Anda di halaman 1dari 16

ACUTE

CORONARY
SINDROME
(ACS)
OLEH KELOMPOK II :
Basuki, Bekti, Budi, Cindar,
Denok, Diah
DEFINISI
Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah gabungan
gejala klinik yang menandakan iskemia miokard akut,
terdiri dari infark miokard akut dengan elevasi segmen
ST (ST segment elevation myocardial infarction =
STEMI), infark miokard akut tanpa elevasi segment ST
( non ST segemnt elevation myocardial infarction =
NSTEMI), dan angina pektoris tidak stabil (unstable
angina pectoris = UAP). (Jantunghipertensi.com)
Etiologi

Masalah pada SKA terletak pada penyempitan


pembuluh darah jantung (vasokontriksi).
Penyempitan ini diakibatkan oleh :
1. Aterosklerosis
2. Sumbatan (trombosit) oleh sel bekuan darah
(thrombus)
3. Vasokontriksi
4. Infeksi pada pembuluh darah
Terjadinya SKA dipengaruhi beberapa keadaan :

1. Aktivitas atau latihan fisik yang berlebihan (tidak


terkondisikan)

2. Stress atau emosi dan terkejut.


3. Udara dingin,
Patofisiologi
ACS diawali rusaknya plak aterosklerosis di dalam arteri koroner, yang
menstimulasi agregasi platelet dan pembentukan trombus. Trombus menyebabkan
penyumbatan arteri koroner dan menurunkan perfusi miokardium.

Ketika sel miokardium kekurangan oksigen, metabolisme anaerob terjadi


sehingga produks ATP lebih sedikit, yang menyebabkan kegagalan pompa natrium
kalium dan pompa kalsium serta terjadinya penumpukan ion hidrogen dan laktat yang
mengakibatkan asidosis.

Pada tahap ini akan terjadilah kematian sel (infark), kecuali dilakukan intervensi
untuk mengatasi penyebab. Kondisi ini menyebabkan terganggunya kontraktilitas
miokardium, penurunan curah jantung, penurunan perfusi ke organ vital dan perifer,
yang ujungnya menyebabkan timbul tanda dan gejala syok. Manifestasi klinik pada
kondisi ini meliputi penurunan kesadaran, sianosis, akral dingin, hipotensi, takikardi
dan penurunan urine output
Tanda dan gejala
1.Nyeri
Nyeri dada yang terjadi mendadak dan terus-menerus tidak mereda
Nyeri meningkat secara menetap sampai nyeri tidak tertahankan lagi.
Nyeri seperti tertusuk-tusuk yang dapat menjalar ke bahu dan terus ke
bawah menuju lengan (biasanya lengan kiri).
Nyeri mulai secara spontan,menetap selama beberapa jam atau hari, dan
tidak hilang dengan bantuan istirahat atau nitrogliserin.
Nyeri dapat menjalar ke arah rahang dan leher.
Nyeri sering disertai dengan sesak nafas, pucat, dingin, diaforesis berat,
pening atau kepala terasa melayang dan mual muntah.
Pasien DMtidak akan mengalami nyeri yang hebat karena neuropati yang
menyertai diabetes dapat mengganggu neuroreseptor.
2. Pada ACS dapat ditemukan juga sesak napas, diaphoresis,
mual, dan nyeri epigastric.

3. Perubahan tanda vital, seperti takikardi, takipnea,


hipertensi, atau hipotensi, dan penurunan saturasi oksigen
(SAO 2) atau kelainan irama jantung.
Pemeriksaan diagnostk
a.EKG

STEMI
- Hiper akut T, elevasi segmen ST di ikuti Q patologis

NSTEMI
- Depresi segmen ST, invensi gel T

Unstable angina
- Depresi segmen ST, inversi gel ST, tidak ada gel Q

b. Enzim jantung
CKMB : di deteksi 4- 6 jam pasca infark
Troponin T : spesifik untuk kerusakan otot jantung dapat di deteksi 4
8 jam pasca infark
LDH : dapat di deteksi 24 48 jam pasca infark.
d. Sel darah putih
- Leukosit 10.000 20.000 biasa tampak pada hari ke
2 setelah IMA
e.AGD
- Menunjukkan hipoksia
f. Kolesterol dan Trigliserida
- meningkat, menunjukkan asteriosklerosis
g. Ro dada
- Mungkin normal atau menunjukkan pembesaran
jantung
h. Ekokardiogram
- Untuk menentukan dimensi serambi,gerakan katub
atau dinding ventrikuler dan konfigurasi atau fungsi
katup.
komplikasi
1. Tromboembolus akibat kontraktilitas miokard
berkurang.
2. Gagal jantung kongestif bila jantung tidak dapat
memompa keluar semua darah yang diterimanya.
4. Distrimia apabila curah jantung sangat berkurang
dalam waktu lama.
5. Dapat terjadi ruptur miokardium selama atau
segera setelah suatu infark besar.
6. Dapat terjadi perikarditis, peradangan selaput
jantung (biasanya berapa hari setelah infark).
Penatalaksanaan
a. Pasien dianjurkan istirahat total
b. Pasien puasa 4-6 jam, setelah pasien tidak ada nyeri
dada dapat diit cair
c. Atasi nyeri, dengan :
Morfin 2.5-5 mg iv atau pethidine 25-50 mg
Lain-lain : Nitrat, Calsium antagonis, dan Beta bloker
d. Oksigen 2-4 liter/menit
e. Sedatif sedang seperti Diazepam per oral.
f. Antitrombotik
g. Streptokinase/ Trombolitik ( Pada pasien dengan
Acute STEMI onset <3 jam)
h. Primary PCI ( Pada pasien dengan Acute STEMI
onset > 3 jam)
ASKEP SINDROM KORONER AKUT
PENGKAJIAN :
Keluhan nyeri dada:
intensitas, lokasi, radiasi, durasi, faktor presipitasi dan
predisposisi)
Riwayat kesehatan:
Riwayat penyakit jantung, riwayat penyakit lainnya,
riwayat operasi atau tindakan invasif, faktor risiko penyakit
jantung.

Pemeriksaan fisik dan penunjang:


Kesadaran, Tanda tanda vital (Tekanan darah, frekuensi nadi,
suhu, laju pernapasan, saturasi), EKG 12 lead, area insersi kateter
(PCI), pulsasi nadi perifer, akral, urine output, pemeriksaan
cardiac marker (CK/CKMB/ troponin T )
Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi
a. Tampak pucat,gelisah
b. Tampak sesak
c. Demam derajat sedang
d. Banyak keringat di curigai adanya stemi
2. Palpasi
a. Sinus takikardi
b. Adanya sinus bradikardi.
3. Auskultasi
a. Adanya bunyi jantung S4 dan S3 Gallop
b. Dapat di temukan mur mur sistolik
Diagnosa keperawatan
1.Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan
hiperventilasi
2.Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
ketidakseimbangan perfusi dan ventilasi
3.Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan
dengan kerusakan transport oksigen melalui
membrane alveolar dan membrane kapiler
4.Nyeri Akut berhubungan dengan agen penyebab
biologis
5.Intoleran Aktifitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
6. Cemas berhubungan dengan stress
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai