Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PSIKOLOGI UMUM DAN PERKEMBANGANNYA

Tentang
AKTIVITAS PSIKIS MANUSIA

Disusun Oleh:
Kelompok II
1. Asmin Najipa Hasibuan :2214050008
2. Mazratul Aziza Mukhtar :2214050012
3. Tegar Ramadani :2214050018

Dosen Pembimbing:
Asri Atuz Zeky, S.Pd.I,M.Pd

TADRIS BAHASA INGGRIS (A)


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
(UIN) IMAM BONJOL
PADANG
1444/2023M
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan inayah-nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah
Mata Kuliah Psikologi Umum Dan Perkembangan dengan judul "Aktivitas Psikis
Manusia".
Salawat dan salam kepada Nabi Muhammad sallahu alaihi wasallam, yang
telah membawa kita dari alam kebodohan kealam penuh dengan ilmu pengetahuan.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan. Namun tidak
lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan
baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu dengan lapang
dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi kawan-kawan
untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah
selanjutnya.

Padang, 23 Februari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
A. Pengertian Aktivitas Psikis Manusia..............................................................3
B. Aktivitas psikis manusia yang terkait dengan kognisi...................................5
C. Aktivitas psikis manusia yang terkait dengan konasi....................................7
D. Aktivitas psikis manusia yang terkait dengan afeksi (emosi)........................8
E. Aktivitas psikis manusia yang terkait dengan campuran...............................10

BAB III PENUTUP....................................................................................................11


A. Kesimpulan....................................................................................................11
B. Saran...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Psikis merupakan kondisi mental dari seseorang yang dipengaruhi karena


banyak hal. Contohnya seperti pengaruh lingkungan, cara berpikir, pendidikan dan
lainnya. Pada kenyataannya, psikis seseorang akan sangat berperan penting untuk
menentukan kepribadian dari setiap individu. Semua manusia memiliki 2 unsur yakni
ragawi dan juga psikis. Ragawi adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
tubuh fisik. Sedangkan psikis berhubungan dengan mental. Sama seperti unsur
ragawi, unsur psikis seseorang juga bisa dipelajari secara ilmiah lewat cabang ilmu
psikologi.
Manusia adalah makhluk hidup yang paling sempurna dibandingkan
dengan makhluk hidup lainnya. Kapasitas unsur kehidupan yang dimiliki
manusia dapat berkembang dan mengalami perubahan-perubahan
Dalam diri setiap manusia, pasti melakukan berbagai aktivitas psikis baik
kognisi, konasi, emosi. Aktivitas psikis manusia dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu yang diinginkan manusia yang diwujudkan melalui gerak gerik/ perilaku
manusia tersebut.
Kemampuan psikis lebih sering dikembangkan di masa kanak-kanak.
Beberapa karunia tersebut diturunkan dari orang terdekat baik secara langsung atau
tidak langsung atau dikembangkan sebagai tanggapan dari kondisi linkungan. Sebagai
seorang anak, maka kita bisa melihat lebih banyak, mendengar lebih banyak dan
merasakan lebih banyak. Ini merupakan naluri untuk bertahan hidup mendasar yang
membuat seseorang bisa bergerak dengan aman di dunia. Namun ketika sudah
dewasa, maka kita akan berhenti menjadi terlalu sensitif dan rasa sakit tidak lagi
selalu bersifat fisik.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, maka di antara


perumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud Aktivitas Psikis Manusia?


2. Apa yang dimkasud Aktivitas psikis manusia yang terkait dengan kognisi?
3. Apa yang dimaksud Aktivitas psikis manusia yang terkait dengan konasi?
4. Apa yang dimaksud Aktivitas psikis manusia yang terkait dengan afeksi
(emosi)?
5. Apa yang dimaksud Aktivitas psikis manusia yang terkait dengan campuran?

C. Tujuan Penilisan

Adapun tujuan penulis ini adalah :

1. Untuk mengetahui aktivitas psikis manusia


2. Untuk mengetahui aktivitas psikis manusia yang terkait dengan kognisi
3. Untuk mengetahui aktivitas psikis manusia yang terkait dengan konasi
4. Untuk mengetahui aktivitas psikis manusia yang terkait dengan afeksi (emosi)
5. Untuk mengetahui aktivitas psikis manusia yang terkait dengan campuran

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian aktivitas psikis manusia

Aktivitas psikis ini ada beberapa gejala seperti gejala kognisi, gejala konasi,
gejala emosi, gejala campuran. Aktivitas psikis manusia dilakukan untuk mencapai
tujuan tertentu yang diinginkan manusia yang diwujudkan melalui gerak gerik/
perilaku manusia tersebut.1

Adapun tanda tanda gangguan pada psikis:


Menurut Alison Block, Phd yakni seorang psikolog berlisensi mengatakan
jika ada beberapa tanda yang bisa digunakan untuk melihat apakah seseorang
mengalami gangguan pada psikis, seperti:

A. Merasa Lelah dan Mengantuk Meski Sudah Cukup Tidur


Tanda pertama dari seseorang yang mengalami gangguan psikis adalah terus
merasa lelah dan mengantuk meski sebenarnya sudah tidur cukup. Ini
mengartiksn jika fisik sebenarnya sudah beristirahat namun tidak dengan psikis.
Dengan begitu, seseorang bisa terbangun dalam kondisi lelah dan tidak
bersemangat saat menjalani hari.
B. Mengalami Emosi yang Tidak Stabil
Seseorang dengan gangguan psikis umumnya akan lebih sensitif dan mudah
marah bahkan untuk hal kecil. Bahkan, alasan dari kemarahan tersebut seringkali
juga tidak masuk akal. Bahkan, terkadang seseorang bisa langsung merasa sedih
sesudah tertwa lepas, marah dan bad mood secara cepat. Kelelahan secara psikis
tersebut bisa menyebabkan seseorang mengalami mood sing yang sangat luar
biasa drastis.
C. Ingin Menyendiri dan Menghilang
Kelelahan secara psikis bisa membuat seseorang merasa malas untuk bertemu
dengan orang lain dan berkomunikasi. Orang tersebut akan merasa ingin

1
Ibid., hlm. 143.

3
bersembunyi serta menghindar dari beberapa orang yang sebetulnya sudah biasa
ditemui.
D. Merasa Tidak Dihargai Orang Lain
Terkadang di dalam hidup, seseorang yang mengalami gangguan psikis bisa
merasa jika semua yang sudah dilakukan tidak diapresiasi orang lain. Contohnya
meski sudah bekerja dengan baik, namun atasan tidak memberikan apresiasi.
Contoh lainnya seperti ketika menunjukkan peningkatan prestasi di kampus,
sayangnya orang tua tidak memberi pujian. Akhirnya, orang tersebut akan
kecewa karena merasa kecewa sebab semua yang sudah dilakukan tidak ada
artinya untuk orang lain.
E. Berpura-pura Bahagia dan Seolah Tidak Terjadi Apapun
Menyembunyikan perasaan yang sebetulnya dirasakan serta bersikap seakan
semuanya baik-baik saja juga menjadi tanda seseorang mengalami
kelelahan psikis.Ini disebabkan karena orang tersebut beranggapan jika orang
lain tidak akan mengetahui kondisi yang sebenarnya.
F. Merasa Beban Hidup Semakin Berat
Jika seseorang merasa hidup yang dijalani sangat berat hingga mau keluar dari
rutinitas tersebut, maka bisa menjadi pertanda jika kelelahan psikis sudah terjadi.
Contohnya seperti ingin keluar dari pekerjaan yang dijalani supaya kehidupan
bisa kembali berjalan normal. Contoh lainnya ketika keluarga tidak menyayangi
sehingga ingin menjauh dari keluarga.
G. Merasa Kesepian dan Ingin Menangis Secara Tiba-tiba
Tanda berikutnya dari kelelahan psikis adalah merasa kesepian dan ingin
menangis secara tiba-tiba. Orang tersebut akan merasa tidak punya siapa pun
untuk berbagi perasaan dan membuat hidup terasa hambar. Bahkan terkadang
juga disertai dengan rasa sesak dan nyeri di area dada.

4
B. Aktivitas psikis manusia yang terkait dengan kognisi

Ketika seseorang mempunyai rasa ingin tahu tentang sesuatu hal, misalnya
mengapa orang dapat tertawa, maka orang tersebut akan berpikir dengan menduga-
duga tentang jawaban dari mengapa orang dapat tertawa , lalu orang tersebut akan
melakukan suatu pengamatan kepada obyek pengamatan menggunakan alat
inderanya, setelah itu orang tersebut akan memberikan tanggapan sebagai tanda orang
tersebut sudah agak mengerti mengapa orang dapat tertawa, tanggapan seseorang
dapat diwujudkan baik fisik maupun psikis, misalnya dengan berkata ‘oh, mungkin’
atau mungkin mengangguk angguk dan lain sebagainya. Setelah itu orang tersebut
akan memberikan mengingat kejadian – kejadian yang telah dialami dalam otak
manusia tersebut. Seseorang melakukan semua hal yang telah diuraikan diatas untuk
mencapai satu tujuan yaitu berpikir. Berpikir untuk memahami / mencari tahu
kebenaran dari suatu hal yang ingin kita ketahui. Aktivitas psikis seperti ini disebut
gejala kognisi

Aktivitas kognisi merupakan manifestasi kemampuan manusia untuk


menerima stimulus dari luar yang meliputi:

a. Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses penginderaan atau diterimanya stimulus


oleh individu melalui reseptornya. Kemudian diteruskan kepusat susunan syaraf atau
otak, dan terjadilah proses psikologis dengan kata lain individu mengalami proses
persepsi karena dirinya menyadari apa yang dilihat, didengar dan lain sebagainya.2

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses persepsi, antara lain


tingkat perhatian individu, kualitas dan kuantitas stimulus, dan faktor individu itu
sendiri. Jika individu mengalami kesalahan dalam mengartikan stimulus, maka hal itu
disebut sebagai ilusi.

b. Bayangan

Bayangan sering disebut juga sebagai tanggapan. Ketika proses persepsi


terjadilah gambaran dalam jiwa seseorang, dan ternyata gambaran sebagai hasil
persepsi tidak langsung hilang setelah pengamatan selesai. Ternyata manusia
memiliki kemampuan lain selain persepsi, yaitu kemampuan untuk membayangkan
atau menanggap kembali hal-hal yang telah diamatinya. Tanggapan berbeda dengan
2
Davidoff, L . L. Introduction to Psychology. International Book Company, International Student
Edition. Tokyo: McGraw-Hill.1981., hlm. 53

5
persepsi yang membutuhkan objek serta terikat oleh ruang dan waktu. Tanggapan
meskipun lebih samar objeknya tetapi dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.

c. Fantasi

Fantasi merupakan kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan


atau bayangan-bayangan baru. Fantasi dapat membuat manusia melepaskan diri dari
keadaan yang dihadapinya dan menjangkau kedepan ke keadaan-keadaan yang akan
datang. Fantasi dapat terhadi secara disadari maupun secara tidak disadari (biasanya
terjadi pada anak-anak).

d. Ingatan

Ingatan merupakan hubungan pengalaman dengan masa lampau. Kemampuan


ini menunjukkan bahwa manusia mampu untuk menyimpan dan menimbulkan
kembali apa yang telah pernah dialaminya. Akan tetapi tidak seluruhnya apa yang
pernah dialami itu tetap tinggal dalam ingatan serta tidak seluruhnya dapat
dimunculkan kembali. Oleh sebab itu kemampuan ingatan manusia terbatas. Proses
masuknya pengalaman ke dalam ingatan tersebut dapat terjadi dengan sengaja
memasukkan pengalaman ataupun pengetahuan ke dalam jiwanya. Dapat juga dengan
cara tidak sengaja dimasukkan kedalam ingatan. Fungsi kedua dari ingatan adalah
menyimpan. Hal ini berkaitan dengan bagaimana agar yang telah dipelajari atau yang
telah dimasukkan tersebut dapat disimpan dengan baik. Fungsi menimbulkan kembali
hal-hal yang telah disimpan dalam ingatan. Menimbulkan kembali ingatan yang
tersimpan dapat dibedakan sebagai pemanggilan kembali dan pengenalan kembali apa
yang disimpan.

e. Berpikir

Berpikir merupakan suatu kegiatan psikis untuk mencari hubungan antara dua
objek atau lebih atau menghubungkan pengertian yang satu dengan pengertian yang
lain untuk mendapatkan pemecahan masalah yang sedang dihadapi, dan pengertian-
pengertian tersebut merupakan bahan atau materi berpikir. Pengertian dapat diperoleh
baik disengaja maupun tidak disengaja. Perolehan pengertian tanpa sengaja berupa
pengalaman-pengalaman manusia. Sedangkan pengertian yang diperoleh dengan
sengaja kadang-kadang disebut sebagai pengertian ilmiah.

f. Inteligensi,

6
Inteligensi menurut Thorndike dalam Skinner3 merupakan kemampuan
seseorang untuk merespon dengan baik sesuai dengan stimulus yang diterimanya.
Sedangkan Terman dalam Walgito4 menyatakan bahwa inteligensi kemampuan
seseorang untuk berfikir secara abstrak.

Definisi yang lebih lengkap dikemukakan oleh Freeman5 yang menyatakan


bahwa inteligensi itu adalah kemampuan untuk menyatukan pengalaman dan
menemukan situasi baru dengan respon yang sesuai, kemampuan belajar, kemampuan
untuk melaksanakan tugas, serta kemampuan untuk berpikir abstrak. Adapun faktor
yang membentuk inteligensi menurut Spearman6 dalam Walgito meliputi dua faktor,
yaitu kemampuan umum dan kemampuan khusus.

C. Aktivitas psikis manusia yang terkait dengan konasi

Aktivitas konasi merupakan manifestasi kemampuan manusia untuk


merefleksikan kemauannya, atau motif yang melatarbelakangi manusia bertindak.
Sebagai makhluk hidup manusia atau semua organisme di dunia berbuat atau
bertindak karena didorong oleh suatu kekuatan yang datang dari dalam dirinya
Dorongan yang datang dari dalam dirinya itu dinamakan motif. Dorongan tersebut
tertuju pada suatu tujuan tertentu, akan tetapi ada pula perbuatan atau tindakan
manusia yang tidak didorong oleh motif tertentu, dimana perbuatan itu berlangsung
secara otomatis. Oleh sebab itu di bawah ini akan dijelaskan jenis tindakan atau
perbuatan manusia.

a. Perbuatan atau tindakan yang reflektif, yaitu perbuatan yang terjadi tanpa
disadari oleh individu yang bersangkutan. Oleh sebab itu tindakan sebagai suatu
reaksi dari stimulus yang diterima tidak sampai ke otak sebagai pusat kesadaran.
Maka dari itu jalan yang ditempuh stimulus sampai terjadinya reaksi akan lebih
pendek bila dibandingan stimulus yang disadari. Jalannya stimulus melalui
reseptor kemudian efektor baru kemudian terjadi respon.
b. Perbuatan yang disadari, yaitu perbuatan manusia atas dasaradanya motif dari
individu yang bersangkutan. Oleh sebab itu stimulus yang diterima oleh individu
itu sampai pada pusat kesadaran di otak. Jalan yang ditempuh stimulus melewati
reseptor, menuju pusat lalu efektor, baru terjadi respon.

3
Skinner, C.E. Educational Psychology. Prentice Hall Inc: New York. 1959., hlm. 133.
4
Walgito, B., Op.Cit., hlm.134
5
Freeman, F.S. Theory and Practice of Psychological Testing. New York: Henry Holt and
Company.1950., hlm. 134.
6
Walgito, B., Op.Cit., hlm.134.

7
Adapun macam-macam motif menurut Woodworth dan Marquis dalam
Walgito dapat dibedakan menjadi:

a) Motif yang berhubungan dengan kebutuhan jasmaniah (organic need), yaitu


motif yang berhubungan dengan kelangsungan hidup individu. Misalnya, minum,
makan, bernafas, seks, dan kebutuhan jasmaniah lainnya.
b) Motif darurat (emegency motives), yaitu motif untuk tindakan-tindakan dengan
segera karena keadaan sekitar menuntutnya, misalnya motif untuk melepaskan
diri dari bahaya, motif melawan, serta
c) Motif objektif (obyective motive), merupakan motif untuk mengadakan
hubungan dengan keadaan sekitarnya, baik terhadap individu lain maupun benda.
Misalnya motif eksplorasi, motif manipulasi, serta minat.

D. Aktivitas psikis manusia yang terkait dengan afeksi (emosi)

Aktivitas afeksi merupakan refleksi dari perasaan manusia. Perasaan atau


ekspresi emosi biasanya disifatkan sebagai suatu keadaan dari diri manusia pada
suatu waktu tertentu. Misalnya orang merasa sedih, senang, marah, dan lain
sebagainya bila individu tersebut mendengar, melihat, atau mencium sesuatu. Oleh
sebab itu perasaan disifatkan sebagai suatu keadaan jiwa sebagai akibat adanya
peristiwa-peristiwa yang pada umumnya datang dari luar, dan peristiwa tersebut pada
umumnya menimbulkan goncangan pada individu yang bersangkutan. Maka dari itu
reaksi individu terhadap keadaan atau peristiwa tersebut tidak sama antara satu
dengan yang lain.

Perasaan berhubungan dengan peristiwa persepsi, bersifat subjektif dan


menjadi reaksi kejiwaan terhadap stimulus yang mengenainya. Oleh sebab itu
ada individu yang merespon peristiwa berbeda-beda. Contohnya: ketika seseorang
melihat tayangan televisi yang mengabarkan bahwa banyak TKW sebagai pahlawan
devisa negara mendapatkan penganiayaan baik fisik maupun mental, lalu tiba- tiba
saja orang tersebut mengeluarkan air mata sebagai wujud empati terhadap TKW
tersebut. Kemudian orang tersebut memberibantuan baik secara material maupun
spiritual kepada TKW tersebut sebagai wujud simpati. Inilah yang disebut gejala
emosi.

Perasaan dikaitkan dengan waktu menurut Stern dalam Walgito digolongkan


menjadi tiga. Yaitu:

8
a) Perasaan-perasaan sekarang, artinya perasaan yang bersangkutan dengan
keadaan sekarang. Hal ini berkenaan dengan situasi yang aktual.
b) Perasaan-perasaan yang menjangkau maju, berkaitan kdengan kejadian-
kejadian di masa depan, atau masih dalam pengharapan.
c) Perasaan-perasaan yang berkaitan dengan waktu yang telah lalu, atau
melihatke belakang apa yang telah terjadi. Misalnya orang sedih ingat
kegagalan.7

Kohnstamm dalam Walgito mengklasifikasikan perasaan:

1. Perasaan keinderaan, adalah perasaan yang berkaitan dengan alat indera.


Misalnya perasaan yang berhubungan dengan pengecapan, manis, pahit, asin,
tawar, dan lain sebagainya.
2. Perasaan kejiwaan, masih dikelompokkan lagi menjadi, perasaan
intelektual, kesusilaan, keindahan, kemasyarakatan, harga diri, dan perasaan
ketuhanan.
1) Perasaan intelektual, merupakan jenis perasaan yang timbul jika individu
dapat memecahkan suatu persoalan, atau mendapat hal baru sebagai buah
kerja intelektualnya.
2) Perasaan kesusilaan, timbul jika individu mengalami hal-hal yang baik atau
buruk menurut norma-norma kesusilaan. Individu akan merasa positif jika
telah berbuat baik, atau sebaliknya mengalami perasaan negatif jika telah
melakukan perbuatan jelek.
3) Perasaan keindahan, perasaan ini timbul jika individu mengamati sesuatu
yang indah atau jelek.
4) Perasaan kemasyarakatan, perasaan ini muncul dalam hubungan dengan orang
lain. Kalau orang mengikuti keadaan orang lain maka muncul adanya
perasaan yang menyertainya. Misalnya perasaan kebangsaan.
5) Perasaan harga diri adalah perasaan yang menyertai harga diri seseorang.
Positif jika mendapatkan penghargaan, dan negatif jika kecewa.
6) Perasaan ke Tuhanan, perasaan ini menyertai kepercayaan kepada Tuhan yang
memiliki sifat serba sempurna. Perasaan percaya ini akan membuat manusia
akan berbuat baik, dan sholeh.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa manusia


sebagai makhluk yang memiliki jiwa tentunya dapat memberikan gambaran bahwa
jiwa manusia tersebut merefleksikan berbagai tingkah laku dan aktivitasnya dalam
7
Walgito, B., Op.Cit., hlm.139.

9
kehidupan sehari-hari. Aktivitas psikis manusia merefleksikan aktivitas kognisi,
aktivitas konasi, dan aktivitas aktivitas afeksi atau ekspresi emosi.8

E. Aktivitas psikis manusia yang terkait dengan campuran

Gejala campuran, terdiri dari perhatian, kelelahan, sugesti. Ketika kita,


memusatkan penglihatan maupun pendengaran pada suatu objek inilah yang disebut
perhatian. Ketika daya tahan tubuh kita menurun karena melakukan sesuatu hal, ini
disebut kelelahan. Ketika perbuatan kita mampu menguatkan / menggerakan pikiran
kita, maka inilah yang disebut dengan sugesti.

Semua gejala- gejala psikis yang telah diuraikan diatas, saling berkaitan dan
tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Sebagai contoh dalam kehidupan nyata, ketika
melihat peristiwa gunung Merapi pada beberapa hari yang lalu, ketika gunung Merapi
memuntahkan laharnya, banyak orang ikut merasa sedih bahkan mengeluarkan air
mata, mereka mempunyai keinginan untuk membantu menimbulkan semangat hidup
para korban, kemudian mereka melakukan pengamatan di pos mana yang belum
mendapat bantuan lalu mereka memberi bantuan yang dibutuhkan para korban
tersebut. Wujud bantuan tersebut ada yang berupa bantuan secara fisik maupun
mental, untuk bantuan mental biasanya mereka member motivasi- motivasi yang
didalamnya terdapat sugesti dan perhatian kepada para korban bencana. Inilah salah
satu contoh keterkaitan berbagai gejala aktivitas psikis manusia. Berbagai aktivitas
psikis manusia, mempunyai hubungan saling keterkaitan dan tidak dapat dipisahkan
satu sama lain.

BAB III

PENUTUP
8
Ibid., hlm. 143.

10
A. Kesimpulan

Aktivitas psikis ini ada beberapa gejala seperti gejala kognisi, gejala konasi,
gejala emosi, gejala campuran. Aktivitas psikis manusia dilakukan untuk mencapai
tujuan tertentu yang diinginkan manusia yang diwujudkan melalui gerak gerik/
perilaku manusia tersebut.
Adapun tanda tanda gangguan pada psikis yaitu merasa lelah dan mengantuk
meski sudah cukup tidur, mengalami emosi yang tidak stabil, ingin menyendiri dan
menghilang, merasa tidak dihargai orang lain, berpura-pura bahagia dan seolah tidak
terjadi apapun, merasa beban hidup semakin berat , merasa kesepian dan ingin
menangis secara tiba-tiba.
Aktivitas kognisi merupakan manifestasi kemampuan manusia untuk
menerima stimulus dari luar. Sedangkan Aktivitas konasi merupakan manifestasi
kemampuan manusia untuk merefleksikan kemauannya, atau motif yang
melatarbelakangi manusia bertindak. Sebagai makhluk hidup manusia atau semua
organisme di dunia berbuat atau bertindak karena didorong oleh suatu kekuatan yang
datang dari dalam dirinya Dorongan yang datang dari dalam dirinya itu dinamakan
motif. Dan Aktivitas afeksi merupakan refleksi dari perasaan manusia. Perasaan atau
ekspresi emosi biasanya disifatkan sebagai suatu keadaan dari diri manusia pada
suatu waktu tertentu. Misalnya orang merasa sedih, senang, marah, dan lain
sebagainya bila individu tersebut mendengar, melihat, atau mencium sesuatu,
sedangkan Gejala campuran, terdiri dari perhatian, kelelahan, sugesti. Ketika kita,
memusatkan penglihatan maupun pendengaran pada suatu objek inilah yang disebut
perhatian.

B. Saran

Demikian lah yang dapat kami sampaikan dari makalah kami tersebut.

11
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna untuk itu kami sangat
menerima kritik serta saran dari pembaca sehingga kami dapat memperbaiki
kesalahan yang kami buat, dan kedepanya kami akan selalu mengedepankan sumber
sumber yang layak sebagai referensi kami.

DAFTAR PUSTAKA

12
Basri, Said Hasan. Pemahaman aktivitas psikis manusia sebagaimodalitas
konselora
Davidoff, L. L. Introduction to Psychology. International Book
Company, International Student Edition. Tokyo: McGraw-Hill.1981.
Freeman, F.S. Theory and Practice of Psychological Testing. New York:
Henry Holt and Company.1950.
Skinner, C.E. Educational Psychology. Prentice Hall Inc: New York.1959.
Woodworth, R.S., dan Marquis, D. Psychology,Experimental Psychology.
New Delhi: Oxford and IBH Publishing Co. 1957.

13

Anda mungkin juga menyukai