Interpretasi ?
pH
Lebih rendah dari normal (asidemia)
pCO2
Rendah alkalosis respiratorik
HCO3
Rendah asidosis metabolik
Secara keseluruhan:
pH rendah (asidemia)
pCO2 rendah (alkalosis respiratorik)
HCO3 rendah (asidosis metabolik)
Kesimpulan : asidosis metabolik sebagai gangguan
primer (yg menyebabkan asidemia) dan alkalosis
respiratorik sebagai kompensasi
Bila data asam basa normal dimasukkan ke
dalam formula Henderson Hassellbalch sistem
bikarbonat, maka pH darah=7,4
Kompensasi : suatu proses mengatasi
gangguan asam basa sekunder, yg bertujuan
mengembalikan pH darah ke pH normal (7,4)
Data asam basa normal:
pH = 7,4
pCO2 = 40 mmHg
HCO3 = 24 mmol/l
HCO3
pH = 6,3 + log
0,03 xpCO2
24
pH = 6,3 + log
0,03 x 40
24
pH = 6,3 + log
1,2
pH = 6,3 + log 20
-
pCO2 = (1,5 x kadar HCO3 ) + 8
Nilai pCO2 + 2 mmHg
Nilai hitungan baru bisa dicapai setelah 12 jam
Batas kompensasi pernafasan pada asidosis
metabolik, pCO2 paling rendah 10 mmHg
Alkalosis metabolik
Kompensasi pernafasannya nilai pCO2 dapat
dihitung dengan rumus:
-
pCO2 = (0,9 x kadar HCO3 ) + 9
HCO3- = + 2 mmHg
Batas tertinggi kompensasinya 45 mmol/l
Alkalosis respiratorik
Terjadi dalam 2 tahap:
Akut: HCO3- plasma menurun 2 4 mmol/lpada batas
terendah 18 mmol/l
Kronik : sesudah 5 7 hari HCO3- plasma terus
menurun, tetapi biasanya tidak akan lebih rendah dari
12 mmol/l
Alkalosis respiratorik kronik adalah gangguan asam
basa murni satu-satunya yang dapat mencapai
kompensasi sempurna ( pH darah normal)
Jika nilai pCO2 dari pemeriksaan lebih besar
dari nilai normal pCO2 hitungan,
kemungkinannya adalah:
Suatu asidosis metabolik murni, tetapi kompensasi
belum lengkap
Suatu gangguan campuran antara asidosis
respiratorik dan asidosis metabolik
ika nilai pCO2 dari pemeriksaan lebih rendah
dari nilai normal pCO2 hitungan,
kemungkinannya adalah:
Suatu gangguan campuran antara asidosis metabolik
dan alkalosis respiratorik
pH = 7,36
pCO2 = 86 mmHg
HCO3 = 48 mmol/l
Interpretasi?
pH
7,36 asidosis ? (< 7,4)
pCO2
86 mmHg hiperkapnea, hipoventilasi asidosis
respiratorik
HCO3
48 mmol/l alkalosis metabolik
Interpretasi
Sebelum menggunakan rumus kompensasi
asidosis respiratorik dengan kompensasi alkalosis
metabolik
Dengan menggunakan rumus kompensasi
Pada asidosis respiratorik kronik
HCO3 ((0,43 x 86) + 7,6 = 44,6
pemeriksaan lebih besar dari hitungan dan
melewati batas kompensasi metabolik (> 45 mmol/l)
Status asam basa gangguan asam basa
campuran, antara asidosis respiratorik dan
alkalosis metabolik
Hasil :
pH = 7,38
pCO2 = 26 mmHg
HCO3 = 15 mmol/l
Evaluasi
pH : 7,38 (dalam rentang normal < 7,4 asidosis ?
Campuran ?
pCO2: 26 mmHg < 35 mmHg alkalosis
respiratorik
HCO3 : 15 mmol/l < 23 mmol/l asidosis
metabolik
Interpretasi
Sebelum menggunakan rumus kompensasi
Asidosis metabolik dengan kompensasi alkalosis
respiratorik
Dengan menggunakan rumus kompensasi
pCO2 hitungan = 30 mmol/l (> pemeriksaan)
tidak mungkin asidosis metabolik murni
Yg paling mungkin gangguan asam basa
campuran antara asidosis metabolik dan alkalosis
respiratorik
Data ini didapat dari penderita keracunan aspirin
Aspirin memiliki sifat asam tetapi merangsang pusat
nafas dan menyebabkan hiperventilasi
Asidosis metabolik
Jumlah produksi asam organik melebihi jumlah ekskresinya
Ekskresi asam terganggu atau berkurang (gagal ginjal, renal
tubular asidosis)
Pembuangan HCO3 (basa) yangberlebihan (diare)
Alkalosis metabolik
Pemberian basa yang berlebihan , misal NaHCO3: sitras (pada
transfusi darah) atau oabat antasida oral
Kehilangan asam klorida berlebihan dari lambung dan
hipovolemia sesudah muntah lama, obstruksi pilorik atau intestin
bagian atas dan sesudah kumbah lambung
Kekurangan kalium
Retensi HCO3 dalam ginjal
Pemberian diuretik jangka lama
Sesudah pemebrian laksatif atau sesudah pemberian cairan infus
yang tidak mengandung K+
Asidosis respiratorik, penyebab:
Langsung menekan pusat saraf
Narkotik, barbiturat
Trauma sistem saraf pusat, tumor, kelainan degeneratif
Infeksi sistem saraf pusat (ensefalitis, meningitis)
Koma
Hipoventilasi sentral perifer
Keadaan yang mengenai alat pernafasan
PPOM/COPD
Fibrosis
Status asmatikus
Infeksi paru berat
Gangguan gerakan paru (efusi pleura, pneumothorak)
Lain-lain
Distensi abdomen (peritonitis, asites)
Obesitas berat
Gangguan tidur (sleep apnea)
Alkalosis respiratorik
Rangsangan pusat nafas
Keteganagan, histeri
Panas badan
Septikemia
Ensefalopati metabolik (karena penyakit hati)
Infeksi sistem saraf pusat (ensefalitis, meningitis)
Hipoksemia
Hipertiroid
Oabat (salisilat, katekolamin, progresteron)
Penyakit paru
Pneumonia
asma
emboli paru
penyakit paru intersitial
gagal jantung kongesti
kompensasi pernafasan setelah koreksi asidosis metabolik
Lain-lain
Hiperventilasi karena penyakit respiratorik
Persiapan pasien
Pasien harus tenang perubahan frekwensi nafas
akan mempengaruhi hasil
Hal-hal yg dapat menimbulkan gangguan dalam
pemeriksaan:
Protein serun yg sangat tinggi
Hiperlipidemia
Jumlah sel darah putih
Darah yang diambil anaerob
Darah arteri lebih baik daripada darah vena
pH : 7.5 pH : 7.49
PCo2 : 22 Pco2 : 48
HCO3 : 17 HCO3 : 28