KEWARGANEGARAAN
Tentang
Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
RESVA INGRIZA, M. Pd
1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR
Saya bangga menerbitkan makalah kewarganegaraan ini tentang konstitusi dan hubungannya
dengan UUD 1945. Dalam tulisan ini saya membahas berbagai aspek kewarganegaraan,
termasuk hak dan kewajiban kewarganegaraan, serta kaitannya dengan UUD dan UUD 1945.
UUD dan UUD 1945 merupakan landasan hukum negara Indonesia yang sangat penting.
Sebagai warga negara kita harus mengetahui hak dan kewajiban kita berdasarkan UUD dan
UUD 1945. Artikel ini akan membahas secara rinci hak dan kewajiban warga negara, serta
peran UUD dan UUD 1945 dalam menjamin penegakan hak dan kewajiban tersebut.
Besar harapan saya semoga tulisan ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat yang
dapat membantu pembaca memahami pentingnya kewarganegaraan berdasarkan UUD dan
UUD 1945.
Pemakalah
i
DARTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Makalah tentang konstitusi dan UUD 1945 adalah sebuah tulisan yang membahas
mengenai dasar hukum tertinggi yang mengatur kehidupan bernegara dan
bermasyarakat di Indonesia. Konstitusi dan UUD 1945 adalah dokumen yang sangat
penting dalam konteks hukum di Indonesia, karena kedua dokumen ini menjadi dasar
hukum bagi negara Indonesia.
Sementara itu, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 adalah konstitusi Indonesia yang
berlaku saat ini. UUD 1945 pertama kali disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan
telah mengalami beberapa kali amandemen. UUD 1945 mengatur tata cara
berjalannya negara Indonesia, termasuk mengatur pembagian kekuasaan, hak-hak dan
kewajiban warga negara, serta hak dan kewajiban pemerintah.
Makalah tentang konstitusi dan UUD 1945 dapat membahas sejarah pembuatan
konstitusi dan UUD 1945, peran dan fungsi konstitusi dalam suatu negara, struktur
dan isi UUD 1945, serta penjelasan mengenai hak dan kewajiban warga negara dan
pemerintah sesuai dengan UUD 1945. Selain itu, makalah juga dapat membahas
perkembangan dan tantangan dalam implementasi konstitusi dan UUD 1945 di
Indonesia, termasuk isu-isu kontroversial seperti reformasi hukum, perlindungan hak
asasi manusia, dan pemisahan kekuasaan antara lembaga-lembaga negara.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Konsep dan Urgensi Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
2. Alasan Perlunya Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
3. Sumber Historis, Sosiologi, dan Politis tentang Konstitusi dalam
Berbangsa dan Bernegara di Indonesia
4. Praktik kewarganegaraan
C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui Konsep dan Urgensi Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
2. Mengetahui Alasan Perlunya Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
3. Mengetahui Sumber Historis, Sosiologi, dan Politis tentang Konstitusi dalam
Berbangsa dan Bernegara di Indonesia
4. Mengetahui Praktik kewarganegaraan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Konstitusional
Konstitusi adalah seperangkat aturan atau undang-undang yang berisi ketentuan tentang
bagaimana pemerintahan diatur dan dijalankan.
Konstitusi adalah model norma politik, hukum yang terbentuk dalam pemerintahan suatu
negara, biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Undang-undang tidak
menentukan
1
Abdul Mukthie Fajar, Achmad Sodiki, jurnal konstitusi, volume.6, 2009, hlm 14
3
4
keadaan tertentu, tetapi hanya prinsip-prinsip yang menjadi dasar peraturan lainnya.
Konstitusi adalah tentang konstitusi atau ketentuan konstitusional dan aturan suatu negara.
Defenisi Konstitusi Menurut Para Ahli
1. Struycken: konstitusi adalah Undang-Undang Dasar. Konstitusi memuat garis-
garis besar dan asas tentang organisasi dari pada negara
2. Lord James Brice: konstitusi adalah kerangka masyarakat dalam dunia politik
yang diatur oleh hukum, dimana hukum menetapkan secara tetap terhadap
berbagai Lembaga yang memiliki fungsi dan hak yang diakui
3. Aristoteles: Membedakan antara istilah politica yang berarti konstitusi dan
monica adalah undang-undang
4. Richard S. Kay: konstitusi ialah pelaksanaan dari aturan-aturan hukum atau rule
of law dalam hubungan atara masyarakat dengan pemerintahan. Konstitualisme
menciptakan situasi yang bisa memupuk rasa aman karena adanya Batasan pada
wewenang pemerintah yang sudah ditetapkan lebih awal
5. Cf. Strong: Konstitusi ialah sekumpulan asas yang mengatur, menetapkan
pemerintah dan kekuasaannya, hak-hak yang diperintah, dan juga hubungan
antara pemerintah dengan yang diperintah.
6. Carl J. Friedrich: Konstitusi adalah seperangkat prinsip-prinsip atau aturan-
aturan yang menentukan susunan pemerintahan, hubungan antara pemerintah
dan rakyat, serta hak dan kewajiban individu.
7. Ferdinand Lassalle: Konstitusi adalah undang-undang dasar yang menentukan
kekuasaan apa yang dipegang oleh penguasa dan oleh siapa kekuasaan itu
dipegang.
8. Montesquieu: Konstitusi adalah sistem aturan dan peraturan yang menentukan
batas kekuasaan dan fungsi-fungsi berbeda dalam pemerintahan.
9. John Locke: Konstitusi adalah perjanjian antara pemerintah dan rakyat tentang
hak-hak, kewajiban, dan kekuasaan yang dipegang oleh pemerintah.
10. Hans Kelsen: Konstitusi adalah norma tertinggi dalam sistem hukum suatu
negara yang menentukan tata cara pembuatan hukum dan pembagian kekuasaan.
sebuah negara. Konstitusi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, baik dalam negara demokratis maupun non-demokratis.
Berikut adalah beberapa konsep dan urgensi konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara:
4
Jimly Asshidiqqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme (Jakarta: Konstitusi Press. Hlm. 79
5
Anonym, “Federal Constitutional Court Of Germany” http:Wikipedia.com/, diakses pada tanggal 20 november
2010.
9
Pentingnya Konstitusi
Konstitusi dan negara ibarat dua sisi mata uang yang satu sama lainnya
tidak terpisahkan. Karena eksistensi konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara merupakan suatu hal yang sangat urgen, bahkan disebutkan tanpanya bisa
jadi tidak akan terbentuk sebuah negara. Jika dilihat dalam lintasan sejarah hingga
awal abad ke-21 ini, hampir tidak ada negara yang tidak memiliki konstitusinya.
Sehingga hal ini menunjukkan betapa urgennya konstitusi sebagai perangkat suatu
negara.
Menurut Moh. Kusnardi bahwa; ‘’Bagi mereka yang memandang negara dari sudut
kekuasaan dan menganggap sebagai organisasi kekuasaan, maka konstitusi dapat
dipandang sebagai lembaga atau kumpulan asas yang menetapkan bagaimana
kekuasaan dibagi di antara beberapa lembaga kenegaraan, seperti antara lembaga
legislatif, eksekutif dan yudikatif.6
6
Moh. Mahfud MD, 2010, Konstitusi dan Hukum dalam Kontroversi Isu, Jakarta: PT. RadjaGrafindo Persada,
Hlm. 287.
7
Dr. Drs. Ismail, M.Si, Pendidikan Kewarganegaraan(PasuruanJawa Timur:Qiara Media, 2020), hlm.34.
11
Konstitusi berisi tentang prinsip-prinsip dasar dan aturan hukum yang harus diikuti
oleh pemerintah dan warga negara. Konstitusi menjadi panduan bagi pemerintah
untuk menjalankan tugasnya dalam memimpin negara, dan bagi warga negara untuk
memahami hak dan kewajibannya dalam memenuhi tugas-tugasnya sebagai warga
negara.
Konstitusi juga berisi tentang hak-hak individu yang harus diakui dan dilindungi oleh
pemerintah, seperti hak atas kebebasan berbicara, hak atas perlindungan hukum, hak
atas pendidikan, dan hak atas kesehatan. Konstitusi memastikan bahwa hak-hak ini
tidak akan dilanggar atau disalahgunakan oleh pemerintah atau pihak lain.
Konstitusi menjamin hak asasi manusia dan melindungi warga negara dari
penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah. Konstitusi juga melindungi hak-hak
individu dan kelompok minoritas dari penindasan oleh mayoritas.
Konstitusi mengatur hubungan antara pemerintah dan warga negara, serta menetapkan
hak dan kewajiban warga negara. Hal ini memastikan bahwa warga negara memiliki
hak-hak yang diakui dan dihormati oleh pemerintah, serta menjaga keseimbangan
antara kepentingan individu dan kepentingan umum.
Konstitusi menetapkan bentuk negara dan sistem pemerintahan yang dianut oleh
sebuah negara, seperti republik atau monarki, dan sistem pemerintahan presidensial
atau parlementer. Hal ini membantu menentukan kekuasaan dan kewenangan yang
dimiliki oleh pemerintah, dan memastikan bahwa pemerintah bertindak sesuai dengan
peraturan dan prinsip-prinsip dasar negara.
Konstitusi juga memberikan hak-hak dasar dan kebebasan individu yang harus
dilindungi oleh negara, seperti hak atas kebebasan berbicara, beragama, berpendapat,
berkumpul, dan hak-hak lainnya. Ini membantu melindungi hak-hak individu dari
penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah atau kelompok lain.
Konstitusi adalah hukum dasar atau aturan dasar yang mengatur tata kelola
negara. Konstitusi memuat prinsip-prinsip, nilai, dan aturan yang mengatur bagaimana
suatu negara harus berfungsi dan beroperasi. Di Indonesia, konstitusi diatur dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 1945).
hukum dan tata kelola negara. Konstitusi Indonesia pertama kali ditetapkan pada tahun
1945, yang kemudian diubah beberapa kali, termasuk pada tahun 1949 dan 1950.
1. Piagam Jakarta - Dokumen ini ditandatangani pada 22 Juni 1945 oleh para
pemimpin Indonesia yang menjadi cikal bakal kemerdekaan Indonesia. Piagam
Jakarta menjadi cikal bakal bagi pembentukan Konstitusi Indonesia yang
pertama.
2. Konstitusi RIS - Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Indonesia
memutuskan untuk membentuk Republik Indonesia Serikat (RIS) yang memiliki
konstitusi tersendiri. Konstitusi RIS ditetapkan pada tanggal 27 Desember 1949.
3. Konstitusi UUD 1945 - Konstitusi Indonesia saat ini, yaitu UUD 1945,
ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Konstitusi ini telah mengalami
beberapa perubahan dan amandemen sejak pertama kali ditetapkan.
4. Proklamasi Kemerdekaan - Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan
Mohammad Hatta membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di
Jakarta. Proklamasi ini menjadi tonggak penting dalam sejarah konstitusi
Indonesia karena menjadi dasar untuk pembentukan Konstitusi Indonesia yang
pertama.
5. Tap MPRS No. II/MPRS/1960 - Pada tahun 1960, Majelis Permusyawaratan
Rakyat Sementara (MPRS) menetapkan Tap MPRS No. II/MPRS/1960 yang
berisi tentang Ketetapan tentang Pelaksanaan Konstitusi Republik Indonesia
Tahun 1945. Tap MPRS ini menegaskan kembali nilai-nilai Pancasila sebagai
dasar negara dan menetapkan bahwa konstitusi harus selalu ditaati dan
dihormati.
Sumber historis tentang konstitusi dalam berbangsa dan bernegara di Indonesia mencakup
beberapa peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, di antaranya:
Dari sumber-sumber historis ini, dapat dilihat bahwa konstitusi Indonesia dibentuk dalam
konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan dari
penjajahan Belanda. UUD NRI memuat prinsip-prinsip dasar negara, seperti Pancasila,
demokrasi, dan hak asasi manusia, yang menjadi landasan bagi tata kelola negara
Indonesia.
Pandangan para ahli hukum konstitusi juga dapat dijadikan sumber politis dalam
memahami konstitusi di Indonesia. Beberapa ahli hukum konstitusi yang
terkenal di Indonesia antara lain Jimly Asshiddiqie, Mahfud MD, dan Yusril Ihza
Mahendra.
8
Manan Bagir, Teori dan Politik Konstitusi (Yokyakarta: FH UII Press, hlm. 56
19
D. PRAKTIK KEWARGANEGARAAN
10
Ahmad Syahrizal, Peradilan Konstitusi Suatu Studi tentang Konstitusional (Jakarta:Pt. Pradnya Paramita), hlm.
87
21
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Istilah konstitusi dikenal dalam banyak bahasa, misalnya dalam bahasa Inggris
sebagai "Constitution", dalam bahasa Belanda sebagai "constitutie", dalam bahasa
Latin sebagai "contitutio, constiture", dalam bahasa Perancis sebagai "constituer",
disebut "verfassung" dalam bahasa Jerman dan "masyrutiyah". "
•Arti tengah: Sebuah konstitusi mengacu pada hukum dasar, yaitu, semua aturan
dasar, tertulis dan tidak tertulis, yang mengatur cara pemerintahan suatu negara
•Arti sempit: konstitusi mengacu pada undang-undang dasar, yaitu satu atau
beberapa dokumen yang memuat peraturan perundang-undangan yang merupakan
sifat utama atau dasar konstitusi suatu negara
Lord James Brice: konstitusi adalah kerangka masyarakat dalam dunia politik yang
diatur oleh hukum, dimana hukum menetapkan secara tetap terhadap berbagai
Lembaga yang memiliki fungsi dan hak yang diakui 3.
Strong: Konstitusi ialah sekumpulan asas yang mengatur, menetapkan pemerintah dan
kekuasaannya, hak-hak yang diperintah, dan juga hubungan antara pemerintah dengan
yang diperintah.
John Locke: Konstitusi adalah perjanjian antara pemerintah dan rakyat tentang hak-
hak, kewajiban, dan kekuasaan yang dipegang oleh pemerintah.
Konstitusi pada dasarnya merupakan suatu aturan yang mengandung norma-norma
yang berkaitan dengan kehidupan negara dalam menjaga kekuasaan yang ada dalam
suatu Negara tidak disalahgunakan dan hak asasi manusia tidak dilanggar.
Maka semestinya konstitusi tersebut dibuat atas dasar kesepakatan bersama antara
negara dan warga negara Dalam beberapa literatur, disebutkan bahwa konstitusi
adalah suatu norma atau aturan hukum yang dijadikan dasar pegangan dan acuan
dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara.
22
23
Konstitusi yang tertulis dalam suatu naskah undang-undang dasar sebagai hukum
yang tertinggi yang berlaku dalam suatu negara.
Karena konstitusi merupakan jaminan yang penting dalam menjaga agar kekuasaan
yang ada di dalam suatu negara tidak disalahgunakan dan menjamin agar hak asasi
manusia tidak dilanggar.
Konstitusi memiliki arti penting bagi negara karena kedudukannya dalam mengatur
kekuasaan; membatasi kekuasaan, menjadi barometer dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara; serta memberikan arahan dan pedoman bagi generasi penerus bangsa
dalam menjalankan suatu negara.
Menurut A. Hamid S. Attamimi bahwa ; ‘’Konstitusi dalam negara sangat penting
sebagai pemberi pegangan dan pemberi batas, sekaligus dipakai sebagai pegangan
dalam mengatur bagaimana kekuasaan negara harus dijalankan’’.
B. SARAN
Tentunya penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam proses
penulisan makalah ini yang jauh dari kata sempurna. Adapun untuk kedepannya,
penulis akan segera melakukan perbaikan terhadap penyusunan artikel ini berdasarkan
petunjuk dari berbagai sumber dan kritik yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mukthie Fajar, Achmad Sodiki. 2009. Konstitusi dalam Kehidupan Indonesia.
jurnal konstitusi, 6(3): 10-14
Anonym, “Federal Constitutional Court Of Germany”,http:Wikipedia.com/, diakses
pada tanggal 20 november 2010.
hmad Syahrizal, 2006, Peradilan Konstitusi Suatu Studi tentang Adjudikasi
Konstitusional Sebagai Mekanisme Penyelesaian Sengketa Normatif,
Jakarta: PT. Pradnya Paramita
Ismail. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan. Pasuruan Jawa Timur: Qiara Media
Jimly Asshiddiqqie, (2005), Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Penerbit
Konstitusi Press Jakarta.
Manan, Bagir. 2003. Teori dan Politik Konstitusi. Yogyakarta: FH UII Press.
Mansoer, Hamdan (Pnyt). 2002. Kapita Selekta PendidikanKewarganegaraan Bagian I.
Jakarta: Depdiknas.
Moh. Mahfud MD, 2010, Konstitusi dan Hukum dalam Kontroversi Isu, Jakarta: PT.
RadjaGrafindo Persada, Hlm. 287.