Anda di halaman 1dari 30

Sindrom Koroner Akut

(SKA)

Dr. Zulkarnaini, Sp.JP, FIHA


 
Pendahuluan
Sindrom Koroner Akut
(SKA)

Angina Pektoris Infark Miokard


tidak stabil Akut

Tanpa elevasi ST Elevasi ST


Defenisi

• Infark miokard adalah kumpulan gejala klinis


akibat tersumbatnya arteri koroner, yang
menyebabkan matinya sel-sel otot jantung
pada daerah vaskularisasi arteri koroner .
Etiologi
• Terdapat empat faktor utama yang menentukan besarnya kebutuhan
oksigen miokardium: frekuensi denyut jantung, daya kontraksi, massa
otot, dan tegangan dinding ventrikel.
• Aterosklerosis pembuluh koroner merupakan penyebab penyakit
arteri koronaria yang paling sering ditemukan.
• Non aterosklerosis
– Emboli

– Spasme arteri koroner

– Arteritis
Gbr 1.1. Morfologi Aterosklerosis Gbr 1.2. Patofisiologi Infark Miokard
Penyempitan
Pembuluh darah
Gbr 1.3. EKG Normal (A); EKG pada Infark Miokard Lama (B)
Risk Factors

Yang tidak dapat dikontrol Dapat dikontrol


•Jenis kelamin •Peningkatan tekanan darah
•Herediter •Peningkatan kolesterol
•Usia •Merokok
•Aktivitas fisik
•Obesitas
•Diabetes
•Stress dan kecemasan
Gejala Klinis
• Rasa tekanan yang tidak nyaman, rasa penuh, diremas, atau nyeri dada

retrosternal dalam beberapa menit, sehingga penderita memegang

dadanya atau yang lebih dikenal sebagai Levine sign, yang merupakan

tanda khas untuk penderita pria.

• Nyeri yang menjalar ke bahu, leher, satu atau kedua tangan atau rahang

bawah, ke punggung.Nyeri dada yang disertai rasa sempoyongan, mau

jatuh, berkeringat, atau mual muntah (khas untuk infark miokard

inferior).
Diagnosis

• Anamnesis: Nyeri dada terjadi lebih dari 20


menit dan tidak hilang dengan istirahat atau
pemberian nitrat biasa. Disertai penjalaran,
mual, muntah dan keringat dingin.
Tampilan umum
• tampak sakit ringan atau berat,
• muntah,
• cemas,
• berkeringat,
• pucat,
• sianosis, atau
• takipnea
Pemeriksaan Fisik
Palpasi & auskultasi

• Palpasi prekordium dapat menunjukkan area


dengan diskinesia, terutama pada pasien yang
mengalami infark anterior luas berlanjut.
• Auskultasi untuk memeriksa bunyi jantung
untuk mencari murmur, gesekan perikard dan
irama gallop.
Denyut jantung

• Bradikardia/ regular atau irregular takikardi.

• Takikardi  ¼ pasien infark anterior

• Bradikardia  ½ pasien infark inferior


Bunyi jantung

• Bunyi jantung s4

• Disfungsi ventrikel kiri  s3

• Friction rub  infark transmural


Pemeriksaan Penunjang
EKG

• 12 sadapan

• Segera dalam 10 menit sejak kedatangan

• Gambaran elevasi ST  terapi reperfusi


• Elevasi ST  gelombang Q
• Non-elevasi ST  unstable angina/NSTEMI
• Gambaran EKG infark miokard akut Q-wave (STEMI) :

 Elevasi segmen ST  1 mm pada  2 sadapan


extremitas

 Atau  2 mm pada  2 sadapan prekordial yang


berurutan

 Atau gambaran LBBB baru atau diduga baru


Lokasi terjadinya Infark
Diagnosis Banding
• Angina Pectoris Tidak Stabil
• Angina Pektoris Stabil
• Perikarditis
• Emboli Paru
Penatalaksanaan

• Tujuan: untuk sedapat mungkin memperbaiki


kembali aliran pembuluh koroner sehingga
reperfusi dapat mencegah kerusakan miokard
lebih lanjut serta mencegah kematian
mendadak dengan memantau dan mengobati
aritmia maligna.
UGD (10 menit saat kedatangan)
• O2

• Acetylsalicylic acid 160-325 mg

• Nitroglycerin sublingual dapat diberikan sampai 3 kali dengan interval 3-5 menit

• Morfin diberikan dengan dosis 2-4 mg dan dapat diulang dengan interval 5-15

menit samapai dosis total 20 mg

• Beta Blocker: metoprolol 5 mg setiap 2-5 menit sampai dosis total.

• Heparin (Enoxaparin)

• Clopidogrel 75mg/hr

• Terapi Reperfusi
ICCU
• Aktivitas. Pasien harus di istirahatkan dalam 12 jam pertama

• Diet mencakup lemak < 30% kalori total dan kandungan kolesterol

< 300 mg/hari. Menu harus diperkaya dengan makanan yang kaya

serat, kalium, magnesium, dan rendah natrium.

• Dianjurkan untuk diet tinggi serat dan penggunaan pencahar ringan

secara rutin seperti dioctyl sodium sulfosuksinat (200 mg/hr).


Cont...
• Monitor

• Nitrogliserin

• Aspirin

• Clopidogrel

• Beta Blocker

• ACE Inhibitor

• Angiotensin Receptor Blocker

• Heparinisasi

• Morfin

• Anti Anxietas: Alprazolam

• Revaskularisasi: Fibrinolitik atau


Fibrinolitik

• Streptokinase dengan terapi awal 1,5 juta


unit/100ml D5% atau NaCl 0,9% selama 30-60
menit dengan atau tanpa heparin iv selama
24-48 jam.
Intervensi Koroner Perkutan (PCI)

• Intervensi koroner perkutan, biasanya


angioplasty dan atau stening tanpa didahului
fibrinolisis disebut PCI primer. PCI ini efektif
dalam mengembalikan perfusi pada STEMI jika
dilakukan dalam beberapa jam pertama infark
miokard akut.
Modifikasi Faktor Risiko
• Berhenti merokok
• Pertahankan BB optimal
• Aktivitas fisik sesuai dengan hasil treadmill
• Diet
• Rendah lemak jenuh dengan kolesterol, bila perlu dengan
target LDL < 100 mg/dL
• Pengendalian hipertensi
• Pengendalian ketat gula darah pada penderita DM
Prognosis
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai