 𝐴, 𝐵, dan 𝐶. Kebalikan teorema
Pythagoras mengakibatkan :
C A C

𝑏
𝑏 𝑎 𝑐

𝑐 B
C B
A 𝑐 B 𝑎

Jika 𝑎2 = 𝑏2 + 𝑐 2 Jika 𝑏2 = 𝑎2 + 𝑐 2 Jika 𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏2


maka ∆𝐴𝐵𝐶 siku − siku di 𝐴 maka ∆𝐴𝐵𝐶 siku − siku di 𝐵 maka ∆𝐴𝐵𝐶 siku − siku di C

Contoh Soal dan Pembahasan

Apabila segitiga dengan sisi-sisi 50 cm, 14 cm, dan 48 cm merupakan segitiga siku-siku?

Pembahasan :

Kita bisa menyelidikinya dengan cara berikut.


Kuadrat sisi terpanjang = 502 = 2.500
Sama
Jumlah kuadrat sisi lain = 142 + 482 = 196 + 2304 = 2500
Ternyata 502 = 142 + 482
Dengan demikian, segitiga itu siku-siku (sudut siku-sikunya berada di depan sisi 50 cm

9|Bahan Ajar Matematika Kelas VIII (Teorema Pythagoras)


2. Menentukan Jenis Segitiga

Setelah memahami konsep kebalikan teorema Pythagoras, konsep tersebut dapat digunakan untuk
menguji apakah suatu segitiga yang telah diketahui panjang ketiga siisnya merupakan segitiga siku-
siku atau bukan. Selain itu, konsep kebalikan teorema Pythagoras juga dapat digunakan untuk
menentukan apakah suatu segitiga merupakan segitiga lancip atau tumpul.

Berdasarkan sudutnya, jenis segitiga dibagi menjadi tiga yaitu segitiga lancip, segitiga siku-siku, dan
segitiga tumpul. Berdasarkan konsep kebalikan teorema Pythagoras, cara menentukan jenis segitiga
sebagai berikut.

a. Pada segitiga lancip, semua sudutnya berukuran kurang dari 90°


Jika pada suatu segitiga berlaku kuadrat sisi terpanjang kurang dari jumlah kuadrat sisi-sisi yang
lain, maka segitiga itu adalah segitiga lancip
b. Pada segitiga siku-siku, salah satu sudutnya berukuran 90°
Jika pada suatu segitiga berlaku kuadrat sisi terpanjang sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi
yang lain, maka segitiga itu adalah segitiga siku-siku.
c. Pada segitiga tumpul, salah satu sudutnya berukuran lebih dari 90°
Jika pada suatu segitiga berlaku kuadrat sisi terpanjang lebih dari jumlah kuadrat sisi-sisi yang
lain, maka segitiga itu adalah segitiga tumpul.

Perhatikan segitiga-segitiga berikut.

Sisi 𝑐 merupakan sisi terpanjang, sedangkan sisi 𝑎 dan 𝑏 merupakan sisi yang lain.

10 | B a h a n A j a r M a t e m a t i k a K e l a s V I I I ( T e o r e m a P y t h a g o r a s )
Contoh Soal dan Pembahasan

1. Diketahui segitiga dengan sisi-sisi 50 cm, 14 cm, dan 48 cm. Buktikan bahwa segitiga tersebut
merupakan segitiga siku-siku. Tunjukkan pula letak sudut siku-sikunya.

Pembahasan :
Kuadrat sisi terpanjang = 502 = 2.500

Jumlah kuadrat sisi lainnya = 142 + 282

= 196 + 2304 = 2.500

Ternyata 502 = 142 + 282

Sehingga segitiga itu siku-siku

Sudut siku-siku selalu berada di depan sisi terpanjang, sehingga sudut siku-sikunya berada di depan
sisi 50 cm karena 50 cm merupakan sisi terpanjang.

2. Tentukan jenis segitiga (siku-siku, lancip, atau tumpul) jika Panjang sisi segitiga tersebut masing-
masing 17 cm, 25 cm, dan 38 cm.

Pembahasan :
Misalkan sisi terpanjangnya adalah 𝑐, maka

𝑎 = 17 𝑐𝑚, 𝑏 = 25 𝑐𝑚, dan 𝑐 = 38 𝑐𝑚

Sehingga

𝑐 2 = 382 = 1.444

𝑎2 + 𝑏2 = 172 + 252
𝑐 2 ≠ 𝑎2 + 𝑏 2
= 289 + 625

= 914

Karena 𝑐 2 ≠ 𝑎2 + 𝑏2 , maka segitiga yang dimaksud sudah pasti bukan segitiga siku-siku.

Karena 𝑐 2 > 𝑎2 + 𝑏2 , maka segitiga yang dimaksud merupakan segitiga tumpul.

11 | B a h a n A j a r M a t e m a t i k a K e l a s V I I I ( T e o r e m a P y t h a g o r a s )
D. Menemukan dan Memeriksa Tripel Pythagoras

Panjang sisi-sisi dari segitiga siku-siku sering kali dinyatakan dalam tiga bilangan asli. Nah, tiga
bilangan asli yang memenuhi persamaan pada teorema Pythagoras disebut Tripel Pythagoras.

Tripel Pythagoras yaitu kumpulan tiga bilangan bulat positif (bilangan asli) yang memenuhi syarat
“kuadrat bilangan terbesar sama dengan jumlah kuadrat dua bilangan yang lain”.

Kita menguji tripel Pythagoras dengan mengkuadratkan Panjang hipotenusa, yakni 𝑐 2 kemudian
menghitung 𝑎2 + 𝑏2 . Jika kedua penghitungan tersebut memiliki nilai yang sama, maka ketiga
bilangan tersebut adalah tripel Pythagoras. Bilangan 3, 4, dan 5 membentuk tripel Pythagoras
karena 32 + 42 = 52 ⟺ 9 + 16 = 25. Jika kita mengalikan ketiga bilangan tersebut dengan bilangan
lain, tiga bilangan yang baru juga akan membentuk tripel Pythagoras. Misalnya, jika kita mengalikan
3, 4, dan 5 dengan 5, kita mendapatkan 15, 20, dan 25. Ketiga bilangan ini memenuhi teorema
Pythagoras.

Cek :

𝑐 2 = 252 = 625

𝑎2 + 𝑏2 = 152 + 202 = 225 + 400 = 625, sehingga

𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏 2

Aljabar dapat dapat digunakan untuk menentukan himpunan bilangan yang merupakan tripel
Pythagoras. Terdapat du acara yang dapat dilakukan. Salah satunya seperti berikut. Cara ini
meminta kita untuk menentukan sebarang dua bilangan dan menerapkan aturan kepada dua
bilangan yang telah ditentukan, untuk selanjutnya menghasilkan tripel Pythagoras

Panjang sisi segitiga siku-siku adalah (𝑝2 + 𝑞2 ), (𝑝2 − 𝑞2 ), dan 2𝑝𝑞. Di mana 𝑝 dan 𝑞 bilangan asli
dan 𝑝 > 𝑞 Dengan ukuran Panjang itu, ketiganya akan membentuk tripel Pythagoras

12 | B a h a n A j a r M a t e m a t i k a K e l a s V I I I ( T e o r e m a P y t h a g o r a s )
Lalu, bagaimana menentukan anggota tripel Pythagoras jika hanya salah satu sisi yang
diketahui?

Ternyata, meskipun satu sisi saja yang diketahui ukurannya, kita dapat memperoleh tripel
Pythagoras. Perhatikan tips berikut
𝐺 2 𝐺 2
❖ Urutan tripel Pythagoras jika bilangan pertama genap (𝐺), yaitu 𝐺, [( ) − 1], [( ) + 1]
2 2

𝑔2 −1 𝑔2 +1
❖ Urutan tripel Pythagoras jika bilangan pertama genap (𝑔), yaitu 𝑔, ( ), ( )
2 2

Contoh Soal dan Pembahasan

1. Tentukan tripel Pythagoras jika salah satu bilangannya adalah 10

Pembahasan :
𝐺 2 𝐺 2
Karena bilangan pertama genap, yaitu 10, maka gunakan urutan 𝐺, [( ) − 1], [( ) + 1]
2 2

• Bilangan pertama = 10
10 2
• Bilangan kedua = ( 2 ) − 1 = 52 − 1 = 24

10 2
• Bilangan ketiga = ( 2 ) + 1 = 52 + 1 = 26

Jadi diperoleh tripel Pythagoras: 10, 24, 26

2. Jika salah satu bilangan adalah 7, maka tentukan dua bilangan lain agar membentuk tripel
Pythagoras

Pembahasan :
𝑔2 −1 𝑔2 +1
Karena bilangan pertama ganjil, yaitu 7, maka gunakan urutan 𝑔, ( ), ( )
2 2

• Bilangan pertama =7
72 −1 48
• Bilangan kedua = = = 24
2 2
72 +1 50
• Bilangan ketiga = = = 25
2 2

Jadi diperoleh tripel Pythagoras: 7, 24, 25

13 | B a h a n A j a r M a t e m a t i k a K e l a s V I I I ( T e o r e m a P y t h a g o r a s )
Soal Latihan

Kerjakan soal-soal berikut ini dengan Langkah-langkah yang jelas dan tepat!

1. Pada segitiga ABC, diketahui panjang AB = 6 cm, AC = 8 cm dan BC = 12 cm. Berbentuk apakah
segitiga ABC tersebut? Mengapa?
2. Perhatikan gambar berikut!

Pada segitiga PQR di atas, diketahui PS = 2 cm, QS = 8 cm, dan RS = 4 cm.


a. Hitunglah Panjang PQ dan QR
b. Buktikan bahwa segitiga QR siku-siku di titik R.
3. Pak Budi mempunyai ingin membuat hiasan dinding dari kayu jati belanda berbentuk segitiga dengan
panjang sisi–sisinya adalah 24 cm, 45 cm, dan 51 cm, maka berbentuk segitiga apakah rak hiasan
buatan Pak Budi ?
4. Diketahui bilangan-bilangan x , 15, dan (x + 5) merupakan tripel Pythagoras dengan bilangan (x +
5) adalah bilangan terbesar. Tentukan
a. Tentukan nilai x?
b. Bilangan berapa saja yang dimaksud di atas?

5. Sebuah bingkai jendela terlihat berbentuk persegi Panjang. Bingkai jendela tersebut memiliki tinggi
408 cm, Panjang 306 cm, dan salah satu diagonalnya 525 cm. Apakah bingkai jendela tersebut
benar-benar persegi Panjang? Jelaskan.

14 | B a h a n A j a r M a t e m a t i k a K e l a s V I I I ( T e o r e m a P y t h a g o r a s )
Kesimpulan
1. Teorema Pyhtagoras menyatakan bahwa Panjang sisi hipotenusa (sisi miring) segitiga siku-
siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari sisi tegak dan sisi lurus segitiga siku-siku.

2. Sisi 𝑐 merupakan sisi terpanjang, sedangkan sisi 𝑎 dan 𝑏 merupakan sisi yang lain, maka
menentukan jenis segitiga, yaitu

3. Panjang sisi segitiga siku-siku adalah (𝑝2 + 𝑞2 ), (𝑝2 − 𝑞2 ), dan 2𝑝𝑞. Di mana 𝑝 dan 𝑞 bilangan
asli dan 𝑝 > 𝑞 Dengan ukuran Panjang itu, ketiganya akan membentuk tripel Pythagoras. Apabila
hanya satu sisi saja yang diketahui ukurannya, maka untuk memperoleh tripel Pythagoras
dengan cara berikut.
𝐺 2 𝐺 2
❖ Urutan tripel Pythagoras jika bilangan pertama genap (𝐺), yaitu 𝐺, [( ) − 1], [( ) + 1]
2 2
𝑔2 −1 𝑔2 +1
❖ Urutan tripel Pythagoras jika bilangan pertama genap (𝑔), yaitu 𝑔, ( ), ( )
2 2

15 | B a h a n A j a r M a t e m a t i k a K e l a s V I I I ( T e o r e m a P y t h a g o r a s )
Daftar Pustaka

Kemendikbud (2018). Buku Guru Matematika Kelas VIII. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan

Padmawati, Anisa Arum. Maestro Matematika SMP Kelas VIII Semester 2. Kartasura : CV Hasan
Pratama, 2021.

https://akupintar.id/belajar/-/online/materi/8/matematika/teorema-pythagoras/52527840

https://www.zenius.net/blog/manfaat-fungsi-pythagoras

https://www.geogebra.org/m/NFFb74yH

https://www.geogebra.org/m/beqny9qw

16 | B a h a n A j a r M a t e m a t i k a K e l a s V I I I ( T e o r e m a P y t h a g o r a s )

Anda mungkin juga menyukai