Anda di halaman 1dari 11

Asuhan

Keperawatan
Profesi KGD

Nama Mahasiswa :
SITI MABRUROH

maannajahJenis Kasus : Trauma / Non Trauma


Ruangan : ICU
Kasus ke :

CATATAN KOREKSI PEMBIMBING

KOREKSI I KOREKSI II

(……………………………………..………...………) (……………………..…………...…………………...)
A. Pengertian NSTEMI

NSTEMI adalah proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah yang tidak adekuat
sehingga aliran darah koroner berkurang. (Brunner &Suddarth, 2002). Non stemi
merupakan kondisi kematian pada miokard (otot jantung) akibat dari aliran darah kematian
otot jantung terhambat.

NSTEMI adalah adanya ketidakseimbangan antara pemintaan dan suplai oksigen ke


miokardium terutama akibat penyempitan arteri koroner akan menyebabkan iskemia
miokardium lokal. Iskemia yang bersifat sementara akan menyebabkan perubahan
reversibel pada tingkat sel dan jaringan (Bulechek,2013).

Nstemi merupakan nekrosis yang disebabkan oleh oklusi arteri koroner trombotik sehingga
terjadi kematian sel miokardium yang terbatas di lapisan endokardium

B. Etiologi

NSTEMI disebabkan oleh penurunan suplai oksigen dan peningkatan kebutuhan oksigen
miokard yang diperberat oleh obstruksi koroner. NSTEMI terjadi karena thrombosis akut
atau proses vasokonstriksi koroner, sehingga terjadi iskemia miokard dan dapat
menyebabkan nekrosis jaringan miokard dengan derajaa lebih kecil,biasanya terbatas pada
subendokardium. Keadaan ini tidak dapat menyebabkan elevasi segmen ST,namun
menyebabkan pelepasan penanda nekrosis. Penyebab paling umum adalah penurunan
perfusi miokard yang dihasilkan dari penyempitan aneri koroner disebabkan oleh thrombus
nonocelusive yang telah dikembangkan pada plak aterosklerotik terganggu. Penyempitan
abnormal dari arteri koroner mungkin juga bertanggung jawab menyebabkan NSTEMI.

1. Faktor resiko yang tidak dapat dirubah:

a. Usia, berusia 65 tahun atau lebih

b. Jenis kelamin, Pria memiliki resiko yang lebih untuk terserang SKA,sedangkan pada
wanita resiko lebih besar setelah masa menopause. Peningkatan pada wanita setelah
menopause terjadi akibat penurunan kadar estrogen dan peningkatan lipid dalam darah

c. Riwayat keluarga

2. Faktor resiko yang dapat dirubah:


a. Mayor : Merokok, Hiperlipidemia, diabetes mellitus,hipertensi, obesitas

b. Minor : Inaktifitas fisik, stres psikologis berlebihan

C. Tanda dan Gejala/Manifestasi Klinis

1. Keluhan utama

Nyeri dada sentral yang berat,seperti rasa terbakar, ditindih benda berat,seperti
ditusuk,rasa diperas,dipelintir,tertekan yang berlangsung ≥20 menit,tidak berkurang
dengan pemberian nitrat,gejala yang menyertai:berkeringat,pucat dan mual,sulit
bernapas,cemas,dan lemas. Nyeri membaik atau menghilang dengan istirahat atau obat
nitrat.

2. Sesak napas, akibat peningkatan mendadak tekanan akhir diastolik ventrikel kiri,
perasaan cemas bisa menimbulkan hiperventilasi.

3. Kelainan lain:di antaranya atrimia,henti jantung atau gagal jantung akut, mual dan
muntah.

D. Pemeriksaan diagnostik

1. Pemeriksaan enzim jantung:

a. CPK-MBCPK

Isoenzim yang ditemukan pada otot jantung meningkat antara 4-6 jam. memuncak
dalam 12-24jam.kembali normal dalam 36-4jam

b. LDH/HBDH

Meningkat dalam 12-24 jam dam memakan waktu lama untuk kembali normal

c. AST/SGOT Meningkat (kurang nyata/khusus) terjadi dalam 6-12 jam,memuncak


dalam 24 jam.kembali normal dalam 3 atau 4 hari. Troponin T atau Troponin I
merupakan pertanda nekrosis miokard lebih spesifik dari pada CK dan CKMB.
Pada pasien IMA.peningkatan Troponin pada darah perifer setelah 3-4 jam dan
dapat menetap sampai 2 minggu.
2. Elektrolit

ketidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan kontraktilitas,missal


hipokalemi.hiperkalemi

3. AGD

Dapat menunjukkan hypoksia atau proses penyakit paru akut atau kronis.

4. Kolesterol atau Trigliserida serum Meningkat,menunjukkan arteriosclerosis sebagai


penyebab AMI.

E. Pemeriksaan penunjang

1. EKG (T Inverted dan ST Depresi) : Pada pemeriksaan EKG dijumpai adanya


gambaran T Inverted dan ST depresi yang menunjukkan adanya iskemia pada
arteri koroner. Jika terjadi iskemik, gelombang T menjadi terbalik (inversi),
simetris, dan biasanya bersifat sementara (saat pasien simpomatik).

2. Foto dada Mungkin normal atau menunjukkan pembesaran jantung diduga


aneurisma ventrikuler.

3. Ekokardiogram : Dilakukan untuk menentukan dimensi serambi, gerakan katup


atau dinding ventrikuler dan konfigurasi atau fungsi katup.

4. Angiografi koroner : Menggambarkan penyempitan atau sumbatan arteri


koroner.Biasanya dilakukan sehubungan dengan pengukuran tekanan serambi dan
mengkaji fungsi ventrikel kiri (fraksi ejeksi). Prosedur tidak selalu dilakukan pada
fase AMI kecuali mendekati bedah jantung angioplasty atau emergensi.

F. Penatalaksanaan Medis

1. Terapi suportif

Pemberian oksigen dilakukan bila saturasi oksigen <90%, distres pernapasan, atau
memiliki resiko tinggi untuk terjadi hipolsemia.

2. Terapi antiiskemia

Nitrat,calcium channel blocker (nifedipin, diltiazem, verapamil)


3. Terapi anti platelet/antikoagulan

Aspirin, reseptor anhibitor (ticagrelor), clopidogrel

4. Terapi invasive (kateterisasi dini/revaskularisasi).

G. Pengkajian

1. Pengkajian Primer

1) Airways, sumbatan atau penumpukan secret, wheezing atau krekles

2) Breathing, Sesak dengan aktifitas ringan atau istirahat, RR lebih dari 24


kali/menit,irama ireguler dangkal, Ronchi,crackles, ekspansi dada tidak pemuh,
Penggunaan otot bantu nafas

3) Ciculation, Nadi lemah,tidak teratur, takikardi, TD meningkat/menurun,


edema, gelisah, akral dingin,kulit pucat,sianosis,output urine menurun

2. Pengkajian Sekunder

1) Wawancara fokus

Keluhan utama : biasanya nyeri dada, kesulitan bernafas, dan pingsan.


Riwayat penyakit sekarangv : mengkaji PQRST
RPD : mengkaji apakah pasien pernah menderita nyeri dada, darah tinggi, DM dan
hiperlipidemia. Obat-obatan yang biasa diminum, efek samping obat.
Riwayat keluarga : penyakit turunan seperti jantung,DM, hipertensi
ADL : kebiasaan minum alkohol atau obat tertentu, makanan yang berlemak,
kebiasaan merokok.

2) Aktifitas : Kelemahan, Kelelahan, Tidak dapat tidur, Pola hidup menetap,


Takikardi, Dispnea pada istirahat atau aktifitas

3) Sirkulasi: Riwayat IMA sebelumnya,penyakit arteri koroner,masalah tekanan


darah,diabetes mellitus. Tekanan darah Tekanan darah dapat
normal/naik/turun.Perubahan postural dicatat dari tidur sampai duduk atau berdiri,
Nadi : Dapat nomal, penuh atau tidak kuat atau lemah/kuat kualitasnya dengan
pengisian kapiler lambat,tidak teratur(disritmia), Bunyi jantung ekstra: S3 atau S4
mungkin menunjukkan gagal jantung atau penurunan kontraktilits atau komplain
ventrike, Murmur : Bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot jantung,
Friksi:dicunigai Perikarditis, Irama jantung dapat teratur atau tidak teratur, Edema

4) Distensi vena juguler,edema dependent,perifer, edema umum,krekles mungkin ada


dengan gagal jantung atau ventrikel

5) Wama : Pucat atau sianosis, kuku datar, pada membran mukossa atau bibir

6) Integritas ego Menyangkal gejala penting atau adanya kondisi takut mati,perasaan
ajal sudah dekat,marah pada penyakit atau perawatan.khawatir tentang
keuangan,kerja,dan keluarga.Cemas,kurang kontak mata,gelisah, marah,perilaku
menyerang, fokus pada diri sendiri.

7) Eliminasi : Makanan atau cairan Mual,anoreksia,bersendawa,nyeri ulu hati atau


terbakar. Penurunan turgor kulit, kulit kering, berkeringat,muntah.perubahan berat
badan

8) Hygiene : Kesulitan melakukan personal hygiene dan memerlukan bantuan.

9) Nyeri atau ketidaknyamanan

Nyeri dada yang timbulnya mendadak (dapat atau tidak berhubungan dengan
aktifitas), tidak hilang dengan istirahat atau nitrogliserin (meskipun kebanyakan
nyeri dalam dan viseral)
H. Pathways Kelainan metabolisme

Aterosklerosis

Penumpukan plak di arteri

Ruptur plak

Aktivasi faktor dan pembekuan platelet

Pengeluaran tissue faktor

Faktor VII a menjadi VII a kompleks

Faktor x menjadi faktor xa

Produksi trombin meningkat

Terjadi adhesi dan agregasi

Pembentukan trombus

Penurunan aliran darah koroner

Iskemia

Nstemi

Kontraksi miokard menurun

Vasokontriksi pembuluh darah

TD naik

Cardiac output menurun

Penurunan curah jantung


I. Analisa data

DATA PATWAY DIAGNOSA

DS : dipsnea, lelah, batuk Nstemi Penurunan curah jantung

DO : bradikardi/takikardi Kontraksi miokard menurun

Gambaran EKG aritmia Vasokontriksi pembuluh darah

Edema,JVP (+), TD TD naik


meningkat/menurun
Cardiac output menurun

Penurunan curah jantung

J. Diagnosa Keperawatan

1. Penurunan curah jantung


DIAGNOSA TUJUAN KEPERAWATAN INTERVENSI AKTIVITAS

Penurunan curah jantung Perawatan jantung - Identifikasi karakteristik nyeri dada)


Setelah dilakukan akut - Monitor EKG 12 leaad untuk perubahan ST dan
DS : dipsnea, lelah, batuk T
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam - Monitor aritmia
DO : bradikardi/takikardi diharapkan curah - Monitor enzim jantung (CK-MB,troponin)
jantung meningkat - Monitor saturasi oksigen
Gambaran EKG aritmia dengan kriteria hasil : - Pertahankan tirah baring 12 jam
- Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi
Edema,JVP (+), TD ansietas dan stress
Setelah dilakukan
meningkat/menurun - Sediakan lingkungan yang kondusif untuk
tindakan keperawatan
istirahat
selama 3x24 jam
- Anjurkan segera melaporkan nyeri dada
diharapkan curah
- Kolaborasi pemberian antiplatelet, antiangina,
jantung meningkat
morfin, antikoagulan, jika perlu.
dengan kriteria hasil :
Kolaborasi pemeriksaan xray

1. gambaran EKG
aritmia

2. distensi vena
jugularis menurun

3. Pucat menurun

4. Bunyi jantung
tambanan menurun

5. CRT membaik
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G. M. et al. (2013) Nursing Intervention Classification (NIC). 6th edn. Jakarta:
Elsevier.

Churchhouse, Antonia & Ormerod, Julia. 2015. Crash course Cardiology. Jakarta: Elsevier

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. STANDAR DIAGNOSA KEPERAWATAN INDONESIA

(SDKI). Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN INDONESIA

(SIKI). Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2016. STANDAR LUARAN KEPERAWATAN INDONESIA

(SLKI). Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Anda mungkin juga menyukai