LAPORAN PENDAHULUAN
OLEH
SURYA, S.Kep
18071011006
CI LAHAN CI INSTITUSI
(............................................................) (...............................................................)
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny “ B” DENGAN DIAGNOSA
STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG MERPATI
DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR
OLEH
SURYA, S.Kep
18071011006
CI LAHAN CI INSTITUSI
(............................................................) (...............................................................)
1. Defenisi
cepat, berlangsung lebih dari 24 jam atau berakhir dengan maut, tanpa
cerebri yang dapat timbul sekunder dari proses patologis pada pembuluh
infark.
cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak terjadi
2. Klasifikasi
iskemia otak sepintas dan menghilang lagi tanpa sisa dengan cepat
otak berlangsung lebih dari 24 jam dan menghilang tanpa sisa dalam
d. Stroke in Resolution
atau gangguan peredaran darah otak yang secara cepat menjadi stabil
3. Etiologi
b. Embolisme cerebral
darah otak oleh bekuan darah, lemak dan udara. Pada umumnya
emboli berasal dari thrombus di jantung yang terlepas dan menyumbat
c. Iskemia
4. Patofisiologis
yang disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat. Suplai darah ke otak
dapat berubah (makin lambat atau cepat) pada gangguan lokal (trombus,
sebagai faktor penyebab infark pada otak. Trombus dapat berasal dari
plak arterosklerotik, atau darah dapat beku pada area yang stenosis,
jaringan otak yang disuplai oleh pembuluh darah yang bersangkutan dan
disfungsi yang lebih besar daripada area infark itu sendiri. Edema dapat
Oleh karena trombosis biasanya tidak fatal„ jika tidak terjadi perdarahan
edema dan nekrosis diikuti trombosis. Jika terjadi septik infeksi akan
meluas pada dinding pembuluh darah maka akan terjadi abses atau
ensefalitis, atau jika sisa infeksi berada pada pembuluh darah yang
massa otak, peningkatan tekanan intrakranial dan yang lebih berat dapat
menyebabkan herniasi otak pada falk serebri atau lewat foramen magnum
reversibel untuk waktu 4-6 menit. Perubahan ireversibel jika anoksia lebih
dari 10 menit. Anoksia serebral dapat terjadi oleh karena gangguan yang
5. Manifestasi Klinik
d. Dysphagia
e. Kehilangan komunikasi
f. Gangguan persepsi
batas objek.
b. Penglihatan ganda
ekspresif
penilaian.
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. CT Scan
infark
b. Angiografi serebral
c. Pungsi umbal
pineal
h. Pemeriksaan kimia darah: pada stroke akut dapat terjadi
7. Pengobatan
8. Komplikasi
a. Hipoksia Serebral
1. Pengkajian
bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor register, dan diagnosis medis.
kesadaran.
data dasar untuk mengkaji lebih jauh dan untuk memberikan tindakan
selanjutnya.
generasi terdahulu.
umum.
4. Intervensi Keperawatan
DX 1
Kriteria Hasil :
Intervensi:
anatomis.
TIK.
7) Kolaborasi:
pengobatan.
DX 2
Kriteria hasil:
yang terkena
Intervensi:
sesuai indikasi.
bahu- lengan.
tangan.
Rasional: dapat berespons yang baik jika daerah yang sakit tidak
umum.
Kriteria hasil:
dipersepsikan
Intervensi:
sendiri.
artikulasi.
Muttaqin, Arif. 2015 . Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika.
Price, SA dan Wilson, 2013. Patofisiologi: Konsep klinis proses- proses penyakit
ed. 6 vol.1. Jakarta: EGC.
Smeltzer, Suzanne C . 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth . Jakarta : E G C.
OLEH
SURYA, S.Kep
18071011006
CI LAHAN CI INSTITUSI
OLEH
SURYA, S.Kep
18071011006
CI LAHAN CI INSTITUSI