MAKALAH
OLEH
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Makalah berjudul “INTEGRAL KOPLEKS” dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Semoga melalui makalah ini saya bisa berbagi kebaikan untuk banyak pihak
dan mampu memberikan sumbangsih pemikiran bagi dunia pendidikan di
Indonesia.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
INTEGRAL KOMPLEKS
Misalkan 𝑧(𝑡): 𝐷 → 𝐶 adalah fungsi kompleks dengan domain riil 𝐷 = [𝑎, 𝑏],
𝑏
maka integral ∫𝑎 𝑧(𝑡)𝑑𝑡, dimana 𝑧(𝑡) = 𝑥(𝑡) + 𝑖𝑦(𝑡) dapat dengan mudah
𝑏 𝑏 𝑏 1
dihitung, yaitu ∫𝑎 𝑧(𝑡)𝑑𝑡 = ∫𝑎 𝑥(𝑡)𝑑𝑥 + 𝑖 ∫𝑎 𝑦(𝑡)𝑑𝑥. Sebagai contoh ∫0 [(𝑡 +
3 𝑖
1) + 𝑖𝑡 2 ]𝑑𝑡 = 2 + 3.
𝑏
Masalah kita adalah bagaimana menghitung ∫𝑎 𝑓(𝑧)𝑑𝑧, dimana fungsi 𝑓: 𝐷 → 𝑪
dengan 𝐷 ⊂ 𝑪 .Misalkan 𝑓 (𝑧) fungsi kompleks pada sub himpunan dari himpunan
bilangan kompleks dan 𝐶 lintasan yang dinyatakan dengan 𝑧(𝑡) = 𝑥(𝑡) + 𝑖𝑦(𝑡),
𝑏
𝑎 ≤ 𝑡 ≤ 𝑏, maka pendefinisian ∫𝑎 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 sama dengan pendefinisian pada
integral fungsi riil pada suatu interval.
|𝑆(𝑃) − 𝐿| < 𝜀
3
maka fungsi 𝑓(𝑧) dikatakan terintegral pada lintasan 𝐶 dengan nilai integralnya
adalah 𝐿. Dengan kata lain lim 𝑆 (𝑃) = 𝐿 . Nilai limit ini dinamakan integral garis
𝑛→∞
𝑓(𝑧) sepanjang kurva 𝐶, ditulis ∫𝐶 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 = 𝐿. Jika C tertutup biasa ditulis dengan
∮𝐶 𝑓(𝑧)𝑑𝑧.
1. Linier, yaitu
𝑛
(𝑧(𝑡𝑘 ) − 𝑧(𝑡𝑘−1 ))
𝑆(𝑃) = ∑ 𝑓(𝑧(𝑡𝑘∗ )) (𝑡𝑘 − 𝑡(𝑘 − 1))
𝑡𝑘 − 𝑡(𝑘 − 1)
𝑘+1
Untuk 𝑛 → ∞ diperoleh
4
𝑛
(𝑧(𝑡𝑘 ) − 𝑧(𝑡𝑘−1 ))
lim 𝑆(𝑃) = lim ∑ 𝑓(𝑧(𝑡𝑘∗ )) (𝑡𝑘 − 𝑡(𝑘 − 1))
𝑛→∞ 𝑛→∞ 𝑡𝑘 − 𝑡(𝑘 − 1)
𝑘+1
= ∫ 𝑓(𝑧(𝑡))𝑧 ′ (𝑡)𝑑𝑡
𝛼
Penyelesaian.
5
1
= ∫[𝑡 + 𝑖3𝑡]𝑑𝑡
0
1 3
= + 𝑖
2 2
1 7
= + 𝑖
2 6
6
1
∫ 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 = ∫ 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 + ∫ 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 = 𝑖
𝐶 𝐶1 𝐶2 2
Selanjutnya misalkan ingin ditentukan batas atas nilai mutlak integral, maka perlu
dicari bilangan 𝑀 sehingga |𝑓(𝑧)| ≤ 𝑀 untuk semua 𝑧 ∈ 𝐶 dan panjang lintasan 𝐿.
Misalkan untuk kasus (a) kita punyai 𝐿 = √2 sehingga
Dari contoh 1 diatas terlihat bahwa nilai integral akan berbeda untuk lintasan yang
berbeda.
Terdapat suatu keadaan khusus, bahwa integral lintasan tidak bergantung terhadap
bentuk lintasannya, artinya nilai integral akan sama walaupun lintasanya berbeda
asalkan ujung-ujungnya sama. Dalam hal ini integral dikatakan bebas lintasan,
yang akan dijelaskan sebagai berikut.
Misalkan 𝐷 merupakan sub himpunan dari himpunana bilangan riil dan fungsi
𝑧(𝑡): 𝐷 → 𝑪 terdiferensial di 𝑡. Selanjutnya misalkan fungsi 𝑔(𝑧) = 𝑢(𝑥, 𝑦) +
𝑖𝑣(𝑥, 𝑦) terdiferensial di 𝑧(𝑡).
Dan
𝑑[𝑔(𝑧(𝑡))] 𝑑𝑢 𝑑𝑥 𝑑𝑢 𝑑𝑦 𝑑𝑣 𝑑𝑥 𝑑𝑣 𝑑𝑦
= + +𝑖( + )
𝑑𝑡 𝑑𝑥 𝑑𝑡 𝑑𝑦 𝑑𝑡 𝑑𝑥 𝑑𝑡 𝑑𝑦 𝑑𝑡
𝑑[𝑔(𝑧(𝑡))] 𝑑𝑢 𝑑𝑥 𝑑𝑣 𝑑𝑦 𝑑𝑣 𝑑𝑥 𝑑𝑢 𝑑𝑦
= − +𝑖( + )
𝑑𝑡 𝑑𝑥 𝑑𝑡 𝑑𝑦 𝑑𝑡 𝑑𝑥 𝑑𝑡 𝑑𝑦 𝑑𝑡
𝑑𝑢 𝑑𝑣 𝑑𝑥 𝑑𝑦
=( + 𝑖 )( + 𝑖 )
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑡 𝑑𝑡
= 𝑔′ (𝑧(𝑡))𝑧 ′ (𝑡)
7
Kenyataan di atas dapat digunakan untuk menghitung integral lintasan
sebagai berikut. Misalkan 𝐹: 𝐷 → 𝑪 dengan 𝐹′(𝑧) = 𝑓(𝑧) di 𝐷. Misalkan
juga 𝑎 dan 𝑏 didalam 𝐷 dan 𝐶 ⊂ 𝐷 kontur/lintasan dari 𝑎 ke 𝑏. Maka
𝑑
𝐹(𝑧(𝑡)) = 𝐹(𝑧(𝑡))𝑧 ′ (𝑡) = 𝑓(𝑧(𝑡))𝑧 ′ (𝑡)
𝑑𝑡
Sehingga
𝛽 𝛽
𝑑
∫ 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 = ∫ 𝑓(𝑧(𝑡))𝑧 ′ (𝑡)𝑑𝑡 = ∫ 𝐹(𝑧(𝑡))𝑑𝑡
𝑑𝑡
𝐶 𝛼 𝛼
= 𝐹(𝑧(𝛽)) − 𝐹(𝑧(𝛼))
= 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎)
Perhatikan bahwa integral hanya bergantung pada titik 𝑎 dab 𝑏 dan tidak
peduli pada bentuk lintasan 𝐶. Integral ini dinamakan integral bebas lintasan
(path independent). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa integral
suatu fungsi analitik untuk suatu litasan 𝐶 di dalam pada domain terhubung
sederhana D dari titik 𝑎 ke titik 𝑏 adalah
∫ 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 = 0
𝐶
8
Contoh 2. Tentukan ∫𝐶 𝑧 2 𝑑𝑧, jika 𝐶 adalah kurva 𝑦 = 𝑥 2 dari 𝑧 = 1 + 𝑖 ke 𝑧 = 2 +
4𝑖.
Penyelesaian.
Kita tahu bahwa 𝑓(𝑧) = 𝑧 2 adalah fungsi seluruh, jadi analitik untuk semua 𝑧 dan
1
𝐹(𝑧) = 3 𝑧 2 . Jadi
1
∫ 𝑧 2 𝑑𝑧 = [(2 + 4𝑖)3 − (1 + 𝑖)3 ]
3
𝐶
−14 + 18𝑖
=
3
Pada bagian sebelumnya telah dibahas bahwa integral garis fungsi kompleks
𝑓(𝑧) bergantung pada ujung-ujung dan bentuk lintasannya. Tetapi jika 𝑓(𝑧)
analitik maka pada domain terhubung sederhana 𝐷 maka integral tidak akan
bergantung pada bentuk lintasannya dan nilainya nol jika lintasannya
tertutup. Pada bagian ini akan dibahas untuk lintasan tertutup. Integral pada
lintasan tertutup sederhana sering disebut dengan integral kontur.
Ada beberapa definisi yang akan sering digunakan dalam pembahsan ini.
9
Teorema Cauchy Goursat. Jika 𝑓(𝑧) analitik di dalam suatu domain
terhubung sederhana 𝐷, maka untuk setiap lintasan tertutup sederhana di
dalam 𝐷 berlaku
∮ 𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 = 0
𝐶
Dengan kata lain integral kontur fungsi kompleks tidak tergantung lintasan yang
dilewatinya.
Contoh 3. ∮𝐶 𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 = 0 untuk sebarang lintasan tertutup 𝐶 jika 𝑓(𝑧) adalah fungsi
seluruh, misal 𝑓(𝑧) = sin 𝑧 , 𝑓(𝑧) = 𝑒 𝑧 .
1
Contoh 4. Tentukan ∮𝐶 𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 jika 𝑓(𝑧) = 𝑧 2+4 dan 𝐶 lingkaran satuan arah
positif.
Penyelesaian.
1
Titik singular dari 𝑓(𝑧) = 𝑧 2 +4 adalah 𝑧 = ±2𝑖 terletak di luar 𝐶.
1
Jadi 𝑓(𝑧) = 𝑧 2 +4 analitik pada dan di dalam 𝐶, sehingga ∮𝐶 𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 = 0
10
Teorema Cauchy-Goursat pada domain berganda
Sebuah anulus adalah daerah cincin, termasuk domain terhubung ganda dua, terdiri
dari dua kurva tertutup, 𝐶 dan 𝐾 (Gambar 4a). Jika arah kontur dibalik, hasil integral
akan menjadi negatifnya. Untuk kurva tertutup arah positif adalah arah yang
menyebabkan daerah integrasi berada di sebelah kiri lintasan integrasi. Itulah
sebabnya arah lintasan integrasi haruslah ditentukan pada integral kontur fungsi
kompleks.
Integrasi menyusuri kurva batas daerah anulus ini dapat dipecah menjadi 4 integral
dengan kontur masing-masing 𝐶 ′ , Γ1 , Γ2 dan −𝐾′(+𝐾′ didefinisikan searah dengan
𝐶). Kontur 𝐶′ adalah kontur 𝐶 setelah terbelah oleh celah lintasan Γ1 dan Γ2 yang
masuk dan keluar di antara 𝐶 dan 𝐾. Demikian pula kontur 𝐾′ adalah kontur 𝐾
sesudah diberi celah tersebut di atas (Gambar 4). Celah harus dibuat sedemikian
kecil agar 𝐶′ ⟶ 𝐶 dan 𝐾′ ⟶ 𝐾. Nilai integral ini adalah
11
∮ 𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 = ∮ 𝑓(𝑧) 𝑑𝑧
𝐶 𝐾
(Dalam hal ini perhatikan bahwa lintasan 𝐶 dan 𝐾 memiliki arah yang sama).
Jadi di dalam daerah analitiknya, kontur tertutup integral kompleks boleh mengecil
tanpa mengubah nilai integral itu sendiri. Sifat ini dapat diperluas pengertiannya
jika anulusnya memiliki banyak lubang, katakanlah lubang 𝐾1 , 𝐾2 , … , 𝐾𝑛 (Domain
berganda 𝑛), sehingga diperoleh
𝑧+3
Contoh. Hitunglah ∮𝐶 𝑧 2 +𝑧 𝑑𝑧, dengan 𝐶 lingkaran pusat 0, berjari-jari 3 arah positif.
Penyelesaian.
𝑧+3 3 2
Perhatikan bahwa fungsi 𝑓(𝑧) = 𝑧 2 +𝑧 = 𝑧 = − 𝑧+1 tidak analitik di 𝑧 = 0 dan 𝑧 =
1. Kedua titik tersebut ”dibuang” dengan membentuk lingkaran dengan pusat di
titik tersebut (gambar 5).
12
𝑧+3 3 2 3 2
∮ 2
𝑑𝑧 = ∮ ( − ) 𝑑𝑧 + ∮ ( − ) 𝑑𝑧
𝑧 +𝑧 𝑧 𝑧+1 𝑧 𝑧+1
𝐶 𝐾1 𝐾2
3 2 3 2
= ∮ 𝑑𝑧 − ∮ ( ) 𝑑𝑧 + ∮ 𝑑𝑧 − ∮ ( ) 𝑑𝑧
𝑧 𝑧+1 𝑧 𝑧+1
𝐾1 𝐾1 𝐾2 𝐾2
Menurut teorema Cauchy – Goursat maka integral suku pertama dan keempat di
ruas kanan adalah nol. Sehingga diperoleh
𝑧+3
∮ 𝑑𝑧 = −4𝜋𝑖 + 6𝜋𝑖 = 2𝜋𝑖 .
𝑧2 + 𝑧
𝐶
Misalkan fungsi 𝑓(𝑧) analitik di dalam suatu daerah yang memuat lintasan tertutup
sederhana 𝐶 arah positif, dan misalkan 𝑧0 titik interior 𝐶.
𝜀 > 0 terdapat 𝛿 > 0 sehingga jika 𝑧 − 𝑧0 < 0 maka |𝑓(𝑧) − 𝑓(𝑧0 )| < 𝜀 .
Misalkan 𝜌 > 0 sedemikian sehingga 𝜌 < 𝛿 dan lingkaran 𝐾 = {𝑧 ∶ |𝑧 −
𝑧0 | = 𝜌 } berada di dalam 𝐶.
𝑓(𝑧)
Fungsi 𝑧−𝑧 analitik di daerah antara 𝐶 dan 𝐾. Maka menurut teorema Cauchy
0
13
𝑓(𝑧) 𝑓(𝑧)
∮ 𝑑𝑧 = ∮ 𝑑𝑧
𝑧 − 𝑧0 𝑧 − 𝑧0
𝐶 𝐾
Perhatikan bahwa
2𝜋 2𝜋
𝑓(𝑧) 𝑓(𝑧0 + 𝜌𝑒 𝑖𝑡 )
∮ 𝑑𝑧 = lim ∫ 𝑖𝜌𝑒 𝑖𝑡 𝑑𝑡 = 𝑖𝑓(𝑧0 ) ∫ 𝑑𝑡 = 2𝜋𝑖𝑓(𝑧0 )
𝑧 − 𝑧0 𝜌⟶0 𝜌𝑒 𝑖𝑡
𝐶 0 0
Jadi
𝑓(𝑧) 𝑓(𝑧)
∮ 𝑑𝑧 = ∮ 𝑑𝑧 = 2𝜋𝑖𝑓(𝑧0 ) .
𝑧 − 𝑧0 𝑧 − 𝑧0
𝐶 𝐾
atau
𝑓(𝑧)
∮ 𝑑𝑧 = 2𝜋𝑖𝑓(𝑧0 )
𝑧 − 𝑧0
𝐶
atau
1 𝑓(𝑧)
𝑓(𝑧0 ) = 2𝜋𝑖 ∮𝐶 𝑧−𝑧 𝑑𝑧
0
2𝑧
Contoh 6. Tentukan ∮𝐶 (𝑧−1)(𝑧+4) 𝑑𝑧 , Jika 𝐶 ∶ |𝑧| = 2 arah positif.
Penyelesaian.
Sekarang fungsi 𝑓(𝑧) ini analitik pada dan di dalam lintasan C, sehingga dengan
menggunakan rumus integral Cauchy, diperoleh
2𝑧 𝑓(𝑧) 4
∮ 𝑑𝑧 = ∮ 𝑑𝑧 = 2𝜋𝑖𝑓(1) = 𝜋𝑖
(𝑧 − 1)(𝑧 + 4) 𝑧−1 5
𝐶 𝐶
14
Turunan fungsi analitik
Secara umum, jika z0 adalah titik interior pada C maka bentuk integral Cauchy
1 𝑓(𝑧)
menjadi 𝑓(𝑧0 ) = 2𝜋𝑖 ∮𝐶 𝑧−𝑧 𝑑𝑧 dengan z didalam C.
0
1 𝑓(𝑧)
𝑓 ′ (𝑧0 ) = ∮ 𝑑𝑧
2𝜋𝑖 (𝑧 − 𝑧0 )
𝐶
2! 𝑓(𝑧)
𝑓 ′ ′(𝑧0 ) = ∮ 𝑑𝑧
2𝜋𝑖 (𝑧 − 𝑧0 )3
𝐶
𝑛! 𝑓(𝑧)
𝑓 (𝑛) (𝑧0 ) = ∮ 𝑑𝑧
2𝜋𝑖 (𝑧 − 𝑧0 )𝑛+1
𝐶
Teorema. Jika 𝑓(𝑧) analitik pada dan di dalam suatu kurva tertutup sederhana C,
maka 𝑓 (𝑛) (𝑧0 ) ada untuk setiap bilangan bulat n, dan dinyatakan dalam rumus
𝑛! 𝑓(𝑧)
𝑓 (𝑛) (𝑧0 ) = ∮ 𝑑𝑧
2𝜋𝑖 (𝑧 − 𝑧0 )𝑛+1
𝐶
Hal ini mengakibatkan jika suatu fungsi analitik di suatu titik maka turunan untuk
semua tingkatnya , 𝑓’, 𝑓’’, …, juga analitik di titik tersebut.
𝑧 3 +3
Contoh 7. Tentukan ∮𝐶 (𝑧−2)3 𝑑𝑧, jika C: |𝑧| = 3 arah positif.
Penyelesaian.
15
Dalam hal ini 𝑓 (𝑧) = 𝑧 3 + 3 , 𝑧0 = 2, dan 𝑛 = 2. Dengan menggunakan rumus
integral Cauchy yang telah diperumum, diperoleh,
𝑧3 + 3 2𝜋𝑖 ′′
∮ 𝑑𝑧 = 𝑓 (2) = 12𝜋𝑖
(𝑧 − 2)3 2
𝐶
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/169292639/INtegral-KOMPleks
17