PENDAHULUAN
Iskemia miokard
Syok
MASUK ANGIN
BERKERINGAT, LEMAS,
SESAK NAPAS
GAMBARAN/GEJALA KLINIS (2) :
LOKASI :
* Precordium diskinetik
* Bising jantung bila syok berasal dari disfungsi
valvular (aorta atau mitral)
* Pulsus paradoksus pada infark miokard atau
tamponade jantung.
IV. DIAGNOSIS (1)
Ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis al :
TDS < 80 – 90 mmHg
Perbedaan O2 arteriovenous > 5,5 ml/dl
C I < 2,2 ltr/m/m2 luas permukaan tubuh
Pulmonary capillary wedge pressure (PCWP) > 15
mmHg
Takipnoe, takikardia
Tanda2 bendungan paru
B J sangat lemah BJ III sering terdengar
Bising AR / MR
Tanda2 perfusi jrg buruk : oliguria (urine<20 ml
/jam), sianosis, ekstremitas dingin, perubahan
mental
Menetapnya syok koreksi nonmiokardial :
hipovolemia, aritmia, hipoksia dan asidosis
DIAGNOSIS (2)
KATETERISASI JANTUNG
TERAPI MEKANIK :
TERAPI TROMBOLITIK
IMA jumlah Kematian
SK kurang memuaskan, percobaan GISSI angka †
setelah 30 hari 69,9 %(146 pasien) SK R/ streptokinase
dibandingkan 70,1 % (134 pasien) SK, R/ placebo
REPERFUSI DINI
Merupakan pendekatan yg rasional dlm menyelamatkan otot
jtg peranan & metode reperfusi trombolisis, PTCA, bedah
pintas koroner masih dlm perkembangan & belum dapat
dipastikan
KOMPLIKASI
KARDIOPULMONARY ARREST
DISRITMIA
STROKE
KEMATIAN
PROGNOSIS
taat
TATALAKSANA
Langkah-langkah tatalaksana syok kardiogenik
Etiologi syok harus ditentukan secepat mungkin
Pemantauan hemodinamik (Kateter Swn-Ganz)
Pemberian oksigen
Menghilangkan nyeri dengan morfin 4-8 mg/IV
Berikan dopamin 2-15 ug/Kg/m, norepineprin
2-20 ug/kg/m atau dobutamin 2,5-10 ug/kg/m
untuk meninggikan tekanan perfusi arterial dan
kontraktilitas. Boleh juga diberikan amrinon IV
(kalau ada)
Cairan IV, kalau mungkin berikan dekstran 40
Furosemid 40-80 mg atau asam etakrinik 50 mg
(bila ada bendungan paru).
Digitalis hanya diberikan pada takikardi
supraventrikel dan fibrilasi atrial
Vasodilator hanya diberikan bila dijumpai
vasokonstriksi perifer hebat dan penderita
dipantau ketat secara klinik dan hemodinamik
Tindakan pintas koroner dan angioplasti darurat
kalau perlu
Penatalaksanaan
Terapi Umum
A. Istirahat
1. Penderita perlu secepatnya dikirim ke rumah
sakit yang memiliki fasilitas cukup.
2. Secepatnya diberi cairan adekuat secara
parenteral dengan pedoman dasar Pulmonary
Capillary Wedge Pressure (PCWP) atau Pulmonary
Artery End Diastolic Pressure (PAEDP) atau Central
Venous Pressure (CVP).
3. Pemasangan kateter Swans Ganz untuk
meneliti hemodinamik.
4. Tindakan resusitasi dan suportif segera
dilakukan:
a. Jalan napas tetap adekuat. Bila tidak sadar,
pasang intubasi.
b. Oksigen 28-48%, 8-15 L/menit.
B. Diet
C. Medikamentosa
Obat pertama:
1. Morfin sulfat 4-8 mg IV, bila nyeri.
2. Anti ansietas, bila cemas.
3. Digitalis, bila takiaritmi dan atrium fibrilasi.
4. Sulfas atropin, bila frekuensi jantung <
50x/menit.
5. Dopamin dan dobutamin (inotropik dan
kronotropik), bila perfusi jantung tidak adekuat.
Dosis dopamin 2-15 mikrogram/kg/m.
Obat pertama:
6. Dobutamin 2,5-10 mikrogram/kg/m: bila ada
dapat juga diberikan amrinon IV.
7. Norepinefrin 2-20 mikrogram/kg/m.
8. Diuretik/furosemid 40-80 mg untuk kongesti
paru dan oksigenasi jaringan.
9. Digitalis bila ada fibrilasi atrial atau takikardi
supraventrikel.