Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahanrahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul " Archaebacteria”.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan AllahSWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini penulismenghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yangmembantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya.
Istilah konstitusi di kenal dalam sejumlah bahasa seperti dalam bahasa inggris yaitu
“constitution”, dalam bahasa latin “constitution, constituere”, dalam bahasa
perancis “constituer” dalam bahasa jerman “verfassung” sendangkan dalam
bahasa arab dikenal dengan istilah “musyrutiyah”.
PENGERTIAN KONSTITUSI
Konstitusi adalah seperangkat aturan atau hukum yang berisi ketentuan tentang
bagaimana pemerintah di atur dan dijalankan.
FUNGSI KONSTITUSI
Konstitusi Indonesia merupakan alat untuk melaksanakan nilai nilai pancasila dalam
kehidupan kenegaraan fungsi konstitusi bagi suatu Negara sebagai berikut.
Konstitusi memiliki kemuliaan dan arti penting bagi kehidupan suatu Negara
kemuliaan suatu konstitusilah yang menjadikanya sebagai fundamental law
( hukum dasar ) dan the higher law (hukum tertinggi). Hal ini di karenakan
konstitusi dapat di samakan dengan suatu piagam kelahiran suatu Negara baru.
Konstitusi memiliki arti penting bagi Negara konstitusi menjadi barometer
kehidupan Negara dengan bukti sejarah perjuangan parah pahlawan.
Dalam sebuah konstitusi, tercakup pandangan hidup dan inspirasi bangsa yang
memilikinya. A Hamit S. Attamimi menyatakan bahwa konstitusi sebagai pemberi
pegangan dan pemberi batas dan skaligus pegangan dalam mengatur bagaimana
kakuasaan Negara itu akan dijalankan. Struycken dalam bukunya berjudul Het
staatsrecht Van Het Koninkrijk dre Nederlander menyatakan bahwa undang
undang dasar sebagai konstitusi tertulis merupakan dokumen formal.
1.1 Menelusuri Konsep Dan Urgensi Demokrasi Yang Bersumber Dari Pancasila
A Apa Demokrasi Itu?
Secara etimologis, demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos yang
berarti rakyat dan cratos atau cratein yang berarti pemerintahan atau kekuasaan.
Jadi, demos-cratein atau demos-cratos berarti pemerintahan rakyat atau kekuasaan
rakyat. Abraham Lincoln mantan Presiden Amerika Serikat, yang menyatakan
bahwa “demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat” atau “the government from the people, by the people, and for the people”.
B Tiga Tradisi Pemikiran Politik Demokrasi
Tiga tradisi pemikiran politik yakni:
1. Teori Aristotelian Klasik
Demokrasi merupakan salah satu bentuk pemerintahan, yakni
pemerintahan oleh seluruh warganegara yang memenuhi syarat
kewarganegaraan.
2. Teori Abad Pertengahan
Demokrasi yang pada dasarnya menerapkan “Roman law” dan konsep
“popular souvereignity” menempatkan suatu landasan pelaksanaan kekuasaan
tertinggi di tangan rakyat
3. Doktrin kontemporer.
Demokrasi menerapkan konsep “republik” dipandang sebagai bentuk
pemerintahan rakyat yang murni.
Perubahan UUD NRI 1945 yang berhasil dilakukan mencakup 21 bab, 72 pasal,
170 ayat, 3 pasal Aturan Peralihan, dan 2 pasal Aturan Tambahan. Terdapat 6 pasal
yang tidak mengalami perubahan, yaitu Pasal 4, Pasal 10, Pasal 12, Pasal 25, Pasal
29, dan Pasal 35.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, asal kata konstitusi dalam bahasa Perancis
adalah constituer yang berarti membentuk atau pembentukan. Yang dimaksud dengan
membentuk di sini adalah membentuk suatu negara. Oleh karena itu, konstitusi berarti
menjadi dasar pembentukan suatu negara.
Dengan demikian dapat dikatakan tanpa konstitusi, negara tidak mungkin terbentuk.
Konstitusi menempati posisi yang sangat krusial dalam kehidupan ketatanegaraan suatu
negara. Hamid S. Attamimi, berpendapat bahwa pentingnya suatu konstitusi atau
Undang-Undang Dasar adalah sebagai pemberi pegangan dan pemberi batas, sekaligus
tentang bagaimana kekuasaan negara harus dijalankan.
1. Argumen tentang Dinamika Pancasila Pancasila sebagai dasar negara lahir dan
berkembang melalui suatu proses yang cukup panjang. Pada mulanya, adat
istiadat dan agama menjadi kekuatan yang membentuk adanya pandangan
hidup. Setelah Soekarno menggali kembali nilai-nilai luhur budaya Indonesia,
pada 1 Juni 1945 barulah Pancasila disuarakan menjadi dasar negara yang
diresmikan pada 18 Agustus 1945 dengan dimasukkannya sila-sila Pancasila
dalam Pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945. Dengan bersumberkan budaya, adat istiadat, dan agama sebagai
tonggaknya, nilai-nilai Pancasila diyakini kebenarannya dan senantiasa melekat
dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
2. Argumen tentang Tantangan terhadap Pancasila Pada era globalisasi dewasa ini,
banyak hal yang akan merusak mental dan nilai moral Pancasila yang menjadi
kebanggaan bangsa dan negara Indonesia. Dengan demikian, Indonesia perlu
waspada dan berupaya agar ketahanan mental-ideologi bangsa Indonesia tidak
tergerus. Pancasila harus senantiasa menjadi benteng moral dalam menjawab
tantangan-tantangan terhadap unsur-unsur kehidupan bernegara, yaitu sosial,
politik, ekonomi, budaya, dan agama.
Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Konstitusi dalam
Kehidupan Berbangsa-Negara Indonesia
Konstitusi pada dasarnya adalah sebuah bentuk dari hukum dasar tertulis yang dimana
akan lebih sering dianggap sebagai Undang Undang Dasar. Sehingga akan menjadi
sebuah perangkat tertulis dan tidak tertulis untuk melakukan pembangunan dari
kewajiban, kekuasan dan fungsi dari insitusi pemerintah.
Pembahasan
Dari hal tersebut, pemikiran historis sosilogis, dan politik diambil pada saat para
pemimpin bangsa melakukan perumusan konstitusi. Perumusan tersebut bukanlah
sebuah hal yang ditulis dalam waktu satu malam seperti tugas yang kita kerjakan saat
ini. Akan tetapi juga dengan segala macam pemikiran keras yang dalam dan tajam
terhadap apa yang pernah terjadi di Indonesia pada masa lalu hingga masa kini masih
efektif untuk dapat digunakan.
UUD 1945
UUD RIS
Secara etimologi, kata wawasan nusantara berasal dari dua kata wawasan dan
nusantara. Wawasan dari kata wawas (bahasa Jawa) yang artinya Pandangan.
Sementara kata “nusantara” merupakan gabungan kata nusa yang artinya pulau atau
kepulauan. Sedangkan dalam bahasa latin kata lusa berasal dari kata naesos yang dapat
berarti semenanjung, bahkan suatu bangsa.
Kata kedua yaitu “antara” memiliki padanan dalam bahasa latin, in dan terra yang
berarti antara atau dalam suatu kelompok. “antara” juga mempunyai makna yang sama
dengan kata inter dalam bahasa inggris yang berarti antar (antara) dan relasi.
Sedangkan dalam bahasa sanskerta. Kata “antara” dapat diartikan sebagai laut
Ada pendapat lain yang menyatakan nusa berarti pulau. Dan antaranya berarti
dilapit atau berada ditengah-tengah. Nusantara berarti gugusan pulau yang dilapit atau
berada ditengah-tengah antara benua dan dua samudra (pasha, 2008) tersebut
dikemukakan.
1. Latar belakang
Lahirnya konsepsi wawasan nusantara bermula dari perdana menteri Ir. H.
Djuanda Kartawidjaja yang pada tanggal 13 desember1957 mengeluarkan deklarasi
yang selanjutnya dikenal sebagai deklarasi Djuanda isi deklarasi tersebut sebagai
berikut: Isi pokok deklarasi ini adalah bahwa lebar laut teritorial Indonesia 12 mil yang
dihitung dari garis yang mengubungkan pulau terluar Indonesia. Dengan garis tutorial
yang baru ini wilayah Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah.
Sebelum keluarnya deklarasi Djuanda, wilayah Indonesia didasarkan pada teritorial zee
en maritime kringen ordinantie 1939 (TZMKO 1939) atau dikenal dengan nama
ordonasi 1939, sebuah peraturan buatan pemerintah hindia-belanda. Isi oedonasi
tersebut pada intinya adalah penentuan lebar laut 3 mil dengan cara menarik garis
pangkal berdasarkan garis air pasang surut atau countour pulau/darat.
Wawasan nusantara pada dasarnya menjadi cara pandang suatu bangsa yang di
dalamnya menampakkan bagaimana suatu bangsa itu melakukan dialogis dengan
kondisi geografis dan sosial budayanya. Wawasan nasional, juga diartikan sebagai cara
pandang nasional yang merupakan salah satu gagasan falsafah hidup bangsa yang
berisikan dorongan-dorongan motivasi dan rangsangan di dalam merealisasikan dan
mencapai aspirasi serta tujuan nasional. Bangsa Indonesia memiliki wawasan nasional
dan pada perkembangannya yang terakhir wawasan tersebut merupakan suatu konsepsi
kewilayahan dan konsepsi politik ketatanegaraan bagi bangsa Indonesia dan bukanlah
semata-mata sebagai suatu konsepsi pertahanan keamanan belaka. Dengan demikian
maka konsepsi wawasan nusantara mencakup seluruh bidang kehidupan sosial bangsa
yang menjadi pedoman bagi pembinaan kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah
kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintah yang diakui. Konsep dasar wilayah
kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember1957. Deklarasi
tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia, karena telah melahirkan
konsep wawasan nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia, karena telah
melahirkan konsep wawasan nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia. Wawasan
ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 tentang diri dan Unsur-unsur dasar wawasan nusantara itu adalah wadah, isi, dan
tata laku. Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksi
dan interelasi dengan lingkungan sekitar (regional atau internasional). Salah satu
pedoman bangsa Indonesia dalam wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah
nusantara disebut wawasan nusantara.
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan
geografi wilayah Nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan
cita-cita nasional. Unsur Dasar Wawasan Nusantara Wadah (Counter) Wadah
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia
yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka
ragam budaya.
Isi (Content) Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang dimasyarakat dan
cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Isi ini
sendiri menyangkut dua hal yang esensial, yakni : Relasasi aspirasi bangsa Persatuan
dan Kesatuan Tata Laku (Conduct) Tata Laku merupakan hasil interaksi antara wadah
dan isi yang terdiri dari tata laku batiniah dan lahiriah. Tantangan Implementasi
Nusantara Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan masyarakat dalam arti
memberikan peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai
tujuan nasional hanya dalam dilaksanakan oleh negara-negara maju dengan Buttom
UpPlanning, sedang untuk negara berkembang dengan Top Down Planning karena
adanya keterbatasan kualitas sumber daya manusia, sehingga diperlukan landasan
operasional berupa GBHN.
Kondisi nasional (pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan
keterbelakangan dan ini merupakan ancaman bagi integritas. Dunia Tanpa Batas
Perkembangan Iptek dan perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia
tanpa batas merupakan tantangan wawasan nusantara. Mengingat perkembangan
tersebut akan mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam pola pikir, pola sikap dan
pola tindak di dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Era Baru Kapitalisme Sloan dan Zureker menyatakan kapitalisme adalah suatu
sistem ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang dan
kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan untuk
berkecimpung dalam aktifitas-aktifitas ekonomi yang di pilihnya sendiri. Lester
Thurow menyatakan, “Untuk dapat bertahan dalam era baru kapitalisme Harus
membuat strategi baru yaitu keseimbangan (balance) antara paham Individu dan paham
sosialis”. Kesadaran Warga Negara Pandangan Indonesia Tentang hak dan kewajiban
Masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Hak dan
kewajiban dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan
PENUTUP
KESIMPULAN
Pancasila adalah dasar Negara Indonesia dan sudah sepatutnya menjadi dasar
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh masyarakat indonesia,
nilai-nilai Pancasila merupakan cakupan dari nilai, norma, dan moralyang harusnya
mampu diamalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia, sebab apabila Bangsa Indonesia
mampu mengamalkan nilai-nilai tersebut maka degradasimoral dan kebiadaban
masyarakat dapat diminimalisir, secara tidak langsung juga akan mengurangi
kriminalitas diIndonesia, meningkatkan keamanan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
SARAN
MAKALAH
RESUME MATERI PPKN
Di SUSUN
O
L
E
H
MOH. ISRAN ABD. RAHMAN
ADMINISTRASI PUBLIK KELAS D